Diajukan Oleh :
FAHMI PRAWIRA NEGARA
DME - 070 - XXV - 2017
Nis : DME-070-XXV-2017
Menyetujui,
Mentor Tutor
Mengetahui,
ii
ABSTRAK
Kata Kunci : PLTDG 200 MW, Instrument Air, Compressed Air Filter
Dryer.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT zat Yang Maha Berkuasa untuk
menetapkan suatu kejadian, sehingga dengan izin-Nya pembuatan
laporan Project Assignment ”Penambahan Bypass Sistem Udara
Masuk Kontrol Instrumen dilengkapi Filter Drain pada Unit PLTDG
Pesanggaran 200 MW” dapat diselesaikan. Laporan project assignment
ini sebagai syarat memenuhi tugas program On The Job Training 2017 di
PT Indonesia Power UP Bali Pesanggaran.
Dalam pembuatan project assignment, penulis tidak lepas dari
kesulitan yang dihadapi. Dalam mengatasi berbagai kesulitan, penulis
dibantu oleh beberapa pihaksecara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Yth. I GAN Subawa Putra, selaku General Manager PT. Indonesia
Power UP Bali
2. Yth. I Komang Hendra Kumara, selaku Supervisor Operasi C Blok 1
dan Blok 2 sekaligus Mentor.
3. Yth. I Made Setiawan, selaku Operator Senior Operasi C sekaligus
Tutor.
4. Yth. Dewi Anggoro Putri, Ayu Eri Krisnawati, Ida Bagus Pujangga, serta
staff pengembangan SDM lainnya.
5. Yth. Operator Regu C atas bimbingan dan bantuan selama
pelaksanaan OJT.
6. Yth. Seluruh staff pembangkit bidang pemeliharaan, bidang operasi,
karyawan dan karyawati PT. Indonesia Power UP Bali.
7. Kepada semua rekan-rekan Indonesia Power angkatan 25 yang sudah
membantu Laporan project assignment ini.
8. Kedua orang tua yang selalu memberikan support baik dan doanya
dalam kondisi apapun.
iv
Penulis merasakan laporan Project Assignment ini masih jauh dari
kata sempurna. Hal ini karena keterbatasan penulis sendiri. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan
dimasa yang akan datang. Kepada pihak – pihak yang telah membantu
penulis menyelesaikan laporan project assignment ini, penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya.
v
DAFTAR ISI
vi
BAB III. PEMBAHASAN PROJECT ASSIGNMENT ........................................ 30
3.1 Akar Permasalahan ....................................................................... 30
3.2 Identifikasi Masalahan ................................................................... 30
3.3 Perancangan ................................................................................. 33
3.3.1 Tahap Perancangan .............................................................. 33
3.3.2 Perancangan Sistem ............................................................. 35
3.4 Biaya Perancangan ....................................................................... 37
BAB IV. MANFAAT PROJECT ASSIGNMENT ............................................... 38
4.1 Manfaat Finansial .......................................................................... 38
4.2 Manfaat Non Finansial ................................................................... 39
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 40
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 40
5.2 Saran ............................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 41
LAMPIRAN ....................................................................................................... 42
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Penyebab Masalah Drop Tekanan Pada Filter Udara Instrumen .. 32
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pokok
permasalahan dalam pembuatan project assignment ini adalah :
1.5 Metodologi
1. Survey Lapangan
Melakukan pemeriksaan kondisi peralatan dan area sekitar
peralatan.
2. Pengumpulan dan pengolahan data
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, maka dilakukan
tahap pegumpulan dan pengolahan data yang diambil dari
lapangan baik dengan melakukan pengukuran dan melalui
manual book PLTDG Pesanggaran.
2
3. Pembuatan Laporan Project assignment
Pembuatan laporan bertujuan untuk mendokumentasikan
hasil penelitian yang telah dilakukan.Kemudian
mempresentasikan hasil analisa pada project assignment
tersebut agardapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pengembangan perusahaan lebih lanjut.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
2.1.1 Prinsip Kerja Mesin Diesel 4 Langkah
Mesin diesel 4 langkah ialah mesin dimana setiap satu kali proses usaha
terjadi 4 (empat) kali langkah piston atau 2 kali putaran poros engkol.
A. Langkah Isap
Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup hisap tertutup dan katup buang
tertutup sehingga udara bersih masuk kedalam silinder .
B. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA katup hisap tertutup dan katup buang
tertutup, udara didalam silinder ditekan sehingga timbul panas.Akhir
kompresi, bahan bakar diinjeksikan ke ruang bakar sehingga terjadi
pembakaran.
C. Langkah usaha
5
D. Langkah pembuangan
Akhir langkah usaha katup buang terbuka, sehingga gas buang keluar
melalui katup tersebut, piston bergerak dari TMB menuju TMA
A. Cylinder Head
Cylinder Head (kepala silinder) dibuat dari besi tuang kelabu. Komponen
ini dipoisikan dengan stud blok mesin dan diamankan dengan mur yang
dikencangkan secara hidrolik. Gasket merapatkan kepala silinder dengan ke
liner silinder. Lubang bor kepala silindr memungkinkan mengalirnya gas
masuk dan buang , air pendingin, dan oli selama pengoperasian.
Flame plate kepala silinder adalah bagian dari kamar pembakaran.
Selama pembakaran flame plate terpapar pada tekanan dan suhu charge
tinggi. Udara pembakaran diarahkan dari penampung udara melalui pipa
masuk udara dan saluran masuk kepala silinder ke dalam silinder.aliran udara
diatur oleh dua katup masuk dalam flame plate . selain itu, gas buang
dialirkan dari dalam silinder melalui ksaluran buang kepala silinder ke
manifold buang. Aliran gas buang juga diatur oleh dua katup.
6
Gambar 2.3 Cylinder Head beserta komponennya
B. Cylinder Liner
7
Gambar 2. 3 Cylinder Liner
C. Piston
Gambar 2. 4 Piston
8
D. Connecting Rod
Connecting Rod atau batang torak adalah suatu komponen utama mesin
yang berfungsi untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya
menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan
meneruskannya ke poros engkol. Bagian ujung connecting rod yang
berhubungan dengan pin piston disebut small end, sedangkan yang
berhubugan dengan poros engkol disebut big end. Poros engkol berputar pada
kecepatan tinggi di dalam big end, dan mengakibatkan temperatur menjadi
naik.
E. Bearing
1. Main Bearing
Main bearing merupakan bearing yang terletak pada block mesin yang
merupakan tumpuan utama bagi crankshaft saat berputar. Fungsi dari main
bearing adalah :
9
F. Journal Bearing
Gambar 2. 6 Bearing
G. Crankshaft
10
Gambar 2. 7 Cranksshaft
11
Tabel 2. 1 persentase jumlah pemakaian bahan bakar berdasarkan Mode Operasi
Sistem pelumasan mempunyai peranan yang sangat penting pada suatu mesin
agar mesin dapat bekerja secara optimal dan memiliki daya tahan yang bagus
karena didalam mesin terjadi gesekan antar komponen sehingga dibutuhkan sistem
pelumasan yang sempurna.
Semakin tinggi viskositas suatu pelumas maka semakin tidak baik untuk mesin.
Tetapi tidak selamanya hal tersebut menjadi acuan yang mempengaruhi
penggantian pelumas pada mesin. Untuk mesin dengan kecepatan yang tinggi atau
12
High speed, viskositas yang rendah cocok digunakan untuk pelumasan sedangkan
mesin dengan kecepatan rendah sangat cocok menggunakan pelumas dengan
viskositas (Kekentalan) yang tinggi.
Total Nilai Basa adalah Kemampuan pelumas untuk menetralkan kondisi asam
pada mesin. Asam ini diakibatkan oleh nilai sulfur yang tinggi pada bahan bakar
yang digunakan misalnya HFO memiliki nilai sulfur yang tinggi. Nilai TBN pada
pelumas sangat mempengaruhi kinerja mesin untuk jangka panjang.
Pada PLTDG 200 MW Pesanggaran nilai TBN minimum yang diijinkan pada
pelumas adalah 20 % dari nilai TBN nya.
Sistem air pendingin juga memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya
dengan sistem – sistem yang lainnya pada mesin. Sistem pendinginan pada mesin
adalah sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur atau suhu mesin
tetap berada dalam kondisi yang ideal.
13
2.1.3.4 Sistem udara masuk & sistem gas buang (Charge Air system &
Exhaust gas system)
Charge Air& Exhaust gas system merupakan sistem yang sangat penting pada
sistem pembakaran pada sebuah mesin.Sistem ini bertujuan untuk menyediakan
udara yang bersih, kering dan dingin ke dalam ruang bakar (Cylinder Liner).Untuk
menambah supplay udara ke dalam ruang bakar maka mesin dilengkapi dengan
Turbocharger sehingga bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna.
14430 10 60 1,8
18000 16,6 100 3,4
14
2.2 Instument Air
15
Tekanan Instument air adalah sekitar 6-8 bar dari hasil kompresor tersebut
udara dialirkan menuju air dryer yang berfungsi untk mengeringkan udara
instrument yang akan digunakan pada unit pembangkit, sebelum udara tersebut
masuk kedalam sistem yang terdapat diengine maka melewati filter drain yang
ada pada masing-masing engine.
Udara proses atau utilitis biasanya digunakan untuk mendayai suatu sistem atau
alat dimana perlu udara tekan dengan volume yang besar dan tidak perlu syarat –
syarat yang ketat seperti halnya instrumen pneumatik.
Udara utilitis biasanya tidak perlu membersihkan partikel-partikel atau air seperti
standar kualitas yang diperlukan oleh udara instrumen.
16
A. Tipe Udara Instrumen
Tipe udara instrumen untuk industri biasanya terdiri dari beberapa hal
berikut:
17
2.3 kompresor
18
B. Azas Kompresor
Kompresor bolak-balik banyak menimbulkan getaran yang terlalu
keras sehingga tidak sesuai untuk beroperasi pada putaran tinggi. Karena
itu berbagai kompresor putar (rotary) telah dikembangkan dan telah
banyak dipasaran.
Suhu disebut juga temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat
macam termometer yang paling dikenal adalah :
Celsius (C)
Reaumur (R)
Farenheit (F)
Kelvin (K)
19
3.4.1 Kelembaban
Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara
basah yang disebabkan oleh adanya uap air. Tingkat kejenuhan sangat
dipengaruhi oleh temperatur. Grafik tingkat kejenuhan tekanan uap air
terhadap temperatur diperlihatkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.12. Grafik tingkat kejenuhan tekanan uap air terhadap temperature
Jika tekanan uap parsial sama dengan tekanan uap air yang jenuh
maka akan terjadi pemadatan. Secara matematis kelembaban relative
(RH) didefinisikan sebagai prosentase perbandingan antara tekanan uap
air parsial dengan tekanan uap air jenuh.
Kelembaban dapat diartikan dalam beberapa cara. RelativeHumidity
secara umum mampu mewakili pengertian kelembaban. Untukmengerti
Relative Humidity pertama harus diketahui Absolut Humidity Absolut.
Humidity merupakan jumlah uap air pada volume udara tertentu yang
dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan.
20
𝑒
ah=217𝑇
ah :absolute humidity
e : tekanan oleh uap air
T : temperatur saat pengukuran
ƒ=100(ah) = 100(eh)
2. : relative humidity
ah :absolute humidity saat pengukuran
as :absolute humidity saat saturasi
eh : tekanan uap air saat pengukuran
es : tekanan uap air saat saturasi
21
3.5 Bagian-bagian dari Kompresor
A. Kompresor Udara
Kapasitas kompresor ditentukan oleh keperluan aliran udara plan.
