Anda di halaman 1dari 17

SUKU SUNDA

Kelompok 6: Suku Sunda


Anggota : -Lika Fuji Lestari
-Nada Nabila
-Juleita
-Isti Aini Akhma
-Fenia Dwi Thehany
-M.Alfendi
Suku sunda dan kebudayaannya
Suku Sunda berasal dari keturunan Austronesia (ras Mongolid atau ras
yang tersebar dari Taiwan hingga Hawaii) yang berada di Taiwan.
Kemudian, mereka bermigrasi melalui kepulauan Filipina sampai tiba di
Jawa sekitar 1.500 hingga 1.000 Sebelum Masehi. Pendapat lain
mengatakan Suku Sunda berasal dari Sundalandia, yakni ras yang
mendiami semenanjung cekungan besar. Saat ini, cekungan tersebut telah
membentuk Laut Jawa, Selat Malaka, dan Selat Jawa.

A.Ciri khas suku Sunda adalah


Bahasa Sunda yang digunakan oleh suku Sunda memiliki dialek yang
berbeda pada setiap daerahnya, seperti dialek Sunda Banten, Dialek
Cirebonan. Rumah adat suku Sunda berupa rumah panggung dengan
tangga yang disebut golodog dan memiliki atap-atap rumah yang berbeda
setiap daerah. Bentuk atap yang sering ditemukan adalah jolopong. Lagu-
lagu Sunda memiliki ciri khas yang hanya bisa dinyanyikan oleh penyanyi
tertentu yang disebut sinden. Senjata tradisional suku Sunda adalah
Kujang, yang memiliki ciri khas yang unik. Wayang yang terkenal di suku
sunda adalah Wayang Golek yang terbuat dari kayu.

B.Rumah adat sunda


1.Capit Gunting
Jenis rumah adat Sunda pertama dan merupakan yang tertua dari rumah
adat Sunda lainnya adalah rumah adat Capit Gunting. Bangunan ini telah
ada sejak ratusan tahun dan dapat ditemukan di daerah Tasikmalaya.
Rumah ini diberi nama Capit Gunting karena bagian atap rumah adat ini
atau dikenal dengan undagi memiliki bentuk seperti huruf ‘X’ atau gunting.
Atap bangunan rumah adat Capit Gunting pun terbilang cukup tinggi.
Umumnya, atap rumah ini terbuat dari dedaunan kering untuk menjaga
suhu ruangan tetap sejuk.

2.Perahu Kumureb
Nama bangunana rumah adat Sunda satu ini terinspirasi dari bentuk
perahu yang terbalik. Jadi, tidak mengherankan rumah adat ini bernama
Perahu Kumureb. Bentuk rumah Perahu Kumureb ini cukup unik karena
menggabungkan berbagai bentuk, seperti bentuk trapesium pada di bagian
depan dan belakang rumah, serta bentuk segitiga sama sisi di bagian kiri
dan kanan rumah.

Rumah adat provinsi Perahu Kumureb sendiri banyak dijumpai di kawasan


Garut, Cimahi, dan Tasikmalaya.
3,Jubleg Nangkub
Rumah adat Sunda berikutnya adalah Jubleg Nangkub, yang mengandung
filosofi sebagai simbol kepribadian masyarakat Sunda yang sopan, ramah,
dan bersahaja. Rumah ini juga kerap dilambangkan sebagai tanah yang
subur, indah, dan makmur. Dengan ciri khas memiliki bentuk atap
bertingkat dan dinding yang terbuat dari bambu, rumah ini bisa kamu
temukan di daerah Sumedang.

4.Badak Heuay
Bagian landau dan dinding rumah adat Badak Heuay terbuat bahan dasar
kayu. Sedangkan, bagian tatap tersusun atas genteng tanah liat. Arti nama
Badak Heuay sendiri adalah badak menguap. Jadi, jika kamu perhatikan,
bentuk atap rumah menyerupai badak yang sedang menguap. Fungsi
rumah ini sendiri biasanya untuk menerima tamu laki-laki. Rumah adat
Sunda satu ini bisa kamu temukan di daerah Sukabumi.
C.Bahasa Suku Sunda
Dalam melakukan komunikasi setiap hari, orang Sunda memiliki bahasa
daerah sendiri, yaitu Bahasa Sunda. Bahasa Sunda berkembang menjadi
beberapa sub bahasa atau dialek, sebagai berikut.

-Sunda Banten: Bahasa Sunda yang biasa dipakai oleh orang Banten

-Sunda Utara: Bahasa Sunda yang dipakai oleh orang Bogor dan beberapa
daerah pantai utara

-Sunda Selatan: Bahasa Sunda yang biasa digunakan berkomunikasi oleh


orang Priangan, seperti Bandung, Sumedang, Tasikmalaya, Cimahi, dan
Garut.

-Sunda Timur Laut: Bahasa Sunda yang biasa digunakan berkomunikasi


oleh orang Cirebon dan Kuningan.

-Sunda Tengah Timur: Bahasa Sunda yang biasa digunakan


berkomunikasi oleh orang Majalengka dan Kuningan.

