Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA

VISKOSITAS ZAT CAIR

Di susun oleh:
Yuliana Falconieri Hari Sogen
Nim: 221424001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2023
VISKOSITAS ZAT CAIR

I. Tujuan

Menentukan koefisien Viskositas suatu zat cair kental berdasarkan hukum Stokes

II. Alat-alat yang digunakan

Gelas ukur berisi zat cair kental


Kelereng
Stopwatch
Termometer
Jangka sorong
Meteran
Tabung gelas
Neraca ohaus 3 lengan

III. Dasar teori

Benda yang bergerak tanpa kecepatan awal dalam zat cair, pada permulaan mendapat
percepatan. Disini berlaku:

FA  Fy = m a

Gaya-gaya benda:
F
 F = W - F - F = ma .......................... (1)
y A

W = Berat benda
F = Gaya gesekan
F = Gaya tekan keatas
W A
Gaya gesek zat cair terhadap bola menurut Stokes:

F = 6   r Vg .................................................................. (2)

Berlaku apabila bola telah setimbang dinamis dengan laju Vg .  adalah Koefisien
Viskostas dan r adalah jari-jari bola.
Benda yang setimbang dinamis dalam zat cair bergerak tanpa percepatan sehingga berlaku:

F = W - FA

Dengan memasukkan harga besaran F, W dan FA pada persamaan ini akan diperoleh:

2 r 2 ( 𝜌 - 𝜌’ )
𝜂 = g .................................................................... (3)
9 𝑉𝑔

dengan :  = Koefisien Viskositas


g = Percepatan grafitasi
ρ = Kerapatan bola
ρ' = Kerapatan zat cair
r = Jari-jari bola
Vg = Laju terminal

Batasan agar Hukum Stokes berlaku:


1.Luas permukaan zat cair tak terhingga (ukuran bola << luas penampang bejana)
2.Bola
3.Tak ada penggelinciran dalam zat cair
IV. Prosedur percobaan

1.Mengukur diameter bola 5 kali pada bagian yang berlainan.


2.Menimbang masing-masing bola
3.Mengukur jarak dan waktu jatuh bola ketika melaju (bergerak dengan kecepatan konstan)
10 kali pada tempat yang berlainan
4. Mengulangi untuk zat cair yang berbeda (kalau disediakan)

V. Data Hasil Percobaan

Diameter Diameter Massa Massa Massa Massa Volume Jarak


kelereng kelereng kelereng kelereng gelas gelas oli (v) (s)
kecil (d1) besar kecil besar kosong kosong
(d2) (m1) (m2) + oli
1,449 cm 2,463 cm 0,0048 0,0199 0,0277 0,0365 10 ml 0,26
kg kg kg kg m

Waktu (t) kelereng kecil Waktu (t) kelereng kecil


1,84 s 0,89 s
1,83 s 0,89 s
1,89 s 0,96 s
1,73 s 0,95 s
1,78 s 0,88 s

• Hasil perhitungan data hasil percobaan kelereng kecil dan kelereng besar
(menggunakan data kelereng besar)

a. Perhitungan diameter kelereng besar (cm)

Diameter kelereng besar dapat dihitung menggunakan jangka sorong.


Sebelumnya harus di kalibrasi terlebih dahulu. Kemudian dapat
meletakkan kelereng besar pada rahang dalam jangka sorong, dan
mengunci sekrup penguncinya hingga kelereng tidak jatuh lagi. Maka
diameter kelereng dapat di peroleh, dengan menjumlahkan berapa nilai
skala utama (yang berhimpit dengan skala nonius) dan skala nonius
(sebelum angka nol pada skala utama dan di kalikan dengan ketelitian
pada jangka sorong sebesar 0,01 cm) sehingga mendapatkan nilai
diameter kelereng besar = 2,463 cm.
b. Perhitungan massa kelereng besar (kg)

