Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA DASAR I

MENCARI KOEFISIEN KEKENTALAN ZAT CAIR DENGAN MENGGUNAKAN


HUKUM STOKES

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Eksperimen Fisika Dasar I

Dosen Pengampu :

Agus Fany Chandra Wijaya,S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 3

Tsurayya Muthmainnah

2200177

Pendidikan Fisika 1A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2022
A. Konsep Dasar
Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan Viskositas dapat dianggap sebagai
gerakan di bagian dalam (internal) suatu fluida (Sears & Zemansky, 1982)
Apabila sebuah benda digerakkan pada permukaan zat padat yang kasar, maka benda
tersebut akan timbul gaya gesek. Begitu pula benda yang bergerak dalam zat cair yang
kental. Ia akan mengalami gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan zat cair tersebut.
Gaya-gaya gesekan ini dinamakan gaya viskos
Menurut hukum Stokes, gaya gesekan yang dialami oleh sebuah bola pejal yang
bergerak dalam zat cair yang kental adalah:
Fs = −6rV (1)
Dengan:
Fs : gaya gesekan zat cair (kg.m.s-2)
η : koefisien kekentalan zat cair (N.m-2s) atau (kg.m-1.s-1)
r : jari-jari bola pejal (m)
v : kecepatan gerak benda dalam zat cair (ms-1)
Pada sebuah bola pejal yang bergerak dalam zat cair yang
kental akan bekerja gaya gesek zat cair, gaya berat dan gaya
Archimedes.
FA

FS
FA + FS = W (2) y

Telah diketahui bahwa bola mula-mula mendapat percepatan WA


gravitasi, namun beberapa saat setelah bergerak cukup jauh bola
akan bergerak dengan kecepatan konstan. Apabila bola pejal
telah mencapai kecepatan konstan, maka berlaku hukum Newton
tentang GLB. Resultan ketiga gaya akan sama dengan nol. Besar
kecepatannya pada keadaan itu dapat dinyatakan dengan
persamaan:

2r 2 g( −  o )
V = (3)
9
Dengan:
g : percepatan gravitasi (ms-1); gunakan g = 9,87 ms-2
 : massa jenis bola pejal (kg.m-3)
o : massa jenis zat cair (g.m-3)
Apabila selama bergerak lurus beraturan bola memerlukan waktu selama t untuk
bergerak sejauh y, maka persamaan (3) dapat diubah menjadi:

9y
t = (4)
2gr 2 ( −  o )

C. Tujuan Percobaan
Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum Stokes.

D. Prosedur Pengambilan Data


1. Alat dan Bahan
a. Tabung stokes 1 buah
(tinggi: 80 cm, Ø: 10 cm, penyaring, 2 gelang pembatas)
b. Mistar (100 cm) 1 buah
c. Mikrometer skrup (0 - 25 mm; 0,01 mm) 1 buah
d. Neraca Ohauss (triple beam, 311 gram, 0,01 gram) 1 buah
e. Sendok 1 buah
f. Bola pejal (bahan yang sama dengan jari-jari berbeda-beda) 3 buah
g. Stopwatch (menggunakan ponsel) 1 buah
h. Aerometer (massa jenis < 1 gr.cm-3) 1 buah
i. Termometer (0-50)oC 1 buah
2. Langkah Kerja
a. Menentukan harga viskositas zat cair berdasarkan grafik t = f(y)
1) Ukur dan catat zat cair dengan menggunakan thermometer.
2) Ukur dan catat massa jenis zat cair dengan menggunakan aerometer.
3) Ukur dan catat diameter ketiga bola pejal dengan menggunakan mikrometer
skrup masing-masing 3 kali.
4) Timbanglah massa ketiga bola pejal, cukup satu kali pengukuran.
5) Berilah tanda batas atas dan bawah pada tabung dengan menggunakan karet
gelang/gelang pembatas (batas gelanng pertama ditempatkan minimal 5 cm
dari permukaan zat cair ).
6) Ukurlah jarak y yang akan diamati dari batas gelang pertama ke batas gelang
kedua (minimal 20cm).
7) Masukkan penyaring untuk memudahkan mengambil benda setelah
dimasukkan kedalam zat cair.
8) Masukkan bola pejal ke dalam tabung yang telah diisi oli.
9) Amati waktu (t) ketika bola telah dianggap mengalami gerak lurus beraturan.
10) Ulangi Langkah no. 8 dan 9 dengan jarak y yang berbeda (merubah posisi
gelang kedua).
b. Menentukan harga viskositas zat cair berdasarkan grafik fungsi t = f(1/r2)
1) Ukur massa (1 kali pengukuran) dan diameternya (3 kali pengukuran) masing-
masing bola.
2) Tentukan dan ukur jarak antara dua gelang pembatas pada tabung Stokes.
3) Masukkan penyaring untuk memudahkan mengambil benda setelah
dimasukkan kedalam zat cair.
4) Masukkan bola pejal ke dalam tabung yang telah diisi oli
5) Ukur waktu yang diperlukan masing-masing bola pejal untuk menempuh jarak
antara kedua gelang pembatas yang sudah ditentukan (jarak tetap) untuk setiap
bola yang dijatuhkan.

Tugas Percobaan
1. Dengan memperhatikan langkah kerja, buatlah tabel data pengamatan
2. Jelaskan perbedaan antara gaya gesekan zat cair dengan gaya gesekan benda padar!
3. Buktikan persamaan untuk mendapatkan v dan t.
4. Berdasarkan data yang diperoleh, tentukan massa jenis bola dan kecepatan gerak benda.

5. Hitunglah koefisien kekentalan zat cair


6. Buatlah grafik t = f(y). Melalui grafik tersebut tentukan harga koefisien kekentalan zat
cair.
7. Bandingkan harga koefisien kekentalan zat cair secara manual, grafik, dan melalui tracker.
8. Cocokkan harga koefisien kekentalan zat cair yang diperoleh dengan harga literatur,
jelaskan!
JAWABAN
1. Massa jenis zat cair : 0,864 kg.m-3
Suhu : 24,6°C
a. Menentukan koefisien viskositas dengan massa bola pejal tetap, jarak berubah
Massa bola pejal : 5,33 g
Tabel 1.1
Jarak tempuh Rata-rata waktu
No Waktu tempuh (s)
(m) tempuh (s)
0,32
1 0,2 0,24 0,26
0,24
0,54
2 0,25 0,56 0,55
0,56
0,64
3 0,3 0,64 0,64
0,64

b. Menentukan koefisien viskositas dengan jarak tetap, massa bola pejal berbeda
Jarak tempuh : 0,3 m
Tabel 2.1
No. Diameter (cm) Rata-rata
Pengukuran 1 2 3 (cm)
Bola pejal 1 1,146 1,148 1,144 1,146
Bola pejal 2 1,6 1,63 1,67 1,63
Bola pejal 3 2,49 2,46 2,46 2,47
Tabel 2.2
Rata-rata
Massa bola Waktu
No Diameter (cm) waktu
(g) tempuh (s)
tempuh (s)
0,8
1 1,14 2,05 0,96 0,9
0,96
0,64
2 1,63 5,33 0,64 0,64
0,64
0,48
3 2,47 9,15 0,48 0,48
0,48

2. Gaya gesekan yang terjadi pada zat cair disebabkan oleh kekentalan zat cair tersebut,
sedangkan gaya gesekan yang terjadi pada benda padat timbul karena benda di
gerakkan pada permukan zat padat yang kasar.

3. ∑𝐹 = 0
𝐹𝐴 + 𝐹𝑆 − 𝑤 = 0
𝐹𝐴 + 𝐹𝑆 = 𝑤
𝜌𝑜𝑔𝑉𝑡 + 6𝜋𝜂𝑟𝑣 = 𝑚𝑔
𝜌𝑜𝑔𝑉𝑡 + 6𝜋𝜂𝑟𝑣 = 𝜌𝑔𝑉𝑡
6𝜋𝜂𝑟𝑣 = 𝜌𝑔𝑉𝑡 – 𝜌𝑜𝑔𝑉𝑡
6𝜋𝜂𝑟𝑣 = 𝑔𝑉𝑡(𝜌 − 𝜌𝑜)
6𝜋𝜂𝑟𝑣 = 𝑔 4 3 𝜋𝑟 3 (𝜌 − 𝜌𝑜)
9𝜋𝜂𝑟𝑣 = 2𝑔𝜋𝑟 3 (𝜌 − 𝜌𝑜)
2𝑔𝑟 2 (ρ − ρo)
Ѵ= 9ŋ

Apabila kita mensubstitusikan 𝑣 dengan 𝑦 𝑡 dan 𝑦 sebagai jarak tempuh serta 𝑡 adalah
perubahan waktu, maka kita bisa mendapatkan nilai 𝑡 sebagai berikut.
2𝑔𝑟 2 (ρ − ρo)
Ѵ= 9ŋ

𝑦 2𝑔𝑟²(ρ − ρo)
𝑡
= 9ŋ
𝑡 9ŋ
𝑦
= 2gr² (ρ − ρo)
9ŋ𝑦
t = 2𝑔𝑟2(ρ − ρo)

𝑚𝐵 1,95 𝑔𝑟
4. 𝜌𝐵 = = 0,732 = 2,667 ⁄
𝑉𝐵 𝑐𝑚³
Δ𝑦 𝑦2−𝑦1 0,3−0,2 0,1 5
5. 𝑚𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 = ѵ = Δ𝑡 = 𝑡2−𝑡1
= 0,64−0,26 = 0,38 = 19 = 0, 263 𝑐𝑚⁄𝑠
2𝑔𝑟 2 (ρ − ρo)
ѵ= 9ŋ

2𝑔𝑟 2 (ρ − ρo)
𝜂= 9ѵ
2(9,87)(0,85)² ( 1,91− 0,864 )
𝜂=
9(5)

𝑘𝑔⁄
𝜂 = 0,2936 𝑚𝑠

𝑘𝑔⁄
Jadi koefisien kekentalan zat cair adalah 0,2936 𝑚𝑠

6.

grafik t = f(y)
1
0.9
0.8
0.7
0.6
t (s)

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.2 0.25 0.3
Bola 1 0.55 0.74 0.9
Bola 2 0.26 0.55 0.64
Bola 3 0.16 0.4 0.48
y (m)

Bola 1 Bola 2 Bola 3

7. Harga koefisien kekentalan zat zair melalui metode manual dan metode grafik berbeda,
dikarenakan mungkin kesalahan dalam metode grafik ataupun manual.
8. Setelah dibandingkan, ternyata hasilnya jauh dengan yang aslinya, dikarenakan mungkin
adanya kesalahan dalam pengambilan data.

Anda mungkin juga menyukai