PEKERJAAN:
SID/DD EMBUNG P. KISAR, KAB. MALUKU BARAT
DAYA, PROV. MALUKU
1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI WILAYAH SUNGAI MALUKU
PPK PERENCANAAN DAN PROGRAM
Jalan Mr. Chr. Soplanit No. 4 Rumah Tiga - Ambon Fax. (0911) 3825022 Telp. (0911) 3825019
kkk
2
URAIAN PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dengan memanfaatkan kondisi Topografi daerah cekungan pada dataran-dataran berbukit
untuk menampung air saat hujan turun dan memanfaatkan air tersebut saat Kemarau.
Embung (Waduk Kecil) merupakan sala satu Alternatif solusi penyediaan air. Dengan
adanya Embung maka air hujan yang terbuang sertiap tahun dapat di tampung dan di
mamfaatkan untuk bermacam-macam keperluan seperti:
a. Irigasi,
b. Air Minum Manusia,
c. Air Minum Hewan,
d. Kebun,
e. Untuk mencegah banjir pada bagian hilir dari lokasi Embung yang merugikan daerah
pemukiman, jalan ataupun lahan lain.
f. Untuk mencegah erosi dan bahan endapan dari bagian hulu rencana embung pada
sekitar aliran sungai.
g. Meninggikan muka air tanah pada daerah sekitar genangan Embung.
Kabupaten Maluku Barat Daya mempunyai potensi lokasi embung, yang dapat
dimanfaatkan secara optimal bagi masyarakat. Balai Wilayah Sungai Maluku dalam
kegiatan perencanaan dan program pada tahun Anggaran 2020 akan melakukan
“SID/DD Embung P. Kisar, Kab. Maluku Barat Daya, Prov. Maluku”
3
3. SASARAN
Terwujudnya dokumen perencanaan detail embung P. Kisar yang lengkap untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan peningkatan fungsi layanan sarana dan prasarana air
bersih, irigasi ataupun konservasi.
4. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan berada pada Pulau Kisar, Kab. Maluku Barat Daya, Prov. Maluku.
5. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan DIPA APBN Satuan Kerja Balai Wilayah
Sungai Maluku, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2020 dengan dana sebesar Rp. 2.479.113.000,- (Dua
Milyar Empat Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Seratus Tiga Belas Ribu Rupiah).
DATA PENUNJANG
7. DATA DASAR
Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara mengukur, mengamati dan
menganalisa parameter hidrologi, geologi dan geodesi dengan mempertimbangkan
kondisi lingkungan dan kegiatan Pembangunan Embung P. Kisar Kab. Maluku Barat
Daya, Prov. Maluku.
Data Sekunder
Data sekunder yang dipergunakan dalam studi ini diperoleh dari hasil penelitian survey
atau kegiatan sejenis pada tingkat pusat dan daerah maupun instansi-instansi terkait
antara lain:
Stasiun meteorology setempat (Badan Meteorologi dan Geofisika)
Direktorat Geologi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM
Dinas Kehutanan Prov. Maluku
Balai Wilayah Sungai Maluku
4
BPKH Wilayah IX Ambon
Badan Pusat Statistik Prov. Maluku
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kab. Maluku Barat Daya
Dinas Lingkungan Hidup Kab. Maluku Barat Daya
Camat terkait di Kab. Maluku Barat Daya
8. STANDAR TEKNIS
Standar teknis yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan adalah pedoman, kriteria
dan standar yang berlaku di Indonesia pada saat ini. Penerapannya harus di pertimbangkan
untung-rugi, kemudahan sistem operasi dan pemeliharaan, tepat guna dan biaya kontruksi
yang paling menguntungkan dengan mengikuti kriteria dan standar perencanaan yang
diterbitkan Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar/Kriteria Perencanaan (KP) yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Standar lainnya yang berlaku.
Apabila diperlukan perubahan standar teknis diatas, harus dengan Persetujaun Direksi.
5
j. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 94/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Penyusunan
dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.
