Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

Anggota kelompok 5

A.R.MULTAZAMI
RISKA
ELSA
GARIN

USHULUDDIN SINGKAWANG
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas semua limpahan nikmat dan
karunia-Nya. Dan tak lupa pula kami haturkan sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang mengenalkan kepada kami jalan kebenaran yakni Islam.

Akhirnya kami mampu merampungkan makalah Sejarah Kebudayaan Indonesia yang


membahas tentang “Kerajaan Singasari”. Makalah ini kami buat dalam rangka memperdalam
pengetahuan kami tentang Kerajaan Singasari, dan sekaligus memenuhi tugas dalam mata kuliah
Sejarah Kebudayaan Indonesia yang diampu oleh Ibu Fatiyah, S.Hum, M.A. Disertai ucapan terima
kasih kepada Ibu Fatiyah, yang telah membimbing kami dengan ikhlas.

Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kami sendiri dan segenap para
pembaca yang budiman. Tentunya dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan baik format
maupun isi dari makalah itu sendiri. Oleh karena itu, kami berharap ada masukan atau kritikan yang
membangun dari segenap pembaca yang budiman, khususnya kepada Ibu Fatiyah selaku pengampu
materi Sejarah Kebudayan Indonesia
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Batasan Masalah

D. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Singasari

B. Raja-raja Kerajaan Singasari

1. Ken Arok/Angkrok (1222-1227)

2. Anusapati (1227-1248)

3. Apanji Tohjaya (1248)

4. Ranggawuni (1248-1254)

5. Kertanagara (1254-1292)

C. Masa Kejayaan Kerajaan Singasari

D. Kondisi Sosial, Ekonomi, Budaya dan Politik Kerajaan Singasari

E. Masa Mundurnya dan Keruntuhan Singasari

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kerajaan Singhasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh
Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah
Singosari, Malang. Kerajaan Singasari (1222-1293) adalah salah satu kerajaan besar di
Nusantara yang didirikan oleh Ken Arok. Sejarah Kerajaan Singasari berawal dari daerah
Tumapel, yang di kuasai oleh seorang akuwu (bupati). Letaknya di daerah pegunungan
yang subur di wilayah Malang dengan pelabuhan bernama Pasuruan. Kerajaan Singasari
mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Kertanegara (1268-1292) yang
bergelar Maharajadhiraja Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa. Ken Arok merebut
daerah Tumapel, salah satu wilayah Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Tunggul
Ametung, pada 1222. Ken Arok pada mulanya adalah anak buah Tunggul Ametung,
namun ia membunuh Tunggul Ametung karena jatuh cinta pada istrinya, Ken Dedes. Ken
Arok kemudian mengawini Ken Dedes. Pada saat dikawini Ken Arok, Ken Dedes telah
mempunyai anak bernama Anusapati yang kemudian menjadi raja Singasari (1227-1248).
Raja terakhir Kerajaan Singasari adalah Kertanegara.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana awal berdiri Kerajaan Singasari ?

2. Apa nama Ibu Kota Singasari ?

3. Bagaimana keadaan politik Luar dan Dalam Negeri Kerajaan Singasari

4. Bagaimana kehidupan budaya di Kerajaan Singasari ?

5. Menganut kepercayaan apakah kerajaan Singasari ?

6. Bagaimana kehidupan ekonomi di Kerajaan Singasari ?


C. Tujuan

1. Menambah pengetahuan tentang kerajaan singasari

2. Mengetahui bagaimana kehidupan di Kerajaan Singasari

3. Memperdalam cerita sejarah tentang kerajaan Singasari


BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Berdiri

Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan


Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul
Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang
bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini
istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan
Tumapel dari kekuasaan Kadiri.

Pada tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri melawan
kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang
mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh
pihak Tumapel.

Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan


Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri
kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil
mengalahkan Kertajaya raja Kadiri.

Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau
pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar
anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan
Tumapel tersebut dipuja sebagaiSiwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa,
sebelum maju perang melawan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan
Bhatara Siwa.

B. Silsilah Wangsa Rajasa

Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa
Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan
antara Pararaton dan Nagarakretagamadalam menyebutkan urutan raja-raja Singhasari.-
1292)
Kisah suksesi raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai pertumpahan darah
yang dilatari balas dendam. Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak
tirinya). Anusapati mati dibunuh Tohjaya(anak Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat
pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya Ranggawuni yang
digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu
versiNagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja pengganti
terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi
karena Nagarakretagama adalah kitab pujian untuk Hayam Wuruk raja Majapahit.
Peristiwa berdarah yang menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut dianggap sebagai aib.

