JAWA TENGAH
Disusun Oleh :
Nama : IZZAH RIANDA QIERA BALQIS
Kelas : VIII B2
Jawa tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembag disini
karena di jawa tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai
peninggalan candi di jawa tengah. mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik
di jawa tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka
mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar
biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan budaya dunia
oleh unesco ada juga tembang tembang (lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan
(alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan
pertunjukan seni peran khas dari jawa di jawa tengah juga masih ada kerjaan yang
samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan
solo budaya jawa tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang orang,
ketoprak,tari dan masih banyak lagi berikut beberapa foto terkait budaya jawa tengah:
Keraton Solo
Surakarta Hadiningrat adalah istana resmi Kasunanan Surakarta. Keraton ini
terakhir Kesultanan Mataram ini didirikan di Desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan
kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana Kesultanan
Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat.
Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kesultanan Mataram
oleh Susuhunan Pakubuwana IIkepada VOC pada tahun 1749. Setelah Perjanjian
Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan
Surakarta. Kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal Sri
Sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kerajaan hingga
saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Solo.
kebudayaannya sebab sangat banyak kebudayaan yang dihasilkan dari daerah ini.
Kita lihat saja dari kebudayaan tari-tariannya, jawa tengah memiliki Tari Serimpi,
Tari bambangan Cakil, Tari srikandi, dll. Jawa tengah juga memiliki kebudayaan
lainnya seperti rumah joglo yang merupakan ciri khas dari jawa tengah ini sebenarnya
memiliki gaya arsitek yang sangat dinamis dengan lingkungannya, karena rumah
joglo memiliki beberapa tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu jati. Rumah
joglo juga memiliki keunikan tersendiri seperti memiliki pendopo untuk menerima
tamu atau hanya untuk kumpul keluarga. Disetiap sudut-sudut dindingnya pun biasa
dihiasi dengan ukiran-ukiran yang lebih menarik bila dilihat. Kalau dari tariannya,
tarian Bambang Cakil menceritakan sebuah ksatria yang berusaha menjaga petapa
dari serangan buta cakil dan akhirnya sang buta cakil meninggal ditanggan ksatria itu,
sedangkan tari serimpi biasanya di mainkan oleh 4 orang penari putrid yang
mencerminkan dari 4 elemen yang ada dibumi yaitu air, api, angina, dan tanah. Tarian
Wayang Kulit
Jawa. Wayang berasal dari kata ‘Ma Hyang‘ yang artinya menuju kepada roh
spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang
adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna ‘bayangan’, hal ini disebabkan karena
penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya
saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog
memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih,
sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong),
sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan
wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton
layar.
Tari Srikandi
karakter yang hampir sama yaitu sama-sama memiliki watak Putri Lanyap (bersifat
tegas,tetapi kemayu) tokoh Srikandhi Mustakaweni ini adalah ceriwis dan memiliki
suara agak cempreng. Dewi Srikandhi adalah tokoh wanita dari keluarga Pandawa. Ia
merupakan salah satu istri dari Raden Arjuna.Dewi Mustakaweni adalah anak dari
mengubah dirinya menjadi apa saja dan siapa saja yang dia mau. Pada saat akan
pada saat mencuri Dewi Srikandhi mengetahui pebuatan Dewi Mustakaweni karena
pada saat itu Dewi Srikandi mendapat mandat untuk menjaga jimat Kalimasada,
Tari Serimpi
Tari serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tari
klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi
keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan
tumbuh di kalangan istana. Kebudayaan tari yang sudah banyak dipentaskan ini
kelemah lembutan yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan
diiringi suara musik gamelan. Tari serimpi Jawa ini dinilai mempunyai kemiripan
dengan tari Pakarena dari Makasar, yakni dilihat dari segi kelembutan gerak para
penari.
Bedhaya Ketawang
Bedhaya Ketawang adalah tarian sakral yang rutin dibawakan dalam istana
sultan Jawa (Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo). Disebut juga tarian langit,
bedhaya ketawang merupakan suatu upacara yang berupa tarian dengan tujuan
pemujaan dan persembahan kepada Sang Pencipta. Pada awal mulanya di Keraton
Surakarta tarian ini hanya diperagakan oleh tujuh wanita saja. Namun karena tarian
ini dianggap tarian khusus yang amat sacral, jumlah penarik kemudian ditambah
menjadi sembilan orang. Sembilan penari terdiri dari delapan putra-putri yang masih
ada hubungan darah dan kekerabatan dari keraton serta seorang penari gaib yag
Para pengukir jepara pandai menyesuaikan diri dengan gaya ukiran baru.
Mereka tidak hanya membuat gaya ukiran khas Jepara saja tapi ukiran lainnya yang
tak kalah menarik. Meskipun ukiran Jepara beragam, sebaiknya kita tidak melupakan
gaya ukiran khas Jepara. Biasanya disebut ornamen Jepara. Meskipun tak ada sebutan
khusus, tapi ia dapat dikenali dari ciri khasnya. Ukiran Jepara mengambil bentuk
dedaunan. Ada yang mengatakan itu adalah daun tanaman wuni. Wuni adalah jenis
rerumputan liat yang banyak tumbuh di Jepara. Tanaman itu memiliki buah kecil-
kecil yang digemari burung. Bentuk tanaman wuni itu diolah seniman ukir menjadi
bentuk desain ukiran yang indah. Ciri khas ukiran itu, daunnya digambarkan
melengkung-lengkung luwes. Seolah ada iramanya. Ujung daunnya runcing. Buah-
mematuk buah itu. Ukiran gaya Jepara ini dulu banyak diukirkan pada peti-peti kayu.
Meja kursi juga ada. Tapi, sekarang jarang diukirkan pada meubel lagi.
Gamelan Jawa
Gamelan Jawa merupakan Budaya Hindu yang digubah oleh Sunan Bonang,
Ati” adalah salah satu karya Sunan Bonang. Sampai saat ini tembang tersebut masih
dinyanyikan dengan nilai ajaran Islam, juga pada pentas-pentas seperti: Pewayangan,
tertetu suku jawa tak luput dari adat mereka. Begitu juga dengan
pakaian adat jawa tengah yang di pakai pada saat acar-acara tertentu.Baik sejarah
asal-usul atau asal mula baju adat Jawa Tengah, kelengkapan apa saja yang di pakai
Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada
kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara
bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam
lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya
serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki
kemiripan dengan keris adalah badik. Senjata tikam lain asli Nusantara adalah
kerambit. Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/
peperangan, sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini,
keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah
simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segiestetikanya.
Rumah Adat Jawa Tengah
Bagian pendapa adalah bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan
luas tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara
besar bagi penghuninya. Seperti acara pagelaran wayang kulit, tari, gamelan dan yang
lain. Pada waktu ada acara syukuran biasanya sebagai tempat tamu besar. Pendopo
biasanya terdapat soko guru, soko pengerek, dan tumpang sari. Bagian Pringgitan
adalah bagian penghubung antara pendopo dan rumah dalem. Bagian ini dengan
pendopo biasanya di batasi dengan seketsel dan dengan dalem dibatasi dengan
Indonesia terdiri dari banyak pulau dan beragam suku dan budaya. Indonesia
memiliki banyak suku dan budaya yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Karena
beragamnya suku dan budaya di Indonesia, itu menjadi salah satu ciri khas Indonesia
dan mampu banyak menarik para wisatawan lokal maupun manca Negara. Kali ini
saya akan membuat artikel mengenai Kesenian budaya dari daerah Jawa Tengah.
nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun
sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran di
Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah
budaya.
Kebudayaan Jawa Tengah
Jawa Tengah memiliki banyak seni dan budaya. Diantaranya kesenian yang terkenal
yaitu batik dan wayang yang kini sudah banyak di kenal bahkan sampai ke manca
Rumah adat Jawa Tengah di kenal dengan nama rumah Joglo. Joglo merupakan
rumah adat Jawa Tengah yang terbuat dari kayu. Rumah ini mempunyai nilai seni yg
cukup tinggi dan hanya dimiliki orang dari kalangan mampu. Rumah joglo berdenah
bujur sangkar dan mempunyai empat pokok tiang di tengah yang di sebut saka guru,
dan digunakan blandar bersusun yang disebut tumpangsari. Blandar tumpangsari ini
Pakaian tradisional kaum perempuan Suku Jawa khususnya Jawa Tengah pada
umumnya sama yaitu menggunakan kebaya, kemben, dan kain tapih pinjung dengan
stagen. Bagi para kaum laki-laki, khususnya kerabat keraton adalah memakai baju
beskap kembang-kembang atau motif bunga lainnya. Pada kepala memakai destar
(blankon), kain samping jarik, stagen untuk mengikat kain samping, keris dan alas
kaki (cemila). Pakaian ini dinamakan Jawi Jangkep, yaitu pakaian laki-laki Jawa
Batik : Batik tidak hanya terkenal di daerah Jawa Tengah saja tetapi juga di
daerah lain di Indonesia pun memiliki balik masing-masing. Namun setiap daerah
memiliki motif yang berbeda. Di Jawa Tengah mempunyai motif dasar yang
relatif terikat pada pakem tertentu. Motif-motif ini mempunyai sifat simbolis dan
Wayang Kulit : Kesenian wayang dalam bentuknya yang asli timbul sebelum
kebudayaan Hindu masuk di Indonesia dan mulai berkembang pada jaman Hindu
Jawa. Figur tokoh yang digambarkan untuk pertama kali adalah Batara Guru atau
Tarian ini diperagakan oleh empat orang penari yang semuanya adalah wanita.
