Anda di halaman 1dari 14

MODUL 2

UJI KERAS

LAPORAN PRAKTIKUM
TME 243 - Praktikum Material Teknik

Nama : Bintang Setiadarma


NIM : 201904510013
Shift/Kelompok : MA/Kelompok 3
Tanggal Praktikum : 7 Desember 2020
Asisten : Adhitya Pratama P. S.

LABORATORIUM KARAKTERISASI dan REKAYASA


MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2020
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Menentukan kekerasan material sebagai ukuran ketahanan logam
terhadap deformasi plastik setempat.

II. TEORI DASAR


Kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk
menahan beban indentasi atau penetrasi (penekanan) yang
mengakibatkan deformasi plastik setempat. Ada beberapa metode
umum untuk mengetahui kekerasan suatu material, sebagai berikut:
a. Scratch, yaitu dengan cara menggoreskan mineral yang telah
diketahui kekerasannya dengan material yang akan diuji.
Metode ini khusus digunakan untuk mengetahui kekerasan
mineral, yang banyak diaplikasikan pada bidang pertambangan
dan geologi.
b. Indentation, yaitu dengan cara memberikan gaya tekan melalui
indentor pada permukaan logam. Jejak yang terbentuk
selanjutnya digunakan sebagai ukuran dalam menentukan nilai
kekerasan logam.
c. Rebound/Dynamic/Shore Scleroscop, yaitu dengan
menjatuhkan indentor ke atas permukaan logam dari suatu
ketinggian tertentu.

Pengujian keras lebih umum digunakan dibandingkan pengujian


mekanik lainnya karena alasan berikut:
1. Sederhana, tidak membutuhkan persiapan spesimen secara
khusus.
2. Pengujian non-destruktif, specimen diuji tidak sampai patah
atau deformasi berlebihan.
3. Kekuatan dapat diperkirakan dari nilai kekerasan.

Metode Uji Keras Rockwell


Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell diatur berdasarkan
standar DIN 50103. Tingkatan skala kekerasan menurut metode Rockwell
dapat dikelompokkan menurut jenis indentor yang digunakan pada
masing-masing skala. Dalam metode Rockwell terdapat dua macam
indentor yang ukurannya bervariasi, yaitu:
1. Kerucut intan dengan besar sudut 120o dan disebut dengan
Rockwell Cone.
2. Bola baja dengan berbagai ukuran dan disebut dengan Rockwell
Ball.
Pembebanan dalam proses pengujian kekerasan metode Rockwell
diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama disebut beban minor
dengan besar maksimal 10kg, sedangkan tahap kedua disebut beban
mayor yang bergantung pada skala kekerasan yang digunakan. Dalam
penentuan skala pembebanan pada pengujian Rockwell, terdapat acuan
yang dapat digunakan dalam aplikasinya.

Metode Uji Keras Vickers


Metode Vickers ini berdasarkan pada penekanan oleh suatu gaya
tekan tertentu oleh sebuah indentor berupa pyramid diamond terbalik
dengan sudut puncak 136o ke permukaan logam yang akan diuji
kekerasannya, dimana permukaan logam tersebut harus rata dan bersih.
Beban yang diberikan jauh lebih kecil dibandingkan pengujian
secara makro, yaitu dengan rentang antara 1 hingga 1000 g. Hasil
indentasi menghasilkan jejak segi empat yang diukur panjang
diagonalnya menggunakan mikroskop.

III. PERALATAN PRAKTIKUM


a. Alat Uji Keras Rockwell, Gambar 3.1
b. Caliper.
c. Spesimen Baja, Alumunium, dan Kuningan.
d. Kertas Abrasif.
Gambar 3.1 Alat Uji Keras Rockwell (Properti Lab. KRM)

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


1. Sebelum pengujian dilakukan, pastikan permukaan spesimen
dalam kondisi rata, apabila tidak ratakan dahulu benda uji dengan
kertas abrasif.
2. Pertama, tekan saklar ON pada bagian belakang mesin.
3. Letakkan specimen pada tempatnya, atur ketinggian spesimen
dengan memutar tuas sampai jarak antara spesimen dan indentor
sekitar 1-2 mm.
4. Atur beban skala kekerasan Rockwell sesuai dengan jenis material
spesimen.
5. Klik start pada layar.
6. Tunggu hasil kekerasan hingga indentor kembali ke tempat semula.
V. TUGAS DAN PERTANYAAN
PERTANYAAN :
1. Jelaskan apakah faktor yang mempengaruhi hasil pengujian
kekerasan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan?
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengujian kekerasan
berdasarkan percobaan yang telah dilakukan :
 Keterbatasan pengamat dalam mengamati hasil
pengujian keras.
 Jenis bahan yang diuji (lunak atau keras).
 Perlakuan bahan.
 Bentuk bahan.

2. Jelaskan apakah kelebihan dan kekurangan uji keras Rockwell dan


bandingkan dengan uji keras Vickers?
Jawab:
A. Uji keras Rockwell
Kelebihan uji keras Rockwell:
 Dapat digunakan untuk bahan yang sangat keras.
 Cocok untuk semua material yang keras dan lunak.

Kekurangan uji keras Rockwell:

 Tidak stabil dan terdapat potensi terkena guncangan.


 Penekanan beban yang tidak praktis.

B. Uji keras Vickers


Kelebihan uji keras Vickers:
 Hanya menggunakan satu indentor saja untuk menguji
material lunak ataupun keras.
 Pembacaan hasil dari jejak ujinya dapat dilakukan lebih
akurat.
Kekurangan uji keras Vickers:

 Secara keseluruhan, waktu ketika pengujian terbilang


cukup lama.
 Memerlukan pengukuran diagonal jejak secara optik.

3. Jelaskan mengapa pengujian kekerasan lebih umum digunakan


dibandingkan pengujian mekanik lainnya?
Jawab:
Pengujian kekerasan lebih umum digunakan dibandingkan pengujian
mekanik lainnya dikarenakan uji keras ini merupakan salah satu
percobaan yang tidak merusak. Untuk melakukan uji keras ini tidak
perlu merusak benda yang akan diuji.

4. Jelaskan perbedaan antara macrohardness, microhardness, dan


nanohardness?
Jawab:
A. Macrohardness
Merupakan pengujian kekerasan dengan metode indentasi yang
memiliki skala makro. Jejak yang diperoleh dari indentor yang
berbentuk bola baja.
B. Microhardness
Microhardness test sering disebut dengan knoop hardness
testing yang merupakan pengujian yang cocok untuk pengujian
material yang nilai kekerasannya rendah.
C. Nanohardness
Nanohardness merupakan pengujian yang menggunakan
pembebanan yang sangat kecil, biasanya beban yang digunakan
sebesar 1 nano-Newton. Pengujian Nanohardness ini
memerlukan pengukuran kedalaman indentasi yang sangat
presisi dikarenakan jejak yang dihasilkan sangat kecil.
5. Sebutkan mineral apa sajakah yang digunakan dalam Mohs’s
Scale?
Jawab:
skala Mohs:
 Talk (kekerasan 1)
 Nikel, Besi (kekerasan 4)
 Baja, Platinum (kekerasan 4 – 4,5)

VI. LEMBAR DATA, PERHITUNGAN, DAN ANALISIS

6.1 LEMBAR DATA


VI.2 PERHITUNGAN
Dari data yang diperoleh hitung angka kekerasan dari logam yang
diberikan, serta perkirakan kekuatan tariknya!
Jawab :
Kekerasan
Pengujian Perhitungan
Metode Material Pembebana
(HR) (HV)
n (kgf)
76,77 140,32
77,33 139,66
78,28 144,84
77,39 142,17
77,8 143,4
78,8 146,4
BAJA 100 78,8 146,4
77,76 143,28
77,91 143,13
60,3 107,3
60,71 107,71
60,83 107,83
61,66 109,32
ROCKWELL

KUNINGAN 100 62,85 111,7


63,49 112,98
67,1 119,2
61,12 108,24
61,14 108,28
15,7
16,23
20,44
16,23
22,54
16,14
ALUMINIUM 60
21,63
18,05
19,86
Contoh perhitungan baja berdasarkan data ke-1:
76 →139
77 →141
76,66 → HV
76,66× 76 HV −139
=
76× 77 141−139
HV −139
0,66=
2
HV =140,32
TS=3,45 × HB
TS=3,45 ×140,32
TS=484,104 MPa
Diagonal Rata- Kekerasan (HV)
Pengujian Perhitungan
Metode Material Rata (mm)
0,121125 126,4 126,3695
VICKERS

0,121715 125,2 125,1473


0,122565 123,4 123,4175
Al 6082 T6 0,121625 125,4 125,3326
0,122485 123,6 123,5788

Contoh perhitungan Vickers berdasarkan data ke-1:


1,854 × P
HV = 2
d
1,854 × 1
HV =
(0,121125)2
HV =126,3695 N /mm2
TS=3,45 × HB
TS=3,45 ×41,5448
TS=143,3296 MPa

Contoh perhitungan kuningan berdasarkan data ke-1:


60 →107
61 →108
60,3 → HV
60,3× 60 HV −107
=
61× 60 108−107
0,3=HV −107
HV =107,3
TS=3,45 × HB
TS=3,45 ×107,3
TS=370,185 MPa

6.3 ANALISIS
Percobaan yang telah dilakukan yaitu uji keras yang bertujuan
untuk menentukan kekerasan material sebagai ukuran ketahanan logam
terhadap deformasi plastik setempat.bahwa semakin keras suatu material,
material tersebut akan memiliki ketahanan terhadap deformasi plastis yang
tinggi. Uji keras ini sebagai kemampuan suatu material untuk menahan
beban penetrasi. Pada percobaan ini, kita menggunakan metode
indentation yaitu dengan cara memberikan gaya tekan melalui indentor
pada permukaan logam.
Saat percobaan , syarat utama pada percobaan uji keras ini yaitu
harus mengetahui beban materialnya dan permukaan spesimen harus rata
dengan cara diampelas terlebih dahulu agar hasilnya sama. Setelah
diampelas, spesimen tidak boleh disentuh karena apabila kita menyentuh
bagian spesimen yang sudah diampelas akan mengakibatkan cacat berupa
goresan yang menyebabkan tidak sama data saat uji keras.
Melalui percobaan uji keras ini dapat memperkirakan sifat mekanik
lain dari suatu material seperti kekuatan tariknya. Kekuatan suatu material
dapat diperkirakan melalui metode Rockwell.Data yang diperoleh dari
metode Rockwell pada baja dan kuningan berdasarkan data percobaan ke-
1yaitu 484,104 MPa dan 370,185 MPa. Semakin tinggi angka kekerasan
suatu material maka kekuatan material tersebut juga akan semakin
meningkat, namun karena kekuatan dan keuletan berbanding terbalik,
dapat kita katakan bahwa semakin keras suatu material, maka keuletan
material tersebut juga akan semakin menurun.
Hasil perhitungan dan pengujian yang telah kita lakukan
didapatkan data yang tidak berbeda jauh antara pengujian dan perhitungan,
hal ini membuktikan bahwa pengujian yang telah dilakukan telah sesuai
dengan data perhitungan yang sudah dilakukan sehingga perhitungan yang
didapatkan hanya memiliki sedikit perbedaan dengan pengujian, mungkin
faktor – faktor yang menyebabkan perbedaan data perhitungan dan data
pengujian adalah material yang memiliki dasaran yang tidak rata
sempurna.

VII. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :


 Semakin keras suatu material, maka material tersebut akan memiliki
ketahanan terhadap deformasi plastis yang tinggi.
 Semakin keras suatu material, maka keuletan material tersebut juga akan
semakin menurun.
 Urutan kekerasan material yang dicoba yaitu baja, kuningan, dan
aluminium.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

[1] ---------, (2000) ASM Metals Handbook Volume 8: Mechanical


Testing and Evaluation, ASM International, Ohio

[2] Callister, W.D., (2001) Fundamentals of Materials Science and


Engineering, John Willey & Sons, New York.

[3] ---------, (1991)Annual Book of ASTM Standards, Section 3: Metal


Test Methods and Analytical Procedure, Philadelphia

[4] Dieter, G.E., (1988): Mechanical Metallurgy, McGraw Hill Book


Co., London

[5] Davis, H.E., et al, (1964): The Testing and Inspection of


Engineering Materials, McGraw Hill Book Co., London
IX. LAMPIRAN

Gambar 9.1. Alat Uji Keras Rockwell

Gambar 9.2. Caliper Digital


Gambar 9.3. Kertas Abrasif (Ampelas)

Gambar 9.4. Spesimen Baja, Aluminium, dan Kuningan

Anda mungkin juga menyukai