Di antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja yang
didapati menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam Prasasti Mula
Malurung (yang dikeluarkan Kertanagara atas perintah Wisnuwardhana) ternyata
menyebut Tohjaya sebagai RajaKadiri, bukan Raja Tumapel. Hal ini memperkuat
kebenaran berita dalam Nagarakretagama. Prasasti tersebut dikeluarkan
oleh Kertanagara tahun 1255 selaku raja bawahan di Kadiri. Dengan demikian,
pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta tahun 1254 dapat diperdebatkan.
Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara menjadi raja muda di Kadiri dahulu, baru
pada tahun1268 ia bertakhta di Singhasari. Diagram silsilah di samping ini adalah urutan
penguasa dari Wangsa Rajasa, yang bersumber dari Pararaton. Ken Arok (1222–1227)

Pendiri Kerajaan Singasari ialah Ken Arok yang menjadi Raja Singasari dengan
gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama
Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa)
atau Girindra (Girindrawangsa).

Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227). Pada tahun 1227
Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok
dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.

1. Anusapati (1227–1248)

Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan
Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak
melakukan pembaharuan - pembaharuan karena larut dengan kesenangannya
menyabung ayam.
Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo
(putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar
menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa ( tempat kediamanan
Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan
aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang
dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati
yang didharmakan di Candi Kidal.

2. Raja Tohjaya (1248)

Dengan meninggalnya Anusapati maka takhta Kerajaan Singasari dipegang oleh


Tohjaya. Namun, Tohjaya memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak
Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan
bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya menuntut hak atas tahta kerajaan, tetapi
Tohjaya mengirimkan pasukan untuk menangkap Ranggawuidan dan Mahesa Cempaka.
Rencara Tohjaya telah di ketahui lebih dulu oleh Ranggawuni dan Mahesa Cempaka,
sehingga keduanya berhasil melarikan diri sebelum pasukan Tohjaya tiba di tempat
kediamannya. Lalu Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjaya dan kemudian
menduduki singgasana.

3. Ranggawuni (1248–1268)

Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 dengan gelar Sri
Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi
kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Mereka memerintah
secara bersama-sama. Wishnuwardhana menjadi raja dan Nara Singhamurti sebagai ratu
angabhaya. Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat
Singasari.

Pada tahun 1254, Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama


Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi
raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardhana meninggal dunia dan
didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi
Waleri sebagai Siwa. Tahta beralih kepada Kertanegara
4. Kertanegara (1268–-1292)

Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-
cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar
Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang
mahamentri, yaitu mahamentriihino, mahamentriihalu, dan mahamenteriisirikan.

Untuk dapat mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-


pejabat yang kolot dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih
Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep ( Madura ) dengan gelar Aria
Wiaraja. Stabilitasi kerajaan yang di wujudkan pada amasa pemerintahan Raja
wishnuwardhana di sempurnakan lagi dengan tindakan-tindakan yang tegas dan berani.

Setelah keadaan Jawa Timur di anggap baik, Raja Kertanegara melangkah keluar
wilayah Jawa Timur untuk mewujudkan cita-cita persatuan seluruh Nusantara di bawah
Panji Kerajaan Singasari.

C. Politik Dalam Negeri dan Luar Negeri

Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat Jayakatwang (


Raja Kendiri ) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya, juga Raden Wijaya ( cucu
Mahesa Cempaka ) sebagai menantunya. Lalu memperkuat angkatan perang. Raja
Kertanegara membangun dan memperkuat angkatan petang baik angkatan darat maupun
angkatan laut untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di dalam negeri, serta untuk
mewujudkan persatuan Nusantara.

Sebagai raja besar Raja Kertanegara dalam politik luar negerinya bercita-cita
mempersatukan seluruh Nusantara di bawah Panji Kerajaan Singasari. Ia berusaha
memperkuat partahanan kerjaan dalam menghadapi serangan kerajaan Cina-Mongol (
Kaisar Khubilai Kahn ). Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal
dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal
ini ditandai dengan pengirimkan Arca Amogapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja
Kertanegara. Selain menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda, Bali,
Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin
hubungan persahabatan dengan raja Champa, dengan tujuan untuk menahan perluasaan
kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol.

Kubilai Khan menuntut raja-raja di daerah selatan termasuk Indonesia


mengakuinya sebagai yang dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai nuka
utusannya yang bernama Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat Kubilai Khan
marah besar dan bermaksud menghukumnya dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa.

Mengetahui sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi


serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri) menggunakan kesempatan untuk
menyerangnya. Serangan dilancarakan dari dua arah, yakni dari arah utara merupakan
pasukan pancingan dan dari arah selatan merupakan pasukan inti.

Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan
berhasil masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan para pembesar
istana. Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas dalam serangan tersebut.