Pemakaian udara pada plan ditentukan oleh jumlah maksimum
pemakaian udara (kira-kira 0,02 m3/menit) untuk setiap devais dan
adanya kebocoran. Unit kompresor tersebut bisa berupa tipe
reciprocating atau rotari, tunggal atau multistage, dan biasanya
digerakkan oleh motor listrik, turbin gas atau mesin disel.
B. Tangki Penampung
Tangki penampung udara dirancang berdasar jumlah kapasitas
penyimpanan pada sistem dan juga adanya tambahan untuk menghindari
fluktuasi tekanan. Fungsi lainya juga sebagai penguat dan pemisah
antara udara dan air yang terkondensasi dalam proses pembuatan udara
bertekanan.
22
D. Pipa Distribusi dan Pressure Safety Valve ( PSV )
Pipa utama yang digunakan untuk mengirim udara instrumen
keseluruh plan biasanya mempunyai diameter 50,8 mm (2 inch) skedul
40 dengan bahan dari carbon steel. Pipa cabang catu udara yang
menghubungkan header isntrumen individu biasanya berdiameter 25,4
mm ( 1 inch) dengan bahan dari pipa galvanis, sedang PSV berfungsi
untuk membuang tekanan lebih.
F. Koneksi Instrumen
Tubing catu udara dari pipa valve menuju ke regulator ukuran
minimum harus 9,5 mm (3/8 inch) dengan bahan tubing berasal dari pvc
jacketed cooper, plated carbon steel atau stainless steel untuk
menghindari tekanan drop yang berarti, terutama untuk control valve.
Untuk menghindari masalah vibrasi dapat menggunakan koneksi tubing
flexible air hose dengan pertimbangan terjadinya preesure droop.
Koneksi tubing hampir selalu bertipe fitting.
Fitting dengan tipe flare lama jarang digunakan meskipun masih
dipakai pada generator disel. Mur tubing harus tidak boleh longgar;
pabrik seperti Swagelock menyediakan gauge untuk mengecek
kekencangan mur tersebut.
23
2.6 AIR DRAYER
Air dryer adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghilangkan
kandungan air pada compressed air (udara terkompresi). Sistem ini
biasanya menjadi satu kesatuan proses dengan kompresor. Udara
terkompresi hasil dari kompresor sebagian akan masuk ke tangki
penyimpan dan sebagian lagi dikeringkan menggunakan air
dryer.Penggunaan udara kering ini banyak diperlukan di industri-industri
besar. Bahwa udara kering, atau biasa disebut dengan instrument air,
digunakan sebagai sumber penggerak aktuator
dari valve dan damper(aktuator pneumatic). Selain itu dalam dunia
industri telekomunikasi, udara kering bertekanan digunakan untuk
menyelimuti kabel-kabel bawah tanah untuk menghindari short
circuit akibat terbentuknya embun.Udara terkompresi yang dikeringkan,
akan mengalami proses penurunan dew point. Dew point adalah nilai
temperatur yang dibutuhkan untuk mendinginkan sejumlah udara, pada
tekanan konstan, sehingga uap air yang terkandung mengembun. Nilai
dari penurunan dew point tergantung dari spesifikasi air dryer yang
dipergunakan dan kebutuhan dari konsumsinya.
24
industri besar yang mengkonsumsi banyak instrument
air menggunakan desiccant air dryer twin tower, sehingga proses
pengeringan udara dan regenerasi dari masing-masing tabung bisa
bergantian. Udara kering yang dihasilkan oleh desiccant air
dryer umumnya memiliki nilai dew point sebesar -40 derajat Celcius.
25
Skema Refrigeration Dryer
26
4. Membrane Dryer Yang terakhir adalah suatu sistem pengering udara
yang menggunakan membran dehumidication (penyerap kelembaban).
Udara dialirkan ke tabung membran dan keluar menjadi udara kering,
sebagian kecil dari udara kering dialirkan kembali ke dalam tabung untuk
proses regenerasi. Sistem ini didesain untuk bekerja secara terus-
menerus tanpa henti.
Skema
Cairan dan air kondensasi yang berlebihan dalam aliran udara dapat
sangat merusak peralatan, peralatan dan proses yang bergantung pada
udara tekan. Air dapat menyebabkan korosi pada tangki dan perpipaan,
27
mencuci oli pelumas dari alat pneumatik, emulsi dengan gemuk yang
digunakan dalam silinder, gumpalan peledakan media dan permukaan
dicat kabut. Oleh karena itu, diinginkan untuk menghilangkan
kelembaban kondensasi dari aliran udara untuk mencegah kerusakan
pada peralatan, alat dan proses udara. Fungsi menghilangkan air yang
tidak diinginkan ini adalah ruang dari pengering udara terkompresi.
28
Gambar 2.17 Spesifikasi Filter Air Dryer Parker Zander g5 xp4
29
BAB III
PEMBAHASAN
Pada Bab ini akan dibahas mengenai permasalahan yang timbul dan data yang
pendukung, identifikasi dari permasalahan tersebut, perancangan sistem dan biaya
yang dibutuhkan dalam perancangan.
30
Gambar dibawah merupakan tranding ketika terjadinya engine stop yang
diakibatkan oleh pressure drop dari instrument air.
31
Gambar 3.2 Diagram Fishbone Penyebab Drop Tekanan Pada Filter Udara Instrument
No
Penyebab Masalah
1 Material
4 Man
Tabel 3.1 Penyebab Masalah Drop Tekanan Pada Filter Udara Instrumen
32
Pada gambar 3.2 merupakan identifikasi permasalahan yang terjadi dalam
pembuatan project assigment ini. Pada diagram fishbone, efek ang terjadi adalah
drop Tekanan Pada Filter Udara Instrument dimana berdasarkan analisa data drop
tekanan pada filter udara instrument disebabkan oleh kualitas udara yang kotor, life
time dari filter drain, pengedrainan tidak dilakukan secara berkala serta kesalahan
operator terhadap pembacaan indikator pada filter udara instrument. Sehingga
berdasarkan indentifikasi permasalahan tersebut, maka dibuatlah project
assignment yaitu, penambahan bypass system udara masuk control instrument
dilengkapi filter drain pada unit PLTDG 200MW Pesanggaran.
3.3 Perancangan
33
Tidak
Ya
34
Pada gambar flowchart diatas bisa digambarkan dari mulai start
dilanjutkan dengan identifikasi dan perumusan masalah, dari hasil identifikasi
dan perumusan masalah dilanjutkan dengan studi literatur yang bersumber dari
handbook, internet dan manual book. Berikutnya dilanjutkan dengan
pengumpulan data dan perhitungan-perhitungan dalam pembuatan sistem ini,
setelah data terkumpul dan perhitungan selesai selanjutnya pemilihan komponen
atau alat yang akan dipakai. Selanjutnya jika diterima masuk ke perancangan
alat dan analisa data, jika sistem penambahan bypass system udara masuk
control instrument dilengkapi filter drain ini tidak sesuai kembali lagi ke tahap
perancangan dan apabila sesuai perangkat yang dibuat, sudah bagus dan sudah
bisa digunakan.
35
Gambar 3.4 Desain sebelum adanya penambahan bypass pada jalur instrument air
Gambar 3.5 Desain sesudah adanya penambahan bypass pada jalur udara instrument
36
3.4 Biaya Perancangan
Telah dilakukan pengamatan pada harga pasaran berdasarkan material –
material dan tools yang akan digunakan. Untuk merealisasikan project assignment,
penambahan bypass system udara masuk control instrument dilengkapi filter drain
pada unit PLTDG 200MW Pesanggaran ini, maka dana yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut :
Sambungan
3 1 buah Rp 27.000,00 Rp 27.000,00
pipa T
Sambungan
4 1 buah Rp 31.000,00 Rp 31.000,00
pipa +
Pipa Galvanis
5 1 Batang Rp 190.000 ,00 Rp 190.000,00
0,5 inch
Biaya
6 Rp 100.000,00 RP 100.000,00
Pemasangan
Total Biaya Rp 3.737.835,00
Sumber : Bukalapak, Tokopedia, Internet
37
BAB IV
MANFAAT
Jumlah
Dari table diatas dapat diketahui bahwa kerugian yang ditimbulkan akibat drop
tekanan udara isntrumen adalah sebesar Rp.29.712.008
38
4.2 Manfaat Non Finansial
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
2. Dengan project assignment ini dapat mengurangi terjadinya drop tekanan pada
udara instrument.
5.2. Saran
Saran tindak lanjut dari project assignment ini, yaitu agar dapat segera
direalisasikan untuk menjaga keandalan unit. Serta perlu adanya improvement
pada filter drain instrument air dengan penambahan jalur bypass.
40
DAFTAR PUSTAKA
41
LAMPIRAN
42
43
Tipe Spesifikasi Harga
SHARK Kompressor 1/4 Hp Kompresor Angin, Tekanan Kerja 6 Bar,
Unloading [LZU-5114] Volume Tabung 30 Liter Rp 1.365.000
Power 3/4 HP (0.56KW), Volume Tangki
SHARK Kompressor Portable [MZ 25 Liter, Tekanan Kerja 8
07-25] Kg/cm² Rp 1.793.000
SHARK Kompressor 1/4 Hp Auto Daya Motor 0.18, Tekanan Kerja 6 Bar,
+ Motor [LZPM-5114] Volume Tabung 30 Liter Rp 2.386.000
SHARK Kompressor 1/2 Hp Kompresor Angin, Tekanan Kerja 7 Bar,
Unloading [LVU-5112] Volume Tabung 58 Liter Rp 2.550.000
SHARK Kompressor 1 Hp Kompresor Angin, Tekanan Kerja 7 Bar,
Unloading [LVU-6501] Volume Tabung 83 Liter Rp 3.325.000
SHARK Kompressor 1 Hp Auto + Daya Motor 0.75 kW, Tekanan Kerja 7
Motor [LVPM-6501] Bar, Volume Tabung 83 Liter Rp 5.215.000
SHARK Kompressor 2 Hp Auto + Daya Motor 1.5 kW, Tekanan Kerja 7
Motor [LWPM-6502] Bar, Volume Tabung 100 Liter Rp 7.924.000
Kompresor Angin – Daya Motor 2.2 KW,
SHARK Kompressor 3 Hp Auto + Tekanan Kerja 8 Bar,
Motor [LVPM-8003] Volume Tabung 103 Liter Rp11.300.000
Kompresor Angin – Daya Motor 4 KW,
SHARK Kompressor 5 Hp Auto + Tekanan Kerja 8 Bar, Volume
Motor [LWPM-8005] Tabung 158 Liter Rp14.800.000
Kompresor Angin, Tekanan Kerja 12
SHARK Kompressor 5.5 Hp Bar, Volume Tabung 158 Liter,
[MWPM-8005] FAD 400 L/min Rp14.800.000
Kompresor Angin – Daya Motor 5.5 KW,
SHARK Kompressor 7.5 Hp Auto Tekanan Kerja 8 Bar,
+ Motor [LVPM-1075] Volume Tabung 275 Liter Rp22.835.000
Kompresor Angin, Tekanan Kerja 12
SHARK Kompressor 10 Hp Bar, Volume Tabung 275 Liter,
[MWPM-1010] FAD 800 L/min Rp27.800.000
Kompresor Angin, Tekanan Kerja 12
SHARK Kompressor 15 Hp Bar, Volume Tabung 330 Liter,
[MWPM-1215] FAD 1150 L/min Rp37.000.000
44