Jumlah ini sesuai dengan arti kata serimpi yang berarti 4. Menurut Kanjeng
mata angin yakni Toya (air), Grama (api), Angin (udara) dan Bumi (tanah).
Sedangkan nama peranannya adalah Batak, Gulu, Dhada dan Buncit yang
Gamelan Jawa : Gamelan Jawa merupakan Budaya Hindu yang digubah oleh
Malakut)”Tombo Ati” adalah salah satu karya Sunan Bonang. Sampai saat ini
tembang tersebut masih dinyanyikan dengan nilai ajaran Islam, juga pada pentas-
pentas seperti: Pewayangan, hajat Pernikahan dan acara ritual budaya Keraton.
Ketoprak : Ketroprak merupakan suatu teater rakyat yang terkenal di Jawa
Tengah.
Adat Istiadat
Ada beberapa adat istiadat yang biasa dilakukan masyarakat Jawa Tengah,
diantaranya :
Pada saat usia kehamilan 7 bulan, diadakan acara nujuh bulanan atau mitoni.
Acara tedak-siten, yaitu acara dimana bayi yang berusia 245 hari untuk pertama
pingit atau tidak boleh saling bertemu bagi mempelai pria dan wanita yang akan
menikah.
Sehari sebelum acara pernikahan, biasanya diadakan acara siraman bagi para
macam bunga.
Upacara brobosan, yaitu punya cara melintas di bawah mayat yang sudah di tandu
banyak kesenian dan kebudayaan yang di miliki daerah Jawa Tengah ini. Dengan
mengetahui kebudayaan yang ada di Indonesia mampu membuat kita bangga dengan
kekayaan budaya yang di miliki Negara ini. Dan sebagai generasi yang baik seudah
sepatutnya kita menjaga dan melestarikan budaya leluhur agar tidak punah dimakan
Tarian ini dipertunjukan untuk acara resmi saja, yang bertujuan untuk
Menurut kepercayaan setempat, bila ada yang menarikan Tarian ini, maka
Nyi Roro Kidul atau Kangjeng Ratu Kidul akan menghadiri tarian tersebut
Biasanya tarian ini ditarikan oleh 9 orang wanita, dimana sembilan ini
melambangkan Wali Songo, adapun yang bilang 9 sebagai arah mata angin.
Busana para penari pun biasanya menggunakan pengantin adat Jawa,
Jawa berupa centhung, sisir jeram saajar, tiba dhadha, garudha mungkur,
dan cundhuk mentul. Para penaripun diusahakan tidak dalam keadaan haid.
2. Tari Gambyong
Tari Gambyong
Tari Gambyong berasal dari daerah Surakarta. Awalnya, tarian ini hanya
sebuah tarian rakyat dan diadakan ketika memasuki musim panen padi.
Sejarahnya nama Gambyong pun diambil dari salah satu penari tempo dulu,
dimana penari tersebut memiliki suara merdu dan tubuh yang lentur, dengan
kedua bakat tersebut Gambyong yang memiliki nama lengkap Sri Gambyong
IV, membuat Sri Gambyong diundang untuk menari ke dalam Istana. Ia pun
Untuk jumlah penari tidak disyaratkan, namun untuk kostum yang biasa
selendang. Pada dasarnya tarian ini sangat identik dengan warna kuning
dan hijau. Namun seiring zaman, warna pun tidak menjadi patokan.
