Anda di halaman 1dari 50

i

KATA PENGANTAR

Dalam rangka pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi air tanah,
perlu disusun rencana pembiayaan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan irigasi air tanah, didasarkan pada angka kebutuhan nyata di lapangan.
Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) perlu disusun
setiap tahun berdasarkan perhitungan volume hasil penelusuran inventarisasi
dan audit teknis/penilaian kinerja jaringan irigasi air tanah, harga standar biaya
umum, dan harga satuan standar yang berlaku di wilayah setempat.
Petunjuk teknis (Juknis) ini merupakan petunjuk yang memuat teknik dan urutan
langkah penyusunan AKNOP jaringan irigasi air tanah. Dengan telah tersusunya
petunjuk teknis ini diharapkan para pengelola irigasi dapat memahami maksud,
tujuan, sasaran, serta memiliki kesamaan persepsi, dalam penyusunan AKNOP
jaringan irigasi air tanah sesuai standar yang berlaku, dan kondisi nyata di
lapangan.
Apabila ada hal-hal yang belum jelas dalam penggunaan petunjuk teknis
penyusunan AKNOP jaringan irigasi air tanah ini, dapat menghubungi Direktorat
Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Kepada
Tim penyusun, Narasumber dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
Petunjuk Teknis ini diucapkan terima kasih.

Jakarta, Mei 2022


Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan

Adenan Rasyid, ST., MT.

i
TIM PENYUSUN

NO NAMA KETERANGAN

1 Adenan Rasyid, ST, MT. Pengarah

2 Elroy Koyari, S.T., MT. Penanggung Jawab

3 Ir. Suri Sudarmadiyah, MT. Ketua Tim

4 Widya Utaminingsih, SP., MPSDA Sekretaris

5 Ir. Arif Rahman, ME Anggota

6 Riswanto Rosi, S.T., MPSDA Anggota

7 Dadang Ridwan, S.T., MPSDA Anggota

8 Edwin Alexander, STP., MPSDA Anggota

9 Lolo Wahyu Resdiatmoko, S.T., M.Si. Anggota

10 Lilik Muzdalifah, S.T., MPSDA Anggota

11 Tsabitah Aditya, S.T.,MPSDA Anggota

12 Heru Ramanda, S.T.,M.Sc. Anggota

13 Khourie Widiasari, SH., M.Sc Anggota

14 Nur Widayati, S.O.,M.T. Anggota

15 Risma Lupita Sari, S.T. Anggota

16 Pralestika Dwi Kusumandary,ST, MT. Anggota

17 Basuki Wiyono, S.Kom Anggota

18 Gallardio Taniago Tutuarima, S.T. Editor

19 Ir. Djito, Sp.1 Narasumber

20 Ir. Arif Budiyo, Sp.1 Narasumber

Jakarta, Mei 2022


Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan

Adenan Rasyid, ST., MT.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i


TIM PENYUSUN .……………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… vi
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………. 1
1.2 Ruang Lingkup ………………………………………………………. 2
1.3 Maksud dan Tujuan …………………………………………………. 2
1.4 Istilah dan Definisi …………………………………………………… 2
1.5 Acuan Normatif ………………………………………………………. 4
BAB 2 KONSEP DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI AIR TANAH … 5
2.1 Komponen AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah …………………… 5
2.2 Prosedur AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah …………………….. 7
2.3 Perhitungan AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah …………………. 8
BAB 3 MANAJEMEN PELAKSANAAN OPERASI DAN
PEMELIHARAAN ………………………………............................. 10
3.1 Gaji / Upah / Honor ………………………………………………….. 10
3.2 Operasional Kantor ………………………………………………….. 10
3.3 Sarana Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan ………………... 12
3.4 Kegiatan Pendukung Operasi dan Pemeliharaan ………………… 18
BAB 4 OPERASI JARINGAN IRIGASI AIR TANAH …………………….. 20
4.1 Definisi Operasi Jaringan Irigasi Air Tanah ……………………….. 20
4.2 Perhitungan Biaya Operasi Jaringan Irigasi Air Tanah ………….. 20
4.2.1 Perencanaan Operasi ……………………………………………….. 20
4.2.2 Pelaksanaan Operasi Jaringan irigasi air tanah ………………….. 23
4.2.3 Monitoring dan Evaluasi …………………………………………….. 25
BAB 5 PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI AIR TANAH …………… 27
5.1 Definisi Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah ………………… 27
5.2 Biaya Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah ………………….. 27
5.2.1 Perencanaan Pemeliharaan Jaringan irigasi air tanah ………….. 27
5.2.2 Pelaksanaan Pemaliharaan ………………………………………… 31

