Anda di halaman 1dari 16

Laporan Uji Tarik

Disusun Oleh :

Nama : VALENTINO ALFARES AMBOK


NIM : 3201902021
Kelas/Prodi : TME D3 2A
Kelompok : 2
Tanggal Praktek : 29 JUNI 2020
Dosen : SUTRISNO IDRIS,ST.,MT.

Laboratorium Pengujian Bahan


Jurusan Teknik Mesin
PoliteknikNegeri Pontianak
2020

Laporan Uji Tekan


A. TUJUAN PRAKTEK
1. Dapat melakukan percobaan tarik.
2. Mengetahui kekuatan tarik bahan.
3.Mengetahui yield poin bahan.
4. Menghitung prosentase perpanjangan dan prosentase pengurangan luas penampang
(konstraksi)’
5. Mengetahui modulus elastisitas bahan.
6. Menganalisa kerusakan bahan dengan menggunakan diagram tegangan-regangan.
B.TEORI DASAR
Pengujian tarik adalah suatu percobaan dengan
Cara merusak benda uji,dimana benda uji
Dipasang pada mesin uji tarik ,kemudian
Dibebani sedikit demi sedikit sampai benda uji
Putus.
Pada pengujian tarik,akan terjadi perubahan atau
Deformasi dari benda uji yaitu pertambahan
Panjang dan pengecilan penampang benda ujitersebut.
a. Regangan (Ɛ)
regangan dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara panjang (∆L=Lu-Lo) dengan
panjang mula-mula Lo.
Panjang sesudah patah (Lu)-
Regangan= panjang awal (Lo)
Panjang awal(Lo)
∆L
Ɛ ¿ x 100 %
Lo
Jika nbatang uji patah di tengah-tengah antara
Dua titik ukuran dan jarak patahnya kurang dari
Sepertiga panjangnya terhadap salah satu titik,
maka penentuan regangan dilakukan sesuai
prosedur berikut.
Sebelum di uji,panjang Lo dibagi 10 bagian yang sama,dan kita sebut N=10.jika n-jumlah bagian A-
B, dimana A adalah titik yang diambil dari bagian patah terpendek,maka perpanjangan setelah patah
dapat ditentukan dedngan:
a.jika N-n adalah genap.
− AB+2 BC −Lo x 100 %
εp
Lo

b.jika N-n adalah ganjil.


− AB+ BC 1 +B C 11−Lo × 100
εp
Lo

b.Elastisitas (E)
pada grafik yang ditunjukan dalam suatu hasil pengujian tarik dapat kita lihat dimana terjadi
garis lurus ,karena perbandingan antara tegangan dan regangan selalu sebanding sampai pada
batas waktu tertentu.
Perbandingan ini disebut modulud Elastisitas.
beban
tegangan=
penampamg
F
Dimana, σ =
A
ΔL
ε=
L0
σ
Maka, modulus elastisitas (E) =
ε
FxLo
Atau, E=
AoxR
Elastis yaitu jika batang ditarik dan mengalami regangan tetaoi bila dilepaskan beban
tarikannya,maka batang kembali seperti semula.
c.Batas proporsionalitas dan Batas elastis
sampai pada suatu titik yang disebut proporsionalitas,dimana tegangan sebanding dengan
regangan yang ditunjukan pada grafik sebagai garis lurus.jika sampai pada batas elastis
tegangan tidak lagi sebanding dengan regangan .jika beban dihilangkan maka panjang batang
akan kembali ke panjang semula.sebagai catatan bahwa secara praktis bisa dianggap batas
proporsionalitas dan batas elastis tiada berbeda.
d.yield poin (Batas lumer)
jika beban yang bekerja pada batang uji diteruskan sampai diluar batas elastis akan terjadi
secara tiba-tiba perpanjangan permanen dari suatu batang uji.pada saat ini benda dikatakan
telah sampai pada yield point (batas lumer),dimana regangan meningkat sekalipun tidak ada
peningkatan tegangan (hanya terjadi pada baja lunak).

Fy
σ y=
Ao
e.yield strength/proff stress
untuk beberapa bahan logam paduan non ferro dan baja-baja keras yield point sukar dideteksi
begitu juga batas limitnya.oleh karena itu dinyatakan perpanjangannon proporsional adalah
misalnya 0,2%.
f.Tegangan tarik (σ R ¿
Tegangan nominal maksimum yang ditahan oleh batanguji sebelum patah disebut tegangan
tarik,yaitu merupakan perbandingan antara beban maksimum yang dicaoai selama percobaan
tarik dan penampang mula-mula.

beban maksimum
tegangan tarik =
penampang mula−mula
F maks
σ R=
A0
g.pengecilan penampang (konstraksi)
Deformasi terjadi akibat tarikan merubah penampang menjadi lebih kecil,prosentase
perbandingan antarabesarnya selisih luasan penampang batang uji setelah patah dengan
penampang mula-mula disebut konstraksi.
Sehingga dapat ditulis yaitu:
penampang mula−mula− penampang sesudah patah
konsraksi=
penampang mula−mula
Atau,
A 0− A v
Z= x 100 %
A0
C.PERLENGKAPAN PRAKTEK
1. universal testing machine
2. tip ex kertas cair
3. Baja ST 37
4. Kuningan
5. pengaris besi
6. jangka sorong (varnier calipers)
7. dial indikator
8. v blok dan klem
9. dynamometer

D.KESELAMATAN KERJA
1.pelajari job sheet sebelum praktek
2.Gunakan pakaian praktikum dan sepatu kulit
3.Jangan makan dan minum waktu praktek
4.Tanyakan pada pembimbing praktikum hal-hal
Yang belum jelas.

E.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Persipakan peralatan yang digunakan
2.Ukur batang uji dan bagi panjang Lo menjadi 10
Bagian yang sama.
3.Hidupkan mesin hidrolik gengan menekan “pump
On” sehingga “pump lamp”menyala
4.Biarkan beberapa menit (± 15 menit)sebagai
Pemanasan awal mesin.
5.Pasang batang uji pada penjepit (clamping head)
Dari mesin uji tarik,jika posisi dari penjepit tidak
Tidak tepat maka diatur dengan cara memutar
Tombol “cross head adj” untuk menaikan pada
Posisi “up” dan untuk menurunkan pada posisi
“down”
6. Pasang dial indikator untuk mengamati
Pertambahan panjang selama proses pengujian.
7. Menentukan skala beban (dengan memutar
tombol range) dan skala grafik pada roda
disamping kiri dynamometer.
8. Memberikan beban tarik dengan cara memutar
“speed control valve”pada posisi “load”
9. Amati perubahan panjang pada dial indikator dan
pertambahan gayanya pada dynamometer.10.Setelah benda uji putus:
 Lepaskan batang uji dari jepitannya.
 Catat ukuran yang diperlukan.
 Turunkan clamping head pada posisi semula dengan memutar speed control valve
secara perlahan sampai posisi awal.
 Matikan mesin hidrolik dengan menekan pump off.
F.DATA PENGAMATAN
1.Baja ST 37.
a).Data sebelum diuji

Gambar 1.benda uji tarik tarik baja beton polos


Dari hasil pengukuran benda uji tarik bahan baja beton polos sebelum dilakukan pengujian
seperti gambar diatas adalah;
do = 9,00 mm
Lo = 150,00 mm
Lt = 234, 5
b) Data waktu diuji

No. Gaya / beban ( N ) Perpnjangan / ∆L ( mm ) Keterangan


1 0 0,00
2 1.000 0,75
3 2.000 1,35
4 3.000 1,76
5 4.000 2,24
6 5.000 2,44
7 6.000 2,63
8 7.000 2,80
9 8.000 3,00
10 10.000 3,26
11 11.000 3,41
12 12.000 3,51
13 13.000 3,62
14 14.000 3,75
15 15.000 3,82
16 16.000 3,99
17 17.000 4,14
18 18.000 4,20
19 19.000 4,27
20 20.000 4,43
21 21.000 4,50
22 22.000 4,66
23 23.000 4,72
24 24.000 4,80
25 25.000 5,00
26 26.000 5,08
27 27.000 5,16
28 28.000 6,10
29 29.000 8,75
30 30.000 9,40
31 31.000 9,98
32 32.000 10,30
33 33.000 11,55
34 34.000 12,40
35 35.000 13,40
36 36.000 14,55
37 37.000 15,90
38 38.000 17,70
39 39.000 19,90
40 40.000 23,25
41 41.000 30,36
42 42.000 43,00
43 43.000 35,54
44 44.000 46,00
45 45.000 46,65
46 46.000 46,95
47 46.000 47,03 Gaya maksimum
48 46.000 47,60
49 45.000 47,85
50 44.000 48,60

2. Kuningan
a).Data sebelum diuji

Gambar 1.benda uji tarik tarik baja beton polos


Dari hasil pengukuran benda uji tarik bahan baja beton polos sebelum dilakukan pengujian
seperti gambar diatas adalah;
do = 9,50 mm
Lo = 150,00 mm
Lt = 234, 5

b). Data waktu diuji

No. Gaya / beban ( N ) Perpnjangan / ∆L ( mm ) Keterangan


1 0 0
2 1.000 0,4
3 2.000 1,02
4 3.000 1,45
5 4.000 1,75
6 5.000 2
7 6.000 2,25
8 7.000 2,45
9 8.000 2,69
10 9.000 2,83
11 10.000 3,07
12 11.000 3,28
13 12.000 3,42
14 13.000 3,55
15 14.000 3,67
16 15.000 3,81
17 16.000 4,05
18 17.000 4,16
19 18.000 4,4
20 19.000 4,45
21 20.000 4,74
22 21.000 4,88
23 22.000 5,07
24 23.000 5,17
25 24.000 5,46
26 25.000 5,54
27 26.000 5,73
28 27.000 6,05
29 28.000 6,34
30 29.000 6,57
31 30.000 7,22
32 31.000 7,7
33 32.000 8,32
34 33.000 9,25 Gaya Maksimum
35 34.000 10,19
36 35.000 11,31
37 36.000 12,91
38 36.400 13,5

G. PENGOLAHAN DATA
a). Baja ST 37
No. Beban/Gaya ( F ) Perpanjangan Tegangan Regangan Elastisitas
(N) / tarik/σ tr (Ɛ) ( N/mm² )
∆L ( mm ) ( N/mm²)
1 0 0,00 0 0 0
2 1.000 0,75 6449,044586 0,005 1289808,917
3 2.000 1,35 12898,08917 0,009 1433121,019
4 3.000 1,76 19347,13376 0,011733333 1648903,445
5 4.000 2,24 25796,17834 0,014933333 1727422,657
6 5.000 2,44 32245,22293 0,016266667 1982288,295
7 6.000 2,63 38694,26752 0,017533333 2206897,387
8 7.000 2,80 45143,3121 0,018666667 2418391,72
9 8.000 3,00 51592,35669 0,02 2579617,834
10 10.000 3,26 64490,44586 0,021733333 2967351,803
11 11.000 3,41 70939,49045 0,022733333 3120505,445
12 12.000 3,51 77388,53503 0,0234 3307202,352
13 13.000 3,62 83837,57962 0,024133333 3473932,857
14 14.000 3,75 90286,6242 0,025 3611464,968
15 15.000 3,82 96735,66879 0,025466667 3798521,026
16 16.000 3,99 103184,7134 0,0266 3879124,563
17 17.000 4,14 109633,758 0,0276 3972237,607
18 18.000 4,20 116082,8025 0,028 4145814,377
19 19.000 4,27 122531,8471 0,028466667 4304397,44
20 20.000 4,43 128980,8917 0,029533333 4367298,817
21 21.000 4,50 135429,9363 0,03 4514331,21
22 22.000 4,66 141878,9809 0,031066667 4566919,986
23 23.000 4,72 148328,0255 0,031466667 4713814,369
24 24.000 4,80 154777,0701 0,032 4836783,439
25 25.000 5,00 161226,1146 0,033333333 4836783,439
26 26.000 5,08 167675,1592 0,033866667 4951038,166
27 27.000 5,16 174124,2038 0,0344 5061750,111
28 28.000 6,10 180573,2484 0,040666667 4440325,781
29 29.000 8,75 187022,293 0,058333333 3206096,451
30 30.000 9,40 193471,3376 0,062666667 3087308,578
31 31.000 9,98 199920,3822 0,066533333 3004815,363
32 32.000 10,30 206369,4268 0,068666667 3005380,001
33 33.000 11,55 212818,4713 0,077 2763876,251
34 34.000 12,40 219267,5159 0,082666667 2652429,628
35 35.000 13,40 225716,5605 0,089333333 2526677,916
36 36.000 14,55 232165,6051 0,097 2393459,846
37 37.000 15,90 238614,6497 0,106 2251081,601
38 38.000 17,70 245063,6943 0,118 2076810,968
39 39.000 19,90 251512,7389 0,132666667 1895824,665
40 40.000 23,25 257961,7834 0,155 1664269,571
41 41.000 30,36 264410,828 0,2024 1306377,609
42 42.000 43,00 270859,8726 0,286666667 944860,0207
43 43.000 35,54 277308,9172 0,236933333 1170409,048
44 44.000 46,00 283757,9618 0,306666667 925297,7015
45 45.000 46,65 290207,0064 0,311 933141,4996
46 46.000 46,95 296656,051 0,313 947782,9104
47 46.000 47,03 296656,051 0,313533333 946170,692
48 46.000 47,60 296656,051 0,317333333 934840,4967
49 45.000 47,85 290207,0064 0,319 909739,8319
50 44.000 48,60 283757,9618 0,324 875796,1783

Lo ( mm ) do ( mm ) Lv ( mm ) dv ( mm )
150,00 9,00 186,10 6,10
Grafik hubungan gaya dan perpanjangan baja ST 37

Dari grafik hubungan gaya dan perpanjangan baja ST 37 didapat data sebagai berikut
1. Gaya tarik batas maksimum (FM)
FM = 46.200 N
2. Tegangan Batas Elastisitas (FE)
FE = 28.500
3. Gaya tarik batas lumer atas (FU)
FU = 30.000 N
4. Gaya tarik batas putus (Fpt)
Fpt = 33.500 N
Kontraksi ( Z )

a) konstaksi panjang (percentage elongation after area) ( z p ¿


Lv−LO
zP = × 10
Lo
186,10−150
zP = x 100 %
150
=86,1 %
b) kontraksi panampang (percentage reduction of area)) ( z σ ¿
Ao− Av
zd = ×100 %
Ao
π 2 π́
9 − 6,102
4 4
= x100%
π 2
9
4
= 17,93 %

b.) Kuningan

No. Beban/Gaya ( F ) Perpanjangan Tegangan Regangan Elastisitas


(N) / tarik/σ tr (Ɛ) ( N/mm² )
∆L ( mm ) ( N/mm²)
1 0 0 0 0 0
2 1.000 0,4 28742,04 0,002667 10778264
3 2.000 1,02 57484,08 0,0068 8453541
4 3.000 1,45 86226,11 0,009667 8919943
5 4.000 1,75 114968,2 0,011667 9854413
6 5.000 2 143710,2 0,013333 10778264
7 6.000 2,25 172452,2 0,015 11496815
8 7.000 2,45 201194,3 0,016333 12318016
9 8.000 2,69 229936,3 0,017933 12821727
10 9.000 2,83 258678,3 0,018867 13710866
11 10.000 3,07 287420,4 0,020467 14043341
12 11.000 3,28 316162,4 0,021867 14458647
13 12.000 3,42 344904,5 0,0228 15127389
14 13.000 3,55 373646,5 0,023667 15787880
15 14.000 3,67 402388,5 0,024467 16446398
16 15.000 3,81 431130,6 0,0254 16973645
17 16.000 4,05 459872,6 0,027 17032319
18 17.000 4,16 488614,6 0,027733 17618317
19 18.000 4,4 517356,7 0,029333 17637160
20 19.000 4,45 546098,7 0,029667 18407822
21 20.000 4,74 574840,8 0,0316 18191163
22 21.000 4,88 603582,8 0,032533 18552750
23 22.000 5,07 632324,8 0,0338 18707836
24 23.000 5,17 661066,9 0,034467 19179890
25 24.000 5,46 689808,9 0,0364 18950794
26 25.000 5,54 718551 0,036933 19455351
27 26.000 5,73 747293 0,0382 19562644
28 27.000 6,05 776035 0,040333 19240538
29 28.000 6,34 804777,1 0,042267 19040467
30 29.000 6,57 833519,1 0,0438 19030117
31 30.000 7,22 862261,1 0,048133 17914013
32 31.000 7,7 891003,2 0,051333 17357205
33 32.000 8,32 919745,2 0,055467 16581945
34 33.000 9,25 948487,3 0,061667 15380875
35 34.000 10,19 977229,3 0,067933 14385122
36 35.000 11,31 1005971 0,0754 13341795
37 36.000 12,91 1034713 0,086067 12022231
38 36.400 13,5 1046210 0,09 11624558

Lo ( mm ) do ( mm ) Lv ( mm ) dv ( mm )
150,00 9,50 156,2 9,40

Grafik hubungan gaya dan perpanjangan kuningan


Dari grafik hubungan gaya dan perpanjangan baja ST 37 didapat data sebagai berikut
1. Gaya tarik batas maksimum (FM)
FM = 3.640 N
2. Tegangan Batas Elastisitas (FE)
FE = 2.500
3. Gaya tarik batas lumer atas (FU)
FU = 32.000 N

4. Gaya tarik batas putus (Fpt)


Fpt = 3.375 N

Kontraksi ( Z )

a) konstaksi panjang (percentage elongation after area) ( z p ¿


Lv−LO
zP = × 10
Lo
156,2−150
zP = x 100 %
150
=56,2 %
b) kontraksi panampang (percentage reduction of area)) ( z σ ¿
Ao− Av
zd = ×100 %
Ao
π π́
9,502− 9,402
4 4
= x100%
π
9,502
4
= - 27,07%

H. ANALISA
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan Apabila tegangan yang diberikan terhadap
spesimen melebihi batas luluh spesien, maka akan terjadi deformasi plastis. Deformasi plastis
inilah yang menyebabkan pertambahan panjang pada spesimen bersifat tetap. Apabila
besarnya tegangan yang diberikan terhadap spesimen mencapai titik maksimum, maka
spesimen mulai mengalami pengecilan setempat pada bagian tengahnya. Besarnya reduction
of area ini dapat pula dijadikan sebagi dasar dalam penentuan keuletan suatu material.
Semakin besar reduction of area yang dihasilkan maka keuletan material tersebut akan
semakin tinggi. Reduction of area ini terjadi karena beban yang diterapkan pada material
melebihi batas maksimumnya, sehingga deformasi plastis yang terjadi pada material tidak
lagi homogen.
Nilai Tegangan,regangan dan Modulus Elastisitas disetiap material tidaklah sama.

I.KESIMPULAN
1 ). Dari hasil percobaan uji tarik dengan dua material yang telah di uji dapat diketahui bahwa
kekuatan materia berbeda - beda.
2 ). Dalam uji tarik yang telah dilaksanakan, ada beberapa besaran yang didapat. Yaitu :
Tegangan luluh ( Yield Strenght ), tegangan tarik maksium, modulus elastisitas, dan
kontraksi.
3 ). Didalam proses uji tarik, terjadi peristiwa “necking”, dimana terjadinya
pengecilan diameter spesimen hingga akhirnya putus
4 ). Ketika batang diberi beban atau ditarikdan mengalami regangan selama berada diposisi
elastis ketika beban dilepas atau dihilangkan maka batang akan kembali seperti keadaan
semula.

Anda mungkin juga menyukai