Anda di halaman 1dari 34

KERANGKA ACUAN KERJA

Paket Pekerjaan

REVIEW DESAIN BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN


BAWAKARAENG SUNGAI JENEBERANG KAB. GOWA

Tahun Anggaran 2021


KERANGKA ACUAN KERJA

REVIEW DESAIN BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN BAWAKARAENG

SUNGAI JENEBERANG KAB. GOWA

Tahun Anggaran 2021

Kementerian Negara/Lembaga : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon II : BBWS Pompengan Jeneberang
Program :
Hasil (Outcome) : 1 laporan
Kegiatan : Review Desain Bangunan Pengendali Sedimen
Bawakaraeng Sungai Jeneberang Kab. Gowa
Indikator Kinerja Kegiatan : Tersedianya Laporan Review Desain Bangunan
Pengendali Sedimen Bawakaraeng Sungai Jeneberang
Kab. Gowa
Jenis Keluaran : Laporan
Volume : 1 (satu)
Satuan Ukur : Laporan

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengendalian sediment sungai pada masa yang akan datang dimaksudkan untuk
menurunkan jumlah angkutan sedimen pada sungai itu sendiri. Pencegahan atau
penurunan laju sedimentasi di daerah tangkapan air mungkin dapat dilakukan dengan
reboisasi dan penghijauan serta bangunan fisik untuk konservasi lahan,
bagaimanapun program pembentukan dan perlindungan yang efektif di daerah
tangkapan air memerlukan jangka waktu yang cukup panjang (sekitar 25 tahun untuk
dapat efektif). Pada periode 25 tahun tersebut angkutan sediment di Sungai
Jeneberang dapat dikontrol dengan bangunan check dam, sabo dam, dam penahan
sedimen. Bangunan tersebut diharapkan akan menangkap sediment dan
mengendapkannnya pada daerah tampungan.

Pengendalian erosi dengan konservasi dapat dilakukan dengan struktural maupun


non-struktural.Melihat banyaknya sungai yang akan memberikan kontribusi sediment
yang akan masuk pada sistem Sungai Jeneberang, maka pada sungai-sungai
tersebut sudah seharusnya dipikirkan pengendalian dampak angkutan sediment yang
dari tahun ke tahun terus bertambah, dengan jalan membangun check dam berupa
sabo dam atau dam penahan sediment, disamping memikirkan bagaimana
memperbaiki daerah tangkapan, sehingga dapat memperkecil erosi dan angkutan
sediment dari sungai-sungai tersebut.

Detail Desain dan Model Tes Sabo DAM 8 Series Sungai Jeneberang Kab Gowa
yang dilakukan pada tahun 2016 yang lalu, sehingga dianggap perlu untuk mereview
kembali kajian tersebut yang nantinya dapat dijadikan acuan program penanganan
konservasi pada beberapa lokasi potensial yang teridentifikasi untuk ditangani
konservasinya serta dapat memberikan infromasi dalam pelaksanaan konstruksi
dimasa yang akan datang.

Selain itu terdapat pula bangunan pengendali sedimen yang dianggap perlu untuk
dilakukan Review disebabkan perubahan pada morfologi sungai jeneberang yang
cukup signifikan sejak bangunan-bangunan tersebut direncanakan dahulu. Adapaun
bangunan yang akan di review adalah CD 7-1, SP1 dan SP2.

B. Nama Kegiatan

Review Desain Bangunan Pengendali Sedimen Bawakaraeng Sungai Jeneberang


Kab. Gowa.
C. Lokasi Kegiatan

Lokasi pekerjaan adalah Sungai Jeneberang di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi


Selatan

2. MAKSUD DAN TUJUAN

A. Maksud

Maksud dari pekerjaan ini adalah menyusun suatu perencanaan detail desain
bangunan Pengendali Sedimen untuk mengendalikan aliran debris pada Sungai
Jeneberang bagian hulu kab. Gowa

B. Tujuan

Tujuan dari pekerjaan ini adalah : Membuat dokumen detail perencanaan


bangunan Pengendali Sedimen di Sungai Jeneberang yang akan dipakai dalam
kegiatan pelaksanaan konstruksi nantinya.

3. SASARAN

Sasaran kegiatan adalah untuk menyusun pengelolaan sungai yang meliputi konservasi
sungai, pengembangan sungai, dan pengendalian daya rusak air sungai dari hulu ke hilir
secara menyeluruh, terpadu, berwawasan lingkungan, layak untuk dilaksanakan baik dari
segi teknis, ekonomis, berkeadilan, memenuhi nilai estetika serta menjamin keberlanjutan
fungsi sungai.

4. SUMBER DANA

Kegiatan ini dilaksanakan dengan nilai pagu sebesar Rp. 1.500.000.000,- (Satu Miliar
Lima Ratus Juta Rupiah) dan nilai HPS sebesar Rp. 1.499.762.000 ,- (Satu Miliar Empat
Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Dua Ribu Rupiah)
termasuk PPn yang bersumber dari dana APBN, DIPA Satker Balai Besar Wilayah Sungai
Pompengan Jeneberang Tahun Anggaran 2021.

5. ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen yaitu PPK Perencanaan dan Program Satker
Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang.
6. STANDAR TEKNIS

 Kriteria perencanaan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan,


Kementerian Pekerjaan Umum.

 Norma, Standar, Pedoman, dan Manual.

 Pedoman, kriteria dan standar lainnya berdasarkan pertimbangan penyesuaian terhadap


kondisi di lapangan, kemudahan pemeliharaan serta biaya yang paling menguntungkan,
dan disetujui oleh direksi pekerjaan.