7
Alat ukur sudut yang harus digunakan adalah Teodolit T2 Wild atau
yang sejenis.
Pengukuran jarak dilakukan dengan roll meter.
Ketelitian linier Poligon 1 : 5.000.
6) Pengukuran Poligon
Pengukuran mengikuti jalur layout yang telah ditentukan dengan
pemasangan patok setiap 100 m.
Penempatan alat ukur tepet di atas paku pada patok. Untuk pengambilan
jarak sudut, alat ukur di arahkan pada paku di atas patok. Apabilah paku tidak
kelihatan dapat di gunakan unting-unting.
Pengukuran di lakukan dengan sistem Poligon yang dimulai dan di akhiri
pada BM ysng telah di ketahui koordinat dan Azimuthnya.
Semua Bench Mark baik yang telah ada maupun yang akan di pasang harus
di lalui Poligon, Apabilah terletak dalam jalur atau dekat dengan jalur
Poligon.
Pengukuran sudut Poligon menggunakan cara dua seri ganda.
Pengukuran jarak antar Patok di lakukan dengna Pita Ukur Baja, Dilakukan
pergi dan pulang.
Toleransi yang diperbolehkan untuk kesalahan penutup sudut adalah 10n
detik, dimana n adalah jumlah titk sudut.
9
7) Pengukuran Sifat Datar.
Pengukuran dilakukan dengan cara Stan ganda dan pulang pergi dan di buat
terikat dengan Bench Mark yang di ketahui Elevasinya.
Semua Titik Poligon harus di ambil tingginya, Demikian juga perubahan
tinggi sepanjang jalur Trase harus di ambil tingginya.
Alat ukur di dirikan di tengah-tengah antara dua Rambu yang didirikan di atas
paku pada Patok.
Tinggi Patok di atas tanah harus di ukur untuk mendapatkan Elevasi tanah
pada lokasi Patok tersebut.
Data yang di catat adalah Pembacaan ketiga Benang Silang, Yakni benang
atas, Bawah dan tengah.
Selisih Stand 1 dan 11 harus lebih kecil atau sama dengan 2 mm dan selisih 2
BT dengan BB harus lebih kecil atau sama dengan 2 mm.
Toleransi yang di perbolehkan untuk kesalahan penutup adalah 8D mm,
Dimana D adalah jarak dalam Km.
Pengukura sifat datar dulakukan setelah Bench Mark terpasang.
3. Penggambaran
a) Penggambaran hasil pengukuran di buat di atas kertas A1 (594 mm x 841 mm)
dengan ketentuan penggambaran sesuai dengan Standard penggambaran yang
diterbitkan Oleh Direktorat Jenderal Pengairan.
b) Gambar di buat dengan skala sebagai berikut :
Peta Situasi Areal Genangan : Skala 1 : 500
Pot memanjang : Skala 1 : 1000 (H)
Skala 1 : 100 (V)
Pot. Melintang : Skala 1 : 100.
4. Produk Yang harus di serahkan untuk kegiatan pengukuran Topografi, Adalah :
a) Peta Situasi Areal Genangan
b) Potongan Memanjang as rencana Embung, Jaringan Distribusi dan jalan masuk.
c) Potongan Melintang as rencana Embung, Jaringan Distribusi dan jalan masuk.
d) Buku Ukur.
e) Laporan Topografi (termasuk didalamnya Diskripsi Bench Mark)
11
b. Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah.
1. Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah terdiri atas pekerjaan:
a) Pemetaan Geologi
b) Investigasi Bor inti 115 m
c) Sondir 30 titik dan Handboring 9 titik
d) Sumur Uji 4 titik
e) Uji Laboratorium.
