KATA PENGANTAR
Dalam rangka pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi air tanah,
perlu disusun rencana pembiayaan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan irigasi air tanah, didasarkan pada angka kebutuhan nyata di lapangan.
Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) perlu disusun
setiap tahun berdasarkan perhitungan volume hasil penelusuran inventarisasi
dan audit teknis/penilaian kinerja jaringan irigasi air tanah, harga standar biaya
umum, dan harga satuan standar yang berlaku di wilayah setempat.
Petunjuk teknis (Juknis) ini merupakan petunjuk yang memuat teknik dan urutan
langkah penyusunan AKNOP jaringan irigasi air tanah. Dengan telah tersusunya
petunjuk teknis ini diharapkan para pengelola irigasi dapat memahami maksud,
tujuan, sasaran, serta memiliki kesamaan persepsi, dalam penyusunan AKNOP
jaringan irigasi air tanah sesuai standar yang berlaku, dan kondisi nyata di
lapangan.
Apabila ada hal-hal yang belum jelas dalam penggunaan petunjuk teknis
penyusunan AKNOP jaringan irigasi air tanah ini, dapat menghubungi Direktorat
Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Kepada
Tim penyusun, Narasumber dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
Petunjuk Teknis ini diucapkan terima kasih.
i
TIM PENYUSUN
NO NAMA KETERANGAN
ii
DAFTAR ISI
iii
5.2.3 Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan ……………………………. 39
BAB 6 REKAPITULASI AKNOP JIAT …………………………………….. 40
BAB 7 PENUTUP …………………………………………………………….. 42
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
2
d. Saluran Irigasi Air Tanah
Saluran Irigasi Air Tanah adalah bagian dari jaringan irigasi air tanah yang
dimulai setelah bangunan pompa sampai lahan yang diairi.
e. Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah (disesuaikan
dengan jenis bangunan)
1) Operasi Jaringan Irigasi Air Tanah
merupakan upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya,
termasuk kegiatan operasi pompa dan mesin penggerak,
membukamenutup pintu bangunan pembagi/box pembagi, menyusun
rencana tata tanam, menyusun giliran, menyusun rencana pembagian air,
melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau,
dan mengevaluasi.
2) Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah
Pemeliharaan Jaringan Irigasi adalah upaya menjaga dan
mengamankan jaringan irigasi agar selalu berfungsi dengan baik guna
memperlancar pelaksanaan operasi dan memperhatikan kelestariannya.
f. Pengelola Jaringan Irigasi Air Tanah adalah BBWS/BWS/Dinas yang
membidangi irigasi, baik itu pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
sesuai kewenangannya.
g. P3AT adalah perkumpulan petani pemakai air tanah merupakan
kelembagaan pengelolaan irigasi air tanah yang menjadi wadah petani
pemakai air tanah dalam suatu daerah pelayanan irigasi air tanah yang
dibentuk oleh petani pemakai air tanah sendiri secara demokratis, termasuk
lembaga local pengelola irigasi.
h. Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) Irigasi Air
Tanah adalah perencanaan pembiayaan operasi dan pemeliharaan jaringan
irigasi air tanah didasarkan atas kebutuhan aktual pembiayaan operasi dan
pemeliharaan tiap bangunan dan tiap ruas saluran untuk mempertahankan
kondisi dan fungsi jaringan irigasi air tanah berdasarkan penelusuran jaringan
dengan memperhatikan partisipasi perkumpulan petani pemakai air tanah.
3
1.5 Acuan Normatif
Acuan normatif penyusunan AKNOP adalah:
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2019 tentang
Sumber Daya Air;
b. Undang-Undang Pemerintah Daerah No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 13Tahun 2020 tentang Organisasi dan tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
09 Tahun 2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
06 Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air
dan Bangunan Pengairan;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.23 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Aset Irigasi;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.17 Tahun 2015 tentang Komisi Irigasi;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.18 Tahun 2015 tentang Iuran Eksploitasi dan Pemeliharaan Bangunan
Pengairan;
l. Permen ESDM No. 2 Tahun 2017 tentang Cekungan Air Tanah di
Indonesia; dan
m. Permen PUPR No. 30 Tahun 2015 tentang Pengembangan dan
Pengelolaan Irigasi.
