BAB I
PENDAHULUAN
yang melibatkan banyak pihak harus juga menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Oleh
karenanya, untuk mengantisipasi permasalahan pemenuhan kebutuhan air pada saat ini,
perlu dilaksanakan suatu sistim pengelolaan alokasi air yang selain menggunakan
pendekatan hidroteknik juga memperhatikan fungsi-fungsi manajemen.
dirangkum dalam formulir A-02. Mengisi form A-01 – A-09 dengan prioritas A-02 dan
A-02A.
− Penghitungan neraca air, dilakukan menggunakan perangkat lunak (software)
termasuk spreadsheet.
− Rencana alokasi air : hasil perhitungan neraca air dijadikan dasar untuk menghasilkan
rencana alokasi air dalam bentuk rencana penyediaan air rinci dengan berbagai
macam skenario yang membuat informasi alokasi debit pada setiap titik pengambilan
dan status pemenuhannya pada setiap periode waktu tertentu.
− Rencana alokasi air rinci disusun berbagai kondisi ketersediaan sebagai berikut :
1. Kondisi maksimal, normal, dan kering
2. Pada kondisi defisit air, dapat dilakukan pengaturan sesuai dengan
ketersediaan air berdasarkan skala prioritas.
− Pembuatan model Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) dan Rencana Alokasi Air Rinci
(RAAR) yang terintegritas.
Kegiatan D : Penyusunan Laporan dan Diskusi
− Penyusunan Laporan Pendahuluan, Kemajuan Pekerjaan (Bulanan), Laporan Antara,
Laporan Akhir, Laporan Penunjang (Laporan Neraca Air, Laporan Model Alokasi Air
dll.)
− Penyusunan Dokumen RAAT Alokasi Air DAS Serayu
− Diskusi Laporan