Anda di halaman 1dari 11

SUBSTANSI DAN PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA

MASA KEJAYAAN

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Guru pengampu : Fiqi ‘Urwatul Wutsqo, S.Pd.I

Disusun Oleh :
Apri Ernawati (03)

Chika Permata (07)

Gesang Tataq (

M.Hasyim A.S (23)

Naufal Fathuzzafri (25)

Nur Haliza K (27)

Shoraya Jauhariyah (

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 SEMARANG
2019
SUBSTANSI DAN PERKEMBANGAN PERADABAN
ISLAM PADA MASA KEJAYAAN

I. PENDAHULUAN

Peradaban Islam yang berlangsung sejak masa pemerintahan Rasulullah


SAW di Madinah (abad ke-7 M) yang dilanjutkan oleh kaum muslimin sampai
masa Kekhilafahan Bani Utsmani di Istanbul (abad ke-19 M) telah menorehkan
serangkaian kejayaan dalam berbagai bidang. Perkembangan kemajuan Islam
tersebut memang diwarnai dengan beberapa konflik antar penguasa yang tidak
jarang disertai dengan pertumpahan darah. Meskipun demikian, para penguasa
Islam umumnya menaruh perhatian besar terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan di wilayah kekuasaannya. Faktor perhatian dari penguasa inilah yang
membuat peradaban Islam menjadi berkembang dengan pesat, disamping faktor
pemikiran Islam yang mendukung dan memotivasi kaum muslim untuk senantiasa
melakukan penelitian dan pengembangan ilmu.

Damaskus telah mencapai puncak kejayaannya sewaktu kota tersebut


dijadikan ibukota negara oleh Muawiyah, mempunyai karya nyata berupa: Masjid
Agung Umayyah, dll. Kota Kairo tumbuh pesat setelah pada tahun 973 M, seiring
dengan hijrahnya Khalifah Mu'izz Lidinillah dari Qairawan ke Mesir. Sejak saat
itu, Kairo mencapai kejayaan sebagai pusat pemerintahan Dinasti Fatimiyah. Kota
Baghdad mengalami masa keemasan sebagai pusat kebudayaan dan perdagangan
dunia Islam. Begitu pula ketika khalifah dipegang oleh Al Ma'mun, seni literatur,
teologi, filosofi, matematika, dan ilmu pengetahuan. Kemajuan peradaban diikuti
oleh berbagai pusat negara seperti Sarai baru, Tabriz dan Cordova.

II. RUMUSAN MASALAH

1
A. Bagaimana faktor-faktor yang mendorong perkembangan Islam pada
masa kejayaan?
B. Bagaimana tokoh Islam yang sangat berpengaruh dan mampu
mengangkat citra Islam di mata dunia?
C. Bagaimana hikmah mempelajari perkembangan peradaban Islam
zaman kejayaan?
D. Bagaimana kaitan antara perkembangan peradaban Islam pada masa
kejayaan dengan prinsip-prinsip yang mempengaruhinya?

III. PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor yang Mendorong Perkembangan Islam pada Masa
Kejayaan
1. Dorongan semangat membaca (Iqra)
Umat Islam pada masa kejayaan sangat memahami dan menyadari
bahwa hanya dengan membaca, umat Islam menjadi melek dalam
segala hal. Kesadaran itu tumbuh dan berkembang secara pesat
karena adanya pemahaman bahwa Allah Swt. memberikan wahyu
yang pertama kali kepada nabi Muhammad Saw. berbentuk QS. Al
Alaq : 1-5 sebagai berikut;

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah


menciptakan manusia
dari segumpal darah.
Bacalah, dan
Tuhanmulah yang
Maha Mulia. Yang
mengajar (manusia)
dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al
Alaq (96) : 1-5)

2
Dari ayat diatas mendorong umat Islam untuk gemar membaca, sehingga
membaca menjadi bagian dari budaya umat Islam. Membaca teks berarti
membaca dan memahami setiap teks yang dibaca. Sedangkan membaca non teks
berarti membaca dibalik pesan yang terdapat pada teks.

2. Ilmu berdasarkan tauhid


Ilmu dari kitab suci al-Quran lahir melalui pemahaman umat Islam yang
cerdas dalam berfikir terhadap seruan al-Quran. al-Quran adalah induk dan
sumber dari lahirnya berbagai ilmu.
Misi utama dakwah Islam yang bersumber dari kitab suci al-Quran adalah
menyeru kepada manusia untuk mengesakan Allah Swt. agar manusia dalam
mengemban hidup sebagai khalifah Allah Swt. di muka bumi dapat sukses dan
selamat dunia akhirat.
Firman Allah Swt. dalam QS. Adz Dzariyat (51):56

Dan aku tidak menciptakan jin dan


manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (QS. Adz Dzariat
(51):56)
Semua ilmu harus berdasarkan tauhid, artinya membimbing dan mendorong
kepada manusia untuk mengesakan Allah Swt.

3. Panduan al-Quran dan Sunah


Al-Quran dan Sunah merupakan sumber yang tidak pernah kering. Siapapun
yang menjadikan al-Quran dan Sunah sebagai panduan hidup, maka akan maju
dan hidupnya senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman, selamat, aman,
damai dan bahagia dimanapun berada.

3
4. Keterbukaan dan kreativitas umat Islam
Penyebab kemajuan umat Islam adalah manusia memiliki kreativitas dan
bersifat terbuka dengan diwujudkan selalu ingin tahu, sehingga senantiasa terus
belajar. Menurut Muhammad Asad (1983) sikap kreatif seharusnya menjadi
kebiasaan umat Islam untuk menerima pengaruh pengaruh ilmu baru dengan
tanpa menghancurkan peradabannya sendiri.
Firman
Allah dalam QS.
Ali Imran
(3):190-191

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya


malam dan siang terdapat tanda tanda bagi orang yang berakal, (yaitu)
orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
kedaan berbaring dan mereka memikirkan tentang oenciptaan langit dan
bumi (seraya berkata) :Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka (QS. Ali Imran (3): 190-191)

5. Gerakan Penterjemahan

4
Umat Islam berlomba lomba untuk melakukan kegiatan menterjemah
segala literatur asing ke dalam bahasa Arab. Sehingga umat Islam dapat
mengambil isi dan kandungan ilmu literatur tersebut.
Gerakan menterjemah ini terjadi secara semarak pada masa khalifah
Harun Ar Rasyid dan khalifah Al Makmun. Kedua khalifah tersebut
mendorong umat Islam untuk melakukan penterjemah dan kegiatan
keilmuan lain dengan imbalan yang sangat tinggi. Hal yang sangat
berpengaruh secara langsung dalam pembentukan peradaban dan
gerakan berfikir umat Islam, yaitu:
1. Kebijakan khalifah
Kebijakan khalifah daulah Abbasiyah berbeda dengan kebijakan para
khalifah pada daulah Umayyah. Para khalifah daulah Umayyah lebih
menekankan kepada perluasan wilayah, sedangkan para khalifah pada
masa daulah Abassiyah lebih memprioritaskan kepada penekanan
pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam.
Masa kejayaan Islam ditandai oleh kemajuan berfikir umat Islam pada
zaman daulah Abbasiya yang berlangsung selama 508 tahun, yakni dari
tahun 132-656 H/750-1258 M. Para sejarawan membagi masa
pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima periode;
a. Periode pertama berlangsung selama 97 tahun, dari tahun 132 H/750
M-232 H/847 M. Disebut pengaruh Persia pertama.
b. Periode kedua berlangsung selama 98 tahun, dari tahun 232 H/847 M-
334 H/945 M. Disebut pengaruh Turki pertama.
c. Periode ketiga berlangsung selama 110 tahun, dari tahun 334 H/945 M-
447 H/1055 M. Disebut pengaruh Persia kedua.
d. Periode keempat berlangsung selama 139 tahun, dari tahun 447
H/1055 M-590 H/1194 M. Disebut pengaruh Turki kedua.
e. Periode kelima berlangsung selama 64 tahun, dari tahun 590 H/1194
M-656 H/1258 M. Terjadi semenjak khalifah bebas dari pengaruh dinasti
lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad.

