Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK

PENGUJIAN KEKERASAN VICKERS

Oleh:
Nama : Dimas Ajie Satria
Nim : 18504241032
Kelas : A22
Kelompok :3

Jurusan Pendidikan Teknik Ototmotif


Fakultas teknik Universitas Negeri Yogyakarta
2019
Pengujian kekerasan logam dengan metode Vickers
A. Hari dan Tanggal Praktikum
Kamis, 27 April 2019
B. Topik Praktikum
Pengujian kekerasan Vickers
C. Tujuan.
1. Mempersiapkan bahan dan perlengkapan uji kekerasan vickers
2. Melakukan pengujian kekerasan vickers
3. Menentukan harga kekerasan suatu bahan dengan metode vickers
D. Dasar Teori
pada umumnya, kekerasan menyatakan ketahanan terhadap
deformasi dan merupakan ukuran ketahanan logam terhadap deformasi
plastikatau deformasi permanen (Dieter, 1987). Untuk para insinyur
perancang, kekerasan sering diartikan sebagai ukuran kemudahan dan
kuantitas khusus yang menunjukan sesuatu mengenal kekuatan dan
perlakuan panas dari suatu logam.
Terdapat tiga jenis ukuran kekerasan, tergantung pada cara
melakukan pengujian, yaitu (1) kekerasan goresan (scratsch hardness);
(2) kekerasan lekukan (indentation hardness); (3) kekerasan pantulan
(rebound). Untuk logam hany, hanya kekerasan lekukan yang banyak
digunakan dalam kaitannya dengan bidang rekayasa. Terdapat
berbagai macam uji kekerasan lekukan, antara lain: Uji kekrasan
brinell, Vicker, Rockwell, Knoop, dan lain sebagainya.
Uji kekerasan vickers memakai indentor piramida intan yang bekas
jejaknya berbentuk bujur sangkar. Besar sudut antar permukaan-
permukaan piramida yang saling berhadapan adalah 136°. Nilai ini
dipilih karena mendekati sebagian besar nilai perbandingan yang
diinginkan antara diameter lekukan dan diameter bola penekan pada uji
brinell. Pemakaian intan memungkinkan metode pengujian ini dapat
diterapkan pada logam yang lunak sampai logam yang rekatif keras.
Angka vickers didefinisikan sebagai beban dibagi luas permukaan
lekukan. Pada prakteknya, luas ini dihitung dari pengukuran
mikroskopik panjang diagonal jejak. VHN dapat ditentukan dari
persamaan :

VHN = 2P.sin(ϴ/2) atau VHN = (1,854)P


2 2
E. Alat Praktikum
1. Universal hardness tester besera kelengkapannya
2. Kaca Pembesar Berskala
3. Ragum Amplas
4. Modul, lembar kerja, dan alat tulis

F. Bahan
1. Sampel logam baja
2. Sampel logam tembaga
3. Sampel logam alumunium

G. Prosedur Kerja
1. Ambilah salah satu sampel logam yang akan diuji tersebut
2. Letakan logam pada alat Vickers Hardness Tester
3. Naikan tempat dimana sampel tersebut diletakan dengan cara
memutar piringan yang ada di alat uji tersebut
4. Setelah benda sampel menyentuh indentor, tekanlah benda sampel
tersebut ke indentor dengan memutar secara pelan-pelan piringan
dialat tersebut sampai jarum penunjuk berputar 2,5 putaran
5. Turunkan handel kedepan secara perlahan-lahan. Jangan menekan
handel ke bawah, tetapi biarkan handel bergerak sendiri turun
kebawah. Jarum besar besar pada skala akan bergerak seiring
turunnya handel ke bawah. Tunggu hingga jarum besar pada skala
berhenti dengan sendirinya.
6. Tunggu selama 30 detik dari aaat berhentinya jarum. Kemudian
gerakan handel keatas secara perlahan-lahan sampai maksimal.
7. Lepaskan benda kerja dengan memutar piringan kekiri atau
berlawanan arah jarum jam.
8. Ukurlah panjang diagonal indentasi dengan kaca pembesar
berskala.
9. Ulangi pengujian sampai tiga kali pada tiga tempat berbeda.
10. Hitung kekerasan dimasing-masing titik dengan rumus seperti
diatas, kemudian ambil rata-ratanya.

H. Data-data pengamatan
Alat uji kekerasan = Vickers Hardness Tester
Sistem uji = tekan
Indentor = piramida intan bersudut 136°
Beban Penekanan = 60kg (588 N)

Bahan Uji Diagonal Indentasi Diagonal Harga Harga


ke (mm) rata-rata Kekerasan Kekerasan
indentasi Vickers Rata-rata
(mm) (kg/mm2) (kg/mm2)
d1 d2

Besi 1. 0,8 1 0,9 137,3333 145,3330431

2. 0,8 0,7 0,75 197,76

3. 1,2 0,9 1,05 100,898

Alumunium 1. 1,7 1,5 1,6 43,45313 41,724

2. 1,6 1,7 1,65 40,8595

3. 1,6 1,7 1,65 40,8595

Kuningan 1. 0,90 1,2 1,05 100,898 103,713721

2. 1 1 1 111,24

3. 1,2 0,92 1,06 99,0032

I. Pembahasan
Dari data hasil pengujian, bisa dijelaskan bahwa pengujian
kekerasan dengan menggunakan metode Vickers menggunakan
indentor piramida intan dan pada saat pengujian diberikan beban
sebesar 60kg. Hasil yang didapat dari pengujian tersebut yaitu pada
ketiga bahan berbeda memiliki harga kekerasan rata-rata berbeda pula
yaitu Besi 145,3330431,Alumunium 41,724 dan Kuningan 103,713721

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Setelah melakukan percobaan diatas mudah untuk kita lebih
memahami bagaimana melakukan uji kekerasan terhadap suatu
material. Dan lebih mengetahui cara mengoperasikan mesin uji
kekerasan.
2. Ketelitian dalam melihat Panjang diagonal lekukan dalam
melakukan uji kekerasan dengan metode vickers juga
mempengaruhi hasil kekerasan material.
3. Dari hasil pembahasan diatas teridentifikasi dari ketiga bahan
memiliki harga kekerasan yang berbeda beda dengan beban yang
diberika sama yaitu 60kg
4. Nilai rata rata diagonal berbanding terbalik dengan nilai kekerasan
karena beban yang diberikan. Besarnya beban yang diberikan
mempengaruhi nilai kekerasan suatu material, semakin besar
beban maka diagonal cekungan semakin lebar sehingga nilai
kekerasanya akan semakin kecil.

J. Saran
1. Gunakan alat sesuai SOP kerja
2. Gunakanlah safety item sebelum melakukan praktik
3. Pahami apa saja yang dijelaskan oleh Dosen laboratorium dan
kemudian catat bila itu penting
4. Pahami potensi bahaya dalam menggunakan alat tersebut agar
terhindar dari bahaya

Anda mungkin juga menyukai