ILMU BAHAN II
Disusun oleh :
Yosef Widi Rama Ndaru (912020032)
Nadhira Salsabila (912020033)
Andre Pamungkas (912020034)
Ronaldo Sihombing (912020035)
Galih Nur Alif (912020036)
Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah
Swt yang telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga
Laporan Praktikum UJI KEKERASAN ROCKWELL ini dapat terselesaikan
dengan baik, meski jauh dari kata sempurna.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan terlihat dalam proses pembuatan Laporan Praktikum UJI KEKERASAN
ROCKWELL ini, terkhusus kepada :
1. Kepada Bapak Ir. Wahyu Anhar, S.T.,M.Eng. selaku dosen pengampu
Mata Kuliah Ilmu Bahan II.
2. Kepada segenap asisten laboratorium Uji di workshop yang tetap
sabar untuk melayani kelompok kami dalam berlangsungnya praktikum.
3. Kepada para orangtua yang tak pernah putus mendoakan agar kuliah kami
berjalan dengan baik.
4. Dan seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga Laporan
Praktikum Mata Kuliah Ilmu Bahan II ini dapat selesai.
Demikianlah Laporan Praktikum Uji Kekerasan Rockwell kami buat
dengan sepenuh hati. Tidak lupa kritik dan saran kami harapkan agar
laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi.Semogalaporan ini bisa
bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku penulis. Terima
Kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pengujian kekerasan merupakan pengujian yang relatif mudah
dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik suatu material. Sifat
mekanik ini sangat erat kaitanya dengan performa dari suatu
material, jika sifat mekanik tersebut bagus maka performa dari
suatu material bagus pula.
Makna nilai kekerasan suatu material berbeda untuk kelompok
bidang ilmu yang berbeda. Bagi insinyur metalurgi nilai
kekerasan adalah ketahanan material terhadap penetrasi sementara
untuk para insinyur desain nilai tersebut adalah ukuran dari
teganga air,untuk insinyur lubrikasi kekerasan berarti ketahanan
terhadap mekanisme keausan, untuk para insinyur mineralogi
nilai itu adalah ketahanan terhadapgoresan,dan untuk para
mekanik workshop lebih bermakna kepada ketahanan material
terhadap pemotongan dari alat potong.
Uji keras dapat digunakan sebagai metode untuk
mengetahui pengaruh perlakuan panas dan perlakuan dingin
terhadap material. Material yang telah mengalami Cold
Working, Hot Working, dan Heat Treatment, dapat diketahui
perubahan kekuatan, dengan mengukur kekerasan permukaan
suatu material. Sehingga dengan uji keras, kita dapat dengan
mudah melakukan quality control terhadap suatu material
II. TUJUAN
a. Menjelaskan cara uji kekerasan logam Baja Pejal dengan
menggunakan alat uji kekerasan dengan metode Rockwell
b. Melihat angka kekerasan logam berdasarkan skala Rockwell
c. Melakukan pembebanan (loads) sebesar 15kgf pada benda uji
2. Langkah Kerja
a. Lakukan pemotongan benda uji terlebih dahulu, dengan
ketebalan benda uji berkisar 3 cm
b. Pemotongan benda uji harus menghasilkan permukaan
potong yang saling sejajar
c. Lakukan pemolesan benda uji menggunakan mesin poles
dengan terlebih dahulu mengatur kecepatan, dan waktu
putar mesin poles
d. Proses pemolesan diawali dengan menggunakan amplas
dengan bantuan air mengalir, dimulai dengan amplas grid
200,400,600,800, 1000
e. Setelah pemolesan dengan amplas dilanjutkan pemolesan
dengan kain beludru
f. Benda uji yang telah dipoles selanjutnya dilakukan
pengujian kekerasan (metode Rockwell)
g. Atur alat dan benda uji sebelum dilakukan pengujian
h. Lakukan pengujian sebanyak 5 (lima titik) titik di lokasi
yang berbeda dalam satu benda uji dengan beban 15kgf
i. Catat, lakukan perhitungan hasil pengujian kekerasan
IV. HASIL
NO PENGUJIAN HR
.
1. 52,4 HR15N
TITIK 1
2. 50,1 HR15N
TITIK 2
3. 49,9 HR15N
TITIK 3
4. 50,8 HR15N
TITIK 4
5. 56,4 HR15N
TITIK 5
V. PENUTUP
Dari hasil praktikum kami, uji kekerasan pada bahan Baja
Pejal nilai kekerasan tersebut dapat dilihat berdasarkan beda
kedalaman yang ditimbulkan oleh permukaan material. Kekerasan
suatu material dipengaruhi oleh kemurnian bahan atau distribusi
paduan logam nilai kekerasan juga dapat dilihat berdasarkan
angka kekerasan yang tertera pada mesin uji dan bahan yang
kami uji hasil dari setiap titik perbedaannya tidak jauh. Maka,
Semakin tinggi angka yang tertera pada percobaan, maka
semakin tinggi kekerasan logam tersebut.
KELOMPOK 3
KELAS 2 TM 2
. TANGAN