Musik pengiring tarian ini biasanya gamelan seperti Gong, kenong, gambang
dan kendang.
anaknya. Sehingga tariannya pun terbilang simpel. Ciri khas tarian ini
adalah para penari yang selalu membawa payung, boneka bayi dan kendi.
Pada zaman dulu tarian ini harus ditarikan oleh para kembang desa
bertujuan untuk menunjukkan jati dirinya. Gerakannya pun tidak bilang rumit
hingga datang sesi menegangkan ketika penari tersebut menaiki kendi, dan
Kostum yang digunakan untuk tarian ini adalah pakaian adat Jawa. Seiring
dengan zaman tari bondan pun dibagi menjadi 2, yaitu tari bondan mardisiwi,
4. Tari Serimpi
Tari Serimpi
Tari Serimpi berasal dari Yogyakarta, konon katanya tarian ini sedikit
beberapa Istana Jawa Tengah. Menurut cerita masyarakat, tarian ini dapat
Seiring dengan zaman tari ini mengalami perubahan dari segi durasi tarian
dan kostumnya. Tari Serimpi pun dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya
menandakan unsur api, air, angin dan bumi. Namun seiring dengan zaman
Pakaian yang digunakan untuk penari Serimpi adalah pakaian yang biasa
adalah gamelan.
Tari Beksan Wireng adalah tari yang berasal dari Jawa Tengah dan
saat itu yang sedang berlatih. Hal ini terlihat dengan gerakan-gerakan para
penari yang gagah perkasa sedang membawa tombak dan tameng. Karena
Dengan berkembangnya zaman, tarian ini terbagi menjadi 6 jenis yaitu Panji
seorang prajurit.
Tarian tradisional selanjutnya adalah tari ebeg atau tari yang biasa
Tarian ini tidak menunjukan tarian pada umumnya seperti tarian yang lemah
gemulai.
Tarian ini tidak usah belajar, hanya melenggak lenggok mengikuti alur musik.
Ada beberapa syarat yang harus disediakan selama pertunjukkan ini seperti
sesaji dan menyan. Hal ini diharuskan karena para penari kemungkinan
Kethek Ogleng
Tarian tradisional yang satu ini bernama Kethek Ogleng berasal dari bahasa
Jawa yang bila diartikan ‘kethek’ adalah kera. Sedangkan Ogleng diambil
dari suara bunyi yang melatar belakangi tarian ini yang seperti berbunyi
Ogleeeng… Ogleeeng…
Tari Kethek Ogleng berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah. Asal usulnya tarian
ini menceritakan Raden Gunung Sari yang menjelma menjadi kera, dan
Maka dari itu, penarinya pun selalu bertopeng kera dan menirukan gerakan-
gerakan kera, tidak ada gerakan khusus untuk tarian ini, penari
Sintren
Barat. Tarian ini berbau mistis, menceritakan tentang kisah cinta Sulasih dan
Sulandono.
Asal muasalnya tarian ini dibuat ketika Bupati Kendal menikah dengan Dewi
Rantamsari yang biasa dijuluki Dewi Lanjar. Namun pasangan itu tidak
Tarian ini sangat mistis sekali, bahkan sebelum pertunjukan, harus diawali
Namun katanya, tarian ini mulai tenggelam dan tidak lagi dipentaskan.
9. Tari Jlantur
Tari Jlantur
Tari Jlantur berasal dari Boyolali. Biasanya dimainkan oleh 40 orang penari
laki-laki. Sedikit info yang saya dapat tentang tarian ini, hal ini mungkin
Tari Prawiroguno
Tarian ini mengandung kisah ketika para penjajah yang hampir mengalami
kemunduran, dan situasi saat itu dijadikan ide untuk membuat sebuah tarian
Tarian ini memiliki tema peperangan, dan gerakan para penari bak seorang
Tari Ronggeng
Tari Ronggeng
sekarang tari ronggeng dibudayakan hingga turun temurun. Tema tarian ini
berbeda dengan tarian lain, tari ronggeng ditarikan oleh wanita, gerakannya
Tari ini memiliki ciri khas dalam gerakannya yang lebih sensual dan pandai
Asal muasalnya, tari ini dibuat untuk upacara meminta kesuburan tanah.
akhirnya gerakan dalam tarian ini mirip orang yang sedang bercinta. Namun
seiring dengan zaman, tarian ini mulai dikurangi unsur eksotisnya. Alat musik
Tari Angsa
Namun ternyata Tari Angsa tidak hanya ada di Indonesia, ada beberapa
negara yang mempunyai Tarian Tradisional seperti ini, hanya saja cerita
gadang, rumah balai batak, rumah nuwo, dan masih banyak lagi. Berpindah ke
sisi timur, kamu akan menjumpai rumah honai, rumah baileo, dan rumah sasadu.
kesempatan ini. Wovgo mau sedikit bercerita tentang rumah adat Jawa Tengah.