 Standar Nasional Indonesia (SNI) :

− SNI 03-1724-1989 : Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik untuk


Bangunan di Sungai

− SNI 03-2414-1991 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran


Terbuka

− SNI 03-2415-1991 : Metode Perhitungan Debit Banjir

− SNI 03-2851-1991 : Tata Cara Perencanaan Teknis Bendung Penahan


Sedimen

− SNI 03-2819-1992 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran


Terbuka dengan Alat Ukur Arus Tipe Baling-baling

− SNI 03-2820-1992 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran


Terbuka Dengan Pelampung Permukaan

− SNI 03-2822-1992 : Metode Pembuatan Lengkung Debit dan Tabel


Sungai/Saluran dengan Analisis Grafis

− SNI 03-2830-1992 : Metode Perhitungan Tinggi Muka Air Sungai dengan


Cara Pias Berdasarkan Rumus Manning

− SNI 03-3414-1994 : Metode Pengambilan Contoh Muatan Sedimen


Melayang di Sungai dengan Cara Integrasi Kedalaman
Berdasarkan Pembagian Debit

− SNI 03-3444-1994 : Tata Cara Perhitungan Tinggi Muka Air Sungai


Penamopang Ganda dengan Cara Pias Berdasarkan
Rumus Manning
− SNI 03-3961-1995 : Metode Pengujian Kadar Sedimen Layang Secara
Gravimetri dengan Pengendapan

Pedoman Teknis :

− Pd T-06-2004-A : Tentang peramalan debit aliran sungai

− Pd T-02-2005-A : Analisis Daya Dukung tanah Pondasi Dangkal pada


Bangunan Air

− Pd T-03.2-2005-A : Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. Air Vol. 1, 2


dan 3

− Pd T-03-2005-A : Pedoman Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang.


air Vol. 1

− Pd T-04-2005-A : Perencanaan Jeti Tipe rubble mound utk


penanggulangan pentupuan muara sungai oleh
sedimen

− Pd T-07-2004-A : Perbaikan Muara Sungai dengan Jeti

− Pd T-10-2004-A : Pengukuran dan Pemetaan Teristris Sungai

− Pd T-11-2004-A : Pemeliharaan Bangunan Persungaian

− Pd T-12-2004-A : Perencanaan Teknis Bendung Pengendali Dasar


Sungai

− Pd T-15-2004-A : Perenc. Hidraulik, O&P Bang. Penangkap Pasir Tipe


PUSAIR

− Pd T-18-2004-A : Pembuatan peta bahaya akibat aliran debris

− Pd T-22-2004-A : Pengisian kekosongan data hujan dengan metode


korelasi distandarisasi nonlinier bertingkat

− Pd T-23-2004-A : Peramalan Banjir dan Peringatan Dini

7. REFERENSI HUKUM

 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.

 Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai.

 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Rakyat Nomor 05/PRT/M/2014 Tentang


Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SK3) Konstruksi
bidang Pekerjaan Umum.

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015


Tentang Kriteria Dan Penetapan Wilayah Sungai.

8. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan pada Review Desain Bangunan Pengendali Sedimen Bawakaraeng


Sungai Jeneberang Kab. Gowa meliputi:

1) Menyusun Program Mutu

2) Inventarisasi data, peta, tata ruang, bangunan SDA serta morfologi sungai.

3) Pengumpulan data topografi, geologi, hidrologi, data banjir serta studi yang telah
ada.

4) Pengukuran topografi, detail situasi, penampang melintang dan memanjang sungai.

5) Melakukan analisis penyebab dan dampak kerusakan yang timbul akibat banjir dan
sedimentasi.

6) Melakukan identifikasi lokasi penempatan bangunan pengendali sedimen yang


optimal di sungai Jeneberang hulu.

7) Melakukan analisis hidrologi, hidrolika, geologi, dan morfologi sungai.

8) Melakukan perencanaan konstruksi dan metode pelaksanaan.

9) Menyiapkan gambar desain

10) Melakukan perhitungan biaya konstruksi.

11) Menyiapkan spesifikasi teknis.

Semua hasil pekerjaan yang telah selesai di desain secara detail sudah didiskusikan serta
disetujui oleh semua Direksi Pekerjaan dibuat dalam bentuk buku laporan segera
diserahkan. Adapun kegiatan yang diperlukan untuk kelengkapan dan penyelesaian
pekerjaan ini tetapi belum tercantum dalam kegiatan-kegiatan tersebut diatas akan
ditentukan kemudian berdasarkan petunjuk Direksi.

9. METODOLOGI

Rincian kegiatan Review Desain Bangunan Pengendali Sedimen Bawakaraeng Sungai


Jeneberang Kab. Gowa meliputi:

A. Persiapan

Setelah Surat Perintah Kerja diterbitkan maka konsultan harus melakukan persiapan -
persiapan antara lain :

1. Mobilisasi Tenaga Ahli & Supporting Staff

2. Menyusun Rencana Mutu Kontrak

3. Survey Pendahuluan

4. Persiapan Kantor, Base Camp dengan peralatannya.

5. Menyediakan peralatan survey, transportasi dan Referensi kerja.

6. Menyusun Schedule kerja dan orientasi lapangan.

Dengan persiapan-persiapan tersebut maka konsultan dapat memulai pekerjaan


pendahuluan, mengumpulkan data-data awal dari PPK Perencanaan dan Program
BBWS Pompengan – Jeneberang, sekaligus menyiapkan administrasi dan
kelengkapan survey lapangan serta koordinasi dengan Tim Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan persiapan ini bersifat umum dan khusus yang berlaku pada setiap akan
memulai kegiatan.

B. Pengumpulan Data dan Review Studi Terdahulu

1) Data Fisik dan Lingkungan

Mengumpulkan data-data topografi, peta foto udara, maupun citra satelit, peta
geologi regional, kondisi tata guna lahan.

2) Data Sosial Ekonomi

Data-data penduduk, social ekonomi, agro ekonomi dikumpulkan sebagai bahan


analisa untuk berbagai kebutuhan analisis dan perencanaan.
3) Inventarisasi Kondisi Eksisting

Pengumpulan data-data dan inventarisasi bangunan-bangunan pengembanagan


sumber air yang ada, bangunan-bangunan di sungai, serta berbagai program
dari instansi terkait sehubungan dengan Proyek ini.

4) Pengumpulan Data Hidroklimatologi

Pengumpulan data-data curah hujan, iklim, debit sungai, pencatatan sedimen,


data morfologi sungai, catchmant area, serta potensi sumber air.

5) Wawancara dengan Instansi Terkait

Pengumpulan data melalui wawancara lapangan maupun dengan berbagai


instansi terkait.

C. Survey dan Investigasi

1) Kegiatan Survey dan Investigasi

Pekerjaan survey investigasi lapangan meliputi :

a. Survei identifikasi daerah kejadian longsor dan daerah rawan longsor


lainnya

b. Survai identifikasi lokasi yang potensial untuk rencana pembangunan


bangunan untuk pengendalian sedimen.

c. Survey Topografi dan Pemetaaan (dilakukan setelah ditetapkan lokasi


bangunan yang dipilih untuk didetail desain) :

1. Pengukuran sungai meliputi situasi trase sungai (1:2000), penampang


memanjang dan melintang (skala 1 : 200), dengan panjang total 5
(Lima) km untuk setiap sungai yang dikaji.

2. Pengukuran situasi rencana bangunan (skala 1:500), pada sungai


sungai yang dikaji

3. Pemasangan BM dan Pembuatan Deskripsi BM

4. Perhitungan data ukur, Penggambaran dan Asistensi.


d. Survey Geologi dan Mekanika Tanah

1. Survey Out-Crop mapping (singkapan) / pemetaan geologi


permukaan.

2. Pengeboran inti pada lokasi rencana bangunan pengendali sedimen,


dengan total kedalaman = 160 m (penempatan titik bor dengan
persetujuan direksi) sesuai kondisi lapangan.

3. Perhitungan, pemetaan, penggambaran, Geologi bawah permukaan


serta koordinasi dengan Tim Direksi.

2) Kegiatan Survey Topografi & Pemetaan

a. Pengikatan Titik Tetap / BM ke Jaring Kontrol Geodesi Nasional (JKGN) :

Titik tetap (BM / CP) yang dipasang di lapangan haruslah terkoreksi


koordinat horozontal (XY) dan vertikal (Z) dengan JKGN / JKH dan atau JKV.

Pengikatan harus menggunakan alat Theodolit/Total station dan waterpass


atau dengan GPS Geodetik dengan metode Statik dengan lama pengamatan
minimal 4 jam untuk 1 titik ditinjau.

b. Rintisan Jalur Pengukuran

i. Pemasangan Bench Mark sebagai berikut :

− Titik referensi berupa titik triangulasi, titik NWP atau BM yang


ada.

− Kontrol titik referensi / BM yang sudah ada untuk mendapatkan


persetujuan direksi.

− Dipasang dengan interval ± 2 km mengikuti jalur polygon dan


minimal berjarak 50 m dari tepi sungai.

ii. Pematokan per jarak 50 m pada bagian sungai yang lurus dan per
jarak 25 m pada bagian belokan / meandering sungai.

iii. Identitas Bench Mark (Besi, Marmer,nama dan foto)


c. Pengukuran Polygon ( Koordinat kerangka pemetaan ) :

i. Poligon sungai dibuat membentuk kring-kring tertutup di sepanjang


sungai yang diukur.

ii. Poligon untuk situasi rencana bangunan dibuat membentuk kring


tertutup

iii. Sudut ukur 1 seri (biasa dan luar biasa), ketelitian 10 “.

iv. Jarak di ukur dengan cara biasa dan luar biasa

v. Pada percabangan sungai, harus dilaksanakan pengukuran situasi


titik detail.

d. Pengukuran Water Pass ( Long Section) :

i. Pengukuran diikatkan pada titik tetap ketinggian Geodetis yang telah


disetujui oleh Direksi.

ii. Pengukuran dengan pergi pulang perseksi (1-2 km) dengan toleransi

iii. Pembacaan rambu ukur dengan 3 benang dimana pengukuran pergi


menyusur kiri sungai dan pulang dengan menyusur sebelah kanan
sungai melalui titik – titik polygon.

e. Pengukuran Cross Section

i. Pengukuran Cross Section per jarak 100 m untuk bagian lurus dan
per jarak 50 m untuk bagian belokan sungai atau jalan.

ii. Pengukuran dengan system RAAI sebagai berikut :

− Jalur tegak lurus arah aliran sungai (tepi kiri atau kanan
sungai).

− Jalur dibuat pada jarak 50 m kiri dan 50 m kanan dari tepi


sungai masing-masing ditambah dengan lebar sungai.

iii. Penampang diambil pada setiap titik polygon dan pada pertemuan
sungai mengikuti dasar sungai terdalam.
iv. Pengukuran Cross Section pada bangunan-bangunan silang yang
ada.

f. Pengukuran situasi (Pemetaan daerah Rencana bangunan).

i. Dipakai Metode Spot Height (Medan /daerah secara menyeluruh).

ii. Titik polygon sebagai dasar pengambilan titik koordinat dan


ketinggian.

iii. Pemberlakuan jalur anak polygon bila obyek terlalu jauh pada jalur
polygon.

iv. Pengambilan detail lapangan yang maksimal.

v. Pemetaan lokasi bangunan pelengkap skala 1 : 500

vi. Situasi areal genangan di ukur pada ketinggian / mencapai elevasi +


2,00 m diatas crest spill way pada skala 1 : 500.

vii. Pemasangan Bench Mark. BM Besar ukuran ( 20 x 20 x 100 ) cm


pada masing-masing lokasi sebanyak 2 (dua) buah pada as rencana
bangunan

g. Pendataan, Perhitungan dan Penggambaran

i. Sistem pendataan, blangko data maupun tata cara perhitungan


sebelumnya memperoleh persetujuan dari Direksi.

ii. Perhitungan dan koreksi dilapangan diperlukan untuk menghindari


kekeliruan (perhitungan sementara).

iii. Perhitungan Definitif meliputi :

− Perhitungan koordinat sesuai dengan system koordinat titik ikat.

− Perhitungan ketinggian sesuai dengan titik referensi dan


dihitung per section.

− Perhitungan situasi terdiri dari perhitungan beda tinggi dan


jarak datar.
iv. Penggambaran peta situasi sebagai berikut :

− Kerangka pemetaan dengan system koordinat siku – siku, grid


standar = 10 cm, overlapping peta = 5cm.

− Detail situasi dengan system POLAR, lengkapi legenda dan


peta situasi ber skala 1 : 2000

− Contour dengan interpolasi interval 1 m, setiap kenaikan 5 m


dibuat dengan ketebalan garis yang berbeda.

v. Peta petunjuk skala 1 : 50.000 dilengkapi dengan posisi cross section


sungai, Bench Mark dll.

vi. Penggambaran Long –Cross Section sebagai berikut :

− Cross Section digambar dengan skala tinggi 1 : 200, skala


panjang 1 : 200, tinggi patok dan BM, mengikuti arah aliran
sungai.

