Demikian Laporan Pendahuluan ini dibuat dan semoga dapat berguna bagi semua pihak yang terlibat.
Atas perha annya kami ucapkan terima kasih.
Luqman Wibowo, ST
Team Leader
Gambar I.1 Lokasi dan Objek Kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi
Lingkungan (Cirata) ................................................................................................................................. 4
Gambar III.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi
Lingkungan (Cirata) ................................................................................................................................. 8
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan tugasnya, PJT II melalui Perjanjian Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air PLTA Cirata,
Nomor Pihak Pertama: SP-2/DIR/04/2023, Nomor Pihak Kedua: 072.PJ/061/PNP-PJTII/IV/2023 tanggal
14 April 2023, telah menyusun dan melaksanakan beberapa program yang merupakan wujud dari
tugas yang telah diamanahkan. Beberapa program tersebut bertujuan untuk menjamin kualitas dan
kuan tas Sumber Daya Air khususnya pada wilayah pelayanan PLTA Cirata. Salah satu program tersebut
yaitu pelaksanaan Konservasi Lingkungan pada catchment area Waduk Cirata.
Sehubungan dengan program tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan monitoring progres
dan evaluasi program konservasi lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil evaluasi
dan/atau lesson learned terhadap ekfek fitas dan keselarasan kegiatan konservasi lingkungan
sehingga program tersebut dapat sejalan dengan tujuan Pengelolaan Sumber Daya Air.
Maksud dari Monitoring Progres Dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan adalah untuk
melaksanaan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Konservasi Lingkungan khususnya
pada wilayah pelayanan PLTA Cirata.
Adapun tujuannya adalah mendapatkan hasil pelaksanaan program efek f dan efisien dan
mendapatkan hasil evaluasi dan/atau lesson learned terhadap ekfek fitas dan keselarasan kegiatan
1.3 SASARAN
Sasaran dari kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan (Cirata) ini
adalah :
1. Monitoring terhadap biaya, mutu, dan waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga kualitas dan
kuan tas pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dan batas waktu pelaksanaan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan.
2. Menganalisis kemungkinan terjadinya ke daksesuaian dalam pelaksanaan terhadap biaya,
mutu, dan waktu pelaksanaan pekerjaan secara efek f dan efisien.
3. Memberikan solusi saran dan/atau ndakan untuk semua permasalahan yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan baik teknis, administra f termasuk keterlambatan pencapaian
target fisik.
4. Mengevaluasi efek fitas dan keselarasan sasaran serta tujuan program konservasi lingkungan
dengan termasuk integrated farming di sekitar wilayah.
5. Menyusun saran dan masukan (lesson learned) untuk kegiatan Konservasi Lingkungan pada
periode berikutnya berdasarkan hasil evaluasi.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kriteria dan Petunjuk Teknis Pengembangan
Sentra Produksi Pertanian Berkelanjutan: Peraturan ini mengatur tentang pengembangan sentra
produksi pertanian berkelanjutan yang melibatkan keterkaitan antara tanaman, ternak, dan perikanan.
Pemetaan sosial dapat digunakan untuk mengiden fikasi potensi sentra produksi pertanian,
melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan memas kan keberlanjutan sosial dan
ekonomi dalam sentra produksi tersebut.
Gambar I.1 Lokasi dan Objek Kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program Konservasi Lingkungan (Cirata)
Lokasi kegiatan ini berada dibagian Utara Waduk Cirata , yang berbatasan dengan dua kabupaten/kota,
yaitu Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cianjur. Berikut adalah kecamatan-kecamatan yang
berada dibagian barat Waduk Cirata:
1. Kabupaten Purwakarta:
a. Kecamatan Maniis
Kecamatan Maniis adalah yang menjadi locus dari kegiatan Monitoring Progres dan Evaluasi Program
Konservasi (Cirata), tepatnya di desa citamiang.
2.2 KONSERVASI
Konservasi lahan dengan program penanaman tanaman/ penghijauan merupakan hal yang sangat
pen ng untuk menjaga kualitas lahan, mencegah terjadingan dedredasi tanah sebagai akibat
terjadinya erosi dan run of sebagi akibat dak adanya vegetasi tanaman pada lahan. Vegetasi tanaman
mampu menahan curah hujan yang nggi serta meningkatkan penyerapan air oleh tanah sehingga
ngkat erosi dapat di tekan.
Program penanaman penhijauan dengan jenis tanaman Kaliandra (Calliandra calothyrsus) sangat
umum di Indonesia, terutama di masyarakat yang berada pada areal kawasan hutan di pulau jawa,
4.1 Kesimpulan
1. Tahap yang sudah berjalan, mulai dari kegiatan pendahuluan sampai dengan persiapan
penanaman, sudah dilalui dengan tahap persetujuan oleh kami selaku konsultan pengawas,
disertai buk ceklis dari se ap item pekerjaan.
2. Progres realisasi pelaksanaan saat ini sudah mencapai 50.65% dari progress rencana 45.73%
sehingga terjadi kemajuan pekerjaan sebesar 4.92%, sedangkan progress realisasi konsultan
pengawas sudah mencapai 48.61% dari progress rencana 48.61%. Trend Posi f ini akan kami
pertahankan sampai dengan pekerjaan pelaksanaan selesai, tentunya didasari dengan kerja
sama antar sektor yang menangani kegiatan ini, dan pelaksana selalu mengiku saran dan site
instruksi yang konsultan pengawas berikan.
3. Tahap kerja selanjutnya adalah pelaksanaan penanaman, mengingat dalam jadwal
pelaksanaan di minggu 1 bulan November sudah masuk ke dalam progress realisasi. Dimana
waktu pelaksanaan penanaman ini diharuskan sesuai dengan kondisi Cuaca yaitu pada saat
musim penghujan.
4. Selain itu penentuan blok tanam yang di instruksikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
terbagi menjadi 3 bagian blok tanam dengan luas Bruto adalah 30 Ha, di kurangi dengan lahan
yang dak bisa di tanam dikarenakan terdapat perkerasan bton hasil buangan dari kegiatan-
kegiatan sebelumnya dengan luas perkiraan 8 Ha, sehingga luas efek f penanaman yaitu
sebesar 22 Ha.
5. Penentuan blok tanam sudah dibuatkan Peta Kontur yang sesuai dengan kondisi lahan,
berdasarkan hasil pengukuran dilapangan dan atas persetujuan kami selaku Konsultan
Pengawas.
4.2 Saran
1. Kepada para petugas atau pekerja pelaksanaan dilapangan, diharapkan memenuhi aturan K3
yang berlaku.
2. Site instruksi untuk kegiatan penanaman, harus mengiku Langkah persetujuan dari
konsultan pengawas, mengingat kami sudah siapkan formulir pengawasan untuk penanaman
dimulai dari pengolahan tanah, pembuatan lubang atau k tanam, pemasangan ajir dan
penanaman pohon.