Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENGUJIAN

“ UJI KEKERASAN BRINELL DAN ROCKWELL”

DISUSUN OLEH :

NAMA : Valentino Alfares Ambok

NIM : 3201902021

KELAS : 2A D3 TM3

KELOMPOK : 2

TANGGAL PRAKTEK : 3 Maret 2020

DOSEN : Dwi Handoko, ST., M.Eng

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2020
A. TUJUAN
1. Melakukan percobaan kekerasan bahan.
2. Membedakan kekerasan bahan antara sebelum dan sesudah mengalami perlakuan
panas.
3. Menentukan kekerasan material berdasarkan metode:

 Brinell
 Rockwell

B. TEORI DASAR

Kekerasan adalah ketahanan suatu bahan terhadap deformasi permanen oleh penetrasi
dari benda lain yang lebih keras. Kekerasan adalah suatu sifat bahan yang sebagian
besar dipengaruhi oleh unsur – unsur paduannya. Kekerasan suatu bahan merupakan
sifat yang penting, karena kekerasan bahanlah yang menentukan kemudahan
penggarapannya dan menentukan ketahanan ausnya.

Karbon didalam besi secara pasti mempengaruhi kualitas baja, dan kekerasan yang
dibutuhkan dapat dicapai dengan perlakuan panas. Dari beberapa riset yang dilakukan,
bahwa bahan akan berubah kekerasannya bila dikerjakan dengan Cold Worked.

Sebelum melakukan pengujian, benda kerja harus terlebih dahulu dihaluskan


permukaannya sehingga licin dan mengkilat, dan dalam pengerjaannya tidak boleh
menimbulkan perubahan struktur logam yang akan diuji.

Bentuk yang paling umum dalam pengujian kekerasan bahan adalah menggunakan
pembuat lekukan (Indentor) standar yang ditekan pada permukaan benda uji. Hasil
lekukan yang terjadi memberikan harga kekerasan.

Harga Kekerasan tidak mempunyai standar atau skala yang mutlak, oleh karena harga
kekerasan dari suatu jenis pengujian memiliki skala tersendiri, walaupun terdapat
beberapa hubungan dari skala yang satu dengan skala yang lainnya.

Untuk mengetahui kekerasan suatu bahan dapatlah dilakukan dengan beberapa metode
yaitu :

 Pengujian Brinnell.
 Pengujian Rockwell.
Pengujian Rockwell adalah pengujian yang paling sering digunakan karena dengan
metode ini harga kekerasan dapat langsung dibaca.

1. Metode Brinell.
Dasar pengujian ini adalah pengujian terdiri dari pemberian beban dari sebuah bola
baja yang berdiameter D, dengan beban F terhadap benda kerja dan dengan mengukur
diameter rata-rata dari beban indentasi pada permukaan benda setelah beban
dilepaskan atau dihilangkan. Kekerasan Brinell (HB) merupakan hasil bagi yang di
dapat dari pembagian beban F (Kg) dengan kurva luas permukaan indentasi (mm2), di
mana kurva permukaan tersebut dianggap sebagai suatu bagian dari bola yang
berdiameter tadi.

Dari pernyataan diatas maka dapatlah dirumuskan beberapa simbol seperti tersebut di
bawah ini.

Rumus :

gaya F
Kekerasan Brinell = luas tembereng bola atau HB = A

F
Sehingga HB = A

F
1
πD ( D− √ D2 −d 2 )
HB = 2

2F
HB = πD ( D−√ D2 −d 2 )

2. Metode Rockwell
Dasar pengujian ini adalah dimana penetrator di tekankan kedalam benda kerja dengan
pembebanan.

Kedalaman indentasi memberikan harga kekerasan. Lebih tepatnya adalah perbedaan


kedalaman-kedalaman indentasi yang di dapatkan dari beban-beban mayor terpakai
dan minornya menunjukkan kekerasan Rockwell.

Cara-cara pengujian kekerasan Rockwell bervariasi, yaitu yang ditunjukkan dengan


huruf C atau B, yang juga menunjukkan skala Rockwell yang digunakan.
a. Rockwell C
Pengujian Rockwell C adalah pengujian dengan penetrator permata berbentuk
kerucut.

b. Rockwell B.
Pengujian Rockwell B adalah pengujian dengan penetrator yang terbuat dari bola
baja.

C. PERLENGKAPAN PRAKTEK

1. Precision Hardness Tester.

2. Benda kerja.

- Kuningan.

- Aluminium.

- St. 37.

- Tembaga.

3. Mikroskop brinell.

4. Amplas halus dan kasar.

5. Batu Hijau.

D. KESELAMATAN KERJA

a. Pelajari Job sheet sebelum praktek.


b. Gunakan pakaian praktikum dan sepatu kulit.
c. Jangan merokok dan makan waktu praktek.
d. Tanyakan pada pembimbing praktikum hal-hal yang belum jelas.
E. LANGKAH-LANGKAH KERJA

1. Percobaan Dengan Metode Brinell.


a. Landasan benda uji dipasangkan pada dudukannya.
b. Mengamati hendel pada posisi 1.
c. Penetrator dipasang pada dudukan dengan menggunakan kunci L.
d. Tenentukan beban yang sesuai dengan diameter penetrator dan bahan.
e. Pasang lensa pembesar yang kita kehendaki dengan cara membuka tutup
atasnya.
f. Ratakan benda uji pada landasan dan mengencangkan sedikit dengan cara
memutar hand wheel.
g. Berikan beban awal dengan cara menggerakkan tuas dari posisi 1 ke posisi 2
selanjutnya ke posisi 3 secara perlahan-lahan.
h. Memberikan beban penuh dengan cara menggerakkan handel pada posisi 4,
tunggu beberapa menit sampai jarum penunjuk diam.
i. Amati waktu pembebanan dengan stop watch selama 15 detik.
j. Setelah selama 15 detik, gerakkan kembali tuas ke posisi 1.
k. Nyalakan lampu.
l. Ukur bekas penekanan yang terlihat pada kaca pembesar dengan mistar yang
pembesarannya sesuai dengan lensa.
m. Menghitung besarnya kekerasan dari bahan.

2. Percobaan Dengan Metode Rockwell.


a. Memasang landasan benda uji pada dudukannya.
b. Mengamati bahwa tuas pada posisi 1.
c. Memasang penetrator untuk metode Rockwell C diamond 1200 (kerucut intan

1
denga sudut puncak 1200) dan utntuk metode Rocwell B ball 16 inc (bola
baja diameter 1/16 inc) pada dudukannya dengan menggunakan kunci L yang
sesuai.
d. Memilih beban uji yang diberikan dengan melihat tabel 5.
e. Meletakkan benda uji pada landasan dan mengencangkannya sedikit dengan
memutar hand wheel.
f. Memberikan beban pada benda uji dengan menggerakkan tuas dari posisi 1 ke
posisi 2 dan 3 secara perlahan-lahan, yang merupakan beban awal.
g. Atur “dial” (jarum penunjuk) pada posisi nol, dengan memutar “ring” (skala
luar untuk HRB dan skala dalam untuk HRC).
h. Gerakkan tuas pada posisi 4, tunggu beberapa detik hingga jarum
menunjukkan diam, berikan pembebanan yang sesuai dengan tabel 5.
i. Gerakkan kembali ke posisi 3.
j. Baca kekerasan bahan uji pada dial sesuai dengan penunjukkan jarum.
k. Kembalikan tuas ke posisi semula.

- Cara yang di lakukan sendiri

1. UJI BRINELL

a. Tahap-tahap melakukan pengujian brinell :

1. Letakan benda kerja pada dudukan dan putar handle ke kanan.

2. Putar handle hingga bersentuhan dan pasang bandul 500 N.

3. Putar katup hidrolik ke kanan, lalu tekan tuas hingga manometer ke


arah angka 500 N.

4. Tahan selama 20 detik.


5. Buka katup hidrolik dan putar handle ke kanan.

6. Ambil benda kerja dan gunakan lup ukuran 0,05.


2. UJI ROCKWELL

a. Tahap-tahap melakukan pengujian Rockwell

1. Letakanbendakerja pada dudukan dan putar handle ke kanan.


2. Pasang bandul, beban pada bandul 100 N.

3. Manometer di setting, garis kecil ke warna merah dan setting jarum ke


zero.

4. Beri beban minor dengan menurunkan tuas perlahan.

1. Tungguselama 20detik.

5. Dorong tuas perlahan ke atas dan putar handel ke kiri perlahan dan lihat
angka di manometer.
F. DATA PENGAMATAN

1. Data hasil pengujian brinell

Table hasil pengujian

BEBAN
NAMA WAKTU (S) (F) D1 D2
KUNINGAN 20 s 500 N 1.2 1.2

2. Data hasil pengujian Rockwell

Tabel hasil pengujian

BEBAN
NAMA WAKTU (S) (F) HASIL
KUNINGAN 20 s 100 N 88 HRC
G. PENGOLAHAN DATA

a. Pengujian Brinell
Diketahui
- Diameter bola baja : 5 mm.
- Bahan uji : Kunigaan
- Lama Pembebanan : 20 s
- Beban : 500 N
- D1 : 1,0
- D2 : 1,2

gaya
- Rumus Pengujian : Kekerasan Brinell = luas tembereng bola atau HB =

F
A

F
Sehingga HB = A

F
1
πD ( D− √ D2 −d 2 )
HB = 2

2F
HB = πD ( D−√ D2 −d 2 )

2 X 500
HB = 3 , 14 X 5 ( 5−√ 1,22−1,22 )
1000
= 15,7 x 5

1000
= 78,5

= 1,27388535

HB = 1,27 HB

Jadi, HB kunigan adalah 1,27 HB 5/ 500/ 20.

b. Pengujian Rock Well


Diketahui :
- Diameter bola baja : 1/16
- Bahan uji : Kuningan
- Beban : 100 N
- Waktu pembebanan : 20 s
- Hasil pengujian : 88 HRB

Jadi, hasil pengujin kekerasan kuningan menggunakan metode Rockwell B


adalah 88 HRB

H. ANALISIS

Seteah melakukan percobaan mengunakan bahan kuningan dengan metode


Brinell didapat hasil 1,27 HB 5/ 500/ 20 dan menggunakan metode Rockwell B
didapat hasil 88 HRB. Mengapa hasinya berbeda? hasilnya berbeda dikarenakan
metode yang dipakai berbeda. Pada metode
I. KESIMPULAN

 Pengujian kekerasan bahan dapat dilakukan dengan beberapa metode,


diataranya adalah metode brinell, rockwell, dan veickers.

 Pada metode brinell data hail pengujian harus diolah terlebih dahulu untuk
mendapatkan nilai kekrasan.

 Sedangkan pada pengujian rockwell data hasil pengujian tidak perlu diolah
lagi.

Anda mungkin juga menyukai