Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL INDONESIA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Seni Budaya serta rasa keingintahuan kami terhadap kebudayaan Indonesia
khususnya seni musik.

Makalah ini berisi beberapa informasi tentang pertunjukan seni musik tradisional di
indonesia. Manusia hidup di dunia ini tidak akan terpisahkan dengan yang namanya seni.
Sehingga seni akan terus ada sepanjang manusia di dunia ini ada.

Dengan seni diharapkan kita sebagai makhluk sosial dapat menggerakkan perasaan kita untuk
peka terhadap apa yang terjadi dan berkembang dimasyarakat.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah-makalah selanjutnya.

Medan,Mei 2019-05-12

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………...1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………......2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………….....3

1.2 TUJUAN ……………………………………………………………………..3

1.3 MANFAAT …………………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL

YANG MENGIRINGI TARIAN ………………………………………….........4

2.2 PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL

YANG MENGIRINGI TEATER ………………………………………….........8

2.3 KONSEP DALAM PERTUNUKAN

MUSIK TRADISIONAL……………………………………………………... 10

2.4 BENTUK PERTUNJUKAN MUSIK

TRADISIONAL ……………………………………………………………… 12

2.5 JENIS PERTUNJUKAN MUSIK

TRADISIONAL …………………………………………………………….....12

2.6 DESKRIPSI PERTUNUKAN MUSIK TRADISIONAL ………………….16

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN ……………………………………………………………..17

3.2 SARAN ……………………………………………………………………...17

LAMPIRAN ……………………………………………………………………..17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa manusia dilahirkan tidak terlepas dari kodrat yang
sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Mulai lahir, mereka sudah diberikan
pengetahuan, bakat, dan kemampuan masing – masing dalam mengapresiasikan seni dalam
kehidupannya. Setiap manusia mempunyai cara yang berbeda – beda dalam
mengapresiasikan seni. Ada yang dituangkan dalam suatu cat dan dilukiskan dalam sebuah
kertas, tembok, alat – alat transportasi, bahkan pada bagian tubuh manusia. Selain itu juga
ada yang diapresiasikan melalui buku – buku yang bias dalam bentuk novel, kolakolaborasi
antara gambar dan kata – kata (komik), ada juga mengapresiasikannya melalui sebuah
gambar yang bergerak, baik itu karton maupun suatu film.

Selain itu juga banyak sekali orang mengapresiasikan kedalam bentuk syair yang sangat
indah, dengan diiringi musik. Krena setiap manusia tidak sama,dalam pengapresiasikannya
Sehingga seni, terutama seni musik berkembang dan berevolusi tanpa ada batasnya. Didunia
ini tidak terhitung jumlah musik yang ada sekarang, karena perkembangannya tanpa
mengenal waktu dan tempat. Disitu ada manusia maka seni terutama seni musik akan
berkembang tak terkendali. Bahkan di Indonesia sendiri mempunyai berbagai macam seni
musik, baik itu yang tergolong dalam musik tradisional, campuran antara tradisional, dan
modern.

Bertolak belakang dari uraian diatas, seni juga tidak terlepas dari kebudayaan masing –
masing daerah. Sehingga antara daerah yang satu dengan yang lainnya akan memberikan
nuansa seni musik yang berbeda pula. Selain itu juga masih banyak yang belum mengerti
tentang seni, terutama seni musik. Belum mengerti disini maksudnya, masih belum mengenal
apakah seni itu? Padahal apa yang dilakukaanya terkadang dapat dikategorikan sebagi suatu
seni, tanpa orang tersebut menyadarinya.

Oleh karena itu disini saya akan berusaha membahas tentang seni musik yang ada di
Indonesia, untuk menambah wawasan kita tentang seni musik yang ada di Indonesia ini.

2. Tujuan

Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka ada beberapa tujuan yang akan diperoleh dari
penyusunan makalah ini. Tujuan – tujuan tersebut antara lain :

1 Mengetahui pertunjukan musik tradisional yang mengiringi tarian.

2 Mengetahui pertunjukan musik tradisional yang mengiringi teater.

3 Mengetahui konsep dalam pertunjukan konsep dalam pertunjukan musik tradisional.

3
4 Mengetahui bentuk pertunjukan musik tradisional.

5 Mengetahui jnis pertunjukan musik.

3. Manfaat

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya, yaitu
antara lain :

1. Bagi Pembaca

Sebelumnya para pembaca yang belum mengenal seni terutama seni musik akan lebih
mengenal dan diupayakan akan lebih mencintai apa yang dikatakan sebagai seni. Sehingga
diharapkan dengan mencintai seni maka dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara akan menjadi lebih harmonis, dan saling menghargai perbedaan persepsi, bukan
hanya diseni saja tapi dalam segi aspek kehidupannya

2. Bagi Pencinta Seni

Bagi yang sudah mencintai seni, diharapkan akan menambah wawasan tentang seni musik
yang ada di Indonesia, sehingga dapat menambah pengetahuan, yang nantinya dapat
digunakan untuk bekal mengarungi dunia ini

3. Bagi Penulis

Diharapkan dengan adanya makalah ini bukan hanya makalah ini saja yang akan disusun oleh
penulis, tetapi diharapkan akan muncul makalah – makalah yang lain yang lebih berguna lagi
bagi semua pihak yang membacanya, terutama bagi para pembaca ataupun pencinta seni
terutama seni musik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pertunjukan Musik Tradisional yang Mengiringi Tarian

1. Musik Gambang Kromong

Grup Musik Kesenian Gambang kromong

Musik Gambang kromong ini merupakan musik tradisi serapan yang sudah beradaptasi
dengan lingkungannya, Karena musik ini cikal bakalnya berasal dari musik etnis Cina. Kini
sebagian besar pelakunya seniman seniman Betawi daari etnis non Cina. Fungsi musik ini

4
sebagai lagu lagu instrumentalia,musik iringan tari (tari colek) dan perkembangan sekarang
digunakan sebagai musik iringan Lenong. Penyanyi Benyamin S dan Ida Royani pernah
mempopulerkan enis musik ini dalam bentuk bentuk penyajian lagu humor gaya Betawi
selama beberapa tahun dan memperoleh sambutan yang sangat baik dari penggemarnya.

2. Musik Goong Renteng


Orang orang sedang memainkan Goong Renteng

Seperangkat Gamelan goong renteng disebut juga kesenian gamelan Mbah Bandong.
Kesenian tersebut berasal dari desa lebakwangi Batukurut kecamatan Pameungpeuk, Provinsi
Jawa Barat. Fungsi kesenian ini digunakan khusus untuk upacara muludan/maulud nabi.
Gamelan Goong Renteng terdiri dari instrument Bonang,Saron,Kecrek,Beri,Goong,dan
Kendang. Adapun Lagu lagu yang dibawakan di antaranya lagu sodom,legu Seserengan, lagu
Pucung lingkup,dan lagu pangkur. Bentuk gamelan goong renteng ini sebenarnya merupakan
sempalan dari jenis musik gamelan yang berkembang di jawa barat, yang kemudian diberi
nuansa khusus kedaerahan yang kental sehingga menjadi ciri khas daerah.

3. Musik Santi Swara dan Laras Madya

Salah satu musik tradisional di jawa tengah yang sampai sekarang masih hidup khususnya di
daerah pinggiran. Musik ini membawakan lagu lagu salawatan ( lagu lagu pujian yang
bernafaskan islami) dengan bentuk lagu jawa yang bernada slendro & pelog yang digarap
dengan memasukan unsur karawitan, yang lazim dinamakan Santi Swara.

Kemudian musik laras Madya Adalah bentuk musik yang mempunyai kemiripan dengan
Santi Swara. Laras Madya bentuknya seperti koor tetembangan yang instrument pengiringnya
berupa terbang(pokok), ditambah kendang,kemanak,dan bogem. bentuk penyajian kedua
musik tersebut diatas hampir sama, perbedaanya terletak pada materi lagu dan cakepanya.

Bentuk bentuk yang serupa dengan penampilan ini adalah iringan penampilan Hadrah
Kuntulan dari banyuwangi serta Rudat dari daerah Cianjur selatan.

4. Musik Krumpyung

Krumpyung pada mulanya adalah sebutan untuk sebuah instrumen yang terdiri dari
serangkaian alat musik bambu yang biasa disebut dengan nama Angklung.Nama krumpyung
berasal dari bunyi instrumen itu sendiri apabila instrumen tersebut di gerakan. Kesenian ini
berasal dari kelurahan Agrowillis, wilayahkecamatan kokap,kabupaten Kulon progo,
Yogyakarta. Adapun pencipta semula kesenian tersebut adalah bapak Sumitra dari dusun
tersebut yang sudah kami beritahu di atas. Bentuk pemanfaatan alat musik angklung dalam
sebuah orkestra dilakukan pula dalam bentuk Arumba yang memiliki tangga nada diatonis.
Jenis musik Arumba ini sempat populer pada tahun tahun 70-an dan menjadi salah satu alat
yang selayaknya dimiliki oleh sekolah sekolah sebagai sarana pembelajaran seni musik.

5. Musik Gong Luang

Musik tradisional ini berasal dari daerah provinsi bali. Seperangkat gamelan yang sifatnya
sakral yang umumnya dipergnakan untuk mengiringi upacara kematian (ngaben). Gong
Luang terdiri dari dua buah kata yakni kata Gong dan kata Luang. Kata Gong artinya
mengacu pada nama itu sendiri Gong , Dan kata Luang berrati ruang atau rong, yang

5
mempunyai arti ruang atau bidang unruk menyebutkan nama bidang atau motif ruang ruang
kosong yang akan diberi motif motif ukuran hiasan dan motif lainya.

6 . Musik Karang Dodou

Musik Karang Dodou adalah musik tradisional khas daerah Tanah Siang, Wilayah barito
Utara , kalimantan tengah. Musik Karang Dodou merupakan musik jenis ritual yang dapat
disaksikan pada saat upacara adat tertentu misalnya acara memandikan bayi/memberikan
nama bayi (upacara”Noka Pati”) ,mengobati orang sakit keras sehingga rohnya perlu
dipelihara/disimpan. Upacara tersebut diberi nama upacara “nambang Morua”. Dalam musik
ini banyak melantumkan vokal atau lagu lagu yang mengucapkan mantera mantera yang
berisi doa doa kepada “mohotara” (thuan yang maha esa)

7. Musik Huda

Musik ini berangkat dari tiga jenis musik tradisional minagkabau seperti Dikil rabaro,Dikil
Mundan, dan Salaulaik Dulang. Ketiga musik tersebut bernapaskan islam. Dikil rabaro
merupakan seni vokal yang memakai rabaro sebagai iringan. Dikil mundan juga merupakan
seni vokal yang memakai mudan sebagai iringan .Salaulaik Dualng merupakan seni vokal
yang berfungsi sebagai ritem atau iringan . Dalam menginovasikan musik tersebut, dicoba
menggabungkan ketiga jenis musik itu hingga menjadi suatu komposisi musik yang utuh.
Seperti kita pahami, Peralatan musik terbang ini banyak sekali digunakan di berbagai daerah
di indonesia karena peralatan musik ini menyebar bersamaan dengan perkembangan agama
islam di Nusantara . Alat musik terbang itu sendiri sebenarnya merupakan alat musik yang
berasal dari jazirah arab dan sekitarnya dan berkembang di indonesia dalam konteks nuansa
islami.

8. Musik Senandung Jolo

Merupakan salah satu musik tradisional yang ada di provinsi jambi, terutama yang ada di
kecamatan Muara Sabak Kabupaten Jambi Timur. Senandung Jolo ini biasanya diadakan
pada saat orang turun ke sawah yang sering disebut sebagai manunggal padi . Pada saat
manunggal padi tersebut para pemuda dan pemudi mengungkapkan isi hatinya dengan
mengucapkan pantun secara bergantian yang diiringi dengan musik yang terdiri dari alat alat
musik kulintang kayu,biola,gendang satu,gendang dua , serta gong.

9. Musik Gaghahanggase

adalah salah satu musik tradisional masyarakat Sangihe Talaud yang sudah lama hidup
berkembang di kalangan anak anak. Musik Gaghahanggase merupakan paduan dari beberapa
jenis alat msuik baik baik yang sifatnya diatonis maupun non diatonis . Masing masing
instrumen yang mendukung musik Gahahanggase adalah musik bambu,musik kentel,musik
seheng,musik tatengkorang,musik tagonggong,musik tambur,musik kalikitong,musik
behongang,dan musik karoncongang. Dalam penyajian musik ini didukung oleh vokal pria
maupun wanita , dengan membawakan lagu lagu daerah maupun nasional

10. Musik Tradisi Krombi

Musik Krombi berasal dari pantai irian jaya, berasal dari kata Nai krombi, yang artinya
memetik atau memainkan. Alat musik krombi terbuat dari bambu,dimainkan terpadu dengan

6
alat musik tradisional di antaranya piko,nailavos, fu akuika,karapra dan tifa. Fungsi musik ini
sebagai hiburan, upacara adat maupun upacara keagamaan.

11. Musik Tabuh salimpat

Musik ini merupakan musim tradisional daerah lampung yan hingga saat ini masih hidup dan
berkembang di daerah masyarakat pendukungnya. Tabuh salimpat ini menggunakan alat
musik tabuh dan alat musik petik. Di dalam penampilan musik ini , instrumen yang paling
menonjol adalah instrumen kerenceng dan gambus lunik. Adapun instrumen yang lain
sebagai pelengkap saja. Fungsi musik ini digunakan sebagai upacara adat , juga sebagai alat
berkomunikasi di antara kamu remaja dalam bentuk lagu yang disebut sesimbatan/pantun
bersahutan,serta dapat sebagai iringan tari.

12. Musik Syair Telimaa

Syair telimaa adalah salah satu syair yang cukup terkenal, di samoing syair lawih dan syair
lainya. Dahulu syair ini dilantunkan pada saat pesta resmi dan pertemuan pertemuan kerabat
sesepuh Tanah mandalam di bumi Uncok Kapuas (kalimantan Barat). Isi syair ini merupakan
pesan agar para generasi muda mempertahankan dan melestarikan nilai kejayaan budaya
bangsa nenek moyang. bentuk ritme dan melodi musik syair Telimaa bergaya resitasi dengan
tangga nada Pentatonis yaitu 5-6-1-2/3-5-6-1 dalam nada nada tersebut pada melodi lagu
syair Telimaa terdapat nada nada kromatis , yang tidak sama dengan nada nada kromatis
dalam tangga nada misalnya . G-A-C-D-E-G-A-C

13. Musik Panting

Musik panting merupakan musik tradisional kalimantan selatan yang sangat digemari oleh
masyarakat pendukungnya, dan merupakan kebanggaan daerahnya. Kata Panting berarti
petik, yaitu membunyikan senar dengan teknik sentilan. Musik ini dalam penyajian
dahulunya banyak dipentaskan pada malam hari, dan sekarang sudah dipergunakan untuk
menyambut tamu kehormatan atau sebagai musik hiburan rakyat. Musik tradisioanl Panting
terdiri dari instrumen panting itu sendiri yaitu,babaun,agung,marakas/giring-giring dan
talinting.

14. Musik Sasando Gong

Sasando merupakan alat musik khas pulau Rote,NTT. Sasando gorig merupakan jenis alat
musik petik yang terdiri dari sebatang bambu sebagai tempat untuk menyangkutkan kawat
halus unutk di petik.