Massa kelereng besar di peroleh menggunakan neraca ohaus 3 lengan,


sebelumnya di kalibrasi terlebih dahaulu. Selanjutnya menimbang massa
tabung gelas kosong (0,0277 kg). Kemudian menimbang massa kelereng
besar + tabung gelas (0,0476 kg). Sehingga massa kelereng besar dapat
di peroleh : 0,0476 kg – 0,0277 kg = 0,0199 kg.

c. Perhitungan massa oli (kg)

Massa oli di peroleh menggunakan neraca ohaus 3 lengan. Sebelumnya


dapat mengukur massa dari tabung gelas kosong (0,0277 kg) selanjutnya
menuangkan oli ke dalam tabung gelas, dengan volume 10 ml kemudian
dapat di timbang (0.0365 kg) sehingga massa oli dapat di peroleh : 0,0365
kg – 0,0277 kg = 0,0088 kg.

d. Perhitungan jarak (m)

Jarak dapat di peroleh menggunakan meteran / mistar. Sebelumnya dapat


mengaitkan 2 karet pada tabung gelas berisi oli penuh dari atas dan bawah
tabung gelas, untuk di jadikan titik acuan dalam menghitung jarak saat
kelereng di jatukan ke dalam oli. Sehingga jaraknya dapat di peroleh = 0,26
m

e. Perhitungan waktu tempuh kelereng besar (s)

Waktu tempuh kelereng besar dapat di peroleh menggunakan stopwatch,


yang dapat di hitung saat awal kelereng di jatuhkan ke dalam oli sampai
berhenti dengan menggunakan titik acuan dari ikatan karet pada tabung
gelas. Sehingga waktu tempuh kelereng besar pada data pertama = 0,89
s.

f. Perhitungan laju terminal pada kelereng besar (m/s)

Laju terminal pada kelereng besar di peroleh dengan menggunakan rumus


Gerak Lurus Beraturan (GLB) karena arah gerak jatuh kelereng besar lurus
ke bawah :
V=S/T
V = 0,26 m / 0,89 s
V = 0,29 m /s

g. Perhitungan volume kelereng besar (𝐦 𝟑)

Volume kelereng besar di peroleh dengan menggunakan rumus luas


lingkaran :
V = 4/3 𝝅r 2
V = 4/3 . 3,14 . ( 2,463/2 ) 2
V = 4/3 . 3,14 . 1,516
V = 6,346 m3
h. Perhitungan kerapatan kelereng (kg/𝐦 𝟑 )

Kerapatan bola di peroleh menggunakan rumus turunan gaya tekan ke atas


saat kelereng di jatuhkan ke bawah oli :
F = W - FA

Di mana W = m . g
Dengan m = ρ . Vbenda
maka W = ρ . Vbenda . g
Sehingga ρ = m benda / Vbenda

ρ = 0,0199 kg / 6,346 m3
ρ = 0,0031 kg/m3

i. Perhitungan kerapatan oli (kg/𝐦 𝟑 )

Kerapatan oli di peroleh menggunakan rumus turunan gaya tekan ke atas


saat kelereng di jatuhkan ke bawah oli :
F = W - FA

Di mana W = m . g
Dengan m = ρ' . Voli
Maka W = ρ' . Voli . g
Sehingga ρ' = m oli / Voli

ρ' = 0,0088 kg / 0,00001 m3

ρ' = 880 kg/m3

VI. Pembahasan

Pada praktikum viskositas zat cair yang sudah saya laksanakan, ada
beberapa langkah yang harus di siapkan dan di lakukan , di antaranya :
menyiapkan tabung gelas ukur berisi cairan kental berupa oli, stopwatch, tabung
gelas, termometer, jangka sorong, termometer, meteran, neraca ohaus 3 lengan
dan kelereng . Selanjutnya, saya mengukur diameter pada kelereng besar dan
kecil menggunakan jangka sorong yang sebelumnya di kalibrasi terlebih dahulu,
untuk bisa mementukan volume dari kelereng. Kemudian mengukur panjang
tabung gelas ukur dengan mengaitkan karet pada tabung gelas sebagai titik acuan
saat mengukur panjang tabung gelas saat kelereng di jatuhkan ke bawah. Lalu
mengukur massa dari kelereng besar dan kecil menggunakan neraca ohaus 3
lengan yang di kalibrasi terlebih dahulu. Sebelumnya sudah mengukur massa
tabung gelas kosong, sehingga massa dari kelereng dapat di ketahui dari massa
tabung gelas + kelereng di kurangi dengan massa tabung gelas kosong. Terakhir
mengukur massa oli, dengan mengambil oli pada tabung gelas ukur sesuai
keperluan dan saya mengambil volume oli sebesar 10 ml konversi ke m3 =
0,00001 m3 . kemudian dapat mengukur massa dari oli menggunakan neraca
ohaus 3 lengan, dengan mengurangi massa dari tabung gelas + oli di kurangi
massa tabung gelas kosong.
Setelah semuanya sudah selesai di ukur, langkah selanjutnya saya mulai
melakukan percobaannya, dengan menyiapkan stopwatch sebagai penghitung
waktu saat kelereng di jatuhkan ke bawah cairan oli. Pada percobaan ini, saya
menggunakan 2 kelereng yaitu satu kelereng besar dan satu kelereng kecil,
dengan masing-masing kelereng tersebut saya mengambil 5 data. Pada
pengambilan data kelereng kecil, waktu yang di perlukan pada 5 data beda
beberapa detik. Dan pada pengambilan data kelereng besar, waktu yang di
perlukan ada pada data pertama dan kedua waktunya sama, namun pada data ke-
3 sampai data ke-5 beda beberapa detik. Pada pengambilan data kedua kelereng
ini, waktu tempuh paling cepat dan sedikit adalah kelereng besar, di karenakan
kelereng besar memiliki massa yang lebih besar di bandingkan massa kelereng
kecil. Saat kelereng di jatuhkan ke bawah cairan oli ada beberapa gaya yang
bekerja di antaranya : gaya tekan ke atas (FA) yang di sebebkan oleh cairan oli,
gaya gesek (F) antara cairan oli dengan kelereng dan gaya berat (W) dari
kelereng. Sehingga saya dapat mengetahui berapa koefisien dari vizkositas cairan
oli, dengan menghitung yang pertama kecepatan terminal (Vg ) yang di peroleh dari
jarak di bagi waktu saat kelereng di jatuhkan ke bawah. Kedua menghitung volume
dari oli yaitu 10 ml = 0,001 m3 dan volume kelereng di peroleh menggunakan
rumus luas lingkaran 4/3 𝝅𝐫 𝟐. Ketiga menghitung nilai kerapatan pada kelereng
(ρ) yang nilai kerapatannya merupakan rumus turunan pada gaya berat ( W = m .
g ) di mana m = ρ . V sehingga ρ = m benda / Vbenda . Sama halnya dengan
menghitung kerapatan cairan oli (ρ') = m oli / Voli. Setelah semuanya sudah terhiung
seperti pada data perhitungan di atas, nilai koefisien viskositas oli dapat di peroleh
2 r 2 ( 𝜌 – 𝜌’ )
dengan menggunakan rumus 𝜂 = g
9 𝑉𝑔
Dalam praktikum viskositas zat cair, ada beberapa hal yang saya pelajari di
antaranya dalam proses mengukur dan menghitung volume dan kerapatan dari
kelereng dan cairan oli, yang memang sebelumnya sudah lumayan lama
mempraktekan dan berlatih. Kemudian dapat bereksperimen saat menjatuhkan
kelereng ke bawah oli, sehingga dapat mengetahui gaya-gaya yang bekerja, dan
mengetahui kecepatan terminal kelereng yang merupakan hasil bagi dari jarak
tempuh kelereng tiap selang waktu tertentu. Sehingga dari percobaan ini, dapat
menambah wawasan dan pengetahuan baru dari percobaan viskositas zat cair.
Adapaun sedikit keraguan, saat menghitung waktu ketika kelereng di jatuhkan ke
bawah cairan oli. Karena hal ini membutuhkan konsentrasi dan tetap fokus pada
arah jatuh kelereng sampai berhenti, sehingga selang waktu yang di perlukan pun
dapat menghasilkan hasil yang sesuai. Maka dari hal ini selalu mengingatkan pada
diri saya ataupun teman-teman, saat melakukan eksperimen bukan sekedar
pengambilan data saja, melainkan bagaimana cara dalam mempersiapkan diri dan
dapat memahami proses dari eksperimen viskositas zat cair itu sendiri, sehingga
tujuan dari eksperimen ini dapat memberikan hasil yang memuaskan.
VII. Tugas

1. Turunkan persamaan 3
Jawab :
Perhitungannya menggunakan data kelereng besar :

2 r 2 ( 𝜌 – 𝜌’ )
𝜂 = g
9 𝑉𝑔

2 (2,463/2) 2 (0,0031 kgm3 – 880 kgm3 )


𝜂 = 10 m/s
9 0,29 𝑚/𝑠

2 1,516 m (0,0031 kgm3 – 880 kgm3 )


𝜂 = 10 m/s
9 0,29 𝑚/𝑠

2 1,516 m (−879,9969 kgm3 )


𝜂 = 10 m/s
9 0,29 𝑚/𝑠

2 1,516 m (1/879,9969 kgm3 )


𝜂 = 10 m/s
9 0,29 𝑚/𝑠

𝜂 = 0,0132 Ns/m2

2. Buat bagan data pengamatan


Jawab :

Diameter Diameter Massa Massa Massa Massa Volume Jarak


kelereng kelereng kelereng kelereng gelas gelas oli (v) (s)
kecil (d1) besar kecil besar kosong kosong
(d2) (m1) (m2) + oli
1,449 cm 2,463 cm 0,0048 0,0199 0,0277 0,0365 10 ml 0,26
kg kg kg kg m

Waktu (t) kelereng kecil Waktu (t) kelereng kecil


1,84 s 0,89 s
1,83 s 0,89 s
1,89 s 0,96 s
1,73 s 0,95 s
1,78 s 0,88 s
3. Hitung  ! dan ralatnya
Jawab :
• Menghitung koefisien viskositas zat cair :
2 r 2 ( 𝜌 – 𝜌’ )
𝜂 = g
9 𝑉𝑔

2 (2,463/2) 2 (0,0031 kgm3 – 880 kgm3 )


𝜂 = 10 m/s
9 0,29 𝑚/𝑠

2 1,516 m (0,0031 kgm3 – 880 kgm3 )


𝜂 = 10 m/s
9 0,29 𝑚/𝑠

2 1,516 m (−879,9969 kgm3 )


𝜂 = 10 m/s
9 0,29 𝑚/𝑠

2 1,516 m (1/879,9969 kgm3 )


𝜂 = 10 m/s
9 0,29 𝑚/𝑠

𝜂 = 0,0132 Ns/m2

• Menghitung ralat dan ketidakpastian pada koefisien viskositas zat cair :


VIII. Kesimpulan

Menentukan koefisien viskositas zat cair kental berdasarkan hukum stokes


dengan menggunakan data kelereng besar adalah :

𝜂 = Fs / (6 𝝅 r V)
𝜂 = m benda . g / (6 𝝅 r V)
𝜂 = 0,0199 kg . 10 m/s / (6) (3,14) (2,463/2 ) (0,29 m/s)
𝜂 = 0,0199 kg . 10 m/s / (6) (3,14) (1,2315 m ) (0,29 m/s)
𝜂 = 0,0295 Ns/m2
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai