Oleh;
C. Dasar teori
Archimedes (287-212 SM) seorang ilmuwan Yunani Kuno menemukan
cara dan rumus untuk menghitung volume benda yang tidak mempunyai
bentuk baku. Penemuannya terjadi saat mandi dalam bak yang airnya tumpah
akibat karena adanya gaya apung (buoyancy) dari zat cair dan setelah diukur
ternyata sebanding dengan besar tubuhnya. Gaya apung yang terjadi karena
tekanan pada tiap-tiap bagian permukaan benda yang bersentuhan dengan
fluida.
Tekanan tersebut lebih besar pada bagian benda yang tercelup lebih dalam
(Halliday dan Resnick, 1978).
Ketika suatu benda dimasukkan kedalam air, ternyata beratnya seolah-olah
berkurang. Hal ini terlihat dari penunjukkan neraca ohaus yang lebih kecil.
Peristiwa ini tentu bukan hanya berarti ad massa benda yang hilang, namun
disebabkan oleh suatu gaya yang arahnya berlawanan dengan arah berat
benda.
Apabila suatu benda dimasukkan kedalam zat cair, maka benda tersebut akan
mengalami gaya apung. Hal ini diungkapkan oleh Archimedes dalam
hukumnya yang berbunyi “gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang
dibenamkan sama dengan berat fluida yang dipindahkan”. Gaya apung yang
terjadi pada benda adalah selisih gaya yang bekerja pada benda apabila
dicelupkan atau berada dalam fluida. Dari hukum Archimedes didapatkan
persamaan:
𝐹𝐴 = 𝜌𝑔𝑉
Ketika benda ditimbang sambil dicelupkan kedalam zat cair, ternyata berat
benda itu berkurang dibanding ketika ditimbang di udara. Sesungguhnya
benda yang dicelupkan kedalam zat cair tidak berkurang beratnya. Gaya berat
benda itu sebenarnya tetap, tetapi pada saat dicelupkan kedalam zat cair, ada
gaya keatas yang dikerjakan zat cair terhadap benda, sehingga berat benda
seolaholah berkurang (Giancoli, 2001).
Gambar 1
mengapung,melayang dan
tenggelam
Sumber :http//www.fisika.com
Sumber : gaya gesek, 2016
)
2 Gelas beaker 1
4 Benang kasur 1
5 Benda padat 1
8 Beban 3
9 Jangka sorong 1
10 Air
E. Langkah percobaan
• Pengukuran langsung massa jenis kubus
No. Langkah Kerja Gambar
1 Lakukan pengukuran
panjang, lebar dan tinggi
balok dengan
menggunakan jangka
sorong
2 Hitunglah volume balok
dari data tersebut
6 Ulangi percobaan
sebanyak 3 kali
6 Ulangi percobaan
sebanyak 3 kali
• Pengukuran massa jenis zat cair menggunakan neraca Mohr
No. Langkah Kerja Gambar
4 Seimbangkan kembali
dengan meletakkan
bebanbeban kecil pada
lengan neraca
F. Data pengamatan
• Percobaan I : pengukuran langsung massa jenis kubus besi
Uji Panjang Lebar Tinggi Massa Volume Massa Gaya
3
(cm) (cm) (cm) (g) (cm ) jenis keatas
(g.cm-3) (N)
G. Analisis data
pengukuran langsung massa jenis kubus kuningan
1. Pengulangan ke 1
𝑉 = 𝑝. 𝑙. 𝑡 = 2,005 . 2,005 . 2,005 = 8,1 cm3
2. Pengulangan ke 2
𝑉 = 𝑝. 𝑙. 𝑡 = 2,005 . 2,005 . 2,005 = 8,1 cm3
3. Pengulangan ke 3
𝑉 = 𝑝. 𝑙. 𝑡 = 2,005 . 2,005 . 2,005 = 8,1cm3
4. Pengulangan ke 4
𝑉 = 𝑝. 𝑙. 𝑡 = 2,005 . 2,005 . 2,005 = 8,1 cm3
5. Pengulangan ke 5
𝑉 = 𝑝. 𝑙. 𝑡 = 2,005 . 2,005 . 2,005 = 8,1cm3
6. Pengulangan ke 6
𝑉 = 𝑝. 𝑙. 𝑡 = 2,005 . 2,005 . 2,005 = 8,1cm3
7. Pengulangan ke 7
𝑉 = 𝑝. 𝑙. 𝑡 = 2,005 . 2,005 . 2,005 = 8,1 cm3
8. Pengulangan ke 8
𝑉 = 𝑝. 𝑙. 𝑡 = 2,005 . 2,005 . 2,005 = 8,1cm3
• Rata-rata dari p, l, t, m, V, 𝜌, 𝐹𝐴
panjang m
lebar
tinggi ( m
massa ( volume
massa jenis
• Standar deviasi
Standar deviasi
SD p = m
SD l = m
SD t = m
SD m
SD V =
SD
SD
𝑘𝑔⁄ 3
𝜌𝑓 = 1000 𝑚
dit: a. 𝜌𝑏
b. �
�𝑏
c. �
�𝐴 jawab:
a.
b.
𝑚
c.
2. Pengulangan ke-2 Diket:
𝑚𝑏 = 0,06297 kg
𝑚𝑠 = 0,05454 kg
𝑘𝑔⁄ 3
𝜌𝑓 = 1000 𝑚
dit: a. 𝜌𝑏
b. �
�𝑏
c. �
�𝐴 jawab:
a.
𝑘𝑔
= 7469,75 ⁄𝑚3
b.
𝑚3
c.
3. Pengulangan ke-1 Diket:
𝑚𝑏 = 0,06412 kg
𝑚𝑠 = 0,05424 kg
𝑘𝑔⁄ 3
𝜌𝑓 = 1000 𝑚
dit: a. 𝜌𝑏
b. �
�𝑏
c. �
�𝐴 jawab:
a.
b.
𝑚
c.
Massa benda ( kg
Massa semu ( massa
jenis (
SD m
SD m
SD 𝜌 = 197,67 𝑘𝑔⁄𝑚3
SD 𝐹𝐴 = 0,0032 𝑁
𝑘𝑔⁄ 3
𝜌𝑓 = 1000 𝑚
dit: a. 𝜌𝑏
b. 𝑉𝑏
c. 𝐹𝐴
jawab:
a.
b.
𝑚
c.
2. Pengulangan ke-2
Diket: 𝑚𝑏 = 0,04626 kg
𝑚𝑠 = 0,02833 kg
𝑘𝑔⁄ 3
𝜌𝑓 = 1000 𝑚
dit: a. 𝜌𝑏
b. 𝑉𝑏
c. 𝐹𝐴
jawab:
a.
b.
𝑚3
c.
3. Pengulangan ke-1 Diket:
𝑚𝑏 = 0,04636 kg
𝑚𝑠 = 0,02830 kg
𝑘𝑔⁄ 3
𝜌𝑓 = 1000 𝑚
dit: a. 𝜌𝑏
b. �
�𝑏
c. �
�𝐴 jawab:
a.
b.
𝑚
c.
semu (
massa jenis (
SD 𝑚𝑏 = 0,0024 𝑘𝑔
SD 𝑚𝑠 = 0,00001 kg
SD 𝜌 = 1,34 𝑘𝑔⁄𝑚3
SD 𝐹𝐴 = 3𝑥10−8𝑁
dit: 𝜌𝑏 jawab:
dit: 𝜌𝑏 jawab:
dit: 𝜌𝑏 jawab:
• Rata-rata dari 𝑚, 𝑙, 𝑉, 𝜌
Massa ( kg
Massa ( kg
Panjang lengan
Panjang lengan (
volume (
massa jenis (
• Standar deviasi
∑(𝑥̅ −𝑥 1 )2
√
Standar deviasi = 𝑛(𝑛−1)
SD 𝑚1 = 0,00000014 𝑘𝑔
SD 𝑚2 = 0 kg
SD 𝑙1 = 0,00001 𝑚
SD 𝑙1 = 0,00003 𝑚
SD V = 0 𝑚3
SD 𝜌 = 0,0003 𝑘𝑔⁄𝑚3
H. Pembahasan
Praktikum kali ini yaitu tentang “Archimedes”, kami membuktikan tetang
seluruhnya atau sebagian dimasukkan ke dalam zat cair, maka cairan akan
memberikan gaya ke atas pada benda, setara dengan berat zat cair yang
dipindahkannya.” (Giancoli,2001)
dalam fluida dan di udara terbukti berbeda karena pada benda yang berada di
dalam fluida mengalami gaya gravitasi dan gaya ke atas (gaya apung)
Hubungan gaya ke atas dengan berat zat cair yang dipindahkan pada
percobaan ini terbukti karena zat cair yang dipindahkan sebesar berat benda
Percobaan ini juga kita dapat mencari gaya ke atas oleh air, massa air yang
dipindahkan dan berat air yang dipindahkan dengan menggunakan satu buah
benda beraturan sebesar ±0,0054 𝑘𝑔, satu buah benda tak beraturan sebesar
±0,0028 𝑘𝑔.
Gaya keatas dari benda beraturan ternyata lebih kecil dari pada benda tak
beraturan. Benda tak beraturan memiliki gaya keatas sebesar ±0,17 𝑁 dan
Pada percobaan ini, kami mencari nilai massa jenis dari kubus besi secara
Percobaan yang terakhir yaitu mengukur massa jenis zat cair menggunakan
2. Apakah massa jenis zat cair dapat diukur menggunakan neraca 4 lengan?
Tidak, karena untuk menentukan berat zat cair menggunakan
neraca khusus, yaitu Neraca Mohr. Neraca 4 lengan hanya untuk
mengukur massa benda bukan bobot jenis zat cair.
Air laut Mediteranian, yang berwarna biru tua, menyusup sampai kedalaman
1000 m dari permukaan laut, di lautan Atlantik, dan terus masuk sejauh ratusan
kilometer di lautan Atlantik dan tetap tidak berubah karakteristiknya.
(http://kesiniaja.com/peristiwa/mengupas-misteri-2-laut-yang-
berdampingannamun-tak-menyatu/)
4. Sebuah balok kayu dengan massa jenisnya 800 kg/m3 mengapung pada
permukaan air . jika selembar alumunium (massa jenis 2700 kg/ m3 )
bermassa 54 g dikaitkan pada balok itu, system akan bergerak kebawah
dan akhirnya melayang di dalam air . berapa cm3 volume balok kayu itu?
Dik : dit : Vb ?
Mal=54 g
Jawab :
Val
Mtotal =Mb+Mal
𝜌𝑎𝑖𝑟.Vtotal = (𝜌𝑏.Vb)+ mal
“Gaya apung yang bekerja pada benda yang dimasukan dalam fluida sama
dengan berat fluida yang dipindahkan”
Maka =0,9 cm
J. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Berat benda di udara lebih berat daripada berat benda di dalam air karena
berat benda di udara hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, sedangkan
berat benda di dalam air dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya ke atas
(gaya apung).
2. Hubungan gaya ke atas dengan berat zat cair yang dipindahkan adalah
gaya ke atas sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.
3. jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya,
akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan
benda itu
4. perahu laut merupakan pengaplikasian dari hukum aechimedes.
5. Percobaan ini sesuai dengan hukum archimedes yang mengatakan
bahwa”apabilah suatu benda sebagian ataupun seluruhnya terbenam ke
dalam air,maka benda tersebut akan mengalami gaya tekan yang mengarah
ke atas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian
benda yang terbenam tersebut.
K. Komentar
1. praktikan harus lebih teliti saat melakukan praktikum agar data yang
diperoleh lebih akurat
2. Praktikan harus memahami konsep penggunaaan alat ukur dasar serta
penentuan skala.
3. Untuk laboratorium, sebaiknya sarana dan prasarana yang rusak segera di
perbaiki atau di ganti dengan yang baru dan dilengkapi.
L. Daftar pustaka
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1978. Physics Third Edition. New York : John Wiley &
Sons, Inc.
Anonim. 2016. mengapung,melayang dan tenggelam. http//www.fisika.com/
mengapung,melayang dan tenggelam/. Diakses pada tanggal 26
November 2016 pukul 09.21 WIB
Lampiran