-Sunda Tenggara: Bahasa Sunda yang digunakan oleh orang Ciamis,


Banjar, dan bahkan beberapa daerah di Jawa Tengah.

D. Pakaian Adat Suku Sunda


1. Kebaya Sunda
Salah satu jenis pakaian adat Jawa Barat yang paling khas dan cukup
populer di masyarakat Indonesia adalah kebaya Sunda. Kebaya Sunda
umumnya memiliki warna-warna yang cerah, misalnya putih, merah
marun, dan ungu muda.

Keunikan pakaian adat kebaya Sunda adalah warna yang mencolok


yang membuat pemakainya terlihat lebih cerah dan anggun
2. Pangsi
Untuk laki-laki Sunda, ada juga pakaian adat Jawa Barat yang cukup
sering digunakan yakni Pangsi.
3.Bedahan
Pakaian adat Jawa Barat yang lainnya adalah Bedahan yang umumnya
digunakan oleh kaum menengah. Kaum menengah yang menggunakan
juga biasanya berprofesi sebagai pedagang atau saudagar. Jika Moms
perhatikan, keunikan pakaian adat Jawa ini terlihat pada tampilan dan
aksesoris yang dipakai. Umumnya pakaian kelas menengah ini disertai
dengan manik-manik dalam pemakaiannya

4.Menak
Contoh pakaian adat Sunda lainnya adalah Menak yang mirip dengan
kebaya khas Jawa Tengah. Pakaian adat Jawa Barat satu ini umumnya
dimilik oleh para bangsawan dan orang-orang terpandang lainnya.
Tampilan dari Menak juga cukup mencolok dan glamor karena baju ini
dihiasi dengan benang emas dengan bahan beludru. Menak memiliki
warna dasar hitam dengan atasan lengan panjang dan bawahan berupa
celana panjang. Pakaian ini juga dilengkapi dengan sabuk emas dan selop
berwarna hitam. Pakaian Menak khusus perempuan akan memiliki banyak
hiasan aksesori, seperti peniti rantai, cincin, dan perhiasan emas lainnya.
D. Tari adat sunda
1. Tari Jaipong.
Siapa yang tak tahu jika Tari Jaipong adalah tarian khas Jawa Barat.
Dikutip dari laman jabarprov.go.id, kata jaipong bersal dari masyarakat
Karawang yang bersal dari bunyi kendang sebagai iringan tari rakyat yang
menurut mereka berbunyi jaipong yang secara onomotofe. Tepak kendang
tersebut sebagai iringan tari pergaulan dalam kesenian banjidoran yang
berasal dari Subang dan Karawang yang akhirnya menjadi populer dengan
istilah jaipongan.
Tari Jaipongan muncul pada tahun 1980an yang lahir fari kekreatifitasan
para seniman Bandung, salah satunnya yakni Gugum Gumbira. Jaipong
merupakan pengembangan dari ketuk tilu apabila dilihat dari
perkembangannya dan dasar koreografi,
2. Tari Topeng
Tarian khas Jawa Barat asli dari daerah Cirebon, termasuk Indramayu.
Disebut tari topeng, karena saat menari penarinya menggunakan topeng.
Tarian ini telah mengalami perkembangan dalam gerakan maupun cerita.
Terkadang tari topeng dimainkan oleh saru penari tarian solo, atau bisa
juga dimainkan oleh beberapa orang.
Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah Tari Topeng Kelana
Kencana Wungu yang merupakan rangkaian tari topeng gaya
Parahyangan yang menceritakan ratu Kencana Wungu yang dikejar-kejar
oleh Prabu Menak Jingga yang tergila-tergila kepadanya. Pada dasarnya
masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter
menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng
warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Menak Jingga
(disebut juga Kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang
berangasan, temperamental dan tidak sabaran. Tari ini karya Nugraha
Soeradiredja.
Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang
didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari
topeng.
3. Tari Sintren
Tarian khas Jawa Barat yang lainnya yang berasal dari Cirebon yakni Tari
Sintren. Tarian ini disebut mengandung unsur magis sehingga tidak boleh
untuk dibuat mainan. Tari sintren ini biasanya dibawakan oleh seorang
wanita yang mengenakan kostum khusus dan berkacamata hitam, sebelum
melakukan tarian ini biasanya sang penari akan masuk ke dalam sebuah
kurungan yang ditutup oleh kain.
Nama sintren yang ada pada tarian ini ternyata merupakan gabungan dari
dua kata yakni si dan tren yang mana dalam bahasa Jawa kata si
merupakan sebuah ungkapan panggilan yang memiliki arti ia atau dia,
sedangkan kata tren berasal dari kata tri atau putri sehingga sintren
memiliki arti si putri atau sang penari.
Kesenian tari sintren pada mulanya dipentaskan pada waktu yang sunyi di
saat malam bulan purnama karena kesenian tari ini berhubungan dengan
roh halus yang masuk ke dalam sang penari, namun kini pementasan tari
sintren tidak lagi dilakukan pada malam bulan purnama melainkan dapat
juga dipentaskan pada siang hari dan bertujuan untuk menghibur
wisatawan serta memeriahkan acara hajatan.
Penari sintren yang dalam keadaan tidak sadar dan kemudian menari,
ketika dilemparkan uang dengan jumlah berapapun akan mengakibatkan
penarinya jatuh dan tidak bisa berdiri sendiri sebelum didirikan oleh dalang
sintren.
Menurut Ki Mamat yang merupakan dalang sintren dari sanggar tari Sekar
Pandan, kesultanan Kacirebonan, nilai-nilai dakwah Islam yang dibawa
oleh pagelaran sintren adalah:
Ranggap(Kurungan Ayam), bentuk kurungan ayam yang melengkung
berusaha mengingatkan pada manusia yang menyaksikan bahwa bentuk
melengkung itulah bentuk dari fase hidup manusia dimana manusia dari
bawah akan berusaha menuju puncak,