Sedangkan untuk resonansi bunyi daun lontar yang disusun berbentuk timba atau lontar.
Pengertian harfiah nama sasando menurut asal katanya (dalam bahasa rote) sasando atau
sasandu artinya alat yang bergetar atau alat yang berbunyi.

Fungsi musik sasando gong sebagai hiburan,pengiring tarian, dan sebagai upacara adat
setempat.

7
2.2 Pertunjukan Musik Tradisional yang Mengiringi Teater

Dalam pertunjukan teater, musik sangatlah erat kaitannya, sehingga ada yang menyebutkan
pertunjukan teater dengan didukung aktor yang baik pun akan masih terasa “hambar” jika
tidak didukung oleh penataan musik yang sesuai dengan konteks cerita yang disajikan. Musik
pada pertunjukan teater sejak kemunculannya hingga sekarang masih menjadi polemik.
Terjadinya polemik dikarenakan pada setiap pembicaraan tentang teater, orang tidak banyak
yang menyinggung tentang keberadaan musik dalam teater. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya orang yang beranggapan bahwa pertunjukkan teater adalah pertunjukan seni
peran, yang didalamnya hanya menceritakan tentang satu alur cerita saja.

Keberadaan musik pada teater sangatlah penting, karena selain berpengaruh terhadap aktor
(emosi aktor dapat dicapai melalui musik), juga berpengaruh terhadap emosi penonton dalam
menuntun atau mengapresiasi sebuah karya teater.

Musik untuk teater dan pada penggarapannya sangatlah bebas bentuknya, dalam arti musik
disesuaikan dengan adegan pada naskah. Meskipun demikaian, musik pada teater bukanlah
sekedar musik “pelengkap” yang hanya berfungsi sebagai “pengekor” pada naskah. Pada
proses penggarapan musik harus selalu ada kesepakatan antara seorang penata musik,
sutradara dan pemain tentang kesesuaian musik dengan adegan atau sebaliknya, adegan yang
menyesuaikan terhadap musik. Musik pada pertunjukan teater memang bukan untuk disajikan
untuk keperluan pementasan musik, melainkan satu kesatuan yang berfungsi sebagai media
untuk memperkuat dalam pengungkapan apa yang dimaksud dari naskah yang akan
dipentaskan. Salah satu contoh, terdapat sebuah adegan yang tidak bisa atau tidak mungkin
digambarkan secara visual oleh aktor, maka musik yang memungkinkan untuk
mengungkapkan atau menggambarkan dalam bahasa musik tentang apa yang dimaksud oleh
adegan tersebut, dalam hal ini penata musiklah yang harus berperan.

Musik pada pertunjukan teater dan pada dasarnya berfungsi sebagai “penguat” sebuah cerita
yang terdapat pada naskah. Namun, pada kenyataannya musik pada teater bisa berfungsi lebih
dan berperan sangat penting. Terdapat beberapa fungsi tentang tentang peranan musik
sebagai ilustrasi pada pertunjukan teater, yaitu :

1. Musik Pembuka ( Overture )

Berfungsi untuk memusatkan perhatian penonton pada pertunjukan yang akan disajikan,
sekaligus memberitahukan bahwa pertunjukan akan dimulai. Oleh karena fungsinya untuk
memusatkan perhatian penonton, maka komposisi musik pembuka harus dapat menarik
perhatian penonton.

2. Musik Penutup

Musik yang berfungsi untuk memberitahukan penonton bahwa pertunjukan telah selesai.
Musik penutup ini memungkinkan sekali terjadi kesamaan bentuk komposisinya dengan
musik pembuka atau dengan musik lainnya.

3. Musik Pergantian Babak

8
Setiap pergantian babak pada pertunjukan teater diciptakan komposisi musik yang relatif
pendek. Komposisi musik ini berfungsi untuk menjaga stabilitas emosi penonton dalam
menghantarkan suasana ke babak selanjutnya. Selain itu, berfungsi juga sebagai persiapan
para aktor dan stage crew.

4. Musik Ilustrasi

Musik yang berfungsi membantu mengungkapkan suasana batin aktor dalam penokohan yang
ada dalam cerita pada babak atau adegan tertentu. Komposisi musik ini harus bisa membantu
aktor dalam mengungkapkan ini hati si aktor, oleh karenanya proses dialog dan kesepakatan
antara aktor dan penata musik sangat diperlukan.

5. Musik Sound Track

Sebuah komposisi musik yang biasanya berbentuk lagu atau nyanyian dengan teks yang tema
dari lagu atau nyanyian tersebut menjadi tema utama atau pokok dalam cerita.

6. Musik Theme Song

Musik Theme Song adalah musik yang diilhami oleh tema-tema yang dianggap penting
dalam sebuah cerita. Musik ini bisa membawakan beberpa karakter sesuai dengan tema
adegan pada sebuah cerita dan kadang-kadang disajikan dalam bentuk instrumen.

7. Musik Penokohan

Komposisi musik yang digarap khusus sebagai ciri khas dari kemunculan seorang tokoh.
Musik ini harus bisa menjelaskan dan menggambarkan karakter tokoh yang muncul, sehingga
penonton akan tahu bahwa dengan dimainkannya musik tersebut berarti akan muncul tokoh
yang menjadi ciri daripada musik tersebut.

8. Musik Aksentuasi

Berfungsi untuk memperjelas maksud dari gerakan aktor. Meskipun pada kenyataanya suatu
gerakan manusia tidak berbunyi secara jelas, misalnya ketika dalam sebuah cerita seseorang
dikisahkan memukul lawannya, untuk memperjelas gerakan tersebut maka dipertebal dan
diperjelas melalui musik aksentuasi.

9. Musik Setting

Musik yang mengungkapkan tempat dan waktu terjadinya suatu peristiwa. Salah satu contoh
misalnya peristiwa malam hari disebuah hutan atau disuatu pedesaan, musik mempunyai
peranan penting untuk mengungkapkan keadaan tersebut secara auditif melalui bunyi-bunyi
asosiatif atau kreatif tentang suasana tersebut. Secara teknis iringan musik ini harus ada
kesinambungan antara suasana, gerak dan musik.

10. Musik Pelebur Emosi

Artinya menghancurkan atau membuyarkan emosi yang telah terbimbing dari adegan-adegan
sebelumnya, kemudian dilebur secara sengaja agar penonton sadar bahwa yang mereka
lakukan hanyalah sebuah sandiwara.

9
Musik tradisional sering dipakai untuk mengiringi pertunjukan teater, meskipun tidak
sesering pemakaian musik modern. Dalam pertunjukan teater tradisional, musik yang
biasanya digunakan untuk mengiringi pertunjukan tersebut adalah musik tradisional.
Contohnya dalam pertunjukan Arja (Bali), Lenong (Betawi), Ludruk (Jawa Timur), dan
Ketoprak (Jawa Tengah).

2.3 Konsep Dalam Pertunjukan Musik Tradisional

Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara turun temurun
dan melekat sebagai sarana hiburan di kalangan masyarakat tertentu. Ketika berbicara tentang
seni musik tradisional maka kita tidak hanya berbicara tentang musik tradisional Indonesia,
karena setiap daerah di suatu negara memiliki ciri khas atau musik tradisional masing-masing
yang berkembang karena pengaruh kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya.

Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi serta
bahasa yang sesuai dengan daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah seni
musik tradisional berasal. Misalkan ketika kita mendengar lantunan musik ‘Bubuy Bulan’
maka secara naluriah kita bisa mengenali bahwa musik tersebut berasal dari tanah sunda
karena dilantukan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri khas sunda yang sangat kental.

Dilansir dari Ensiklopdi Nasional Indonesia ( 1990 : 413 ) disebutkan bahwa kata musik
berasal dari bahasa Yunani mousike yang diambil dari nama dewa dari mitologi Yunani yaitu
Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu. Sedangkan Tradisional berasal dari bahasa latin
yaitu Traditio yang artinya kebiasaan masyrakat yang sifatnya turun temurun. Jadi dapat
disimpulkan bahawa Seni Musik tradisional adalah sebuah seni musik yang menggambarkan
ciri khas dari kalangan masyarakat tertentu secara turun temurun.

Ciri Khas Seni Musik Tradisional

Dipelajari Secara Lisan

Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa musik tradisional adalah musik yang diwariskan
secara turun temurun, oleh karena itu dalam proses pembelajarannya pun terbatas secara
lisan. Ketika generasi sebelumnya hendah mewariskan sebuah seni musik tradisional kepada
generasi penerusnya, maka yang dilakukan adalah mengajari para generasi muda secara
langsung dari mulut ke mulut, begitupun ketika generasi muda harus mewariskannya kembali
kepada generasi mendatang, yang dilakukan adalah pembelajaran secara lisan.

Demikian seterusnya sampai akhirnya kekayaan/warisan turun-temurun berupa seni musik itu
dikenal sebagai ciri khas masyarakt terssebut. Bagaimana mungkin dapat menghafal secara
lisan tanpa catatan atau apapun? Tentu saja prosesnya tidak mudah dan tidak sebentar, setiap
daerah memiliki budaya masing-masing dan pastinya proses pembelajarannya dilakukan
secara berkesinambungan atau terus-menerus.

10
Tidak Memiliki Notasi

Poin ini sangat relevan dengan poin nomor satu, dimana pembelajaran secara lsan membuat
para pelakunya tidak memiliki catatan apapun sehingga tidak ada notasi yang tertuang di
dalam kertas, partitur atau semacamnya. Dari kedua poin di atas kita harus mengakui
kehebatan orang-orang jaman dahulu yang tetap bisa mempertahankan kesenian tradisional
tanpa catatan yang seharusnya lebih bisa menunjang pembelajaran dari satu generasi ke
generasi lain.

Namun tentu saja tetap ada sisi buruknya, yiatu, jika suatu saat nanti suatu generasi tidak
mempau mengajarkan ayau mempertahankan kesenian tradisional mereka, maka sudah bisa
dipastikan hal yang telah dipertahankan dari masa ke masa itu bisa punah seketika. Solusinya
adalah mulai dibenahi informasi-informasi mengenai sejarah atau seni musik tradisional
sehingga kelak siapapun (terlepas dari daerah mana dia berasal) orang akan bisa ikut
melestarikannya.

Bersifat Informal

Kebanyakan dari seni musik tradisional yang ada hingga saat ini memiliki fungsi yang tidak
begitu serius atau formal, meski memang ada beberapa musik tradisional yang digunakan
untuk kegiatan beribadat sebuah suku. Namun kebanyakan bersifat informal karena biasanya
disebuah daerah yang menciptakan sebuah musik khas diinisialisasi untuk hiburan atau seni
karya yang dapat menghibur masyarakatnya.

Permainannya tidak Terspesialisasi

Pada umumnya, Pemain atau orang-orang yang memainkan musik tradisional biasaya adalah
orang-orang yang berasal dari daerah asal musik tradisional tersebut meski tidak menutup
kemungkinan orang lainpun dapat memainkannya. Dan biasanya juga orang-orang tersebut
tidak hanya mempelajari satu jenis alat musik atau satu jenis musik. Banyak dari mereka
yang mampu memainkan bermacam-macam alat musik. Misalkan seorang sinden biasanya
memiliki keterampilan lain selain bernyanyi yaitu memainkan degung, dll.

Syair Lagu Berbahasa Daerah

Pada awal artikel ini sudah disebutkan bahwa seni musik tradisional pada umumnya
menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Namun tidak sebatas itu, Seni Musik
Tradisional biasanya turut menghadirkan melodi atau alunan musik yang sesuai dengan
karakter daerahnya. Seperti Syiar lagu jawa memiliki alunan musik yang mendayu-dayu dan
halus seperti karakter kebanyakan orang jawa. Dengan kata lain benar-benar memberikan
nuansa kedaerahan.

Lebih Melibatkan Alat Musik daerah

Pada umumnya, lagu-lagu daerah yang merupakan seni musik tradisional dibawakan atau
dimainkan dengan alat-alat musik tradisional daerah tersebut. Seperti pagelaran musik sunda
dimana penyanyinya membawakan lagu ‘bubuy bulan’ akan diiringi oleh alat musik khas
sunda seperti karinding, degung, dll.

11
Merupakan bagian dari budaya Masyarakat

Musik tradisional benar-benar penggambaran dari kebudayaan atau karakter suatu daerah.
Hal itu membuat siapa saja yang mendengarkan musik tradisional dapat menebak dari mana
adal daerah musik tradisional tersebut.

2.4 Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional

1. Penyajian musik tunggal menampilkan seseorang dalam memainkan alat musik tertentu.
Misalnya penampilan piano tunggal, penampilan gitar tunggal, penampilan organ tunggal,
penampilan biola tunggal dan lainnya.

2. Penyajian kelompok music terbatas. Penyajian musik terbatas adalah penyajian kelompok
musik seriosa dalam bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, atau kuintet alat
musick sampai dengan bentuk ensemble terbatas sifat penyajian musik seperti ini tidak jauh
berbeda dari penyajian musik sebelumnya, yakni terkesan formal dan penonton harus benar-
benar disiplin.

3. Penyajian musik orchestra. Meskipun masih memiliki sifat formal dan disiplin tinggi,
namun dihadiri oleh jumlah penonton yang jauh lebih besar daripada penyajian musik
lainnya. Untuk menampilkan bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan ruang yang cukup
besar serta tata akustik gedung yang sangat baik.

4. Penyajian musik elektrik. Berbeda dari pertunjukkan musik lainnya yang ditampilkan di
dalam ruang tertutup, penyajian jenis musik dapat dilakuakn di uadar terbuka dengan jumlah
penonton yang bias mencapai tujuan ribuan orang. Sifat dari penyajian musik ini tidak
bersifat formal dan penonton boleh saja berteriak-teriak atau ikut menyanyi bersama
penyanyi yang sedang tampil diatas pentas.

2.5 Jenis Pertunjukan Musik Tradisional

1. Musik Gambang Kromong

Untuk awal awal kita membahas terlebih dahulu musik tradisional nusantara asal Betawi,
yaitu Gambang Kromong.

Musik ini asli dari daerah jakarta khususnya Betawi dan merupakan gabungan antara musik
betawi dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat musik yaitu gamelan dan alat-alat musik
China.

Dua buah alat perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik
tersebut.

Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas
Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya
menggunakan tangga nada Pentatonik China. Lagu-lagu yang sering dibawakan biasanya

12
bertema humor dan sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-laki dan perempuan
dan dinyanyikan secara bergiliran.

Seiringnya zaman, musik Gambang Kromong juga mengalami perubahan. Yang dulunya
hanya menggunakan gamelan dan alat musik China sebagai pengiringnya, sekarang juga
ditambahkan dengan menggunakan alat musik modern seperti gitar, drum, bas dan lainnya.
Dengan banyaknya kombinasi tersebut sekarang banyak orang yang menyebutnya “gambang
kromong kombinasi”.

2. Musik Keroncong

Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis, dibawa ke Indonesia dan
dimainkan di sana. Setelah Portugis meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap
memainkannya dengan menambahkan beberapa instrumen seperti seruling dan beberapa alat
gamelan.

Untuk memainkan musik keroncong dibutuhkan beberapa alat diantaranya suling, gendang,
kontrabas, ukulele, biola, dll. Tokoh yang paling terkenal dan berpengaruh adalah bapak
Gesang, orang yang juga berjasa mengembangkan musik keroncong.

3. Musik Gong Luang

Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musik ini awalnya adalah peninggalan
dari kerajaan majapahit di Jawa kemudian dibawa ke bali oleh beberapa orang kerajaan.

Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang, karena memang alat
-alat gong yang dipakai tidak lengkap.
Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog,
Saron, Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang berbeda tergantung
daerahnya masing-masing.

Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki 7 tangga nada yaitu ndang, ndaing,
nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan
laras keselendroan.

Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai pengiring upacara adat,
selain itu juga digunakan untuk pengiring tari-tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris
Poleng, Tari Pendet, Tari Rejang dan lain sebagainya.

4. Musik Santi Swara dan Laras Madya

Jenis musik tradisional ini bisa kita temukan di daerah pinggiran Jawa Tengah. Kemunculan
awal jenis musik ini sudah ada semenjak abad 17, tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana
ke-V.

Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang berarti suara atau
senandung lagu, sedangkan Larasmadya memiliki arti irama (laras) dan bersahaja (madya).
Kalau digabungkan menjadi Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang dilantunkan
dalam senandung lagu dalam irama yang bersahaja.

13
Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang bernafaskan islam dengan diiringi tiga alat
musik utama yaitu kendang, bogem dan kemanak.

Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya, namun yang
membedakannya hanyalah

Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat sedangkan Laras Madya menggunakan
tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil, Gambuh, Kinanthi dan lainnya

5. Musik Karang Dodou

Musik ini berasal dari daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Tanah Siang, Barito Utara.
Orang sana biasanya menggunakan musik ini sebagai iringan ritual dan acara tertentu seperti
Noka Pati yaitu acara memandikan dan memberikan nama bayi dan acara mengobati orang
sakit. Lagu-lagu yang biasanya dibawakan adalah mantera mantera berisi doa-doa.

6. Musik Tabuh Salimpat

Inilah musik tradisional khas dari daerah Jambi yang sampai sekarang masih ada dan
dimainkan di kalangan penduduk sana. Alat musik utamanya adalah kerenceng dan gambus
lunik dan diiringi dengan alat musik lainnya diantaranya alat musik tabuh seperti rebana dan
alaat musik petik seperti gitar.

7.Musik Tradisional Kombi

Musik Kombi adalah musik tradisional asli yang berasal dari Papua. Kombi berasal dari kata
nai krombi yang berarti memetik atau memainkan. Musik ini memiliki alat musik utama,
biasanya orang Papua di sana menyebutnya mbref atau gauto.

Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di kedua ujungnya
kemudian diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang bisa berbunyi seperti
senar, di bagian bawah bambu diberi lubang. Alat musik ini di mainkan secara di pukul.

Musik Kombi sering digunakan sebagai pengiring acara-acara tertentu seperti untuk hiburan,
upacara adat dan upacara keagamaan.

8. Musik Senandung Jolo

Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari daerah Jambi khususnya di dusun
Tanjung. Senandung jolo memiliki arti yaitu senandung yang berarti nyanyian sedangkan jolo
berarti pantun. Makanya musik ini membawakan lagu yang berbentuk pantun.

Lirik lagunya juga tidak sembarangan di buat karena ada strukturnya diantaranya pantun
pembuka – pantun spontan – pantun penutup.

Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun dibuatkan alat musik
utama yaitu Gambang Kayu, alat musik yang terdiri dari 4 bilah kayu terbuat dari kayu
Marelang.

14
Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo ditambahkan beberapa instrumen musik
lagi seperti Tetawak, Rebano, Gendang Panjang, Gong dan Beduk. Biasanya musik tersebut
digunakan untuk iringan acara nugal jolo yaitu acara sebelum penanaman bibit bunga dan
sebagai hiburan bagi ibu-ibu yang memasak di acara perkawinan atau sunatan.

9. Musik Krumpyung

Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang terbuat dari
bambu atau biasa kita sebut angklung. Biasanya nada yang dihasilkan mirip dengan gamelan
jawa, tetapi dalam Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu yang
dibawakan lumayan bervariasi, bisa campur sari, uyon-uyon dan lagu lainnya.

10. Musik Goong Renteng

Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari Sunda yang memakai gamelan untuk
instrumen musiknya. Sebenarnya musik ini sudah lumayan tua, karena diperkenalkan di abad
16. Goong Renteng memiliki dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan renteng berarti
ngarenteng jika dalam bahasa sunda. Lagu dan nada yang biasa dipakai berasal dari arab

Memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musik Goong renteng terdiri dari alat musik
bilah, alat musik berpencon dan idiofon. Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan
tamu dan acara maulid nabi.

11. Musik Syair Telima

Musik Syair telima adalah musik khas dari kalimantan Barat, tepatnya di Tanah Mandalam.
Syairnya lumayan terkenal dan berisi tentang pesan kepada generasi muda. Musik Syair
Telima biasanya digunakan untuk acara resmi dan pertemuan para sesepuh di Tanah
Mandalam.

12. Musik Sasando Gong

Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik utamanya adalah
sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada
yaitu pelog dan slendro. Biasanya Sasando Gong digunakan sebagai pengiring acara
penyambutan tamu dan hiburan bagi masyarakat di sana.

13. Musik Painting

Musik painting berasal dari Kalimantan Selatan. Painting sendiri memiliki arti, yaitu petik
(karena memang alat musiknya berupa senar yang disentilkan). Beberapa instrumen yang
biasa digunakan diantaranya painting, babaun, agung, marakas dan talinting.

14. Musik Gaghahanggase

Musik Gaghahanggase asli berasal dari daerah Sahinge Talaud. Sudah lama hidup dan
berkembang di sana, dan menjadi panduan untuk beberapa jenis alat musik yang bersifat
diatonis dan non diatonis.

15
Beberapa Instrumen musik Gaghahanggase diantaranya adalah musik bambu, seheng,
tambur, karoncongan, kentel, tateng korang, tangonggong, behohang dan kalikitong.
Biasanya lagunya adalah lagu-lagu daerah atau nasional serta dinyanyikan oleh vokal laki-
laki dan perempuan.

15. Musik Tradisional Huda

Inilah musik tradisional nusantara yang terakhir. Musik Huda adalah musik tradisional
nusantara yang berasal dari Minangkabau yang berkembang semenjak masuk islamnya di
tanah Sumatera. Musik Huda bernuansa islam dan merupakan gabungan dari 3 jenis musik
yaitu Dikil Rabaro, Salaulaik Dulang dan Dikil Mundan.

Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan diringi mandai
sedangkan Salaulaik adalah musik asli minang yang masih tahan dan utuh.

2.6 Deskripsi Pertunjukan Tari Tradisional

Pertunjukan seni musik adalah suatu upaya untuk mengungkapkan perasaan melalui
komposisi keindahan suara manusia dan harmonisasi alat musik yang diciptakan oleh para
pencipta lagu untuk memuaskan selera populer masyarakat. Istilah lain dari pagelaran adalah
pertunjukan, yaitu suatu kegiatan yang mendapatkan tanggapan dan penilaian.

Asal kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike yang diambil dari nama dewa
dalam mitologi Yunani kuno yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu (Ensiklopedi
National Indonesia, 1990 : 413).

Sedangkan tradisional berasa dari kata Traditio (Latin) yang bermakna kebiasaan masyarakat
yang sifatnya turun temurun.

Kata tradisional sendiri merupakan sifat yang berarti berpegang teguh terhadap kebiasaan
yang turun temurun (Salim dan Salim, 1991 : 1636).

Menurut Sedyawati (1992 : 23) pengertian musik tradisional adalah musik yang dipakai
sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi.

Musik tradisional menurut Tumbijo (1977 : 13) adalah suatu seni budaya yang sejak lama
turun temurun telah hidup dan berkembang pada daerah tertentu.

Maka bisa dijelaskan bahwa musik tradisional ialah musik masyarakat yang diwariskan
secara turun – temurun dan berkelanjutan dalam masyarakat suatu daerah.

Pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa pengertian musik tradisional adalah cetusan perasaan
atau ekspresi melalui nada atau suara dari alat musik sehingga mengandung lagu atau irama
yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi kegenerasi berikutnya.

Jadi, pertunjukan musik tradisional adalah kegiatan pameran musik tradisional dalam suatu
keadaan, dimana pada saat itu objek pengamatan utama adalah tentang musik tradisional.

16
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu berasal. Musik
tradisional disebut juga musik daerah, yaitu merupakan jenis musik yang muncul atau lahir
dari budaya daerah secara turun-menurun. Musik tradisional sangat banyak fungsinya dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam segi individual, sosial, pendidika, agama dan lain
sebagainya. Alat Musik Tradisional ini merupakan suatu cirikhas sebuah bangsa, maka
menjaga, memelihara dan melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan
kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus
dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Alat Musik tradisional juga dapat di
kolaborasikan dengan musik moderen yang tidak kala menarik untuk di saksikan.

3.2 SARAN

Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah warisan
nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Sebagai generasi muda
penerus bangsa, kita memiliki kewajiban dalam melestarikan budaya serta mempelajari
budaya, terutama budaya Indonesia sendiri, sehingga budaya atau tradisi yang berasal dari
Indonesia tidak hilang bersama dengan berkembangnya zaman.

LAMPIRAN

Gambang kromong pengiring tari cokek

17
Musik Senandung Jolo

Musik Gong Luang

Gamelan Jawa mengiringi


tarian Tari Gambyong

18
Daftar Pustaka

http://ronisetiawan271099.blogspot.co.id/2016/01/makalah-seni-musik.html

https://putrihanipramyta.wordpress.com/2016/10/14/musik-pengiring-tari-tradisional-di-
indonesia/

https://www.artikelbelajar.com/pertunjukan-musik-tradisional/#

https://cara.pro/pengertian-fungsi-jenis-contoh-musik-tradisional-nusantara/

https://brainly.co.id/tugas/13216941

https://agieltertawa.wordpress.com/2013/09/19/peranan-musik-pada-pertunjukan-teater-dan-
tari/

http://haho.co.id/media/profiles/mengenal-seni-teater-tradisional/

http://pelajaransekolahsmpsma.blogspot.co.id/2015/09/jelaskan-macam-macam-musik-
iringan-tari.html

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai