Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan Surat Kontrak No. SP.SPU-JKons-88/UPPML.DOP/09/2023 yang dikeluarkan


Perum Jasa Tirta II dengan PT. VIRAMA KARYA (Persero) selaku konsultan pada Pekerjaan Monitoring
Progres dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan (Cirata), maka pada tahap ini disusun Laporan
Pendahuluan.

Laporan Pendahuluan ini berisi :


 Latar Belakang Pekerjaan
 Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
 Pendekatan Metodologi
 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan dan Rencana Kerja

Demikian Laporan Pendahuluan ini dibuat dan semoga dapat berguna bagi semua pihak yang terlibat.
Atas perha annya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Oktober 2023


PT. Virama Karya (Persero)

Luqman Wibowo, ST
Team Leader

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) i


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................................... 1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................................................. 1
1.3 SASARAN ....................................................................................................................................... 2
1.4 DASAR HUKUM.............................................................................................................................. 2
1.5 LOKASI DAN OBJEK KEGIATAN ....................................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI ........................................................................................... 1
2.1 KONDISI WILAYAH STUDI ............................................................................................................... 1
2.2 KONSERVASI .................................................................................................................................. 1
BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI ................................................................................................ 1
3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Yang Di Usulkan ....................................................................... 1
3.1.1 Pendekatan Umum ................................................................................................................ 1
3.1.2 Pendekatan Teknis................................................................................................................. 1
3.2 Rencana Kerja Pelaksanaan Metodologi Yang Diusulkan .............................................................. 2
3.2.1 Pengecekan Administrasi dan Personil ................................................................................. 2
3.2.2 Perhitungan Volume Pekerjaan (BoQ) .................................................................................. 2
3.2.3 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)........................................................................ 4
3.2.4 Monitoring dan Evaluasi ....................................................................................................... 5
3.3 Penyusunan Produk dan Laporan.................................................................................................. 6
3.4 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ...................................................................................................... 6
3.5 METODOLOGI SOCIAL MAPPING.................................................... Error! Bookmark not defined.
3.5.1 Tahap Persiapan ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.5.2 Survei dan Iden fikasi ............................................................ Error! Bookmark not defined.
3.5.3 Akuisisi Data Sekunder ........................................................... Error! Bookmark not defined.
3.5.4 Akuisisi Data Primer ............................................................... Error! Bookmark not defined.
3.5.5 Tahapan Analisis ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.5.6 Penyusunan Database Social Mapping ................................. Error! Bookmark not defined.
3.5.7 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Program ......................... Error! Bookmark not defined.
3.5.8 Penyusunan Peta Sosial Pada Lokasi Pekerjaan (Social Mapping) ...... Error! Bookmark not
defined.
3.5.9 Penyusunan Produk dan Laporan .......................................... Error! Bookmark not defined.
3.5.10 Diskusi dan Asistensi ............................................................ Error! Bookmark not defined.

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) ii


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................... 1
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................................... 1
4.2 Saran ............................................................................................................................................. 1

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) iii


DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Lokasi dan Objek Kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi
Lingkungan (Cirata) ................................................................................................................................. 4
Gambar III.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi
Lingkungan (Cirata) ................................................................................................................................. 8

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) iv


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perusahaan Umum Jasa Tirta II (PJT II) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik
Indonesia No. 25 Tahun 2022 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II) dengan wilayah kerja
PJT II melipu sebagian WS Citarum, Sebagian WS Ciliwung – Cisadane, Cimanuk – Cisanggarung,
Cidanau – Ciujung – Cidurian, dan Sepu h – Sekampung. (Pasal 3).

Pemerintah melanjutkan penugasan kepada PJT II untuk melaksanakan Pengelolaan Sumber


Daya Air, baik berupa menyelenggarakan sebagian fungsi Pengelolaan Sumber Daya Air,
penggunakan Sumber Daya Air, memungut, menerima, dan menggunakan Biaya Jasa
Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) untuk membiayai seluruh pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab di bidang Pengelolaan Sumber Daya Air dan pengelola Sumber Daya Air di
Wilayah Kerja PJT II.

