Anda di halaman 1dari 53

DED Jaringan Irigasi D.

I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

KERANGKA ACUAN KERJA

1. UMUM

Program : Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)


Kegiatan : Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan
Sekunder pada Daerah Irigasi yang Luasnya 1000 Ha - 3000
Ha dan Daerah Irigasi Lintas Daerah Kabupaten/Kota
Pekerjaan : DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten
Solok Selatan
Lokasi : Kabupaten Solok Selatan
Nilai Pagu : 300,000,000.00 (Tiga Ratus Juta Rupiah)
Nilai HPS : 299,799,500.00 (Dua ratus Sembilan puluh Sembilan juta
Tujuh ratus Sembilan puluh Sembilan ribu Lima ratus rupiah)
Instansi Pelaksana : Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi
Provinsi Sumatera Barat
Sumber Pendanaan : APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2022

2. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, maka Pemerintah Indonesia
khususnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui dinas Sumber Daya Air dan
Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan serangkaian usaha
secara terus menerus yang bertitik tolak pada sektor pertanian. Untuk menunjang
pembangunan sektor pertanian perlu pembangunan fasilitas jaringan irigasi guna
penyediaan kebutuhan air yang diperlukan untuk meningkatkan produksi tanaman
utamanya beras.
Guna lebih mengoptimalkan keberhasilan kegiatan tersebut diatas serta mengupayakan
keberlangsungan sistem irigasi maka hal tersebut perlu tetap ditumbuh kembangkan.
Tersedianya infrastruktur yang memadai dan pendekatan partisipatif terhadap
masyarakat mulai tahapan perencanaan, pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi
sangat diperlukan.
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Barat pada Tahun
Anggaran 2022 ini memiliki beberapa kegiatan perencanaan dalam rangka kesiapan
dalam kegiatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur dalam upaya mengantisipasi
kerentanan daerah yang beresiko tinggi terhadap daya rusak air, dimana kegiatan
tersebut terdapat pada Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA). Dalam hal
melaksanakan program tersebut maka akan dilaksanakan pekerjaan jasa konsultasi
antara lain DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Penyedia Jasa bertanggungjawab untuk melaksanakan kajian terhadap desain


perencanaan DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok
Selatan, serta melakukan pengendalian mutu agar pekerjaan sesuai dengan desain,
persyaratan dan ketentuan seperti yang tercantum dalam dokumen kontrak beserta
jadwal yang telah ditetapkan yaitu aspek teknis, hukum, mutu, waktu dan biaya.
Dalam pelaksanaan pekerjaannya Penyedia Jasa Konsultansi harus mampu bekerja
sama berkoordinasi bertanggung jawab sepenuhnya kepada Dinas Sumber Daya Air
dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan ketentuan dan perundang-
undangan yang berlaku.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud
Maksud pekerjaan ini adalah melakukan identifikasi kerusakan-kerusakan pada D.I
Bandar Sawah berdasarkan skala Prioritas yang ditetapkan direksi termasuk
menginvestigasi penyebab kerusakannya serta membuat detail desain rehabilitasi
Jaringan irigasi yang dimaksud sesuai dengan kriteria perencanaan irigasi.

Tujuan
Tujuannya adalah untuk menyiapkan suatu dokumen yang dapat dijadikan pedoman
pada saat pelaksanaan konstruksi yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB), serta memberikan informasi kelayakan Rehabilitasi
D.I Bandar Sawah dari segi ekonomis.

4. SASARAN
Sasaran pekerjaan ini adalah untuk meningkatkan kinerja jaringan dan mengembalikan
fungsi semula jaringan irigasi D.I Bandar Sawah sehingga produksi pertanian bisa
dioptimalkan.

5. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan adalah D.I Bandar Sawah Kabupaten Solok Selatan

6. SUMBER PENDANAAN
a. Sumber dana : APBD Dinas SDABK Provinsi Sumatera Barat TA. 2022;
b. Nilai Pagu sebesar Rp. 300,000,000.00 (Tiga Ratus Juta Rupiah)
c. Nilai HPS sebesar Rp. 299,799,500.00 (Dua ratus Sembilan puluh Sembilan juta
Tujuh ratus Sembilan puluh Sembilan ribu Lima ratus rupiah) Termasuk PPN
sebesar 10% (Sepuluh Persen).
d. Sistem pembayaran Lumsum terhitung sejak dimulainya pelaksanaan kontrak
konsultansi.
e. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan selama 150 (Seratus Lima Puluh) Hari kalender
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

7. NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN


a. K/L/D/I : PROVINSI SUMATERA BARAT
b. SKPD : Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi
c. Pengguna Anggaran (PA) : Kepala Dinas SDA&BK Provinsi Sumatera Barat

8. DATA DASAR
Data dan fasilitas yang disediakan dapat digunakan serta dipelihara oleh Penyedia jasa
adalah Laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu, serta Peta Topografi dan
gambar purna laksana (bila ada) untuk digunakan sebagai Pedoman dalam
Pelaksanaan Pekerjaan ini.

9. STANDAR TEKNIS
Standar teknis yang digunakan sesuai dengan Kriteria Perencanaan Irigasi dan Norma,
Standar, Pedoman, Manual (NSPM).
Standart teknis yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan Rehabiltasi Daerah Irigasi
mulai dari kegiatan survey sampai kegiatan penggambaran hasil desain seperti
penjelasan berikut ini :

A. SURVEY
1. Topografi Trase Saluran
Kegiatan pengukuran dan pemetaan meliputi pengukuran trase saluran dan
bangunan- bangunan pelengkap sepanjang ± 10 Km (menyesuikan kondisi Irigasi
dan Arahan Direksi), yang mengacu pada KP Irigasi. Kegiatan analisis topografi
meliputianalisis kerangka horizontal dan koordinat, analisis ketinggian, analisis
situasi detail dan cross section dan penggambaran, yang mengacu pada PT-02, KP
irigasi.
2. Hidrologi
Kegiatan ini berupa perhitungan akhir untuk laporan perencanaan.
3. Penyelidikan Mekanika Tanah
Kegiatan penyelidikan mekanika tanah detail meliputi bor tangan bila diperlukan
untuk mengetahui daya dukung tanah terhadap lokasi bangunan utama, saluran,
bangunan pelengkap, sumber bahan galian dan timbunan, mengacu pada KP
Irigasi Bagian Geoteknik.
Kegiatan analisis laboratorium mekanika tanah untuk keperluan detail desain
pembangunan irigasi, meliputi analisa berat jenis tanah, berat isi tanah, kadar air,
batas plastis tanah, batas cair, batas susut tanah, gradasi butiran, triaxial test,
consolidation test, permeability test, compaction test mengacu pada
* SNI 03- Metode Pengujian Berat Jenis Tanah
* SNI 03-Metode Pengujian Kadar Air Tanah
* SNI 03-Metode Pengujian Batas Plastis
* SNI 03-Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

* SNI 03-Metode Pengujian Batas Susut Tanah


* RPT0 Pd T- Bagian-4 Analisis Geologi Teknik/Mekanika Tanah.
* Pd T-03.2-2005-A : Tata Cara Penyelidikan Geoteknik Volume-2 : Pengujian
Lapangan dan Laboratorium.

B. ANALISIS HIDROLOGI
1. Analisis debit andalan
Debit andalan menunjukkan angka variabilitas ketersediaan air sekaligus
menunjukkan seberapa besar debit yang dapat diandalkan. Analisis ketersediaan
air yang termasuk besarnya debit aliran yang ada di sungai sebagai sumber
pengambilan untuk pemenuhan kebutuhan yang meliputi debit andalan dengan
berbagai probabilitas (probability), sebagai berikut :
a. Jika data debit yang tersedia ≥ 10 tahun dan berurutan maka metode yang
digunakan adalah analisis lengkung kekerapan SNI 03-6738-2002 tentang
Metode Perhitungan Debit Andal Air Sungai Dengan Analisis Lengkung
Kekerapan, dan jika data debit yang tercatat kurang lengkap karena hilang atau
rusak maksimum 10 %, maka dapat dilakukan pengisian sesuai dengan Pd. T-
22-2004-A.
b. Jika data debit yang tersedia ≤ 10 tahun, untuk memperpanjang data dapat
digunakan Model Simulasi Hidrologi Hujan-Aliran sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, misalkan menggunakan Metode Mock, N-Reca, Scramento,
Tank Model dan lain-lain.
c. Jika data debit dan data hujan tidak ada, maka perhitungan debit andal dapat
dilakukan dengan:
- Cara Analisis Wilayah dari hasil penelitian yang sudah ada atau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
- Model simulasi yang melahirkan data debit simulasi dengan menggunakan
parameter dari DAS sekitarnya yang mempunyai karakteristik basin yang
sama (kondisi topografi, geologi dan tanaman penutup) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

2. Analisis debit banjir


Pada kegiatan ini adalah dilakukan analisis frekuensi banjir rancangan
berdasarkan curah hujan dan luas DAS SNI 03-2415-1991 tentang Metode
Perhitungan Debit Banjir.
Metode perhitungan adalah sebagai berikut :
a. Metode analisis probabilitas frekuensi debit banjir
Jika data aliran sungai yang tersedia cukup panjang (> 20 tahun), sehingga
analisisnya dapat langsung dilakukan dengan Metode Gumbel, Log Pearson
atau Log Normal.
b. Metode analisis regional, jika data debit < 20 tahun dan > dari 10 tahun
c. Metode puncak banjir di atas ambang, apabila data debit yang tersedia antara
3 – 10 tahun
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

d. Metode empiris apabila perkiraan besarnya banjir berdasarkan parameter


hujan dan karakteristik DPS antara lain :
 Metode Rasional, digunakan pada perencanaan sarana drainase dengan
daerah tangkapan yang kecil (< 40 Ha)
 Der Weduwen, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS
dengan luas < 100 km2
 Melchior, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan
luas > 100 km2
 Haspers dan Mononobe digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah
DAS tanpa memperhatikan luas DAS
 Metode Hidrograf Satuan
 Metode US – Soil Conservation Service
e. Model matematik digunakan apabila selang waktu pengamatan data hujan
lebih panjang daripada pengamatan data debit selanjutnya yang selanjutnya
digunakan untuk memperpanjang data aliran.
f. Hasil analisis digunakan untuk mendesain bangunan persilangan.

3. Analisis Hidrolika
Analisis profil muka air mengacu pada SNI 03-2830-1992 tentang Metode
Perhitungan Tinggi Muka Air dengan Cara Pias berdasarkan Rumus Manning.
Detail desain saluran dan bangunan Irigasi dan bangunan pelengkapnya.
1) Saluran primer, sekunder, dan tersier
a. Tanpa pasangan
i. Potongan Melintang
• Geometri
Saluran dengan debit rencana yang tinggi pada umumnya lebar dan
dangkal dengan perbandingan b/h sampai 10 atau lebih. Saluran yang
lebih lebar mempunyai variasi muka air sedikit saja dengan debit yang
berubah-ubah, sehingga mempermudah pembagian air. Pada saluran yang
lebar, erosi atau pengikisan talud saluran tidak terlalu berakibat serius
terhadap kapasitas debit.

• Kemiringan talud saluran


Besarnya kemiringan talud saluran dipengaruhi oleh jenis tanah,
ketinggian daerah, dan juga oleh kestabilan tanahnya. Kemiringan
minimum talud saluran dapat dilihat pada KP 03. tentang Kriteria
Perencanaan Bagian Saluran.

• Lengkung saluran
Jari-jari minimum lengkung untuk saluran tanpa pasangan diambil tujuh
(7) kali lebar permukaan air. Maksud dibangunnya lengkung saluran
adalah untuk menghindari terjadinya penggerusan di dasar sungai.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Ketentuan mengenai besarnya jari-jari lengkung saluran dapat dilihat


pada KP 03. Tentang Kriteria Perencanaan Bagian Saluran.

• Tinggi jagaan
Tinggi jagaan adalah suatu ruangan antara puncak tanggul dan muka air
maksimum. Besarnya tinggi jagaan dipengaruhi oleh debit saluran.
Ketentuan mengenai besarnya tinggi jagaan saluran dapat dilihat pada KP
03. tentang Kriteria Perencanaan Bagian Saluran.
• Lebar tanggul
Digunakan untuk tujuan ekploitasi, pemeliharaan dan inspeksi. Besarnya
lebar minimum tanggul dapat dilihat di dalam KP 03. tentang Kriteria
Perencanaan Bagian Saluran.

ii. Potongan Memanjang


• Muka air yang diperlukan
Tinggi muka air yang diinginkan dalam jaringan utama didasarkan pada
tinggi muka air yang diperlukan di sawah-sawah yang diairi. Bila muka
air jaringan utama naik di atas tanah, maka pengurangan tinggi muka air
tersier dapat dipertimbangkan.
Hal ini dapat terjadi pada topografi yang sangat datar dimana kehilangan
energi pada bangunan di petak tersier dapat menambah tinggi muka air
yang diperlukan di jaringan utama jauh di atas muka tanah. Longgaran
untuk variasi muka air Dh ditetapkan 0,18h100 (0,18 x kedalaman air
rencana); 0,82h100 adalah kedalaman air perkiraan pada 70% dari
Qrencana, Yang mengacu dan berpedoman pada KP 03 tentang Kriteria
Perencanaan Bagian Saluran.
• Kemiringan memanjang
Kemiringan memanjang ditentukan terutama oleh keadaan topografi,
kemiringan saluran akan sebanyak mungkin mengikuti garis muka tanah
pada trase yang dipilih.
• Kemiringan minimum
Diperlukan untuk usaha pencegahan terjadinya sedimentasi melalui
kemiringan tanah dan harga I√R yang diperbesar ke arah hilir.
• Kemiringan maksimum
Untuk mencegah terjadinya erosi maka kecepatan maksimum aliran harus
dibatasi. Kecepatan rencana pada tanah-tanah kohesif umumnya lebih
rendah daripada kecepatan maksimum yang diijinkan untuk tanah.
Kecepatan maksimum yang diijinkan dapat dilihat pada KP 03. tentang
Kriteria Perencanaan Bagian Saluran.
• Detail desain kemiringan saluran
Dalam prosedur detail desain saluran dapat timbul kesulitan berupa :
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

 Kemiringan medan yang curam. Untuk mengurangi kecepatan


rencana maka kemiringan saluran diambil lebih landai daripada
kemiriingan tanah.
 Kemiringan minimum saluran primer garis tinggi, untuk menghindari
pengendapan sedimen. Harga Iba√R yang dipakai untuk saluran
primer harus lebih besar dari harga Iba√R kantong lumpur dalam
keadaan penuh.
 Saluran sekunder dengan kemiringan medan kecil, maka harga Iba√R
sebaiknya paling tidak sama dengan harga ruas saluran hulu.

b. Dengan Pasangan
i. Kecepatan maksimum
Kecepatan maksimum yang diijinkan dipengaruhi oleh jenis pasangan
saluran. Untuk aliran yang stabil, bilangan Froude harus kurang dari 0, 55
untuk aliran subkritis, atau lebih dari 1,4 untuk aliran subkritis. Saluran
dengan bilangan Froude antara 0,55 dan 1,4 dapat memiliki pola aliran
dengan gelombang tegak (muka air bergelombang yang akan merusak
kemiringan talud).
ii. Detail desain untuk aliran subkritis
Ruas saluran pasangan direncana menurut kriteria angkutan sedimen,
dengan mengikuti I√R konstan, kedalaman air untuk saluran pasangan
sama dengan kedalaman air saluran tanpa pasangan. Namun lebar dasar
salurannya lebih kecil daripada saluran tanpa pasangan. Kemiringan talud
bisa dibuat lebih curam, bahkan untuk saluran yang lebih kecil (h < 0,40
m) kemiringan talud dibuat vertikal.
iii. Lengkung saluran
Jari-jari minimum lengkung untuk saluran pasangan diambil tiga kali
lebar permukaan air. Jika dibutuhkan tikungan yang lebih tajam, maka
mungkin diperlukan kincir pengarah (guide vane) agar sebaran aliran di
ujung tikungan itu lebih merata. Kehilangan tinggi energi tambahan juga
harus diperhitungkan. Ketentuan mengenai besarnya jari-jari lengkung
saluran dapat dilihat pada KP 03. tentang Kriteria Perencanaan Bagian
Saluran.
iv. Tinggi jagaan
Besarnya tinggi jagaan dipengaruhi oleh debit saluran, dan berguna
untuk:
• Menaikkan muka air di atas tinggi muka air maksimum.
• Mencegah kerusakan tanggul saluran dan menghindari terjadinya
overtop apabila ada pintu yang macet.
• Agar saluran dapat menampung air hujan, sehingga tidak terjadi
banjir. Ketentuan mengenai besarnya tinggi jagaan saluran dapat
dilihat pada KP 03, tentang Kriteria Perencanaan Bagian Saluran.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

2) Saluran pembuang
a. Jaringan pembuang
Muka air memegang peranan penting dalam detail desain kapasitas
saluran pembuang maupun dalam detail desain bangunan-bangunan
khusus (contohnya pintu otomatis) di lokasi di muara saluran pembuang.
Di daerah-daerah yang diairi secara teknis jaringan, pembuangan
mempunyai dua fungsi, yaitu :
• Pembuang intern untuk mengalirkan kelebihan air dari sawah untuk
mencegah terjadinya genangan dan kerusakan tanaman, atau untuk
mengatur banyaknya air tanah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
tanaman.
• Pembuang ekstern untuk mengalirkan air dari luar jaringan irigasi
melalui jaringan irigasi.
• Air buangan dari luar jaringan irigasi biasanya memasuki daerah
proyek irigasi melalui saluran-saluran pembuang alamiah.

b. Kebutuhan pembuang untuk tanaman padi.


Komponen untuk perhitungan modulus pembuangan dapat diambil
sebagai berikut :

i. Dataran rendah
• Pemberian air irigasi sama dengan nol jika irigasi dihentikan.
• Pemberian air irigasi sama dengan evapotranspirasi ET jika irigasi
diteruskan. Kadang- kadang pemberian air irigasi dihentikan di
dalam petak tersier, tetap air dari jaringan irigasi utama dialirkan ke
dalam jaringan pembuang.
• Tampungan tambahan di sawah pada 150 mm lapisan air
maksimum, tampungan tambahan ΔS pada akhir hari-hari berturutan
n diambil maksimum 50 mm.
• Perkolasi (P) sama dengan nol.

ii. Daerah terjal


Ketentuannya sama dengan untuk kondisi dataran rendah, tetapi dengan
perkolasi P sama dengan 3 mm/hari. Untuk daerah sampai seluas 400 ha
pembuang air per petak diambil konstan. Jika daerah-daerah yang akan
dibuang airnya yang lebih besar akibat menurunnya curah hujan, dengan
tampungan sementara yang relatif lebih besar, maka dipakai harga
pembuang yang lebih kecil per petak.

iii. Kebutuhan pembuang untuk sawah non padi


Dalam merencanakan saluran-saluran pembuang untuk daerah dimana
padi tidak ditanam, ada dua macam debit yang harus dipertimbangkan :
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Besarnya harga koefisien limpasan air hujan untuk perhitungan Qd dapat


dilihat pada KP 03., tentang Kriteria Perencanaan Bagian Saluran.

3) Bangunan bagi atau sadap


a. Bangunan bagi
Bangunan bagi terdiri dari pintu-pintu yang dengan teliti mengukur dan
mengatur air yang mengalir ke berbagai saluran. Biasanya pintu pengatur
dipasang di saluran terbesar sedangkan alat-alat pengukur dan pengatur
dibangun di bangunan sadap yang lebih kecil.
b. Bangunan pengatur
Aspek penting dalam detail desain bangunan bagi adalah kepekaannya
terhadap variasi muka air. Detail desain bangunan pengatur hendaknya
memperhatikan perlindungan dari kemungkinan peristiwa debit penuh
dengan cara membangun pelimpah samping di hulu, kapasitas yang
memadai di atas pintu, atau dengan alat ukur tambahan dengan mercu
setinggi debit rencana. Lebar bangunan pengatur berkaitan dengan
kehilangan tinggi energi yang diizinkan serta biaya pelaksanaan.
Bangunan yang lebar mengakibatkan sedikit kehilangan tinggi energi,
tetapi lebih mahal. Guna mengurangi kehilangan tinggi energi dan
sekaligus menghindari penggerusan, disarankan untuk membatasi
kecepatan di bangunan pengatur samoai kurang lebih 1,5 m/dt.
c. Bangunan sadap
i. Bangunan sadap sekunder
Bangunan ini akan memberi air ke saluran sekunder dan melayani
lebih dari satu petak tertier. Kapasitas bangunan-bangunan sadap ini
lebih dari 0,250 m3/dt. Alat ukur Romijn digunakan hingga debit
sebesar 2 m3/dt, untuk debit yang lebih besar dipilih pintu sorong
yang dilengkapi alat ukur yang terpisah, alat ukur Crump de Gruyter
digunakan bila kehilangan tinggi energinya memadai.
ii. Bangunan sadap tertier
Bangunan ini memberi air kepada petak-petak tersier, memiliki
kapasitas antara 50-250 l/dt. Pemakaian beberapa tipe bangunan sadap
tertier sekaligus di satu daerah tidak disarankan. Bila kehilangan tinggi
energy bermasalah dan muka air hulu diatur, maka cocok digunakan
alat ukur Romijn. Sedangkan jika kehilangan tinggi energi tidak
menjadi masalah, muka air berfluktuasi, dan harus tetap memberikan
air selama debit sangat rendah, alat ukur Crump de Gruyter akan lebih
cocok digunakan. Jika pembuatan bangunan pengatur terlalu mahal
dan muka air yang diperlukan di petak tertier lebih rendah dari elevasi
air selama debit rendah di saluran, maka akan lebih menguntungkan
menggunakan pipa sadap sederhana.

4) Bangunan pengukur
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Rekomendasi penggunaan bangunan ukur tertentu didasarkan pada factor


penting, antara lain :
• Kecocokan bangunan untuk keperluan pengukuran debit.
• Ketelitian pengukuran di lapangan
• Bangunan yang kokoh, sederhana, dan ekonomis.
• Rumus debit sederhana dan teliti
• Eksploitasi dan pembacaan papan duga mudah
• Pemeliharaan sederhana dan murah.
Berdasarkan urutan bangunan yang lebih dianjurkan digunakan, maka
jenis-jenis bangunan pengukur itu adalah sebagai berikut :
(a) Bangunan Ukur
Bangunan Ukur Ambang Lebar Horizontal dan Ujung Hulu Bulat,
mengacu pada SNI 03- 6467.1-2000 tentang Tata cara pengukuran
aliran benda cair pada saluran terbuka dengan bangunan ukur ambang
lebar horizontal dan ujung hulu bulat.
(b) Alat ukur Romijn
Pintu Romijn adalah alat ukur ambang lebar yang bisa digerakkan
untuk mengatur dan mengukur debit di dalam jaringan saluran irigasi.
Dapat digunakan sebagai bangunan sadap tersier dan juga dipakai
sebagai bangunan sadap sekunder. Gambar alat ukur dan tabel harga-
harga besaran debit berdasarkan dimensi yang dianjurkan dapat dilihat
di dalam KP 04 tentang Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan.
(c) Alat ukur Crump De Gruyter
Alat ukur ini dipakai dengan berhasil jika keadaan muka air di saluran
selalu mengalami fluktuasi atau jika orifis harus bekerja pada keadaan
muka air rendah di saluran. Untuk mengetahui karakteristik alat ukur
ini dapat dilihat pada KP 04. Tahun 2013, tentang Kriteria
Perencanaan Bagian Bangunan.
(d) Bangunan Ukur Debit Cipoletti
Bangunan Ukur Debit Cipoletti mengacu pada SNI 03-6381-2000
tentang Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan
bangunan ukur Cipoletti.

5) Bangunan pelengkap
Bangunan pelengkap atau bangunan pembawa adalah bangunan yang
digunakan untuk membawa aliran air di tempat-tempat dimana tidak mungkin
dibuat potongan saluran biasa tanpa pasangan, bangunan-bangunan tersebut
adalah sebagai berikut:
• Siphon
• Terjunan
• Gorong-gorong
• Got miring
• Talang
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Keputusan mengenai tipe bangunan yang akan dipilih tergantung pada besar
kecilnya biaya pelaksanaan. Semua hal yang berkaitan dengan bangunan
pelengkap harus mengacu pada KP 08 tentang Kriteria Perencanaan Bagian
Bangunan Pelengkap.

4. Penggambaran Desain
Penggambaran hasil kegiatan detail desain meliputi gambar hasil pengukuran dan
pemetaan, layout saluran irigasi dan bangunan pelengkapnya, potongan
memanjang dan melintang saluran irigasi, detail bangunan utama dan bangunan
penunjang saluran irigasi. Penggambaran mengacu dan berpedoman pada KP-07,
tentang Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran, dan BI- 01 dan BI-02

5. Manual Operasi Dan Pemeliharaan


a. Kegiatan operasi dan pemeliharaan harus mencakup seluruh bangunan irigasi.
b. Kegiatan operasi dan pemeliharaan harus melibatkan semua tenaga, alat yang
digunakan pada kegiatan operasi dan pemeliharaan. RPT0-Pd T-xx-200x
c. Semua kegiatan operasi dan pemeliharaan mengacu pada Pedoman Umum
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Direktorat Bina Teknik, Direktorat
Jenderal SDA T-03-2002, tentang Tata cara Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Teknis, BSN.

6. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya


Penyusunan Rencana Anggaran Biaya didasarkan pada tipe pekerjaan yang
bersangkutan dengan pelaksanaan pembangunan saluran irigasi ditambah dengan
PPN yang mengacu pada AB-K/RE- RT/TC/021/98 tentang Tata Cara
Perancangan Anggaran Biaya, sedangkan RAB untuk petak tersier disendirikan.

7. Penyusunan Dokumen Pelelangan


Penyusunan dokumen lelang digunakan bagi keperluan pelelangan pekerjaan atau
pengadaan barang maupun jasa. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
Penyusunan Dokumen Lelang harus meliputi ketentuan-ketentuan, komponen
bahan dan spesifikasi konstruksi dan cara pengerjaan yang mengacu pada
KEPMEN Menteri PUPR dan Acuan pada Dinas Sumber Daya Air dan Bina
Konstruksi Provinsi Sumatera Barat

10. REFERENSI HUKUM


a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi
d. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

e. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang RI No 2 tahun 2014 tentang


perubahan atas Undang Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
f. PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air
g. Peraturan Presiden No 99 tahun 2014 tentang perubahan kedua atas pertauran
Presiden No 71
h. /2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan Umum.
i. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 30/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 31/PRT/M/2007 tentang pedoman
Mengenai Komisi Irigasi
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 32/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Operasi Pemeliharaan Irigasi
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 33/PRT /2007 tentang Pedoman
Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A
n. Kriteria Perencanaan Irigasi (KP) Tahun 2013
o. Dan peraturan terkait yang berlaku.

11. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik maka perlu dipahami terlebih dahulu
pendekatan dan metodologi apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut, hal ini perlu dilakukan agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara sistematis
dan praktis, sehingga tercapai sasaran yang tepat, efisiensi kerja, tenaga dan waktu.

Subtansi Metode Pelaksanaan Mengacu Pada Lima Pilar yang harus dilakukan pada
pekerjaan Detail Desain Rahabilitasi Daerah Irigasi, yang secara garis besar dibagi
dalam beberapa tahap kegiatan yang dirinci berdasarkan pada jenis pekerjaan sebagai
berikut :
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Tabel Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Daerah Irigasi Mengacu Pada


Lima Pilar

Hasil akhir yang


No Substansi Cakupan Metode yang harus dilakukan Ket
diserahkan
1 2 3 4 5 6

Kalau peta petak masih ada


Menyiapkan peta
cukup
petak jaringan Peta petak irigasi 1:5.000
irigasi 1:5.000 disempurnakan, kalau nggak
ada ukur dan gambar ulang.
Tabel kerusakan saluran dan Dimensi diukur ulang, dimensi
Inventory jaringan Melakukan inventory kerusakan bangunan irigasi dibawah tanah
irigasi saluran dan bangunan lengkap dengan sket dan foto- berdasar gambar as built drawing
foto terdahulu
Rehabilitasi
1. Melakukan pengukuran
Umum
Strip survey saluran sepanjang saluran, cros Gambar strip survey, cros
irigasi memanjang dan melintang memanjang dan melintang
skala (lihat PT 02)

Gambar saluran
Menggambar saluran Gambar saluran memanjang, Bagian bangunan yang di rehab
memanjang, saluran
memanjang, saluran melintang, saluran melintang, semua ditandai dengan bayangan
melintang, semua
semua bangunan bangunan (shadow)
bangunan
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Analisa hidrologis tentang Rekomendasi pembuatan Kalau penurunan debit andalan


Pilar I: Desain tampungan kecenderungan debit andalan tampungan/reservoir, disertai melebihi 5% dalam 10 tahun
2. terakhir, perlu
ketersediaan air air tambahan dan debit puncak 10 th terakhir Perencanaan dasar (Basic
dengan data 20 tahun terkhir desain) dibuat tampungan air tambahan
Melakukan penjajagan ke
masyarakat petani pemanfaat
mengumpulkan iuran untuk
Kajian hubungan lingkungan/vegetasi, yang Kajian harmonisasi hubungan
hulu dan hilir dimanfaatkan untuk perbaikan hulu dan hilir
vegetasi
bag hulu
Melakukan pengamatan untuk
Pilar II:
menseleksi lokasi yang harus di
3. Infrastruktur Lapisan kedap air Lokasi lapisan kedap air Untuk mengurangi kehilangan air
lining
Irigasi saluran

Melakukan inspeksi lapangan


Penggantian Pintu untuk mengganti stop log yang
> 1,50 m menjadi pintu sliding. Gambar desain pintu
air

Melakukan desain atap Gambar atap pelindung Semua bangunan bagi dan
Atap pelindung pelindung pintu pintu bagi sadap
pintu
m2
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Bangunan pengeluar Melakukan kajian pemilihan Gambar tipe bangunan


sedimen (sedimen lokasi dan tipe bangunan pengeluar sedimen dan
excluder) pengeluar sedimen lokasinya

Mengidentifikasi patok batas


Patok batas lama, dan Gambar lokasi patok batas
sempadan saluran
mengusulkan patok batas yang saluran
irigasi
baru sesuai Permen PU
Menetapkan posisi patok Km Gambar patok dan
Patok Km dan Hm
dan Hm lokasinya

Fasilitas OP: Kantor,


Mendesain dan penentuan
rumah Pengamat, Gambar kantor dan rumah
lokasi
Juru, POB

Fasilitas dan Melakukan kajian dan


peralatan OP; mengusulkan kebutuhan Usulan fasilitas dan peralatan
transportasi, fasilitas dan peralatan OP, OP: transportasi,
komunikasi,furniture antara lain: transportasi, komunikasi,furniture dan Sesuai dengan Permen PUPR
dan perlatan kantor, komunikasi,furniture dan perlatan kantor, ATK, Nomor 12 Tahun 2015
ATK, compakror, perlatan kantor, ATK, compakror, pemotong rumput
pemotong rumput compakror, pemotong rumput dll
dll dll
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Pemasangan sipatan Mendesain dan menentukan Gambar dan lokasi sipatan


lining lokasi sipatan lining lining

Jalan inspeksi pada Mendesain jalan inspeksi pada Gambar jalan inspeksi pada
saluran drainase saluran drainase saluran drainase

Melakukan kajian dan


Manual yang cocok untuk
Pilar III: Sistem Manual OP daerah menyiapkan Manual OP daerah irigasi
4.
pengelolaan air irigasi manual khusus untuk daerah khusus
daerah irigasi yang bersangkutan
irigasi nyang bersangkutan
Melakukan pengamatan dengan
uji coba lapangan kehilangan
Kehilangan air di air di primer dan skunder. Alternatife 2 metode uji coba:
Laporan kajian kehilangan air
tingkat Primer, Melakukan pengamatan penggenangan atau pengukuran
di primer, sekunder, dan tersier
sekunder, dan tersier inflow dan out flow
dengan perkiraan kehilangan air
di petak tersier.
Melakukan pengamatan dengan
Laporan pengamatan
Kandungan sedimen sample dan uji coba laborat
kandungan sedimen di sungai,
di sungai dan kandungan sedimen di sungai
primer, dan
saluran irigasi dan primer dan
sekunder. sekunder
Melakukan kajian dan petunjuk
cara mengalokasikan air irigasi Petunjuk tata cara
berdasar kebutuhan nyata air mengalokasikan air irigasi
Penyempurnaan Alokasi cara lama: unit kebutuhan
yang diperlukan tanaman berdasar kebutuhan nyata air
Alokasi air irigasi air diperkirakan secara global
(consumptive used) , Yaitu yang diperlukan tanaman
Evapotranspiration potensial (consumptive
(ETp),
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

perkolasi (P), hujan efektif (Re) used)


Produktivitas air Melakukan kajian dan
Tata cara monitoring
(Kg menyiapkan tata
cara monitoring produktivitas
GKG/m3 air) produktivitas air
air
Melakukan kajian dan
menyiapkan institusi pengelola
OP sejak dari pengamat, juru,
sub unit Penyuluh irigasi, Sub Ada tambahan baru: sub unit
PIlar IV: unit Pengaman irigasi, Sub unit
Institusi pengelola Penyuluh irigasi, Sub unit
5. Penguatan Pemeliharaan mobile, PPA, Laporan institusi pengelola OP
OP daerah irigasi Pengaman irigasi, Sub unit
Institusi POB, dan pekarya serta staf. Pemeliharaan mobile
Termasuk
struktur, tupoksi, koordinasi,
dan tugas
Melakukan kajian dan Laporan kajian, pemberdayaan,
Institusi pemanfaat menyiapkan pemberdayaan dan dan pengembangan Institusi
air irigasi pengembangan Institusi
(P3A/GP3A/IP3A) pemanfaat air irigasi pemanfaat air irigasi
(P3A/GP3A/IP3A) (P3A/GP3A/IP3A)
Melakukan kajian dengan
Sistem pembiayaan Laporan kajian besarnya
analisis besarnya pembiayaan
OP irigasi pembiayaan OP irigasi.
OP irigasi
Pilar V: Kajian kebutuhan Melakukan kajian dengan
Laporan kajian kebutuhan
6. Pemberdayaan tenaga OP dari segi analisis kebutuhan tenaga
tenaga OP
SDM Kualitas dan petugas OP,
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

kuantitas sekaligus kuantitas yang


diperlukan dan kualitas yang
disyaratkan.
Melakukan kajian dengan
Kajian kebutuhan analisis Laporan kajian dengan analisis
pelatihan petugas
kebutuhan akan diklat (KAD) kebutuhan
OP
bagi petugas OP

Sistem penggajian Melakukan kajian dengan


Laporan kajian besarnya
petugas analisis

besarnya penggajian petugas


OP penggajian petugas OP
OP
Melakukan kajian dengan Laporan kajian dengan analisis
Kompetensi dan tentang kompetensi dibutuhkan
analisis tentang kompetensi
sertifikasi petugas petugas OP dan
dibutuhkan petugas OP dan
OP
sertifikasinya sertifikasinya
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

12. LINGKUP KEGIATAN DAN METODOLOGI

A. LINGKUP KEGIATAN
Pekerjaan DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan
dibagi dalam lima kegiatan pokok sebagai berikut :

Kegiatan (A) :
Pengumpulan data, pembuatan dan penyempurnaan peta dasar daerah irigasi dan peta
ikhtisar.

Kegiatan (B):
Pengumpulan data-data hasil survei (Penelusuran Aset Irigasi) dan kerusakan jaringan
irigasi dan usulan perbaikannya, pembuatan skema jaringan irigasi termasuk skema
bangunan (existing), pengukuran dan penggambaran saluran pembawa, saluran
pembuang dan bangunan yang ada maupun lokasi survei untuk yang direncanakan,
serta pengumpulan data pendukung Operasi dan Pemeliharaan (termasuk kalibrasi dan
perbaikan bangunan ukur), hidrometri dan hidrologi.

Kegiatan ( C ) :
Pembuatan Laporan Sistem Planning termasuk daftar usulan pekerjaan Konstruksi
untuk Rehabiltasi yang melibatkan P3A.

Kegiatan (D) :
Pembuatan Desain rinci didahului konsep desain, Rencana Anggaran Biaya,
dilengkapi data untuk analisa ekonomi, data harga satuan upah, bahan dan sewa alat
bantu dilokasi proyek serta menyiapkan dokumen lelang untuk konstruksi
Rehabilitasi, serta pembuatan Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan, dan Buku Data
Daerah Irigasi.
Kegiatan ( E ) :
Pertemuan Konsultasi Masyarakat.

B. METODOLOGI

B.1 Umum
Pekerjaan perencanaan rehabilitasi diperlukan untuk mendapatkan dokumen dalam
rangka pelaksanaan rehabilitasi suatu jaringan yang sesuai degan Standar Mutu dan
memenuhi kebutuhan pemakai air dari hasil kesepakatan dengan P3A / Gabungan
P3A, Pemerintah Daerah, dan institusi terkait lainnya.

B.2 Proses Perencanaan Rehabilitasi


Perencanaan rehabilitasi digambarkan sebagai berikut:
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

B.2.1. Pengenalan Kerusakan.


Hal yang sangat penting dalam rehabilitasi adalah bagaimana mengenali kerusakan
dengan pengamatan dan pengkajian.

B.2.2. Mencari Penyebab Kerusakan.


Tahap awal suatu perencanaan rehabilitasi adalah mencari penyebab kerusakan saluran
dan bangunan. Penyebab kerusakan harus dicari akar permasalahan yang sebenarnya
sebagai sebab penyakit.
Pecahnya sayap hilir bendung mungkin disebabkan kualitas pasangan , fondasi jelek
atau gerusan lokal. Kalau kualitas pasangan baik dan fondasi cukup kuat maka tentu
gerusan local penyebabnya. Gerusan lokal terjadi karena kolam pemecahenergi kurang
berfungsi ; yang terakhir ini mungkin disebabkan banjir rencana salah hitung atau
dimensi kolam olak kurang memadai . Kalau masalahnya banjir rencana tentu masalah
hidrologi sebagai akar masalah pecahnya sayap.

B.2.3. Kajian Perencanaan Terdahulu.


Tahap selanjutnya adalah melakukan peninjauan ulang (review) terhadap perencanaan
terdahulu yang meliputi : melakukan kajian data penunjang (topografi,
geologi/mekanika tanah, hidrologi, sedimen dll), pengecekan analisa data dan analisa
perhitungan, dan yang terakhir pengecekan gambar perencanaan.

B.2.4. Elaborasi Teknik.


Proses ini adalah upaya mencari penyebab dan jalan keluar menurunnya fungsi suatu
jaringan irigasi, yang berupa upaya perbaikan data dan penyempurnaan analisa dan
perhitungan.
Perbaikan data dan analisa data bisa berupa :
• Topografi : pengukuran ulang dan pengukuran tambahan.
• Hidrologi : tambahan seri data hidrologi, perhitungan ulang dengan rumus yang
benar, dan perbaikan pendekatan.
• Geologi/Mekanika Tanah : tambahan data geologi/mekanika tanah, perubahan
pendekatan perhitungan ulang dengan rumus yang benar, interpretasi yang wajar.
• Sedimen : tambahan data, perbaikan teknik sampling, perubahan asumsi yang
benar.

Penyempurnaan perhitungan teknik bisa berupa :


• Konsep pendekatan yang lebih sesuai.
• Anggapan-anggapan (asumsi) yang benar
• Rumus pengganti yang lebih tepat
• Perhitungan aritmatika yang betul
• Besaran standar yang wajar
• Angka keamanan yang memadai.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

B.2.5. Teknik Penggambaran.


Setelah elaborasi teknik perbaikan dilakukan, dilanjutkan dengan penuangan rekayasa
teknik, ini dalam bentuk gambar teknik. Gambar teknik harus disiapkan sesuai standar
penggambaran KP-07: Jelas, rapi, bersih dan mudah dibaca.

B.3. Tata Laksana Perencanaan Rehabilitasi.


Seperti dijelaskan diatas bahwa perencanaan rehabilitasi adalah penyempurnaan
terhadap perencanaan sebelumnya, maka untuk keperluan efisiensi (ditinjau dari segi
waktu, biaya dan teknis) tidak perlu melakukan pengulangan secara utuh proses
perencanaan lama.
Perencanaan rehabilitasi cukup dilakukan dengan menyempurnakan gambar lama,
yang memang dengan maksud untuk penyempurnaan fungsi jaringan perlu tambahan
perencanaan. Tentunya tetap bisa memenuhi kebutuhan untuk manajemen pengelola
jaringan, yaitu :
• Sebagai dasar untuk perhitungan volume pekerjaan dengan pihak pelaksana
konstruksi.
• Sebagai dasar untuk keperluan O&P.
• Tata Laksana berikut akan menjelaskan tentang pengukuran dan penggambaran
dalam perencanaan rehabilitasi.
• Dalam hal ini tata laksana perencanaan rehabilitasi akan dibedakan menjadi 3
(tiga) yaitu perencanaan rehabilitasi yang:
• Gambar lama tersedia lengkap.
• Gambar lama tidak tersedia (hilang)
• Gambar lama tersedia tetapi tidak lengkap (sebagian hilang).

B.3.1. Gambar Lama Tersedia.


Pengumpulan data gambar purnalaksana untuk kesesuaian konstruksi di lapangan.
Pengumpulan data topografi
1). Pengumpulan peta situasi 1 : 5000 (Trase saluran)/ 1 : 2000 (situasi Lokasi
Bangunan), bila tidak tersedia atau tidak sesuai dengan topografi di lapangan
maka dilakukan pengukuran baru. Sehingga pekerjaan pengukuran situasi hanya
dilakukan dalam hal :
• Tambahan areal pelayanan.
• Ada perubahan situasi (misalnya sawah berubah menjadi pemukiman).
2) Pengukuran trase dilakukan bila ada perubahan areal atau penambahan areal.
3) Pengukuran situasi site bendung ; pengukuran ini tidak perlu dilakukan, kecuali
kalau dilakukan perubahan total bendung; pemindahan lokasi bendung baru pada
lokasi diluar pengukuran lama atau pada lokasi di dalam pengukuran lama tetapi
ada perubahan regime sungai.
Pengukuran kecil tambahan mungkin perlu dilakukan kalau ada perbaikan parsial
pada bendung, misalnya sayap hilir, endsill dan lain sebagainya.
4) Pengukuran situasi bangunan; pengukuran ini hanya dilakukan untuk bangunan
yang akan diperbaiki.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Bangunan yang masih baik dan tidak diperbaiki perlu diukur elevasinya.
5) Penggambaran : hasil pengukuran digambar pada kertas A3 menggunakan
aplikasi autocad. Demikian juga gambar perencanaan dilakukan pada kertas yang
sama sehingga perlu dilakukan penggambaran ulang.

B.3.2. Gambar lama tidak tersedia (hilang)


Mengingat gambar lama tidak ditemukan, maka kita kehilangan bahan dasar untuk
perbaikan perencanaan rehabilitasi. Tidak ada jalan lain kecuali melakukan
pengukuran dan penggambaran ulang secara komplit dan menyeluruh, dengan
berpedoman pada sistim jaringan yang telah ada.
Pelaksanaan pekerjaan seperti diuraikan pada bagian B.4.

B.3.3. Gambar lama sebagian hilang


Dalam keadaan ini tentunya dilakukan kombinasi seperti tersebut butir B.3.1 dengan
butir B.3.2. sebagian diukur dan digambar ulang secara penuh, sebagian diukur dan
digambar dengan penyempurnaan.

B.4. Rincian Pelaksanaan Kegiatan.

B.4.1. Uraian Kegiatan A


Tugas dalam Kegiatan A ialah:

B.4.1.1. Penelusuran Jaringan Irigasi.


a. Melaksanakan penelusuran jaringan irigasi.
b. Menjaring kebutuhan petani baik fisik maupun non fisik.

B.4.1.2. Membuat, menyempurnakan dan menyusun peta-peta berikut :


a. Peta Dasar (skala 1:2000 atau 1:5000). Apabila tidak terdapat peta dasar,
maka harus membuat peta dasar baru (skala 1:5000) yang menunjukan
situasi lapangan yang ada.
b. Peta Ikhtisar jaringan irigasi (skala 1:10000 atau 1:20000) yang dapat
dibuat dari peta dasar butir (a) di atas.

B.4.1.2.a. Pembuatan atau penyempurnaan Peta Dasar (jika peta lama tidak
ada atau ada tetapi tidak lengkap).
Peta dasar (skala 1:2000 atau 1:5000) akan memperlihatkan tata letak jaringan irigasi,
jaringan drainase, jaringan jalan dan tata guna tanah (sawah, tegalan, pemukiman dan
lain-lain), batas- batas petak tersier yang tepat dan batas-batas lain.
Pengukuran luas petak tersier akan didasarkan atas peta ini.

Peta Dasar itu harus memuat secara khusus :


1. Jaringan irigasi secara lengkap mulai dari saluran induk sampai ke saluran tersier.
2. Jaringan saluran pembuang mulai dari induk sampai tersier.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

3. Bangunan utama dan penunjang lainnya dengan simbol sesuai Standar


Perencanaan (KP).
4. Batas-batas petak tersier dan batas Daerah Irigasi harus dibuat secara tegas,
dengan simbol sesuai Standar Perencanaan (KP.07).
5. Informasi untuk tiap petak tersier yang ditulis dalam kotak petak tersier yang
berisi:
i. Nama Petak Tersier
ii. Areal potensial dalam hektar (dibulatkan sampai satu desimal)
iii. Debit rencana untuk saluran tersier (dikosongkan, karena akan diisi oleh
perencana dalam tahap System Planning). Areal potensial yang dicantumkan
harus diukur dengan alat planimeter dari peta dasar, skala 1:2.000
atau1:5.000.
6. Tata guna lahan dalam jaringan irigasi.
7. Jalan (Propinsi, Kabupaten, Desa), dan jalan inspeksi.
8. Titik-titik triangulasi dan lokasi BM dan garis rangka (grid).
9. Waduk, sungai dan sumber air lain disertai nama, makam, monumen/bangunan
lain ditengah areal persawahan dicantumkan dalam bentuk simbol.
10. Skala garis numeris dan petunjuk arah utara.
11. Keterangan notasi gambar sesuai dengan Standar Perencanaan Irigasi (KP-07).
12. Pada setiap lembar peta dasar skala 1 : 2000 atau 1 :5000 dilengkapi dengan
gambar referensi tiap lembar untuk memudahkan membaca peta tersebut.

B.4.1.2.b. Pembuatan Peta Ikhtisar


Peta Ikhtisar dibuat dalam satu lembar ukuran A3/ A1, skala 1 :10.000 atau 1 : 20.000
yang disusun dengan pengecilan tofografis dari peta dasar.

B.4.1.3. Urutan Pelaksanaan Pekerjaan


Urutan pekerjaan ialah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan peta-peta, foto udara dan data lain yang dapat diperoleh dari
kantor-kantor / instansi terkait.
2. Mengkaji laporan-laporan dari survei sebelumnya.
3. Menyusun peta dasar pendahuluan (1 : 2000 atau 1 :5000) dari peta dan data yang
ada.
4. Mengadakan peninjauan lapangan dengan peta pendahuluan.
5. Memasang Benchmark (BM).
6. Melakukan survei dan pengukuran sipat-datar tambahan yang dibutuhkan untuk
updating peta dasar.
7. Mencantumkan data hasil survei dan hasil peninjauan lapangan kepada peta dasar
pendahuluan.
8. Melakukan survei dan pengukuran sipat-datar lengkap untuk membuat Peta Dasar
baru bila peta dasar lama tidak tersedia.
9. Membuat Peta Ikhtisar (skala 1 : 10.000 atau 1 : 20.000).
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

B.4.1.4. Rincian Pekerjaan Kegiatan A


Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam Kegiatan A dirinci dibawah ini :
1. Mengenali data hasil Profil Sosio Teknik dan Kelembagaan P3A/Gabungan P3A
serta mengakomodasi kebutuhan petani pemakai air meliputi kebutuhan perbaikan
fisik.
2. Pengukuran untuk Updating Peta Dasar
a. Pengumpulan Data.
• Peta situasi / peta dasar 1 : 2000 atau 1 :5000
• Peta Daerah Irigasi 1 : 5.000 atau 1 : 2000
• Peta situasi trace 1 : 2000 dan gambar potongan memanjang dan melintang
saluran irigasi dan pembuang.
• Peta situasi bendung 1 : 200
• Peta Topografi 1 :25.000 atau 1 : 50.000
• Patok tersier
• Foto udara (bila ada) produk terbaru skala 1 :10.000 atau skala terbesar
yang ada.
• Peta-peta lain (jika ada) yang dianggap perlu
b. Mengkaji laporan-laporan terdahulu, antara lain :
• Titik Referensi dan sistim proyeksi yang digunakan.
• Ketelitian yang dicapai
• Peralatan yang dipakai
• Daftar titik kontrol BM (x,y,z) dan deskripsi BM
• Batas- batas pengukuran
• Informasi tambahan lainnya yang dianggap perlu.
 Peninjauan lapangan dengan berpedoman pada data-data seperti point 1
bersama-sama Tim Direksi.
4. Pelaksanaan Pengukuran.
 Pemasangan BM.
Sesuai butir B.4.1.4 2.(b) BM dipasang ditempat yang stabil, aman dari
gangguan dan mudah dicari. Setiap BM harus difoto, dibuat diskripsinya
diberi nomor dan kode BM yang sudah ada atau sesuai petunjuk Direksi.
 Pengukuran Polygon dan Sipat Datar.
Untuk menentukan koordinat (x,y,z) dari BM yang baru harus dilakukan
pengukuran polygon dan sipat datar mengacu pada Tinggi Tetap Nasional
(TTG). Tata cara pengukuran, peralatan dan ketelitian pengukuran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, titik ikatnya menggunakan BM lama yang
terdekat.
 Pengukuran Situasi Detail
Pengukuran situasi detail diperlukan untuk tambahan data tentang
perubahan- perubahan detail topografis (batas alam, petak tersier, jalan,
kampung, saluran tersier, saluran pembuang dan lain-lain). Pengukuran
situasi detail harus diikatkan pada BM/CP yang ada.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

 Pengukuran ketinggian sawah tertinggi sesuai dengan layanan bangunan


pengambilan.
 Data-data hasil pengukuran harus ditambahkan pada peta dasar
pendahuluan.
5. Pengukuran dan Pemetaan Situasi (1 : 5.000) baru. Pengukuran lengkap harus
dilakukan, jika tidak tersedia /tidak memenuhi syarat peta dasar skala 1:5.000
atau1:2.000. Rincian pekerjaan yang harus dilakukan Konsultan adalah sebagai
berikut:
1. Persiapan.
 Persiapan administrasi / laporan, peralatan dan personil.
 Pengumpulan data pendukung dari instansi terkait,antara lain :
 Peta topografi 1 : 25.000 atau 1 : 50.000
 Foto produk baru (jika ada) skala 1 : 10.000 atau skala lebih besar.
 Titik referensi yang akan digunakan.
 Sistem Proyeksi (UTM).
 Batas areal pengukuran.
 Data-data yang diperlukan.
 Survei lapangan pendahuluan dilakukan bersama-sama antara Tim
Konsultan dan Tim Direksi, untuk memperoleh informasi antara lain :
 Batas areal irigasi untuk pemetaan termasuk kemungkinan tambahan
perluasan areal.
 Nama, panjang dan lokasi jaringan irigasi bangunan serta jaringan
pembuang yang harus diukur.
 Data-data yang diperlukan.
2. Pemasangan Patok dan BM.
Pelaksanaan pemasangan patok dan BM sbb:
 Patok terbuat dari kayu ukuran 5/7 atau bambu bulat, panjang ± 50
cm, ditanam 40 cm dan bagianatasnya ± 10 cm diberi cat merah dan paku
payung serta patok diberi nama dengan menggunakan spidol permanen
 Patok dipasang sepanjang / melingkupi batas areal irigasi yang berfungsi
sebagai kerangka pengukuran. Apabila kerangka ini terlalu besar agar
dibuat menjadi beberapa loop sesuai petunjuk Direksi.
 Patok dipasang setiap jarak ±100 m untuk pengukuran sungai dan ± 50 m
untuk pengukuran saluran atau sesuai kebutuhan.
 BM harus dipasang sebelum dilaksanakan pengukuran. BM dipasang di
tempat yang stabil, aman dari gangguan dan mudah dicari. Setiap BM
harus difoto, dibuat diskripsinya, diberi nomor dan kode sesuai petunjuk
Direksi. Dan dalam pembuatan BM juga dapat dilakukan dengan
melakukan pengecoran dengan beton pada lokasi yang ditentukan dan tidak
terganggu dengan ukurn 15 x 15 cm atau menyesuaikan lokasi pekerjaan
 Pada BM dimana dilakukan pengamatan matahari harus dipasang azimuth
mark sebagai acuan azimuth.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

 Pemasangan BM harus direncanakan kerapatannya dan mendapat


persetujuan Direksi, sehingga memenuhi persyaratan :
 Pengukuran situasi setiap 500 ha
 Pada kerangka setiap 2,5 km dan pada tiap titik simpul (sesuai arahan
direksi).
 Bentuk dan konstruksi BM sesuai ketentuan yang berlaku (KP).
3. Pengukuran Kerangka Horisontal.
Pelaksanaan pengukuran kerangka horisontal adalah sebagai berikut:
 Metode pengukuran adalah Polygon.
 Alat ukur adalah Total Station.
 Alat ukur jarak yang digunakan adalah EDM atau rollmeter baja.
 Jalur pengukuran polygon mengikuti jalur kerangka pengukuran.
 Sudut horisontal diukur 1 (satu ) seri lengkap (B,LB).
 Perbedaan sudut horisontal hasil bacaan biasa dan luar biasa ≤5”.
 Untuk orientasi arah kontrol ukuran sudut harus dilakukan pengamatan
matahari sesuai petunjuk Direksi.
 Jarak antara patok diukur 2 (dua) kali atau bolak balik, perbedaannya harus
≤ L/7500 ( L = jarak rata-rata).
 Panjang seksi pengukuran polygon maksimum 2,5 km, dan setiap ujungnya
ditandai dengan BM.
4. Pengukuran Kerangka Vertikal.
Pelaksanaan pengukuran kerangka vertikal adalah sbb.:
 Menggunakan metode pengukuran sipat datar dengan alat Total Station.
 Alat yang digunakan harus alat Total station otomatis dan prisma.
 Ketinggian / elevasi setiap titik polygon dan BM ditentukan dengan
pengukuran Total Station.
 Sebelum dan sesudah pengukuran (setiap hari) harus dilakukan checking
garis bidik.
 Metode pengukuran Total Station dengan Prisma.
5. Pengukuran Situasi Detail.
 Pengukuran dapat Menggunakan metode pengukuran Tachymetri.
 Alat ukur yang digunakan minimal adalah Total Station.
 Posisi titik detail ditentukan oleh arah dan jarak atau sudut dan jarak.
 Kerapatan elevasi pada sawah maksimum tiap ± 100m.
 Batas-batas petak tersier di lapangan harus diukur.
 Semua kenampakan yang ada baik alami maupun buatan manusia harus
diukur (jaringan saluran irigasi, pembuang, jalan kampung dan lain-lain).
 Pengukuran harus diikatkan pada titik tetap (BM).
6. Ketelitian Pengukuran.
 Pengukuran Polygon.
i. Salah penutup polygon 10” √ N, N = jumlah titik poligon.
ii. Salah linier poligon 1 : 7.500.
• Pengukuran sipat datar.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

i. Perbedaan beda tinggi antara stand I dan stand II ≤ 2 mm.


ii. Salah penutup beda tinggi 10√D mm, D = total jarak dalam Km.

B.4.1.5. Penggambaran
1. Peta dasar pendahuluan skala 1 : 2.000 atau 1 : 5.000 harus
memperlihatkan keadaan pada saat dilakukan pengukuran.
2. Peta harus digambar menggunakan aplikasi autocad sesuai dengan Standar
Perencanaan Irigasi.
3. Ukuran tulisan, angka dan ketebalan garis harus sesuai dengan Standar
Perencanaan Irigasi (KP-07).
4. Dari peta dasar skala 1 : 5.000 atau 1 : 2.000 tersebut diperkecil menjadi
Peta Ikhtisar skala 1 : 10.000 atau 1 : 20.000 dengan ukuran kertas A3.
Apabila tidak tercakup dalam satu lembar kertas tersebut dapat
menggunakan kertas A1 ataupun arah panjang boleh ditambah sesuai
dengan kebutuhan tetapi arah lebar tetap.

B.4.1.6. Persetujuan Peta dan Dokumen.


1. Peta dasar harus mencerminkan kondisi lapangan yang ada dan sebelum
diserahkan harus dibahas terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
Direksi/Pemberi Pekerjaan/Pemilik pekerjaan.
2. Buku Pengukuran dan Buku Diskripsi BM harus diperiksa oleh Staf
Pengawas (Supervisor Pengukuran).

B.4.1.7. Produk Kegiatan A.


1. Peta dasar skala 1 : 5.000 atau 1 : 2.000
2. Peta Ikhtisar

B.4.2. Uraian Kegiatan B.


Tugas dalam Kegiatan B adalah :
1. Melaksanakan survei inventarisasi jaringan irigasi.
2. Pengumpulan data pendukung O&P data hidrologi dan hidrometri serta data
untuk analisa ekonomi.
3. Pengumpulan data harga satuan upah, bahan dansewa alat bantu di lokasi proyek
4. Pembuatan Skema Jaringan Irigasi (existing).
5. Pembuatan Pra-layout.
6. Pengukuran dan penggambaran saluran danbangunan.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan data-data untuk tahap System Planning dan
gambar- gambar saluran dan bangunan yang ada untuk tahap Disain Pekerjaan
Rehabilitasi.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan dirinci sebagai berikut ini :
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

B.4.2.1. Survei / Inventarisasi Jaringan Irigasi.


Pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tim Desain Konsultan, Tim Direksi dan P3A /Gabungan P3A bersama-sama
melakukan penelusuran setiap ruas saluran, suplesi dan saluran pembuang dan
setiap bangunan disepanjang saluran dan menginventarisasi kondisi saluran dan
bangunannya. Sketsa detail semua bangunan yang dilengkapi dengan dimensi,
ukuran pintu, elevasi mercu dsb., rincian perbaikan yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan OP, harus dituliskan dalam sketsa tersebut. Data ini harus
dimasukkan kedalam balnko yang disediakan. Foto diambil pada semua bangunan
penting untukmenggambarkan pekerjaan yang dibutuhkan.
2. Gambar-gambar yang tersedia tentang bangunan harus dibawa ke lapangan selama
inspeksi, dan dimensi penting diukur kembali dan dicatat di atas gambar. Kalau
gambar bangunan tidak tersedia, harus dibuat sketsa yang bersih dilapangan
dengan dimensi terinci untuk selanjutnya dibuat gambar-gambar berdimensi.
Sketsa-sketsa ini harus dijilid rapi dan diserahkan pada akhir pekerjaan.
3. Menyusun inventarisasi saluran irigasi dan drainase, bangunan pada saluran,
bangunan pengukur debit, jalan inspeksi dan rumah instansi dalam blanko yang
disediakan.
4. Peta skema yang tersedia harus dipelajari sebelum melakukan survai lapangan.
Petak tersier yang ada dengan luas melebihi 150 ha atau yang mempunyai masalah
ketidakterjangkauan air harus dicatat untuk mencari alternatif lain agar luas
dibatasi sampai tidak menimbulkan masalah air. Alternatif yang mungkin adalah
meningkatkan saluran tersier menjadi saluran sekunder atau saluran muka, atau
pemindah sebagian areal ke bangunan sadap lain.
Sebaliknya jika saluran kecil yang melayani kurang dari 100ha harus dicatat untuk
direklasifikasikan sebagai saluran tersier / saluran muka kalau sekarang dianggap
sebagai saluran sekunder. Setelah dibahas dengan P3A/GabunganP3A, perubahan-
perubahan tersebut harus dimasukkan kedalam skema irigasi baru.
5. Melakukan survei dan membuat daftar yang memuat lokasi, ukuran dan type serta
prakiraan luas layanan dari bangunan sadap liar, dan memplotnya padakonsep peta
dasar skala 1 :5.000 atau 1 : 2.000 sesuai dengan pembahasan bersama P3A dan
gabungan P3A.
6. Terhadap bangunan sadap liar perlu dilakukan tindakan sebagai berikut :
• Diadakan survei lebih detail mengenai bangunan liar ini, identifikasi sebab-
sebabnya sadap liar dibuat oleh petani.
• Kemudian didiskusikan dengan P3A dan gabungan P3A, untuk menetapkan
usulan apakah bangunan sadap liar tersebut ditutup sama sekali ataukah
dilegalisir dengan dibuatkan bangunan sadap tersier baru. Usulan tersebut
kemudian akan ditegaskan dan diputuskan dalam rapat System Planning.
• Dalam hal bangunan sadap liar dilegalisir, Konsultan diharuskan melakukan
pengukuran untuk rencana bangunan sadap baru.
• Tempat sadap yang telah disahkan harus diberi nama dan dimasukkan
bersama-sama dengan sadap lainnya dalam gambar dengan catatan “bangunan
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

baru”. Kalau belum diambil keputusan, sadap liar harus digambardengan garis
putus-putus diatas gambar peta dasar,skema dan potongan memanjang saluran.
7. Dalam inventarisasi ini, tim konsultan harus menyiapkan blanko usulan tentang
kondisi saluran dan bangunan. Dari hasil catatan lapangan akan disusun laporan
inventarisasi yang memuat: foto, sketsa saluran dan bangunan, lokasi sketsa,
dimensi, uraian kerusakan dan draft usulan pekerjaan.
Hal-hal yang perlu diinformasikan/ didapat dari inventarisasi ini adalah:
 Sistim jaringan yang ada (suplesi, interkoneksi) termasuk main sistim, tertiary
system dan drainage.
 Kerusakan saluran dan bangunan
 Usulan perbaikan
 Fasilitas OP yang ada
 Organisasi P3A
 Biaya OP serta prosedur pelaksanaan OP
 Usulan P3A
 Hasil wawancara/ kuesioner (bila perlu)
 Foto-foto dokumentasi
 Sketsa saluran dan bangunan
 Skema jaringan dan bangunan existing
 Data-data hidrologi/ hidrometri dan OP
 Petak tersier meliputi luas, perubahan dan permasalahan.
Hasil kegiatan ini akan diperoleh dengan input data lapangan kedalam format
inventarisasi dan formulir isian kurang lebih seperti berikut ini :

B.4.2.2. Pengumpulan Data Pendukung O&P, serta Data Hidrologi dan


Hidrometri.
Meninjau dan mengamati sistem operasi yang selama inidijalankan dan
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menyusun Laporan system Planning serta
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan sebagai berikut ini:

B.4.2.2.1 Data Hidrologi dan Hidrometri.


Data klimatologi dari stasiun klimatologi terdekat atau yang mewakili untuk 20 tahun
terakhir.
1. Data debit sungai setengah bulanan, selama minimum 10 tahun atau debit sepuluh
harian selama sepuluh tahun terakhir dari data catatan debit pada bendung /
bangunan utama atau stasiun pengukur debit lain yang tersedia.
2. Data catatan banjir pada bendung/bangunan utama atau stasiun pengukur debit
jika tersedia untuk 10 tahun terakhir.
3. Data Curah hujan setengah bulanan selama minimum 10 tahun atau sepuluh
harian selama sepuluh tahun terakhir pada stasiun curah hujan yang ada di
wilayah Daerah Pengaliran Sungai (DPS) serta daerah persawahan. Hujan
bulanan dan hujan harian maksimum 10 tahun. Hujan 3 harian berurutan 10
tahun.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

B.4.2.2.2.Data Pendukung O&P.


1. Data status P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) dan gabungan P3A serta
aktifitasnya dalam pengelolaan jaringan irigasi.
2. Detail prosedur Operasi dan Pemeliharaan jaringan yang berjalan sekarang dan
kekurangan- kekurangannya.
3. Data kebutuhan air yang selama ini dipakai untuk perencanaan Operasi dan
Pembangian air di Daerah Irigasi yang bersangkutan.
4. Catatan tanaman (areal yang ditanami) menurut musim, jenis tanaman (palawija,
tebu, dll) intensitas tanam dan hasil untuk lima tahun terakhir, (sumber data
harusdicatat).
5. Data personil dan segala fasilitasnya yang tersedia pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
6. Data lain tentang status sekarang, kendala-kendala dan masalah-masalah dalam
Operasi dan Pemeliharaan, sebagaimana dibutuhkan untuk System Planning

B.4.2.3. Pengumpulan Data Untuk Analisa Ekonomi


Analisa ekonomi yang akan dilakukan menyangkut indicator-indikator antara lain :
Benefit/Cost Ratio, Net Benefit (PresentValue) dan Economic Internal Rate of Return
(EIRR),berdasarkan beberapa alternatif umur ekonomis jaringan irigasidan Interest
Rate (bunga) yang berlaku.
Untuk keperluan tersebut, Konsultan harus mengumpulkan data mengenai jenis
tanaman, hasil panen dan harga jual, kebutuhan tenaga dan peralatan yang berlaku di
lokasi pekerjaan sekurang- kurangnya 10 tahun.

B.4.2.3. Pembuatan Skema Jaringan Irigasi (existing).


Dibutuhkan 2 (dua) skema :
1. Skema Irigasi (saluran pembawa dan pembuang)
2. Skema bangunan.

B.4.2.4.(a) Skema Irigasi


Gambar skema dibuat tanpa skala dan digambar pada dengan autocad dan dicetak di
kertas A3. Saluran Induk / Sekunder digambar dengan garis lurus dengan berbagai
ketebalan sesuai Standar Perencanaan Teknis.
Skema Irigasi harus mencakup :
a. Nama saluran induk / sekunder yang ada.
b. Bendung / bangunan utama dan semua bangunan bagi, bagi/sadap, dan sadap
yang ada, masing-masing diberi label yang benar sesuai nomenklatur sesuai
Standar Perencanaan Irigasi.
c. Pada kotak petak tersier ditulis :
• Nama petak tersier
• Debit rencana (l/dt) (dikosongkan untuk diisi tiap tahap System Planning),
• Luas rencana (areal potensial) (ha),
• Luas sawah irigasi sekarang /fungsional (ha).
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

d. Cantumkan untuk tiap ruas saluran antara bangunan bagi/sadap :


• Jumlah areal potensial (A) di hilir.
• Debit rencana (Q) untuk ruas tersebut.(dikosongkan untuk diisi pada tiap tahap
System Planning)
• Panjang (L) tiap ruas saluran.
• Dimensi saluran (b=lebar dasar, d = kedalaman air) (dikosongkan untuk diisi
pada tiap tahap SystemPlanning)
e. Batas-batas daerah pengelolaan jaringan irigasi harus diberi batas pemisah
dalam skema irigasi.
f. Suatu tabel ikhtisar Inventarisasi Jaringan Irigasi harus disediakan dalam
gambar Skema Irigasi dengan memberikan nama dan panjang:
• Saluran Induk dan sekunder
• Saluran suplesi.
• Saluran pembuang.
• Daftar type dan jumlah bangunan di sepanjang saluran.
• Areal potensial dan sawah irigasi yang sudah diairisekarang untuk tiap saluran.
g. Untuk system golongan ( >1 golongan ) harus dibuat skema golongan.

B.4.2.4. Skema Bangunan.


a. Skema Bangunan harus menunjukkan semua bangunan yang ada dengan
Nomenklatur (nama bangunan) dan posisi lokasi bangunan yang benar.

b. Pada setiap bangunan yang ada di saluran induk dan sekunder dan di ujung
saluran agar dicantumkan km-nya (station) dari titik nol. Titik nol pada saluran
dihitung dari pintu pengambilan intake bendung dan pintu sadap masing-masing
untuk saluran sekunder.

B.4.2.5. Pembuatan Peta Pra-Layout.


Dari hasil inspeksi lapangan dan kesepakatan dengan P3A dan Gabungan P3A serta
pembuatan Skema Jaringan irigasi, batas-batas petak tersier yang diusulkan diplot
pada peta dasar untuk menghasilkan peta pra-layout, sebagai dasar untuk System
Planning.

B.4.2.6. Pengukuran Lokasi dan Site Bangunan Utama (jika data lama tidak
tersedia).
1. Konsultan harus melakukan pengukuran lengkap pada Bangunan Utama yang
ada, sungai disekitarnya dan penampang melintang sekitar saluran dengan
menggunakan alat Total Station.
2. Pekerjaan pengukuran sungai untuk bangunan utama (bendung, pengambilan
bebas) yang kondisinya masih baik, cukup dilakukan dengan “site survey “
sepanjang 100 meter ke hulu dan 100 meter ke hilir, demikian pulauntuk mata air
/ sumber.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

3. Pengukuran sungai untuk bangunan utama yang mempunyai masalah berupa


overtopping, piping, gerusan dan degradasi pada hilirnya, perlu dilakukan
pengukuran sungai sepanjang 600 meter dengan pengaturan sesuai kebutuhan.
4. Pengukuran sungai untuk bangunan utama baru, dilakukan pengukuran sebagai
berikut:
a. Situasi Sungai
• Lebar sungai B < 20 m; skala 1 :500 sepanjang 1 km dengan 500 m ke hulu
dan 500 m ke hilir dari as Bangunan Utama.
• Lebar sungai 20 < B < 40 m; skala 1:1.000 sepanjang 1,50 Km dengan 750 m
ke hulu dan 750 m ke hilir dari as bangunan Utama.
• Lebar sungai >40 m ; skala 1 : 2.000 sepanjang 2,00 km dengan 1,00 km ke
hulu dan 1,00 km ke hilir dari as bangunan utama.
b. Site bangunan utama
• Lebar sungai 20 < B < 40; skala 1:200
• Lebar sungai B>40 m; skala 1 : 500
• Patok dipasang tiap jarak profil 25 m, dan tiapjarak profil 5 m untuk sekitar
bendung sepanjang 25 m ke hulu dan 25 m ke hilir.
5. Elevasi mercu bendung, ketinggian ambang pintu penguras dan pengambilan,
elevasi dekzerk dan elevasi penting lainnya harus disipat datar dengan tepat.
6. Hasil pengukuran, cara penghitungan dan penggambaran harus sesuai dengan
Standar Perencanaan Irigasi.

B.4.2.7. Pengukuran Saluran dan Bangunan (jika data lama tidak tersedia atau
tersedia tetapi tidak lengkap)

Pekerjaan ini meliputi hal-hal sebagai berikut:


1. Pemasangan BM dan CP.
a. Pemasangan Bench Mark (BM)
Menambah BM baru jika jarak BM yang ada lebih besar dari 2.000 m pada
satu jalur saluran.
b. Pemasangan CP.
Pada bangunan lama yang penting pada setiap dekzerk agar dipasang baut
kuningan dan diukur posisi (x,y,z), dipasang marmer dan diberi notasi / no.CP.
Pada Rencana bangunan baru agar supaya dipasang patok CP( Control Point)
atau bisa juga dilakukan dengan melakukan pengecoran beton pada lokasi yang
tidak terganggu dengan ukurn 15 x 15 cm atau menyesuaikan lokasi pekerjaan
sesuai gambar standar dari Direksi Pekerjaan.
2. Koordinat dan elevasi BM baru/lama diukur kembali.
3. Pemasangan patok BM baru harus sesuai dengan spesifikasi Standar Perencanaan
Irigasi, tanda-tanda nomenklatur harus dipasang dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan.
Konsultan bertanggungjawab atas pemasangan BM baru.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

4. Membuat Diskripsi BM baru yang menunjukkan posisi letak (X,Y) dan ketinggian
(Z) serta sketsa peta lokasinya.
Deskripsi BM harus dilengkapi dengan lokasi, elevasi,referensi sipat datar BM
bersangkutan.Posisi BM diplot padapeta skala 1 : 5.000 dan dilampirkan pada
halaman muka Deskripsi BM.
Dibuat daftar koordinat + elevasi BM baru/lama dan CP baru/lama.
Setiap perbedaan elevasi antara BM baru dan BM lama harus dijelaskan dalam bab
tentang survai dalam laporan akhir, BM yang tidak berlaku dikeluarkan dari
deskripsi BM., letak patok harus diplot dalam skema pengukuran untukmengetahui
jarak secara planimetris.
5. Elevasi ambang bangunan bagi dan sadap, ketinggian mercu bangunan pengukur
debit dan elevasi bangunan saluran sebelah udik dan sebelah hilir
(bangunan,pengatur, terjun, siphon dll.) harus disipat datar dengan tepat. Untuk
tujuan pengukuran sipat datar ini lokasi harus bersih dari endapan lumpur. Semua
elevasi ini akan dimasukkan di tampang memanjang saluran.
6. Semua elevasi sawah tertinggi pada setiap petak tersier harus diukur untuk
penentuan elevasi muka air (jika diperlukan) di saluran tersier, sekunder dan
induk.
7. Semua tanda muka air pada saluran (warna coklat) yang membekas agar dicatat,
juga bekas muka air pada bangunan, harus diidentifikasi guna memberikan
informasi dalam menentukan muka air yang tepat untuk pekerjaan Desain
Hidrolik.
8. Mengukur dan menyipat datar tampang memanjang dan melintang dari :
• Saluran Induk dan Sekunder
• Saluran Suplesi.
• Saluran pembuang.
• Tiap Pembuang lainnya, saluran pembuang alami atau sungai yang dianggap
perlu diperbaiki dalam Program Rehabilitasi / Upgrading.
• Saluran tersier yang akan ditingkatkan menjadi saluran sekunder (berdasarkan
hasil kesepakatan baik sebelum atau sesudah diskusi system planning)
9. Tampang Memanjang.
a. Tampang memanjang saluran pembawa diukur denganjarak patok @ 50 m,
diukur mulai pintu pangkal saluran primer / sekunder.
b. Setiap 500 m sepanjang saluran pembawa dipasang patok dari kayu, ukuran
5x7x120 cm atau kayu bundardengan Ø7 cm, yang nantinya diganti dengan
patok beton selama pelaksanaan konstruksi pekerjaan rehabilitasi / upgrading.
c. Catatan : Pemasangan patok beton ini bukan tugas TimDesain Konsultan,
kecuali Patok BM dan CP dipasangKonsultan.
d. Penyipatan datar harus diakhiri pada bangunan terakhirdi saluran dan untuk
drainase di titik tempat masuknya drainase itu ke dalam drainase induk atau
sungai.
e. Pengukuran tampang memanjang harus diikat dengan BM yang ada di
sepanjang saluran.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

f. Patok dipasang tiap 50 m pada bagian yang lurus dan 25 m pada belokan, atau
menurut kebutuhan.
g. Bangunan-bangunan sepanjang saluran diukur terhadap patok-patok yang
mengapitnya.
h. Pengukuran harus dilakukan pergi-pulang dan doublestand.
10. Tampang Melintang.
a. Diukur setiap jarak profil 100 m untuk saluran pembawa dan 200 m untuk ruas
saluran pembuang yang lurus.Jika terdapat patahan atau ke rusakan lain pada
saluranyang perlu ditambah profil khusus untuk ketepatan kerusakan dan
perhitungan volume pekerjaan.
b. Drainase gendong sepanjang saluran harus diperlakukan sebagai bagian dari
tampang melintang saluran dandisipat datar serta diplot bersama-sama dengan
tampang saluran, dalam gambar yang sama.
c. Lebar profil melintang yang diukur adalah 10 m ke kiridan 10 m ke kanan dari
tepi saluran dan dari kaki tanggulluar (jika ada tanggul) baik pada saluran
pembawamaupun pembuang. Untuk butir (b) di atas lebar profilmelintang
disesuaikan seperlunya.
d. Setiap perubahan trace, tampang saluran harus diukur.
11. Persyaratan-persyaratan lain :
• Alat yang digunakan penyipat datar otomatik Ni-2, NAK-1,NAK-2 atau yang
setara. Jika kondisi tidak memungkinkan dapat digunakan T-0.
• Jarak diukur dengan optis dan pita ukur baja.

B.4.2.8. Pengukuran Site Bangunan.


Pengukuran setempat (site survey) untuk pemetaan pada bagian bangunan yang
diperlukan dengan syarat sebagai berikut:
a. Alat yang digunakan Total Station atau yang setara.
b. Setiap bentuk / perubahan bangunan harus diukur sampaititik detail terkecil,
karena akan digambarkan pada skala 1 :100.
1. Pengukuran ketinggian (elevasi) pada bangunan adalah sebagai berikut:
a. Dasar saluran di hulu dan di hilir bangunan.
b. Lantai hulu dan lantai hilir bangunan
c. Elevasi ambang
d. Puncak tanggul
e. Puncak dan gelagar bawah jembatan
f. Dasar mulut gorong-gorong
g. Dasar pintu
h. Posisi meja Romijn terendah dan tertinggi (jika ada).

2. Pengukuran tambahan harus dilakukan pada bangunan-bangunan yang perlu


diperbaiki, dengan detail secukupnya untuk memperlihatkan pekerjaan perbaikan
tersebut pada gambar.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

3. Ketinggian sawah tertinggi yang harus diairi juga harus diukur termasuk sawah
yang diairi melalui sadap liar, dalam hal ini harus disajikan “ daftar peil sawah
tertinggi ”.
4. Pengukuran lapangan (site survey) secara lengkap harus dilakukan pada lokasi
baru yang diusulkan.
5. Pengukuran penampang melintang saluran pembuang harus dengan lebar yang
cukup guna memperkirakan debit yanglewat bangunan pembuang silang.
6. Ketentuan-ketentuan untuk pengukuran sebagai berikut :
a. Potongan melintang harus tegak lurus as / trase saluran.
b. Pengukuran jarak saluran pada belokan yang tajamharus dilakukan lewat as
saluran, bukan jarak optis/bidik.
c. Tiap lokasi bangunan harus dipasang CP, walaupun letak/lokasi bangunan
ditetapkan dikemudian hari setelah pengukuran saluran selesai.

B.4.2.9. Pembuatan Gambar.


1. Tampang Memanjang dan Melintang Saluran.
a. Gambar dibuat dengan menggunakan autocad dan dicetak pada kertas A3
b. Tampang memanjang dan situasi digambar dalam satu lembar kertas A3
dengan ketentuan :
i. Situasi skala 1 : 2.000
ii. Tampang memanjang skala horisontal 1 : 2.000 dan skala vertikal 1 :
100 untuk daerah datar, atau 1 : 200 untuk daerah yang mempunyai
terrain curam atau bervariasi.
c. Tampang melintang digambar pada kertas A3 dengan ketentuan :
i. Skala Panjang 1 : 100 atau 1 : 50
ii. Skala Tinggi 1 : 100 atau 1 : 50
iii. Tata laksana penggambaran mengikuti Standar Perencanaan Irigasi.
2. Gambar Bangunan
Semua bangunan air pada jaringan irigasi yang ada (kecuali tangga cuci,
kubangan kerbau, jembatan hewan, jembatan dan bangunan pengamanan) harus
digambar dalam skala 1 : 100 dan 1 : 50 dengan demensi sesuai kenyataan di
lapangan.
Jika gambar lama tidak ada, maka bagian bangunan yang tidak tampak (berada di
bawah tanah / air) tidak perlu digambar. Jika gambar lama masih ada, maka
bagian-bagian bangunan yang tidak tampak tersebut dapat dikutip dari gambar
lama.
3. Persyaratan Gambar. Semua gambar harus :
a. Sesuai dengan Standar Perencanaan Irigasi, DitjenAir, Tahun 2013 (KP-
07).
b. Untuk angka dan huruf harus dipakai sablon /lettering set.
c. Semua gambar menggunakan autocad dan di print dalam kertas A3.
d. Besarnya dan ketebalan garis harus sesuai dengan standar dalam butir (a) di
atas.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

B.4.2.10. Pembuatan Buku Data Pendukung


1. Buku Data Pendukung O&P
Suatu Buku Pendukung Data O&P harus disusun, yang berisi data yang
dikumpulkan dari kegiatan B (B.4.2.2.) yang dibutuhkan untuk membuat /
menyusun Laporan System Planning dan Petunjuk O&P.
2. Buku Data Hidrologi dan Hidrometri
Untuk membuat/menyusun Laporan System Planning dan Buku Data Daerah
Irigasi. diperlukan pendukung Buku Data Hidrologi dan Hidrometri. Buku ini
harus disusun, berisi data yang dikumpulkan dalam kegiatan B (Bab. B.4.2.2. di
atas) antara lain :
a. Data Hidrologi (Data curah hujan dan klimatologi, dll.)
b. Data Hidrometri (data debit sungai dan catatan banjir)

B.4.2.11. Produk Kegiatan B


a. Buku Survai Inventarisasi Jaringan Irigasi, dengan foto-foto (asli semua),
termasuk Daftar Kerusakan Jaringan Irigasidan Daftar Usulan Perbaikan.
b. Skema Irigasi dan Skema Bangunan (existing).
c. Peta Pra Layout ( 1 : 2.000 atau 1 : 5.000).
d. Album Gambar hasil pengukuran :
• Site dan bangunan utama
• Tampang memanjang saluran dan denah situasi
• Tampang melintang saluran
• Bangunan yang ada serta site survey untuk rencana bangunan.
e. Buku Data Ukur.
f. Buku Diskripsi Benchmark (BM).
g. Laporan Akhir Pengukuran
h. Buku Data Pendukung O&P, Data Hidrologi dan Hidrometri,serta data untuk
analisa ekonomi dan data harga satuan upah, bahan serta sewa alat bantu.

B.4.3. Uraian Kegaiatan C


Membuat System Planning dan penyusunan Daftar Kebutuhan Pekerjaan Rehabilitasi
dari data lapangan yang diperoleh dari kegiatan B.

B.4.3.1. System Planning.


Tujuan System Planning yang diterapkan dalam rehabilitasi adalah menilai status
Daerah Irigasi sekarang, menentukan kendala-kendala dan masalah yang merintangi
pemantapan Operasi dan Pemeliharaan, dan untuk mengembangkan pemecahan yang
tepat.
j. Bidang-bidang yang tercakup dalam System Planning adalah :
a. Profil Sosio Teknis dan Kelembagaan P3A danGabungan P3A, serta
aktifitasnya dalam pengelolaan jaringan irigasi.
b. Prakiraan debit andalan sungai/sumber air dengan menganalisa catatan
data yang lampau.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

c. Penegasan areal potensial dan fungsional, penegasan petak tersier


dalam daerah irigasi dan jaminan perlindungan lahan sawah untuk tidak
alih fungsi selama periode 10 tahun.
d. Penjajagan status pengembangan tersier, pengecekan bersama P3A dan
gabungan P3A adanya sadap baru / petak tersier baru.
e. Peninjauan dan dokumentasi cara operasi sekarang, dengan perhatian
atas hal-hal sebagai berikut :
• Pembagian petak golongan pemberian air sesuai dengan
ketersediaan air dan pembagian kelompok pemakai air dalam
sistem jaringan irigasi.
• Mengatur / menetapkan areal layanan dan tempat penyadapan
(tidak boleh ada sadapan liar).
• Menetapkan pola tanam dalam jaringan irigasi sesuai ketersediaan
air dan tanaman.
• Menentukan kebutuhan air irigasi dan kebutuhan lainnya.
• Peran serta petani P3A dan gabungan P3A dalam membantu
pengelolaan O&P irigasi.
f. Identifikasi masalah pemeliharaan dan sebab kerusakan bangunan dan
sebagainya, yang berulang-ulang untuk mengembangkan pemecahan
perbaikan dengan mempertimbangkan perhitungan hidrolis yang tepat.
g. Identifikasi kekurangan jumlah personil dan fasilitas O&P (perumahan
karyawan, komunikasi, transportasi) dan menentukan kebutuhan-
kebutuhan tambahan.
h. Persiapan rencana Pemeliharaan termasuk pemakaian peralatan berat
untuk pemeliharaan.
i. Peninjauan Daftar Usulan Perbaikan Jaringan Irigasi oleh P3A dan
gabungan P3A.

2. Kegiatan Pelaksanaan System Planning.


a. Penilaian atas keadaan sekarang dalam jaringan sehubungan dengan kondisi
jaringan fisik (saluran,bangunan,jalan inspeksi,bangunan gedung dan lain-lain);
kinerja sistem irigasi sekarang dengan mengacu kepada keberhasilan pertanian ;
problem besar lainnya yang dialami dalam O&P.
b. Rencana perubahan areal dan batas petak tersier.
Perubahan areal berdasarkan areal yang sudah diukur dengan planimeter, catatan
lama dan pencocokan di lapangan. Penyusunan daftar petak tersiernya yang
memperlihatkan areal lama danbaru, lengkap dengan rincian luas areal tiap desa.
c. Rencana pembuatan bangunan sadap tersier baru sebagai pengganti sadap liar.
Dalam hal ini harus memperhatikan batasan sebagai berikut:
i. Luas petak sawah 0 – 5 ha :
• Pakai sadap pipa ( Ø5 – 10 cm)
• Ketinggian diatur sesuai kebutuhan .
ii. Luas petak sawah 5 – 10 ha :
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

• Pakai pintu sorong ( lebar pintu maksimum30 cm)


• Jika daerah layanan saluran primer /sekunder di hilir >500 ha.
• Tanpa pintu sorong jika daerah layananprimer/sekunder di hilir <500 ha.
• Pakai pipa sadap ( Ø10-15 cm)
d. Perhitungan atau penentuan nilai debit andalan (dependable flow, Q-80%).
e. Penentuan kebutuhan air irigasi dan kebutuhan lainnya dihitung dengan
memperhatikan data pemberian air yang dipakai selama ini.
f. Perhitungan debit kemampuan (kapasitas) saluran sekarang dan penyesuaian
pada desain saluran.
g. Peninjauan rencana tanam yang ada dan revisi kalau perlu, termasuk rencana
golongan, rencana pengeringan saluran dan lain-lain.
h. Peninjauan prosedur operasi yang sekarang dan penyusunan prosedur yang tepat
untuk kondisi jaringan dengan memakai pertunjuk-petunjuk tentang prosedur
operasi jaringan irigasi.
i. Peninjauan desain jaringan irigasi untuk pengaturan dan pengukuran debit untuk
memenuhi kebutuhan operasi, dengan mempertimbangkan tersedianya staf dan
fasilitas O&P. Pada tiap batas kerja pengelolaan jaringan irigasi harus diberi
fasilitas pengukur debit.
Untuk rencana sadap tersier yang mengairi <10 ha bila tidak memungkinkan
tidak perlu memakai alat ukur.
Untuk menentukan rencana lokasi bangunan ukur dan cara mengukur air, perlu
dibuat suatu skema pengukuran dan pengaturan air yang memperlihatkan dengan
jelas lokasi bangunan-bangunan ukur ( lama dan rencana baru ) sertabangunan
pengatur air. Skema tersebut harus dibuat berdasarkan Skema Irigasi yang
lengkap dengan luas petak-petak tersier serta luas layanan tiap saluran induk /
sekunder.
j. Penambahan bangunan baru dan penyempurnaan jaringan irigasi termasuk
peningkatan status saluran tersier menjadi saluran sekunder serta fasilitaslainnya
seperti bangunan terjun, lining saluran,pengatur/pengukur debit, kantor/rumah
dinas dan sebagainya harus dalam batas-batas biaya rehabilitasi dan harus
dibuktikan bahwa hal tersebutmemang benar-benar dibutuhkan.
k. Revisi nomenklatur bangunan agar sesuai denganpedoman yang berlaku.
l. Penilaian kebutuhan pegawai O&P untuk jaringanirigasi yang bersangkutan.
m. Penyusunan daftar kebutuhan fasilitas O&P termasukkantor / rumah dinas,
transportasi dan alatkomunikasi.
n. Penyusunan daftar kebutuhan fasilitas O&P P3A dangabungan P3A termasuk
kantor dan ruang pertemuan.

B.4.3.2. Daftar Usulan Pekerjaan Rehabilitasi.


Dalam kegiatan B telah dilakukan Inventarisasi kerusakan jaringan irigasi berikut
usulan-usulan perbaikannya. Kemudian setelah dilakukannya penyusunan system
planning dengan mempertimbangkan banyak hal, antara lain ketersediaan
air,perubahan luas & petak-petak tersier, kebutuhan O&P, usulanpetani / P3A untuk
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

desain dan lain sebagainya, maka disusunlah Daftar Usulan Pekerjaan Rehabilitasi
yang meliputi :
1. Perbaikan bangunan utama dan bangunan pelengkapnya.
2. Perbaikan, peningkatan dan atau penambahanbangunan-bangunan air di saluran
primer & sekunder,seperti bangunan bagi, bangunan sadap, bangunan bagisadap,
bangunan / alat ukur dan gorong-gorong, dll.
3. Perbaikan dan atau peningkatan saluran pembawaprimer dan sekunder termasuk
kemungkinan adanyaperubahan saluran tersier menjadi saluran sub sekunderatau
sekunder.
4. Perbaikan dan atau penyempurnaan saluran pembuangberikut bangunan-bangunan
pelengkapnya.
5. Perbaikan dan/atau penambahan bangunan-bangunanpelengkap lainnya seperti
jembatan kendaraan / orang, tempat mandi hewan, jalan inspeksi, kantor&
rumahdinas, gudang untuk keperluan O&P dll.
6. Perbaikan dan atau penambahan pintu-pintu air.
7. Perubahan petak tersier (penggabungan / pemecahan petak tersier).
Dalam hal terjadinya perubahan kebutuhan pekerjaan rehabilitasi pada saat /
setelahdilakukannya detail desain, makaKonsultan diwajibkan merevisi daftar
kebutuhan pekerjaanrehabilitasi sesuai dengan gambar desain yang telah
disetujui,sebagai salah satu pekerjaan dalam kegiatan D.

B.4.3.3. Penyusunan Dokumen dan Diskusi.


1. Konsep Laporan System Planning.
Konsep Laporan System Planning (Draft System PlanningNote) harus
berdasarkan masukan petugas O&P dilapangan dan P3A. Laporan harus
merincikan status jaringan sekarang dan usulan pekerjaan rehabilitasi.
2. Rapat Diskusi System Planning.
Konsep Laporan System Planning akan didiskusikan pada suatu rapat system
planning dengan wakil petani / P3Adan gabungan P3A, Tim konsultan, Tim
Direksi dan instansi terkait.
Setelah mendiskusikan Laporan System Planning, Usulan Daftar Pekerjaan
Rehabilitasi akan dibahas secara detail dalam rapat ini. Kemudian akan disepakati
dan disetujui usulan perbaikan dan penyempurnaanyang akan diambil untuk
desain dan konstruksi. PetaLayout jaringan irigasi dan peta skema (yang
disusundalam kegiatan B) akan didiskusikan dan difinalisasikanpada rapat ini.
“Apabila dalam diskusi disepakati adanya pekerjaantambah yang masih dalam
batas cakupan pekerjaan,Tim Disain Konsultan harus melakukan
pekerjaantambahan tersebut tanpa tuntutan tambahan biaya,misalnya pengukuran
saluran tersier yang berubahstatus menjadi saluran sekunder termasuk
bangunan,penyelidikan geotek, dll”.
3. Laporan Akhir System Planning.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Selanjutnya Laporan Draft System Planning, DaftarUsulan Pekerjaan


Rehabilitasi, peta DI dan SkemaJaringan irigasi, difinalkan sesuai keputusan
dalam rapatsystem planning.

B.4.3.4. Produk kegiatan C


a. Laporan Draft System Planning.
b. Laporan Akhir System Planning termasuk daftar usulan pekerjaan rehabilitasi,
dan catatan rapat System Planning serta Berita Acara pertemuan Pemaduan
Desain.

B.4.4. Uraian Kegiatan D.


Tugas-tugas dibawah ini adalah pembuatan desain rinci,perhitungan volume pekerjaan
(BOQ), Spesifikasi Teknis dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), persiapan dokumen
tender untuk rehabilitasi dan penyusunan Pedoman O&P dan Buku Data DI.

B.4.4.1. Desain
Desain didasarkan pada gambar-gambar situasi, tampang memanjang dan melintang
saluran pembawa dan pembuang. Item-item yang didesain meliputi:
1. Perbaikan pada bangunan utama dan bangunan pelengkap.
2. Desain saluran primer dan sekunder serta bangunan ukur.
3. Melakukan perhitungan stabilitas.

B.4.4.2. Pembuatan Gambar.


1. Semua bangunan air pada jaringan irigasi yang ada,kecuali tangga cuci,
kubangan kerbau, jembatan hewan,jembatan orang, dan bangunan pengaman
harusdigambar (skala 1:100 atau 1;50) dengan ukuran-ukuransesuai dengan
kenyataan di lapangan.
2. Dari hasil perhitungan hidrolis dan neraca air, ketinggian muka air yang
direncanakan harus digambar pada tampang memanjang dan melintang,
termasuk profil hidroliknya juga harus digambar.
3. Pada gambar yang disebutkan dalam B.4.4.2 (1) pekerjaan perbaikan atau
penyempurnaan harus dicantumkan dengan jelas. Jika dianggap perlu, bagian
pekerjaan itu harus digambarkan dengan detail serta catatan yang jelas. Semua
gambar bagian bangunanyang akan menjalani pekerjaan rehabilitasi harus
lengkap dengan dimensinya, sehingga memudahkanpelaksanaan pekerjaan
konstruksi. Untuk membedakan bagian bangunan lama dan bagian bangunan
yang akan direhabilitasi maka perlu dibedakan ketebalan garisnya, untuk bagian
bangunan lama menggunakan ketebalan garis 0,3 mm dan untuk bagian
bangunan yang akan direhabilitasi ketebalan garisnya 0,5 mm.
4. Desain untuk bangunan baru yang direncanakan harusdigambar lengkap
termasuk detail fondasi dansebagainya.
5. Sebuah peta Skema Konstruksi baru harus disusunberdasarkan skema yang
disusun pada Kegiatan B yangmencantumkan semua bangunan sepanjang
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

salurandengan menunjukkan dengan jelas lokasi dalam km. danapakah bangunan


tersebut baru, sudah ada untukdiperbaiki,sudah ada untuk dibongkar dan/atau
untukdibangun kembali. Lambang atau garis-garis yangberbeda dapat dipakai
untuk menunjukkan hal-hal inidengan diberi penjelasan dalam kolom legenda
gambar.
6. Gambar bangunan standar harus diberi tabel dimensiyang jelas untuk tiap jenis
bangunan.
7. Persyaratan GambarSemua gambar harus :
a. Sesuai dengan Standar perencanaan Irigasi,Ditjen.Air Tahun 2013
b. Untuk angka dan huruf harus pakaisablon/lettering set.
c. Semua gambar harus menggunakan autocad dan dicetak dikertas A3
d. Besar dan ketebalan garis harus sesuai denganstandar dalam butir (a) di atas.
8. Bangunan yang akan digambar harus dibagi ke dalam dua kategori :
a. Bangunan baru dan yang ada dimana ada pekerjaan konstruksi dibawah
Rehabilitasi.
b. Bangunan tanpa pekerjaan konstruksi.
Bangunan yang tidak memerlukan pekerjaan konstruksi/ rehabilitasi harus
dijilid dalam satu album terpisah dandiserahkan.
9. Selain gambar-gambar bangunan air tersebut harus dibuat juga gambar-gambar
rencana bangunan gedungbaru atau perbaikan. Lokasi semua bangunan
agardigambarkan pada Peta D.I.
10. Gambar bangunan utama, bangunan besar lainnya &system irigasi termasuk
perhitungan design yangmempunyai masalah khusus harus didiskusikan
terlebihdahulu bersama Direksi Pekerjaan (KPA, PPTK dan coordinator)
kegiatan sebelum dilakukan finalisasi gambar.

B.4.4.3. Laporan Perhitungan Desain (Design Note).


1. Laporan Perhitungan Desain disusun secara sistimatis berdasar kegiatan
(bangunan dan saluran).
2. Hal-hal yang dimasukkan dalam nota desain :
• Parameter desain yang dipakai untuk saluran dan bangunan (koefisien
kekasaran, beban,tegangan).
• Perhitungan hidrolis untuk saluran, bangunan, dan bangunan ukur.
• Neraca Air
• Perhitungan Mekanika Tanah
• Hal-hal lain jika diminta dan disetujui oleh Direksi/Pemilik pekerjaan.
• Teori tentang desain tidak perlu diberikan, tetapi cukup dengan menyebutkan
referensi buku atau tabel tersebut diambil.

B.4.4.4. Perhitungan Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya


1. Lembar perhitungan volume pekerjaan agar dirinci untuk seluruh usulan paket
pekerjaan rehabilitasi.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

2. a) Pembuatan Rencana Anggaran Biaya untuk pekerjaan konstruksi harus


didasarkan atas hargabahan dan upah tenaga kerja yang berlaku di lokasi pekerjaan
(harga dasar Pemerintah Daerah dan Pusat Informasi Teknik Bangunan-Dinas PU
Cipta Karya).
Upah tenaga kerja harus mengacu pada “Upah Minimum Regional” yang
dikeluarkan MenteriTenaga Kerja dan Pemerintah Daerah.
Pembuatan “Analisa Harga Satuan Pekerjaan”menggunakan format dari
Keputusan Menteri PUPR Nomor 28/PRT/M/2016,
b) Pembuatan RAB konstruksi untuk rehabilitasi apabila tidak memungkinkan secara
keseluruhan pelaksanaaannya amak dibagi berdasarkan paket kegiatan.

B.4.4.5. Persetujuan Desain.


1 Draft Gambar Desain sebelum disetujui direksi dilakukan pengecekan di lapangan.
2 Seluruh detail desain dan gambar harus didiskusikan dandiasistensikan dengan
Tim Direksi. Setelah selesai, desain dan gambar-gambar diperiksa dan disetujui
oleh Direksi dan Pemberi Pekerjaan (PPK).
3 Hasil pekerjaan desain dapat diterima setelah seluruhnyadisetujui oleh Direksi dan
Pemberi Pekerjaan (PPK).

B.4.4.6. Buku Manual Operasi dan Pemeliharaan


Pembuatan Manual Operasi dan Pemelihara suatu Jaringan Irigasi meliputi:
1. Cara Operasi mencakup :
• Rencana tanam (luas, jenis,intensitas tanam,kebutuhan air tanaman,
ketersediaan debit andalan.
• Rencana tata tanam dan persetujuannya (melibatkan P3A, gabungan P3A dan
Dinas PSDA/Pengairan).
• Rencana pembagian air.
• Operasi musim hujan (cara,tindakan selama hujanlebat dll.)
• Operasi musim kemarau.
• Cara operasi bangunan utama (operasi pintu pengambilan, pintu penguras,
kantong lumpur dll.)
• Cara operasi bangunan bagi (operasi pintu,pengukur debit dll.)
2. Cara Pemeliharaan mencakup :
• Penelusuran jaringan
• Perawatan rutin dan berkala (uraian pekerjaan dan penugasan,
perencanaan, pemeliharaan rutin dll.)
• Pencegahan dan pengamanan.
• Cara perbaikan darurat.
• Perawatan fasilitas O&P.
3. Tindakan darurat (kriteria keadaan darurat banjir,pemberitahuan darurat dan
penugasan pegawai, system komunikasi, logistik, prosedur penutupan saluran dll.)
4. Organisasi dan personalia (organisasi O&P, daftarpersonalia, batas wilayah, alokasi
tugas,jadwal inspeksidll.)
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

5. Catatan dan laporan (catatan yang harus ditata danlaporan yang harus disusun
meliputi operasi danpemeliharaan, formulir-formulir lainnya, alur data
danpengolahan data dll.)
6. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan gabungan P3A(struktur organisasi,
data yang harus disusun untuk rapat,tugas kaitan dengan P3A dan gabungan P3A,
pembagiantugas P3A dan gabungan P3A dll)
7. Perhitungan biaya O&P berdasarkan kebutuhan nyataAKNOP termasuk
pemeliharaan rurtin, peralatan danfasilitas.

B.4.4.7. Penyusunan Dokumen Tender. Produk Kegiatan D


1. Dokumen Tender untuk Pekerjaan Rehabilitasi.
a. Album gambar yang berisi :
• Peta Daerah Irigasi skala 1:5.000
• Peta Ikhtisar skala 1:10.000 atau 1:20.000
• Skema Irigasi
• Skema bangunan yang memperlihatkan lokasipekerjaan bangunan.
• Gambar bendung/bangunan utama
• Gambar-gambar tampang memanjang danmelintang saluran
• Gambar-gambar bangunan air dan gedung
• Gambar detail standar
b. Spesifikasi Teknis (khusus)
c. Volume Pekerjaan (BOQ),
d. Buku Daftar Pekerjaan Rehabilitasi.
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
3. Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan.
4. Buku Data DI.

B.4.5. Uraian Kegiatan ( E )

Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)


Pertemuan Konsultasi Masyarakat dilakukan setelah dibuat Konsep System Planning.
Dokumen PKM berisikan dokumen hasil PKM (daftar hadir, foto dan berita acara).

13. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah
selama 45 (Empat Puluh Lima) hari Kalender terhitung sejak diterbitkan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

14. PERSONIL

Tabel 01 Kebutuhan Personil dan Kualifikasi Tenaga Ahli

No. Posisi Kualifikasi


A. Tenaga Ahli
Ahli Sumber Daya Air Minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan/Sumber
1
(Ketua Tim) Daya Air (Non Keguruan)
SKA Ahli Sumber Daya Air (SDA)
Ahli Madya
Pengalaman Kerja Profesional dalam bidang Sumber
Daya Air minimal 2 (dua) tahun yang dibuktikan dengan
referensi
Minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/Geologi (Non
2 Ahli Geoteknik
Keguruan)
SKA Ahli Geoteknik (SDA)
Ahli Muda
Pengalaman Kerja Profesional dalam bidang Geoteknik
minimal 1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan referensi
Pendidikan minimal berijasah D3 Teknik Arsitektur,
3 Ahli K3 Konstruksi
Sipil, Mesin, Elektro, Tata Lingkungan, Geodesi.
SKA Ahli K3 Konstruksi Muda
Pengalaman Kerja Profesional dalam bidang K3
Konstruksi minimal 1 (satu) tahun yang dibuktikan
dengan referensi
B. Tenaga Pendukung
1 Surveyor Minimal D.III Teknik Sipil/Geodesi
Pengalaman kerja 2 (dua) tahun
2 Quantity Engineer Minimal D.III Teknik Sipil
Pengalaman kerja 2 (dua) tahun
3 Juru Gambar Minimal D.III Teknik Sipil/Arsitek
Pengalaman kerja 2 (dua) tahun
4 Tenaga Lokal Minimal SLTP/Sederajat
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Tabel 02 Jadwal Penugasa Personil

Waktu
Jumlah Jumlah Orang
No Uraian Penugasan
Personil Bulan
Bulan

Tenaga Ahli
1 Ahli Sumber Daya Air (Ketua Tim) 1 5 5
2 Ahli Geoteknik 1 2 2
3 Ahli K3 1 2 2
Tenaga Pendukung
1 Surveyor 1 2 2
2 Quantity Engineer 1 3 3
3 Juru Gambar 1 3 3
4 Tenaga Lokal 3 2 6

BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5


NO PEKERJAAN KETERANGAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I. TENAGA AHLI

A. AHLI SUMBER DAYA AIR (KETUA TIM)

B. AHLI K3

C. AHLI GEOTEKNIK

II. TENAGA PENDUKUNG

A. SURVEYOR

B. QUANTITY ENGINEER

C. JURU GAMBAR

D. TENAGA LOKAL

Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli

1. Ahli Sumber Daya Air, memiliki tugas dan tanggung jawab:


 Memimpin dan mengkoordinir anggota tim pelaksana dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai pekerjaan dinyatakan selesai;
 Memimpin Kegiatan PKM, Diskusi-diskusi laporan, rapat bulanan dan
Asistensi ke Direksi Pekerjaan
 Mengkoordinir pembuatan Rencana Mutu Kontrak dan Laporan
Pendahuluan
 Membuat Program Kerja dan Rencana Kerja
 Menyusun Laporan Bulanan dan membuat laporan Kemajuan Pekerjaan
 Bersama anggota tim menyusun laporan-laporan pekerjaan, seperti :
Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan Laporan Akhir serta Laporan
Manual OP dan PROM
 Mengkoordinir dalam pengukuran pekerjaan mulai dari perdsiapan hingga
keluaran buku ukur dan gambar hasil pengukuran perencanaan
 Menganalisa dan mengkaji ulang data-data Hidro dari study terdahulu
 Menghitung debit banjir rancangan dan debit dominan sungai-sungai
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

 Membuat laporan Hidrologi


 Bertanggungjawab kepada Ketua Tim atas pelaksanaan kegiatan analisis dan
perhitungan hidrologi.
 Bertanggungjawab atas kuantitas dan kualitas pekerjaan sesuai dengan
lingkup tugasnya.
 Melakukan inventarisasi data, analisa dan perhitungan hidrolika jaringan/
bendung serta bangunan pelengkapnya
 Melakukan survei lapangan & mengumpulkan data
 Memberikan rekomendasi desain penampang saluran/ bendungan dan
bangunan pelengkapnya sungai yang sesuai dari aspek hidrolika sungai
(neraca air) dan struktur bangunan
 Bertanggung jawab kepada Direksi terhadap kebenaran data analisa struktur
dan desain bendungan dan bangunan pelengkapnya yang tertuang dalam
nota desain
 Memimpin pelaksanaan Rapat-rapat pendahuluan, antara hingga akhir
 Menghimpun seluruh dokumentasi kegiatan seperti : foto pelaksanaan
pengukuran, pengujian tanah, peralatan dan foto jaringan, bendung dan
bangunan irigasi pada daerah irigasi lokasi pekerjaan
 Senantiasa berkoordinasi kepada Direksi Pekerjaan serta struktur organisasi
direksi
 Membantu membuat / menyusun seluruh laporan dan berperan aktif dalam
penyusunan produk laporan lainnya.

2. Ahli K3, memiliki tugas dan tanggung jawab:


 Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang menyangkut aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Selama Pekerjaan
 Memastikan ketersediaan alat Pelindung Diri
 Memantau pengaplikasian K3 selama proses pengukuran dilapangan
 Memantau pengaplikasian K3 Selama proses pengambilan Sampel Tanah
 Menyusun laporan terkait aspek K3

3. Ahli Geologi/Mekanika Tanah, memiliki tugas dan tanggung jawab:


 Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang menyangkut aspek
penyelidikan geoteknik/mekanika tanah dan kegiatan laboratorium
 Membantu Ketua Tim dalam membuat laporan-laporan dan/atau diskusi
 Melakukan analisis parameter-parameter tanah
 Memberikan masukan jenis pondasi bangunan yang akan digunakan di lokasi
pekerjaan
 Melakukan perhitungan stabilitas lereng saluran dan daya dukung tanah
 Menyusun laporan pendukung geoteknik/mekanika tanah
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

15. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini berupa laporan-laporan
yang secara rinci tercantum dibawah ini.

a. Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Konsultan diwajibkan untuk menerapkan Jaminan Mutu sesuai Surat Edaran
Bidang Pengairan Ditjen SDA. Konsultan kualifikasi menengah dan besar
diwajibkan untuk menerapkan Sistem Jaminan Mutu dalam bentuk
pembuatan Rencana Mutu Kontrak.
Laporan Rencana Mutu Kontrak berisi rincian program kerja, metode
pelaksanaan, dan tanggapan konsultan terhadap isi Kerangka Acuan Kerja
(KAK) sehubungan dengan data-data dan kondisi awal yang diperoleh
selama orientasi lapangan.
Rencana Mutu Kontrak diklarifikasi oleh Core Team Jaminan Mutu dan
disetujui oleh PPK Program & Perencanaan Satker Balai Besar Wilayah
Sungai Pompengan Jeneberang.
Rencana Mutu Kontrak diselesaikan sebelum pembuatan laporan
pendahuluan dan diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 5 (lima) rangkap.

b. Laporan Pendahuluan
Konsultan diwajibkan menyerahkan Laporan Pendahuluan yang memuat:
 Hasil Peninjauan lapangan
 Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
 Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
 Jadual kegiatan penyedia jasa.
 Kondisi topografi
 Referensi
 Data-data sekunder
 Kurva S dan jadwal matriks
 Tata guna lahan dari pemda setempat (Bappeda dan BPS)
Konsep Laporan Pendahuluan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak SPMK diterbitkan. Konsep Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 5
(lima) buku laporan untuk didiskusikan. Hasil perbaikan setelah diskusi
Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan untuk
diserahkan.

c. Buku Ukur dan Deskripsi BM


Buku Ukur terdiri :
 Tabel hasil pencatatan alat ukur keluaran alat total station
beserta perhitungannya
 Deskripsi Patok BM dan CP yang dilengkapi dengan Koordinat
Geografis, Foto Dokumentasi dan Peta Lokasi.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

d. Laporan Pengujian Tanah


Laporan Pengujian Tanah terdiri atas :
 Laporan hasil pengujian sondir dan kertas kerja saat
pengambilan data sondir
 Laporan dan foto sampel tanah bor mesin serta kertas kerja dan
dokumentasi sampel tanah saat pengambilan data UDS
 Laporan hasil penelitian laboratorium
 Laporan Pengujian Stabilitas dan konstruksi yang dibutuhkan
terkait pengujian tanah
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap setelah disetujui direksi
pekerjaan

e. Album Gambar Hasil Pengukuran, Perencanaan dan Detail Desain


(uk. A3)
Album gambar terdiri atas :
 Peta Situasi
Peta situasi dibuat berdasarkan hasil pengukuran dengan lapisan
dasar berupa hasil foto udara.
 Gambar hasil pengukuran berdasarkan data hasil pengukuran
dengan alat total station
 Perencanaan Penampang Dimensi Rencana berdasarkan
Perhitungan hidrolika yang menagcu kepada Kriteria
Perencanaan Irigasi (KP) tahun 2013,
Gambar desain gambar rencana bangunan, timbunan atau galian
yang dibuat pada gambar situasi, gambar potongan memanjang
dan gambar potongan melintang.
 Gambar-gambar Potongan Memanjang dan Melintang.
 Skema Jaringan dan Bangunan
 Detail Desain Pekerjaan
Gambar detail desain merupakan gambar tipikal desain dengan
skala yang lebih besar dan dengan keterangan komponen
struktur dan dimensi yang lebih detail.
Album gambar dibuat dengan aplikasi Autocad dan di print di kertas
A3 dan dibuat dalam bentuk buku laporan sebanyak 5 (lima) rangkap

f. Nota Desain
Laporan ini berisikan tentang rincian perhitungan teknis Analisa
Hidrologi, Analisa Hidrolika Analisa Stabilitas Bangunan. Semua data
Hidrologi dan Data Teknis pendukung lainnya dilampirkan dalam Nota
Desain.
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap setelah disetujui direksi
pekerjaan.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

g. RAB dan Rincian Perhitungan Volume


Output laporan tersebut terdiri dari :
 Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis menjelaskan tentang norma, standar, metode kerja
dan ketentuan ataupun syarat yang harus dipenuhi pada masing-masing
item pekerjaan, termasuk Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
sebagai pedoman teknis K3 Konstruksi.
 Rencana Anggaran Biaya dan Rincian Perhitungan Volume.
Perhitungan volume pekerjaan dihitung berdasarkan hasil perencanaan
detail bangunan. Untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) dihitung
dengan berpedoman kepada harga hasil survey di lokasi rencana
kegiatan.
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap setelah disetujui direksi
pekerjaan

h. Executive Summary
Laporan ini berisikan tentang Resume dari laporan akhir yang dibuat.
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap setelah disetujui direksi
pekerjaan

i. Laporan Bulanan
Konsultan diwajibkan menyerahkan Laporan Bulanan yang memuat:
 Kemajuan pekerjaan periode sebelumnya.
 Permasalahan yang dihadapi.
 Rencana kegiatan bulan berikutnya.
 Lampiran-lampiran lain yang dibutuhkan, seperti foto-foto
pelaksanaan dan daftar hadir personil.
Laporan ini harus diserahkan setiap akhir bulan sebanyak 5 (lima) buku
laporan selama masa pelaksanaan pekerjaan.

d. Laporan Antara/Interim
Konsultan diwajibkan menyerahkan Laporan Antara yang memuat:
 Kemajuan pekerjaan.
 Hasil data primer
 Analisis data.
 Usulan system planning.
Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan dilaporkan paling lambat pada akhir
periode pertengahan masa proyek. Konsep Laporan Pertengahan dibuat
sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan untuk didiskusikan. Hasil perbaikan
setelah diskusi Laporan Pertengahan dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan
untuk diserahkan.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

d. Buku manual OP
Semua kegiatan operasi dan pemeliharaan mengacu pada
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 12/PRT/M/2015
tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
 Pedoman Umum Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi,
Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal SDA T-03-2002,
tentang Tata cara Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teknis, BSN.
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap setelah disetujui direksi
pekerjaan

f. Laporan Akhir Sementara


Konsep Laporan Akhir berisi seluruh hasil kegiatan studi. Konsep Laporan
Akhir didiskusikan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum masa kontrak
berakhir.

g. Laporan Akhir
Laporan Akhir diserahkan setelah diadakan perbaikan sesuai hasil diskusi
Konsep Laporan Akhir. Isi dari BAB dan SUBBAB Laporan Akhir antara
lain memuat :
Bab I, Pendahuluan;
- Latar Belakang
- Maksud dan Tujuan
- Referensi Hukum
- Ruang Lingkup Kegiatan
- Jangka Waktu Pelaksanaan
Bab II, Deskripsi Wilayah Perencanaan.
- Lokasi Perencanaan (dilengkapi Peta Wilayah Perencanaan, Peta
Daerah Irigasi)
- Kondisi Topografi
- Kondisi Tata Guna Lahan
- Data Hidrologi
Bab III, Kondisi dan Permasalahan Yang Ada
- Identifikasi Permasalahan yang ada
- Identifikasi Penyebab Permasalahan
Bab IV, Metodologi Kegiatan
- Standar Kriteria Perencanaan
- Tahapan Kegiatan
Bab V, Hasil Kegiatan Survey
- Survey Pengukuran Topografi
- Survey Penyelidikan Geoteknik
Bab VI, Analisa Hidrologi
- Perhitungan Curah Hujan Rancangan
- Perhitungan Debit Banjir Rencana
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Bab VII, Analisa Hidrolika


- Perhitungan Kapasitas SaluranEksisting
- Perhitungan Kapasitas Saluran Rencana
- Perhitungan Neraca Air
Bab VIII, Analisa Struktur
- Model Rencana Bangunan / Penampang Saluran
- Analisa kestabilan terhadap guling, geser dan daya dukung tanah
- Gambar tipikal detail desain
Bab IX, Mekanika Tanah
Bab X, Rencana Anggaran Biaya
Bab XI, Kesimpulan

Laporan Akhir diserahkan pada akhir masa kontrak bersama- sama dengan:

Laporan Penunjang masing-masing terdiri dari:


a) Laporan Ringkasan
b) Laporan topografi
c) Laporan deskripsi BM
d) Laporan Hidrologi
e) Laporan Nota Desain
f) Laporan MekanikaTanah
g) Dokumen Tender / Spesifikasi Teknis/Metode Pelaksanaan
h) Laporan Rencana Anggaran Biaya dan Harga Satuan
i) Laporan Sosial Ekonomi
j) Laporan Manual OP dan PROM
k) Laporan Gambar dan Peta :
- Copy Gambar Desain ukuran A3
- Copy Peta skala 1 : 10.000 ukuran A3

17. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS

i) Peralatan, Akomodasi dan Ruang Kantor


Pemilik pekerjaan tidak menyediakan peralatan, akomodasi dan ruangan
kantor serta perlengkapannya sehingga perlu disediakan sendiri oleh
Penyedia Jasa.
ii) Laporan dan Data
Laporan dan data yang berkaitan dengan pekerjaan ini
iii) Personil
Pemilik pekerjaan akan menunjuk KPA dan PPTK selaku Direksi serta
Koordinator Kegiatan yang akan mendampingi dan mengawasi secara
langsung pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi.
iv) Fasilitas yang disediakan oleh pemilik pekerjaan yang dapat digunakan oleh
Penyedia Jasa.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

Pemilik pekerjaan akan membantu kebutuhan data yang tersedia bila ada,
bila tidak ada dapat mencari sendiri pada instansi/lembaga terkait.

18. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA


KONSULTANSI

Penyedia Jasa / Konsultan harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas


dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
antara lain terdiri dari :
a) Kantor lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan seperti :
peralatan gambar, peralatan tulis dan barang-barang habis pakai lainnya.
Kantor harus berdomilisi di Kota Makassar atau di lokasi pekerjaan.
b) Peralatan pengukuran yang memenuhi standar presisi yang diperlukan dan
telah direkomendasi oleh Direksi Pekerjaan.
c) Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda empat dan roda dua
yang layak untuk inspeksi lapangan beserta pengemudinya.
d) Biaya pengadaan tenaga harian dan pembantu, pembuatan serta pemasangan
titik tetap yang diperlukan oleh penyedia jasa dalam pelaksanaan pekerjaan.
e) Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi
proyek (sudah termasuk di dalam Biaya Langsung Personil).
f) Penyedia Jasa harus menyediakan base camp (kantor lapangan) di dekat
lokasi pekerjaan.

19. LAIN-LAIN
Apabila dipandang perlu oleh Pemilik Pekerjaan, maka Penyedia Jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada
staf/petugas dari Pemilik Pekerjaan.
1. Konsultan harus menempatkan salah satu tenaga ahlinya untuk berdomisili di kota
Padang selama waktu pelaksanaan kegiatan dengan biaya penginapan/ akomodasi
menjadi tanggung jawab konsultan dan sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut serta mempunyai kuasa untuk bertindak dan
mengambil keputusan atas nama perusahaan konsultan.
2. Konsultan harus selalu mendiskusikan tahapan penyelesaian pekerjaan dengan
Direksi.
3. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh Konsultan.
4. Konsultan bertanggung jawab terhadap hasil desain sekurang-kurangnya sampai
produk desain tersebut selesai dilaksanakan pembangunannya, sepanjang
lingkup dan/atau kondisi lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain awal
paling lama 1 (satu) tahun setelah berakhirnya tahun anggaran berjalan.
5. Jenis Laporan dan jumlah yang harus diserahkan terlampir secara terinci pada
BOQ Dokumen lelang pengadaan jasa konsultansi.
DED Jaringan Irigasi D.I Bandar Sawah Padang Kabupaten Solok Selatan 2022

6. Semua dokumen hasil pekerjaan berupa Laporan, Gambar, data, proses, analisis,
perhitungan dan rencana dalam bentuk hardcopy (berikut hasil penggandaanya)
dan softcopy yang disimpan dalam external Harddisk diserahkan kepada Direksi
dan menjadi milik Direksi.
7. Segala ketentuan/lingkup kegiatan persyaratan dan/atau keluaran yang dituangkan
dalam KAK ini walaupun tidak tertuang dalam Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
dianggap sudah terdapat dalam rincian HPS secara proporsional.

Padang, Januari 2022


Kepala Bidang PJPA

REFDIZAL, S.ST, MT
NIP. 19700210.199603.1.004

Anda mungkin juga menyukai