TORQUE CONVERTER
NADHIRA SALSABILA
NIM 912020033
2 TM 2
(Nadhira Salsabila)
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
TUJUAN..............................................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................................5
TEORI DASAR.....................................................................................................................................5
A. Teori Dasar.................................................................................................................................5
BAB III................................................................................................................................................6
METODE PRAKTIKUM........................................................................................................................6
A. Peralatan dan bahan..................................................................................................................6
B. Langkah kerja.............................................................................................................................6
C. Permasalah atau tugas...............................................................................................................8
3
BAB I
PENDAHULUAN
Praktikum adalah kegiatan dengan mendukung kegiatan dalam proses belajar mengajar serta
diharapkan dapat memaksimalkan serta memberi pemahaman mengenai teori. Untuk manfaat
nyata, praktikum membantu mahasiswa untuk mendapatkan pemahaman lebih konkrit atas
teori yang telah dipelajari sebelumnya.
TUJUAN
BAB II
TEORI DASAR
A. Teori Dasar
Torque converter dipasang antara engine dan transmisi, berfungsi memindahkan
tenaga engine ke transmisi. Dimana tenaga mekanis menjadi tenaga kinestis (oil flow),
yang selanjutnya output shaft torque converter digerakkan oleh energi kinetis dari oil
flow tersebut.
Torque converter dapat memindahkan tenaga engine ke transmisi secara halus, tidak
berisik dan tidak ada shock, yaitu dengan menggunakan ATF (automatic transfer
fluid) sebagai media perantara. Sehingga tidak menimbulkan benturan-benturan yang
keras pada roda gigi dan poros transmisi dan apabila unitmendapat benturan-benturan
yang keras pada roda gigi dan poros transmisi dan apabila unit mendapat benturan
atau beban kejutan pada attachmentnya tidak akan diteruskan ke engine, akan diserap
oil flow dalam torque converter.
Ditinjau dari kebutuhan unitmya, torque converter memiliki keunggulan utama yang
tidak diperoleh dari jenis-jenis komponen pemindah tenaga yang lain. Dimana torque
output dapat berubah secara otomatis disesuaikan dengan besar kecilnya beban unit,
tanpa mengubah putaran dan torque engine.
Pada umumnya torque converter mempunyai tiga bagian utama, yaitu: Pump
(impeller), turbin (runner), dan Stator (reactor). Pump dihubungkan dengan flywheel
oleh drive case dan digerakkan langsung oleh engine, menghasilkan energi kinetis
pada oli dalam torque converter. Turbin dipasang tetap pada out put shaft, dimana
sudu turbin menerima energi kinetis (oil flow) dari pump yang kemudian
mengubahnya menjadi energi mekanis.
4
Jika pump diputar, dan pada sudu-sudunya penuh oli, maka pump akan menghasilkan
oil flow dan masuk ke sudu-sudu turbin, dan turbin akan ikut berputar. Sisa oil flow
yang dari turbin mengalir masuk ke sudu-sudu stator, selanjutnya mengalir ke arah
mana pump berputar. Jika torque converter kekurangan oli maka turbin tidak dapat
berputar dan tenaga engine tidak dapat dipindahkan.
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
B. Langkah kerja
1. Siapkan peralatan, bahan dan shop manual yang dibutuhkan.
6
5. Lakukan pemeriksaan dan pengukuran komponen-komponen Torque
converter sesuai pada petunjuk buku manual service
6. Lakukan diskusi dengan teman sekelompok tentang cara kerja dan kondisi
torque converter yang dibongkar
7. Diskusikan dengan kelompok untuk menyimpulkan kondisi Torque Converter
yang dibongkar
8. Berilah saran apa yang harus dilakukan agar Torque converter yang dibongkar
dapat berfungsi dengan baik
9. Bersihkan alat dan tempat kerja.
b. Housing
Berfungsi sebagai tempat untuk komponen-komponen pada Torque
converter dimana ia housing ini terhubung langsung dengan turbin
sehingga selain untuk melindungi dan mencegah kebocoran pada ATF,
housing dihubungkan dengan flywheel sehingga mampu menselaraskan
perputaran dengan output engine agar perbandingan torque nya 1:1
c. Impeller
Berfungsi untuk mengubah tenaga mekanis dari engine menjadi tenaga
fluida yang kemudian terbentuknya gerakan sentrifugal yang
menyebabkan ATF terlempar dari impeller menuju turbin.
7
d. Turbine
Berfungsi mengubah kembali tenaga fluida ini menjadi tenaga mekanis
untuk menggerakkan transmission. Sehingga setelah menerima lemparan
aliran ATF dari impeller, turbine akan bergerak dan secara otomatis akan
mengembalikan aliran ATF tersebut kembali ke impeller melewati stator
dan otomatis menambah momen pada impeller
e. Stator
Berfungsi untuk mengarahkan fluida dari turbin kembali ke impeller
sehingga dapat memperlancar aliran fluida serta mampu menambah
momen pada impeller
2. Apa yang terjadi jika one way clutch pada stator rusak sehingga stator dapat
berputar dua arah?
tugas dari one way clutch ialah mencegah stator berputar dua arah dan apabila
one way clutch rusak maka memungkinkan stator berputar dua arah yang
menyebabkan stator tidak berfungsi secara baik untuk menambah atau melipat
gandakan putaran sehingga menghambat aliran fluida yang kembali ke
impeller dan menyebabkan torque converter tidak bekerja secara maksimal.
3. Apa yang terjadi jika ketebalan disk clutch pada lock up clutchlebih kecil dari
batas minimum yang diijinkan?
: Disk clutch lock up fungsinya menghubungkan turbin dengan cover,
tujuannya agar perbandingan putaran antara flywheel dan output shaft tetap
sama. Jika ketebalan disk clutch pada lock up clutch kurang dari standart yang
8
telah diijinkan maka dapat menyebabkan clutch akan slip dan akan terjadi
kerugian tenaga karena adanya perbedaan moment pada flywheel dan input
transmisi, cara kita mengetahui ukuran pada disk clutch lock up maka kita
dapat melakukan measurement kedalaman paku keling menggunakan vernier
caliper.