Anda di halaman 1dari 20

BUDIDAYA BEBEK PETELUR

LAPORAN WAWANCARA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Kewirausahaan Yang dibimbing oleh Bapak Agung Witjoro

Oleh :

1. AFRIZAL EDWIN PRADANA 120351410902


2. LAILATUL AFIYAH 120351402788
3. RINI EKA FIBRIATI 120351402867

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JANUARI 2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


               Salah satu usaha yang dapat mengatasi pengangguran dan mengurangi kemiskinan
yang sekaligus untuk meningkatkan gizi masyarakat adalah usaha pemeliharaan bebek
petelur.
Usaha pemeliharaan bebek merupakan salah satu cara alternatif beternak yang
tidak bisa di pandang sebelah mata. Selain telurnya yang mampu di buat menjadi olahan
telur asin, dagingnya mampu di buat menjadi bahan olahan yang banyak di gemari oleh
masyarakat.
Saat ini peluang usaha bebek petelur masih sangat besar, baik untuk pasar dalam
negeri maupun luar negeri. Peluang bisnis bebek petelur sangat menjanjikan. Hal ini
tampak dari banyaknya permintaan pasar akan telur bebek. Telur bebek biasa digunakan
oleh pedagang martabak dan pedagang jamu sampai kini, keberadaan kedua pedagang
tersebut semakin banyak, bahkan kian menjamur. Bebek petelur umumnya memiliki
kekebalan tubuh yang cukup baik sehingga jarang terserang penyakit. Selain itu, bebek
petelur juga mudah dalam mendapatkan pakan yakni pakan buatan pabrik, sisa hasil
industri pertanian, perkebunan, perikanan, maupun sampah rumah makan. Dengan teknik
penyusunan bahan pakan bebek yang tepat, hampir seluruh bahan baku pakan yang
tersedia dapat digunakan sebagai bahan pakan budidaya bebek. Bahan-bahan tersebut
umumnya mempunyai harga yang murah dan mudah mendapatkannya.
                                                   
1.2 Rumusan Masalah
         Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari bebek petelur?
2. Bagaimana proses dan pemeliharaan usaha budidaya bebek petelur?
3. Apa jenis penyakit yang sering di derita bebek petelur?
4. Apa hasil wawancara yang di dapatkan dari pengusaha budidaya bebek  petelur?

1.3  Tujuan Penulisan


Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari bebek petelur.
2. Mengetahui proses pemeliharaan usaha budidaya bebek petelur.
3. Memahami jenis penyakit yang sering di derita bebek petelur.
4. Mengetahui hasil wawancara yang di dapatkan dari pengusaha budidaya
          bebek petelur.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Bebek Petelur