Selama ini kita cuma tahu rumah adat Jawa Tengah adalah rumah joglo.
Padahal provinsi ini punya rumah adat lainnya! Apa sajakah itu? Yuk cari tahu
bareng-bareng.
Rumah joglo masih bisa kita temui dengan mudah hingga sekarang. Ciri khas
rumah joglo yaitu teras yang luas tanpa sekat di bagian depan, bentuknya yang
berupa persegi panjang, dan pintu yang terletak tepat di bagian tengah.
karena rumah ini hanya dimiliki oleh orang-orang mampu pada masanya. Rumah
joglo mempunyai empat tiang utama di tengah-tengah. Tiang itu disebut dengan
Teras depan yang luas berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan acara dari si
Selain joglo, rumah adat jawa lain yang populer yaitu panggang pe. Adakah
Wovger yang sudah pernah dengar tentang panggang pe? Panggang pe terdiri
dari empat atau enam tiang. Separuh tiang yang depan sengaja dibuat lebih
didirikan sebagai kios dan warung. Dikutip dari PDK Jateng, rumah panggang pe
cere gancet memiliki kesamaan. Ketiganya terdiri dari dua rumah panggang pe
yang disatukan. Tipe trajumas ialah panggang pe yang punya enam tiang
yang berderet-deret.
Setiap rumah adat di Jateng punya filosofi dan fungsinya masing-masing. Rumah
joglo memiliki fungsi yang berbeda dengan rumah panggang pe. Demikian juga
dengan rumah tajug. Tipe tajug khusus digunakan untuk masjid dan bangunan-
sangkar (bukan persegi panjang). Tajug memiliki kurang lebih sekitar 13 tipe di
antaranya towan boni, masjid dan cungkup, semar sinongsong, lambang sari,
Salah satu masjid dengan tipe tajug yang bisa Wovger kunjungi yaitu Masjid
Rumah adat kampung hampir mirip seperti dua rumah panngang pe yang
disatukan. Ciri rumah adat kampung ialah, rumah ini punya dua teras yaitu di
depan dan di belakang. Ciri khas lainnya, tiang rumah ini terdiri dari kelipatan
empat dimulai dari angka 8. Jadi jumlah tiangnya bisa 8, 12, 16, 20, dan
kelipatannya.
Seperti rumah adat lainnya, rumah kampung juga dibagi menjadi banyak tipe.
Tidak kurang dari 13 tipe, di antaranya kampung pokok, pacul gowang, dara
gepak, gajah ngombe, apitan, dsb. Rumah kampung merupakan rumah yang
Terakhir ada rumah adat limasan. Dinamakan limasan karena bentuk atapnya
yang seperti limas. Atap rumah limasan memiliki empat sisi. Rumah ini banyak
juga ditemui di jawa. Seperti kampung, rumah limas dimiliki oleh kalangan orang
biasa.
sari, dsb.
Makanan Khas Jawa Tengah
kabupaten/kota:
Blora : Sega Pecel, Sate Ayam Blora, Sate Jagal, Sate Kambing, Soto
Ungker, Oseng Tahu dan Tempe, Egg Roll Waloh, dan Grontol
Jagung
Cilacap : Ikan Bandeng, Kerupuk Tengiri, Sale pisang, dan Ikan asin
Demak
Rambak,Momoh,Brongkos
Kudus : Soto Ayam Kudus, Sate Kerbau, Lentog, Dodol, dan Jenang
Kudus
Purworejo : Kue lompong, Clorot, Gebleg, Kue Satu, dan Dawet Hitam
Salatiga : Bakso Urat Salatiga, Bakso Babat, Kripik Paru, dan Ting-ting
Gepuk
babat
Tegal : Teh Poci, Sate Tegal, Sate Bebek Majir, Pilus, Krupuk Antor,