5
B. Tokoh Islam yang Sangat Berpengaruh dan Mampu Mengangkat
Citra Islam di Mata Dunia

1. Tokoh Islam di bidang Tauhid


Ilmu Tauhid adalah Ilmu yang mempelajari tentang keimanan atau
keyakinan atau akidah. Tokoh yang terkenal yaitu Imam Abdul Hasan Al
Asy'ari dan Imam Abu Mansyur Al Maturidi.

2. Tokoh Islam di bidang fikih


Ilmu fikih adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara beribadah
dan bermuamalah. Tokoh yang terkenal yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki,
Imam Syafi'i, dan Imam Hambali.

3. Tokoh Islam di bidang akhlak


Ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara bersikap
atau berperilaku dalam kehidupan sehari hari. Tokohnya yaitu Baghdadi
al-Muhasibi, Abdul Qadir al-Jailani.

C. Hikmah Mempelajari Perkembangan Peradaban Islam Zaman


Kejayaan

Hikmah dan perilaku yang dapat diambil bagi umat Islam pada era sekarang
adalah;

1. Segala sesuatu yang dilakukan dengan kesungguhan dan penuh disiplin,


mampu mengantarkan kepada kesuksesan besar. Umat Islam memiliki landasan
berfikir dengan dasar kebenaran mutlak dari al - Quran dan Hadis.

2. Dengan semangat membaca, menulis, mencoba, dan melakukan kegiatan


keilmuan secara menyeluruh, mampu mengantarkan lahirnya umat Islam yang
mahir, kuat dan terangkat posisinya pada derajat yang terhormat. Seperti di
dalam QS. al Mujadalah (58):11

6
3. Terwujudnya umat Islam yang mahir di segala tingkat keilmuan, umat Islam
akan menjadi umat yang kuat, sehingga keberadaannya tidak menjadi beban
orang lain. Mampu menyelamatkan diri sendiri dan orang lain dari ancaman
berubahnya akidah dan sifat ketergantungan dalam segala hal.

4. Agar umat Islam dapat mengambil posisi lejayaan yang telah lama berpindah
ke negara barat, umat Islam harus menyadari dan sanggup menumbuhkan
kembali tradisi penyebab kejayaan Islam masa lalu, melalui semangat mencintai
ilmu, semangat membaca, dan melakukan penelitian kegiatan keilmuan lainnya
dengan didukung oleh kebijalan pemegang pemerintah.

D. Kaitan Antara Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa


Kejayaan Dengan Prinsip Prinsip Yang Mempengaruhinya

a. Kaitan antara perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan


dengan semangat membaca
Dengan membaca, menjadikan seseorang memiliki banyak informasi
dan keluasan ilmu. Umat Islam harus menjadi umat yang haus ilmu.
Tanpa ilmu, umat manusia hidupnya terbelakang, miskin, dan bodoh.
Sebaliknya, dengan ilmu umat manusia dapat menjadi maju, modern, dan
menguasai berbagai aspek kehidupan. Bahkan dengan ilmu, umat Islam
dapat menciptakan peradaban yang berwawasan hidup modern.

b. Kaitan antara perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan


dengan semangat kembali kepada seruan al-Quran dan as Sunah
Al-Quran dan as Sunah merupakan sumber tang hakiki bagi umat
manusia untuk memperoleh kejayaan hidup. Sejarah membuktikan, umat
Islam maju dan jaya karena mengikuti seruan dan petunjuk dari kitab suci
al-Quran dan as Sunah. Cara yang menjadi harga mati adalah umat Islam
harus berpegang teguh terhadap dua sumber hukum Islam yang tidak
pernah kering, yaitu ; kitab suci al-Quran dan hadis Nabi Muhammad Saw.

7
c. Kaitan antara perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan
dengan semangat keterbukaan dan kreativitas umat Islam
Kondisi keterbukaan dan kreativitas umat Islam tempo dulu telah
terbukti sehingga kejayaan umat Islam dapat tergapai. Umat Islam
sekarang harus bersikap terbuka terhadap dinamika zaman dan sanggup
mengambil peluang untuk mengisinya dengan nilai nilai al-Quran dan as
Sunah. Umat Islam harus mampu mengambil nilai nilai al-Quran dan as
Sunah secara kontekstual, artinya mampu mengambil makna yang tersirat
di balik bunyi teks, sehingga dapat menumbuhkan semangat umat Islam
untuk berkreasi.

d. Kaitan antara perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan


dengan semangat meneladani para tokoh ilmuan pada masa kejayaan
Islam
Caranya adalah dengan meneladani para tokoh muslim yang pernah
ikut andil dalam memberikan citra kemajuan dan kejayaan umat Islam.
Kata kuncinya adalah ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Cara mengamati
para tokoh cendekiawan muslim adalah membaca biografinya secara
bijak. Hal hal yang positif ditiru sebagai bahan untuk berinspirasi dalam
melahirkan gagasan gagasan baru.

IV. KESIMPULAN
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa perkembangan islam masa kejayaan sekitar tahun 750-1258 M.

8
Faktor-faktor yang mendorong islam mengalami masa kejayaan seperti:
dorongan membaca iqra, ilmu berasaskan tauhid, panduan Al-Quran dan
sunah, keterbukaan dan kreativitas umat islam, gerakan penerjemah.
Hal yang berpengaruh pada pemebntukan dan pergerakan umat
islam adalah kebijakan khalifah, respon umat islam dan tokoh-tokoh islam
yang berpengaruh dibidang tauhid, fikih, akhlak, pengetahuan.
Dan juga hikmah yang dapat diambil umat islam pada masa
kejayaan seperti: segala susatu yang dilakukan disiplin akan
menghantarkan kesuksesan besar,dengan semangat membaca, menulis,
dan lain-lain akan terangkat derajatnya, dan lain-lain

V. PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini, dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

9
Abdus-Salam al-Indunisi, Ahmad Nahrawi, Ensiklopedia Imam Syafi’i, Jakarta:
PT Mizan Publika, 2008

Ahmad al-Adhlabi, Shalahuddin Ibn, Manhaj Naqd al Matan ‘inda Ulama al


Hadits al Nabawi, Beirut: Dar al-fikr al-Jadidah, 1983

Ash-Shidieqy, M. Hasbi, Pokok-Pokok DIrayah Hadist Jilid II, Jakarta: PT Bulan


Bintang 1994

Efendi, Satria, Ushul Fiqh, Jakarta: PENADA MEDIA, 2005

Haroen, Nasroen, Ushul Fiqh I, Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu, 1997

Ismail, Syuhudi, Hadist Nabi yang Tekstual dan Kontekstual, Jakarta: Bulan
Bintang. 1994

Mulkhan, Abdul Munir, Manusia Al-Qur’an Jalan Ketiga Religiositas di


Indonesia, Yogyakarta: Kanisius, 2007

Wafa, Muhammad, Metode Tarjih Atas Kontradiksi Dalil-dalil Syarah, Bangil: al-
Izzah, 2001

Ya`qub, Ali Mushtafa, Peran Ilmu Hadis dalam Pembinaan Hukum Islam Cet.
I, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999

Zakariya al-Kandahlawi, Muhammad, Awjazu al-Masalik ila Muwatha' Malik, Juz


XIV.tth, Beirut: Dar al-Fikr

Zuhad, Metode Pemahaman Hadits Mukhtalif Asbab al-Wurud, Semarang: RaSail


Media Group. 2011

________, Fenomena Kontradiksi Hadist dan Metode Penyelesaianny, Semarang:


Rasail Media Group 2010

Zuhaili, Wahbah, Ushul Fiqh al-Islamy Jilid 2, Beirut: Darul Fikr, 1987

10

Anda mungkin juga menyukai