DIBUAT OLEH:
KELOMPOK 2
Rezky Putra Ananda Hamzah 42120016
Ian Maulana Usrha 42120002
Muh Isman 42120007
Ricky Rahmat 42120011
Muhammad Thalib 42120021
3A D4 TEKNIK LISTRIK
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang
berjudul “Praktik Pengujian Minyak Trafo ”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
maka dalam praktek maupun pembuatan laporan ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak terkait, khususnya kepada dosen pembimbing (instruktur) dan rekan
kelompok.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak
kesalahan, baik dari isi, penyusunan maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan maaf sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan dalam pembuatan laporan kedepannya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan semoga
semuanya yang terlibat dalam penyusunan laporan ini mendapatkan balasan dari
Allah Subhanallahu Wata’ala.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Percobaan
Setelah praktek dilaksanakan diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mahasiswa mengetahui beberapa jenis pengetesan pada transformator
daya/distribusi
2. Mahasiswa mengetahui pengetesan oil breakdown voltage ( tegangan
bus minyak )
3. Mahasiswa dapat menyimpulkan kondisi minyak transformator dari
hasil pengetesan breakdown voltage
2
BAB II
TEORI DASAR
3
d. Titik Nyala (Flash Point)
Titik nyala yang rendah menunjukkan adanya kontaminasi zat yang mudah
terbakar.
e. Titik Tuang (Pour Point)
Titik tuang dipakai untuk meng-indentifikasi dan menentukan jenis peralatan
yang akan menggunakan minyak isolasi.
f. Angka Kenetralan (Neutralization Number)
Angka kenetralan merupakan angka yang menunjukkan penyusun asam
minyak isolasi dan dapat mendeteksi kontaminasi minyak, menunjukkan
kecenderungan perubahan kimia atau cacat atau indikasi perubahan kimia
dalam bahan tambahan (additive).
g. Korosi belerang (Corosive Sulphur)
Pengujian ini rnenunjukkan kernungkinan korosi yang dihasilkan dari
adanya belerang belras atau senyawa belerang yang tidak stabil dalam
minyak isolasi.
h. Tegangan Tembus (Breakdown Voltage)
Tegangan tembus yang terlalu rendah menunjukkan adanya kontaminasi
seperti air,kotoran atau partikel konduktif dalam minyak.
i. Faktor Kebocoran Dielektrik (Dielectric Dissipation Factor)
Harga yang tinggi dari faktor ini menunjukkan adanya kontaminasi atau hasil
kerusakan (deterioration product) misalnya air, hasil oksidasi, logam alkali,
koloid bermuatan dan sebagainya.
j. Stabilitas/ Kemantapan Oksidasi (Oxydation Stability)
Pengujian ini berguna untuk melihat apakah minyak tahan terhadap oksidasi.
k. Kandungan Air (Water Content
Adanya air dalam minyak isolasia kan menurunkant egangant embusd an
tahanan jenis minyak isolasi dan juga adanya air akan mempercepat
kerusakan kertas pengisolasi (insulating paper).
l. Tahanan Jenis (resistivity)
T'ahanan jenis yang rendah menunjukkan terjadinya kontaminasi yang
bersifat konduktif (conductive contaminants).
4
m. Tegangan Permukaan (Interfacial Tension)
Adanya kontaminasi dengan zat yang terlarut (soluble contamination) atau
hasil-hasil kerusakan minyak, umumnya menurunkan nilai tegangan
permukaan. Penurunan tegangan permukaan juga menurunkan indikator
yang peka bagi awal kerusakan niinyak
n. Kandungan gas (Gas Content)
Adanya gas terlarut dan gas bebas dalam minyak isolasi dapat digunakan
untuk mengetahui kondisi transformator dalam operasi. adanya gas seperti
hidrogen (H2 ), metana (CH4), etana (C2H6 ), etilen (C2H4 ) dan asetilin
(C2H2) menunjukkan terjadinya dekomposisi rninyak isolasi pada kondisi
operasi, sedangkan adanya karbondioksida (CO2) dan karbon monoksida
(CO) menunjukkan kerusakan pada bahan isolasi.
Tabel berikut memperlihatkan sifat minyak isolasi dari minyak isolasi baru
dan minyak isolasi pakai:
Tabel 2. 1 Sifat Minyak Isolasi Baru
5
Tabel 2. 2 Sifat Minyak Isolasi Pakai
6
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat yang digunakan
Tabel 3. 1 Daftar Alat yang digunakan
3.2 Bahan
Tabel 3. 2 Daftar Bahan
7
3.3 Pelengkapan K3 (APD)
Tabel 3. 3 Perlengkapan K3 (APD)
8
BAB IV
LANGKAH KERJA
9
BAB V
DATA PERCOBAAN
10
BAB VI
ANALISIS DATA
11
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktek pemeliharaan JTR dapat disimpulkan
Kondisi minyak trafo baik (layak) yang ditandai dengan nilai tegangan tembus
melebihi standar minimum tegangan tembus yaitu 30kV/2.5mm.
7.2 Saran
1. Selalu memeriksa perlengkapan K3
2. Senantiasa berhati-hati dalam bekerja
12
DAFTAR PUSTAKA
Wisya Astuti 2018. “Pengaruh kadar air terhadap tegangan tembus minyak
transformator distribusi” , Jurnal Pengaruh kadar air terhadap tegangan
tembus minyak transformator distribusi halaman 129, diakses pada 2 April
2023 pukul 22.015 .
13
LAMPIRAN
A. Pengujian Minyak
14
Gambar 1 Pengujian Minyak
15