FISIKA DASAR I
“HUKUM ARCHIMEDES”
\
Nama Praktikum :Vina Dwi Pratiwi
NIM :11160163000004
Nama Anggota : 1. Dio Zulfarmansyah (11160163000002)
2. Nuri Septia Utami (11160163000009)
4 Benang kasur
5 Benda padat
beraturan (kuningan)
8 Beban
9 Jangka sorong
20 Air
E. Langkah Percobaan
Percobaan 1 : pengukuran langsung massa jenis balok
No Langkah Percobaan Gambar
1 Melakukan pengukuran
panjang, lebar dan tinggi balok
pada titik yang berbeda- beda
2 Menghitung volume balok dari
data pengukuran panjang, lebar
dan tinggi balok.
F. Data Percobaan
Percobaan I : pengukuran langsung massa jenis kubus kuningan
G. Pengolahan Data
Percobaan 1: pengukuran langsung massa jenis kubus kuningan
Pengulangan ke 1
V =p.l.t =2,25 . 2,25 . 2,25 =11,39 cm3
𝑚 70
𝜌= = = 6,14 𝑔/𝑐𝑚3
𝑣 11,39
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,00614 𝑚3 = 61,4 𝑁
𝑠
Pengulangan ke 2
V =p.l.t =2,25 . 2,25 . 2,25 =11,39 cm3
𝑚 70
𝜌= = = 6,14 𝑔/𝑐𝑚3
𝑣 11,39
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,00614 𝑚3 = 61,4 𝑁
𝑠
Pengulangan ke 3
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,00615 𝑚3 = 61,5 𝑁
𝑠
Pengulangan ke 4
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,00616 𝑚3 = 61,6 𝑁
𝑠
Pengulangan ke 5
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,00617 𝑚3 = 61,7 𝑁
𝑠
Pengulangan ke 6
Pengulangan ke 7
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,00616 𝑚3 = 61,6 𝑁
𝑠
Pengulangan ke 8
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,00615 𝑚3 = 61,5 𝑁
𝑠
18
Rerata panjang = = 2,25 𝑐𝑚 SD=2,25± 0
8
18
Rerata lebar = = 2,25 𝑐𝑚 SD=2,25± 0
8
18
Rerata tinggi = = 2,25 𝑐𝑚 SD=2,25± 0
8
561
Rerata massa= = 70,125 𝑔 SD=70,125± 0,07
8
91,12
Rerata volume = = 11,39 𝑐𝑚3 SD=11,39± 0
8
49,22
Rerata massa jenis = = 6,152 g.cm-3 SD=6,15± 0,025
8
492,2
Rerata gaya ke atas= 61,52 = 𝑁 SD=61,52± 0,07
8
Pengulangan ke 1
𝑚𝑏 70,2
𝜌𝑏 = 𝑚𝑏−𝑚𝑠 . 𝜌𝑓 =70,2−47,7 . 1g. cm3 = 3,12 g.cm3
𝑣 𝑚 70,2
𝑏= = =22,5 cm3
𝜌𝑏 3,12
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,0000225 𝑚3 = 0,225 𝑁
𝑠
Pengulangan ke 2
𝑚𝑏 70,1
𝜌𝑏 = 𝑚𝑏−𝑚𝑠 . 𝜌𝑓 =70,1−47,2 . 1g. cm3 = 3,06 g.cm3
𝑣 𝑚 70,1
𝑏= = =22,9 cm3
𝜌𝑏 3,06
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,00002259𝑚3 = 0,229 𝑁
𝑠
Pengulangan ke 3
𝑚𝑏 70,8
𝜌𝑏 = 𝑚𝑏−𝑚𝑠 . 𝜌𝑓 =70,8−46,7 . 1g. cm3 = 2,93 g.cm3
𝑣 𝑚 70,8
𝑏= = =24,16 cm3
𝜌𝑏 2,93
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,00002416 𝑚3 = 0,2416 𝑁
𝑠
211,1
Rerata massa = = 70,3 𝑔 SD=70,3± 0,223
3
141,6
Rerata massa semu = = 47,2 𝑔 SD=47,2± 028
3
9,11
Rerata massa jenis = = 3,036 𝑔/𝑐𝑚3 SD=3,036± 0,003
3
0,695
Rerata gaya keatas= = 0,231 𝑁 SD=0,231± 0,018
3
Pengulangan ke 1
𝑚𝑏 46
𝜌𝑏 = 𝑚𝑏−𝑚𝑠 . 𝜌𝑓 =46−28,23 . 1g. cm3 = 2,58 g.cm3
𝑣 𝑚 46
𝑏= = =17,8 cm3
𝜌𝑏 2,58
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,0000178 𝑚3 = 0,178 𝑁
𝑠
Pengulangan ke 2
𝑚𝑏 45,6
𝜌𝑏 = 𝑚𝑏−𝑚𝑠 . 𝜌𝑓 =45,6−28,24 . 1g. cm3 = 2,62 g.cm3
𝑣 𝑚 45,6
𝑏= = =17,4 cm3
𝜌𝑏 2,62
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 𝑚3 . 10 . 0,0000174 𝑚3 = 0,174 𝑁
𝑠
Pengulangan ke 3
𝑚𝑏 46,5
𝜌𝑏 = 𝑚𝑏−𝑚𝑠 . 𝜌𝑓 =46,5−28,25 . 1g. cm3 = 2,54 g.cm3
𝑣 𝑚 46,5
𝑏= = =18,3 cm3
𝜌𝑏 2,54
𝑘𝑔 𝑚
FA= 𝜌. 𝑔. 𝑣 = 1000 . 10 . 0,0000183 𝑚3 = 0,183 𝑁
𝑚3 𝑠
138,1
Rerata massa = = 46 𝑔 SD=46± 0,24
3
84,72
Rerata massa semu = = 28,24 𝑔 SD=28,24± 0,0018
3
7,74
Rerata massa jenis = = 2,58 𝑔/𝑐𝑚3 SD=2,58± 0,023
3
0,535
Rerata gaya keatas= = 0,178 𝑁 SD=0,178± 0,003
3
𝜀(4,83𝑥5)+(0,70𝑥8)
𝜌= =0,029 g.cm3
10(100)
H. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan pengukuran-
pengukuran untuk menerapkan Hukum Archimedes. Dimulai dengan
mengukur besaran panjang balok dan massanya. Berikut berlanjut ke
percobaan 2,3 dan 4. Percobaan dilakukan dengan menggunakan alat-alat
ukur seperti neraca 4 lengan, neraca Mohr, jangka sorong, maupun gelas
ukur. Data data yang didapatkan selanjutnya akan digunakan untuk
menentukan massa jenis zat cair, benda yang beraturan, maupun yang tidak
beraturan.
Pada percobaan pertama, dilakukan penentuan massa jenis zat secara
langsung dengan menggunakan alat ukur sebagai instrument pengambilan
data. Massa dan volume benda ditulis dalam satuan S yaitu kg dan m.
𝑚
𝜌=
𝑉
Penentuan gaya keatas untuk percobaan pertama tidaklah tepat, karena gaya
keatas hanya terjadi ketika pengukuran menggunakan prinsip Archimedes.
Percobaan kedua yaitu menentukan massa jenis benda beraturan
dengan menggunakan prinsip Archimedes. Percobaan ketiga pun dinilai
memiliki kemiripan prosesnya. Mula-mula diukur massanya pada saat
diudara. Lalu diukur massa semu pada saat diair. Penentuan massa jenis
benda dapat menggunakan turunan rumus dari rumus berikut:
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑎𝑡𝑎𝑠 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛
𝑭𝒂 = 𝝆𝒇 𝒈𝑽
𝑚𝑏 𝑔 = 𝜌𝑓 𝑔𝑉
𝜌𝑏 𝑉𝑏 = 𝜌𝑓 𝑉𝑓
𝜌𝑓 𝑉𝑓
𝜌𝑏 =
𝑉𝑏
karena
𝑉𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑔 = (𝑚 − 𝑚𝑠𝑒𝑚𝑢 𝑔)
𝑚 − 𝑚𝑠𝑒𝑚𝑢
𝜌𝑎𝑖𝑟 =
𝑉𝑓
𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = 𝑉𝑎𝑖𝑟
𝑚 𝑚𝑠𝑒𝑚𝑢
𝜌𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = =
𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑉𝑎𝑖𝑟
𝑚 − 𝑚𝑠𝑒𝑚𝑢
𝑉𝑓 = 𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 =
𝜌𝑎𝑖𝑟
𝑚
𝜌𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 =
𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
Ganti V benda
𝑚
𝜌𝑏 = 𝜌
𝑚 − 𝑚𝑠𝑒𝑚𝑢 𝑓
Persamaan di atas telah diturunkan dan akan digunakan pada sesi
analisis data untuk percobaan 2 dan 3. Pada analisis data pada kedua
percobaan ini dan juga percobaan selanjutnya praktikan juga dituntut
menentukan gaya keatas yang ditimbulkan saat benda dicelupkan untuk
mengukur massa semunya. Penentuan gaya keatas ditentukan dengan:
𝐹𝑎 = 𝜌𝑓 𝑔𝑉
Volume yang dipakai adalah volume benda atau volume fluida yang
berpindah saat pencelupan.
Setelah penentuan massa jenis balok dalam air dan massa jenis balok
diluar air selesai, dapat kita bandingkan, apakah sama massa jenis benda
yang di dalam air dan di luar air. Menurut hipotesis praktikan, massa jenis
benda akan selalu tetap. Namun pada percobaan ini, rerata massa jenis
benda dalam air lebih kecil dari pada massa jenis benda di luar air (udara).
Kesalahan pengukuran oleh praktikan merupakan kesalahan yang paling
memungkinkan untuk terjadi. Sehingga massa jenis tersebut memiliki
perbedaan yang seharusnya keduanya itu sama.
Percobaan keempat sekaligus yang terakhir, merupakan pengukuran
massa jenis zat cair menggunakan neraca Mohr. Pada awalnya, praktikan
merakit sendiri alat ukur tersebut dengan panduan gambar seadanya. Beban
silinder diiikat pada ujung lengan neraca, kemudian beban dicelupkan
kedalam air pada gelas ukur.
Pada saat dicelupkan, lengan neraca masih dalam keadaan condong
kepada beban silinder. Sesuai dengan langkah-langkah percobaan yang
sudah dicantumkan, praktikan akan menyeimbangkan lengan dengan
meletakkan beban di titik-titik lengan. Yang berperan dalam penentuan
massa jenis zat cair disini adalah momen puntir (torque) sebagaimana
persamaannya :
∑(𝑚𝑖 . 𝑙𝑖 )
𝜌𝑓 =
10𝑉
Total momen puntir yang terjadi akan gunakan untuk menentukan
massa jenis fluida yang berbanding terbalik dengan volumenya.
Disini praktikan menemukan kejanggalan saat penentuan massa
jenis air yang seharusnya 1000kg.m-3 menjadi 0.5kg. m-3. Perbedaan yang
sangat significant. Praktikan berpendapat bahwa, seharusnya volume yang
digunakan merupakan volume air yang berpindah saat beban silinder
tercelup. Namun, pembimbing dalam laboratorium menyarankan agar
memakai volume zat cair keseluruhan.
Percobaan-percobaan yang telah dilakukan memiliki tujuan-tujuan
yang sudah tercantum pada bagian awal laporan ini. Prinsip Archimedes
menjadi tolak ukur penting dalam penentuan massa jenis benda
I. Tugas Pasca
1. Sebutkan cara menentukan massa jenis zat cair, padat, dan gas!
Jawab :
9
𝑉= . 10−3 𝑚3
10
𝑉 = 9𝑥10−4 𝑚3
Apabila 1 cm es dipotong, berarti volume yang dikurangi 1/10 dari toal
volume es. Maka volume es yang akan timbul
1
𝑉= . 9𝑥10−4 𝑚3
10
𝑽 = 𝟗𝒙𝟏𝟎−𝟓 𝒎𝟑
J. Kesimpulan
Dalam teori massa jenis alumunium berbeda dengan massa jenis
yang telah ditentuka dalam percobaan ini, hal ini terjadi karena beberapa
faktor yaitu kurang telitinya praktikan pada saat melakukan percobaan,
faktor angin, hal ini juga terjadi pada percobaan keempat.
Massa benda pada saat berada dalam fluida(massa semu) lebih
ringan jika dibandingkan dengan massa benda pada saat diudara, hal ini
dapat terjadi karena adanya gaya apung yang tekanan pada fluida
bertambah terhadap kedalaman. Dengan demikian tekanan keatas pada
permukaan bawah benda yang dibenamkan lebih besar dari tekanan
kebawah pada permukaan atasnya.
Pada keadaan setimbang, yaitu ketika terpaung, gaya apung benda
mempunyai besar yang sama dengan berat benda.
K. Komentar
Praktikan harus lebih memahami cara pemakaian pada neraca
mohr.
Praktikan harus lebih memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi pengukuran panjang lengan menggunakan neraca
mohr.
Praktikan harus lebih memahami materi dalam menentukan masssa
jenis zat cair.
L. Daftar pustaka
Giancoli.2001.FISIKA Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.