Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengujian Material pada semester 4
Dosen
Devi Eka Septiyani Arifin, S.Si., M.S.
Oleh
Kelas; 2B – Aeronautika
Kelompok; IV
2023
DAFTAR ISI
DASAR TEORI
Uji Keras adalah suatu pengujian yang berfungsi untuk mengukur daya tahan material
terhadap tekanan pada permukaan. Kekerasan adalah ketahanan material terhadap deformasi
plastis. Kekerasan suatu bahan dapat diketahui dengan pengujian kekerasan memakai mesin
uji kekerasan (hardness tester) menggunakan tiga metode atau teknik yang umum dilakukan
yaitu metoda Brinell, Rockwell dan Vickers.
A Kerucut 60
C Kerucut 150
D Kerucut 100
Pengujian Rockwell dilakukan dengan memberikan beban minor kurang lebih 10 kg,
dilanjutkan dengan beban mayor sesuai skala yang dipilih . Harga kekerasan
dinyatakan dengan angka : 80 HRB , 60 HRC dst. Harga kekerasan Rockwell dapat
juga dinyatakan dengan Superficial misalnya 60 HR 30 W . 30 W menyatakan beban
mayor 30 kg
LANGKAH KERJA
Prosedur pengujian:
a. Bersihkan permukaan spesimen dari kotoran dengan cara pengampelasan
b. Pilih identor atau penetrator diameter 2.5 ; 5 atau 10 mm.
c. Pasang penetrator bola baja sesuai dengan ukuran diameter pada
tempatnya dan kencangkan dengan kunci L.
d. Pilih beban sesuai dengan diameter penetrator.
e. Pasang benda uji pada tempatnya.
f. Posisikan penetrator dengan benda uji dengan benar
g. Berikan beban awal 62.5 Kgf , dengan menggerakan handel dari posisi 1 ke
posisi 2.
h. Gerakan posisi handel dari posisi 2 ke posisi 3. dan tunggu beberapa detik
hingga jarum penunjuk sekala diam lalu putar jarum pada skala dalam atau
luar pada posisi 0 .
i. Gerakan posisi handel dari posisi 3 ke posisi 4, dan tunggu beberapa detik
hingga jarum diam, lalu baca hasil kekerasan.
j. Kembalikan handel keposisi 1.
k. Ukur bekas identor dengan profil proyektor.
l. Ulangi langkah pengujian tersebut 3 kali untuk masing-masing spesime
BAB II
HARGA KEKERASAN
𝐹
x=
0.5.𝜋.𝐷 .(𝐷− √𝐷2 − 𝑑2 )
2.𝐹
=
𝜋.𝐷 .(𝐷− √𝐷2 − 𝑑2 )
2.62.5
=
3,14.10 .(10− √102 − 0,974 2 )
125
=
31,4 (10− √100 − 0,948)
125
= 314 −
√99,052
125
= 304,048
= 0,411
𝐹
x =1,854 . 𝑑2
𝐹
x =1,854 . 𝑑2
62,5
x =1,854 . 0,886
x = 1,854 . 70,541
x = 130,783
Harga
Pengujian Nama Bahan Beban ( kgf) Identor
Kekerasan
1 Baja 62,5 Kerucut intan 120o 43
BAB III
ANALISA NILAI
GRAFIK BRINNELL
60 56.9
54.8
HRB MESIN
50 50.9
RATA-RATA
41 HRB
Harga Kekerasan
40
30
20
10
0.411 0.411 0.411 NILAI
0 PERHITUNGAN
& RATA- RATA
1 2 3
100
80 70 72 NILAI
NILAI RATA-
PERHITUNGAN
RATA
60 65.333333…
PERHITUNGAN
40 54
20
0
1 2 3 4
BAB IV
KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini didapatkan bahwa nilai setiap percoban memiliki nilai yang
berbeda baik itu secara mesin ataupun rumus. Nilai yang diperoleh secara mesin dapat
diperoleh secara langsung dari mesin yang dipakai untuk praktikum. Nilai yang diperoleh
secara rumus didapat menggunakan data-data yang diperoleh secara praktikum dilanjut
menggunakan rumus di atas.
Pada metode Brinell dengan specimen alumunium diperoleh nilai kekerasan menggunakan
mesin yaitu 41 BHN sedangkan untuk menggunakan rumus nilai rata-rata kekerasan
diperoleh 0.411 BHN.
Pada metode Vickers dengan specimen kuningan nilai kekerasan menggunakan mesin yaitu
54 VHN sedangkan menggunakan rumus diperoleh 130,783 VHN.
Uji kekerasan Rockwell adalah alternatif yang tidak terlalu merusak dibandingkan uji Brinell
karena menggunakan indentor yang lebih kecil. Ini adalah tes kekerasan yang paling mudah
dan paling murah untuk dilakukan karena membutuhkan persiapan material yang sangat
sedikit.
Uji kekerasan Brinell menentukan kekerasan lekukan bahan logam, jadi tidak digunakan pada
bahan yang sepenuhnya mengeras atau tipis. Uji Brinell digunakan pada material dengan
butiran kasar atau material kasar yang permukaannya terlalu kasar untuk diuji melalui metode
lain. Kelemahan utama Brinell adalah adanya lekukan permanen yang lebih besar pada
sampel dan pengujiannya lebih lambat daripada pengujian lainnya.
Uji kekerasan Vickers dilakukan dengan kekuatan yang lebih kecil dan akurasi yang lebih
tinggi daripada tes Brinell atau Rockwell. Pengujian ini menggunakan indentor berlian yang
lebih kecil daripada mesin Rockwell. Metode Vickers memiliki sistem optik yang
memungkinkan pembesaran area target material. Ini memungkinkan penguji untuk fokus
pada elemen mikro di permukaan dan memberikan tes yang lebih akurat dan tepat. Namun,
bahan harus disiapkan dan dipoles lebih dari tes lainnya. Menggunakan sistem optik
membuatnya menjadi mesin yang lebih mahal dan bekerja lebih lambat daripada penguji
Rockwell atau Brinell.
Sebagian besar baja terdiri dari baja tahan karat, sehingga mengandung kromium untuk
melindungi dari korosi. Pada saat yang sama, logam baja dapat ditempa, artinya dapat
dideformasi dan dimanipulasi dengan relatif mudah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN