Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Bab 2 Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Kebangkitan Bangsa Timur (Nasionalisme Asia)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sejarah yang di
ampu oleh : Rizal Limanop, S.Pd

SMK NEGERI 1 GARUT


PROGRAM KEAHLIAN PPL & GIM
Tahun Pembelajaran 2022/2023
Jl. Cimanuk No.309A, Sukagalih, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut,
Jawa Barat 44151.
Informasi Anggota

Nama : Siti Qoriah Muhafidloh


Kelas : XI PPL 2
Nis : 0069385219
Posis : Moderator

Nama : Nadia Dwi Nurani


Kelas : XI PPL 2
Nis : 0067554325
Posis : Pemateri 1

Nama : Zaina Fauziyyah


Kelas : XI PPL 2
Nis : 0062005722
Posis : Pemateri 2

Nama : Nabila Irawan


Kelas : XI PPL 2
Nis : 0077591053
Posis : Pemateri 3

Nama : Naura Qalya Zahira


Kelas : XI PPL 2
Nis : 0065584771
Posis : Pemateri 4

Nama : Yuliana Maurani Purwadi


Kelas : XI PPL 2
Nis :
Posis : Notulen & Kesimpulan
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim. Banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit yang kita
ingat. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, pada bab Pergerakan Kebangsaan Indonesia dengan Sub bab
Kebangkitan Bangsa Timur (Nasionalisme Asia) ini, dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa,
shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Saw beserta keluarganya,
sahabatnya dan kita para umatnya.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu kami
memohon maaf dan dengan lapang dada dan tangan terbuka kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Daftar Isi

Informasi Anggota2
Kata Pengantar3
Daftar Isi4
Bab I Pendahuluan5
A. Latar Belakang5
B. Rumusan Masalah5
C. Tujuan 5
Bab II Pembahasan6
A. Komunitas Jawi 6
B. Mahatma Gandhi 6
C. Sun Yat Sen 7
D. Jose Rizal 7
Bab III Penutup8
A. Kesimpulan 8
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara etimologi, nasionalisme dapat didefinisikan menjadi dua pengertian. Pertama,
nasionalisme merupakan paham kebangsaan yang berdasarkan kejayaan masa lalu. Kedua, paham
kebangsaan yang menolak penjajahan untuk membentuk negara yang bersatu dan berdaulat.
Dalam pengertian yang lebih modern, nasionalisme merupakan kesamaan kewarganegaraan dari
semua etnis dan budaya di dalam suatu bangsa.

Konsekuensi dari pergeseran definisi Nasionalisme membawa konsekuensi bahwa warga


negara tidak lagi bergantung pada identitas nasional yang abstrak namun lebih kepada identitas
yang lebih konkret seperti pemerintahan yang bersih, negara modern, demokrasi dan
perlindungan hak azazi manusia.

Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi munculnya kesadaran nasionalisme


berbangsa yang kemudian menimbulkan semangat untuk mencapai harapan barunya seperti
kemerdekaan lepas dari belenggu penjajahan, persamaan dan kemandirian untuk menentukan
kehidupan melalui negara nasionalnya. Dalam konteks sejarah di Asia, Kebangkitan Nasional dan
nasionalisme bangsa Timur lahir karena adanya reaksi dari kolonialisme dan imperialisme pada
abad ke-20.

B. Rumusan Masalah
1. Siapa sajakah tokoh yang terkenal di Asia sebagai tokoh nasionalisme negaranya?
2. Apa sajakah pesan moral yang dapat diambil dari sikap nasionalisme para tokoh tokoh
tersebut?

C. Tujuan
1. Memahami definisi Nasionalisme dan faktor yang melatarbelakangi munculnya
kesadaran nasionalisme
2. Memahami Interkoneksi Bangsa – Bangsa Asia dan Tokoh – Tokohnya.
3. Mengetahui & Memahami Tokoh – Tokoh yang menjadi tokoh Nasionalisme di Asia.
BAB II PEMBAHASAN

A. Komunitas Jawi
Organisasi ini merupakan wadah berkumpul bagi pelajar-pelajar Indonesia di luar negeri.
Penyelenggaraan Konferensi Internasional Pelajar Indonesia di kampus Universitas New South
Wales , Sydney, Australia, adalah cikal bakal berdirinya perhimpunan ini. Jauh sebelum PPI
terbentuk, pelajar-pelajar Indonesia dan umat Islam dari Asia Tenggara di Makkah telah
terhimpun dalam perkumpulan yang disebut Komunitas Jawi. Hal ini disebabkan karena pada
waktu itu banyak ulama yang datang untuk mempelajari agama Islam ke Makkah kemudian
bertemu dengan cendekiawan yang membawa ilmu pengetahuan dan paham baru.

Akhir abad-19 menandai penemuan bentuk Komunitas Jawi dengan puluhan halaqah yang
tersebar di penjuru Makkah. Dari nama-nama tersebut, yang paling berpengaruh adalah
Syaikh Abd Al-Shamad Al-Palimbani kelahiran Palembang.Ia merupakan salah satu ulama yang
berperan penting dalam proses transmisi sejarah Indonesia masa Islam ke masa Hindia
Belanda. Selain itu Nawawi Al-Bantani pernah menjadi «Sayyid Ulama al-Hijaz», salah satu
posisi intelektual terkemuka di Timur Tengah untuk tingkat internasional. Karyanya menjadi
materi utama dalam pembelajaran di pesantren. Karyanya menjadi sumber intelektual dari
perkembangan diskursus Islam di Indonesia abad ke-19.

Ahmad Khatib memiliki hubungan yang erat dengan orang-orang Indonesia yang
menunaikan ibadah haji dan belajar agama Islam di Tanah Suci. Melalui murid-murid ini
terjalin hubungan umat Islam di perantauan dengan umat Islam di Indonesia. Penting
diketahui bahwa ketika itu dua publikasi tersebut menjadi sarana utama sosialisasi gagasan
pembaharuan Islam di dunia Muslim .

B. Mahatma Gandhi
India dan Indonesia adalah negara yang sama-sama memiliki kekayaan sumber daya alam
dan catatan sejarah yang hampir mirip terkait penjajahan Bangsa Eropa. Inggris sejak lama
menjadi penguasa India. Mereka awalnya hanya mencari rempah-rempah, tapi kemudian
berubah menjadi penjajah. Melihat kejadian tersebut, muncul tokoh nasionalis India sekaligus
politikus dari India yang bernama Mahatma Gandhi untuk melakukan perlawanan terhadap
Inggris.

Mohandas Karamchad Ghandi lahir pada 2 Oktober 1869. Ia adalah salah seorang yang
paling penting yang terlibat dalam gerakan kemerdekaan India. Keluarganya termasuk
golongan elit yang berasal dar kasta Bania, penganut agama Hindu yang taat. Dan keluarganya
menanamkan etika hindu yang kuat.

Dia merupakan sosok yang sangat mengutamakan nilai kemanusiaan dan tanpa kekerasan
untuk melawan penjajahan Inggris. Gandhi mempunyai senjata perlawanan yang khas yang
disebut sebagai Satyagraha. Satya artinya kebenaran dan Agraha adalah kekuatan. Dengan
demikian Satyagraha berarti kekuatan jiwa. Meskipun pernah menempuh pendidikan di luar
negeri, dia bersikukuh tidak mau bekerja sama dengan pihak asing demi terbebas dari
penjajahan Inggris dan mendapatkan kemerdekaan India yang seutuhnya.
Realisasi dari gerakan Satyagraha secara besar-besaran pernah terjadi pada
tahun 1906 dan 1908. Ribuan orang dengan sengaja melintasi Transvaal atau perbatasan
tanpa sertifikat dan juga berdagang tanpa izin pada tahun 1908. Sebagai pernyataan damai
tentang hak-hak mereka yang telah dihapus dan juga sengaja melanggar peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah Inggris. Akibat gerakan tersebut, Gandhi ditahan.
Selain menjalankan Satyagraha, ia mengajak untuk melaksanakan Swadeshi yaitu rakyat
memakai produk asli dalam negeri dan memanfaatkan kekayaan alam sendiri agar tidak
bergantung pada Inggris. Dan terbukti hal tersebut membuat kas negara Inggris menurun.

Perjuangan merebut kemerdekaan yang dilakukan Mahatma Gandhi serta rakyat India
membuat kolonialisme Inggris lambat laun mengalami penurunan terutama pada bidang
ekonomi. Tujuan Mahatma Gandhi menerapkan ajaran-ajaran tersebut semata-mata agar
Inggris segera meninggalkan negaranya, yakni India.

C. Sun Yat Sen


Sun Yat Sen lahir pada 12 November 1866 di Xiangshan, Guangdong, Cina Selatan. Dia
lahir dari keluarga petani miskin. Pendidikannya ditempuh di sekolah misionaris Inggris yang
berlokasi di Hawaii selama tiga tahun, kemudian dilanjutkan di sekolah Amerika, Oahu College.
Sun Yat Sen mendirikan sebuah organisasi bernama Revive Cina Society yang menjadi cikal
bakal kelompok revolusioner rahasia yang kemudian dipimpin oleh Sun. Dia juga mendirikan
Liga Persatuan yang kemudian menjadi Partai Nasional Cina.
Selama bertahun-tahun Sun Yat Sen secara rutin melakukan propaganda melalui jurnal
rakyat, Minbao. Dia menuliskan idenya tentang Tiga Prinsip Rakyat . Teori Revolusinya yang
mengidamkan berdirinya suatu negara dengan bentuk Republik Demokratis dikenal dengan
istilah «San Min Chu I».

D. Jose Rizal
Jose Rizal adalah seorang reformis Filipina dan sangat berbakat sebagai seorang sastrawan
dan novelis. Masa kanak-kanaknya penuh kebahagiaan, namun ada satu hal yang membuat
masa kecilnya menjadi suram, yakni menjalani kehidupan sebagai bangsa terjajah. Besar di
keluarga yang berpikiran maju, Jose memiliki pemikiran Nasionalis dan ia sudah memiliki
keinginan untuk berjuang sejak kecil. Jose Rizal adalah pelopor pergerakan nasionalisme
Filipina.

Semangat kebangsaan dan nasionalisme Jose Rizal semakin menggebu-gebu setelah


melakukan pengembaraan intelektual ke Eropa . Pada 3 Juli 1892, Jose Rizal membentuk Liga
Filipina di Tondo. Ia sempat pergi ke Kuba namun dikembalikan lagi ke Filipina pada
tahun 1896.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Nasionalisme merupakan kesamaan kewarganegaraan dari semua etnis dan budaya di


dalam suatu bangsa.

Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi munculnya kesadaran nasionalisme


berbangsa yang kemudian menimbulkan semangat untuk mencapai harapan barunya seperti
kemerdekaan lepas dari belenggu penjajahan, persamaan dan kemandirian untuk menentukan
kehidupan melalui negara .

Tokoh yang terkenal di Asia sebagai tokoh nasionalisme negaranya diantaranya:

● Komunitas Jawi
● Mahatma Gandhi
● Sun Yat Sen
● Jose Rizal

Anda mungkin juga menyukai