Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ALAT MUSIK TRADISIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran seni budaya


Kelas 7

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :


1. ELITA PUTRI
2. FIKRI AKBAR
3. HAFIS DAWANG PRATAMA
4. RIYANTI SETIADI

SMP NEGERI 6 SELUMA


KELAS 7B
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah mengenai contoh alat musik tradisional.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran seni budaya. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang alat
musik tradisional.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada guru seni budaya kelas 7.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait alat musik
tradisional. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Dermayu, 7 Maret 2023

Penulis
A. Latar Belakang Masalah
 Alat musik tradisional adalah salah satu warisan budaya yang ada di
Indonesia. Sedangkan jumlah alat musik tradisional di Indonesia sebanyak 90
jenis (Kompas, 2021). Alat musik tradisional sudah menjadi khas setiap kesenian
di beberapa daerah. Setiap daerah memiliki berbagai macam bentuk dan jenis alat
musik tradisional yang biasanya digunakan untuk kegiatan tertentu. Keunikan alat
musik tradisional terlihat dari ukiran dan motif-motifnya yang indah. Alat musik
tradisional Indonesia saat ini sudah jarang sekali digunakan, sehingga banyak
masyarakat yang tidak mengetahui mengenai bentuk-bentuk dan jenis dari alat
musik tersebut terutama pada era modern sekarang ini. Hal ini terjadi disebabkan
banyaknya alat-alat musik modern yang sering digunakan oleh masyarakat untuk
membuat atau menampilkan karya musik pada saat ini (Saptoyo, 2021), sehingga
alat musik tradisional semakin ditinggalkan.
B. Rumusan Masalah
 Bagaimana contoh alat musik tradisional ?

C. Tujuan Pembelajaran
 Mengetahui contoh-contoh alat musik tradisional.
Angklung

adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam


masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan
dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga
menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap
ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg,
yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik
yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa
dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan
bunyi.

Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke


Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke
Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun
sempat menyebar di sana.
Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena — tokoh angklung yang mengembangkan teknik
permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda— mulai mengajarkan
bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.

 Angklung banyak macamnya, baik bentuk fisik, tangganada, maupun jenis keseniannya.
Berdasarkan atas kesenian sifatnya angklung terdiri dari : Angklung tradisional,
dan Angklung moderen.
Kolintang

Kolintang adalah salah satu alat musik tradisional masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara.
Alat musik ini terbuat dari kayu khusus yang disusun dan dimainkan dengan cara dipukul.
Melansir dari kemdikbud.go.id, sekilas Kolintang ini hampir sama dengan alat musik
Gambang dari Jawa, tetapi yang membedakan adalah nada yang dihasilkan lebih lengkap dan
cara memainkannya sedikit berbeda. Jika penasaran, mari kita ulas sejarah, pengertian,
hingga cara memainkan alat musik Kolintang.

Kata ‘Kolintang’ ini pada dasarnya berasal dari bunyi “tong” untuk nada rendah, ting untuk
nada tinggi, dan tang untuk nada tengah. Dahulu, orang Minahasa biasanya mengajak
bermain kolintang dengan mengatakan “Mari kita ber-tong-ting-tang” atau dalam bahasa
daerah Minahasa “Maimo Kumolintang”. Dari kebiasaan pengucapan itulah, maka hingga
saat ini muncul istilah “Kolintang”.

Alat musik kolintang awalnya hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang diletakkan
berjejer di atas kedua kaki pemainnya yang duduk di tanah, dengan posisi kedua kaki lurus ke
depan. Namun, dari waktu ke waktu, penggunaan kaki pemain diganti dengan dua batang
pisang, sehingga Kolintang dapat berdiri dan dimainkan dengan cara berdiri juga.
Sasando

Sasando adalah alat musik petik yang unik karena tali kawat adalah sumber suaranya.
Sasando terikat cincin ke resonator pertama dan, sebagai fitur khusus, dilengkapi resonator
kedua yang terbuat dari daun lontar yang juga berfungsi sebagai aksesori. Banyak pohon
lontar yang tumbuh liar di dalam dan sekitar Timor,

Yakni terdiri dari dataran dan perbukitan yang sangat tipis, tetapi jenis pohon lain tidak
mudah tumbuh di daerah ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penduduk setempat
sangat bergantung pada pohon lontar selain hasil laut. Ini menumbuhkan apa yang disebut
budaya lontar. Hal ini memungkinkan semua bagian tumbuhan lontar digunakan setiap hari.

Buah mudanya dimakan, batang pohon digunakan sebagai bahan bangunan, akar digunakan
sebagai obat, dan daun digunakan sebagai kerajinan tangan. Contohnya wadah air seperti
tempat air yang disebut haik, gayung, topi, sandal, dan atap. Yang lebih istimewa, lontar bisa
digunakan untuk resonator serta aksesoris alat musik Sasando.
Dol

Alat musik dol merupakan bedug tradisional yang berasal dari Provinsi Bengkulu, Indonesia.
Dol termasuk dalam alat musik kategori membranofon. Alat musik dol biasanya dimainkan
oleh pria dan dibuat dengan menggunakan bonggol dari pohon kelapa. Dalam pembuatannya,
bonggol pohon kelapa tersebut dilubangi tengahnya dan ditutupi dengan kulit lembu atau
kulit kambing sebagai selaput penghasil bunyi. Dol memiliki ukuran diameter 70–125 cm
dengan tinggi 75–100 cm. Dol selalu dimainkan dalam perayaan tabot di Bengkulu. Dol juga
sering digunakan sebagai musik pengiring dalam tari-tarian tradisional di Bengkulu.

Alat musik dol memiliki tiga macam teknik penabuhan, yaitu teknik suwena, teknik tamatam,
dan teknik suwari. Ketiga jenis teknik dimainkan berdasarkan situasi dan kondisi dimana dol
dimainkan. Teknik suwena umumnya dimainkan dengan tempo yang perlahan. Teknik
suwena biasanya dimainkan pada suasana dukacita. Teknik tamatam dimainkan dengan
suasana gembira. Pada teknik tamatam dol akan dipukul dengan tempo cepat dan meriah.
Teknik penabuhan terakhir adalah teknik suwari, teknik suwari dimainkan dengan tabuhan
satu-satu dan dimainkan saat mengiringi parade. Dalam pementasan alat musik dol biasanya
akan dimainkan bersama alat musik lainnya seperi tassa. Tassa adalah rebana yang dimainkan
dengan cara dipukul menggunakan kayu rotan.
Gong

Gong merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari
lempengan logam yang dibentuk sedemikian rupa, dengan sebuah tonjolon di tengahnya.
Gong cukup terkenal di Asia Teggara dan Asia Timur.Alat musik gong termasuk alat musik
tradisional dan orang Jawa sering menyebutnya dengan Gong atau nama lainnya adalah
Agong.

Keberadaan alat musik ini pernah terekam di Vietnam, pada 1930. Hal tersebut dibuktikan
dengan dengan ditemukannya peninggalan bersejarah berupa gong di daerah pinggiran sungai
Ma Yang, yang ada di provinsi Thanh Hoa, Vietnam Utara. Namun, jauh sebelum itu, di
Tiongkok, gong ditemukan dalam bentuk lain pada 200 sebelum masehi. Pada saat itu orang
Tiongkok sudah banyak yang memainkan gendang perunggu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di luar sana, terdapat banyak sekali berbagai jenis alat musik petik yang memiliki
ciri khasnya tersendiri. Ciri khas tersebut dapat dilihat dari jumlah senar, bentuk
instrumen, bunyi yang dihasilkan, hingga bagaimana cara memainkan instrumen
tersebut.
Hampir tiap wilayah atau daerah memiliki alat musik petik khas mereka
tersendiri, dan mempunyai sejarah yang cukup panjang dibaliknya.
B. Saran
Semoga makalah ini bisa membantu para pembaca sekalian dalam mengenali dan
memahami tentang alat musik petik dan semoga penjelasannya dapat dipahami
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kolintang

https://kumparan.com/berita-update/pengertian-alat-musik-angklung-beserta-jenis-dan-cara-
memainkannya-1whJcfzMy0s

https://id.wikipedia.org/wiki/Dol

https://jogja.suara.com/read/2022/03/07/120500/sudah-tahu-alat-musik-gong-begini-sejarah-
singkatnya

https://www.gramedia.com/best-seller/alat-musik-sasando/

Anda mungkin juga menyukai