Ardharaja berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan Raden


Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan maksud minta
perlindungan dan bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan Aria Wiraraja, Raden
Wijaya mendapat pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden Wijaya diberi
sebidang tanah yang bernama Tanah Tarik oleh Jayakatwang untuk ditempati.

Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh


Jayakatwang. Ini berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama
yang dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai Siwa––Buddha (Bairawa) di
Candi Singasari. Arca perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang sekarang
berada di Taman Simpang, Surabaya.

D. Kehidupan Kebudayaan

Kehidupan kebudayaan masyarakat Singasari dapat diketahui dari peninggalan


candi-candi dan patung-patung yang berhasil dibangunnya. Candi hasil peninggalan
Singasari, di antaranya adalah Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singasari. Adapun
arca atau patung hasil peninggalan Kerajaan Singasari, antara lain Patung Ken Dedes
sebagai perwujudan dari Prajnyaparamita lambang kesempurnaan ilmu dan Patung
Kertanegara dalam wujud Patung Joko Dolog di temuakan di dekat Surabaya, dan patung
Amoghapasa juga merupakan perwujudan Raja Kertanegara yang dikirim ke
Dharmacraya ibukota kerajaan melayu.

Kudua perwujudan patung Raja Kertanegara baik patung Joko Dolog maupun
patung Amoghapasa menyatakan bahwa Raja Kertanegara menganut agama Budha
beraliran Tantrayana ( Tantriisme ).
E. Prasasti Mula Malurung

Mandala Amoghapāśa dari masa Singhasari (abad ke-13), perunggu, 22.5 x 14 cm.
Koleksi Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.

Penemuan prasasti Mula Malurung memberikan pandangan lain yang berbeda


dengan versiPararaton yang selama ini dikenal mengenai sejarah Tumapel.

Kerajaan Tumapel disebutkan didirikan oleh Rajasa yang dijuluki "Bhatara


Siwa", setelah menaklukkan Kadiri. Sepeninggalnya, kerajaan terpecah menjadi dua,
Tumapel dipimpin Anusapatisedangkan Kadiri dipimpin Bhatara Parameswara
(alias Mahisa Wonga Teleng). Parameswara digantikan oleh Guningbhaya,
kemudian Tohjaya. Sementara itu, Anusapati digantikan oleh Seminingrat yang
bergelar Wisnuwardhana. Prasasti Mula Malurung juga menyebutkan bahwa
sepeninggal Tohjaya, Kerajaan Tumapel dan Kadiri dipersatukan kembali oleh
Seminingrat. Kadirikemudian menjadi kerajaan bawahan yang dipimpin oleh putranya,
yaitu Kertanagara.

F. Pemerintahan Bersama

Pararaton dan Nagarakretagama menyebutkan adanya pemerintahan bersama


antaraWisnuwardhana dan Narasingamurti. Dalam Pararaton disebutkan nama
asli Narasingamurtiadalah Mahisa Campaka.

Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi, maka dapat
dipahami maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya rekonsiliasi antara
kedua kelompok yang bersaing. Wisnuwardhana merupakan cucu Tunggul
Ametung sedangkan Narasingamurtiadalah cucu Ken Arok.

G. Kehidupan Ekonomi

Kehidupan ekonomi semenjak berdirinya Kerajaan Singasari tidak jelas diketahui.


Akan tetapi, mengingat Kerajaan Singasari berpusat di Jawa timur yaitu di tepi sungai
Brantas, kemungkunan masalah perekonomian tidak jauh berbeda dengan kerajaan-
kerajaan terdahulu, yaitu secara langsung maupun tidak langsung rakyatnya ikut
mengambil bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini juga di dukung oleh hasil-hasil
bumi yang sangat besar hasilnya bagi rakyat Jawa Timur.

Raja Kertanegara berusaha untuk menguasai jalur perdagangan di selat Malaka.


Penguasaan jalur pelayaran perdagangan atas selat Malaka itu, bertujuan untuk
membangun dan mengembangkan aktivitas perekonomian kerajaannya. Dengan kata lain,
Raja Kertanegara berusaha menarik perhatian para pedagang untuk melakukan
kegiatannya di wilayah kerajaan singasari.

H. Kejayaan

Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari
(1268 - 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada
tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai
benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa
Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya(kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini
akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa
yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.

Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali.


Pada tahun1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta
agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas
oleh Kertanagara. Nagarakretagamamenyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di
luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain,Melayu, Bali, Pahang, Gurun,
dan Bakulapura.

I. Kepercayaan

Bahkan didalam keagamaan terjadi sekatisme antara Agama Hindu dan Budha,
dan melahirkan Agama Syiwa Budha pemimpinya diberi jabatan Dharma Dyaksa
sedangkan Kartanegara menganut Agama Budha Mahayana dengan menjalankan
Upacara keagamaan secara Pestapora sampai mabuk untuk mencapai kesempurnaan
dalam hal ini Kartanegara menyebut dirinya CANGKANDARA (pimpinan dari semua
agama).
J. Keruntuhan

Candi Singhasari dibangun sebagai tempat pemuliaan Kertanegara, raja terakhir


Singhasari.

Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke


luar Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi
pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus
ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati
terbunuh.

Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu


kota baru diKadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.
Kerajaan Singasari dibangun oleh Ken Arok setelah runtuhnya kerajaan Kediri. Ken Arok
bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi dengan Dinasti Girindrawanca, dengan tujuan
untuk menghilangkan jejak tentang siapa sebenarnya Ken Arok & mengapa ia berhasil
mendirikan kerajaan. Ken Arok berkuasa ± 5 tahun (1222 – 1227 M). pada tahun 1227
Ken Arok terbunuh oleh kaki tangan Anusapati.

· Anusapati

Memerintah dari tahun 1227 – 1248 M. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya
terbongkar & didengar oleh Tohjaya, putra Ken Arok dengan Ken Umang. Dimakamkan
di Candi Kidal.

· Tohjaya

Memerintah tahun 1248 dan pemerintahannya tidak berlangsung lama, karena


putra Anusapati yang bernama Ranggawuni yang dibantu Mahesa Cempaka menuntut
hak atas tahta kepada Tohjaya.

· Wisnuwardhana (Ranggawuni)

Naik tahta pada tahun 1248 dengan gelar Wisnuwardhana, dibantu oleh Mahesa
Cempaka dengan gelar Narashimbamurti. Pemerintahan keduanya sering disebut dengan
pemerintahan Ratu Angabaya. Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat putranya
sebagai Yuva raja (Raja muda), dengan maksud mempersiapkan putranyaq yang bernama
Kertanegara sebagai Raja di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardhana
meninggal dan tahta kerajaan dipegang oleh Kertanegara.

· Kertanegara

Memerintah tahun 1268 – 1292 M. Ia merupakan Raja terbesar dan terkemuka


Kerajaan Singasari. Setelah naik tahta, ia bergelar Sri Maharajadhiraja Sri Kertanegara.
Pada masa pemerintahannya datang utusan dari Cina atas perintah Kaisar Khubilai Khan
agar Raja Kertanegara tunduk terhadap Kaisr Cina, namun Kertanegara menolak dan
menghina utusan tersebut. Khubilai Khan marah, sehingga mempersiapkan untuk
menyerang Kerajaan Singasari, tetapi sebelum serangan itu datang Raja Kertanegara
mengadakan Ekspedisi Pamalayu tahun 1275 M, menguasai Kerajaan Melayu dengan
tujuan menghadang serangan Cina agar peperangan tidak terjadi di Singasari. Karena
pasukan Singasari sebagian menghadang serangan Cina, maka Jayakatwang keturunan
Kerajaan Kediri menyerang Kerajaan Singasari.

K. Hubungan dengan Majapahit

Pararaton, Nagarakretagama, dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden


Wijaya cucuNarasingamurti yang menjadi menantu Kertanagara lolos dari maut. Berkat
bantuan Aria Wiraraja(penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni
oleh Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit.

Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk
menaklukkanJawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk
mengalahkan Jayakatwang di Kadiri. Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat
cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar dari tanah Jawa.

Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan


Singhasari, dan menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang
didirikan oleh Ken Arok.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari (1268
– 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Kerajaan
ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa
yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara. Kerajaan Singhasari
yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami keropos
di bagian dalam. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir. Kerajaan Singasari
dibangun oleh Ken Arok setelah runtuhnya kerajaan Kediri.

B. Saran

Pelajarilah lebih dalam tentang kerajaan – kerajaan pada jaman dahulu, karena banyak
sekali cerita sejarah yang belum kita ketahui
DAFTAR PUSTAKA

o Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta:
Balai Pustaka

o Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu

o R.M. Mangkudimedja. 1979. Serat Pararaton Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah

o Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan (terbitan ulang 1965). Yogyakarta:
LKIS

o Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara


Syukur, Abdul, Ensiklopedi Umum untuk Pelajar , Jilid 9, Jakarta: Ichtiar Baru van
Hoeve, 2005. Halaman 110.

o Bullough, Nigel (14 Juli 1995). Historic East Java: Remains in Stone. Jakarta: ADLine
Communications. hlm. 116–117.

o Kitab Negarakartagama Kitab Kidung (Kidung Harsa Wijaya & Serat Arok)

o Sejarah Nasional Indonesia. Kurikulum 1994 suplemen GBPP 1999.

Anda mungkin juga menyukai