Dalam menjalankan tugasnya, PJT II melalui Perjanjian Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air PLTA Cirata,
Nomor Pihak Pertama: SP-2/DIR/04/2023, Nomor Pihak Kedua: 072.PJ/061/PNP-PJTII/IV/2023 tanggal
14 April 2023, telah menyusun dan melaksanakan beberapa program yang merupakan wujud dari
tugas yang telah diamanahkan. Beberapa program tersebut bertujuan untuk menjamin kualitas dan
kuan tas Sumber Daya Air khususnya pada wilayah pelayanan PLTA Cirata. Salah satu program tersebut
yaitu pelaksanaan Konservasi Lingkungan pada catchment area Waduk Cirata.
Sehubungan dengan program tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan monitoring progres
dan evaluasi program konservasi lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil evaluasi
dan/atau lesson learned terhadap ekfek fitas dan keselarasan kegiatan konservasi lingkungan
sehingga program tersebut dapat sejalan dengan tujuan Pengelolaan Sumber Daya Air.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari pekerjaan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan
(Cirata) adalah sebagai berikut:

Maksud dari Monitoring Progres Dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan adalah untuk
melaksanaan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Konservasi Lingkungan khususnya
pada wilayah pelayanan PLTA Cirata.
Adapun tujuannya adalah mendapatkan hasil pelaksanaan program efek f dan efisien dan
mendapatkan hasil evaluasi dan/atau lesson learned terhadap ekfek fitas dan keselarasan kegiatan

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 1


konservasi lingkungan sehingga program tersebut dapat sejalan dengan tujuan Pengelolaan Sumber
Daya Air

1.3 SASARAN
Sasaran dari kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan (Cirata) ini
adalah :

1. Monitoring terhadap biaya, mutu, dan waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga kualitas dan
kuan tas pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dan batas waktu pelaksanaan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan.
2. Menganalisis kemungkinan terjadinya ke daksesuaian dalam pelaksanaan terhadap biaya,
mutu, dan waktu pelaksanaan pekerjaan secara efek f dan efisien.
3. Memberikan solusi saran dan/atau ndakan untuk semua permasalahan yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan baik teknis, administra f termasuk keterlambatan pencapaian
target fisik.
4. Mengevaluasi efek fitas dan keselarasan sasaran serta tujuan program konservasi lingkungan
dengan termasuk integrated farming di sekitar wilayah.
5. Menyusun saran dan masukan (lesson learned) untuk kegiatan Konservasi Lingkungan pada
periode berikutnya berdasarkan hasil evaluasi.

1.4 DASAR HUKUM


1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial: Undang-undang ini
mengatur tentang pengelolaan informasi geospasial di Indonesia, termasuk pemetaan sosial.
Hal ini mencakup pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data geospasial, serta peran
pemerintah dalam pengaturan dan pengawasan informasi geospasial.
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa: Undang-undang ini mengatur tentang
peran dan kewenangan desa dalam mengelola urusan pemerintahan, pembangunan, dan
pemberdayaan masyarakat di ngkat desa. Dalam konteks pemetaan sosial, undang-undang
ini dapat digunakan sebagai landasan untuk melibatkan masyarakat desa dalam pemetaan dan
perencanaan pembangunan berbasis par sipa f.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Nasional:
Peraturan pemerintah ini mengatur tentang perencanaan tata ruang di ngkat nasional. Dalam
konteks pemetaan sosial, peraturan ini memberikan dasar untuk memasukkan aspek sosial
dan par sipasi masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang kawasan.
4. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun
2016 tentang Pemetaan Desa: Peraturan ini mengatur tentang pemetaan desa yang dilakukan

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 2


oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan pemerintah daerah. Pemetaan desa mencakup
pemetaan sosial untuk mendukung perencanaan pembangunan desa yang par sipa f
5. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan: Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan lahan pertanian pangan
dan upaya untuk menjaga keberlanjutan produksi pertanian. Pemetaan sosial dapat digunakan
untuk mengiden fikasi dan melindungi lahan pertanian pangan berkelanjutan yang pen ng
untuk keberlanjutan sistem pertanian.
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup: Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
secara umum. Dalam konteks pemetaan sosial, undang-undang ini dapat digunakan untuk
melindungi lingkungan hidup yang terkait dengan sistem pertanian, termasuk sumber daya air,
kualitas tanah, dan keanekaragaman haya .
7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Ketenagakerjaan: Undang-undang ini
mengatur tentang ketenagakerjaan, termasuk di sektor pertanian. Dalam pemetaan sosial,
undang-undang ini dapat relevan dalam melindungi hak-hak pekerja pertanian dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2018 tentang Sistem Informasi Pertanian: Peraturan
pemerintah ini mengatur tentang pengembangan dan penggunaan sistem informasi pertanian
untuk mendukung kegiatan pertanian. Pemetaan sosial dapat menjadi bagian dari sistem
informasi pertanian untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan tentang sistem
pertanian, termasuk aspek sosial dan keterkaitan antar unsur dalam agroekosistem.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kriteria dan Petunjuk Teknis Pengembangan
Sentra Produksi Pertanian Berkelanjutan: Peraturan ini mengatur tentang pengembangan sentra
produksi pertanian berkelanjutan yang melibatkan keterkaitan antara tanaman, ternak, dan perikanan.
Pemetaan sosial dapat digunakan untuk mengiden fikasi potensi sentra produksi pertanian,
melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan memas kan keberlanjutan sosial dan
ekonomi dalam sentra produksi tersebut.

1.5 LOKASI DAN OBJEK KEGIATAN


Lokasi pekerjaan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan (Cirata) untuk
pekerjaan program manfaat langsung BJPSDA yang berada di Waduk Cirata diperlihatkan pada gambar
dibawah ini :

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 3


LOKASI
PEKERJAAN

Gambar I.1 Lokasi dan Objek Kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan (Cirata)

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 4


BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

2.1 KONDISI WILAYAH STUDI


Waduk Cirata adalah sebuah bendungan yang memiliki peran vital dalam pengaturan aliran Sungai
Citarum, terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Lebih tepatnya, waduk yang memiliki kapasitas
penyimpanan air yang besar. Sebagai salah satu dari waduk terbesar di Indonesia, Waduk Cirata
berperan pen ng dalam menyediakan air baku untuk keperluan irigasi, industri, dan kebutuhan
masyarakat, serta berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang berkontribusi dalam
memenuhi kebutuhan energi di wilayah Jawa Barat. Tidak hanya itu, keindahan danau yang terbentuk
akibat pembendungan sungai juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, menjadikan Waduk
Cirata sebagai tempat wisata dan rekreasi yang menarik untuk dinikma oleh para pengunjung dari
berbagai penjuru. Dengan berbagai aspek administrasi yang melibatkan pengelolaan sumber daya air,
operasional PLTA, pengelolaan irigasi, keamanan dan pengawasan, serta upaya pemeliharaan dan
perbaikan.

Lokasi kegiatan ini berada dibagian Utara Waduk Cirata , yang berbatasan dengan dua kabupaten/kota,
yaitu Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cianjur. Berikut adalah kecamatan-kecamatan yang
berada dibagian barat Waduk Cirata:

1. Kabupaten Purwakarta:
a. Kecamatan Maniis

Kecamatan Maniis adalah yang menjadi locus dari kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program
Konservasi (Cirata), tepatnya di desa citamiang.

2.2 KONSERVASI
Konservasi lahan dengan program penanaman tanaman/ penghijauan merupakan hal yang sangat
pen ng untuk menjaga kualitas lahan, mencegah terjadingan dedredasi tanah sebagai akibat
terjadinya erosi dan run of sebagi akibat dak adanya vegetasi tanaman pada lahan. Vegetasi tanaman
mampu menahan curah hujan yang nggi serta meningkatkan penyerapan air oleh tanah sehingga
ngkat erosi dapat di tekan.
Program penanaman penhijauan dengan jenis tanaman Kaliandra (Calliandra calothyrsus) sangat
umum di Indonesia, terutama di masyarakat yang berada pada areal kawasan hutan di pulau jawa,

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 1


karena tanaman ini memiliki fungsi mul guna selain baik untuk konservasi laha dan reklamasi lahan
marginal hasil tanamannya pun dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak, pakan lebah,
penyedia pupuk hijau, bubur kayu (pulp) untuk membuat kertas serta sumber energi biomassa.
Tanaman kaliandra merah merupakan jenis tanaman perin s yang mampu hidup ditanah/lahan kering
yang miskin hara,miskin air dan mampu menyuburkan tanah melalui proses fiksasi nitrogen dalam
tanah. Tanaman kalindra dapat digunakan sebagai penahan erosi tanah dan air, juga dapat digunakan
untuk mengurangi pertumbuhan tanaman gulma terutama jika ditanam pada tanah yang kurang
produk f.
Berdasarkan peneli an daun kaliandra memiliki kandungan protein sebesar 20-25% sehingga sangat
baik untuk dijadikan pakan ternak, selain itu tanaman kaliandra merupakan tanaman yang disukai oleh
lebah madu sehingga sangat cocok untuk dijadikan habitat untuk budidaya lebah madu. Sebagi
sumber biomassa kayu kalindra memiliki kalori sampai 4600 kkl/kg sehingga sangat potensial sebagai
sumber energi terbaharukan untuk menggan kan peran energi yang bersumber fosil yang lambat laun
akan habis.
Penanaman tanaman kaliandra dapat dijadikan satu strategi percepatan pemanfaatan energi baru
terbarukan (EBT) dilingkungan melalui subs tusi energi. Realisasi strategi ini dapat diwujudkan melalui
program co-firing biomassa pada PLTU batubara eksis ng, yang juga menjadi salah satu program Green
Booster PT PLN (Persero). Program Co-firing biomassa menggunakan biomassa baik yang berbasis
biomassa yang berasal dari tanaman energi. Co-firing biomassa pada PLTU batubara bukanlah hal baru.
Banyak negara-negara lain yang telah berhasil meng”hijau”kan PLTU-nya dengan program co-firing
biomassa, bahkan hingga 100% PLTU digan kan dengan biomassa.

2.3 MONITORING DAN EVALLUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN


Lingkup kegiatan monitoring dan evaluasi program konservasi lingkungan adalah sebagai berikut :
 Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuan tas dari bahan, peralatan dan perlengkapan
selama pekerjaan pelaksanaan dilapangan atau tempat lainnya
 Melakukan monitoring dan pengecekan terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan
pekerjaan.
 Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil ndakan yang tepat dan cepat, agar batas
waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
 Memberikan masukan pendapat teknis kepada Pengguna Barang/Jasa tentang hasil
pelaksanaan pekerjaan
 Membuat dokumentasi kegiatan pekerjaan.

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 2


 Memonitor pelaksanaan pekerjaan baik kualitas dan kuan tas serta pencapaian volume serta
memberikan saran teknis kepada Kontraktor Pelaksana pada saat pelaksanaan proyek.
 Mengevaluasi hasil pelaksanaan, efek fitas dan keselarasan sasaran serta tujuan program
konservasi lingkungan dengan termasuk integrated farming di sekitar wilayah.
 Menyusun saran dan masukan (lesson learned) berdasarkan hasil evaluasi untuk kegiatan
Konservasi Lingkungan sebagai dasar/referensi pelaksanaan kegiatan serupa periode
berikutnya.
 Secara umum Konsultan diharapkan dapat melakukan support baik dari sisi teknis, administra f,
dan aspek lainnya atas tugas dan tanggung jawab Unit Pengelola Program Manfaat Langsung
BJPSDA.

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 3


BAB III

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Yang Di Usulkan


3.1.1 Pendekatan Umum
Sebagai ndak lanjut dalam rangka melaksanakan pekerjaan ini, didapat bahwa untuk menjamin
kualitas dan kuan tas Sumber Daya Air khususnya pada lingkungan wilayah pelayanan PLTA Cirata,
perlu dilakukan adanya konservasi lingkungan pada catchment area Waduk Cirata.
Konsultan telah menyiapkan beberapa pendekatan studi guna mendukung penyelesaian pekerjaan
sesuai dengan yang diharapkan dan memenuhi standart perencanaan yang telah ditetapkan secara
Nasional maupun Internasional.
Pendekatan yang akan dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan ini dengan komunikasi intern dan
ekstern, ketua m akan senan asa melakukan komunikasi intern dan ekstern. Tugas Ketua Tim
berikutnya adalah mengkoordinasi mengenai operasional pelaksanaan dan hasil pekerjaan dari
beberapa tenaga ahli, disamping itu juga melakukan hubungan dengan pihak pemberi kerja maupun
dengan instansi pemerintah lain yang terkait.
3.1.2 Pendekatan Teknis
Standard dan peraturan teknis yang dipergunakan m Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan studi
ini pada dasarnya adalah menggunakan standar yang berlaku di Indonesia, antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Pedoman, Kriteria dan Standar yang dipakai untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah
pedoman, kriteria dan standar yang berlaku di Indonesia saat ini. Dalam penerapannya harus
diper mbangkan beberapa aspek yang melipu penentuan lokasi, penyusunan rencana tata
ruang, pengelolaan lahan, peran masyarakat dan pemerintah, hingga pendidikan dan
kampanye serta monitoring terhadap pelaksanaan.
2. Sebagai pegangan dipakai pedoman, kriteria dan standar perencanaan yang diterbitkan oleh
lembaga pemerintah yang terkait dengan lingkungan, tata ruang, atau pelestarian alam yang
melipu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),
Pemerintah Daerah (Pemda), Lembaga Konservasi Alam, dan Lembaga Riset dan Pendidikan
Lingkungan.
3. Apabila diperlukan perubahan pedoman, kriteria dan standar tersebut diatas berdasarkan
per mbangan penyesuaian terhadap kondisi di lapangan, kemudahan operasional dan

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 1


pemeliharaan serta biaya yang paling menguntungkan, perubahan tersebut harus dibahas dan
disetujui oleh direksi sebelum dibuat designnya.
4. Standar sejenis yang berlaku di lembaga pemerintah terkait lingkungan, tata ruang, atau
pelestarian alam seper yang sudah disebutkan pada poin 2 agar penerapannya disesuaikan
dengan keadaan lapangan.

3.2 Rencana Kerja Pelaksanaan Metodologi Yang Diusulkan


Rencana kerja pelaksanaan metodologi yang dilakukan adalah dengan monitoring secara berkala dan
berkesinambungan untuk kegiatan aktual di lapangan terhadap perencanaan program dengan diawali
Tahap Persiapan
3.2.1 Pengecekan Administrasi dan Personil
Pada tahap pengecekan ini mencakup serangkaian langkah pen ng untuk memas kan kelengkapan
pelaksanaan kegiatan. Berikut adalah rincian dari pengecekan administrasi yang akan dijalankan:
1. Pengecekan Personil, Kantor, dan Perlengkapan
Pada tahap awal ini, dilakukan pengecekan terhadap personil yang terlibat dalam kegiatan,
memas kan bahwa mereka memiliki kualifikasi yang sesuai dan siap untuk melaksanakan tugas.
Selain itu, juga dilakukan pengecekan terhadap kesiapan kantor dan perlengkapan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan.
2. Kick Off Mee ng
Dilaksanakan pertemuan awal atau "kick off mee ng" untuk mengumpulkan semua stakeholder
dan anggota m kegiatan. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan secara
keseluruhan, mengklarifikasi tujuan, dan mengatur harapan serta tanggung jawab masing-masing
pihak yang terlibat.
3. Iden fikasi dan Survei Awal ke Lapangan
Pada langkah ini, dilakukan iden fikasi awal lokasi rencana konservasi. Tim melakukan survei awal
ke lapangan untuk memas kan pekerjaan konservasi berjalan sesuai dengan perencanaan desain.
4. Koordinasi dengan Instansi Terkait
Langkah ini melibatkan koordinasi dengan instansi atau pihak-pihak terkait, seper pemerintah
daerah atau lembaga terkait. Tujuannya adalah untuk memas kan bahwa rencana kegiatan sejalan
dengan kebijakan dan regulasi yang berlaku.

3.2.2 Perhitungan Volume Pekerjaan (BoQ)


Dalam metodologi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan konstruksi, salah satu aspek yang krusial
adalah perhitungan volume pekerjaan atau Bill of Quan es (BoQ). Perhitungan volume pekerjaan

