Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 1

Anggota :
Dhea Dwi Fitria (07)
Dinan Medika Hersanta (08)

Faizal Triatmoko (09)

Fiki Nur Jannah (12)


SEJARAH SENI RUPA
Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang sudah
ada sejak zaman prasejarah. Pada zaman itu, seni rupa dibuat
dengan teknik yang masih sederhana dengan media dinding
gua atau bebatuan. Seiring dengan perkembangan peradaban
manusia, seni rupa juga terus berkembang dari masa ke masa.
Setiap periode memiliki ciri khas masing-masing yang pada
umumnya menggambarkan perkembangan peradaban serta
teknologi pada masa itu. Mulai dari zaman prasejarah hingga
zaman modern seperti saat ini, seni rupa masih menjadi salah
satu cabang seni yang banyak diminati.
Perkembangan seni rupa didasarkan pada sejarah
peradaban manusia, khusunya di daratan Eropa serta negara-
negara di sekitar Mesir, Arab, India, dan China yang menjadi
sumber perkembangan seni rupa. Sama seperti peradaban
manusia yang terus menigkat, perkembangan seni rupa juga
mengalami peningkatan.
Jika dilihat dari periodenya, sejarah perkembangan seni rupa
dapat dikelompokkan menjadi tujuh periode sebagai berikut.
1. Seni Rupa Zaman Prasejarah
Seni rupa pada zaman prasejarah masih sangat sederhana
dan terkesan monoton karena tidak ada warna dan umumnya
ditemukan dalam bentuk artefak atau lukisan di dinding gua
atau bebatuan besar. Ditemukannya lukisan di dinding-dinding
gua menjadi salah satu bukti bahwa pada zaman prasejarah
manusia sudah mengenal seni rupa.
Dilihat berdasarkan bukti artefak yang dikumpulkan, zaman
prasejarah kemudian dikelompokkan menjadi empat bagian
sebagai berikut.
a. Seni Rupa Zaman Palaeolithikum
Seni rupa pada zaman ini diyakini sebagai peninggalan seni
rupa tertua. Peninggalannya banyak yang berupa peralatan
yang terbuat dari batu seperti kapak genggam, kalsedon,
serta peralatan dari tulang dan tanduk rusa.
Objek lukisan pada zaman ini umumnya berupa telapak
tangan, tubuh manusia atau binatang. Dalam membuat
lukisan, manusia zaman ini memanfaatkan dinding-
dinding gua atau bebatuan serta cipratan warna merah
tanah yang dicampur dengan lemak babi.

Flakes dari batu


Kapak genggam kalsedon
b. Seni Rupa Zaman Mesolithikum
Pada zaman batu tengah, peninggalannya berupa
perlatan dari batu yang sudah lebih halus daripada
zaman batu tua. Peninggalan seni rupa pada zaman
Mesolithikum umumnya berupa benda-benda yang
terbuat dari tulang, kerang, tanduk, serta lukisan pada
dinding gua dan bebatuan.

Kyokkenmoddinger Abris Sous Roche


c. Seni Rupa Zaman Neolithikum
Pada zaman batu baru, manusia sudah menetap dan
sudah tahu cara bercocok tanam. Hal itu dibuktikan
dengan ditemukannya berbagai karya seni rupa dalam
bentuk peralatan seperti kapak lonjong, kapak persegi,
tembikar, serta gelang, kalung dan cincin yang terbuat
dari batu warna.

Perhiasan dari
Gerabah Kapak persegi
batu
d. Seni Rupa Zaman Megalithikum
Pada zaman batu besar, manusia sudah mulai
menghasilkan karya seni rupa dalam ukuran yang lebih
besar dengan memanfaatkan bebatuan besar yang ada di
sekitar mereka. Karya tersebut dalam bentuk
monemental seperti menhir, tugu peringatan, tempat
duduk batu, altar, punden berundak, sarkofagus, dan
pahatan batu berbentuk manusia atau binatang.

Menhir Sarkofagus
2. Seni Rupa Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan (476 SM – 1942) seni rupa mulai
bangkit ditandai dengan munculnya berbagai karya seni di
daratan Eropa. Pada masa itu, seni rupa umumnya
berkembang di wilayah Kekaisaran Romawi meliputi
Spanyol, Perancis, Italia, dan Bizantium. Berikut pembagian
zamannya.
a. Seni Rupa Zaman Mesir Kuno
Seni rupa Mesir Kuno merupakan salah satu hasil
kebudayaan yang sangat tua dan termasyhur di dunia.
Peninggalan-peninggalan kebudayaan Mesir Kuno yang
terkenal antara lain adalah piramida dan Sphink. Selain itu,
terdapat juga berbagai peninggalan dalam bentuk lukisan,
paung, dan relief. Salah satu ciri dari kebudayaan ini
adalah penyederhanaan pada bentuk objek yang digambar
terlihat dari samping.
Piramida

Sphink
b. Seni Rupa Zaman Yunani
Kebudayaan Yunani Kuno merupakan salah satu asal
kebudayaan Eropa yang ada saat ini. Kesenian ini
dikenal melalui peninggalan arsitekturnya yang indah
dan megah dengan bentuk anatomi yang sempurna.
Pada zaman ini sangt diperhatikan proporsi bentuk dan
pembagian ruang. Contoh dari seni rupa Zaman Yunani
adalah Kuil Athena, Kuil Apollo, Kuil Erechtum, serta
Patung Dewa Zeus dan Aphrodite.

Kuil Apollo Kuil Athena


c. Seni Rupa Zaman Romawi
Pada awalnya, seni rupa Zaman Romawi sangat mirip
dengan seni rupa Zaman Yunani. Ciri khas seni rupa Romawi
mulai terlihat saat sistem pemerintahannya bersifat republik.
Pada masa itu, orang Romawi sangat suka dengan karya seni
potret yaitu gambaran yang sangat mirip dengan orangnya
terutama orang terkenal. Beberapa karya seni rupa
peninggalan Zaman Romawi antara lain adalah istana,
Colosseum, bangunan sirkus untuk pacuan kuda, basilika
untuk tempat pengadilan, dan aquaduct untuk sarana
pengairan.

Colosseum Basilika
3. Seni Rupa Periode Renaisance
Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran
dalam berbagai bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan
gereja mulai terusik oleh berbagai pertentangan serta penemuan
dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-penemuan baru dalam
bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal yang
menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-
1642), seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap
dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas waktunya karena
penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang
dipercayai gereja.
Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah
Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya
penting pada masa ini terdapat pada bentuk-bentuk bangunan
gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu rumah dan
bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi
hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan
Eropa Timur.
Lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci
4. Seni Rupa Periode Barok dan Racoco

Mulai dari petengahan abad ke-16, seni rupa di Eropa


berkembang menjadi lebih realistik dan naturalistik. Pada masa
itu dikenal dua istilah terkait dengan seni rupa, yaitu Barok dan
Racoco.
a. Seni Rupa Periode Barok
Seni rupa yang bergaya realistik dan naturalistik serta
langsung menyentuh pengamatnya disebut sebagai gaya
Barok. Gaya ini dipelopori oleh seniman Michelangelo dan
Palladio. Salah satu ciri khas periode Barok adalah kebebasan
para seniman dalam mengekspresikan diri melalui karya-
karya mereka sehingga karya tersebut umumnya lebih hidup.
Pada masa ini banyak dibangun istana-istana, gereja, serta
bangunan-bangunan besar yang indah.
Bebarapa karya yang terkenal pada zaman Barok ini antara
lain Patung Tge Ecstacy os St Teres, Lukisan The Assumption
of The Virgin, patung, istana, dan gereja yang megah.
b. Seni Rupa Periode Racoco
Lambat laun, gaya Barok juga mulai ditinggalkan dan
berganti dengan periode Racoco. Pada periode ini, para
seniman tidak lagi mengikuti formalitas dalam melukis
sehingga cenderung bebas dalam berekspresi. Salah satu
seniman periode Racoco yang terkenal adalah Jean
Antoine Watteau.

Seni rupa
pada
periode
Racoco
5. Seni Rupa Periode Abad ke-19
Perkembangan seni rupa pada periode sebelumnya
ternyata mengundang berbagai reaksi dari berbagai
kalangan, termasuk para seniman. Sebagai reaksi dari
perkembangan itu, muncullah beberapa pandangan baru
terkait estetika. Berikut adalah gaya baru yang muncul
pada abad ke-19.
a. Seni Rupa Bergaya Neoklasikisme
Pada masa neoklasikisme, para seniman berupaya
menggali ide-ide mengenai estetika yang berkembang
pada zaman klasik Yunani dan Romawi. Pada masa ini
hanya dihasilkan lukisan yang objeknya adalah patung-
patung Yunani dan Romawi.
Patung Patung
Yunani Romawi
b. Seni Rupa Bergaya Romantisme
Sama seperti neoklasikisme, aliran romantisme juga
lahir sebagai reaksi dari perkembangan seni rupa
sebelumnya. Dalam hal estetika, aliran romantisme
lebih menonjolkan perasaan pribadi saat melihat suatu
suasana atau kejadian atau potensi bahan yang
digunakan dalam menghasilkan karya seni.
6. Seni Rupa Periode Abad ke-20
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi akibat
dampak revolusi industri dan penemuan berbagai karya
teknologi membuat para seniman merasakan kegelisahan
yang luar biasa. Untuk mengimbangi perubahan tersebut,
para seniman kemudian meninggalkan gaya periode abad
ke-19 dan melakukan berbagai eksperimen dalam
menghasilkan karya sehingga muncullah berbagai gaya
baru dalam menghasilkan karya seni rupa.
Pada periode ini banyak bermunculan aliran atau gaya
dalam menghasilkan seni rupa, khususnya seni lukis. Gaya-
gaya tersebut bermunculan dengan menggunakan unsur-
unsur estetik universal berupa geometris, warna primer,
dan peluang dalam membuat abstraksi dari objek yang
tampak.
Beberapa aliran yang berkembang pada zaman ini antara lain
sebagai berikut.
1. Realisme : pengungkapan kondisi yang nyata sesuai dengan objek
yang dilihat.
2. Expresionisme : menampilkan bentuk psikologis atau ekspresi
dari senimannya.
3. Impresionisme : penggunaan kesan cahaya dalam waktu dan
kondisi yang berlainan.
4. Post-impresionisme : keseimbangan, intensitas warna, kesan ke
dalam ruang.
5. Kubisme : mengembalikan bentuk ke bentuk asli, yaitu geometris.
6. Abstrak : penggunaan konsep abstrak bebas dari aturan yang
bersifat akademis.
7. Surealisme : penggunaan alam bawah sadar dalam melahirkan
image yang unik.
8. Fauvisme : penggunaan unsur sebagai ekspresi dari esensi
tentang sesuatu.
7. Seni Rupa Periode Modern
Pada periode modern berkembang seni rupa
kontemporer. Karya seni rupa kontemporer umumnya
dibuat dengan perpaduan atau pengelompokan gaya seni
rupa yang satu periode. Beberapa aliran atau gaya yang
berkembang pada periode modern ini antara lain sebagai
berikut.
a. Seni Rupa Pop Art
Pop art merupakan suatu aliran seni kontemporer yang
berkembang antara tahun 1956 dan 1966 di London,
Inggris. Para seniman yang menganut aliran pop art
umumnya menghasilkan karya bedasarkan objek yang
sedang populer di masyarakat perkotaan, khusunya
yang berbau komersial.
Pop art
b. Seni Rupa Optic Art
Seni rupa optic art merupakan salah satu aliran karya
seni rupa yang paling menonjol pada periode modern.
Karya seni rupa optic art memerluka pemikiran
rasional dalam berkarya namun tetap
mempertahankan unsur ekspresi sehingga karya yang
diphasilkan tetap ekspresif.

Optic art
c. Seni Rupa Posmodernisme
Dalam menghasilkan karya seni rupa, para penganut
aliran posmodernisme menekankan pada semantika
(makna rupa) dan semiotika (permainan tanda rupa)
dan tidak lagi berpusat pada ekspresi pribadi atau
penggalian gaya-gaya baru seperti yang terjadi di
periode modern.

Seni rupa posmodernisme


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai