Disusun oleh:
MUHAMMAD THAARIQ ANNUR
23/12333
XII MIPA 6
B. Dasar Teori
Benda elastis merupakan benda yang ketika dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya
tersebut dihilangkan, maka benda tersebut akan kembali ke bentuk semula. Contoh benda
elastis adalah karet ataupun pegas. Pegas merupakan gulungan lingkaran kawat, yang
digulung sedemikian rupa agar memiliki kelenturan. Pegas ini biasanya terbuat dari besi,
tembaga dan lainnya. Kelenturannya juga disebut dengan elastisitas pegas.
Elastisitas suatu benda itu hanya dialami oleh benda yang tidak terbuat dari plastik.
Sifat elastisitas bagi suatu benda sangat penting. Suatu benda masih dapat dikatakan elastis
jika saat gaya yang bekerja pada benda tersebut ditiadakan dan benda kembali pada keadaan
semula. Sifat elastis suatu benda memiliki batas. Jika suatu pegas ditekan atau ditarik maka
pegas itu akan memberikan gaya yang berlawanan dengan arah gaya tekan.
Setelah menyelidiki sifat elastisitas bahan, maka akan diukur pertambahan panjang
pegas dan besarnya gaya yang diberikan. Dalam hal ini, gaya yang diberikan sama dengan
berat benda = massa × percepatan gravitasi bumi. Dari pengertian ini, dapat diturunkan rumus
hubungan antara massa benda, konstanta pegas, dan periode pegas, yaitu:
T = periode getaran
k = konstanta
pegas dengan:
T = periode pegas
t = waktu (s)
n = jumlah
getaran dan
k = konstanta pegas
∆𝑥 = selisih panjang pegas sebelum diberi beban x dan setelah diberi beban x (m)
1 2
C. Alat
1. Pegas
2. Beban
3. Statik
4. Stopwatch
5. Neraca pegas
6. Penggaris
D. Langkah-Langkah
1. Menentukan Periode Pegas
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Timbang beban menggunakan neraca pegas untuk mengetahui massa beban.
c. Pasang pegas pada statik.
d. Pasangkan beban pada pegas.
e. Regangkan pegas sehingga pegas bergerak naik dan turun.
f. Hitung periode pegas dengan menggunakan stopwatch.
g. Ulangi langkah 4,5, dan 6 dengan menggunakan beban yang berbeda (200 gram, 300
gram, 400 gram, dan 500 gram).
h. Masukkan data ke dalam tabel.
i. Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan,cari konstanta pegas dengan memasukkan
data tersebut ke dalam rumus
E. Data Pengamatan
Tabel 1.1
No Panjang awal pegas Massa beban Panjang akhir Selisih panjang pegas
(m) (kg) pegas (m) (m)
x1 x2 Δx
1. 0,07 0,2 0,15 0,08
2. 0,07 0,3 0,20 0,13
3. 0,07 0,4 0,24 0,17
4. 0,07 0,5 0,28 0,21
Tabel 1.2
F. Pembahasan
Setelah mencari periode getaran pegas pada setiap percobaan, kita dapat mencari konstanta
pegas dengan memasukkan data tersebut ke dalam rumus
4. 0,5 10 1 19,71
Tabel 1.3
Dari tabel tersebut diperoleh rata-rata konstanta pegas seperti di bawah ini
Berdasarkan data pengamatan yang sudah didapat, kita dapat menentukan konstanta pegas
dengan memasukkan data dari Tabel 1.2 ke dalam rumus
No Masa (kg) F (N/m) ΔX (m) Konstanta (N/m)
1. 0,2 2 8 25
1. 0,3 3 13 23
1. 0,4 4 17 23,5
1. 0,5 5 21 23,8
Tabel 1.4
Dari Tabel 1.4 dapat ditentukan konstanta pegas rata-rata dengan perhitungan
G. Kesimpulan
4. Berdasarkan hasil percobaan yang sudah dilakukan untuk menghitung besaran konstanta
pegas menggunakan dua rumus di atas, dapat disimpulkan bahwa besaran konstanta
pegas yang diperoleh juga akan berbeda nilainya.
Lampiran