Anda di halaman 1dari 7

KEBUDAYAAN JAWA TENGAH

10 April 2015 by jawatengahfia Tinggalkan komentar

jawa tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembag disini karena di jawa tengah
dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di jawa tengah.
mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak
batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga
kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan
budaya dunia oleh unesco ada juga tembang tembang (lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan
(alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan pertunjukan
seni peran khas dari jawa
di jawa tengah juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo
yang dikenal dengan kasunanan solo
budaya jawa tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih
banyak lagi berikut beberapa foto terkait budaya jawa tengah :
Keraton Solo

Surakarta Hadiningrat adalah istana resmi Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan
oleh Susuhunan Pakubuwana IIpada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang
porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana terakhir Kesultanan Mataram ini didirikan di Desa
Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi
istana Kesultanan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat.
Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kesultanan Mataram oleh Susuhunan
Pakubuwana IIkepada VOC pada tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini
kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta. Kompleks bangunan keraton ini masih
berfungsi sebagai tempat tinggal Sri Sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan
tradisi kerajaan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di
Kota Solo.
Batik Jawa Tengah
Jawa tengah merupakan salah satu derah paling produktif di bidang kebudayaannya, sebab sangat
banyak kebudayaan yang dihasilkan dari daerah ini. Kita lihat saja dari kebudayaan tari-tariannya,
jawa tengah memiliki Tari Serimpi, Tari bambangan Cakil, Tari srikandi, dll. Jawa tengah juga
memiliki kebudayaan lainnya seperti rumah joglo yang merupakan ciri khas dari jawa tengah ini
sebenarnya memiliki gaya arsitek yang sangat dinamis dengan lingkungannya, karena rumah joglo
memiliki beberapa tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu jati. Rumah joglo juga memiliki
keunikan tersendiri seperti memiliki pendopo untuk menerima tamu atau hanya untuk kumpul
keluarga. Disetiap sudut-sudut dindingnya pun biasa dihiasi dengan ukiran-ukiran yang lebih
menarik bila dilihat. Kalau dari tariannya, tarian Bambang Cakil menceritakan sebuah ksatria yang
berusaha menjaga petapa dari serangan buta cakil dan akhirnya sang buta cakil meninggal ditanggan
ksatria itu, sedangkan tari serimpi biasanya di mainkan oleh 4 orang penari putrid yang
mencerminkan dari 4 elemen yang ada dibumi yaitu air, api, angina, dan tanah. Tarian ini juga
biasanya diiringi oleh suara gamelan jawa.
Wayang Kulit

Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal
dari kata ‘Ma Hyang‘ yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa.
Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna ‘bayangan’, hal ini
disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya
saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh
wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang
dinyanyikan oleh parapesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang
terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak
(blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan
wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki
pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
Tari Srikandi

Adalah tarian yang menggambarkan perang antara 2 orang wanita yang bernama Dewi Srikandhi dan
Dewi Mustakaweni, tarian ini bertema heroik(kepahlawanan) dilakukan berpasangan wanita.
Masing-masing memiliki karakter yang hampir sama yaitu sama-sama memiliki watak Putri Lanyap
(bersifat tegas,tetapi kemayu) tokoh Srikandhi Mustakaweni ini adalah ceriwis dan memiliki suara
agak cempreng. Dewi Srikandhi adalah tokoh wanita dari keluarga Pandawa. Ia merupakan salah
satu istri dari Raden Arjuna.Dewi Mustakaweni adalah anak dari Prabu Newatakawaca
Musatakaweni memiliki kesaktian karena sakti maka ia dapat mengubah dirinya menjadi apa saja dan
siapa saja yang dia mau. Pada saat akan mengambil Jimat Kalimasada ia mengubah dirinya menjadi
Raden Gathutkaca, dan pada saat mencuri Dewi Srikandhi mengetahui pebuatan Dewi Mustakaweni
karena pada saat itu Dewi Srikandi mendapat mandat untuk menjaga jimat Kalimasada, maka
srikandi langsung mengejar Mustakaweni maka terjadilah perang antar keduanya. Pada saat perang
Dewi Srikandi kalah oleh Dewi Mustakaweni. Lalu Dewi Mustakaweni berhasil dikalahkan oleh
Bambang Priyambada dan menjadi istrinya.
Tari Serimpi

Tari serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tari klasik sendiri mempunyai
arti sebuah tarian yang telah mencapaikristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada
sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana. Kebudayaan tari yang
sudah banyak dipentaskan ini memiliki gerak gemulai yang menggambarkan kesopanan, kehalusan
budi, serta kelemah lembutan yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi
suara musik gamelan. Tari serimpi Jawa ini dinilai mempunyai kemiripan dengan tari
Pakarena dari Makasar, yakni dilihat dari segi kelembutan gerak para penari.
Bedhaya Ketawang
Bedhaya Ketawang adalah tarian sakral yang rutin dibawakan dalam istana sultan Jawa
(Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo). Disebut juga tarian langit, bedhaya ketawang merupakan
suatu upacara yang berupa tarian dengan tujuan pemujaan dan persembahan kepada Sang
Pencipta. Pada awal mulanya di Keraton Surakarta tarian ini hanya diperagakan oleh tujuh wanita
saja. Namun karena tarian ini dianggap tarian khusus yang amat sacral, jumlah penarik kemudian
ditambah menjadi sembilan orang. Sembilan penari terdiri dari delapan putra-putri yang masih ada
hubungan darah dan kekerabatan dari keraton serta seorang penari gaib yag dipercaya sebagai sosok
Nyai Roro Kidul.
Ukiran Asli Jepara

Para pengukir jepara pandai menyesuaikan diri dengan gaya ukiran baru. Mereka tidak hanya
membuat gaya ukiran khas Jepara saja tapi ukiran lainnya yang tak kalah menarik. Meskipun ukiran
Jepara beragam, sebaiknya kita tidak melupakan gaya ukiran khas Jepara. Biasanya disebut ornamen
Jepara. Meskipun tak ada sebutan khusus, tapi ia dapat dikenali dari ciri khasnya. Ukiran Jepara
mengambil bentuk dedaunan. Ada yang mengatakan itu adalah daun tanaman wuni. Wuni adalah
jenis rerumputan liat yang banyak tumbuh di Jepara. Tanaman itu memiliki buah kecil-kecil yang
digemari burung. Bentuk tanaman wuni itu diolah seniman ukir menjadi bentuk desain ukiran yang
indah. Ciri khas ukiran itu, daunnya digambarkan melengkung-lengkung luwes. Seolah ada
iramanya. Ujung daunnya runcing. Buah-buah kecil diukir menggerombol. Kadang, ditambahkan
ukiranburung yang hendak mematuk buah itu. Ukiran gaya Jepara ini dulu banyak diukirkan pada
peti-peti kayu. Meja kursi juga ada. Tapi, sekarang jarang diukirkan pada meubel lagi.

Gamelan Jawa
Gamelan Jawa merupakan Budaya Hindu yang digubah oleh Sunan Bonang, guna mendorong
kecintaan pada kehidupan Transedental (Alam Malakut)”Tombo Ati” adalah salah satu karya Sunan
Bonang. Sampai saat ini tembang tersebut masih dinyanyikan dengan nilai ajaran Islam, juga pada
pentas-pentas seperti: Pewayangan, hajat Pernikahan dan acara ritual budaya Keraton.

Pakaian Adat Jawa Tengah

Adat jawa sangat melekat di Indonesia,khususnya suku jawa. Pada acara tertetu suku jawa tak luput
dari adat mereka. Begitu juga dengan pakaian adatnya.Saat acara-acara tertentu adat istiadat jawa
harus memenuhi persyaratan adat yang akan di laksanakan.Berikut melody akan membahas tentang
pakaian adat jawa tengah yang di pakai pada saat acar-acara tertentu.Baik sejarah asal-usul atau asal
mula baju adat Jawa Tengah, kelengkapan apa saja yang di pakai (kostum). Dan bagaimana kostum
pernikahan adat Jawa Tengah.

Keris Jawa Tengah


Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan
banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasanNusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas
dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang
melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene),
yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki
kemiripan dengan keris adalah badik. Senjata tikam lain asli Nusantara adalah kerambit. Pada masa
lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan, sekaligus sebagai benda pelengkap
sesajian. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam
berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari
segiestetikanya.
Rumah Adat Jawa Tengah

Bagian pendapa adalah bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan luas tanpa sekat-sekat,
biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara besar bagi penghuninya. Seperti acara
pagelaran wayang kulit, tari, gamelan dan yang lain. Pada waktu ada acara syukuran biasanya
sebagai tempat tamu besar. Pendopo biasanya terdapat soko guru, soko pengerek, dan tumpang
sari. Bagian Pringgitan adalah bagian penghubung antara pendopo dan rumah dalem. Bagian ini
dengan pendopo biasanya di batasi dengan seketsel dan dengan dalem dibatasi dengan gebyok.
Fungsi bagian pringgitan biasanya sebagai ruang tamu.
RAGAM BUDAYA
JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH
RIDWAN APRIANA

KELAS : VII C

SMPN 1 PAGADEN BARAT

Anda mungkin juga menyukai