− Long Section digambar dengan skala tinggi 1 : 100, skala


panjang 1 : 2000.

vii. Penyerahan gambar diatas kalkir dimasukkan ke dalam tabung


plastik setelah mendapat persetujuan asistensi direksi secara
berkala.

h. Personil dan Peralatan

i. Personil terdiri dari koordinator, juru ukur dan juru gambar.

ii. Peralatan kantor terdiri dari meja gambar, planimeter dan alat
gambar.

iii. Peralatan lapangan perlu mendapat persetujuan direksi antara lain :

− Theodolite (Digital Theodolite)

− GPS Geodetik

− Total Station

− Waterpass (Automatic)
− Pita ukur baja, rambu ukur, roll meter.

i. Hasil / Produk kegiatan :

Produk yang dihasilkan dari kegiatan pengukuran topografi antara lain


adalah sebagai berikut :

i. Peta Ikhtisar Situasi Sungai dan Peta Petunjuk (Index Map), skala
1:10.000)

ii. Peta Situasi Trase Sungai (skala 1:2000)

iii. Potongan Memanjang Sungai (skala H = 1:2000 ; V = 1:200)

iv. Potongan Melintang Sungai (skala H&V = 1:200)

v. Peta situasi rencana bangunan pengendali sedimen (skala 1:500)

vi. Potongan memanjang dan melintang lokasi as bangunan skala 1:100

vii. Laporan Pengukuran, Deskripsi BM, dan Data Pengukuran

3) Kegiatan Survey Geologi dan Mekanika Tanah

Lingkup kegiatan survey geologi dan mekanika tanah adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan data geologi dan peta geologi regional, yang terdiri dari
study terdahulu, foto udara, peta topografi, dan peta geologi.

b. Survey geologi untuk lokasi rencana bangunan pengendali sedimen.


Kegiatan ini meliputi juga analisis geomorfologi, penyebaran satuan batuan
/ tanah dan pelapukannya, analisis struktur geologi dan Stratigrafi.

c. Penyelidikan geologi teknik bawah permukaan dengan Bor Inti :

 Pengambilan contoh dengan single atau triple Tube Core untuk


contoh tanah / batuan secara stratgrafi, perlengkapan core box.

 Mendapatkan informasi fisik dan teknik bawah permukaan

 Pengambilan undisturbed sample dan pengujian STANDARD


PENETRASI, Kelulusan Air dengan interval tertentu.

 Pembuatan / pencatatan laporan harian (format yang disetujui


direksi).
 Mengukur muka air tanah

 Uji Permeability Test baik pada lapisan tanah maupun batuan


(Lugeon Unit, Falling & Constant Head).

 Deskripsi Bor Inti adalah :

1. Informasi harian, pencatatan lapangan

2. Ketebalan lapisan, symbol satuan tanah / batuan

3. Core Recovery serta RQD

4. Penandaan Lobang bor dengan patok – patok beton


termasuk elevasi / koordinatnya.

d. Penyelidikan LABORATORIUM sebagai berikut :

 Percobaan Laboratorium terdiri dari :

1. Soil Propertis :

 Natural Water Content : 4 sampel

 Triaxial Test (CU dan UU) : 4 sampel

 Specific Gravity : 4 sampel

2. Atterberg Limit : 4 sampel

3. Permeability Test : 4 sampel

4. Proctor Test Compaction : 4 sampel

5. Consolidation Test : 4 sampel

6. Unit Weight : 4 sampel

 Spesific gravity mengikuti prosedur ASTM. D. 854 – 58

 Moisture content dengan prosedur ASTM.D. 2216 – 71

 Grain Size Distribution mengikuti prosedur ASTM.D. 422 – 63

 ATTERBERG LIMIT :

1. Liquid Limit dengan prosedur ASTM.D. 424.


2. Plastic Limit dengan prosedur ASTM.D. 424

3. Plasticity Index

4. Shrinkage Limit mengikuti ASTM. ASTM.D.427 – 621

 TRIAXIAL TEST mengikuti prosedur ASTM . D. 565.

 Consolidation Test dengan prosedur ASTM.D. 565.

 Permeability Test mengikuti prosedur / cara Falling head atau dengan


cara CONSTANT HEAD.

 Compaction Test dengan prosedur AASHO T. 180 dan ASTM.D.688

• Hasil / Produk Kegiatan

 Pemetaan Geologi permukaan dan hasil analisis Geoteknik Umum (


Geomorfologi, Urut – Urutan batuan, Struktur Geologi, Jenis batuan ).

 Peta Geologi Regional, Geologi kabupaten, Geologi Teknik, bahaya


geologi, bahan galian.

 Gambaran Geoteknik sepanjang pondasi bangunan spill way dan


bangunan utama lainnya / hasil analisis bawah permukaan.

 Hasil pendataan lapangan & laboratorium ( penyerahan sample).

 Pelaporan.

B. Investigasi Keadaan Struktur Bangunan Lama

• Untrasonic Pulse Velocity Test

Test denga System Ultrasonic dilakukan pada bangunan bangunan yang


dianggap masih bisa dipertahankan namun diperlukan data mengenai
kekuatan strukturnya. Seperti pada bangunan Sabo 7-1, SP1 dan SP2.
Atau bangunan lainnya sesuai petunjuk direksi

• Core Drill

Uji Core drill dilakukan pada struktur bangunan lama untuk mengambil
sample struktur yang selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan
pengujian kuat tekan, Pastikan daerah yang diambil sampelnya tidak
terpengaruh strabilitasnya, tidak mengenai tulangan serta harus segera
ditutup kembali dengan beton sejenis.

C. Studi dan Analisis

Kegiatan studi dan analisis terdiri dari :

• Analisis Kondisi Fisik, Sosial Ekonomi dan Lingkungan

• Analisis Topografi

• Analisis Geologi dan Mekanika Tanah

• Analisis Hidrologi

• Analisis sedimentasi

• Analisis hidrolika profil muka air sungai

• Kajian alternatif lokasi bangunan pengendali sedimen yang optimal

• Analisis Stabilitas Bangunan

• Analisis kelayakan pengendalian sedimen

• Penyusunan rencana tindak pengendalian sedimen

D. Perencanaan Detail Bangunan

Lingkup kegiatan pokok dalam perencanaan detail antara lain adalah sebagai
berikut :

• Analisis hidrolika sungai dengan debit banjir rancangan yang ditetapkan


untuk menentukan lokasi penempatan dan jumlah bangunan yang optimal

• Perencanaan tata letak rencana bangunan yang menghasilkan bangunan


yang paling ekonomis sehingga biaya pembuatan per daya tampungnya
menghasilkan nilai yang paling kecil.

• Perencanaan hidraulik, yaitu tinjauan hidraulik terhadap rencana tata letak,


bentuk dan dimensi bangunan utama beserta kelengkapannya, serta
tinjauan hidrolik terhadap lapisan tanah pondasi untuk mendapatkan
bangunan yang stabil.
• Perencanaan struktur, yaitu tinjauan gaya-gaya yang bekerja pada
bangunan dan tanah pondasi, untuk mnedapatkan letak, bentuk, dan
dimensi bangunan beserta kelengkapannya sehingga aman dan stabil.