            Bebek adalah unggas yang memiliki keunikan yang beragam, seperti bulu pada
bebek  yang terdapat  lapisan minyak sehingga membuat bulunya tidak basah dan
badanya bisa berenang dalam air. Jenis bebek mempengaruhi warna dan bentuk bulu
bebek. Bebek juga mempunyai paruh yang berbentuk lempeng dan datar yang berguna
untuk menangkap mangsanya di air dan di lumpur dengan mudah. Dan bebek
mempunyai kaki yang berselaput berguna untuk mendorong bebek berenang ke arah
yang berbeda-beda.
Bebek petelur merupakan  bebek yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan
telur dalam jumlah banyak. Adapun jenis bebek petelur yang biasa di gunakan adalah cv
2000-INA, bebek tegal, bebek mojosari, bebek bali, bebek alabio dan indian runner.
Bebek petelur umumnya memiliki kekebalan tubuh yang baik sehingga jarang terserang
penyakit.
2.2  Proses Pemeliharaan Bebek Petelur
          Pemeliharaan bebek petelur cukup mudah sehingga tidak membutuhkan
perawatan yang khusus.
            Tahap-tahap pemeliharaan dalam budidaya bebek petelur:
2.2.1 Lokasi Kandang
a) Lokasi kandang jauh dari pemukiman penduduk.
Kotoran bebek petelur mengandung banyak bakteri dan virus yang cukup
membahayakan, tidak hanya bagi kesehatan unggas tersebut, tetapi juga bagi
manusia. Oleh karena itu, lokasi kandang harus jauh dari pemukiman penduduk.
Jarak minimal antara kandang dengan pemukiman penduduk 10 meter.
b) Lokasi kandang mudah diakses dalam proses distribusi.
Dengan mudahnya akses distribusi hasil ternak, dapat menghemat waktu dan
biaya transportasi.
c) Lokasi dekat dengan sumber air bersih.
Air bersih memudahkan proses budidaya bebek petelur. Selain itu, proses
pembersihaan kandang akan semakin mudah.
d) Lokasi kandang  jauh dari resiko bencana alam.
Lokasi kandang harus jauh dari bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, angin
puting beliung ataupun yang lainnya.
e) Lokasi kandang jauh dari polusi udara dan kebisingan.
Lokasi yang cocok untuk budidaya bebek petelur adalah di daerah pedesaan.
2.2.2 Jenis Kandang Menurut Umur Bebek Petelur
a. Kandang Stater (kandang anak bebek petelur)
Kandang ini digunakan untuk menempatkan anak bebek, mulai umur  0
hingga 8 minggu (Day Old Duck/DOD). Umumnya kandang untuk fase stater
dibuat lebih tertutup. Kapasitas kandang adalah 50 ekor/m2.
b. Kandang Grower (kandang bebek remaja)
Kandang ini digunkan untuk menempatkan bebek yang sudah remaja,
mulai umur 8 sampai 18 minggu. Kapasitas setiap kandang 90 ekor/m2.
c. Kandang layer (kandang bebek dewasa)
Kandang ini berfungsi untuk menempatkan bebek yang sudah dewasa,
sekitar umur lebih dari 18 minggu.
Ada lima pilihan kandang layer untuk bebek petelur dewasa. Pemilihan jenis
kandang yng baik sesuaikan dengan lingkungan.
Adapun lima kandang tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kandang terbuka lantai tanah atau pletser.
Kandang terbuka mempunyai kelebihan dan kekurangan
A.    Kelebihan
1) Pembuatanya lebih mudah karena kandang terdiri dari kerangka dan
atap.
2) Biaya murah karena kandang tanpa dinding, hanya dilengkapi sekat
sebagai pembatas kandang.
3) Kondisi kandang terang karena cahaya matahari langsung masuk.
4) Udara dalam kandang leih segar dan bau kotoran cepat hilang.
B.     Kekurangan
1) Bebek mudah terpengaruh kondisi luar dan mudh terkejut jika ada
orang lewat atau ada binatang liar.
2) Ada pengaruh buruk akibat hembusan angin atau air hujan.
3) Kondisi lantai kandang yang lembap.
4) Bebek merasa kurang nyaman saat bertelur.
5) Produksi telur kurang maksimum.
2. Kandang tertutup
A.  Kelebihan
1) Gangguan lingkungan luar dapat dicegah.
2) Bebek merasa tenang terutama saat bertelur.
3) Memudahkan mengawasi bebek.
4) Energi untuk gerak dapat dibatasi.
5) Produksi telur lebih tinggi.
B.     Kekurangan
1) Bau kotor menyengat dan dapat mengganggu pernapasan.
2) Pembersihan kotoran dapat mengganggu ketenangan bebek.
3) Bila ada yang sakit, mudah menular ke bebek lain.
3. Kandang Panggung
A.  Kelebihan
1) Pemberian pakan lebih mudah.
2) Kondisi kandang lebih bersih karena kotoran jatuh kebawah.
3) Energi lebih banyak untuk produksi.
4) Keamanan bebek lebih terjamin.
B. Kekurangan
1) Biaya lebih mahal.
2) Kaki bebek dapat terjepit di antara sela-sela lantai.
3) Harus selalu memperhatikan kondisi tiang penyangga lantai.
4.      Kandang baterai
A.    Kelebihan
1) Pengambilan telur lebih mudah.
2) Telur dalam kondisi bersih.
3) Produktivitas setiap ekor bebek dapat diketahui.
4) Penyebaran penyakit dapat dicegah.
5) Pemberian pakan terukur setiap ekornya.
6) Energi lebih banyak dipakai untuk produksi.
B.     Kekurangan
1) Biaya pembuatan mahal.
2) Diperlukan pengelolaan yang cermat.
5.      Kandang kombinasi terbuka dan tertutup.
               Umumnya model kandang kombinasi paling cocok digunakan untuk
bebek petelur. Hal ini karena bebek dapat bertelur/istirahat dengan tenang
dalam bagian kandang yang tertutup dan saat makan/bermain dapat berada di
tempat terbuka. Kandang kombinasi dapat digunakan sebagai kandang
multifungsi dengan biaya pembuatan tidak telalu mahal.       
2.2.3 Persiapan Bibit
Untuk menghasilkan telur yang banyak diperlukan pemilihan bibit yang
tepat. Oleh karena itu, sebelum membeli DOD (Day Old Duck) alangkah baik jika
anda sudah mengetahui dengan benar kualitas DOD tersebut.
Untuk lebih meyakinkan bahwa DOD yang diterima itu baik dan sehat, dapat
dilihat dari beberapa ciri sebagai berikut.
1. Tubuh tegap, gesit, dan lincah
2. Mata tampak jernih dan bersinar
3. Kaki kokoh dan warna bulu punggung coklat
4. Fisik tidak cacat, seperti buta, kaki bengkok, dan sayap terkulai
5. Bulu kering dan cerah
6. Nafsu makan tinggi.
2.2.4 Penyediaan Pakan
Pakan utama bebek petelur adalah pelet yang sudah banyak dijual di toko-
toko peternakan, namun biasanya pakan tersebut dicantumkan sendiri berdasarkan
umurnya sehingga DOD berbeda dengan pakan untuk bebek remaja/bebek dewasa.
Untuk pakan tambahan dapat diberikan dedak, nasi, cacing, ikan kecil cincang,
keong yang dicincang, dan lain-lain.
Untuk pakan starter (anak bebek petelur), sebaiknya menggunakan pakan
jadi buatan pabrik. Hal ini dimaksudkan agar anak bebek dapat mendapat suplai
gizi yang seimbang untuk pertumbuhanya.
Pakan untuk fase grower (bebek remaja) dan layer (bebek dewasa) dapat
menggunakan pakan campuran sendiri atau mencampurinya dengan konsentrat
pabrik. Apabila menggunakan campuran sendiri, komposisi kandungan gizi dari
bahan yang dicampur tetap harus diperhatikan.
2.2.5  Tempat Pakan dan Minum Strater
Tempat pakan dan minum sebaiknya terbuat dari plastik berbgai ukuran
yang banyak tersedia di toko unggas. Tempat pakan dan minum dari plastik selain
murah, juga tahan lama dan mudah dibersihkan. Jumlah tempat pakan dan minum
harus sesuai dengan jumlah bebek agar tidak berebut saat makan dan minum. Jika
jumlahnya kurang, dapat mengakibatkan persaingan dan pertumbuhan anak bebek
tidak merata, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Air minum pada prinsipnya diberikan secara bebas. Artinya, air minum
harus selalu ada pada tempat minum, jangan sampai terjadi kekosongan. Jika hal
ini terjadi, akan menyebabkan anak bebek stres. Pemberian air minum berlebihan
atau tempat minum yang terlalu banyak dapat menyebabkan bulu anak bebek
basah. Bila tidak cepat dikeringkan, anak bebek akan kedinginan dan berujung
pada kematian. Untuk itu, jika ada anak bebek basah segera pisahkan dari yang lain
dan keringkan agar anak bebek tetap sehat.
2.2.6 Proses Reproduksi
Bebek petelur akan mulai bertelur ketika telah mencapai umur 8 bulan.
Perkawinan bebek petelur dilakukan secara alami karena pemeliharaanya
dicampurkan menjadi satu antara induk jantan dan induk betina. Oleh karena itu,
diperlukan pengawasan yang baik untuk mengetahui apakah bebek sudah bertelur.
Jika di kandang sudah muncul telur maka segera ambil agar telur tidak pecah
karena terinjak oleh induk bebek lainnya.
2.3  Jenis penyakit yang menyerang bebek petelur
          Penyakit yang menyerang bebek petelur tidak jauh berbeda dengan unggas
lainnya, namun bebek biasanya jarang terserang penyakit karena memiliki kekebalan
tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan unggas lain (khususnya ayam). Pengetahuan
mengenai penyakit yang biasa menyerang bebek petelur tetap diperlukan agar dapat
mengetahui gejala-gejalanya dan dapat mengambil tindakan yang tepat sehingga
terhindar dari kerugian yang lebih besar lagi.
Secara umum, penyakit bebek timbul sebagai reaksi sekunder akibat adanya
faktor utama yang tidak berfungsi dengan baik.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Sanitasi yang tidak baik
            Sanitasi meliputi semua aspek yang berhubungan langsung dengan
bebek. Sanitasi yang harus diperhatikan antara lain sanitasi tempat pakan dan
minum, lantai kandang, serta sanitasi lingkungan kandang sekitar.
2.      Biosekuriti yang kurang ketat
Biosekuriti dalam peternakan merupakan faktor yang harus dilaksanakan.
Biosekuriti dalam beternak bebek diantaranya sebagai berikut:
a).  Petugas kandang memakai pakaian khusus saat berada didalam kandang.
b). Petugas kandang memakai alas kaki yang dapat mencegah kontak kaki dengan
tanah.
c). Hindari masuknya hewan lain seperti tikus atau kucing dalam kandang, karena
dapat membawa penyakit dari luar.
3.  Manajemen yang salah
             Manajemen yang dimaksud di sini adalah semua pengaturan yang
berhubungan dengan pemeliharaan bebek, diantaranya sebagai berikut.
a. Manajemen pemberian pakan yang salah seperti kadar proteinnya rendah, jumlah
pakan untuk per ekornya kurang, dan lain-lain.
Hal-hal tersebut menyebabkan pertumbuhan bebek menjadi terhambat dan bebek
menjadi lemah sehingga bibit penyakit mudah masuk.
b. Manajemen lantai kandang/litter. Litter yang lembap dan kotoran yang menumpuk
akan menyebabkan gas amoniak tinggi. Hal ini dapat menyebabkan bebek
kekurangan oksigen dan gangguan pernapasan sehingga efek sekundernya adalah
bibit penyakit akan mudah masuk.
c. Manajemen ventilasi. Pertukaran udara dalam kandang harrus baik sehingga bau
amoniak dapat diminalkan.
d. Pengaruh faktor lingkungan, terutama cuaca dan suhu. Pengaruh suhu yang
berubah-ubah secara ekstrim akan menyebabkan bebek menjadi stres sehingga
akan mudah terserang penyakit.
Penyakit yang menyerang bebek dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan
parasit, serta penyakit akibat lainnya. Penyakit yang biasa menyerang bebek antara lain.
1.      Berak darah (coccidiosis)
Penyebab penyakit ini adalah bakteri coccidia sp. Yang menyerang saluran
pencernaan dan organ tubuh lainnya.
Gejala
a) Kotoran cair dan berwarna merah karena bercampur darah.
b) Nafsu makan turun.
c) Kondisi tubuh lemah.
Pengendalian
Pencegahan dengan cara meningkatkan sanitasi kandang dan peralatan kandang.
Pengobatan dilakukan dengan memberikan antibiotik seperti sulfaquixaline,
sulfadimidin, atau tetrasulfa.
2.      Pilek (corryza)
Penyebab penyakit ini adalah bakteri haemophilus gallinarum. Dapat dipicu juga
dengan adanya perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan atau
sebaliknya.
Gejala
a) Muka dan mata bebek bengkak, kadang-kadanng mata bebek menutup sebelah.
b) Keluar lendir kental dari lubang hidung bebek.
c) Bebek kelihatan mengantuk.
Pengendalian
Pencegahan dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pakan, terutama kadar
protein dan kandungan energi metabolismenya serta memberi vitamin c pada waktu
terjadi perubahan cuaca. Memperbaiki ventilasi  udara dalam kandang.
Pengobatan dilakukan dengan cara memberikan antibiotik seperti streptomycin,
oxytetrasixlin, preparat sulfat, imequil, atau corivit.
3.      Ngorok
Penyebab penyakit ini adalah mycoplasmagallisepticum mycoplasma atau anatis.
Amoniak yang tinggi diatas 25 ppm dan debu kandang yang pekat dapat
menghambat sekresi lendir permukaan saluran pernapasan dan mengandung infeksi
mikoplasma. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan bebek yang
terserang, peralatan kandang, telur tetas yang terinfeksi, atau melalui petugas
kandang.
Gejala
a) Napasnya berbunyi atau ngorok.
b) Batuk-batuk, terutama pada malam hari.
c) Sering menggeleng-gelengkan kepalanya.
Pengendalian
Pencegahan dengan cara meningkatkan sanitasi kandang dan memberi waktu
istirahat kandang yang cukup.
Pengobatan dilakukan dengn memberikan salah satu antibiotik seperti spyramicin,
mycomas, atau tetra.
4.      Cacingan
Penyebabnya adalah cacing ascaradia perspicillium. Penularannya dapat melalui
kotoran bebek, air minum, dan tempat pakan.
Gejala
a) Kotoran encer.
b) Badan kurus.
c) Mukanya terlihat pucat.
Pengendalian
Pencegahan dilakukan dengan meningkatkan sanitasi tempat pakan dan minum
dengan membersihkannya secara rutin.
Pengobatan dengan memberikan obat cacing secara terpogram misalnya pada umur
6, 12, dan 18 minggu serta setelah bebek bertelur pada umur  40 minggu. Obat
cacing yang dapat digunakan contohnya levamisol, ascarx, dan febantel.
5.      Kutu pada bulu
Penyebab penyakit ini adalah kutu pada bulu, yaitu Anaticola crassicornis dan
Tritonquerquedula.
Gejala
a) Bulu rontok dan kulit berwarna merah karena kutu mengisap darah.
b) Pertumbuhan lambat dan bebek sering menggaruk-garuk badannya dengan paruh
karena gatal.
 Pengendalian
Pencegahan penyakit ini antara lain dengan melakukan sanitasi kandang secara
berkala dan menjauhkan unggas lain dari lingkungan kandang.
Untuk pengobatan dengan menyemprot kandang menggunakan larutan obat anti
kutu dan memandikan bebek dengan larutan obat anti kutu.
2.4  Hasil Wawancara dari Pengusaha Budidaya Bebek Petelur
Telur bebek juga bisa dijadikan telur asin dan permintaan pasar telur asin pun
cukup banyak. Oleh karena itu, Bapak Eko Pujianto selaku keluarga pengusaha yang
tinggal di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu tergiur untuk melakukan usaha
budidaya bebek petelur. Beliau lahir di Kota Batu pada 5 Januari 1970. Pendidikan yang
pernah di kenyam oleh beliau hanya sampai SMP kelas 2. Usaha budidaya bebek tersebut
berasal dari hobi yang suka memelihara binatang. Sebelum menjalankan usaha budidaya
bebek beliau adalah seorang sopir luar kota, pernah menjadi sopir angkot, bahkan sopir
pribadi. Beliau juga pernah menjadi tukang ojek, kemudian mencoba mengembangkan
hobinya yang semula hanya menyukai binatang menjadi beternak binatang. Awalnya
beternak burung kenari namun karena harga pasar yang naik turun tidak menentu,
membuat para peternak pemula seperti Pak Eko tidak mampu bertahan. Kemudian
mencoba beternak kelinci, beternak kelinci juga gagal dikarenakan kelinci yang rawan
sekali terkena penyakit dan mati. Kemudian mencoba beternak bebek, usaha ini bertahan
cukup lama karena harga daging dan telur bebek stabil dan cenderung meningkat serta
bebek merupakan binatang yang tahan penyakit.
Pak Eko sudah menjalankan usaha budidaya bebek selama 10 tahun. Usaha
dilakukan sendiri, namun ada teman yang membantu dalam penyediaan bibit bebek, serta
pemasaran daging dan telur bebek. Pada awalnya bebek yang diternakkan adalah bebek
petelur, dengan membeli bebek dewasa yang sudah siap bertelur, kemudian telur tersebut
dijadikan telur asin untuk dijual, ketika bebek sudah tidak produktif bertelur, bebek
tersebut dijual di rumah makan dan membeli lagi bebek yang siap bertelur. Bebek
dewasa produktif bertelur sekitar 5-6 bulan. Namun setelah berjalan sekitar 2 tahun, telur
yang dihasilkan sebagian disisihkan untuk ditetaskan sendiri sehingga sekarang tidak
perlu membeli bebek yang siap bertelur.
Bebek merupakan binatang yang tahan terhadap penyakit, namun tetap saja
kesehatan bebek harus tetap dijaga. Yang terpenting adalah kebersihan kandang, kandang
bebek harus dibersihkan setiap hari agar terbebas dari bibit penyakit. Untuk pakan bebek
juga harus diperhatikan, pakan bebek yang digunakan adalah pakan buatan pabrik seperti
konsentrat, karak, dedak, dan beras jagung. Pemberian pakan juga harus teratur, dua kali
sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Dari 100 ekor bebek membutuhkan 12 kg pakan per
hari. Jika pemberian pakan tidak teratur, maka jumlah telur yang dihasilkan bebek juga
akan berkurang. Perlengkapan utama yang diperlukan dalam usaha bebek ini adalah
kandang yang layak dan cukup hangat untuk bebek. Menurut Pak Eko kandang yang baik
berukuran 4x6 meter, dimana pada setiap kandang berisi maksimal 75 ekor bebek.
Bebek yang dikembangkan oleh Pak Eko adalah bebek lokal petelur, dimana dari
100 ekor bebek setiap harinya dihasilkan sekitar 70 butir telur. Dengan harga pakan per
kg Rp 4.500,00, keuntungan beternak bebek petelur adalah Rp 50.000,00 per hari untuk
setiap 100 ekor. Jadi keuntungan awal mula beternak sekitar Rp 1.500.000 per bulan dari
200 ekor bebek, sedangkan keuntungan sekarang sekitar Rp 18 juta per bulan dari 1.200
ekor bebek, dan jumlah bebek hampir setiap tahun bertambah. Pak Eko mengatakan
selama menjalankan budidaya bebek belum ada hambatan dan belum pernah mengalami
kerugian. Modal awal yang dikeluarkan yaitu Rp 9 juta untuk bibit dan pakan Rp 6 juta
untuk pembuatan kandang. Jadi, total keseluruhan Rp 15 juta. Selain mengembangkan
bebek petelur, Pak Eko juga mulai mengembangkan bebek pedaging. Bebek pedaging
yang dikembangkan adalah jenis bebek hibrida, yaitu bebek persilangan antara bebek
lokal dengan bebek peking. Alasan mengembangkan bebek jenis ini adalah ukurannya
yang cukup besar jika dibandingkan dengan bebek lokal, namun jumlah pakan yang
dibutuhkan tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan pakan untuk bebek peking.
Harga bibit bebek hibrida berumur kurang lebih 1 minggu sekitar Rp 6.500,00 per ekor.
Sedangkan harga jual per ekor bebek berumur 7-8 minggu sekitar Rp 25.000,00.
Motivasi dalam menjalankan usaha ini adalah keadaan ekonomi dan keharusan
dalam membiayai keluarga. Karena beternak bebek ini membutuhkan modal awal yang
cukup besar, dan merupakan satu-satunya pekerjaan yang dijalani, sehingga dilakukan
dengan sungguh-sungguh. Kiat-kiat sukses yang diberikan oleh Pak Eko yaitu tekun,
fokus, dan sungguh-sungguh dalam menjalani satu hal, jangan melakukan banyak hal
tetapi tidak dilakukan dengan maksimal. Perkembangbiakan bebek dengan cara bertelur.
Dari kesimpulan di atas, merupakan hasil wawancara dari salah satu pengusaha budidaya
bebek petelur.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Dari pembahasan yang telah ditulis, maka penulis mendapatkan kesimpulan yang
disimpulkan secara rinci. 

1. Usaha budidaya bebek petelur sangat menggiurkan disamping pemeliharaannya yang


tidak terlalu rumit juga membuahkan hasil yang besar.
2. Kunci sukses usaha budidaya bebek petelur  yakni:

a). Upayakan pembuatan kandang sesuai standar dengan biaya yang serendah
mungkin.
b). Lakukan pembelian bibit bebek berkualitas baik yang berharga rendah dengan
membandingkan dari beberapa pembibit
c). Lakukan pemeliharaan yang baik dengan memberi perhatian penuh pada bebek
sehingga dapat menekan angka kematian dan meningkatkan produksi telur.
d). Lakukan pembelian bahan pakan bermutu baik dengan harga rendah melalui
beberapa penyedia pakan.
e). Lakukan pemasaran produk secara langsung ke konsumen atau cari beberapa
tengkulak yang dapat ditawar dengan harga tinggi dan sebaiknya ciptakan
persaingan antartengkulak/pembeli.
3. Bebek petelur jarang mengalami penyakit apapun itu disebabkan karena bebek petelur
mempunyai daya tahan tubuh yang baik.
4. Bebek petelur akan menghasilkan hasil yang memuaskan saat pemeliharaannya di
jaga dengan baik dan penempatan kandang lebih baik berada agak jauh (sepi) dari
keramaian orang.

3.2 Saran
Upaya penelitian dan pengembangan seperti ini ke depan harus terus dilakukan,
mengingat bebek-bebek lokal asli Indonesia mempunyai keanekaragaman genetik dan
dapat dimanfaatkan untuk pembentukan bebek secara langsung dapat meningkatkan
efisiensi usaha, kesejahteraan peternak, dan pemenuhan gizi masyarakat.
  
Daftar pustaka

Prasetio, Bambang. 2010. 16 Peluang Usaha Top Bidang Peternakan Panduan Sukses
Menjadi Peternak Unggulan. Yogyakarta: Lily Publisher.

Supriyadi. 2011. Beternak Itik Hibrida Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.

Terjun Langsung di desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. pada: 16 dan 20 Januari 2015.
LAMPIRAN

Bapak Eko Pujianto

Kandang Bebek
Anakan bebek umur 1 minggu

Bebek umur 5 minggu


Bebek umur 7 minggu

Tempat minum bebek


Tempat makan bebek

Pakan Konsentrat
Pakan Campuran
(Konsentrat, karak, dedak, dan beras jagung)

Anda mungkin juga menyukai