Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PENGUJIAN BAHAN

“ Uji Tarik ”

Disusun Oleh :

Nama : AKBAR WICAKSONO

NIM : 4202217073

Kelas : 3C D4 MK

Kelompok :2

Tanggal Praktek : 31 Oktober 2022

LAB PENGUJIAN BAHAN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Oktober, 2023
1. TUJUAN PRAKTEK

Adapun tujuan dari dialkukannya praktikum uji Tarik ini adalah, sebagai berikut:

1. Bisa Melakukan percobaan Tarik.


2. Bisa Mengetahui kekuatan tarik bahan.
3. Bisa Mengetahui Yield point bahan.
4. Menghitung presentase perpanjangan (Persentage Elongation After Fracture) dan
presentase pengurangan luas penampang (Persentage Reduction of Area) atau
konstraksi (Z).
5. Mengetahui Modulus Elastisitas bahan.
6. Menganalisa kerusakan bahan dengan menggunakan diagram tegangan-regangan.

2. DASAR TEORI
Pengujian tarik adalah suatu percobaan dengan cara merusak benda uji, dimana benda
uji dipasang pada mesin uji tarik, kemudian dibebani sedikit demi sedikit sampai benda
uji putus. Pada pengujian tarik, akan terjadi perubahan atau deformasi dari benda uji yaitu
pertambahan panjang dan pengecilan penampang benda uji tersebut.
a. Regangan (ε)

Regangan dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang


(∆ L=Lu−Lo )dengan panjang mula-mula Lo.

Panjang sesudah pata ( Lu )−Panjang awal( L o)


Regangan=
Panjang awal (Lo)

∆L
ε= ×100 %
Lo

Jika batang uji patah tidak ditengah-tengah antara dua titik ukuran dan jarak patahnya
kurang dari sepertiga panjangnya terhadap salah satu titik, maka penentuan regangan
dilakukan sesuai prosedur berikut.

Sebelum benda diuji, panjang Lo dibagi menjadi 10 bagian yang sama, dan kita sebut
N = 10.

Jika n - jumlah bagian A – B, dimana A adalah titik yang diambil dari bagian patah
terpendek, maka perpanjangan setelah patah dapat ditentukan dengan :
1. Jika N- n adalah genap
AB−2 BC −Lo
ε p= ×100 %
Lo

2. Jika N-n adalah ganjil


1 11
AB+ BC + BC −Lo
ε p= ×100 %
Lo
b. Elastisitas (E)

Pada grafik yang ditunjukkan dalam suatu hasil pengujian tarik dapat kita lihat
dimana terjadi garis lurus, karena perbandingan antara tegangan dan regangan selalu
sebanding sampai pada batas tertentu.

Perbandingan ini disebut Modulus Elastisitas.

Beban
Tegangan=
Penampang

Dimana,

F
σ=
A0

Maka,

σ
Modulus Elastisitas (E)=
ε

atau,

F × L0
(E)=
A0 × R

Elastis yaitu jika batang ditarik dan mengalami regangan tetapi bila dilepaskan beban
tariknya, maka batang kembali seperti keadaan semula.

c. Batas Proporsionalitas dan Batas Elastis

Sampai pada suatu titik yang disebut batas proporsionalitas, dimana tegangan
sebanding dengan regangan yang ditunjukkan pada grafik sebagai garis lurus. Jika
sampai pada batas elastis tegangan tidak lagi sebanding dengan reganagn. Jika beban
dihilangkan maka panjang batang akan kembali ke panjang semula. Sebagai catatan
bahwa secara praktis bisa dianggap batas proporsionalitas dan batas elastis tiada
berbeda.

d. Yield Point (Batas Lumer)

Jika beban yang bekerja pada batang uji diteruskan sampai diluar batas elastis akan
terjadi secara tiba-tiba perpanjangan permanen dari suatu batang uji. Pada saat ini
benda dikatakan telah sampai pada Yield Point (batas lumer), dimana regangan
meningkat sekalipun tidak ada peningkatan tegangan (hanya terjadi pada baja lunak)

e. Yield Strength/Proof stress

Untuk beberapa bahan logam paduan non ferro dan baja-baja keras yield point sukar
dideteksi begitu juga batas limitnya. Oleh karena itu dinyatakan perpanjangan non
proporsional adalah misalnya 0,2%

f. Tegangan Tarik (σ ¿¿ R)¿


Tegangan nominal maksimum yang ditahan oleh batang uji sebelum patah disebut
tegangan tarik, yaitu merupakan perbandingan antara beban maksimum yang dicapai
selama percobaan tarik dan penampang mula-mula.
g. Pengecilan Penampang

Deformasi terjadi akibat tarikan merubah penampang menjadi lebih kecil,


prosentase perbandingan antara besarnya selisih luasan penampang batang uji setelah
patah dengan penampang mula-mula disebut kontraksi.

Sehingga dapat dituliskan yaitu:

C. PERLENGKAPAN PRAKTEK

Perlengkapan yang digunakan dalam praktek ini adalah:

1. Universal Testing Machine


2. Dynamometer
3. Vernier Caliper
4. Micrometer
5. Test Piece
6. Spidol permanen
7. High Gauge
8. Dial Indikator
9. Surface Plate
10. V block dan klem

D. KESELAMATAN KERJA

Adapun keselamtan kerja yang harus diperhatikan praktikan dalam melakukan


pengujian ini, sebagai berikut:

1. Pelajari Job sheet sebelum praktek


2. Gunakan pakaian praktikum dan sepatu kulit. 3. Jangan merokok dan makan waktu
praktek
3. Tanyakan pada pembimbing praktikum hal-hal yang belum jelas

E. PROSEDUR PRAKTEK

Berikut adalah prosedur dari praktikum pengujian Tarik yang akan dilakukan:

1. Persiapkan peralatan yang digunakan.


2. Ukur batang uji dan bagi panjang Lo menjadi 10 bagian yang sama.
3. Hidupkan mesin hirolik dengan menekan "pump on" sehingga "pump lamp" menyala
4. Biarkan beberapa menit (± 15 menit) sebagai pemanasan awal mesin
5. Pasang batang uji pada penjepit (clamping head) dari mesin uji tarik, jika posisi dari
penjepit tidak tepat maka diatur dengan cara memutar tombol "cross head adj" untuk
menaikkan pada posisi "up" dan untuk menurunkan pada posisi "down".
6. Pasang dial indikator untuk mengamati pertambahan panjang selama proses pengujian.
7. Menentukan skala beban (dengan memutar tombol range) dan skala grafik pada roda
disamping kiri dynamometer.
8. Memberikan beban tarik dengan cara memutar tombol "speed control valve" pada
posisi "Load”.
9. Amati perubahan panjang pada dial indikator dan pertambahan gayanya pada
dynamometer.
10. Setelah benda uji putus:
 Lepaskan batang uji dari jepitannya.
 Catat ukuran yang diperlukan
 Turunkan clumping head pada posisi semula dengan memutar speed control valve
secara perlahan sampai posisi awal.
 Matikan mesin hidrolik dengan menekan pump off

F. DATA PENGUJIAN TARIK

1. Bahan Baja
a) Data Sebelum Diuji

Gambar 1. Benda uji tarik baja.

Dari hasil pengukuran benda uji tarik bahan Baja sebelum dilakukan pengujian seperti
gambar 1 di atas adalah;

do = 25,00 mm h2 = 10,00 mm

D = 10,00 mm n2 = 25,00 mm

h1 = 9,70 mm Lt = 220,00 mm

Lo = 150,00 mm D = 12,00 mm

b) Data Waktu Diuji

Pada waktu pengujian tarik bahan Baja didapatkan data seperti pada tabel 1.
sebagai berikut:
Tabel 1. Data hasil pengujian tarik baja untuk gaya dan perpanjangan.

Perpanjangan (ΔL)
NO Gaya (F)/Beban (N) Keterangan
(mm)
1 0 0
2 1000 0.08
3 2000 0.14
4 3000 0.18
5 4000 0.23
6 5000 0.24
7 6000 0.26
8 7000 0.28
9 8000 0.3
10 9000 0.31
11 10000 0.33
12 11000 0.34
13 12000 0.35
14 13000 0.36
15 14000 0.38
16 15000 0.38
17 16000 0.4
18 17000 0.41
19 18000 0.42
20 19000 0.43
21 20000 0.44
22 21000 0,45
23 22000 0,47
24 23000 0,47
25 24000 0,48
26 25000 0,50
27 26000 0,51
28 27000 0,52
29 28000 0,61
30 29000 0,88
31 30000 0,94
32 31000 1,00
33 32000 1,03
34 33000 1,16
35 34000 1,24
36 35000 1,34
37 36000 1,46
38 37000 1,59
39 38000 1,77
40 39000 1,99
41 40000 2,33
42 41000 3,04
43 42000 4,30
44 43000 4,55
45 44000 4,60
46 45000 4,67
47 46000 4,70
48 46200 4,72 Gaya maksimum
49 46000 4,76
50 45000 4,79
51 44000 4,86
52 43000 4,95
0.5

0.45

0.4

0.35

0.3
Peranjangan

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0 5000 10000 15000 20000 25000
Gaya

Gambar 2, Grafik hubungan gaya dan perpanjangan bahan Baja.

Dari hasil pengujian Tarik didapat juga grafik hubungan gaya dan perpanjangan dari
mesin uji tarik tersebut seperti gambar 2 sebagai berikut:

Gambar 3, Grafik hubungan gaya dan perpanjangan bahan Baja dari mesin uji
Tarik.
c) Data Setelah Diuji

Setelah benda uji dilepas dari penjepit mesin uji Tarik, maka dilakukan pengamatan
dan pengukuran. Adapun data yang diambil dapat dilihat pada gambar 3 dan tabel 2
sebagai berikut:

Gambar 4. Benda uji setelah diuji tarik bahan Baja.

Tabel 2. Hasil pengukuran bahan Baja setelah benda uji putus

L0 (mm) d 0 (mm) Lv (mm) d v (mm)


150 mm 9,70 mm 186,10 mm 6,10 mm

2. Bahan Kuningan
a) Data Sebelum Diuji

Gambar 5. Benda uji setelah diuji tarik bahan kuningan.

Dari hasil pengukuran benda uji tarik bahan Baja sebelum dilakukan pengujian seperti
gambar 1 di atas adalah;

do = 25,00 mm h2 = 10,00 mm

D = 10,00 mm n2 = 25,00 mm
h1 = 9,70 mm Lt = 220,00 mm

Lo = 150,00 mm D = 12,00 mm

b) Data Waktu Diuji


Pada waktu pengujian tarik bahan kuningan didapatkan data seperti pada tabel 1
sebagai berikut:

Tabel 3. Data hasil pengujian tarik kuningan untuk gaya dan perpanjangan.

Gaya/Beban (F) Perpanjangan (AL)


No. Keterangan
(N) (mm)
1 0 0
2 1000 0,40
3 2000 1,02
4 3000 1,45
5 4000 1,75
6 5000 2,00
7 6000 2,25
8 7000 2,45
9 8000 2,69
10 9000 2,83
11 10000 3,07
12 11000 3,28
13 12000 3,42
14 13000 3,55
15 14000 3,67
16 15000 3,80
17 16000 4,05
18 17000 4,16
19 18000 4,40
20 19000 4,45
21 20000 4,74
22 21000 4,88
23 22000 5,07
24 23000 5,17
25 24000 5,46
26 25000 5,54
27 26000 5,73
28 27000 6,05
29 28000 6,34
30 29000 6,57
31 30000 7,22
32 31000 7,70
33 32000 8,32
34 33000 9,25
35 34000 10,19
36 35000 11,31
37 36000 12,91
38 36400 13,50 Gaya Maksimum

100%
90%
80%
70%
Perpanjangan

60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37

Gaya /Beban

Gambar 6. Grafik hubungan gaya dan perpanjangan bahan kuningan.

Dari hasil pengujian Tarik didapat juga grafik hubungan gaya dan perpanjangan dari
mesin uji tarik tersebut seperti gambar 2 sebagai berikut:
Gambar 7. Grafik hubungan gaya dan perpanjangan bahan kuningan dari
mesin uji Tarik.

c) Data Setelah Diuji

Setelah benda uji dilepas dari penjepit mesin uji Tarik, maka dilakukan
pengamatan dan pengukuran. Adapun data yang diambil dapat dilihat pada gambar 3 dan
tabel 2 sebagai berikut:

Gambar 8. Benda uji setelah diuji tarik bahan kuningan.

Tabel 4. Hasil pengukuran bahan kuningan setelah benda uji putus

L0 (mm) d 0 (mm) Lv (mm) d v (mm)


150 mm 9,50 mm 156,20 mm 9,30 mm

G. PENGOLAHAN DATA PENGUJIAN TARIK


1. Bahan Baja
Dari salah satu data tabel 1 pengujian Tarik di atas, maka dapatlah diolah
dengan contoh perhitungan sebagai berikut:

a. Mencari kekuatan atau tegangan Tarik (σ ¿¿ tr)¿

σ tr =
F N
( )
A 0 mm 2
F 4000 N 4000 N N
σ tr = = = =54,156
π 2 π 73 , 86 mm
2
mm
2
∙d ∙(9 ,70 mm)2
4 0 4

b. Mencari Regangan (ε)

∆L
ε=
L0
∆ L 0 ,23 mm
ε= = =0,00153
L0 150 mm

c. Mencari Modulus Elastisitas (E)

σ tr
E=
ε

N
54,156
σ tr mm
2
N
E= = =35396,078 2
ε 0,00153 mm

Sedangkan hasil perhitungan dari data tabel 1 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:

Tabel 5. Hasil pengolahan data pengujian Tarik bahan baja.

No Beban/Gaya Perpanjangan Tegangan Regangan Modulus


( F ) (N ) ( ∆ L ) (mm) Tarik (ε) Elastisitas
(σ ¿¿ tr)¿ (E)
( mmN )
2
( )
N
mm
2

1 0 0 0 0 0
2 1000 0.08 13,53912808 0,000533 25401,74124
3 2000 0.14 27,07825616 0,000933 29022,78259
4 3000 0.18 40,61738424 0,0012 33847,8202
5 4000 0.23 54,15651232 0,001533 35327,14437
6 5000 0.24 67,6956404 0,0016 42309,77525
7 6000 0.26 81,23476848 0,001733 46875,22705
8 7000 0.28 94,77389656 0,001866 50789,86954
9 8000 0.3 108,3130246 0,002 54156,51232
10 9000 0.31 121,8521527 0,00206 59151,53045
11 10000 0.33 135,3912808 0,0022 61541,49127
12 11000 0.34 148,9304089 0,002266 65723,92272
13 12000 0.35 162,469537 0,00233 69729,41501
14 13000 0.36 176,008665 0,0024 73336,94377
15 14000 0.38 189,5477931 0,00253 74920,07633
16 15000 0.38 203,0869212 0,00253 80271,51036
17 16000 0.4 216,6260493 0,002666 81255,08225
18 17000 0.41 230,1651774 0,002733 84217,04258
19 18000 0.42 243,7043054 0,0028 87037,25194
20 19000 0.43 257,2434335 0,0028666 89738,1684
21 20000 0.44 270,7825616 0,0029333 92313,28592
22 21000 0,45 284,3216897 0,003 94773,89656
23 22000 0,47 297,8608178 0,0031333 95062,97442
24 23000 0,47 311,3999458 0,0031333 99384,01872
25 24000 0,48 324,9390739 0,0032 101543,4606
26 25000 0,5 338,478202 0,00333333 101543,4606
3
27 26000 0,51 352,0173301 0,0034 103534,5088
28 27000 0,52 365,5564582 0,00346666 105448,9783
7
29 28000 0,61 379,0955862 0,00406666 93220,22613
7
30 29000 0,88 392,6347143 0,00586666 66926,37176
7
31 30000 0,94 406,1738424 0,00626666 64814,97485
7
32 31000 1 419,7129705 0,00666666 62956,94557
7
33 32000 1,03 433,2520986 0,00686666 63094,96581
7
34 33000 1,16 446,7912266 0,00773333 57774,72758
3
35 34000 1,24 460,3303547 0,00826666 55685,12356
7
36 35000 1,34 473,8694828 0,00893333 53045,09136
3
37 36000 1,46 487,4086109 0,00973333 50076,22715
3
38 37000 1,59 500,947739 0,0106 47259,22066
39 38000 1,77 514,486867 0,0118 43600,58195
40 39000 1,99 528,0259951 0,01326666 39800,95441
7
41 40000 2,33 541,5651232 0,01553333 34864,7075
3
42 41000 3,04 555,1042513 0,02026666 27390,0124
7
43 42000 4,3 568,6433794 0,02866666 19836,39695
7
44 43000 4,55 582,1825074 0,03033333 19192,82992
3
45 44000 4,6 595,7216355 0,03066666 19425,70551
7
46 45000 4,67 609,2607636 0,03113333 19569,40354
3
47 46000 4,7 622,7998917 0,03133333 19876,59229
3
48 46200 4,72 625,5077173 0,03146666 19878,42322
7
49 46000 4,76 622,7998917 0,03173333 19626,04701
3
50 45000 4,79 609,2607636 0,03193333 19079,14709
3
51 44000 4,86 595,7216355 0,0324 18386,47023
52 43000 4,95 582,1825074 0,033 17641,89417

Dari tabel 5 di atas maka dapatla dibuat gambar 9 grafik hubungan tegangan Tarik
dan regangan sebagai berikut:

600

500
Tegangan tarik (𝜎tr)

400

300

200

100

0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1
Regangan (ε)

Gambar 9. grafik hubungan Tengangan Tarik dan regangan bahan baja.

Sedangkan dari data gambar grafik hubugan gaya Tarik dan perpanjangan, maka
dapat dihitung yaitu:

1) Tegangan Batas Elastis (σ ¿¿ E)¿

( )
FE N
σ E=
A 0 mm 2
28500 N 28500 N N
σ E= = =385,865
π 73 , 86 mm
2
mm
2
∙(9 , 70 mm)2
4

2) Tegangan Batas Lumer Atas (Upper Yield Strength) (σ ¿¿ U)¿

( )
FU N
σ U=
A 0 mm2
30000 N 30000 N N
σ U= = =406,173
π 73 , 86 mm
2
mm
2
∙(9 ,70 mm)2
4

3) Tegangan Batas Putus (σ ¿¿ pt )¿

( )
F pt N
σ pt =
A 0 mm2
33500 N 33500 N N
σ pt = = =453 , 56
π 73 ,86 mm
2
mm
2
∙( 9 ,70 mm)2
4

Untuk mencari kontraksi (Z) dari hasil pengukuran pada tabel.. adalah sebagai berikut:

a) Kontraksi Panjang (Z¿ ¿ p)¿

L v −L0
Zp= ×100 %
L0
186 ,10 mm−150 mm
Zp= × 100 %
150 mm
360 ,1 mm
Zp= × 100 %=0 , 24 ×100 %=24 %
150 mm

b) Kontraksi diameter (Z¿ ¿ d)¿

A 0− A v
Z d= ×100 %
Av
π 2 π 2
∙d − ∙d
4 0 4 v
Zp= ×100 %
π 2
∙ d0
4
2 2
73 , 86 mm −29 , 20 mm
Zp= 2
×100 %=0,604 ×100 %=60 , 4 %
73 , 86 mm

2. Bahan Kuningan

Dari salah satu data tabel 1 pengujian Tarik di atas, maka dapatlah diolah
dengan contoh perhitungan sebagai berikut:

a. Mencari kekuatan atau tegangan Tarik (σ ¿¿ tr)¿

σ tr =
( )
F N
A 0 mm 2
F 4000 N 4000 N N
σ tr = = = =56,465
π 2 π 70 , 84 mm
2
mm
2
∙d ∙(9 ,50 mm)2
4 0 4

b. Mencari Regangan (ε)

∆L
ε=
L0
∆ L 1 , 75 mm
ε= = =0,0116
L0 150 mm

c. Mencari Modulus Elastisitas (E)

σ tr
E=
ε
N
56,465
σ tr mm
2
N
E= = =4876,672 2
ε 0,0116 mm
Sedangkan hasil perhitungan dari data tabel 1 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:

Tabel 6. Hasil pengolahan data pengujian Tarik bahan kuningan.

Tegangan
Modulus
Tarik
Regangan Elastisitas
Beban/Gaya Perpanjangan (σ ¿¿ tr)¿
No (ε) (E)
( F ) (N ) ( ∆ L ) (mm)
( )
N
mm
2
( )
N
mm
2

1 0 0 0 0 0
2 0,00266666
1000 0,4 14,11631846 5293,619424
7
3 2000 1,02 28,23263693 0,0068 4151,858372
4 0,00966666
3000 1,45 42,34895539 4380,92642
7
5 0,01166666
4000 1,75 56,46527386 4839,880616
7
6 0,01333333
5000 2 70,58159232 5293,619424
3
7 6000 2,25 84,69791078 0,015 5646,527386
8 0,01633333
7000 2,45 98,81422925 6049,85077
3
9 0,01793333
8000 2,69 112,9305477 6297,242438
3
10 0,01886666
9000 2,83 127,0468662 6733,932836
7
11 0,02046666
10000 3,07 141,1631846 6897,224005
7
12 0,02186666
11000 3,28 155,2795031 7101,196788
7
13 12000 3,42 169,3958216 0,0228 7429,641297
14 0,02366666
13000 3,55 183,51214 7754,034086
7
15 0,02446666
14000 3,67 197,6284585 8077,457432
7
16 0,02533333
15000 3,8 211,744777 8358,346459
3
17 16000 4,05 225,8610954 0,027 8365,225757
18 0,02773333
17000 4,16 239,9774139 8653,031751
3
19 0,02933333
18000 4,4 254,0937324 8662,28633
3
20 0,02966666
19000 4,45 268,2100508 9040,78823
7
21 20000 4,74 282,3263693 0,0316 8934,378775
22 0,03253333
21000 4,88 296,4426877 9111,967861
3
23 22000 5,07 310,5590062 0,0338 9188,136278
24 0,03446666
23000 5,17 324,6753247 9419,980406
7
25 24000 5,46 338,7916431 0,0364 9307,462724
26 0,03693333
25000 5,54 352,9079616 9555,269719
3
27 26000 5,73 367,0242801 0,0382 9607,965447
28 0,04033333
27000 6,05 381,1405985 9449,766906
3
29 0,04226666
28000 6,34 395,256917 9351,504345
7
30 29000 6,57 409,3732355 0,0438 9346,420901
31 0,04813333
30000 7,22 423,4895539 8798,259431
3
32 0,05133333
31000 7,7 437,6058724 8524,789722
3
33 0,05546666
32000 8,32 451,7221909 8144,029883
7
34 33000 9,25 465,8385093 0,06166666 7554,137989
7
35 0,06793333
34000 10,19 479,9548278 7065,085787
3
36 35000 11,31 494,0711462 0,0754 6552,667722
37 0,08606666
36000 12,91 508,1874647 5904,579373
7
38 36400 13,5 513,8339921 0,09 5709,266579

Dari tabel 6. di atas maka dapatla dibuat gambar 10. grafik hubungan tegangan Tarik
dan regangan sebagai berikut:

700

600
Tegangan tarik (𝜎 tr)

500

400

300

200

100

0
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04
Regangan (ε)

Gambar 10. grafik hubungan Tengangan Tarik dan regangan bahan kuningan.

Sedangkan dari data gambar grafik hubugan gaya Tarik dan perpanjangan, maka
dapat dihitung yaitu:

1) Tegangan Batas Elastis (σ ¿¿ E)¿

( )
FE N
σ E=
A 0 mm 2
25000 N 25000 N N
σ E= = =352,907
π 70 , 84 mm
2
mm
2
∙(9 , 50 mm)2
4
2) Tegangan Batas Lumer Atas (Upper Yield Strength) (σ ¿¿ U)¿

( )
FU N
σ U=
A 0 mm2
32000 N 32000 N N
σ U= = =451,722
π 70 , 84 mm
2
mm
2
∙(9 ,50 mm)2
4

3) Tegangan Batas Putus (σ ¿¿ pt )¿

( )
F pt N
σ pt =
A 0 mm2
33750 N 33750 N N
σ pt = = =476,425
π 70 ,84 mm
2
mm
2
∙( 9 ,50 mm)2
4

Untuk mencari kontraksi (Z) dari hasil pengukuran pada tabel.. adalah sebagai berikut:

a) Kontraksi Panjang (Z¿ ¿ p)¿

L v −L0
Zp= ×100 %
L0
156 ,20 mm−150 mm
Zp= × 100 %
150 mm
6 , 2mm
Zp= ×100 %=0,04133 × 100 %=4,133 %
150 mm

b) Kontraksi diameter (Z¿ ¿ d)¿


A 0− A v
Z d= ×100 %
Av
π 2 π 2
∙d − ∙d
4 0 4 v
Zp= ×100 %
π 2
∙d
4 0
2 2
70 , 84 mm −67 , 89 mm
Zp= 2
× 100 %=0,0416 ×100 %=4 , 16 %
70 , 84 mm

H. ANALISA

Dari hasil data dan pengujian yang diperoleh dapat di analisa bahwa uji tarik adalah
sebuah cara yang dilakukan untuk mengtahui sifat mekanik yaitu menentukan kekuatan tarik,
elastisitas material dan tegangan ultimate (suatu tegangan maksimum yang mampu di tahan
oleh suatu material ketika di regangkan atau di tarik) dengan menggunakan mesin Universal
Testing Machine. Pada pengujian kali ini digunakan sebuah material yaitu Logam dan
Kuningan. Pada pengujian kali ini untuk mengtahui sifat mekanik suatu material yaitu
dilakukannya persiapan material (Logam dan Kuningan) Sampel harus memiliki bentuk dan
dimensi yang sesuai dengan standar pengujian serta Pastikan bahwa permukaan sampel sudah
bersih dan halus hal ini membantu untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat lalu lakukan
uji tarik dengan menempatkan sampel baja dan kuningan dalam mesin uji tarik hingga sampel
mengalami peregangan atau pecah. Kemudian lakukan catat hasil pengukuran yang
mencakup data tegangan dan perpanjangan.
Setelah di dapat data hasil dari pengujian dapat di analisa bahwa material baja dapat
menahan beban gaya atau memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi di bangingkan dengan
kuningan sehingga untuk mencapai titik putus terdapat perbedaan waktu antara logam dan
kuningan.

I. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai