Anda di halaman 1dari 6

SENI BUDAYA SUNDA

Ahsan Qaulan F

NIM : 112130335

Abstrak

Kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-
cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Kita
mengetahui bahwa Dalam seni budaya Indonesia terdapat beragam seni salah satunya
Seni Budaya Sunda yang kebanyakan terdapat di provinsi Jawa Barat.

Kata Kunci : Seni, Budaya Sunda, Alat Musik Sunda

A. Pendahuluan

Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala
macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran
sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di
dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan
antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi
belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang
demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di
Barat pada masa lampau.

Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan
artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam
mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki
ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-
kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.

Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada sejak 60.000
tahun yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan.
Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan
menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti
ini mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita
lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni
manusia Purba dengan manusia Moderen adalah terletak pada tujuan penciptaannya.
Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah
semat-mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figure
yang masih terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya.

Sedangkan manusia modern membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya


digunakan untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya
“mungkin”. Dengan kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin
menemukan hal-hal yang baru dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebih luas.
Semua bentuk kesenian paa jaman dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis;
karena memang demikian awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana
yang memuja alam sampai pada kesadaran terhadap keberadaan alam.

B.Jenis-jenis Seni Sunda

Kecapi suling, identitas seni budaya Sunda, kecapi memang telah familiar bagi
masyarakat Indonesia. Alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipetik ini
memang menghasilkan alunan nada yang harmoni dan indah. Namun tidak banyak yang
mengetahui tentang Kecapi atau Kacapi Suling khas daerah Cianjur meskipun seni musik
ini merupakan perangkat waditra sunda yang terdapat hampir di setiap daerah di tanah
Sunda.

Kecapi Suling pada dasarnya terdiri atas kecapi indung atau yang lebih dikenal dengan
kecapi parahu karena bentuknya yang mirip sebuah perahu. Kecapi suling biasanya
disajikan secara instrumental, namun terkadang juga digunakan untuk mengiringi juru
sekar dalam melantunkan lagu secara rampak sekar. Lagu-lagu yang disajikan biasanya
sinom degung, kaleon, talutur dengan laras salendro, pelog atau sorog.

Layaknya kecapi pada umumnya, kecapi suling juga terbuat dari kayu dan kawat tembaga.
Alat musik tradisional ini terdiri dari beberapa bagian seperti Papalayu (bagian
atas), Pureut di bagian depat (bagian untuk mengatur nada atau menyetem),
serta inang yang berbentuk kerucut dan ditempatkan pada papalayu.
Sementara untuk suling terbuat dari bambu tamiang yang trediri atas sumber (lubang
bagian atas), suliwer (tali yang dililitkan pada bagian atas suling serta lubang nada yakni
lubang-lubang yang menghasilkan nada ketika ditiup.
Sebagai alat musik tradisional, kecapi suling kerap dugunakan untuk mengiringi acara-
acara tradisonal khas Sunda seperti Ngaras, Siraman Pengantin, Siraman Sunatan, Siraman
Tingkeban dan lain-lain. lagu-lagu yang digunakan diambil dari beberapa tembang Sunda
seperti Candrawulan, Jemplang Karang, Kapati-pati atau Kaleon.

Pada dasarnya kecapi suling merupakan bagian dari mamaos. Mamaos sendiri adalah seni
budaya khas Cianjur yang menggambarkan kehalusan budi dan rasa sehingga menjadi
rekat tali persaudaraan dan kekeluargaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Mamaos sendiri terbentuk pada masa pemerintahan Bupati Cianjur tahun 1834-1864
bernama R.A.A Kusumaningrat. Beliau seringkali membuat lagu di sebuah bangunan
bernama Pancaniti. Oleh karena itu, masyarakat mengenalnya dengan sebutan Kanjeng
Pancaniti.

Mamaos sendiri biasa dilakukan oleh para kaum pria yang kemudian pada perempatan
abad ke-20, kaum wanita pun turut serta dalam kebudayaan tersebut. Bahan mamaos
sendiri berasal dari beragam seni suara Sunda seperti pantun, beluk, degung dan beberapa
tembang macapat Jawa.

Kesenian mamaos mulai berkembang pada masa pemerintahan Bupati R.A.A


Prawirediredja II tahun 1864-1910. Sejak itu pula kesenian kecapi suling juga berkembang
mengingat kecapi suling digunakan sebagai pengiring kesenian mamaos.

Kecapi suling adalah salah satu seni budaya Indonesia yang patut untuk dihargai dengan
dijaga kelestariannya. Keunikan serta harmoni yang dihasilkan merupakan kekayaan
budaya yang tidak ternilai harganya. Yang jelas kecapi suling bukan sekedar kekayaan
budaya yang menjadi warisan nenek moyang. Salah satu kesenian sunda ini juga menjadi
salah satu identitas bangsa yang patut dipertahankan.

C. Seni Sunda Angklung

Baraya sadaya,, Saat ini Kang Dali ingin memperkenalkan salah satu seni sunda
yang menjadi kebanggaan masyarakat indonesia. Kenapa tidak? karena seni sunda yang
satu ini telah merambah ke berbagai belahan dunia.

Lantas, bagaimana alat musik natural yang terbuat dari bamboo ini mampu mengguncang
dunia??
Dimulai dengan mencari tahu.. Apa itu Angklung???

Angklung merupakan sebuah Alat musik bambu yang terbuat dari dua tabung bambu yang
dikaitkan pada rangka, tabung ini berbeda satu kecil dan yang lain lebih besar. Kedua
tabung ini akan menghasilkan bunyi dengan menggoyangkan rangkanya sehingga badan
tabung beradu dengan rangkanya. Terdapat beberapa nada /laras yang bisa dihasilkan dari
alat musik angklung yaitu Pelog, Salendro, Pentatonis dan Diatonis.

Laras ini dibentuk pada saat pembuatan tabungnya, penyeteman atau penyesuaian nada lah
yang menentukan nada tiap angklung. Salendro dan Pelog merupakan laras yang banyak
digunakan dalam musik tradisional sunda. Pentatonis memiliki nada terbatas Da Mi Na Ti
La Da dan Diatonis yang diperkenalkan oleh Daeng Soetigna pada tahun 1938 memiliki
nada yang lebih umum dikenal yaitu Do Re Mi Fa So La Si Do

Penggunaan alat musik ini pada awalnya adalah digunakan untuk upacara yang
berhubungan dengan padi dengan tujuan menghormati Nyai Sri Pohaci – Dewi Padi
pemberi kehidupan (hirup-hurip), yaitu mulai dari menanam padi di huma
(ladang). Sesuai dengan perkembangan kesenian angklung digunakan untuk hiburan dan
penyebaran agama Islam. Angklung itu berusia sangat tua, berasal dari Jawa Barat. Bahan
untuk membuat angklung sederhana, yaitu bambu, meski tak bisa sembarang bambu.
Bambu yang digunakan adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen).

Munculnya angklung berawal dari ritus padi yang dilakukan masyarakat untuk memikat
Dewi Sri agar turun ke Bumi. Tujuannya agar padi yang mereka tanam tumbuh subur.
Maka, angklung menjadi instrumen wajib.

Angklung yang dikenal masyarakat Sunda berawal dari masa kerajaan Sunda, di mana
angklung menjadi penyemangat dalam pertempuran. Angklung juga biasa digunakan
dalam beberapa ritual kuno, seperti tanam padi atau panen raya (seren taun).
Dari adat kebiasaan masyarakat, timbul suatu perenungan sehingga tercipta syair dan lagu
sebagai persembahan dan penghormatan bagi Dewi Sri. Ini juga upaya menyingkirkan
bahaya yang akan datang, terutama dalam bercocok tanam.
Awalnya... angklung bernada pentatonis. Pada suatu hari, Daeng Soetigna melihat seorang
pengemis menggerakkan dua bilah bambu yang sekarang disebut angklung. Nada yang
keluar dari angklung tersebut juga masih sangat sederhana. Daeng Soetigna lalu membeli
angklung itu dari si pengemis. Karena tak bisa membuat angklung, Daeng Soetigna belajar
pada perajin bernama Pak Djaya. Maka, muncul angklung yang bernada diatonis kromatis

D. Pengaruh Seni Budaya Sunda terhadap Negara

Seni budaya sunda memang memiliki ciri khas tersendiri, dan patut dibanggakan.
Seperti angklung, kuda renggong dll. Angklung sendiri sudah sipakai sebagai mata uang
Indonesia yaitu : Rp 1.000,00. Kemudian Kuda Renggong pun biasanya digunakan dalam
acara khitanan, seorang lelaki yang di khitan akan memeriahkan acaranya dengan Kuda
Renggong yang diikuti oleh Lengser sebagai tanda syah acara tersebut.

E. Kesimpulan

Seiring berjalannya waktu budaya-budaya di Indonesia semakin hilang,budaya-


budaya indonesia wajib kita pertahankan, maka dari itu kita wajib menghargai satu dengan
yang lainnya.

E.Daftar Pustaka

- Junaidi,Wawan.2011.[online].tersedia:http://wawan-
junaidi.blogspot.com/2011/11/pengertian-seni.html.(14/01/2013)

- http://palingindonesia.com/kecapi-suling-identitas-seni-budaya-
sunda/.(14/01/2013)

Anda mungkin juga menyukai