• Penggambaran hasil detail desain

• Penyusunan metode rencana pelaksanaan konstruksi

• Penyusunan jadwal rencana pelaksanaan konstruksi dan skedul


pendanaan

E. Volume Pekerjaan, RAB, Dokumen Tender dan Spesifikasi

• Volume Pekerjaan

Daftar volume pekerjaan dirinci untuk seluruh usulan pekerjaan. Kemudian


dibuat daftar rekapitulasi pada masing-masing perincian tersebut, antara
lain volume galian dan timbunan, volume pasangan batu dan beton dan
sebagainya.

• Rencana Anggaran Biaya

Perhitungan Harga Satuan Dasar terdiri dari :

 Bahan (Harga satuan bahan dasar & Harga satuan bahan olahan)

 Peralatan (Masukan, proses dan keluaran)

 Tenaga Kerja (Hari orang standar, jam orang standar)

 Biaya umum dan keuntungan (Overhead, profit)

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan :

 Bahan menyangkut :

- Faktor kembang susut dan kehilangan.

- Kuantitas

- Harga Satuan Dasar Bahan

 Peralatan menyangkut :

- Jenis & kapasitas


- Faktor efisiensi produksi

- Waktu siklus kerja (cycle time)

- Hasil produksi / satuan waktu

- Kuantitas jam kerja

- Harga satuan dasar alat.

 Tenaga kerja meliputi :

- Jumlah dan kualifikasi

- Kuantitas jam kerja

- Harga satuan tenaga kerja

 Biaya umum dan keuntungan

 Estimasi Biaya meliputi :

- Harga satuan setiap mata pembayaran

- Volume pekerjaan

- Harga pekerjaan pada setiap mata pembayaran

- Harga total seluruh mata pembayaran & PPN

- Perkiraan (Estimasi) Biaya Proyek (EE dan OE).

• Dokumen Tender dan Spesifikasi

Dokumen Tender dibuat sebagai persyaratan untuk pengadaan pekerjaan


Fisik dan Spesifikasi Teknis pekerjaan dibuat sebagai pegangan dalam
pelaksanaan harian konstruksi, untuk menjamin mutu konstruksi yang
dikerjakan.

F. Pelaksanaan Pertemuan Konsultasi Masyarakat

Melakukan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM), kegiatan ini dimasudkan


untuk menjaring pendapat, masukan dan inspirasi dari masyarakat dan
pemerintah di lokasi studi.

G. Pembuatan Laporan
10. KELUARAN

A. Laporan Program Mutu

Konsultan diwajibkan untuk menerapkan Jaminan Mutu sesuai Surat Edaran Bidang
Pengairan Ditjen SDA. Konsultan kualifikasi menengah dan besar diwajibkan untuk
menerapkan Sistem Jaminan Mutu dalam bentuk pembuatan Rencana Mutu Kontrak.

Laporan Rencana Mutu Kontrak berisi rincian program kerja, metode pelaksanaan,
dan tanggapan konsultan terhadap isi Kerangka Acuan Kerja (KAK) sehubungan
dengan data-data dan kondisi awal yang diperoleh selama orientasi lapangan.

Rencana Mutu Kontrak diklarifikasi oleh Core Team Jaminan Mutu dan disetujui oleh
PPK Program & Perencanaan Satker Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan
Jeneberang.

Rencana Mutu Kontrak diselesaikan sebelum pembuatan laporan pendahuluan dan


diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 10 (sepuluh) rangkap.

B. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan berisi:

 Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.

 Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.

 Jadual kegiatan penyedia jasa.

 Pengumpulan data sekunder

 Gambaran umum lokasi pekerjaan.

Konsep laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK


diterbitkan. Konsep Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 20 (dua puluh) buku
untuk didiskusikan.

Hasil perbaikan setelah diskusi Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 10 (sepuluh)


buku untuk diserahkan.
C. Laporan Bulanan

Laporan Bulanan berisi:

 Kemajuan pekerjaan

 Permasalahan yang dihadapi

 Rencana kegiatan bulan berikutnya

 Lampiran-lampiran lain yang dibutuhkan seperti foto-foto pelaksanaan dan


absensi personil.

Laporan ini diserahkan setiap bulan sebanyak 5 (lima) buku selambat-lambatnya


pada minggu pertama bulan berikutnya.

D. Laporan Antara

Laporan ini berisi hasil-hasil kegiatan mulai dari awal kegiatan hingga periode
pertengahan minimal telah menyelesaikan seluruh kegiatan survey dan investigasi
lapangan, serta analisis data. Kerangka logik rumusan hasil studi harus sudah jelas
dan berada pada jalur yang benar sesuai maksud dan tujuan studi.

Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan dilaporkan paling lambat pada akhir periode
pertengahan masa proyek. Konsep Laporan Antara dibuat sebanyak 20 (dua puluh)
buku untuk didiskusikan.

Hasil perbaikan setelah diskusi Laporan Antara dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku
untuk diserahkan.

E. Laporan Pertemuan Konsultasi Mayarakat (PKM)

Laporan ini merupakan hasil dari pelaksanaan Pertemuan Konsultasi Mayarakat


(PKM), berisikan daftar hadir peserta, foto-foto pelaksanaan, berita acara
pelaksanaan dan notulen hasil dari PKM.

Laporan ini dibuat 5 (lima) rangkap dan diserahkan paling lambat 1 minggu setelah
pelaksanaan PKM.
F. Konsep Laporan Akhir

Konsep Laporan Akhir berisi seluruh hasil kegiatan studi. Konsep Laporan Akhir
didiskusikan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum masa kontrak berakhir. Konsep
laporan diserahkan sebanyak 20 (dua puluh) rangkap.

G. Laporan Akhir

Laporan Akhir diserahkan setelah diadakan perbaikan sesuai hasil diskusi Konsep
Laporan Akhir. Laporan Akhir diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan pada
akhir masa kontrak bersama-sama dengan:

1) Ringkasan Laporan

Ringkasan laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) rangkap yang merupakan


rangkuman dari laporan akhir beserta biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan.

2) Laporan Penunjang masing-masing terdiri dari :

1. Laporan Ringkasan = 5 Rangkap


2. Buku Ukur = 2 Rangkap
3. Laporan topografi = 5 Rangkap
4. Laporan Deskripsi BM = 5 Rangkap
5. Laporan Analisa Hidrologi dan Hidrometri = 5 Rangkap
6. Laporan Geologi dan Mekanika Tanah = 5 Rangkap
7. Laporan PKM = 5 Rangkap
8. Laporan Nota Desain = 5 Rangkap
9. Laporan Dokumen Tender dan Spesifikasi Teknis = 5 Rangkap
10. Laporan BOQ, Metode Pelaksanaan dan RAB = 5 Rangkap
11. Laporan Manual OP dan PROM = 5 Rangkap
12. Laporan SMKK = 5 Rangkap

3) Gambar-gambar terdiri dari :

1. Gambar Peta & detail desain ukuran A1 Plano 100 gram = 1 rangkap

2. Gambar detail desain ukuran A1 (copy) = 2 rangkap

3. Gambar detail desain ukuran A3 (copy) = 5 rangkap


4) Eksternal Hardisk yang berisi seluruh laporan = 1 buah

11. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah
selama 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).

12. TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:

Tabel 01 Kebutuhan Personil


Waktu Jumlah
Jumlah Penugasan
No Uraian Orang
Personil
Bulan
Bulan
TENAGA AHLI
1 Team Leader / Ahli Sabo 1 7 7
2 Ahli Hidrolika Struktur 1 3 3
3 Ahli Hidrologi 1 3 3
4 Ahli Geodesi 1 3 3
5 Ahli Geologi 1 3 3
6 Ahli Pemeliharaan Bangunan 1 2 2
7 Ahli Estimasi Biaya 1 2 2
8 Ahli K3 1 1 1

SUB TOTAL 1.1. Tenaga Profesional 24


TENAGA SUB PROFESIONAL
1 Asisten Team Leader/Ahli Sabo 1 4 4

SUB TOTAL 1.2. Tenaga Sub Profesional 4


TENAGA PENDUKUNG

1 Surveyor 2 3 6

2 CAD Operator 1 3 3

3 Tenaga Lokal 6 3 18
Waktu Jumlah
Jumlah Penugasan
No Uraian Orang
Personil
Bulan
Bulan
4 Tenaga Teknis Mekanika Tanah 2 3 6

5 Tenaga Administrasi 1 7 7

SUB TOTAL 1.3. Tenaga Pendukung 40

Tabel 02 Kebutuhan Personil Tenaga Ahli

Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Tenaga Ahli
1 Team Leader / Ahli Minimal Sarjana sertifikat Ahli Madya Berpengalaman
Sabo Teknik di bidang SDA. sebagai Ketua Tim dan
Sipil/Pengairan (S1), pengalaman minimal 6
(enam) tahun dalam
Lulusan universitas/
bidang SDA terutama
perguruan tinggi bidang teknik
negeri atau swasta persungaian dan
yang telah berpengalaman khusus
terakreditasi. dalam perencanaan
pengendalian Sedimen
2 Ahli Hidrolika Berpendidikan Mempunyai sertifikat Berpengalaman
Struktur Minimal Sarjana ahli Muda di bidang profesional dalam
Teknik SDA bidang perencanaan /
Sipil/Pengairan (S1), detail desain sabo dam
Lulusan universitas dan struktur bangunan
negeri atau yang air, Minimal 4 (empat)
telah disamakan. tahun

3 Ahli Hidrologi Sarjana Teknik Mempunyai sertifikat Berpengalaman


Sipil/Pengairan (S1), ahli Muda di bidang minimal 4 (empat)
Lulusan universitas/ SDA tahun dalam hidrologi
perguruan tinggi dan persungaian
negeri atau swasta
yang telah
terakreditasi.

4 Ahli Geodesi Sarjana Teknik Mempunyai sertifikat Berpengalaman


Geodesi (S1), ahli Muda di bidang minimal 4 (empat)
Lulusan Geodesi. tahun dalam bidang
universitas/perguruan pengukuran dan
tinggi negeri atau pemetaan prasarana
swasta yang telah SDA.
terakreditasi.
Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman

5 Ahli Geologi Sarjana Teknik Memiliki sertifikat Berpengalaman


Geologi/Teknik Sipil ahli Muda di bidang minimal 4 (empat)
(S1), Lulusan geoteknik. tahun dalam bidang
universitas/ investigasi/penyelidikan
perguruan tinggi geologi/mekanika
negeri atau swasta tanah prasarana SDA
yang telah
terakreditasi.
6 Ahli Pemeliharaan Sarjana Teknik Mempunyai sertifikat Berpengalaman
Bangunan Sipil/Pengairan (S1), ahli Muda di bidang minimal 4 (empat)
Lulusan universitas/ SDA tahun dalam
perguruan tinggi analisis/kajian
negeri atau swasta pemeliharaan
yang telah prasarana SDA
terakreditasi. dan/atau penyusunan
pedoman pemeliharaan
prasarana SDA.
7 Ahli Estimasi BiayaSarjana Teknik Mempunyai sertifikat Berpengalaman
Sipil/Pengairan (S1), ahli Muda di bidang minimal 4 (empat)
Lulusan universitas/ SDA. tahun dalam analisis
perguruan tinggi harga atau biaya
negeri atau swasta konstruksi serta
yang telah dokumen tender bidang
terakreditasi. SDA.
8 Ahli K3 S1 Semua Jurusan, Mempunyai sertifikat Berpengalaman
Lulusan universitas/ ahli muda di bidang minimal 1 (satu) tahun
perguruan tinggi K3 dalam K3
negeri atau swasta
yang telah
terakreditasi.
Tenaga Sub Profesional
1 Asisten Team Sarjana Teknik - Mampu membantu
Leader / Ahli Sabo Sipil/Pengairan Team leader dalam
Strata Satu S1, bidang teknik
Lulusan universitas/ persungaian dan
perguruan tinggi perencanaan
negeri atau swasta pengendalian Sedimen.
yang telah
terakreditasi.

Tenaga Sub Pendukung


1 Surveyor Minimal Sarjana Mempunyai Sertifikat pengalaman kerja
Muda (D3) Teknik Keterampilan Kerja profesional minimal 2
Sipil / Teknik (SKT) yang Tahun di bidangnya
diterbitkan oleh
Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Geodesi Asosiasi Profesi
yang telah
terakreditasi oleh
Lembaga yang
berwenang.
2 Cad Operator Minimal Sarjana - pengalaman kerja
Muda (D3) Teknik profesional minimal 2
Sipil/ Pengairan Tahun di bidangnya
3 Tenaga Lokal Minimal SMA - pengalaman kerja
profesional minimal 2
Tahun di bidangnya
4 Tenaga Teknis Minimal Sarjana Mempunyai Sertifikat pengalaman kerja
Mekanika Tanah Muda (D3) Teknik Keterampilan Kerja profesional minimal 2
Geologi (SKT) yang Tahun di bidangnya
diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi
yang telah
terakreditasi oleh
Lembaga yang
berwenang.
5 Tenaga Minimal D-3 - pengalaman kerja
Administrasi profesional minimal 2
Tahun di bidangnya

Tabel 03 Kebutuhan Non Personil

No URAIAN KEGIATAN Volume Bulan Kuantitas Satuan

2.1. PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data sekunder dan Studi
1 1 - 1 LS
Terdahulu

2.2. KANTOR DAN PERALATAN


1 Sewa Kantor 1 7 7 Bulan
2 Operasional Kantor (Listrik, Air, dll) 1 7 7 Bulan
3 Sewa Komputer + Printer 1 7 7 Unit Bulan
4 ATK 1 7 7 Bulan
5 Sewa Base Camp 1 3 3 Bulan
6 Perlengkapan K3 1 0 1 LS
BIAYA SEWA
2.3.
KENDARAAN/TRANSPORTASI
1 Sewa & Ops. Kendaraan Roda 4 1 7 7 Unit Bulan
2 Sewa Kendaraan Roda 2 Trail 2 3 6 Unit Bulan

2.4. BIAYA PENINJAUAN LAPANGAN


Orang-
1 Team Leader / Ahli Sabo 1 7 7
Kali PP
Orang-
2 Ahli Hidrolika Struktur 1 3 3
Kali PP
Orang-
3 Ahli Hidrologi 1 3 3
Kali PP
Orang-
4 Ahli Geodesi 1 3 3
Kali PP
Orang-
5 Ahli Geologi 1 3 3
Kali PP
Orang-
6 Ahli Pemeliharaan Bangunan 1 2 2
Kali PP
Orang-
7 Ahli Estimasi Biaya 1 2 2
Kali PP
Orang-
8 Ahli K3 1 1 1
Kali PP

2.5. BIAYA SURVEY TOPOGRAFI


1 Bench Mark beton ( BM ) 10 - 10 Buah
2 CP 30 - 30 Buah
3 Patok Kayu 1 - 1 LS
4 Sewa Waterpass 1 3 3 Unit Bulan
5 Sewa Theodolit (Total Station) 1 3 3 Unit Bulan
6 Sewa GPS Geodetic 1 1 1 Unit Bulan

BIAYA PENYELIDIKAN MEKANIKA


2.6.
TANAH
1 Bor Inti
- Mobilisasi/Demobilisasi 1 buah Mesin Bor
1 - 1 Ls
PP
- Biaya pindah bor mesin 8 - 8 titik
- Bor Inti 160 - 160 Meter
- Core Box (5 meter/Box) 32 - 32 Kotak
- Pengujian SPT (interval 3 meter) 54 - 54 LS
- Pengujian Permeabilitas 5 - 5 Test
- Patok Beton titik bor 8 - 8 titik
- Andang utk di tengah sungai 1 - 1 LS
Pondasi (1 sample per titik bor As )
- Indeks Properties 8 8 sampel
- Unconfined Compression Strength Test 8 8 sampel

2 Analisa Laboratorium Mektan :


a. Natural Water Content 4 - 4 sampel
b. Triaxial Test (CU dan UU) 4 - 4 sampel
c. Specific Gravity 4 - 4 sampel
d. Atterberg Limit 4 - 4 sampel
e. Permeability Test 4 - 4 sampel
f. Proctor Test Compaction OMC 4 - 4 sampel
g. Consolidation Test 4 4 sampel
h. Unit Weight 4 4 sampel

BIAYA INVESTIGASI STRUKTUR


2.7.
BANGUNAN LAMA
1 Ultrasonic Pulse Velocity Test 44 - 44 Titik
2 Core Drill 5 5 Titik
Pengujuan Laboratorium (Crushing Test) 1 1 Ls

BIAYA SURVEI MATERIAL DASAR DAN


2.8.
TEBING SUNGAI
1 Pengukuran Arus dan Sedimen Melayang 2 - 2 Titik
2 Sedimen Dasar 2 - 2 Titik
3 Laboratorium test 2 - 2 Buah

2.9. BIAYA DISKUSI


1 Laporan Pendahuluan 1 - 1 Kali
2 Laporan Antara 1 - 1 Kali
3 Laporan Akhir 1 - 1 Kali
4 Pertemuan Konsultasi Masyarakat 1 - 1 Kali

2.10. BIAYA LAPORAN


A LAPORAN UTAMA
1 Laporan Program Mutu 10 - 10 Rangkap
2 Laporan Pendahuluan 10 - 10 Rangkap
3 Laporan Bulanan 5 6 30 Rangkap
4 Laporan Interim 10 - 10 Rangkap
5 Laporan Akhir 10 - 10 Rangkap
B LAPORAN PENUNJANG
1 Laporan Ringkasan 5 - 5 Rangkap
2 Laporan Buku Ukur 2 - 2 Rangkap
3 Laporan Topografi 5 - 5 Rangkap
4 Laporan Deskripsi BM 5 - 5 Rangkap
5 Laporan Analisa Hidrologi dan Hidrometri 5 - 5 Rangkap
6 Laporan Geologi dan Mekanika Tanah 5 - 5 Rangkap
Laporan Pertemuan Konsultasi Masyarakat
7 5 - 5 Rangkap
(PKM)
8 Laporan Nota Desain 5 - 5 Rangkap
Laporan BOQ, Metode Pelaksanaan dan
9 5 - 5 Rangkap
RAB
Dokumen Tender, Spesifikasi Umum dan
10 5 - 5 Rangkap
Teknis
11 Manual OP dan PROM 5 - 5 Rangkap
12 Laporan SMKK 5 - 5 rangkap
Kalkir Gambar Desain dan Peta (Skala
13 1 - 1 rangkap
1:10.000 dan 1:2.000 ukuran A1)
14 Copy Gambar desain A1 2 - 2 rangkap
15 Copy Gambar desain A3 5 5 rangkap
16 Eksternal Hardisk 1 - 1 rangkap

Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli

1) Team Leader / Ahli Sabo, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
- Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja, dalam pelaksanaan
kegiatan sampai pekerjaan dinyatakan selesai
- Memimpin kegiatan PKM, diskusi dan asistensi ke pemilik proyek
- Membuat Program Kerja
- Membuat Laporan RMK, Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Ringkasan Laporan,
Laporan Akhir, dan Laporan Manual OP.
- Bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan tepat waktu.
- Bertanggungjawab atas kualitas dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan KAK.
- Berwenang untuk memberikan arahan kepada anggota tim dalam melaksanakan
kegiatan agar tepat waktu dan tepat sasaran pekerjaan.
2) Ahli Hidrolika Struktur, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
- Pengumpulan data studi dan desain sebelumnya
- Membuat analisis hidrolika saluran dan bangunan air
- Membuat perencanaan Saluran dan bangunan air
- Bersama Ketua Tim dan tim lainnya, melaksanakan kegiatan PKM
- Bersama Ketua Tim dan tim lainnya, asistensi dan diskusi ke pemilik proyek
- Membantu Ketua Tim dalam pembuatan Laporan Akhir
- Bertanggungjawab kepada Ketua Tim atas pelaksanaan kegiatan analisa dan
perencanaan hidrolika
- Bertanggungjawab atas kuantitas dan kualitas hasil analisa hidrolika

3) Ahli Hidrologi, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:


- Menganalisa dan mengkaji ulang data-data Hidro dari study terdahulu
- Menghitung debit andalan
- Menghitung kebutuhan air dan rencana pola tata tanam
- Membuat laporan Hidrologi
- Bertanggungjawab kepada Ketua Tim atas pelaksanaan kegiatan analisis dan
perhitungan hidrologi.
- Bertanggungjawab atas kuantitas dan kualitas pekerjaan sesuai dengan lingkup
tugasnya.

4) Ahli Geodesi, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:


- Mengumpulkan data pengukuran dan pemetaan
- Menyusun program kerja pengukuran
- Memimpin tim survey topografi, dalam melaksanakan pengukuran
- Menghitung data pengukuran
- Membuat laporan Pengukuran dan deskripsi BM
- Bertanggungjawab kepada Ketua Tim atas pelaksanaan kegiatan pengukuran.
- Bertanggungjawab atas kuantitas dan kualitas hasil pengukuran.

5) Ahli Geologi, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:


- Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang menyangkut aspek penyelidikan
geoteknik/mekanika tanah dan kegiatan laboratorium
- Membantu Team Leader dalam membuat laporan-laporan dan/atau diskusi
- Melakukan analisis parameter-parameter tanah
- Memberikan masukan jenis pondasi bangunan yang akan digunakan di lokasi pekerjaan
- Melakukan perhitungan stabilitas lereng saluran dan daya dukung tanah
- Menyusun laporan pendukung geoteknik/mekanika tanah

6) Ahli Pemeliharaan Bangunan, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
- Melakukan analisa/kajian terhadap operas dan pemeliharaan prasarana
- Menyusun laporan Manual OP
- Bertanggungjawab kepada Ketua Tim atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan operasi pemeliharaan
- Bertanggungjawab atas kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan sesuai
lingkup tugasnya.

7) Ahli Estimasi Biaya, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
- Mengumpulkan daftar harga di lapangan.
- Menghitung Analisa Teknis Harga Satuan Pekerjaan Pelaksanaan.
- Menyusun spesifikasi teknis dan menghitung BOQ serta RAB, dan menyiapkan
dokumen Tender.
- Menyusun Laporan RAB dan Dokumen Tender.
- Membantu menyusun Laporan Akhir bagian BOQ, RAB dan Spesifikasi Teknis
- Menghitung analisa ekonomi dan kelayakan ekonomi
- Melaksanakan survey sosek dan pengumpulan data sosial ekonomi.
- Menampung aspirasi masyarakat serta menginformasikan untuk dapat dimasukkan
dalam desain bangunan irigasi.
- Menyusun laporan analisis kelayakan ekonomi.
- Mempertanggungjawabkan semua hasil pekerjaannya kepada Team Leader, untuk
dipertanggungjawabkan oleh ketua team kepada direksi pekerjaan maupun perusahaan.

8) Ahli K3, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:


- Membuat rencana program mutu pelaksanaan pekerjaan.
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait K3.
- Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan pekerjaan.
- Merencanakan dan menyusun program K3
- Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur
kerja dan instruksi kerja K3
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
- Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan pekerjaan berbasis K3, jika
diperlukan
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan
darurat.

13. RAPAT TEKNIS

Setiap penyedia jasa wajib mengikuti technical meeting sebelum melakukan survei
pendahuluan.

14. PRODUKSI DALAM NEGERI

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam Wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

15. LAIN-LAIN

A. Peralatan Dan Fasilitas Yang Harus Disediakan Oleh Konsultan.

Konsultan harus menyediakan perangkat keras maupun perangkat lunak seperti yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas Pekerjaan (BOQ) dan memelihara setiap fasilitas
serta peralatan maupun pemakaian bahan yang diperlukan, berikut peralatan dan
fasilitas yang disediakan. Hal ini perlu karena untuk kelancaran dan kesempurnaan
pekerjaan yang akan datang.

B. Penerapan SMK3

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Undang-undang Ketenaga


Kerjaan yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai
penerapan SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja)
bidang layanan jasa konstruksi, maka diwajibkan bagi konsultan yang melaksanakan
pekerjaan mengikuti JAMSOSTEK.
C. Penjelasan Pelengkap

Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (Terms of
Reference) ini akan diberikan atau dapat ditanyakan pada saat Acara Aanwijzing
(penjelasan) di kantor dan di lapangan.

D. Hal-hal lain yang tidak disebutkan dalam KAK ini perlu dilaksanakan sesuai dengan
SIN/SK-SNI yang berkaitan serta berpedoman pada persyaratan yang dikeluarkan
oleh Ditjen SDA dan persyaratan teknis yang umum berlaku di Indonesia saat ini,
namun dalam pelaksanaannya diperlukan fleksibilitas yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.

E. Jika diperlukan, penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan


pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut : dimana ada kegiatan yang
bersifat baru atau dengan menggunakan perangkat teknologi yang baru, sehingga
memerlukan alih teknologi.

Makassar, Oktober 2020

Kepala Satker
BBWS Pompengan Jeneberang

Adenan Rasyid, ST, MT


Nip. 197207111999031004
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai