Anda di halaman 1dari 3

Jasa Sunan Kudus:

Pada suatu masa, di tanah arab konon berjangkit suatu wabah penyakit yang
membahayakan, penyakit itu menjadi reda berkat jasa Sunan Kudus.
Berdirinya Masjid Menara Kudus tidak terlepas dari peran Sunan Kudus sebagai
penggagas dan pendiri. Sebagaimana Walisongoyang lainnya, Sunan Kudus
menggunakan pendekatan kultural (budaya) dalam berdakwah. Ia mengadaptasi
dan melakukan pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat yang telah memiliki
budaya mapan dalam pengaruh agama Hindu dan Buddha. Akulturasi budaya Hindu
dan Budha dalam dakwah Islam yang dilakukan Sunan Kudus terlihat jelas pada
arsitektur dan konsep bangunan Masjid Menara Kudus.
Masjid ini mulai didirikan pada tahun 956 H atau 1549 M. Hal ini didasarkan
pada inskripsi berbahasa Arab yang tertulis pada prasastibatu berukuran lebar
30 cm dan panjang 46 cm yang terletak pada mihrab masjid.[3]. Peletakan batu
pertama menggunakan batu dariBaitul Maqdis di Palestina, oleh karena itu masjid ini
kemudian dinamakan Masjid Al Aqsha.

Karena penyebaran Islam lebih meluas dan banyak diterima oleh masyarakat
Indonesia.Cara penyebaran agama Islam yang dilakukan melalui seni yang
berkembang di masyarakat seperti yang dilakukan oleh Wali Songo melalui seni
pewayangan.Cara seperti itu membuat masyarakat lebih mudah menerima ajaran
Islam yang pada waktu masih menganut agama Hindu dan Buddha.

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 256 (Tidak ada paksaan untuk masuk Islam)
Feb13

Allah Taala berfirman:





Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.(Al-Baqarah: 256).

Tafsir Ayat :
Ayat ini menerangkan tentang kesempurnaan ajaran Islam, dan bahwasanya karena
kesempurnaan bukti-buktinya, kejelasan ayat-ayat dan keadaannya merupakan
ajaran akal dan ilmu, ajaran fitrah dan hikmah, ajaran kebaikan dan perbaikan,
ajaran kebenaran dan jalan yang lurus, maka karena kesempurnaannya dan
penerimaan fitrah terhadapnya, maka Islam tidak memerlukan pemaksaan, karena
pemaksaan itu terjadi pada suatu perkara yang dijauhi oleh hati, tidak memiliki
hakikat dan kebenaran, atau ketika bukti-bukti dan ayat-ayatnya tidak ada, maka
barangsiapa yang telah mengetahui ajaran ini dan dia menolaknya maka hal itu di
dasari karena kedurhakaannya, karena ( ) sesung-guhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat hingga tidak ada suatu alasan pun
bagi seseorang dan tidak pula hujjah apabila dia menolak dan tidak menerimanya.

Agama Islam mudah diterima oleh masyarakat nusantara karena : Untuk masuk
agama islam syaratnya tidak berat, yaitu cukup hanya dengan mengucapkan dua
kalimat syahadat. Upacara-upacara keagamaan dalam agama Islam sangat simpel
(sederhana) Dalam agama Islam tidak mengenal kasta seperti pada agama lain
Islam tidak menentang adat istiadat dan tradisi setempat Penyebaran agama Islam
di Nusantara dilakukan dengan jalan damai. Penyebaran agama Islam semakin
lancar di Nusantara akibat runtuhnya kerajaan Majapahit

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/09/mengapa-agama-islam-mudahditerima-oleh.html

Untuk mengajak masyarakat masuk Islam, Sunan Kalijaga memilih jalur kebudayaan dan
kesenian sebagai media dan sarana dakwah sehingga cepat menyerap dan diterima secara
hangat oleh masyarakat pada zamannya. Sunan Kalijaga menjadi teladan terbaik dalam
penyesuaian Islam dengan budaya lokal, berdasarkan prinsip mempertahankan yang lama dan
baik, serta mengambil yang baru dengan lebih baik (Anif Arifani: 2010) sehingga ajaran Islam
masuk ke dalam struktur berpikir masyarakat secara halus dan secara perlahan menghilangkan
tradisi masyarakat yang bertentangan dengan syariat Islam. Dakwah Sunan Kalijaga banyak
sekali mendapatkan pengikut dari kalangan masyarakat menengah ke bawah (rakyat jelata).
Sunan Kalijaga berpendapat jika diserang prinsip yang selama ini dipegang secara teguh
(keyakinan Hindu-Buddha) masyarakat akan menjauh. Sehingga diperlukan dakwah secara
bertahap sebab jika Islam sudah berhasil dipahami masyarakat, maka kebiasaan lama yang
bertentangan dengan syariat akan hilang. Maka dapat disebut ajaran Sunan Kalijaga cenderung
sinkretis dalam mengajak orang lain mengenal Islam. Beliau menciptakan berbagai media
dakwah yang kreatif dan efektif. Ini menyebabkan dakwah di kalangan rakyat semakin meluas
dan tak sedikit pula para petinggi kerajaan yang tertarik dengan dakwahnya. Beberapa

diantaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang
Kotagede, Yogyakarta). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu, selatan Demak (Afifudin
Muhajir: 2015). Secara umum banyak sekali sarana dakwah kreatif dari Sunan Kalijaga, tapi
beberapa diantaranya yang fenomenal ada tiga yaitu masjid Demak, wayang dan lagu.

Anda mungkin juga menyukai