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 2


melibatkan proses penentuan jumlah dan spesifikasi material yang diperlukan untuk melaksanakan
suatu kegiatan konstruksi, serta es masi biaya yang terkait dengan material dan pekerjaan tersebut.
Proses perhitungan volume pekerjaan (BoQ) melibatkan beberapa langkah pen ng yang dilakukan
dengan cermat dan teli . Berikut adalah rincian langkah-langkah dalam perhitungan volume
pekerjaan:
1. Pengiden fikasian Komponen Pekerjaan
Tahap awal dalam perhitungan BoQ adalah mengiden fikasi dan memahami komponen pekerjaan
yang akan dilakukan dalam kegiatan konstruksi. Ini melibatkan penentuan semua elemen
pekerjaan yang akan dilakukan, seper struktur bangunan, instalasi, peralatan, dan lainnya.
2. Pengukuran dan Pemetaan
Setelah komponen pekerjaan diiden fikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran
dan pemetaan yang akurat dari area kegiatan. Pengukuran ini dapat melibatkan penggunaan alat
pengukur seper penggaris, jangka sorong, dan peralatan survey lainnya untuk mendapatkan
dimensi yang tepat dari struktur atau area yang akan dibangun.
3. Penghitungan Volume
Setelah pengukuran selesai, dilakukan penghitungan volume untuk se ap komponen pekerjaan.
Volume ini dapat berupa volume material seper beton, batu bata, atau besi, maupun volume fisik
dari struktur seper bangunan atau jalan. Perhitungan volume dapat menggunakan rumus
matema s yang sesuai dengan bentuk dan dimensi dari se ap komponen.
4. Penentuan Spesifikasi Material
Selanjutnya, penentuan spesifikasi material sangat pen ng dalam perhitungan BoQ. Spesifikasi
material mencakup jenis, mutu, ukuran, dan jumlah material yang akan digunakan dalam kegiatan.
Spesifikasi ini harus sesuai dengan standar yang berlaku dan memper mbangkan kebutuhan
teknis serta fungsional dari kegiatan.
5. Es masi Biaya
Setelah volume pekerjaan dan spesifikasi material ditentukan, langkah berikutnya adalah
menghitung es masi biaya. Ini melibatkan mengalikan volume dengan harga satuan material dan
pekerjaan yang relevan. Harga satuan dapat diperoleh dari data pasaran atau berdasarkan
perhitungan internal berdasarkan biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead.
6. Penyusunan Dokumen BoQ
Hasil perhitungan volume pekerjaan dan es masi biaya kemudian dirangkum dalam dokumen
BoQ. Dokumen ini berisi da ar lengkap komponen pekerjaan beserta volume, spesifikasi material,
harga satuan, dan total biaya untuk masing-masing komponen. BoQ juga dapat mencakup catatan
khusus, keterangan, dan rincian lain yang diperlukan.

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 3


Dengan menjalankan perhitungan volume pekerjaan (BoQ) secara sistema s dan akurat, kegiatan
konstruksi dapat dikelola dengan lebih efisien dan terencana. BoQ merupakan alat pen ng dalam
mengontrol biaya, memas kan kualitas pekerjaan, dan memfasilitasi komunikasi yang jelas antara
semua pihak yang terlibat dalam kegiatan.

3.2.3 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan langkah pen ng dalam proses perencanaan
dan pengendalian biaya dalam suatu kegiatan konstruksi. RAB adalah dokumen yang merinci es masi
biaya untuk se ap komponen pekerjaan yang akan dilakukan dalam kegiatan, sehingga memungkinkan
pengelola kegiatan dan pemangku kepen ngan lainnya untuk memahami dan mengelola aspek
keuangan kegiatan dengan lebih efek f.
Berikut adalah rincian langkah-langkah dalam metodologi perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB):
1. Iden fikasi Komponen Pekerjaan
Langkah awal dalam perhitungan RAB adalah mengiden fikasi semua komponen pekerjaan yang
akan dilakukan dalam kegiatan konstruksi. Ini mencakup struktur bangunan, instalasi, peralatan,
bahan, dan semua aspek lain yang memerlukan biaya.
2. Penentuan Volume Pekerjaan
Setelah komponen pekerjaan diiden fikasi, langkah selanjutnya adalah menentukan volume atau
jumlah dari se ap komponen. Volume ini didasarkan pada perhitungan yang sudah dilakukan
sebelumnya, seper dalam perhitungan Bill of Quan es (BoQ).
3. Penentuan Harga Satuan
Setelah volume pekerjaan ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan harga satuan untuk
se ap komponen. Harga satuan dapat diperoleh dari data pasar, harga bahan, harga tenaga kerja,
dan faktor-faktor lain yang relevan.
4. Perhitungan Total Biaya
Dengan menggunakan volume pekerjaan dan harga satuan, dilakukan perhitungan total biaya
untuk se ap komponen. Total biaya dihitung dengan mengalikan volume dengan harga satuan.
5. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
Setelah perhitungan total biaya dilakukan, langkah selanjutnya adalah menyusun RAB. RAB
merupakan dokumen yang memuat da ar semua komponen pekerjaan beserta volume, harga
satuan, dan total biaya untuk masing-masing komponen. RAB juga dapat mencakup subtotal biaya
untuk se ap bagian atau sub-bagian kegiatan.
6. Validasi dan Peninjauan