4
BAB 2 BAB II……….
KONSEP DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI AIR TANAH
5
Gaji/Upah/Honor
Operasional Kantor
Manajemen Penyelenggaraan
Sarana Pelaksanaan Operasi dan
Operasi dan Pemeliharaan
JIAT Pemeliharaan
Kegiatan Pendukung Operasi dan
Pemeliharaan
(Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan) JIAT
Perlengkapan Kerja
Manajemen Pelaksanaan Peralatan Kerja
Operasi dan Pemeliharaan Kegiatan Pembentukan/Update
JIAT
Data Pendukung Operasi dan
Pemeliharaan
Pembinaan Petugas OP
Inventarisasi Jaringan
Perencanaan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi Air Tanah
Pelaksanaan Pemeliharaan
Pemeliharaan Rutin Bersifat
Perawatan
Pemeliharaan Rutin Bersifat
Perbaikan Ringan
Pemeliharaan Berkala Bersifat
Pemeliharaan JIAT
Perawatan
Pemeliharaan Berkala Bersifat
Pernbaikan
Pemeliharaan Berkala Bersifat
Penggantian
Penanggulangan/Perbaikan
Darurat (sifatnya kecil/bencana
kecil)
Pemantauan, Evaluasi, dan
Pelaporan Kegiatan
Pemeliharaan
6
2.2 Prosedur AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah
Pelaksanaan penyusunan AKNOP dilakukan secara bertahap mulai dari
perencanaan, sinkronisasi, usulan program dan penganggaran serta pelaksanaan
OP JIAT sesuai dengan AKNOP JIAT yang telah disusun. Adapun penyusunan
AKNOP JIAT sesuai dengan prosedur adalah sebagai berikut dan dengan detail
disajikan dalam gambar 2.2:
Tahun ke n-2 : Perencanaan AKNOP
Perencanaan AKNOP dilakukan dengan memenuhi kebutuhan operasi dan
pemeliharaan secara memadai.
Tahun ke n-1 : Sinkronisasi dan Usulan Pemrograman serta Penganggaran.
Tahun ke n : Pelaksanaan OP dengan anggaran sesuai dengan AKNOP
7
2.3 Perhitungan AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah
Perhitungan dan usulan disajikan dalam dalam lembar kerja yang
dirangkum dalam bentuk microsoft excel (AKNOP.XLXM). Microsoft excel
AKNOP.XLXM dapat terdiri sheet sebagai berikut :
1. 00-Daftar Isi : Daftar Isi
2. 01-Data Teknis : Data Teknis jaringan irigasi air tanah dan
Bendung
3. 02-AKNOP-Bendung :Perhitungan AKNOP untuk bangunan utama
4. 03-AKNOP-Jaringan irigasi air tanah : Perhitungan AKNOP untuk
jaringan utama
5. Lampiran – lampiran :
a. Lampiran A. Daftar Harga
(A01-DUBP – Daftar Upah Bahan, Peralatan, dll)
(A01-DUBP – Pintu Daftar Upah Bahan, Peralatan, dll - Pintu)
8
(C02-BOQ Bangunan Perhitungan Volume Pekerjaan (Bill of Quantity)
Bangunan)
9
BAB 3 BAB III….
MANAJEMEN PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Manajeman pelaksanaan operasi dan pemeliharaan merupakan kegiatan
koordinasi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi air tanah di
lapangan. Koordinasi yang dilakukan tidak sebatas antara pimpinan dengan
tenaga pelaksana saja atau sesama tenaga pelaksana, tetapi juga koordinasi
dengan P3AT. Manajeman pelaksanaan operasi dan pemeliharaan ini
dilaksanakan oleh pengamat didukung oleh tenaga, sarana dan pendanaan yang
memadai.
Komponen dalam pelaksanaan manajemen operasi dan pemeliharaan
JIAT meliputi gaji/upah/honor, operasional kantor, sarana pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan, serta kegiatan pendukung operasi dan pemeliharaan yang
secara detail akan dijelaskan pada bab ini.