iii
5.2.3 Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan ……………………………. 39
BAB 6 REKAPITULASI AKNOP JIAT …………………………………….. 40
BAB 7 PENUTUP …………………………………………………………….. 42

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen AKNOP …………………………………………………….. 6


Gambar 2.2 Prosedur AKNOP ………………………………………………………. 7
Gambar 3.1 Contoh Struktur Organisasi Pengamat ……………………………… 11

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Contoh Usulan AKNOP - Operasional Kantor UPT/Pengamat ……… 12


Tabel 3.2 Usulan AKNOP – Operasi Kantor ………………………………………. 16
Tabel 3.3 Usulan AKNOP - Perlengkapan Kerja …………………………………. 17
Tabel 3.4 Usulan AKNOP Pembuatan/Pengadaan/Update Data Pendukung
Operasi dan Pemeliharaan …………………………………………………………. 18
Tabel 4.1 Usulan AKNOP – Perencanaan Operasi Tahunan …………………... 23
Tabel 4.2 Usulan AKNOP - Pelaksanaan Operasi Tahunan ……………………. 25
Tabel 4.3 Usulan AKNOP – Monitoring dan Evaluasi …………………………… 26
Tabel 5.1 Usulan AKNOP - Inventarisasi Jaringan irigasi air tanah …………… 27
Tabel 5.2 Usulan AKNOP - Inspeksi Jaringan irigasi air tanah ………………… 28
Tabel 5.3 Usulan AKNOP - Penelusuran Jaringan irigasi air tanah …………… 28
Tabel 5.4 Usulan AKNOP - Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan,
Pengukuran dan Pembuatan Detail Disain dan Pembuatan Program AKNOP… 30
Tabel 5.5 Usulan AKNOP - Sosialisasi, Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan
Partisipatif ……………………………………………………………………………. 31
Tabel 5.6 Pencegahan Jaringan irigasi air tanah ………………………………… 32
Tabel 5.7 Pengamanan Jaringan irigasi air tanah ……………………………….. 32
Tabel 5.8 Usulan AKNOP – Pengaman Jaringan irigasi air tanah……………… 33
Tabel 5.9 Peralatan …………………………………………………………………. 33
Tabel 5.10 Kebutuhan Bahan Pelumasan ………………………………………… 34
Tabel 5.11 Usulan AKNOP - Menutup Lubang-Lubang Bocoran Kecil di
Saluran/Bangunan ………………………………………………………………….. 35
Tabel 5.12 Usulan AKNOP - Pengecatan Pintu …………………………………. 36
Tabel 5.13 Usulan AKNOP – Pembuangan lumpur dilaksanakan secara swakelola
…………………………………………………………………………………………. 36
Tabel 5.14 Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala yang Bersifat Perbaikan … 37
Tabel 5.15 Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Penggantian 38
Tabel 5.16 Usulan AKNOP - Penanggulangan/Perbaikan Darurat …………….. 39
Tabel 6.1 Contoh Rekapitulasi AKNOP JIAT ……………………………………… 41

