0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
326 tayangan5 halaman
Organisasi politik Katolik didirikan pada 1923 oleh orang Jawa Katolik untuk berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekaan dan menarik kepercayaan masyarakat terhadap agama Katolik. Organisasi ini berkembang hingga 1942 ketika berhenti akibat larangan Jepang, dan berperan dalam pendidikan, politik, dan kesejahteraan masyarakat.
Organisasi politik Katolik didirikan pada 1923 oleh orang Jawa Katolik untuk berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekaan dan menarik kepercayaan masyarakat terhadap agama Katolik. Organisasi ini berkembang hingga 1942 ketika berhenti akibat larangan Jepang, dan berperan dalam pendidikan, politik, dan kesejahteraan masyarakat.
Organisasi politik Katolik didirikan pada 1923 oleh orang Jawa Katolik untuk berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekaan dan menarik kepercayaan masyarakat terhadap agama Katolik. Organisasi ini berkembang hingga 1942 ketika berhenti akibat larangan Jepang, dan berperan dalam pendidikan, politik, dan kesejahteraan masyarakat.
ANGGOTA : SURYA ABDI LIANTO Pada Katolik sebagai organisasi dibentuk pada tanggal 15 November 1945 di Yogyakarta dan berkedudukan di wilayah NKRI. Tanggal 15 November diperingati sebagai HUT organisasi Pemuda Katolik.
Orang Jawa yang beragama Katolik membentuk organisasi Politik
Katolik pada Agustus 1923. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) latar belakang berdirinya organisasi politik Katolik; (2) perkembangan organisasi politik Katolik; dan (3) peranan organisasi politik Katolik di Indonesia tahun 1925-1942. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode sejarah menurut Louis Gottschalk. Langkah-langkahnya yaitu, (1) heuristik atau pengumpulan sumber-sumber maupun data yang relevan dengan topik penelitian, sumber primer yang digunakan salah satunya tulisan karya I. J. Kasimo yang berjudul Perjuangan Katholik di Indonesia dalam buku Peringatan Perdjoangan Politik Katholik Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh Penghubung Pimpinan PKRI tahun 1949 yang diperoleh dari Perpustakaan Ignatius; (2) verifikasi atau kritik sumber dilakukan secara internal dan eksternal. Berdasarkan kritik secara internal, sumber ini dapat dipercaya, karena Kasimo sebagai penulis merupakan salah satu tokoh yang mendirikan Organisasi Politik Katolik, sedangkan berdasarkan kritik eksternal terlihat dari tulisan yang masih menggunakan ejaan yang belum disempurnakan, kualitas kertas dengan warna yang pudar dan jenis kertas yang tipis; (3) interpretasi atau menafsirkan data- data yang ada dalam sumber yang telah diperoleh; (4) historiografi atau penulisan hasil penelitian. Hasil dari penelitian adalah: (1) Organisasi politik Katolik didirikan dalam rangka untuk ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan untuk menarik kepercayaan masyarakat terhadap agama Katolik; (2) Perkembangan organisasi politik Katolik dimulai pada tahun 1923, bernama Pakempalan Politik Katolik Djawi. Pada tahun 1925 berganti nama menjadi Perkumpulan Politik Katolik di Djawa. Pada tahun 1930 berganti nama kembali menjadi Persatuan Politik Katolik Indonesia. Pada tahun 1942, saat kekuasaan diambil alih oleh Jepang, Persatuan Politik Katolik Indonesia menghentikan semua kegiatannya, karena ada pelarangan aktivitas politik; (3) Peranan Organisasi Politik Katolikmeliputi bidang pendidikan, politik, dan sosial. Di bidang pendidikan, membentuk yayasan pendidikan yang bernama Pendidikan Nasional Trijasa.Di bidang politik PPKD melalui I. J. Kasimo menyampaikan pidato-pidato mengenai tuntutan kemerdekaan bangsa. Selain itu keikutsertaan dalam GAPI, di bidang sosialmengkritik kebijakan pemerintah yang tidak memperhatikan kesejahteraan petani, parakulikontrak, dan mengkritik mengenai sistem pemilihan yang tidak tepat, karena hanya menguntungkan pihak Belanda. Kata kunci:Katolik,Organisasi, Politik, Pergerakan Indonesia Referensi:Pada bulan Agustus tahun 1923,sejumblah 30 guru bekas murid Kweekschool(SGB),yang usianya 22-23 tahun sudah Perkumpulan katolik untuk aksi politik bagi orang orang jawa.Pada saat itu jumlah orang katolik sekitar 1.000 orang. Pada tanggal 22 bulan Februari tahun 1925 berdiri perkumpulan politik katolik jawa.Tahun 1930,organisasi organisasi politik umat katolik bersatu menjadi”Persatuan politik katolik Indonesia”diseluruh Indonesia sebelum pecah perang Dunia ke II dan terdapat 41 cabang.Perkumpulan Politik katolik jawa bertujuan turut berusaha sekuat tenaga bagi kemajuan indonesia.didasarkan atas ajaran katolik.Organisasi ini bersifat kooperatif.Tokoh organisasi ini adalah I.J Kasimo,seorang pegawai gubernemen.Pada maret 1930 diadakan kongres pertama.Keputusannya antara lain menuntut penghapusan poenale santiee dari aturan kuli kontrak. Sejak proklamasi kemerdekaan 1945 hingga tahun 1966 pesta katolik menghambat selalu duduk dalam kabinet.Tahun 1948-1950,berlaku kasimo rencana,yaitu rencana produksi pertanian selama 3 tahun yang dicetuskan oleh Bpk.AKU J Kasimo yang saat itu menjadi mentri muda kemakmuran.Tanggal 1-17 Desember 1949 diadakan KUKSI.Dalam KUKSI diputuskan untuk pesta katolik,yaitu satu satunya pesta politik diindonesia bagi umat katolik.Tanggal 21 februari 1957,diumumkan seorang danya konsep/ide presidenta ng demokrasi yang berasarkan demokrasi indonesia yang berdasarkan gotong royong Berdasarkan ide tersebut, dibentukDewan Nasional dan Kabinet Kaki Ampat terdiri dari Masyumi, NU,PNI dan PKI). Mengetai konsep tersebut yang ditawarkan kepada partai- partai, NU, PSII, Parkindo, IPKI, PSI menyatakan piker-pikir dulu,sedangkan Partai Katolik dan Masyumi dengan tegas menolak. Akibatdari penolakan, Partai Katolik dan Masyumi tidak pernah dilibatkandalam pemerintahan (dalam Kabinet). Tahun 1948 Ketua Umum PartaiKatolik Bapak I.J. Kasimo digantikan oleh Bapak Frans Seda dan mulaisaat itu Partai Katolik dilibatkan lagi dalam pemerintahan
Tanggal 5-8 Desember 1965 diadakan Kongres X Partai Katolik
diYogyakarta dan merupakan kongres yang terakhir karena setelah itutimbul pengelompokan sosial politik menjadi 3golongan yaitu: Golongan Karya Pembangunan, GolonganPembangunan Spritual,dan Golongan Pembangunan Materiil. Denganadanya Undang-Undang No. 5 Tahun 1973, ketiga golongan tadi dileburmenjadi GOLKAR, PPP, dan PDI. Secara resmi Partai Politik berfungsidalam Partai Demokrasi Indonesia bersama dengan PNI, Parkindo, IPKIdan MURBA. Sejak saat itu kegiatan berpolitik bagi umat Katolik secara formal berlangsung di dalam 2 wadah, yakni dalam PDI dan GOLKAR.Dalam kedinasan ABRI ke DPR (Fraksi ABRI).Semangat yang melandasi pergerakan dan perjuangan Pemuda Katolik adalah Pro Ecclesia Et Patria, yakni membela Gereja dan tanahair. Nilai-nilai yang mendasari Pemuda Katolik dalam pergerakaannyasenantiasa dijiwai oleh nilai-nilai kekristenan dan disemangati olehnilai-nilai kebangsaan, sehingga Pemuda Katolik harus independen dan berorientasi pada pelbagai persoalan sosial kemasyarakatan serta terikatdalam satu persekutuan dengan Gereja sebagai umat Allah dalamaktualisasi iman, cinta kasih dan persaudaraan antar seluruh umatmanusia.Pemuda Katolik dalam eksistensinya, tidak hanya terbatas padaupaya pembinaan dan pendidikan kader dalam kualitas kepemimpinan,tetapi juga pada kualitas iman dan semangat partisipatif dalam berbagaikegiatan pembangunan yang berimplikasi pada kesejahteraan, keadilan,keamanan dan kerukunan antar umat beragama.Pemuda Katolik sebagai wadah berhimpun orang muda yang beragama Katolik, merupakan wadah pemersatu yang memiliki tugas
dan tanggung jawab dalam pembangunan generasi muda sebagai penerus
cita-cita dan masa depan gereja dan bangsa, sehingga PemudaKatolik merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan denganlingkungan Gereja dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bagian dari Pemuda Bangsa Indonesia.Pem
Partai Katolik dideklarasikankan oleh Kongres Umat Katolik seluruh
Indonesia pada tanggal 12 Desember 1949 sebagai penjelmaan fusi dari 7 Partai Katolik yang telah ada sebelumnya yakni:
Partai Katolik Republik Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan di Surakarta.
Partai Katolik Rakyat Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan di Makasar. Partai Katolik Rakyat Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan di Flores. Partai Katolik Indonesia Timur (Parkit) yang didirikan di Timor. Persatuan Politik Katolik Flores (Perkokaf) didirikan di Flores. Permusyawaratan Majlis Katolik (Permakat) didirikan di Manado. Partai Katolik Indonesia Kalimantan (Parkika) yang didirikan di Kalimantan. Anggaran Dasar Partai Katolik sebagai gabungan partai-partai tersebut di atas, telah disahkan dalam Kongresnya yang pertama di Semarang tanggal 12 Desember 1949, dimana asas dan tujuan berbunyi sebagai berikut:
Partai Katolik berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa pada umumnya
serta Pancasila pada khususnya dan bertindak menurut asas-asas Katolik. Tujuan Partai Katolik ialah bekerja sekuat-kuatnya untuk kemajuan Republik Indonesia dan kesejahteraan rakyatnya.
Suwito, T .2009.Sejarah : Sekolah Menengah Atas(SMA) dan Madrasah
Aliyah (MA) kelas XI. Pusat Perbukuan, Dapartemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p.368.
Kalimat "Ulasan buku karya Sastranegara ini tidak mendalam dan tidak teliti karena desakan waktu yang disediakan kepada penulisnya." menyatakan kelemahan buku tersebut