Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2022 1

Bab 9 Kesiumplan dan Saran


Kelompok 40

BAB 9
KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan
9.1.1 Bab 2 Pengukuran

Kesimpulan berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diambil kesimpulan


dari praktikum pengukuran sebagai berikut :

1. dari data percobaan praktikum diatas, ditemukan bahwa hasil pengukuran


diameter, massa, dan volume pada setiap benda melalui jangka sorong,
mikrometer sekrup, gelas ukur dan neraca,
a. hasil pengukuran diameter setiap benda adalah sebagai berikut :
1) silinder pejal = 1,5811 ×10-5 m
2) silinder berongga :
a) diameter Luar = 8,7293 × 10-5 m
b) diameter Dalam = 9,5289 × 10-5 m
3) silinder luar berlubang :
a) diameter 1 = 1,4940 × 10-4 m
b) diameter 2 = 5,7212 × 10-4 m
4) kerucut = 7,7653 × 10-5 m
b. hasil pengukuran massa setiap benda adalah sebagai berikut :
1) silinder pejal = 1,0000 × 10-4 kg
2) silinder berongga = 4,0373 × 10-5 kg
3) silinder luar berlubang = 2,9108 × 10-5 kg
4) kerucut = 9,4763 × 10-5 kg
c. hasil pengukuran volume setiap benda adalah sebagai berikut :
1) silinder pejal = 8,6700 × 10-6 m3
2) silinder berongga = 6,5337 × 10-6 m3
3) silinder luar berlubang = 6,3421 × 10-4 m3
4) kerucut = 2,9180 × 10-6 m3

163
Laporan Praktikum Fisika Dasar 2022 2
Bab 9 Kesiumplan dan Saran
Kelompok 40

2. berdasarkan data massa dan volume tiap benda yang telah diketahui, maka
setelah dimasukkan ke dalam rumus  = 𝑚, maka didapatkan hasil perhitungan
𝑣
turunan massa jenis setiap benda sebagai berikut :
kg⁄
a. silinder pejal = 8362,2276 3
m
kg⁄
b. silinder berongga = 8027,0236 3
m
kg⁄
c. silinder luar berlubang = 83,8369 3
m
kg⁄
d. kerucut = 10605,8106 3
m

Melalui data pengamatan dapat diketahui bahwa makin kecil ketidakpastian mutlak
maka pengukuran semakin akurat, semakin besar massa benda maka semakin besar
massa jenis, dan semakin besar volume maka semakin kecil masssa jenis.

9.1.2 Bab 3 Gaya Archimedes


Dari percobaan yang telah dilakukan pada bab 3 yaitu tentang gaya Archimedes,
diperoleh kesimpulan yang dapat dilihat pada table 9.1 sebagai berikut :
Gaya tekan atas masing-masing benda yang diukur sebagai berikut :

Tabel 9.1 Perbandingan gaya tekan atas analitis dan praktis.

Benda Analitis (N) Praktis (N) KR (%) K (%)


Silinder Besi
0,049 0,1166 2,331% 97,669%
Silinder Kuningan 0,0392 0,0750 1,8733% 98,1267%
Silinder Aluminium
0,0588 0,0764 1,2412% 98,7588%

9.1.3 Bab 4 Impact Tester


Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum impact tester adalah sebagai
berikut :

1. energi yang diserap oleh :


a. benda uji 1 (Genteng) = 0,2990 kgm
b. benda uji 2 (Keramik) = 0,8965 kgm
c. benda uji 3 (Kayu) = 0,7105 kgm
Laporan Praktikum Fisika Dasar 2022 3
Bab 9 Kesiumplan dan Saran
Kelompok 40

2. ketangguhan impact :
a. benda uji 1 (Genteng) = 5516,29 J/m2
b. benda uji 2 (Keramik) = 21522,49 J/m2
c. benda uji 3 (Kayu) = 19424,20 J/m2

Ketangguhan dan kekuatan setiap benda di dalam jenisnya tidak sama. Hal ini
disebabkan beberapa faktor, antara lain :

1) komposisi material penyusunnya,


2) cara pembuatan,
3) penyimpanan/pemeliharaan, dan
4) lama waktu penyimpanan.
3. mengukur reaksi pukulan yang meliputi :
a. strength (kekuatan)
Urutan benda uji yang memiliki kekuatan paling besar berdasarkan
ketangguhan impact benda yaitu :
Genteng Kayu Keramik
b. atickness (kelekatan)
Urutan benda uji yang memiliki kelekatan paling besar berdasarkan
Energi yang diserap yaitu :
Kayu Genteng Keramik
c. buttleness (kelapukan)
Urutan benda uji yang memiliki tingkat kelapukan tinggi yaitu :
Kayu Genteng Keramik

9.1.4 Bab 5 Kesetimbangan Gaya


Dari data dan pembahasan praktikum kesetimbangan, dapat disimpulkan yang
dapat dilihat pada tabel 9.2 sebagai berikut :

1. dengan melakukan percobaan kesetimbangan gaya ini, kita dapat menentukan


gaya dengan tegangan tertentu yang dihasilkan pada tali karena adanya beban,

2. dapat menentukan tegangan tali pada percobaan kesetimbangan gaya, dan


Laporan Praktikum Fisika Dasar 2022 4
Bab 9 Kesiumplan dan Saran
Kelompok 40

3. dari hasil praktikum pada percobaan 1 dan 2 maka dapat diperoleh data
sebagai berikut :
Tabel 9.2 Rekapitulasi percobaan kesetimbangan gaya.

α Β T1 T2
(ᵒ) (ᵒ) (N) (N)
30 30 0,4894 0,4894
28 30 0.5091 0.5191

9.1.5 Bab 6 Titik Berat

Pada Percobaan titik berat dilakukan percobaan secara praktis dengan sampel yang
sudah dibuat. Setelah mendapatkan hasil dari percobaan praktis barulah melakukan
percobaan analitis dengan menghitung berdasarkan teori yang ada. Setelah
keduanya dilakukan dan sudah mendapatkan hasil, barulah membandingkan hasil
tersebut, dan ternyata hasilnya tidak jauh berbeda. Meskipun hasil analitis
merupakan hasil yang valid karena dihitung berdasarkan teori yang ada, tetapi dapat
disimpulkan bahwa untuk mencari titik berat secara percobaan praktis memerlukan
ketelitian yang tinggi dan ketepatan dalam menentukan titik percobaan yang dapat
dilihat pada tabel 9.7.

Tabel 9.3 Tabel perbandingan hasil perhitungan praktis dan analitis.

Penampang Praktis Analitis


Z (10 ; 14,6) (10,2 ; 15,0)
Y (15,3 ; 19,1) (15,4 ; 18,9)
W (9,3 ; 14,6) (9,4 ; 14,4)

9.1.6 Bab 7 : Gaya Gesek

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum gaya gesek, yang dapat
dilihat pada tabel 9.8 sebagai berikut :

1. faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gesek statis diantaranya sudut


kemiringan dan sifat permukaan antar benda yang biasa disebut koefisien
gesek (μ),
Laporan Praktikum Fisika Dasar 2022 5
Bab 9 Kesiumplan dan Saran
Kelompok 40

2. faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gesek kinetis adalah massa benda


dan beban karena sebagai gaya tarik/dorong, setelah itu sudut kemiringan,
serta sifat permukaan,
3. pada percobaan pertama dapat diperoleh bahwa kita dapat menghitung
koefisien gesek dengan menguji menggunakan beban,
4. pada percobaan kedua dapat diperoleh bahwa semakin besar kemiringan
yang diberikan maka semakin besar μs, dan
5. fs mencapai maksimum ketika benda hampir bergerak.

Tabel 9.4 Koefisien gaya gesek statis bidang datar dan bidang miring.

m Beban (kg) μs
Gaya Gesek 0,0359 0,4382
Horizontal 0,0359 0,4379
0,0360 0,4395
mrata-rata = 0,0359 µsrata-rata = 0,4386
α (o) µs
Gaya Gesek 21 0,3839
Bidang 22 0,4040
Miring 22 0,4040
α rata-rata = 21,6667 µsrata-rata = 0,3973

Dari hasil yang diperoleh percobaan koefisien gesek dan sedikit perbedaan antara
teori dan hsail yang diperoleh bahwa hasil percobaan koefisien gesek tidak
sepenuhnya sesuai dengan teori yang dipelajari. Hal ini diakibatkan karena ada
pengaruh gaya dari luar, bias juga kesalahan dalam melakukan percobaan atau juga
karena kurang teliti dalam menghitung setiap hasil percobaan. Karena itu untuk
mendekati nilai kebenaran dari hasil yang sebenarnya diperlukan ralat tersebut.
Hasil percobaan bisa mendekati nilai kebenaran hasil percobaan.

Persamaan pada koefisien gesek statis dan kinetis digunakan untuk menentukan
koefisien gesek sebuah benda. Terlihat bahwa besarnya koefisien gesek kinetic
119
Laporan Praktikum Fisika Dasar 2022
Bab 9 Kesimpulan dan Saran
Kelompok 03

benda dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya sebagai berikut :

1. besar sudut yang dibentuk (α),


2. massa benda (m),
3. massa beban (m), dan
4. percepatan gravitasi (g)

Selain hal tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan gaya gesek


adalahsebagai berikut :

1. bentuk permukaan benda,


2. permukaan lantai yang dikenai beban,
3. massa benda,
4. kemiringan bidang miring,
5. gaya normal, dan
6. koefisien gesek ( μ ) adalah tingkat kekasaran permukaan yang bergesekan,
makin kasar kontak bidang permukaan yang bergesekan makin besar
gesekan yang ditimbulkan.
a. Jika bidang kasar sekali, maka μ = 1, dan
b. Jika bidang halus sekali, maka μ = 0

Setelah memperoleh besar koefisien gesek statis (µ𝑠) dan koefisien gesek kinetis
(µ𝑘) kita dapat menentukan besarnya gaya gesek yang bekerja pada sistem, baik
statis maupun kinetis.

9.1.7 Bab 8 : Osilasi Pegas


Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum osilasi pegas sebagai
berikut:
1. jika pegas diberikan beban maka akan mengalami pertambahan Panjang
dan jika dilepas akan kembali semula.
Laporan Praktikum Fisika Dasar 2022 120
Bab 9 Kesiumplan dan Saran
Kelompok 40

2. frekuensi rata-rata pada beban :


a. 0,4978 N = 2,0008 Hz
b. 0,6666 N = 1,7568 Hz
c. 0,6930 N = 1,7724 Hz
d. 0,8645 N = 1,5954 Hz
e. 0,9849 N = 1,4819 Hz
3. konstanta pegas dapat diketahui dari lamanya waktu satu kali ayunan
sebuah beban tertentu, dan
4. berdasarkan data-data diatas, rata-rata untuk konstanta pegas adalah
9,05791 N/m.
Laporan Praktikum Fisika Dasar 2022 121
Bab 9 Kesiumplan dan Saran
Kelompok 40

9.2 Saran

Dalam melaksanakan praktikum fisika dasar banyak terjadi kesalahan akibat faktor
teknis maupun non teknis, sehingga untuk mengurangi kesalahan tersebut perlu
dilakukan hal seperti berikut :

1. praktikan harus mempelajari dan memahami terlebih dahulu modul praktikum


sebelum melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium,
2. praktikan harus mengetahui cara penggunaan alat-alat praktikum dengan baik
dan benar,
3. praktikan harus memahami setiap langkah-langkah pelaksanaan praktikum,
4. praktikan harus memperhatikan ketelitian alat ukur yang terdapat di
laboratorium ketika melakukan pengukuran dalam praktikum tersebut,
5. praktikan harus melakukan pengecekan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
praktikum sebelum praktikum dimulai,
6. praktikan harus melakukan pengecekan pada alat-alat laboratorium yang
mungkin terdapat kesalahan pada kalibrasi alat,
7. praktikan harus berusaha untuk bekerja secara efektif dan efisien waktu,
8. praktikan harus memaksimalkan pengunaan alat dan bahan yang telah
disediakan, jangan sampai alat atau bahan tersebut menganggur,
9. praktikan dalam melakukan percobaan perlunya praktikan berhati-hati dengan
alat yang digunakan,
10. dalam alat yang digunakan praktikan, lebih baik jika dynamometer memiliki
ketelitian yang lebih tinggi agar data yang didapat lebih akurat,
11. praktikan harus memahami percobaan sebelum praktikum dilaksanakan,
12. untuk asisten agar lebih bisa mengawasi praktikan lebih teliti dan
membimbingnya agar meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh praktikan,
Laporan Praktikum Fisika Dasar 2022 122
Bab 9 Kesiumplan dan Saran
Kelompok 40

13. laboratorium dapat lebih meningkatkan fasilitas dan sarana agar praktikan
mampu menambah tingkat kualitas dalam melakukan pengukuran dengan detail
yang lebih presisi,
14. memperbarui peralatan pada laboratorium, dan
15. meminimalisir faktor dari dalam ataupun luar yang mengganggu jalannya
percobaan atau yang mengurangi ketelitian dari percobaan.

Anda mungkin juga menyukai