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 4


Sebelum RAB digunakan, dokumen ini perlu divalidasi dan di njau oleh pihak yang berwenang.
Validasi melibatkan pengecekan ulang terhadap perhitungan, harga satuan, dan total biaya untuk
memas kan keakuratan dan konsistensi dokumen.
7. Pengesahan dan Penggunaan
Setelah RAB divalidasi, dokumen ini dapat disahkan dan digunakan dalam pengendalian biaya
selama pelaksanaan kegiatan. RAB menjadi acuan utama dalam mengalokasikan anggaran,
memonitor pengeluaran, dan mengontrol biaya agar tetap sesuai dengan perkiraan.
8. Revisi dan Pembaruan
Selama pelaksanaan kegiatan, RAB dapat mengalami revisi atau pembaruan jika terjadi perubahan
lingkup, harga bahan, atau kondisi lain yang mempengaruhi biaya. Revisi harus diinformasikan
dengan jelas kepada semua pihak terkait untuk menghindari ke dakpas an biaya.
9. Pelaporan dan Analisis
RAB juga dapat digunakan sebagai alat untuk melaporkan perkembangan biaya kegiatan kepada
pemangku kepen ngan. Selain itu, analisis perbandingan antara perkiraan biaya dalam RAB
dengan biaya aktual yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan dapat memberikan wawasan
tentang efek vitas pengendalian biaya.
Dengan menjalankan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) secara cermat dan terstruktur,
kegiatan konstruksi dapat dikelola dengan lebih efisien dan efek f dari segi keuangan. RAB menjadi
pedoman pen ng dalam mengontrol biaya, menghindari pemborosan, dan memas kan
kelancaran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah ditetapkan.

3.2.4 Monitoring dan Evaluasi


Pada tahap persiapan ini mencakup serangkaian langkah pen ng untuk memas kan kelancaran dan
efek vitas pelaksanaan kegiatan. Monitoring dan analisis dillakukan untuk mensinkronisasi rencana
yang sudah dibuat di RAB dengan kondisi aktual di lapangan. Tentunya dengan adanya kegiatan ini
diharapkan semua yang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan agar berkesinambungan. Berikut
adalah rincian dari kegiatan monitoring yang akan dijalankan:
1. Survei Lokasi
Pada langkah ini, dilakukan iden fikasi awal lokasi rencana konservasi. Tim melakukan survei awal
ke lapangan untuk memas kan pekerjaan konservasi berjalan sesuai dengan perencanaan desain.
Proses survei ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana lokasi dan tata ruang digunakan dalam
pekerjaan konservasi.
2. Iden fikasi Kesesuaian RAB Pekerjaan

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 5


Pada langkah ini, dilakukan iden fikasi kesesuaian pekerjaan menurut RAB dengan kondisi aktual
di lapangan. Tim Konsultan akan mengecek secara berkala berbagai kegiatan yang terjadi di
lapangan dengan kesesuaian RAB yang telah dibuat agar terhindar dari ke daksesuaian yang
sewaktu-waktu dapat terjadi.
3. Iden fikasi Pencapaian Sasaran Pekerjaan
Pada langkah ini, Tim konsultan akan berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait, seper
pemerintah daerah, masyarakat lokal, dan pemangku kepen ngan lainnya di wilayah pekerjaan
untuk iden fikasi kesesuaian sasaran konservasi dengan pencapaian pekerjaan.

3.3 Penyusunan Produk dan Laporan


Berbagai jenis produk yang akan dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini membentuk sebuah
rangkaian laporan dan dokumentasi yang komprehensif, dimaksudkan untuk memberikan pandangan
yang mendalam dan lengkap mengenai se ap aspek dari kegiatan ini. Jenis dan jumlah produk yang
akan dihasilkan adalah sebagai berikut:
Laporan Pendahuluan = 2 buku
Laporan Bulanan = 2 buku
Laporan Akhir = 2 buku
So File Flash Disk 128GB = 1 buah
Se ap jenis laporan memiliki peran dan tujuan spesifik dalam memberikan informasi yang mendalam
mengenai progres hasil dari pekerjaan ini. Laporan pendahuluan, bulanan, akhir, dan ringkas
memberikan gambaran menyeluruh tentang perjalanan kegiatan dari awal hingga akhir, dengan
penekanan pada tahapan dan hasil kunci.
Selain itu, so file flash disk berkapasitas 128GB akan menjadi penyimpanan digital utama untuk
semua data, laporan, dan informasi terkait kegiatan ini. Dengan demikian, produk-produk yang
dihasilkan dak hanya memiliki kegunaan prak s dalam pelaksanaan dan pemantauan kegiatan, tetapi
juga memiliki nilai arsip yang berharga untuk rujukan dan pembelajaran di masa depan. Semua produk
ini secara keseluruhan akan menjadi buk konkret dari keseriusan dan keteli an dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan dokumentasi dari se ap aspek pekerjaan ini.

