Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTEK

PENGUJIAN BAHAN
JOB PENGUJIAN TARIK

DISUSUN OLEH
Nama : Rocky Riyo
Nim : 3202102008
Prodi : D3 Teknik Mesin
Kelas : 2A
Kelompok : 1 (Satu)
Tanggal : 11 maret 2022

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2022
A. TUJUAN PRAKTEK
1. Mahasiswa mampu memahami tentang cara pengujian serta memahami data yang
di hasilkan seperti kuat Tarik, batas regangan dan kualitas bahan.
2. Menghitung prentase perpanjangan dan presentase pengurangan luas penampang.
3. Mengetahui modolus Elastisitas bahan.
4. Pengujian Tarik dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanik bahan. Untuk
mendapatkan hasil pengujian yang akurat di perlukan ukuran standar benda uji
sesuai dengan standart.

B. TEORI DASAR
Pengujian Tarik adalah suatu percobaan dengan cara merusak benda uji, di mana
benda uji Tarik, kemudian di bebani sedikit demi sedikit sampai benda uji putus .
pada pengujian Tarik , akan terjadi perubahan atau deformasi dari benda uji yaitu
pertambahan Panjang dan pengecilan penampang benda uji tersebut.
a. Regangan
Regangan dapat di definisikan sebagai perbandingan antara penambahan
Panjang (ΔL =Lu-Lo) dengan Panjang mulaa-mula Lo.

Regangan = Panjang sesudah patah (Lu) – Panjang awal (Lo)


Panjang awal (Lo)

∆L
ε= x100%
Lο

Jika batang uji patah tidak ditengah-tengah antara due titik ukuran dan jarak
patahnya kurang dari sepertiga Panjangnya terhadap salah satu titik, maka
penentuan regangan dilakukan sesuai prosedur berikut.
Sebelum benda diuji, panjang Lo dibagi 10 bagian yang sama, dan disebut
N=10. Jika n – jumlah A-B, dimana A adalah titik yang diambil dari bagian
patah terterpendek, maka perpanjangan setelah patah dapat ditentukan dengan :
a. Jika N- n adalah genap.
AB+2 BC −Lo
ε p¿ x 100%
Lo
b. Jika N-n adalah ganjil
AB+ BC 1 + BC 11 −Lο x 100 %
ε p¿
Lo

b. Elastisitas (E)
Pada grafik yang di tunjukan dalam suatu hasil pengujian Tarik dapat kita
lihat di mana terjadi garis lurus, karena perbandingan antara tegangan dan
regangan selalu sebanding sampai batas tertentu.
Perbandingan ini di sebut Modulus Elastisitas.

beban
Tegangan =
penampang
Di mana,
F
σ=
Aο
ΔL
Ꜫ=
Lο

Maka,
σ
Modulus Elastisitas (E) =

Atau,
FxLο
E=
AοxR

c. Batas proporsionalitas dan batas elastis


Sampai padaa suatu titik yang disebut batas proporsionalitas, di mana
tegangan sebanding dengan regangan yang di tunjukan pada grapik sebagai
garis lurus. Jika sampai pada batas elastis tegangan tidak lagi sebanding
dengan regangan. Jika beban di hilangakan maka Panjang batang akan
Kembali ke Panjang semula. Sebagai catatan bahwa secara praktis bisa di
anggap batas proporsionalitas dan batas elastis tiada berbeda.

d. Batas Lumer
Jika beban yang bekerja pada batang uji diteruskan sampai diluar
batas elastis akan terjadi secara tiba-tiba perpanjangan permanen dari
suatu batang uji. Pada saat ini benda dikatakan telah sampai pada Yield
Point (batas lumer), dimana regangan meningkat sekalipun tidak ada
peningkatan tegangan (hanya terjadi pada baja lunak).

ơʸ = Fᵞ
A𝞸

e. Yield Strength
Untuk beberapa bahan logam paduan non ferro dan baja-baja keras
yield point sukar dideteksi begitu juga batas limitnya.

f. Tegangan Tarik
Tegangan nominal maksimum yang ditahan oleh batang uji sebelum
patah disebut tegangan Tarik,

Tegangan Tarik = Beban maksimum


Penampang mula-mula
ơʀ= F maks
A𝞸

g. Pengecilan Penampang
Deformasi terjadi akibat tarikan merubah penampang menjadi lebih
kecil, prosentase perbandingan antara besarnya selisih luasan penampang
batang uji setelah patah dengan penampang mula-mula disebut kontraksi.
Kontraksi = Penampang mula-mula – penampang sesudah patah
Penampang mula-mula
Atau,
Z= A𝞸 - Aᶹ
x100%
A𝞸
C. Perlengkapan kerja
Perlengkapan yang digunakan dalam praktek ini adalah :
1. Universal Testing Machine
2. Dynamometer
3. Vernier Caliper
4. Micrometer
5. Test Piece
6. Spidol permanen
7. High Gauge
8. Dial Indikator
9. Surface Plate
10. V block dan klem
D. Keselamatan kerja
1. Pelajari job sheet sebelum praktek
2. Gunakan pakaian pratikum dan sepatu sapaty
3. Jangan merokok dan makan di waktu praktek
4. Tanya pada pembimbing pratikum hal-hal yang belum jelas
5. Selalu gunakan alat sesuai fungsinya atau kegunaannya
E. Langkah-langkah kerja (prosedur)
1. Persiapkan alat alat yang digunakan
2. Ukur batang uji dan bagi Panjang lo menjadi 10 bagian yang sama.
3. Hidupkan mesin hidrolik dengan menekan “pump on” sehingga “pump
lamp” menyala.
4. Biarkan beberapa menit menimal 15 menit sebagai pemansan awal mesin.
5. Pasang barang uji pada penjepit dari mesin uji Tarik , jika posisi dari
penjepit tidak tepat maka di atur dengan cara memutar tombol cross head
adj untuk menaikkan pada posisi up dan untuk menurunkan pada posisi
down.
6. Pasang dial indicator untuk mengamati pertambahan Panjang selama proses
pengujian.
7. Menentuka skala beban dengan memutar tombol range dan skala grafik roda
di samping kiri dynamometer.
8. Memberikan beban Tarik dengan cara memutar tombol speed control valve
pada posisi load.
9. Amati perubahan Panjang pada dial indicator dan pertambahan gayanya
pada dynamometer.
10. Setelah benda di uji putus :
 Lepaskan benda kerja yang di uji dari penjepitnya
1. Data Pengujian Kuat Lantak
a) Data Sebelum Diuji
Sebelum dilakukan pengujian maka harus dilakukan perhitungan kekuatan atau
tegangan tarik (σu) dari hasil pengujian tarik bahan tersebut yaitu sebagai berikut:
Otr =Fmaks
(46200 N) (N/m㎡)
(/x9,702)mm2
=625,50(N/m㎡)
Karena tegangan tarik (σu) = tegangan tekan (σ«), sehingga untuk menghitung gaya
pengujian lantak sesuai dengan gambar 1 adalah sebaga berikut:

Keterangan:
 Catat ukuran yang di perlukan
Lo=19,80mm
 Turunkan clamping head pada
do=9,60 mm
posisi semula dengan memutar speed

Gambar 1.Benda uji lantak Baja.


Untuk gaya maksimum (Fmaks) benda uji lantak
Ouk=FmaksFmaks=σkxA
=625,50(N/m㎡)x(/x9,602)(m㎡)
=45252,17(N)
Untuk gaya 80% (F80) yang dihentikan selama 30 detik
xFmaks
x45252,17(N)
=36201,74(N)≈36200(N)
·Untuk gaya 85%(F8s) gaya maksimum pengujian
xFmaks

control valve secara perlahan sampai posisi awal.


 Matikan mesin hidrolik dengan menekan pump off.

F. Data Pengamatan
b) Data Waktu Diuji
Setelah benda uji diletakkan pada mesin uji lantak dan dilakukan pengujian,maka dapat
diambil datanya (lihat tabel 1) sebagai berikut:
Tabel 1.Data waktu pengujian lantak bahan Baja:
Gaya tekan(F) Perpendekan(ΔL)
No. Keterangan
(N) (mm)
1. 0 0
2. 1000 0,02
3. 2000 0,04
4. 3000 0,05
5. 4000 0,06
6. 5000 0,06
7. 0009 0,07
8. 7000 0,08
9. 8000 0,08
10. 9000 0,09
11. 10000 0,10
12. 11000 0,11
13. 12000 0,12
14. 13000 0,14
15. 14000 0,15
16. 15000 0,16
17. 16000 0,18
18. 17000 0,19
19. 18000 0,21
20 19000 0,22
21. 20000 0,24
22. 21000 0,26
23. 22000 0,27
24. 23000 0,30
25. 24000 0,32
26. 25000 0,35
27. 26000 0,37
28. 27000 0,40
29. 28000 0,45
30. 29000 0,51
31. 30000 0,59
32. 31000 0,65
33. 32000 0,69
34. 33000 0,74
35. 34000 0,78
36. 35000 0,80
37. 36000 0,83
38. 36200 0,88 Gaya dihentikan 30 detik
39. 37000 0,90
Gaya tekan(F) Perpendekan(ΔL)
No. Keterangan
(N) (mm)
40. 38000 0,93
41. 38500 0,98 Gaya maksimum
c) Data Setelah Diuji
Setelah benda uji dilakukan pengujian lantak, maka dapat diambil datanya dengan
melakukan pengukuran (lihat gambar 2 dan tabel 2) sebagai berikut:
Keterangan:
Lv= panjang setelah ditekan (mm)
d、=diameter terbesar setelah ditekan(mm)

Gambar 2. Benda uji lantak setelah ditekan bahan Baja.

Tabel 2. Data pengukuran setelah ditekan

(ww)T (ww)°p Lv(mm) (wu)p


19,80 9,60 19,20 9,75
2.Bahan Kuningan
a) Data Sebelum Diuji
Sebelum dilakukan pengujian maka harus dilakukan perhitungan kekuatan atau
tegangan tarik (σu)
dari hasil pengujian tarik bahan tersebut yaitu sebagai berikut :
Ocr=Fmaks A
(36400 N) (N/m㎡) (/4x9,502)mm2
=513,76(N/m㎡)
Karena tegangan tarik (σu) = tegangan tekan (σk), sehingga untuk menghitung gaya
pengujian lantak sesuai dengan gambar 3 adalah sebagai berikut :

Keterangan:
Lo=19,80mm
do=9,60mm

Gambar 3. Benda uji lantak Baja.


" Untuk gaya maksimum (Fmaks) benda uji lantak
Ork =Fmaks
Fmaks=OukxA =513,76(N/m㎡)x(/4x9,602)(m㎡)
=37170,54(N)
· Untuk gaya 80% (F80) yang dihentikan selama 30 detik
F80=/10xFmaks
=8/0x37170,54(N)
=29736,43(N)≈29700(N)
·Untuk gaya 85% (Fss) gaya maksimum pengujian
Fos=8/0xFmaks
=5/50x37170,54(N)
=31594,96(N)≈31600(N)

b) Data Waktu Diuji


Setelah benda uji diletakkan pada mesin uji lantak dan dilakukan pengujian, maka dapat
diambil datanya (lihat tabel 3) sebagai berikut:
Tabel 3. Data waktu pengujian lantak bahan Baja:
Gaya tekan(F) Perpendekan(ΔL)
No. Keterangan
(N) (mm)
1. 0 0  
2. 1000 0,02  
3. 2000 0,04  
4. 3000 0,05  
5. 4000 0,06  
6. 5000 0,06  
7. 9000 0,07  
8. 7000 0,08  
9. 8000 0,08  
10. 9000 0,09  
11. 10000 0,1  
12. 11000 0,11  
13. 12000 0,12  
14. 13000 0,14  
15. 14000 0,15  
16. 15000 0,16  
17. 16000 0,18  
18. 17000 0,19  
19. 18000 0,21  
20 19000 0,22  
21. 20000 0,24  
22. 21000 0,26  
23.Data Setelah
b) 22000
Diuji 0,27  
24.Setelah benda
23000 0,3
uji dilakukan pengujian lantak,  maka dapat diambil datanya dengan
melakukan
25. pengukuran
24000 (lihat gambar 4 dan tabel 4)
0,32   sebagai berikut;
26. 25000 0,35  
27. 26000 0,37
Keterangan:  
28. 27000 Lv=panjang
0,4 setelah ditekan
  (mm)
29. 28000 dy= diameter
0,45 terbesar setelah
  ditekan(mm)
30. 29000 0,51  
31. 30000 0,59  
32. 31000 0,65  
Tabel
33. 4. Data 32000
pengukuran setelah ditekan:
0,69  
(wu)T
34. (wu)°p
33000 0,74 (ww)*T
  (ww)^p
19,80 9,60 19,30 9,80
35. 34000 0,78  
36. 35000 0,8  
II. Data Pengujian Tekan
37. 36000 0,83  
38.1.Bahan Baja
36200 0,88 Gaya dihentikan 30 detik
39.a) Data Sebelum
37000 Diuji: 0,9  

Sebelum benda uji dilakukan pengujian tekan, maka harus dilakukan


Uji Tekan Baja Ulir
pengukuran dimensi benda uji (lihat gambar 5) sebagai berikut:
40000
35000 Gambar 5. Benda uji tekan Baja.
30000
25000 Keterangan:
Gaya

20000
Lo=9,90mm
15000
10000 do=9,60mm
5000
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Perpanjangan
b) Data Waktu Diuji
Setelah benda uji diletakkan pada mesin uji tekan dan dilakukan pengujian, maka dapat
diambil datanya (lihat tabel 5) sebagai berikut :
Tabel 5. Data waktu pengujian lantak bahan Baja:
Gaya tekan(F) Perpendekan(ΔL)
No. Keterangan
(N) (mm)
1. 0 0
2. 2000 0,02
3. 4000 0,03
4. 0009 0,04
5. 0008 0,05
6. 10000 0,06
7. 12000 0,07
8. 14000 0,08
9. 16000 0,10
10. 18000 0,13
11. 20000 0,16
12. 22000 0,19
13. 24000 0,22
14. 26000 0,26
15. 28000 0,30
16. 30000 0,34
17. 32000 0,39
18. 34000 0,44
19. 36000 0,49
20. 38000 0,56
21. 40000 0,62
22. 42000 0,70
23. 44000 0,79
24. 46000 0,89
25. 48000 1,00
26. 50000 1,10
28. 52000 1,13
29. 54000 1,49
30. 56000 1,62
31. 58000 Keterangan
1,76
32 60000 Lo=10,00mm
1,90
33. 62000 do=9,60mm
2,05
34. 64000 2,19
35. 66000 2,32
36. 68000 2,44
37. 70000 2,60
38. 72000 2,72
39. 74000 2,85
40. 76000 2,98
41. 78000 3,13
42. 80000 3,23
43. 82000 3,35
44. 84000 3,42
45. 86000
Gambar 3,50
6. Benda uji tekan Kuningan.
46.b) Data Waktu
88000 Diuji 3,58
47.Setelah benda
90000 uji diletakkan pada
3,70 mesin uji tekan dan dilakukan pengujian, maka
48. 92000
dapat diambil datanya (lihat tabel3,82
6) sebagai berikut :
49.Tabel 6. Data
94000waktu pengujian lantak
3,92 bahan Baja:
50. 94800
Gaya tekan(F) 3,98 Gaya maksimum
Perpendekan(ΔL)
No. Keterangan
(N) (mm)

1. 0 0
2. 2000 0,02
3. 4000 0,03
4. 0009 0,05
5. 8000 0,06

6. 10000 0,08
7. 12000 0,10
8. 14000 0,12
9. 16000 0,15
10. 18000 0,18
11. 20000 0,21
12. 22000 0,25
13. 24000 0,31
14. 26000 0,39
15. 28000 0,48
16. 30000 0,61
17. 32000 0,73
18. 34000 0,83
19. 36000 0,98
20. 38000 1,00
21. 40000 1,23
22. 42000 1,35
23. 44000 1,47
24. 46000 1,59
25. 48000 1,72
26. 50000 1,83
28. 52000 1,94
29. 54000 2,05
30. 56000 2,15
31. 58000 2,26
32 60000 2,35
33. 62000 2,46
34. 64000 2,56
35. 66000 2,66
36. 68000 2,75
37. 70000 2,85
38. 72000 2,95
39. 74000 3,04

16
Data waktu pengujian lantak bahan Baja
100000
90000
80000
70000
60000
Gaya

50000
40000
30000
20000
10000
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Perpendekan

H. Analisa
Uji lantak dan tekan merupakan pengujian bahan dengan cara merusak benda kerja,uji tekan
dan uji lantak dilakukan dengan mesin uji tekan universal,pengujian lantak dan tekan
dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik behan,pada kasus ini menggunakan bahan baja
dan kuningan

I. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari data diatas,ialah tidak semua bahan mempunyai
kemampuan yang sama

17

Anda mungkin juga menyukai