Anda di halaman 1dari 21

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

PRANCIS DI INDONESIA

Oleh :
Ahmad Raf
Apriliawan
pengertian
Kolonialisme Imperialisme
Kolonialisme adalah suatu Imperialism adalah
usaha untuk melakukan usaha memperluas
system permukiman warga wilayah kekuasaan atau
dari suatu Negara di luar jajahan untuk mendirikan
wilayah Negara individunya
imperium atau
atau Negara asalnya.
kekaisaran. Menurut
Umumnya, wilayah koloni
terletak di seberang lautan sifatnya, imperialism
Negara induk yang Dapat di bedakan
kemudian dinyatakan menjadi dua, yaitu
sebagai daerah bagian dari imperialisme Kuno dan
Negara asal tersebut imperialisme Moderen
PROSES DIMULAINYA MASA
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
PRANCIS DI INDONESIA
Pada desember 1794, Perancis menyerbu
Belanda sehingga pangeran Willem V
melarikan diri ke Inggris, Setelah berhasil
menguasai Belanda,
Perancis membentuk
pemerintahan boneka
yaitu Republik Bataaf,
pada tahun 1806
digantikan oleh
Kerajaan Belanda yang
di pimpin oleh Louis Bonaparte sehingga
belanda menjadi bawahan Perancis.
PROSES DIMULAINYA MASA KOLONIALISME
DAN IMPERIALISME PRANCIS DI INDONESIA

Pemerintahan Belanda diambil


alih oleh Prancis dengan Louis
Bonaparte diangkat sebagai
Raja Belanda pada 5 Juni 1806,
sehingga Indonesia secara tidak
langsung telah berada di bawah
kekuasaan Prancis.
Masa Kekuasaan Herman Willem
Daendels
Herman Willem Daendels
dikirim ke jawa pada tahun
1808 untuk Menjadi
Gubernur jendral di Indonesia.
Prancis menjajah Indonesia
yang waktu itu dikenal
sebagai Hindia- Belanda
dengan cara
menggunakan tangan
kekuasaan orang-orang Belanda yang
berpihak kepadanya. Tugas utama
Daendels adalah untuk
mempertahankan pulau Jawa dari
Dengan ditunjuknya Daendels, dia bergerak cepat
dengan merekrut tentara, mendirikan benteng-
benteng pertahanan, mendirikan pabrik
mesiu/senjata di Semarang dan Surabaya,
medirikan rumah sakit tentara, membuat jalan dar
Anyer sampai ke Panarukan yang total berjarak
1100 km, membangun pelabuhan di Anyer dan
Ujung Kulon, serta mengubah system
pemerintahan dari gaya kerajaan menjadi sitem
pemerintahan yang berlaku di Eropa, dimana
Pulau Jawa di bagi menjadi sembilan wilayah yang
disebut perfektur. Setiap perfektur dipimpin oleh
seorang residen, yang mana satu orang residen
membawahi beberapa orang bupati.
Langkah langkah yang diambil Daendels
untuk Mempertahankan Indonesia

1. Membuat Jalan raya Pos dari Anyer Sampai


Panarukan mencapai 1100 km
2. Membangun pangkalan Angkatan Laut di Merak dan
Ujung Kulon.
3. Mendirikan Pabrik senjata di Gresik dan Pabrik
mesiu di Semarang. Hal itu dilakukan karena beliau
tidak dapat mengharapkan lagi bantuan dari Eropa
akibat blokade Inggris di lautan.
4. Mendirikan Benteng-benteng pertahanan.
Contohnya Benteng Lodewijk di Surabaya.
5. Membangun instalasi militer seperti Pelabuhan
militer di Surabaya dan Benteng di Meester Cornelis (
Jatinegara )
6. Memperkuat pasukan dengan beranggotakan orang
indonesia
Benteng Ludewijk
Stasiun Meester Cornelis
(Jatinegara)
Usaha yang dilakukan
Daendels
Usaha dan biaya yang dilakukan Daendels
untuk mempertahankan Pulau jawa sangat
besar, tanpa mendapatkan keuangan
memadai dari Belanda. Untuk itu Daendels
berusaha memperoleh biaya dari Beberapa
kebijakan seperti Berikut.

1. Menjual Tanah tanah pada Pihak swasta


atau partikelir lengkap dengan
penduduknya. Tanah yang di jual berada di
wilayah Besuki, Panarukan, dan Probolinggo
Usaha yang dilakukan
Daendels
2. Semakin
menggencarkan
Pelaksanaan
Penanaman Kopi
di Priangan
(Preangerstelsel)
dengan
menaikkan kuota
produksi dan
menurunkan
Harga
Pembelian.
Usaha yang dilakukan
Daendels
3. Menerapkan
Penyerahan Hasil
Bumi sebagai
Pajak
(Contingenten)
dan Aturan
penjualan paksa
Hasil bumi dengan
harga yang di
tetapkan Oleh
Pemerintah
(Verplichte
leverantie)
Usaha yang dilakukan
Daendels
4. Menerapkan
Wajib Kerja
(Verplichte
diensten) yang
memberi manfaat
besar bagi
Pemerintah dan
Merugikan Rakyat.
Pada masa Daendels, Daerah jawa
diluar keraton Surakarta dan
Yogyakarta di bagi menjadi 9
prefektuur dan 31 kabupaten. Tiap
prefektuur dikepalai oleh seorang
prefect yang berada di bawah perintah
langsung oleh Pemerintah Pusat di
Batavia, Daendels juga membatasi
kekuasaan para bupati yang tidak lain
hanya Pengumpul Pajak dari hasil bumi
untuk kolonial Belanda.
Daendels adalah kaum patriot dan
liberal dari Belanda yang sangat
dipengaruhi oleh ajaran Revolusi
Perancis. Berikut kebijakan-kebijakan
dari
Bidang pertahanan danDaendels.
Bidang Pemerintahan
keamanan 1. Campur tangan dalam
1. Membangun benteng- kerajaan-kerajaan di
benteng pertahanan baru. Jawa.
2. Membangun pangkalan 2. Membatasi kekuasaan
angkatan laut di Anyer raja-raja di Nusantara.
dan Ujung Kulon
3. Membagi pulau Jawa
3. Meningkatkan jumlah
menjadi sembilan daerah
tentara yang diambil dari
orang-orang pribumi. 4. Kedudukan bupati
4. Membangun jalan raya diubah menjadi pegawai
Anyer sampai Panarukan. pemerintahan.
5. Kerajaan Banten dan
Cirebon dihapuskan
Bidang Peradilan
1. Daendels 2. Pemberantasan
membentuk 3 jenis korupsi tanpa
pengadilan. pandang bulu,
a. Pengadilan untuk termasuk terhadap
orang Eropa. bangsa Eropa
b. Pengadilan untuk sekalipun. Akan
orang pribumi. tetapi, Daendels
c. Pengadilan untuk sendiri malah
orang Timur melakukan korupsi
Asing. besar-besaran dalam
penjualan tanah
kepada swasta.
Bidang Pendidikan
Daendels memerintahkan para
pembesar Bumiputera untuk
mendirikan sekolah sekolah dan
pengajaran yang baik
berdasarkan moral dan Adat
istiadat setempat, namun
akhirnya para pembesar
bumiputera tak pernah
melaksanakannya
Bidang Sosial Ekonomi
Daendels memaksakan Peningkatan
berbagai perjanjian tanaman yang
dengan penguasa hasilnya laku di
Surakarta dan pasaran dunia
Yogyakarta yang
intinya melakukan
Rakyat di haruskan
penggabungan banyak melaksanakan
daerah di dalam penyerahan wajib
daerah kolonial hasil pertanian
Meningkatkan Melakukan
pemasukan uang penjualan tanah-
dengan cara tanah kepada pihak
pemungutan pajak swasta
Akhir Kekuasaan Herman
Willem Daendels
Kejatuhan Daendels antara lain
disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut.
1. Kekejaman dan kesewenang-
wenangan Daendels menimbulkan
kebencian di kalangan rakyat
pribumi maupun orang-orang Eropa.
2. Sikapnya yang otoriter terhadap
raja-raja Banten, Yogyakarta, dan
Cirebon menimbulkan pertentangan
dan perlawanan.
3. Penyelewengan dalam penjualan
tanah kepada pihak swasta dan
manipulasi penjualan Istana Bogor.
4. Keburukan dalam sistem
administrasi pemerintahan.
Dampak Positif dan Negatif
Pemerintahan Daendels
a. Dampak Positif:
Sarana dan prasarana yang telah dibuat pada
zaman kolonialisme sebagai contoh jalan raya
Anyer Panarukan yang dibuat pada zaman
pemerintahan Daendles, walaupun menimbulkan
banyak korban bangsa Indonesia, tetapi
manfaatnya masih dapat kita rasakan, bangunan
bangunan sebagai objek pariwisata, rel rel kereta
api, timbulnya kaum intelek.
b. Dampak Negatif:
Keterbelakangan mental, ekonomi dan pendidikan
tidak berjalan dengan lancar, pada pembuatan jalan
raya Anyer Panarukan, menimbulkan banyak
korban karena dipaksa kerja rodi.

Anda mungkin juga menyukai