namun setelah berada dipuncaknya manusia kembali lagi ke bawah, dari


tanah kembali menjadi tanah, dilahirkan dalam keadaan lemah akan
kembali pada keadaan yang lemah pula.
Duit(Uang), uang yang dilempar membuat penari sintren langsung jatuh
lemas bermakna di dalam kehidupan manusia jangan selalu mendahulukan
duniawi, terlalu serakah ke duniawi akan membuat manusia jatuh.
E.Macam-Macam Alat Musik Sunda
1.Suling
Alat musik suling atau seruling mungkin salah satu dari beberapa alat
musik Sunda yang Grameds sudah diketahui sebelumnya. Alat musik ini
memang selain terkenal sebagai salah satu alat musik tradisional Sunda,
juga memiliki sejumlah variasi lain dari berbagai daerah, bahkan dari luar
negeri.

2.Angklung
Rasanya agak janggal jika Grameds tidak pernah mendengar alat musik
yang satu ini. Grameds pasti setidaknya pernah mendapat pelajaran
mengenai alat musik angklung di bangku sekolah dasar. Beberapa di
antara kalian mungkin ada yang pernah menyentuh atau memainkan alat
musik ini, karena keberadaannya tidak begitu sulit untuk dicari.
3.Calung
Alat musik calung sekilas terlihat mirip dengan angklung. Keduanya terbuat
dari bambu, serta akan mengeluarkan suara jika digoyangkan. Meskipun
begitu, terdapat beberapa perbedaan yang Grameds bisa temukan setelah
melihat dan mempelajari calung lebih dalam.

4.Kacapi
Alat musik kacapi khas Sunda memang terlihat mirip dengan alat musik
kecapi yang Grameds ketahui berasal dari dataran Cina. Kacapi asal
Sunda ini dipercaya mengambil inspirasi dari alat musik kecapi, yang
elancong ke Indonesiadipopulerkan oleh masyarakat Cina ketika mereka
pergi m.

5.Tarawangsa
Alat musik Sunda terakhir yang akan dibahas dalam artikel ini bernama
tarawangsa. Tarawangsa adalah alat musik gesek yang cukup unik
dibandingkan dengan alat musik gesek lainnya. Ini dikarenakan
tarawangsa hanya memiliki 2 sampai dengan 3 senar untuk digesek.

F,Makanan Khas Sunda


1. Nasi Tutug Oncom
Makanan pertama adalah nasi tutug oncom atau nasi TO. Makanan asal
Tasikmalaya ini terbuat dari campuran sambal oncom, cabe, dan kencur
yang diaduk dengan nasi hangat. Dari situlah nasi ini dinamai tutug oncom
yang berarti ditumbuk dengan oncom.
Nasi tutug oncom disajikan dalam daun pisang supaya aromanya semakin
enak. Biasanya ditambah juga lauk pauk lain seperti ikan asin, tempe, tahu
goreng, ayam goreng, dan ikan goreng. Tak lupa dengan lalapan dan
sambal.

2. Nasi Timbel
Nasi timbel atau dalam bahasa Sunda disebut sangu timbel adalah
makanan khas Sunda berupa nasi yang dibungkus daun pisang dan
dibakar sebagian. Tidak disebutkan secara jelas dari mana nasi timbel
berasal, karena kuliner ini sudah dikenal hampir di seantero Jawa Barat.

3.Bakakak Hayam.
Bakakak hayam atau dikenal dengan ayam bekakak Sunda adalah ayam
bakar utuh dengan bumbu gurih pedas komplet. Sama seperti nasi timbel,
bakakak hayam juga tidak diketahui berasal dari mana karena sudah
dikenal oleh hampir seluruh warga Sunda.
Bakakak hayam memiliki daging yang juicy dan lembut. Semakin sedap
jika disantap dengan sambal ceurik.

4.Kupat Tahu.
Kupat tahu dikenal di banyak daerah di Indonesia. Namun, kupat tahu
Jawa Barat memiliki ciri khas tersendiri. Mengutip situs Indonesia Kaya,
kupat tahu Jawa Barat memiliki keunikan berupa tambahan petis pada
bumbu kacang serta tauge dan mentimun.

Anda mungkin juga menyukai