Anda di halaman 1dari 21

KAJIAN REKLAMASI DAERAH RAWADENGAN MENATAJARINGAN DRAINASE

TEKNIS PADABUDIDAYATANAMAN SAGU


DIWILAYAH KAIS KABUPATEN
SORONG SELATAN
TESIS :
R U L LY FA C H R U L
2212211015
M A H A S I S WA M A G I S T E R T E K N I K S I P I L
USB YPKP 2021/2022

RULLY FACHRUL
60% 75%

SKILL EXPERIENCE

• LAHIR, BANDUNG 11 – 12 – 1984


• PENDIDIKAN DASAR HINGGA SEKOLAH
MENENGAH ATAS DI BANDUNG
• LULUS SARJANA STRATA 1 PADA TAHUN 2007 DI
ITENAS BANDUNG
• BEKERJA DI DUNIA KONSULTAN PERENCANAAN
SDA SEJAK 2007 HINGGA SEKARANG
• MENIKAH DAN SUDAH MEMPUNYAI 2 BUAH HATI
AGENDA
PRESENTASI
A BAB I
W W W. B L O O M . C O M

PENDAHULUAN

BAB II
STUDI PUSTAKA
B
BAB III

C METODOLOGI
PENELITIAN

BLOOM l 2020 ALL RIGHT


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki luas lahan sagu terbesar di dunia. Dari 6,5 Juta
ha lahan sagu di seluruh dunia, sebesara 5,4 juta ha berada di
Indonesia dan lebih dari 95% terfokus di wilayah Papua (5,3 juta ha).
Di Indonesia, ladang sagu mencakup luas 5,4 juta hektar, tetapi
menurut perkiraan hanya diproduksi 100 ton per tahun. Hampir
W W W. B L O O M . C O M

semua wilayah pesisir di Indonesia, termasuk Papua.


Sagu dapat dikembangkan menjadi bahan pangan alternatif bagi
masyarakat Indonesia (Hastuty, 2015). Dimana sagu bisa
menghasilkan pati kering sebagai sumber utama karbohidrat
(Damanik et al., 2016; Soekamto et al., 2021), bahkan dapat
menjadi alternative sumber bahan bakar nabati karena pati sagu
dapat diproses menjadi bioetanol. Menurut Adeni et al. (2010) sagu
dapat menghasilkan bioetanol sekitar 8,000 - 10,000 L/ha per tahun
dan dapat mengurangi pemanasan global karena sagu mampu
memproduksi oksigen sebanyak 9.52 ton/ha dan menyerap 0.3 %
BLOOM l 2020 ALL RIGHT CO2 dari setiap 1 juta ha hutan sagu.
LATAR BELAKANG
Pengaturan jaringan drainase teknis pada lahan sagu di
wilayah kais Kabupaten Sorong Selatan memberikan
dampak yang besar bagi masyarakat apabila dilakukan
dengan baik. Difersifikasi pangan adalah salah satu cara
W W W. B L O O M . C O M

yang diciptakan untuk berbagai jenis makanan dengan


berbahan dasar tepug sagu seperti, sagu lempeng,
papeda serta jenis makanan lainnya yang diharapkan
dapat memberikan nilai tambah bagi tepung sagu itu
sendiri yang pada akhirnya pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dari
pengolahan tepung sagu ini.

BLOOM l 2020 ALL RIGHT


RUMUSAN MASALAH 1.
Hutan sagu diseluruh wilayah
Indonesiaakhususnya di wilayah timur Indonesia 2.
yaitu papua semakin hilang, dikarenakan semakin Lahan basah diidentifikasikan sebagai daerah rawa
bertambahnya populasi penduduk lokal dan yang berpotensi untuk melakukan pembudidayaan
pembukaan lahan untuk tempat tinggal, sehingga tanaman sagu, sehingga dalam perumusan
perlu dilakukan konservasi lahan basah untuk masalah ini bisa menentukan bagaimana
pembudidayaan tanaman sagu sebagai bahan mengelola daerah rawa tersebut hingga bisa
pangan lokal ditanami oleh tanaman sagu. Upaya tersebut
adalah dengan mengkaji aspek hidrolika yang
akan diterapkan dalam mengelola daerah rawa
tersebut, sehingga tinggi muka air atau genangan
yang terjadi tepat untuk tanaman sagu, ditambah
dengan kondisi pasang surut pada lokasi tersebut.

4.
Mengingat bahwa daerah rawa tersebut satu – 3.
satunya jalan usaha tani adalah drainase tersebut Menganalisis aspek hidrologi untuk menentukan
dengan menggunakan sampan, maka dimensi dimensi drainase pada daerah rawa tersebut
yang direncanakan sangat penting mengutamakan
faktor tersebut disamping aspek hidrologi dan
hidrolika
BATASAN MASALAH 1.

Menentukan tinggi muka air di


drainase dan lahan, supaya tidak
dalam kondisi overdrain, mengingat
zona perakaran tanaman sagu
adalah 0.3-0.5 m.
2.
Sejauh ini dalam berbagai penelitian
terkait sagu, belum ditemukan nilai
koefisien tanaman (Kc) untuk
tanaman sagu, sehingga aspek
hidrologi yang akan dikaji tidak
menganalisis debit andal atau
kebutuhan air untuk tanaman sagu.
MAKSUD, TUJUAN & KEGUNANAN

KEGUNAAN
Penelitian ini berkaitan dengan reklamasi

MAKSUD TUJUAN daerah rawa untuk pemanfaatan lahan tanaman


sagu yang beguna bagi penulis, para Petani
Penelitian ini mempunyai • Mampu mengkaji pemanfaatan budidaya sagu, dan stakeholder yang terkait
daerah rawa di wilayah kais
maksud untuk mengkaji sistem dalam menjalankan Skema atau pola
KabupatenaSorong Selatan
drainase teknis guna memenuhi Provinsiapapua barat dalam pengelolaan air untuk kepentingan budidaya
kebutuhan penanaman tanaman pembudidayaan tanaman sagu. sagu serta pengelolaan pasca panen dalam
sagu hingga menjadi bahan • Mampu mendesain sistem drainase meningkatkan taraf hidup masyarakat
pangan yang berkualitas teknis daerah rawa Kais. Kabupaten Sorong Selatan khususnya di Wilayah
• Mampu menjadikan pedoman dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat kais. Penelitian ini mampu memberikan ide dan
Kabupaten Sorong Selatan khususnya konstribusi dari penulis terkait Sistem Drainase
di wilayah Kais. Teknis yang tepat dalam memenuhi kebutuhan
pengelolaan air untuk tanaman sagu
LOKASI PENELITIAN
Lokasi KAJIAN tepatnya di Wilayah “ Kais Kabupaten
Sorong Selatan Provinsia Papua Barat ”
W W W. B L O O M . C O M

WAKTU PENELITIAN

BLOOM l 2020 ALL RIGHT


BAB II
PENDAHULUAN
UMUM
Sagu merupakan salah satu tumbuhan yang dapat tumbuh pada
daerah dengan topografi cekung,lembah sampai datar. Menurut
Heyne (1950);(Lal, 2003), tempat asli tanaman sagu adalah daerah
yang hujan lebat membentuk genangan atau dasar lembah dan
tempat tersebut mengalami kekeringan pada saat musim kemarau.
W W W. B L O O M . C O M

Terlihat jelas bahwa sagu tumbuh subur di daerah datar hingga


cekung berlumpur, namun kadang-kadang mengering. Menurut
Louhenapessy, (1994)
Ada beberapa faKtor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sagu,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bersifat
genetis sedangkan faktor eksternal meliputi intensitas cahaya
matahari, curah hujan, ketersediaan air, suhu dan kelembaban
udara. Cahaya matahari diperlukan dengan intensitas yang cukup
bagi pertumbuhan tanaman sagu (Bintoro,2008)

BLOOM l 2020 ALL RIGHT


KOMPONEN KAJIAN DAERAH RAWA

• Pengertian Rawa KRITERIA


• Keuntungan Lahan Rawa
• Ciri – ciri fisik, Kimis dan KATEGORI
Biologi DAERAH RAWA
• Kerugian Lahan Rawa DESAIN
• Cluster Lingkungan.

1 2 3 4
KARAKTERISTIK • Rawa Pesisir PENGEMBANGAN • Water Suplay
• Rawa Pedalaman • Drainase
LAHAN RAWA POTENSI
• Fisiografi Daerah
LAHAN RAWA • Pendekatan Ekologis
KONSEP DRAINASE TEKNIS
Sebagai gambaran dalam perencanaan Jaringan Drainase Teknik
(budidaya sagu) adalah menjaga kondisi hidrologis di kawasan
tanaman sagu agar tidak kebanjiran/tergenang pada saat musim
hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau. Hal ini
dimungkinkan dengan menjaga agar kondisi muka air tanah bisa di
W W W. B L O O M . C O M

level 30 cm dibawah permukaan tanah dengan pengaturan sistem


tata airnya. Disamping untuk menjaga sistem tata air yang ada di
kawasan sagu hal ini juga diyakini akan meningkatkan tingkat
produksi pati tanaman sagu

BLOOM l 2020 ALL RIGHT


KONSEP TATAAIR
Tanaman Sagu seperti tanaman monocotyl lainnya memiliki system
perakaransserabut. Kedalaman pokokfbatang saguqpada tanah
antara 40-80 cm, perakaran yang padat terdapatopada kedalaman
0-50 cm di bawahfpermukaan tanah, denganfdemikian kondisi
airsyang baikoapabila berada pada kedalaman 0-50 cm atau pada
W W W. B L O O M . C O M

kondisifrata-rata 30 cm di bawah permukaanftanah. Tanaman sagu


pada kondisi tergenang lama pada pangkal batangnya juga akan
ditumbuhi akar sagu dan dapat muncul tunas pada pangkal batang
tersebut

BLOOM l 2020 ALL RIGHT


KOMPONEN KAJIAN DAERAH RAWA
BAB III
MOTODOLOGI
LOKASI PENELITIAN
Secara astronomis, Kabupaten Sorong Selatan terletak
pada posisi di bawah garis katulistiwa, antara 01°00’ -
02°30’ Lintang Selatan dan 131°00’ - 133°00’ Bujur Timur
dan berada pada ketinggian 0 – 1.362 meter di atas
W W W. B L O O M . C O M

permukaan laut.
Batas-batas geografis Kabupaten Sorong Selatan adalah
sebagai berikut:
Utara : KabupatensMaybrat
Selatan : Kabupaten Teluk Bintuni dan Laut Seram
Barat : Kabupaten Sorong dan Laut Seram
Timur : Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten
Maybrat

BLOOM l 2020 ALL RIGHT


LOKASI PENELITIAN
Distrik Kais sejak terjadi pemekaran tahun 2015
berubah dari 12 kampung menjadio5 kampung. Yaitu
kampung Tapuri, kampung Benawa I, kampung
Sumano, kampung Kais dan kampung Yahadian. Untuk
W W W. B L O O M . C O M

itu berpengaruh juga terhadap luas wilayahnya dari


962,979 km² menjadi 454,897 km².
Batas geografis Distrik Kais adalah:
 Utara : Distrik Kais Darat
 Selatan : DistrikoMatemani
 Barat : DistrikoKonda
 Timur : DistrikoKokoda Utara

BLOOM l 2020 ALL RIGHT


No
PENGUMPULAN DATA
JenisiData Keterangan SumbersData
1  DatafCurah HujandSatelit
TRMM, diolah lebih lanjut
untuk mengetahui data
DataeHidrologi
curah hujan harian.
 DatafCurah Hujanf Balai Wilayah Sungai Papua Barat
 Stasiun Klimatologi Sorong
 Data Klimatologih

2  Peta Kontur Lahan Rawa


 Penampang melintang dan
memanjang Sungai, saluran
Pengukuran data lapangan PT.Rencana Cipta Mandiri
Eksisting (drainase
eksisting)

3  Peta Bakosurtanal
 Status Lahan dan Peta  Ina portal, geospasial
Kesesuaian Lahan  BAPPEDA Kabupaten Sorong
Peta – Peta yang berkaitan
 PetaeGeologi Selatan
dengan lokasi penelitian
 Badan Geologi Kementerian
Energi dangSumber Daya Mineral
TERIMA KASIH
WITH LOVE

Anda mungkin juga menyukai