Anggota :
Dhea Dwi Fitria (07)
Dinan Medika Hersanta (08)
Perhiasan dari
Gerabah Kapak persegi
batu
d. Seni Rupa Zaman Megalithikum
Pada zaman batu besar, manusia sudah mulai
menghasilkan karya seni rupa dalam ukuran yang lebih
besar dengan memanfaatkan bebatuan besar yang ada di
sekitar mereka. Karya tersebut dalam bentuk
monemental seperti menhir, tugu peringatan, tempat
duduk batu, altar, punden berundak, sarkofagus, dan
pahatan batu berbentuk manusia atau binatang.
Menhir Sarkofagus
2. Seni Rupa Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan (476 SM – 1942) seni rupa mulai
bangkit ditandai dengan munculnya berbagai karya seni di
daratan Eropa. Pada masa itu, seni rupa umumnya
berkembang di wilayah Kekaisaran Romawi meliputi
Spanyol, Perancis, Italia, dan Bizantium. Berikut pembagian
zamannya.
a. Seni Rupa Zaman Mesir Kuno
Seni rupa Mesir Kuno merupakan salah satu hasil
kebudayaan yang sangat tua dan termasyhur di dunia.
Peninggalan-peninggalan kebudayaan Mesir Kuno yang
terkenal antara lain adalah piramida dan Sphink. Selain itu,
terdapat juga berbagai peninggalan dalam bentuk lukisan,
paung, dan relief. Salah satu ciri dari kebudayaan ini
adalah penyederhanaan pada bentuk objek yang digambar
terlihat dari samping.
Piramida
Sphink
b. Seni Rupa Zaman Yunani
Kebudayaan Yunani Kuno merupakan salah satu asal
kebudayaan Eropa yang ada saat ini. Kesenian ini
dikenal melalui peninggalan arsitekturnya yang indah
dan megah dengan bentuk anatomi yang sempurna.
Pada zaman ini sangt diperhatikan proporsi bentuk dan
pembagian ruang. Contoh dari seni rupa Zaman Yunani
adalah Kuil Athena, Kuil Apollo, Kuil Erechtum, serta
Patung Dewa Zeus dan Aphrodite.
Colosseum Basilika
3. Seni Rupa Periode Renaisance
Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran
dalam berbagai bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan
gereja mulai terusik oleh berbagai pertentangan serta penemuan
dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-penemuan baru dalam
bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal yang
menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-
1642), seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap
dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas waktunya karena
penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang
dipercayai gereja.
Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah
Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya
penting pada masa ini terdapat pada bentuk-bentuk bangunan
gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu rumah dan
bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi
hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan
Eropa Timur.
Lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci
4. Seni Rupa Periode Barok dan Racoco
Seni rupa
pada
periode
Racoco
5. Seni Rupa Periode Abad ke-19
Perkembangan seni rupa pada periode sebelumnya
ternyata mengundang berbagai reaksi dari berbagai
kalangan, termasuk para seniman. Sebagai reaksi dari
perkembangan itu, muncullah beberapa pandangan baru
terkait estetika. Berikut adalah gaya baru yang muncul
pada abad ke-19.
a. Seni Rupa Bergaya Neoklasikisme
Pada masa neoklasikisme, para seniman berupaya
menggali ide-ide mengenai estetika yang berkembang
pada zaman klasik Yunani dan Romawi. Pada masa ini
hanya dihasilkan lukisan yang objeknya adalah patung-
patung Yunani dan Romawi.
Patung Patung
Yunani Romawi
b. Seni Rupa Bergaya Romantisme
Sama seperti neoklasikisme, aliran romantisme juga
lahir sebagai reaksi dari perkembangan seni rupa
sebelumnya. Dalam hal estetika, aliran romantisme
lebih menonjolkan perasaan pribadi saat melihat suatu
suasana atau kejadian atau potensi bahan yang
digunakan dalam menghasilkan karya seni.
6. Seni Rupa Periode Abad ke-20
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi akibat
dampak revolusi industri dan penemuan berbagai karya
teknologi membuat para seniman merasakan kegelisahan
yang luar biasa. Untuk mengimbangi perubahan tersebut,
para seniman kemudian meninggalkan gaya periode abad
ke-19 dan melakukan berbagai eksperimen dalam
menghasilkan karya sehingga muncullah berbagai gaya
baru dalam menghasilkan karya seni rupa.
Pada periode ini banyak bermunculan aliran atau gaya
dalam menghasilkan seni rupa, khususnya seni lukis. Gaya-
gaya tersebut bermunculan dengan menggunakan unsur-
unsur estetik universal berupa geometris, warna primer,
dan peluang dalam membuat abstraksi dari objek yang
tampak.
Beberapa aliran yang berkembang pada zaman ini antara lain
sebagai berikut.
1. Realisme : pengungkapan kondisi yang nyata sesuai dengan objek
yang dilihat.
2. Expresionisme : menampilkan bentuk psikologis atau ekspresi
dari senimannya.
3. Impresionisme : penggunaan kesan cahaya dalam waktu dan
kondisi yang berlainan.
4. Post-impresionisme : keseimbangan, intensitas warna, kesan ke
dalam ruang.
5. Kubisme : mengembalikan bentuk ke bentuk asli, yaitu geometris.
6. Abstrak : penggunaan konsep abstrak bebas dari aturan yang
bersifat akademis.
7. Surealisme : penggunaan alam bawah sadar dalam melahirkan
image yang unik.
8. Fauvisme : penggunaan unsur sebagai ekspresi dari esensi
tentang sesuatu.
7. Seni Rupa Periode Modern
Pada periode modern berkembang seni rupa
kontemporer. Karya seni rupa kontemporer umumnya
dibuat dengan perpaduan atau pengelompokan gaya seni
rupa yang satu periode. Beberapa aliran atau gaya yang
berkembang pada periode modern ini antara lain sebagai
berikut.
a. Seni Rupa Pop Art
Pop art merupakan suatu aliran seni kontemporer yang
berkembang antara tahun 1956 dan 1966 di London,
Inggris. Para seniman yang menganut aliran pop art
umumnya menghasilkan karya bedasarkan objek yang
sedang populer di masyarakat perkotaan, khusunya
yang berbau komersial.
Pop art
b. Seni Rupa Optic Art
Seni rupa optic art merupakan salah satu aliran karya
seni rupa yang paling menonjol pada periode modern.
Karya seni rupa optic art memerluka pemikiran
rasional dalam berkarya namun tetap
mempertahankan unsur ekspresi sehingga karya yang
diphasilkan tetap ekspresif.
Optic art
c. Seni Rupa Posmodernisme
Dalam menghasilkan karya seni rupa, para penganut
aliran posmodernisme menekankan pada semantika
(makna rupa) dan semiotika (permainan tanda rupa)
dan tidak lagi berpusat pada ekspresi pribadi atau
penggalian gaya-gaya baru seperti yang terjadi di
periode modern.