Paket Pekerjaan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sungai Saddang berada pada Daerah Aliran Sungai Saddang Wilayah Sungai Saddang sesuai
dengan Keppres No. 12 Tahun 2012.
Sejarah Banjir Sungai Saddang sebagai berikut :
1. Banjir tahun 2016
Tiga Dusun di Desa Sipatuo, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi
Selatan terendam banjir akibat luapan Sungai Saddang. Ketiga dusun tersebut yakni
Dusun Tabo, Dusun Labatu, dan Dusun Barombong. Air merendam satu-satunya akses
jalan penghubung tiga dusun ini, warga desa terisolir banjir dengan ketinggian 1 meter.
Air juga merendam 400 hektar sawah yang mulai menguning siap panen, serta air juga
merendam sekira 700 hektar area perkebunan jagung.
2. Banjir tahun 2011
Luapan banjir Sungai Saddang menyebabkan lima dusun terendam di Desa Baba Binanga
dan Desa Katomporang, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Banjir juga merusak 200 hektar tanaman padi siap panen, 600 hektar perkebunan jagung,
dan 500 hektar tambak. Banjir menyebabkan dua rumah rusak terkena arus, masing-
masing dua di Dusun Cilellang dan Babana.
3. Banjir tahun 2010
Dua kecamatan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yakni Kecamatan Duampanua
dan Cempa, terendam banjir akibat luapan Sungai Saddang. Sedikitnya 600 rumah
penduduk di Desa Salipolo, Kecamatan Cempa dan Desa Bababinanga, Kecamatan
Duampanua terendam banjir hingga setinggi 1 meter. Selain merendam pemukiman
warga, banjir juga merendam beberapa fasilitas umum seperti masjid dan sekolah yang
ada di wilayah Kecamatan Dumapanua.
Informasi dari Pemda dan warga setempat bahwa hampir setiap tahun Sungai Saddang meluap
hingga masuk di kawasan pemukiman.
Dengan kejadian tersebut diatas maka perlu penanganan/pengendalian daya rusak air. Atas
dasar pertimbangan tersebut di atas maka Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang
akan melakukan Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Saddang Kabupaten Pinrang.
B. Nama Kegiatan
DD Pengendalian Banjir Sungai Saddang Kab. Pinrang
C. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan yaitu di Sungai Saddang Kabupaten Pinrang.
III. SASARAN
Sasaran kegiatan ini yaitu untuk meminimalisir efek/dampak banjir Sungai Saddang.
IX. METODOLOGI
Rincian kegiatan Detail Desain, meliputi:
A. Persiapan
Kegiatan persiapan terdiri dari :
Survei pendahuluan.
Wawancara dengan penduduk setempat mengenai kondisi dan karakteristik sungai berikut
tanda-tanda banjir (floodmark) untuk penajaman pilihan debit rencana.
Kemajuan pekerjaan
TENAGA PENDUKUNG :
1. Juru Ukur
Berpendidikan Minimal Lulusan STM Sipil/BangunanAir/SMA-IPA sederajat, mempunyai
pengalaman dibidang pengukuran.
2. Juru Gambar
Berpendidikan Minimal Lulusan STM Sipil/Bangunan Air. Mempunyai pengalaman dan
kemampuan dalam pelaksanaan pekerjaan penggambaran, serta bisa membuat sketsa detail
bangunan keairan.
3. Tenaga Teknis Mekanika Tanah
Berpendidikan Minimal Lulusan STM Sipil/Bangunan Air. Mempunyai pengalaman dan
kemampuan dalam bidang investigasi/penyelidikan geologi/mekanika tanah prasarana keairan.
4. Tenaga Pendukung Lain
Tenaga pendukung lain meliputi : Tenaga Administrasi/Keuangan/Operator Komputer dengan
pendidikan minimal sesuai dengan bidang tugasnya serta tenaga lokal sesuai kebutuhan.
XV. LAIN-LAIN
A. Peralatan Dan Fasilitas Yang Harus Disediakan Oleh Konsultan.
Konsultan harus menyediakan perangkat keras maupun perangkat lunak seperti yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas Pekerjaan (BOQ) dan memelihara setiap fasilitas serta
peralatan maupun pemakaian bahan yang diperlukan, berikut peralatan dan fasilitas yang
disediakan. Hal ini perlu karena untuk kelancaran dan kesempurnaan pekerjaan yang akan
datang.
B. Penerapan SMK3
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Undang-undang Ketenaga Kerjaan
yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai penerapan SMK3
(Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja) bidang layanan jasa
konstruksi, maka diwajibkan bagi konsultan yang melaksanakan pekerjaan mengikuti
JAMSOSTEK.
C. Penjelasan Pelengkap
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (Terms of Reference) ini
akan diberikan atau dapat ditanyakan pada saat Acara Aanwijzing (penjelasan) di kantor dan
di lapangan.
D. Hal-hal lain yang tidak disebutkan dalam KAK ini perlu dilaksanakan sesuai dengan SIN/SK-
SNI yang berkaitan serta berpedoman pada persyaratan yang dikeluarkan oleh Ditjen SDA dan
persyaratan teknis yang umum berlaku di Indonesia saat ini, namun dalam pelaksanaannya
diperlukan fleksibilitas yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
E. Jika diperlukan, penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan
dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen berikut : dimana ada kegiatan yang bersifat baru atau dengan
menggunakan perangkat teknologi yang baru, sehingga memerlukan alih teknologi.