3.1 Gaji / Upah / Honor
Komponen dalam pembayaran gaji/upah/honor terdiri dari honor tim
pelaksana kegiatan lapangan, upah petugas op (harian) dan uang lembur. Dalam
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan JIAT, pengamat merupakan pusat
koordinasi di lapangan dibantu oleh pelaksana kegiatan yang terdiri dari:
a. Pegawai negeri sipil,
b. Pekerja harian sebagai petugas OP
c. Pekerja harian lepas.
10
d. Uang lembur untuk kegiatan piket operasi siaga pengaturan
pembagian air pada masa kekeringan. Pada saat terjadi kekeringan maka
kegiatan koordinasi operasi dan pemeliharaan akan meningkat, sehingga
diperlukan kerja lembur.
1) Setiap wilayah kerja JIAT dipimpin oleh Pengamat dibantu oleh maksimal
5 staf dengan wilayah kerja untuk areal layanan JIAT seluas 5.000 - 7.500 Ha.
Struktur Organisasi :
12
a. Pengamat/ UPTD/ setingkat:
− Kendaraan roda empat (pick up);
− Alat komunikasi.
b. Juru/Mantri Pengairan:
− Sepeda motor;
− Rumah; dan
− Alat komunikasi.
c. OPAT, Mekanik/Asisten :
− Sepeda; dan
− alat komunikasi.
13
b) Sewa perangkat komputer dan printer
c) Bahan (cartridge dan kertas HVS)
Komputer dan perangkat tersebut diatas diharapkan mampu mengolah
data, mengunduh gambar peta satelit, dan menginterpretasi GPS
3. Komunikasi
Komunikasi diperlukan dalam koordinasi pada saat pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan (normal, banjir, kekeringan, dan pelaksanaan konstruksi).
Fasilitas yang didapatkan adalah :
a) Alat komunikasi yang ada
b) Sewa Alat Komunikasi yang Ada
c) Keperluan perkantoran
d) Bahan
5. Perlengkapan kerja
Perlengkapan kerja meliputi
a) Bahan;
b) Barang operasional lainnya
1) Perlengkapan kerja
● Pakaian Kerja
● Sepatu Kerja
2) APD (alat pelindung diri)
● Topi Lapangan
● Rompi
● Sepatu Boot
● Kaus Tangan
14
APD (alat pelindung diri) yang diperlukan dalam OP Irigasi permukaan
adalah (i) pelindung kepala (helm); (ii) Jas hujan; (iii) pelindung badan (rompi) dan
(iv) sepatu boot dan (v) pelindung tangan (sarung tangan).
e) Lain-lain.
● Kalkulator
● Senter
● Roll meter 5 m
● Roll meter 50 m
15
Tabel 3.2 Usulan AKNOP – Operasi Kantor
16
Tabel 3.3 Usulan AKNOP - Perlengkapan Kerja
17
3.4 Kegiatan Pendukung Operasi dan Pemeliharaan
1. Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No 12/PRT/M/2015, operasi
jaringan irigasi air tanah dapat dilaksanakan dengan baik harus didukung oleh :
a. Peta Wilayah Kerja Pengelolaan Irigasi sesuai dengan tugas dan
tanggung- jawab (Skala 1 : 25.000 atau disesuaikan)
b. Peta Daerah Irigasi (Skala 1 : 5.000 atau disesuaikan)
c. Skema Jaringan irigasi air tanah
d. Skema Rencana Pembagian dan Pemberian Air
e. Gambar Purna Konstruksi (as built drawing)
Selain itu, perlu juga dilakukan updating buku Manual O & P dan data
jaringan irigasi air tanah.
Data pendukung Operasi dan Pemeliharaan harus diupdate dan dilengkapi agar
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi air tanah dapat dilaksanakan. Data
pendukung OP irigasi air tanah berupa (i) peta dan skema (peta, skema jaringan
irigasi air tanah, dan skema bangunan); (ii) Manual O & P, data DI dan (iii) Gambar
As Built Drawing/ purnalaksana.
18
1) Petugas OP bersama P3AT melakukan penelusuran untuk
mengindentifikasi kerusakan-kerusakan, usulan rencana perbaikan dan skala
prioritas.
2) Penyusunan jenis-jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh
P3AT.
3) Instansi yang melaksanakan OP irigasi, dalam hal pemeliharaan
jaringan irigasi air tanah dapat dilakukan melalui kerjasama dengan P3AT.
4) P3AT dapat berperan serta dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan
irigasi air tanah dalam bentuk tenaga, bahan, atau biaya sesuai dengan
kemampuannya.
5) P3AT berperan aktif dalam pengamanan jaringan irigasi air tanah.
6) P3AT dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan pemeliharaan
jaringan irigasi air tanah primer dan sekunder dalam bentuk penyampaian laporan
penyimpangan pelaksanaan kepada dinas atau pengelola irigasi.
Agar kegiatan P3AT dalam perencanaan dan pelaksanaan OP Jaringan
Irigasi Air Tanah dapat dilaksanakan maka dilakukan :
a) Rapat Koordinasi Operasi dan Pemeliharaan
b) Fasilitasi Dokumen (data tanaman, alih fungsi lahan, luas baku
sawah)
19
BAB 4 BAB IV……….
OPERASI JARINGAN IRIGASI AIR TANAH
20
B. Perencanaan Pemberian Air Tahunan
1. Penyusunan pemberian air tahunan
Usulan Rencana Tata Tanam
Pelaksana OP irigasi dinas kabupaten/kota/provinsi/balai merencanakan
berdasarkan usulan petani yang disampaikan melalui P3AT dengan
prosedur:
a. Penyusunan Rencana Tata Tanam
1) P3AT menyusun usulan rencana tata tanam yang
diinginkan secara musyawarah bersama anggotanya dengan
mengisi blangko 01-OAT, selambat-lambatnya 2 bulan sebelum
MT-1.
2) P3AT bersama seluruh anggotanya membahas dan
menyusun Rencana Tata Tanam (RTT) dan direkap dalam
blangko 02-OAT selambat-lambatnya 1 bulan sebelum MT-1
dan dievaluasi serta dikoordinasikan dalam Komisi Irigasi
kabupaten/kota atau provinsi guna menentukan Rencana Tata
Tanam Tahunan.
2. Pembahasan pemberian air tahunan
a. Komisi Irigasi kabupaten/kota atau provinsi
mengkoordinasikan usulan-usulan dari P3AT dalam rapat penentuan
RTT Tahunan dalam satu daerah irigasi air tanah. Dalam penentuan RTT
Tahunan tersebut agar mempertimbangkan ketersediaan air tanah,
rencana pemeliharaan jaringan irigasi air tanah, hama dan penyakit
tanaman. Pihak-pihak penyedia sarana produksi pertanian mengacu
kepada RTT Tahunan yang ditetapkan.
b. RTT Tahunan termasuk Rencana Tata Tanam Detail (RTTD).
RTT Tahunan ini diusulkan ke bupati/walikota atau gubernur untuk
ditetapkan.
3. Penetapan rencana pemberian air
a. Setelah ada kesepakatan dalam rapat komisi irigasi maka disusun
penetapan melalui SK bupati/walikota atau gubernur tentang Rencana
Tata Tanam Tahunan. SK tersebut sebagai dasar dalam menyusun
rencana pembagian.
21
4. Sosialisasi rencana pemberian air tahunan
a. Hasil koordinasi ini disosialisasikan kepada para anggota P3AT
untuk dapat dilaksanakan pada daerah irigasi air tanah yang
bersangkutan.
b. Masing-masing P3AT mensosialisasikan kesepakatan RTT
Tahunan tersebut kepada anggota P3AT.
22
Tabel 4.1 Usulan AKNOP – Perencanaan Operasi Tahunan
23
menggunakan Blangko 04-OAT dan direkap dalam Blangko 05-OAT. Pencatatan
debit ini dilakukan setiap hari dan dilaporkan setiap 10 hari atau 15 hari sekali.
24
Tabel 4.2 Usulan AKNOP - Pelaksanaan Operasi Tahunan
25
C. Evaluasi Kinerja Sistem Irigasi Air Tanah
Evaluasi kinerja sistem irigasi air tanah setiap daerah irigasi ini
dilaksanakan setiap tahun dengan menggunakan formulir yang ditetapkan.
Contoh usulan AKNOP Monitoring dan evaluasi disajikan pada Tabel 4.3.
26
BAB 5 BAB V……
PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI AIR TANAH
5.1 Definisi Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah
Pemeliharaan jaringan irigasi air tanah berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015 didefinisikan
sebagai berikut :
Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan
jaringan irigasi air tanah agar selaludapat berfungsi dengan baik guna
memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya melalui
kegiatan perawatan, perbaikan, pencegahan dan pengamanan yang harus
dilakukan secara terus menerus.
27
B. Inspeksi Prasarana Jaringan Irigasi Air Tanah
Juru/Mantri Pengairan dibantu oleh PJAT melaksanakan inspeksi
prasarana jaringan irigasi air tanah dengan menggunakan Blangko 01-PAT.
Dilakukan setiap 10 hari sekali atau 15 hari sekali. Inspeksi prasarana jaringan
irigasi air tanah disajikan pada Tabel 5.2
Tabel 5.2 Usulan AKNOP - Inspeksi Jaringan irigasi air tanah
28
D. Pengukuran dan Pembuatan Detail Desain Perbaikan Jaringan irigasi
air tanah
1. Survei dan Pengukuran
Pelaksana OP irigasi di BBWS/BWS/Dinas PSDA
Provinsi/Kab/Kota melaksanakan survei dan pengukuran jaringan irigasi
air tanah secara sederhana atau dengan menggunakan alat bantu ukur
waterpass/ theodolite untuk rancangan detail desain dan penggambaran.
Hasil survei ini disajikan dalam bentuk laporan yang dilengkapi dengan
foto.
29
Usulan AKNOP - Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan, Pengukuran dan
Pembuatan Detail Disain dan Pembuatan Program AKNOP disajikan pada Tabel
5.4.
Tabel 5.4 Usulan AKNOP - Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan,
Pengukuran dan Pembuatan Detail Disain dan Pembuatan Program AKNOP
30
E. Pembuatan AKNOP
Pengelola JIAT melakukan kordinasi pembuatan AKNOP bersama
dengan pelaksana lapangan.
31
Pencegahan jaringan irigasi air tanah disajikan pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6 Pencegahan Jaringan irigasi air tanah
32
Usulan AKNOP - pengamanan jaringan irigasi air tanah disajikan pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Usulan AKNOP – Pengaman Jaringan irigasi air tanah
33
Kebutuhan pelumas seperti pada Tabel 5.10
Tabel 5.10Kebutuhan Bahan Pelumasan
b. Pemberian Minyak Pelumas (PBU) -
- Bahan -
▪ Olie SAE 90 =( - pintu draft > 2 m x 0,07 liter/kali/tahun +
(cek link) - pintu drat 1 s/d 2 m x 0,06 liter/kali/tahun +
- pintu drat <1 m x 0,05 liter/kali/tahun ) x
72 kali/tahun - liter 16.000 -
▪ Olie SAE 20 =( .... pintu draft > 2 m x 0,03 liter/kali/tahun +
.... pintu drat 1 s/d 2 m x 0,02 liter/kali/tahun +
.... pintu drat <1 m x 0,01 liter/kali/tahun ) x
72 kali/tahun - liter 16.500 -
▪ Dexlite/Solar =( .... pintu draft > 2 m x 0,20 liter/kali/tahun +
.... pintu drat 1 s/d 2 m x 0,15 liter/kali/tahun +
.... pintu drat <1 m x 0,10 liter/kali/tahun ) x
72 kali/tahun - liter 10.200 -
▪ Paslin/Stempet =( .... pintu draft > 2 m x 0,05 kg/kali/tahun x
.... pintu drat 1 s/d 2 m x 0,03 kg/kali/tahun x
.... pintu drat <1 m x 0,02 kg/kali/tahun x
72 kali/tahun - kg 90.000 -
- Peralatan -
▪ Sikat baja = - PBU x 2 bh/tahun - bh 10.000 -
▪ Kuas 2”- 4” To. 12 = - PBU x 2 bh/tahun - bh 7.500 -
34
1. Juru/Mantri Pengairan dibantu oleh PPA/POB untuk bangunan
pengatur/bendung, sedangkan Pekarya untuk bangunan pelengkap dan saluran.
2. Perbaikan dilakukan sesuai dengan tingkat kerusakan di lapangan.
3. Indikator :Tidak ada kebocoran dan rembesan
35
Tabel 5.12 Usulan AKNOP - Pengecatan Pintu
5. Pemeliharaan Berkala - Bersifat Perawatan 340.000
a. Pengecatan pintu (1 kali dalam setahun) -
- Bahan untuk Pengecatan -
▪ Kuas 2"-4" To. 12 = 0,01 .... pintu besar +
2x ..... pintu kecil } - bh 7.500 -
=
▪ Cat besi =( - pintu besar x 0,80 liter/kali/tahun +
- pintu kecil x 0,50 liter/kali/tahun )
1 kali/tahun - liter
Berat jenis cat 1,500 kg/l - kg 30.000 -
▪ Minyak Cat =( - pintu besar x 0,50 liter/kali/tahun +
- pintu kecil x 0,25 liter/kali/tahun ) x
1 kali/tahun - liter 11.000 -
▪ Ampelas =( - pintu besar x 1,50 Lbr/kali/tahun x
- pintu kecil x 1,00 Lbr/kali/tahun )x
1 kali/tahun - Lbr 7.600 -
▪ Ter =( - pintu besar x 0,50 L/kali/tahun x
Residu atau ter - pintu kecil x 0,25 L/kali/tahun) x
1 kali/tahun - L 35.000 -
36
Tabel 5.14 Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala yang Bersifat Perbaikan
6. Pemeliharaan Berkala - Bersifat Perbaikan (Kontraktual)
a. Pencucian Sumur -
Untuk pencucian sumur dapat dilaksanakan secara kontraktual dan bagi BBWS/BWS yang memiliki peralatan sendiri dapat dilaksanakan secara swakelola
d. Perbaikan fasilitas pendukung seperti rumah pompa, pagar, kantor dan rumah jaga -
Outcome
Output
m² buah m²
I. Kantor Pengamat/UPT 1 50 Pek. .....
.............. pek .....
.............. .....
.............. .....
.....
II. Rumah Dinas
1. UPT/Pengamat Pengamat 1 54 .....
.......... .... .....
.......... .... .....
.......... .... .....
2. Juru Rumah 1 36 .....
Rumah 2 36 .....
.......... .... .....
.......... .... .....
.......... ....
3. Operator Rumah 1 36 .....
Rumah 2 36 .....
.......... .... .....
.......... .... .....
.......... .... .....
III. Rumah Pompa .....
1. .....
2. .....
.....
IV.. Gudang .....
Gudang1 .....
Gudang2 .....
.....
.....
.............. .....
.....
1)
Keterangan jumlah unit
2)
luas layanan bangunan
(Setiap perbaikan disertai dengan perhitungan disain dan RAB)
(Contoh : RAB Perbaikan Jalan Inspeksi/Masuk
A01-DUBP Daftar Upah Bahan, Peralatan , dll
A01-DUBP-PintuAir Daftar Upah Bahan, Peralatan , dll - Pintu Air
B01-AHSP_SDA Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sumber Daya Air
E01-RAB-Paket-01 Contoh Rencana Anggaran Biaya
E02-RRAB-Paket-01 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
37
G. Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Penggantian
Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Penggantian meliputi :
1. Penggantian Pompa dan Pemasangan
2. Penggantian Generator Set dan Pemasangan
3. Penggantian Pintu dan Pemasangan
4. Penggantian flowmeter dan Pemasangan
5. Pergantian Pipa
6. Dan lain-lain
Pemeliharaan berkala yang bersifat pergantian dilakukan dengan
kontraktual. Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala yang Bersifat
H. Penanggulangan/Perbaikan Darurat
Apabila terjadi bencana yang merusak jaringan irigasi air tanah, maka
diperlukan penanggulangan/perbaikan darurat sebagai tindak lanjut dari blangko
05-PAT
38
Tabel 5.16 Usulan AKNOP - Penanggulangan/Perbaikan Darurat
39
BAB 6 BAB VI……
REKAPITULASI AKNOP JIAT
40
Tabel 6.1 Contoh Rekapitulasi AKNOP JIAT
41
BAB 7 BAB VII…………
PENUTUP
42