Sesuai dengan Persyaratan Teknis PT-03 yang diterbitkan Oleh Direktorat Jendral
Pengairan, Ada beberapa hal yang harus di perhatikan saat melaksanakan kegiatan
di atas seperti yang di jelaskan di bawah ini.
a) Penyelidikan Lapangan
1) Pengambilan Contoh Tanah
Untuk mengadakan penelitian tanah Laboratorium, Pengambilan contoh tanah
ini sangat penting sekali, Selain Untuk mengetahui sifat dan jenis tanahnya juga
untuk perkiraan dalam Elevasi hasil penelitian tanahnya. Sehingga pengambilan
contoh tanah ini mutlak di lakukan.
c. Pemetaan GIS
Pekerjaan mengukur tanah dan pemetaan (Survei dan pemetaan) meliputi pengambilan/
pemindahan data-data dari lapangan ke peta atau sebaliknya. Pengukuran yang akan
dipelajari dibagi bagi dalam pengukuran mendatar dari titik titik yang terletak diatas
permukaaan bumi, dan pengukuran tegak guna mendapatkan beda tinggi antara titik titik
yang diukur diatas permukaan bumi yang tidak beraturan, yang pada akhirnya dapat
digambar diatas bidang datar (Peta). Ilmu ukur tanah merupakan ilmu sebagai dasar dalam
melaksanakan pekerjaan survey atau ukur mengukur tanah dalam bidang teknik sipil
g. Analisa Data
1. Analisa Data Hasil Pengukuran Topografi.
Dari gambar dan data hasil pengukuran Topografi dan pemetaan situasi Detail di
lakukan analisa Alternatif lokasi as Embung, Perkiraan volume Tampungan dan Luas
Daerah Genangan, Letak Bangunan Pelimpah, Sistem Pengelak beserta Pengelak
15
beserta Lay Outnya, Jalur Distribusi dan Lokasi-Lokasi Bak Penampungan serta jalan
masuk.
2. Analisa Data Hidrologi.
Analisa Hidrologi ini meliputi Analisa Evapotranspirasi, Curah hujan rancangan dan
efektif, Debit rancangan dan andalan, Kebutuhan air, Neraca air, Rating Curve,
Penelurusan banjir di Waduk, Sedimentasi Waduk, dsb.
3. Analisa Data Hasil Penyelidikan Geotek dan Mektan
Analisa ini meliputi analisa kondisi Geotek/Mektan (Kondisi kekuatan tebing dan
pondasi di lokasi alternatif rencana as Embung), Letak lokasi Quarry Site dan Borrow
Area beserta Volume Bahan Timbunan.
4. Analisa Kimia dan Biologi Lingkungan.
Survey Kimia dan Biologi Lingkungan perlu dilakukan mengingat bahwa kandungan
air terkait erat dengan pemanfaatan masyarakat ditempat tersebut.
h. Perencanaan Rinci
Dalam melakukan perencanaan rinci, Konsultan harus berpedoman pada standar yang di
berlaku di indonesia. Bila di gunakan Referensi yang lain, Harus dengan persetujuan
Direksi perencanaan rinci ini meliputi :
1. Perencanaan Embung mencakup perencanaan untuk menentukan :
a) Tipe dan Jenis Embung
b) Karakteristik Hidrolis Pelimpah
c) Tanggul Banjir
d) Bangunan Pengambilan
e) Tingkat Kestabilan
f) Pedoman Operasi dan pemeliharaannya
g) Dan sebagainya.
2. Perencanaan Jaringan Distribusi mencakup perencanaan untuk :
a) Pembuatan Lay-Out Jaringan Distribusi
b) Rencana Trase
c) Kapasitas Saluran/Pipa
d) Jenis Konstruksi
e) Bangunan pelengkap yang di perlukan.
f) Dan sebagainya.
3. Perencanaan Jaringan Distribusi mencakup perencanaan untuk :
a) Rencana Trase jalan masuk, Termasuk lahan yang harus di bebaskan untuk jalan
masuk.
b) Jenis Kontruksi
c) Bangunan pelengkap yang di perlukan
16
d) Dan sebagainya.
4. Produk yang harus di serahkan untuk kegiatan ini adalah :
a) Gambar Perencanaan : Embung, Jaringan Distribusi dan jalan masuk.
b) Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Embung
c) Nota Perencanaan
d) Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya
e) Spesifikasi Teknik (mencakup antara lain metode pelaksanaan pekerjaan serta jenis
dan jumlah peralatan).
12. KELUARAN
Analisa kebutuhan air tampungan di wilayah studi
Kelayakan ekonomis
Desain teknis tampungan dan saluran distribusi embung
17
14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI
Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi berupa bahan habis pakai, kendaraan,
dan laboratorium.
a. Peralatan
b. Material
18
Personil Konsultan yang di tugaskan harus memenuhi persyaratan berikut :
a. Tenaga Ahli
1) Ketua Team : 1 (satu) orang
Seorang Ketua Tim, bertindak sebagai ketua tim serta mempunyai motivasi
tinggi, berkemampuan memimpin dan dapat bekerja sama dengan pihak-pihak
lain serta dapat memecahkan segala persoalan yang akan timbul.
Pemimpin tim harus dapat mengkoordinir pekerjaan dan menentukan Standar
yang seragam untuk pekerjaan yang dilakukan oleh anggota Tim.
Mengkoordinasi seluruh aktifitas Tim dalam mengelolah seluruh kegiatan di
lapangan dan kantor.
Memanajerial, mengatur, menentukan rencana-rencana pengembangan sumber
daya air dan mampu memimpin timnya untuk memadukan kerjasama dengan
pihak terkait secara baik.
Mengarahkan seluruh anggota team dalam menyiapkan laporan yang
diperlukan.
Mengumpulkan dan mengkaji serta mengevaluasi data baik data skunder
maupun data primer.
Menyiapkan rencana kerja dan Jadual kegiatan lapangan serta berkoordinasi
dengan Direksi Pekerjaan.
Melaksanakan presentasi dan asistensi dengan direksi pekerjaan yang telah
dilaksanakan
Mengkaji ulang serta pengecekan keseluruhan hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan bertanggug jawab terhadap hasil pekerjaan.
Menghitung volume pekerjaan dan mampu membuat rekayasa serta analisa
hidrolika.
Mengarahkan tim dalam studi dan detail desain yang dilakukan dalam pekerjaan
ini
Personil yang di usulkan untuk posisi Tenaga Ahli harus mempunyai motivasi
secara penuh, mempunyai kemampuan memimpin dan mampu bekerja sama
dengan disiplin Ilmu lainnya.
Menyusun laporan-laporan secara periodik.
19
Dapat melaksanakan collecting data sekunder seperti: Data hujan, Klimatologi,
peta DAS dan lain lain yang berkaitan dengan analisa hidrologi.
Dapat melakukan analisa data curah hujan, debit rancangan, data klimatologi
serta data penunjang lainya dan bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan
analisa hidrologi.
Dapat menyiapkan laporan hasil analisa hidrologi beserta rekomendasi yang
diperlukan team desain serta menyiapkan laporan hidrologi
20
Menyiapkan laporan-laporan yang terkait keahliannya.
Partisipasi di setiap asistensi dan diskusi, termasuk dalam penyiapan materinya
21
b. Tenaga Teknis
1) Ass. Ahli Hidrolika: 1 (satu) Orang
Membantu Ahli Hidrolika dalam perencanaan, analisa dan rekayasa hidrolika
22
18. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
DISKUSI LAPORAN
2. PENDAHULUAN (PRELIMINARY
REPORT)
PEKERJAAN PENGUMPULAN
3. DATA SURVEY DAN
INVESTIGASI
DISKUSI LAPORAN
4. PERTENGAHAN
(INTERMEDIATE REPORT)
PEKERJAAN PENGOLAHAN
5.
DATA
DISKUSI LAPORAN AKHIR
6.
(FINAL REPORT)
LAPORAN
23
21. LAPORAN ANTARA
Laporan Antara memuat: hasil semetara pekerjaan SID/DD Embung P. Kisar Kab.
Maluku Barat Daya, Prov. Maluku. Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 120
(setarus dua puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
24
25. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan yang tertera pada dokumen KAK
ini.
25