Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KERAS

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengujian Material pada semester 4

Dosen
Devi Eka Septiyani Arifin, S.Si., M.S.

Oleh

MIA PERTIWI (211221036)


MICO RAHMAT WIBOWO (211221037)
MUHAMAD HARIS OKTAPIAN RIPAL (211221038)

Kelas; 2B – Aeronautika
Kelompok; IV

PRODI D - 3 TEKNIK AERONAUTIKA

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2


BAB I ................................................................................... Error! Bookmark not defined.
DASAR TEORI .................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Metoda Pengujian Brinell ....................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Pengujian Vickers ................................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Metoda Rockwel ..................................................... Error! Bookmark not defined.
ALAT DAN BAHAN ........................................................... Error! Bookmark not defined.
LANGKAH KERJA ............................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB II .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
HARGA KEKERASAN........................................................ Error! Bookmark not defined.
2.1 Brinell ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Vickers ................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.3 Rockwel.................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB III ................................................................................. Error! Bookmark not defined.
ANALISA NILAI ................................................................. Error! Bookmark not defined.
3.1 Aluminium.............................................................. Error! Bookmark not defined.
3.2 Baja ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
3.3 Kuningan ................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB IV................................................................................. Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. Error! Bookmark not defined.
4.1 Kesimpulan ............................................................. Error! Bookmark not defined.
4.2 Daftar pustaka ......................................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ......................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I

DASAR TEORI

Uji Keras adalah suatu pengujian yang berfungsi untuk mengukur daya tahan material
terhadap tekanan pada permukaan. Kekerasan adalah ketahanan material terhadap deformasi
plastis. Kekerasan suatu bahan dapat diketahui dengan pengujian kekerasan memakai mesin
uji kekerasan (hardness tester) menggunakan tiga metode atau teknik yang umum dilakukan
yaitu metoda Brinell, Rockwell dan Vickers.

1.1 Metoda Pengujian Brinell (J. A. Brinell 1900)


Pengujian Brineel dilakukan dengan menggunakan identor bola baja ( tangten carbida )
diameter 10 mm sebagai indentor . Pengukuran dilakukan dengan memberikan gaya pada
indentor dengan waktu penekanan 10 – 30 detik. Selanjutnya bekas indentornya diukur
diameternya dengan menggunakan alat Profile Proyektor .

1.2 Pengujian Vickers


Pengujian ini menggunakan identor berbentuk piramid intan dengan sudut 136 o, cara
pengujian di lakukan sama dengan metoda Brinnell, dengan mengukur identasi (bekas
identor) dengan menggunakan profile proyektor atau alat ukur optik lainnya.
d = (d1 + d2 )/ 2 .

bekas indentasi dilihat pada gambar di samping,

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴 = 4 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎


𝑑. √2
𝐴 = 4. 0,5. 𝑑. √2.0,5. ( )
4. 𝑠𝑖𝑛68°
𝑑2
𝐴=
1.854
Jadi Kekerasan Vikers:
𝐹
𝑋=
𝑑2
1.854
𝐹
𝑋 = 1,854.
𝑑2
Dimana:
F = gaya [kgf]
d = diameter rata-rata diagonal bekas identor [mm]
Angka kekerasan vicker dinyatakan dalam harga satuan HV, gaya dan waktu,
misalkan440 HV30/20 artinya harga kekerasan logam 440 dengan gaya 30 kgf , waktu
20 detik.

1.3 Metoda Rockwel


Dalam pengujian digunakan identor berbentuk bola baja dan kerucut intan dengan sudut
120o dan 1/16 in bola baja. Harga kekerasan Rockwell dinyatakan dengan skala dan
beban mayor yang digunakan seperti Tabel 8 berikut :

Tabel 8. Simbol skala, identor dan beban mayor

Simbul skala Identor Beban Mayor ( kg )

A Kerucut 60

B 1/16 inc bola 100

C Kerucut 150

D Kerucut 100

E 1/8’ inc bola 100

F 1/16 inc bola 60

G 1/16 inc bola 150

H 1/8 inc bola 60

K 1/8 inc bola 150

Pengujian Rockwell dilakukan dengan memberikan beban minor kurang lebih 10 kg,
dilanjutkan dengan beban mayor sesuai skala yang dipilih . Harga kekerasan
dinyatakan dengan angka : 80 HRB , 60 HRC dst. Harga kekerasan Rockwell dapat
juga dinyatakan dengan Superficial misalnya 60 HR 30 W . 30 W menyatakan beban
mayor 30 kg

ALAT DAN BAHAN

Alat yang Digunakan

1. Alat uji kekerasan makro dan mikro


2. Identor
3. Kunci L
4. Profil proyektor
5. Kalibrator

Bahan yang Diperlukan


1. Spesimen uji dari logam yang lunak dan yang sudah dikeraskan
2. Kertas ampelas
3. Spidol permanen untuk penandaan no spesimen

LANGKAH KERJA
Prosedur pengujian:
a. Bersihkan permukaan spesimen dari kotoran dengan cara pengampelasan
b. Pilih identor atau penetrator diameter 2.5 ; 5 atau 10 mm.
c. Pasang penetrator bola baja sesuai dengan ukuran diameter pada
tempatnya dan kencangkan dengan kunci L.
d. Pilih beban sesuai dengan diameter penetrator.
e. Pasang benda uji pada tempatnya.
f. Posisikan penetrator dengan benda uji dengan benar
g. Berikan beban awal 62.5 Kgf , dengan menggerakan handel dari posisi 1 ke
posisi 2.
h. Gerakan posisi handel dari posisi 2 ke posisi 3. dan tunggu beberapa detik
hingga jarum penunjuk sekala diam lalu putar jarum pada skala dalam atau
luar pada posisi 0 .
i. Gerakan posisi handel dari posisi 3 ke posisi 4, dan tunggu beberapa detik
hingga jarum diam, lalu baca hasil kekerasan.
j. Kembalikan handel keposisi 1.
k. Ukur bekas identor dengan profil proyektor.
l. Ulangi langkah pengujian tersebut 3 kali untuk masing-masing spesime

BAB II

HARGA KEKERASAN

3.1 Metoda Brinnell


𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑏𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛
Angka kekerasan Brinnell = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖

𝐹
x=
0.5.𝜋.𝐷 .(𝐷− √𝐷2 − 𝑑2 )

2.𝐹
=
𝜋.𝐷 .(𝐷− √𝐷2 − 𝑑2 )

Pengujian Bahan Beban d1 d2 d rata- HRB Harga


ke (kgf) (mm) (mm) rata Mesin Kekerasan
Hitungan

1 Alumunium 62,5 0,974 0,974 0,974 41 0,411


2 Alumunium 62,5 0,967 0,967 0,967 56,9 0,411
3 Alumunium 62,5 0,901 0,901 0,901 54,8 0,411

Harga Kekerasan Hitungan Pengujian ke-1 :


2.𝐹
=
𝜋.𝐷 .(𝐷− √𝐷2 − 𝑑2 )

2.62.5
=
3,14.10 .(10− √102 − 0,974 2 )

125
=
31,4 (10− √100 − 0,948)

125
= 314 −
√99,052

125
= 304,048

= 0,411

3.2 Metoda Vickers

𝐹
x =1,854 . 𝑑2

Diameter Identasi (mm) Harga


Pengujian Beban Kekerasan
Bahan Identor VHN
( kgf) d rata- Hitungan
d1 d2
rata
1 Kuningan 62.5 0,886 0,886 0,886 54 130,783

2 Kuningan 62.5 0,866 0,866 0,866 70 133,803

3 Kuningan 62.5 0,884 0,884 0,884 72 131,079

Rata-rata 62.5 0,878 0,878 0,878 65,3 131,888

Harga Kekerasan Hitungan Pengujian ke-1 :

𝐹
x =1,854 . 𝑑2
62,5
x =1,854 . 0,886

x = 1,854 . 70,541

x = 130,783

3.3 Metoda Rockwell

Harga
Pengujian Nama Bahan Beban ( kgf) Identor
Kekerasan
1 Baja 62,5 Kerucut intan 120o 43

2 Baja 62,5 Kerucut intan 120o 53,8

3 Baja 62,5 Kerucut intan 120o 73,5

Rata-rata 62,5 56,76

BAB III

ANALISA NILAI

3.4 Metoda Brinnell

GRAFIK BRINNELL
60 56.9
54.8
HRB MESIN

50 50.9
RATA-RATA
41 HRB
Harga Kekerasan

40

30

20

10
0.411 0.411 0.411 NILAI
0 PERHITUNGAN
& RATA- RATA
1 2 3

3.5 Metoda Vickers


GRAFIK VICKERS
160

130.783 133.803 131.079 131.8883333


140
RATA-RATA
120 HRB MESIN HRB
HARGA KEKERASAN

100

80 70 72 NILAI
NILAI RATA-
PERHITUNGAN
RATA
60 65.333333…
PERHITUNGAN

40 54

20

0
1 2 3 4

BAB IV

KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini didapatkan bahwa nilai setiap percoban memiliki nilai yang
berbeda baik itu secara mesin ataupun rumus. Nilai yang diperoleh secara mesin dapat
diperoleh secara langsung dari mesin yang dipakai untuk praktikum. Nilai yang diperoleh
secara rumus didapat menggunakan data-data yang diperoleh secara praktikum dilanjut
menggunakan rumus di atas.

Pada metode Brinell dengan specimen alumunium diperoleh nilai kekerasan menggunakan
mesin yaitu 41 BHN sedangkan untuk menggunakan rumus nilai rata-rata kekerasan
diperoleh 0.411 BHN.

Pada metode Vickers dengan specimen kuningan nilai kekerasan menggunakan mesin yaitu
54 VHN sedangkan menggunakan rumus diperoleh 130,783 VHN.
Uji kekerasan Rockwell adalah alternatif yang tidak terlalu merusak dibandingkan uji Brinell
karena menggunakan indentor yang lebih kecil. Ini adalah tes kekerasan yang paling mudah
dan paling murah untuk dilakukan karena membutuhkan persiapan material yang sangat
sedikit.

Uji kekerasan Brinell menentukan kekerasan lekukan bahan logam, jadi tidak digunakan pada
bahan yang sepenuhnya mengeras atau tipis. Uji Brinell digunakan pada material dengan
butiran kasar atau material kasar yang permukaannya terlalu kasar untuk diuji melalui metode
lain. Kelemahan utama Brinell adalah adanya lekukan permanen yang lebih besar pada
sampel dan pengujiannya lebih lambat daripada pengujian lainnya.

Uji kekerasan Vickers dilakukan dengan kekuatan yang lebih kecil dan akurasi yang lebih
tinggi daripada tes Brinell atau Rockwell. Pengujian ini menggunakan indentor berlian yang
lebih kecil daripada mesin Rockwell. Metode Vickers memiliki sistem optik yang
memungkinkan pembesaran area target material. Ini memungkinkan penguji untuk fokus
pada elemen mikro di permukaan dan memberikan tes yang lebih akurat dan tepat. Namun,
bahan harus disiapkan dan dipoles lebih dari tes lainnya. Menggunakan sistem optik
membuatnya menjadi mesin yang lebih mahal dan bekerja lebih lambat daripada penguji
Rockwell atau Brinell.

Sebagian besar baja terdiri dari baja tahan karat, sehingga mengandung kromium untuk
melindungi dari korosi. Pada saat yang sama, logam baja dapat ditempa, artinya dapat
dideformasi dan dimanipulasi dengan relatif mudah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai