DISUSUN OLEH :
Aisyah Friziliyah Mokoginta
(20111045)
FAKULTAS SYARIAH
IAIN MANADO
2021
KATA PENGANTAR
1. Latar Belakang
Kemunduran dunia Islam yang masih terus berlangsung hingga saat ini, tidak dapat
diungkiri, telah berdampak negatif terhadap kondisi umat Islam secara internasional. Kaum
muslim di berbagai belahan dunia terus menjadi bulan-bulanan para musuh Islam (baca:
jaringan Zionis internasional dan Barat), tanpa mampu memberikan perlawanan yang
berarti.Meski sejak paruh terakhir abad keduapuluh penetrasi secara fisik (militer) terhadap
wilayah-wilayah Islam telah banyak menurun intensitasnya, namun tidak berarti umat Islam
dapatbernapas lega. Ini dikarenakan para musuh Islam telah menyiapkan bentuk -bentuk
penjajahanbaru (new imperialism) yang efeknya tidak kalah mengerikan dari peperangan
secara fisik.Hegemoni di bidang ekonomi, politik, budaya, dan pemikiran, yang terus
dibangun oleh parapenentang Islam tersebut, hanyalah sebagian, untuk sekedar menyebut
contoh, dari bentuk-bentuk konspirasi mutakhir untuk tetap memposisikan kaum muslim
sebagai pihak yanginferior.Terutama dalam bidang pemikiran, umat Islam pada saat sekarang
tengah berada di pusaranarus perang pemikiran (al-ghazwu al-fikriy) yang dahsyat. Jaringan
global musuh-musuh Islam gencar melakukan upaya “pencucian otak” terhadap umat Islam
dengan caramenyerang konsep-konsep/ajaran-ajaran Islam di satu sisi, dan pada saat
bersamaanmendesakkan konsep-konsep pemikiran mereka. Targetnya adalah menjadikan
umat Islamsecara perlahan-lahan terjauh, atau setidak-tidaknya mengalami pendangkalan
pemahaman,dari ajaran-ajaran agamanya.Salah satu aspek ajaran Islam yang pada saat ini
banyak mendapat sorotan tajam adalah konsep tentang pluralisme dan toleransi.
Kaum Zionis dan Barat gencar mengkampanyekanbahwa Islam adalah agama yang anti
toleransi dan kemajemukan. Mereka juga berusahakeras merusak citra Islam dengan
mengembangkan opini bahwa Islam dan umat Islam tidak menghargai kesetaraan hidup
(equality of life) dan hak-hak asasi manusia. Upaya-upaya inisangat membahayakan karena
dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.Guna mengantisipasi dampak negatif dari
gelombang perang urat syaraf yang mencemaskan
ini, tentunya sangat diperlukan usaha bersama segenap umat Islam untuk kembali
berusahamenggali serta menghayati konsep Islam tentang toleransi yang kini sedang
diusahakan untuk dikaburkan. Umat Islam, terutama generasi muda, harus diberikan
pemahaman yang benartentang konsepsi ini, sehingga ketidaktahuan atau keragu -raguan
mereka tidak menjadisasaran empuk propaganda keji Zionis dan Barat.
Dalam kerangka inilah tulisan singkat inidimaksudkan, atau, meminjam istilah Yusuf
Qaradhawi, ia ditujukan untuk menjelaskankonsepsi yang sebenarnya (taudhîh al-haqâiq),
menghilangkan keragu-raguan (izâlah al-syubuhât), serta meluruskan persepsi yang keliru
(tashhîh al-afhâm).
BAB II
PEMBAHASAN
Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata maupun dalam
bertingkah laku. Dalam hal ini, toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain,
menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan di antara kita sehingga tercapai kesamaan
sikap. Toleransi juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan bukanlah suatu
hal yang salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai kekayaan. Misalnya,
perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat, cara pandang, perilaku, pendapat. Dengan
perbedaan tersebut, diharapkan manusia bisa mempunyai sikap toleransi terhadap segala
perbedaan yang ada, dan berusaha hidup rukun, baik individu dan individu, individu dan
kelompok masyarakat, serta kelompok masyarakat dan kelompok masyarakat yang lainnya.
Terkait pentingnya toleransi, Allah Swt. Menegaskan dalam firman-Nya sebagai berikut.
Arti Ayat
“Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadany (al-Qur’ān), dan di
antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Yūnus/10: 40) “Dan jika
mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, Bagiku pekerjaanku dan
bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan
aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Yūnus/10: 41)
Isi kandungan surah yunus ayat 40-41
a. Umat manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad saw. terbagi menjadi 2
golongan, ada umat yang beriman terhadap kebenaran kerasulan dan kitab suci yang
disampaikannya dan ada pula golongan orang yang mendustakan kerasulan Nabi
Muhammad saw. dan tidak beriman kepada al- Qur’ān.
b. Allah Swt. Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman yang selama
hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepada-Nya, begitu juga orang kafir yang tidak
beriman kepada-Nya.
c. Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas keyakinannya. Ia tegar
meskipun hidup di tengah-tengah orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya.
Al Qur’an surah al maidah ayat 32 tentang menghindarakn diri dari tindakan kekerasan.
Manusia dianugerahi oleh Allah Swt. berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut, manusia dapat
merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan persahabatan dan
permusuhan. Dengannya pula manusia bisa mencapai kesempurnaan ataupun kesengsaraan.
Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh akal saja yang akan mampu menghantarkan
manusia kepada kesempurnaan. Namun sebaliknya, jika nafsu di luar kendali akal, niscaya
akan menjerumuskan manusia ke dalam jurang kesengsaraan dan kehinaan. Permusuhan
berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia. Sebagaimana cinta, benci pun
berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan di antara manusia
terkadang karena kedengkian dan Terkadang pula permusuhan dikarenakan dasar ideologi
dan keyakinan.di dalam Islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapa pun.
Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa ba-rangsiapa
membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain (qisas), atau bukan
karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.
Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah
memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul Kami telah datang kepada
mereka dengan (membawa) keterangan- keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di
antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (Q.S. al-Māidah/5: 32)
Isi kandungan surah al maidah ayat 32
a. Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain.
Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena
itu, terputusnya sebuah mata rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar
umat man
b. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusia
dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi keputusan
pengadilan untuk melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam
rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat.
c. Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa
manusia, seperti para dokter, perawat, polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka.
Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit dari kematian bagaikan
menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal”.(QS. Al Hujuraat :13)
3. Menerapkan persatuan dan kerukunan dalam keseharian Persatuan dan Kerukunan harus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
menerapkan keduanya antara lain :
a. Membudayakan topleransi dalam masyarakat.
b. Menghargai keyakinan orang lain.
c. Menahan diri dari sikap egis.
d. Saling Membantu dan Berhubungan secara sholat dan batas-bata muamalan yang
diperbolehkan oleh Allah dan rasul-Nya.
C. Persatuan dan kesatuan akan mampu dihadapi oleh bangsa yang hidup bersatu
dan rukun.
Islam mengakui adanya perbedaan. Allah swt. Menciptakan manusia dalam keadaan
berbeda dan bineka, baik secara nasab, fisik, adat istiadat, budaya, kultur, bangsa, agama,
etnis, maupun bahasa. Namun demikian, Allah swt. Selalu memanggil melalui dai, mubalig,
dan ustaz, agar manusia senantiasa taat kepada-Nya.
Dengan adanya perbedaan, hidup akan menjadi dinamis, kompetitif dan teratur.
Terkait dengan masalah toleransi beragama, sebagian orang berpendapat bahwa suatu
kebaikan, kasih sayang, dan pergaulan yang harmonis dengan orang yang berbeda Agama
tidak dapat diwujudkan karna Al Qur’an tegas melarang berkasih sayang dan bersahabat
dengan orang-orang kafir.
E. Islam dan larangan menggunakan kekeras
1. pengertian kekerasan
Kekerasan merupak tindakan agresi dan pelanggaran
(peyiksaan,pemukulan,pembunuhan,) yang meyebapkan penderitaan atau menyakiti
orang lain, dan hingga batas tertentu tindakan meyakiti binatang dapat dianggap
tindaka kekerasan ,tergantung pada situasi dan niali-nilali social yang terkait dengan
kekejaman terhadap binatang .istilah kekersan juga mengandung kecenderungan agrsif
untuk melakuakn perilaku yang merusak. Kerusakan hartaa benda dianggap masalh
kecil dibandingkan dengan kekerasn terhadap orang. Kekerasan pad dasar nya
tergolong kedalam dua bentuk kekerasan dalam sekala kecil atau yang tidak
terencanakan dan kekerasan yang terkoodinir yang dilalaukan oleh kelompok –
kelompok baik yang diberihalk maupun tidak seperti yang terjadi dalam perang (yakni
kekerasan antarmasyarakat)dan terorisme
2. Islam agam perdalaman
Islam adalah agama yang diturunkan allah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta .
pesan kerahmatan dalam islam benar –benar tersebar dalam teks-teks islam baik
AlQur’an maupun hadis .
Fungsi kerahmatan ini dieralborasi oleh nabi dengan peryataan yang terang benderang
“bu “itstu li utammima makarimal akhlaq”(aku diutus tuhan untuk meyelenggarakan
pembentukan morallitas kemanusiaan yang luhur ).atas dasar inilah nabi Muhammad
saw .selalau menaolak secara tegas cara-cara kekerasan dan sekaligus tidak pernah
melakukan nya .
B.Saran-saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi “SIKAP TOLERAN, RUKUN
DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN”.
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hubungannya dengan judul makalah ini.Penulis banyak berharap para pembaca sekalian
untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah dikesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.