3.4 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Langkah awal dari pengelolaan kegiatan adalah penyusunan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan /Pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan Cirata akan
mengiku jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dengan tahapan sebagai berikut:

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 6


1. Penyesuaian jadwal dengan kompleksitas pekerjaan: Pas kan jadwal rencana kerja
mencerminkan ngkat kompleksitas pekerjaan yang terlibat dalam kajian ini. Per mbangkan
tahapan analisis yang melipu pengumpulan data, evaluasi, dan penyusunan laporan. Se ap
tahapan harus memiliki alokasi waktu yang memadai untuk memas kan kualitas pekerjaan
yang op mal.
2. Monitoring dan evaluasi yang mencakup survei lokasi, iden fikasi kesesuaian dengan RAB, dan
kesesuaian dengan sasaran yang bertujuan sebagai kegiatan untuk memas kan kelancaran
dan efek vitas pekerjaan yang dilakukan di lapangan.
3. Penyusunan laporan dan presentasi: Sediakan waktu yang memadai untuk penyusunan
laporan yang jelas dan komprehensif. Laporan harus mencakup temuan kajian, analisis, dan
visualisasi data yang relevan. Juga, jadwalkan presentasi hasil kajian kepada pihak terkait,
seper pemerintah setempat dan masyarakat, untuk mendiskusikan temuan dan menerima
umpan balik.
4. Fleksibilitas dalam jadwal: Tetapkan ruang untuk fleksibilitas dalam jadwal, mengingat
kemungkinan adanya perubahan lingkup, penambahan data, atau kendala lain yang mungkin
muncul selama proses kajian. Fleksibilitas ini akan memungkinkan penyesuaian yang
diperlukan tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan.

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 7


Gambar III.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan (Cirata)

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 8


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Tahap yang sudah berjalan, mulai dari kegiatan pendahuluan sampai dengan persiapan
penanaman, sudah dilalui dengan tahap persetujuan oleh kami selaku konsultan pengawas,
disertai buk ceklis dari se ap item pekerjaan.
2. Progres realisasi pelaksanaan saat ini sudah mencapai 50.65% dari progress rencana 45.73%
sehingga terjadi kemajuan pekerjaan sebesar 4.92%, sedangkan progress realisasi konsultan
pengawas sudah mencapai 48.61% dari progress rencana 48.61%. Trend Posi f ini akan kami
pertahankan sampai dengan pekerjaan pelaksanaan selesai, tentunya didasari dengan kerja
sama antar sektor yang menangani kegiatan ini, dan pelaksana selalu mengiku saran dan site
instruksi yang konsultan pengawas berikan.
3. Tahap kerja selanjutnya adalah pelaksanaan penanaman, mengingat dalam jadwal
pelaksanaan di minggu 1 bulan November sudah masuk ke dalam progress realisasi. Dimana
waktu pelaksanaan penanaman ini diharuskan sesuai dengan kondisi Cuaca yaitu pada saat
musim penghujan.
4. Selain itu penentuan blok tanam yang di instruksikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
terbagi menjadi 3 bagian blok tanam dengan luas Bruto adalah 30 Ha, di kurangi dengan lahan
yang dak bisa di tanam dikarenakan terdapat perkerasan bton hasil buangan dari kegiatan-
kegiatan sebelumnya dengan luas perkiraan 8 Ha, sehingga luas efek f penanaman yaitu
sebesar 22 Ha.
5. Penentuan blok tanam sudah dibuatkan Peta Kontur yang sesuai dengan kondisi lahan,
berdasarkan hasil pengukuran dilapangan dan atas persetujuan kami selaku Konsultan
Pengawas.

4.2 Saran
1. Kepada para petugas atau pekerja pelaksanaan dilapangan, diharapkan memenuhi aturan K3
yang berlaku.
2. Site instruksi untuk kegiatan penanaman, harus mengiku Langkah persetujuan dari
konsultan pengawas, mengingat kami sudah siapkan formulir pengawasan untuk penanaman
dimulai dari pengolahan tanah, pembuatan lubang atau k tanam, pemasangan ajir dan
penanaman pohon.

MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 1


MONITORING PROGRES DAN EVALUASI PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN (CIRATA) 2

Anda mungkin juga menyukai