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaringan irigasi air tanah merupakan salah satu komponen penting dalam
mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Untuk mempertahankan dan
meningkatkan produksi pertanian diperlukan perhatian khusus terhadap
sarana/prasarana irigasi agar tetap berfungsi atau mempunyai umur layanan yang
sesuai dengan rencana awal pembangunan. Sebagai upaya menjaga fungsi dan
umur layanan jaringan irigasi air tanah tersebut maka diperlukan pelaksanaan
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi air tanah.
Dalam pelaksanaannya operasi dan pemeliharaan diperlukan perencanaan yang
tepat, sehingga dapat dilaksanakan secara efektif sesuai dengan kebutuhan nyata
di lapangan. Salah satu bentuknya adalah dengan perencanaan penyediaan/
kebutuhan anggaran operasi dan pemeliharaan berdasarkan angka kebutuhan
nyata operasi danpemeliharaan (AKNOP). Sebagai langkah awal penyusunan
AKNOP perlu adanya penilaian kinerja sistem irigasi air tanah.
Dalam pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi air tanah
diperlukan personil untuk manajemen pengelolaan, dan kegiatan rutin, berkala
maupun darurat/khusus yang membutuhkan pembiayaan. Untuk menentukan
besarnya pembiayaan diperlukan data-data personil dan kelembagaan pada
setiap jaringan irigasi air tanah, pendataan teknis jaringan irigasi air tanah, lingkup
kegiatan operasi dan lingkup kegiatan pemeliharaan.
Kondisi jaringan irigasi air tanah bersifat dinamis yang akan berubah setiap
tahunnya, sehingga diperlukan penelusuran, inventarisasi kondisi dan fungsi
bangunan oleh petugas dan melibatkan partisipatif petani (P3AT). Data-data hasil
penelusuran tersebut yang kemudian sebagai dasar untuk melakukan audit teknis
tingkat kerusakan ditinjau dari kondisi dan fungsi jaringan irigasi air tanah (saluran
dan bangunan). Dalam audit teknis dapat diketahui jenis kerusakan dan teknik
penanganannya sehingga dapat dihitung berapa besar biaya yang dibutuhkan
untuk memperbaiki jaringan irigasi air tanah sesuai kondisi nyata di lapangan.
Biaya keseluruhan kegiatan operasi dan pemeliharaan dihitung sebagai Angka
Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP).
Untuk kemudahan pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan
irigasi air tanah maka diperlukan panduan berupa manual operasi dan
1
pemeliharaan, sedangkan untuk menghitung seluruh biaya kegiatan operasi dan
pemeliharaan maka diperlukan panduan berupa Tata Cara Penyusunan AKNOP
jaringan irigasi air tanah.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan AKNOP jaringan irigasi air tanah meliputi:
a. Manajemen Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan;
b. Operasi;
c. Pemeliharaan.

1.3 Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Petunjuk Teknis ini disusun dimaksudkan sebagai acuan bagi
BBWS/BWS dalam melaksanakan dan menghitung angka kebutuhan nyata
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi air tanah.
b. Tujuan
Petunjuk Teknis ini bertujuan agar pengelola jaringan irigasi air tanah
mampu menentukan besarnya angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi air tanah secara efektif dan efisien.

1.4 Istilah dan Definisi


Istilah dan definisi yang digunakan antara lain:
a. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah.
b. Cekungan Air Tanah (CAT)
CAT adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat
semua kejadian hidrogeologis seperti pengimbunan, pengaliran, dan pelepasan
air tanah berlangsung.
c. Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT)
Jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang airnya berasal dari
air tanah, mulai dari sumur dan instalasi pompa sampai dengan saluran irigasi air
tanah termasuk bangunan di dalamnya.

2
d. Saluran Irigasi Air Tanah
Saluran Irigasi Air Tanah adalah bagian dari jaringan irigasi air tanah yang
dimulai setelah bangunan pompa sampai lahan yang diairi.
e. Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah (disesuaikan
dengan jenis bangunan)
1) Operasi Jaringan Irigasi Air Tanah
merupakan upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya,
termasuk kegiatan operasi pompa dan mesin penggerak,
membukamenutup pintu bangunan pembagi/box pembagi, menyusun
rencana tata tanam, menyusun giliran, menyusun rencana pembagian air,
melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau,
dan mengevaluasi.
2) Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah
Pemeliharaan Jaringan Irigasi adalah upaya menjaga dan
mengamankan jaringan irigasi agar selalu berfungsi dengan baik guna
memperlancar pelaksanaan operasi dan memperhatikan kelestariannya.
f. Pengelola Jaringan Irigasi Air Tanah adalah BBWS/BWS/Dinas yang
membidangi irigasi, baik itu pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
sesuai kewenangannya.
g. P3AT adalah perkumpulan petani pemakai air tanah merupakan
kelembagaan pengelolaan irigasi air tanah yang menjadi wadah petani
pemakai air tanah dalam suatu daerah pelayanan irigasi air tanah yang
dibentuk oleh petani pemakai air tanah sendiri secara demokratis, termasuk
lembaga local pengelola irigasi.
h. Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) Irigasi Air
Tanah adalah perencanaan pembiayaan operasi dan pemeliharaan jaringan
irigasi air tanah didasarkan atas kebutuhan aktual pembiayaan operasi dan
pemeliharaan tiap bangunan dan tiap ruas saluran untuk mempertahankan
kondisi dan fungsi jaringan irigasi air tanah berdasarkan penelusuran jaringan
dengan memperhatikan partisipasi perkumpulan petani pemakai air tanah.

3
1.5 Acuan Normatif
Acuan normatif penyusunan AKNOP adalah:
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2019 tentang
Sumber Daya Air;
b. Undang-Undang Pemerintah Daerah No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 13Tahun 2020 tentang Organisasi dan tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
09 Tahun 2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
06 Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air
dan Bangunan Pengairan;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.23 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Aset Irigasi;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.17 Tahun 2015 tentang Komisi Irigasi;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.18 Tahun 2015 tentang Iuran Eksploitasi dan Pemeliharaan Bangunan
Pengairan;
l. Permen ESDM No. 2 Tahun 2017 tentang Cekungan Air Tanah di
Indonesia; dan
m. Permen PUPR No. 30 Tahun 2015 tentang Pengembangan dan
Pengelolaan Irigasi.

4
BAB 2 BAB II……….
KONSEP DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI AIR TANAH

AKNOP merupakan perencanaan pembiayaan pengelolaan operasi dan


pemeliharaan guna mewujudkan pelayanan jaringan irigasi air tanah.
Perencanaan pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi air tanah atas kebutuhan
nyata pembiayaan operasi dan pemeliharaan tiap bangunan dan ruas saluran
untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan irigasi air tanah berdasarkan
penelusuran jaringan yang dilakukan.

2.1 Komponen AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah


Perencanaan pembiayaan pengelolaan operasi dan pemeliharaan JIAT
selain pembiayaan aktivitas di lapangan, juga perlu didukung oleh aktivitas kantor
dan administrasi. Oleh karena itu, perencanaan pembiayaan pengelolaan operasi
dan pemeliharaan dibagi menjadi beberapa komponen sebagai berikut dan
disajikan dalam gambar 2.1 :
a. Manajemen Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan
Merupakan kegiatan pengelolaan yang harus dilaksanakan oleh Pejabat
Perbendaharaan Satuan Kerja.
b. Manajemen Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan
Merupakan kegiatan pendukung pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi air tanah oleh pengelola tingkat lapangan (Pengamat).
c. Kegiatan Operasi Jaringan Irigasi Air Tanah
Merupakan kegiatan pengaturan JIAT dan pembuangannya, termasuk
kegiatan operasi pompa dan mesin penggerak, membuka menutup pintu
bangunan pembagi/box pembagi, menyusun rencana tata tanam, menyusun
giliran dan rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi alat ukur,
mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.
d. Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah
Kegiatan menjaga dan mengamankan JIAT agar selalu berfungsi dengan
baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan memperhatikan
kelestariannya.

5
Gaji/Upah/Honor
Operasional Kantor
Manajemen Penyelenggaraan
Sarana Pelaksanaan Operasi dan
Operasi dan Pemeliharaan
JIAT Pemeliharaan
Kegiatan Pendukung Operasi dan
Pemeliharaan
(Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan) JIAT

Perlengkapan Kerja
Manajemen Pelaksanaan Peralatan Kerja
Operasi dan Pemeliharaan Kegiatan Pembentukan/Update
JIAT
Data Pendukung Operasi dan
Pemeliharaan
Pembinaan Petugas OP

Perencanaan Operasi Jaringan


Irigasi Air Tanah
AKNOP

Operasi JIAT Pelaksanaan Operasi Jaringan


Irigasi Air Tanah
Pemanfaatan Sumber Lain
Monitoring dan Evaluasi

Inventarisasi Jaringan
Perencanaan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi Air Tanah
Pelaksanaan Pemeliharaan
Pemeliharaan Rutin Bersifat
Perawatan
Pemeliharaan Rutin Bersifat
Perbaikan Ringan
Pemeliharaan Berkala Bersifat
Pemeliharaan JIAT
Perawatan
Pemeliharaan Berkala Bersifat
Pernbaikan
Pemeliharaan Berkala Bersifat
Penggantian
Penanggulangan/Perbaikan
Darurat (sifatnya kecil/bencana
kecil)
Pemantauan, Evaluasi, dan
Pelaporan Kegiatan
Pemeliharaan

Gambar 2.1 Komponen AKNOP

6
2.2 Prosedur AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah
Pelaksanaan penyusunan AKNOP dilakukan secara bertahap mulai dari
perencanaan, sinkronisasi, usulan program dan penganggaran serta pelaksanaan
OP JIAT sesuai dengan AKNOP JIAT yang telah disusun. Adapun penyusunan
AKNOP JIAT sesuai dengan prosedur adalah sebagai berikut dan dengan detail
disajikan dalam gambar 2.2:
Tahun ke n-2 : Perencanaan AKNOP
Perencanaan AKNOP dilakukan dengan memenuhi kebutuhan operasi dan
pemeliharaan secara memadai.
Tahun ke n-1 : Sinkronisasi dan Usulan Pemrograman serta Penganggaran.
Tahun ke n : Pelaksanaan OP dengan anggaran sesuai dengan AKNOP

Gambar 2.2 Prosedur AKNOP

7
2.3 Perhitungan AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah
Perhitungan dan usulan disajikan dalam dalam lembar kerja yang
dirangkum dalam bentuk microsoft excel (AKNOP.XLXM). Microsoft excel
AKNOP.XLXM dapat terdiri sheet sebagai berikut :
1. 00-Daftar Isi : Daftar Isi
2. 01-Data Teknis : Data Teknis jaringan irigasi air tanah dan
Bendung
3. 02-AKNOP-Bendung :Perhitungan AKNOP untuk bangunan utama
4. 03-AKNOP-Jaringan irigasi air tanah : Perhitungan AKNOP untuk
jaringan utama
5. Lampiran – lampiran :
a. Lampiran A. Daftar Harga
(A01-DUBP – Daftar Upah Bahan, Peralatan, dll)
(A01-DUBP – Pintu Daftar Upah Bahan, Peralatan, dll - Pintu)

b. Lampiran B. Analisa Harga Satuan Pekerjaan


(B01-AHSP_SDA – Bidang Sumber Daya Air) (B01 AHSP_SDA – Bidang
Cipta Karya)
(B02-AHSP_SDA – Pintu Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Sumber Daya Air Pintu)
(B03-AHSP_CK Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Cipta Karya)

c. Lampiran C. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pintu


(B02-AHSP_SDA – Pintu Analisa Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air Pintu)
(C01-AHSP_PintuAB Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Pintu Air Tipe A/B)
(C02-AHSP_PintuC2&C3 Analisa Harga Satuan
Pekerjaan Pintu Air Tipe C2/C3)
(C04-AHSP_PintuC5 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Pintu Air Tipe C5)

d. Lampiran D. Perhitungan Volume Pekerjaan (Bill of Quantity)


(C01-BOQ Saluran Perhitungan Volume Pekerjaan (Bill of
Quantity) Saluran)

8
(C02-BOQ Bangunan Perhitungan Volume Pekerjaan (Bill of Quantity)
Bangunan)

e. Lampiran E. Perhitungan Volume Pekerjaan (Bill of Quantity)


(D01-RAB1-SDA-01 Daftar Harga Satuan Pekerjaan
Sumber Daya Air ke-01)
(D01-RAB1-SDA-01 Rekapitulasi Daftar Harga Satuan Pekerjaan
Sumber Daya Air ke-01)

9
BAB 3 BAB III….
MANAJEMEN PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Manajeman pelaksanaan operasi dan pemeliharaan merupakan kegiatan
koordinasi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi air tanah di
lapangan. Koordinasi yang dilakukan tidak sebatas antara pimpinan dengan
tenaga pelaksana saja atau sesama tenaga pelaksana, tetapi juga koordinasi
dengan P3AT. Manajeman pelaksanaan operasi dan pemeliharaan ini
dilaksanakan oleh pengamat didukung oleh tenaga, sarana dan pendanaan yang
memadai.
Komponen dalam pelaksanaan manajemen operasi dan pemeliharaan
JIAT meliputi gaji/upah/honor, operasional kantor, sarana pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan, serta kegiatan pendukung operasi dan pemeliharaan yang
secara detail akan dijelaskan pada bab ini.
3.1 Gaji / Upah / Honor
Komponen dalam pembayaran gaji/upah/honor terdiri dari honor tim
pelaksana kegiatan lapangan, upah petugas op (harian) dan uang lembur. Dalam
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan JIAT, pengamat merupakan pusat
koordinasi di lapangan dibantu oleh pelaksana kegiatan yang terdiri dari:
a. Pegawai negeri sipil,
b. Pekerja harian sebagai petugas OP
c. Pekerja harian lepas.

Pelaksana kegiatan operasi dan pemeliharaan ini mendapatkan imbalan


kerja atas jasa/kerja yang dilakukan berupa:
a. Gaji untuk PNS (tidak diperhitungkan dalam AKNOP);
Usulan Gaji/Upah/Honor dalam usulan pembiayaan mempertimbangkan
komponen gaji. Di sisi lain, gaji PNS telah dibayar, oleh karena itu usulan
pembiayaan AKNOP tidak memperhitung gaji.
b. Honor untuk PNS sebagai tim pelaksana kegiatan OP;
c. Upah untuk imbalan pekerja harian; dan
Jika ketersediaan tenaga tidak memenuhi kebutuhan, maka dilakukan
rekrutmen tenaga hononer dan atau tenaga harian lepas dikontrak sesuai volume
pekerjaan pada kegiatan yang bersifat swakelola

10
d. Uang lembur untuk kegiatan piket operasi siaga pengaturan
pembagian air pada masa kekeringan. Pada saat terjadi kekeringan maka
kegiatan koordinasi operasi dan pemeliharaan akan meningkat, sehingga
diperlukan kerja lembur.

Wilayah kerja pelaksanaan kegiatan OP JIAT mengikuti Peraturan Menteri


Nomor 12/PRT/M/2015 dengan ketentuan wilayah kerja untuk pengamat dan
juru/mantri pengairan termasuk daerah irigasi permukaan dengan ketentuan
sebagai berikut dan struktur organisasi yang disajikan dalam gambar 3.1:

1) Setiap wilayah kerja JIAT dipimpin oleh Pengamat dibantu oleh maksimal
5 staf dengan wilayah kerja untuk areal layanan JIAT seluas 5.000 - 7.500 Ha.

2) Juru, OPAT, Mekanik/Asisten Operator dan PJAT


a) Mantri/Juru pengairan :1 orang per 750 — 1.500 Ha
b) Operator Pompa Jaringan Air Tanah / OPAT : 1 orang per 1
pompa air tanah, dapat dibantu 1 mekanik/asisten operator.
c) Mekanik / Aisten Operator : 1 orang per 1 pompa air tanah.
d) PJAT : 1 orang per 2-3 km panjang Jaringan Air Tanah terbuka
atau 3-5 Km Jaringan Air Tanah tertutup/perpipaan

Struktur Organisasi :

Gambar 3.1 Contoh Struktur Organisasi Pengamat

3.2 Operasional Kantor


Operasional untuk kantor Pengamat/UPTD diperlukan layanan perkantoran,
terdiri dari :
11
a. Bahan Alat Tulis Kantor
Usulan bahan alat tulis kantor meliputi peralatan atau bahan alat tulis yang
diperlukan oleh kegiatan kantor, termasuk pengolahan data operasi dan biaya
fotocopy laporan dan lain-lain;.
b. Keperluan Perkantoran
Keperluan perkantoran meliputi meja, kursi, almari, filling kabinet, dll.
Kantor Pengamat/UPTD juga dilengkapi prasarana untuk pertemuan dengan
P3AT dalam koordinasi operasi dan pemeliharaan. Prasarana pertemuan meliputi
meja dan kursi, LCD proyektor, laptop, sound system, screenview /layar LCD
dalam ruang pertemuan.
c. Langganan Daya dan Jasa
Langganan Daya dan Jasa meliputi langganan listrik, langganan telepon,
langganan air dan barang operasional lainnya termasuk pengiriman surat dan lain-
lain; biaya pemeliharaan peralatan kantor (servis perangkat komputer dan lain-
lain); dan biaya listrik dan air minum untuk rumah dinas juru dan OPAT; biaya listrik
operasional pintu elektrik.

Tabel 3.1 Contoh Usulan AKNOP - Operasional Kantor UPT/Pengamat

3.3 Sarana Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan


Sarana prasarana pelaksanaan OP JIAT yang diperhitungkan dalam penentuan
AKNOP JIAT meliputi operasional kendaraan operasi dan pemeliharaan;
perangkat komputer dan software OP; komunikasi; peralatan survei dan
operasional kegiatan; serta perlengkapan kerja.
Ketentuan fasilitas operasional mengikuti Permen No 12/PRT/M/2015 fasilitas
yang diperoleh :

12
a. Pengamat/ UPTD/ setingkat:
− Kendaraan roda empat (pick up);
− Alat komunikasi.
b. Juru/Mantri Pengairan:
− Sepeda motor;
− Rumah; dan
− Alat komunikasi.
c. OPAT, Mekanik/Asisten :
− Sepeda; dan
− alat komunikasi.

Berdasarkan hal ini, maka perencanaan usulan AKNOP sarana Pelaksana


Operasi dan Pemeliharaan terdiri dari :
1. Operasional Kendaraan Operasi dan Pemeliharaan
Adapun fasilitas yang di dapatkan adalah :
a) Kendaraan yang ada (Kendaraan roda empat, sepeda motor dan
sepeda)
Kendaraan pick up Pengamat/UPTD/setingkat, sepeda motor untuk juru,
dan sepeda untuk OPAT.
b) Sewa kendaraan operasional
Sewa kendaraan operasional dianggarkan apabila tidak ada fasilitas
kendaraan sesuai point a. Sewa kendaraan yang dibolehkan adalah kendaraan
roda empat (pick up), sepeda motor dan sepeda.
c) Bahan
Bahan yang dimaksud adalah pembelian BBM kendaraan roda empat,
BBM sepeda motor, ban kendaraan roda empat, ban sepeda motor dan ban
sepeda.

2. Perangkat Komputer dan Software OP


Adapun fasilitas yang di dapatkan adalah :
a) Perangkat komputer dan software yang ada (computer, printer,
meja dan kursi computer serta power supply

13
b) Sewa perangkat komputer dan printer
c) Bahan (cartridge dan kertas HVS)
Komputer dan perangkat tersebut diatas diharapkan mampu mengolah
data, mengunduh gambar peta satelit, dan menginterpretasi GPS

3. Komunikasi
Komunikasi diperlukan dalam koordinasi pada saat pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan (normal, banjir, kekeringan, dan pelaksanaan konstruksi).
Fasilitas yang didapatkan adalah :
a) Alat komunikasi yang ada
b) Sewa Alat Komunikasi yang Ada
c) Keperluan perkantoran
d) Bahan

4. Peralatan survai dan operasional kegiatan


Peralatan Survai dan Operasional Kegiatan meliputi Sewa alat survei dan
bahan operasional survei. Peralatan survei yang dibutuhkan adalah GPS, kamera
digital, current meter, waterpass dan drone.

5. Perlengkapan kerja
Perlengkapan kerja meliputi
a) Bahan;
b) Barang operasional lainnya
1) Perlengkapan kerja
● Pakaian Kerja
● Sepatu Kerja
2) APD (alat pelindung diri)
● Topi Lapangan
● Rompi
● Sepatu Boot
● Kaus Tangan

14
APD (alat pelindung diri) yang diperlukan dalam OP Irigasi permukaan
adalah (i) pelindung kepala (helm); (ii) Jas hujan; (iii) pelindung badan (rompi) dan
(iv) sepatu boot dan (v) pelindung tangan (sarung tangan).

e) Lain-lain.
● Kalkulator
● Senter
● Roll meter 5 m
● Roll meter 50 m

15
Tabel 3.2 Usulan AKNOP – Operasi Kantor

16
Tabel 3.3 Usulan AKNOP - Perlengkapan Kerja

5. Perlengkapan Kerja 19.340.160


1. Bahan 174.160
- Baterei AAA (senter) = 2 buah x 3 unit x 12 x kali/tahun 75 buah 1.500 111.960
- Baterei Kalkulator = 2 buah x 3 unit x 2 x kali/tahun 12 buah 5.000 62.200
- ......
2. Barang Operasional Lainnya
a Perlengkapan Kerja 19.166.000
▪ Pakaian Kerja
- Kepala Pengamat/UPTD 0,01 buah
- Staf Pengamat/UPTD 0,05 buah
- Juru 0,05 buah
- Operator 1,00 buah
- Mekanik/Pembantu Operator1,00 buah
- PJAT 1,00 buah
- - buah
- - buah +
Jumlah 3,11 buah x 1 kali/tahun 3 set 125.000 388.750
▪ Sepatu Kerja
- Kepala Pengamat/UPTD 0,01 buah
- Staf Pengamat/UPTD 0,05 buah
- Juru 0,05 buah
- Operator 1,00 buah
- Mekanik/Pembantu Operator1,00 buah
- PJAT 1,00 buah
- - buah
- - buah +
Jumlah 3,11 buah x 1 kali/tahun 3 pasang 95.000 295.450
b Alat Pelindung Diri (APD)
▪ Topi lapangan
- Kepala Pengamat/UPTD 0,01 buah
- Staf Pengamat/UPTD 0,05 buah
- Juru 0,05 buah
- Operator 1,00 buah
- Mekanik/Pembantu Operator1,00 buah
- PJAT 1,00 buah
- - buah
- - buah +
Jumlah 3,11 buah x 1 kali/tahun 3 buah 35.000 108.850
▪ Jas Hujan
- Kepala Pengamat/UPTD 0,01 buah
- Staf Pengamat/UPTD 0,05 buah
- Juru 0,05 buah
- Operator 1,00 buah
- Mekanik/Pembantu Operator1,00 buah
- PJAT 1,00 buah
- - buah
- - buah +
Jumlah 3,11 buah x 1 kali/tahun 3 buah 40.000 124.400
▪ Sepatu Boot
- Kepala Pengamat/UPTD 0,01 buah
- Staf Pengamat/UPTD 0,05 buah
- Juru 0,05 buah
- Operator 1,00 buah
- Mekanik/Pembantu Operator1,00 buah
- PJAT 1,00 buah
- - buah
- - buah +
Jumlah 3,11 buah x 1 kali/tahun 3 pasang 75.000 233.250
▪ Kaus Tangan
- Kepala Pengamat/UPTD 0,01 buah
- Staf Pengamat/UPTD 0,05 buah
- Juru 0,05 buah
- Operator 1,00 buah
- Mekanik/Pembantu Operator1,00 buah
- PJAT 1,00 buah
- - buah
- - buah +
Jumlah 3,11 buah x 1 kali/tahun 3 pasang 40.000 124.400
▪ Root Acces System = 2 unit 2 unit 6.700.000 13.400.000
▪ Safety Belt = 3 buah 3 buah 1.300.000 3.900.000
- Lain-lain
▪ Kalkulator
- Kepala Pengamat/UPTD 0,01 buah
- Staf Pengamat/UPTD 0,05 buah
- Juru 0,05 buah
- Operator 1,00 buah
- Mekanik/Pembantu Operator1,00 buah
- PJAT 1,00 buah
- - buah
- - buah +
Jumlah 3,11 buah x 1 kali/tahun 3 buah 50.000 155.500
▪ Senter
- Kepala Pengamat/UPTD 0,01 buah
- Staf Pengamat/UPTD 0,05 buah
- Juru 0,05 buah
- Operator 1,00 buah
- Mekanik/Pembantu Operator1,00 buah
- PJAT 1,00 buah
- - buah
- - buah +
Jumlah 3,11 buah x 1 kali/tahun 3 buah 100.000 311.000
▪ Roll Meter 5 m
- Kepala Pengamat/UPTD 0,01 buah
Staf Pengamat/UPTD 0,05
Juru 0,05
- Operator 1,00 buah
- Mekanik/Pembantu Operator1,00 buah
- PJAT 1,00 buah
- - buah
- - buah +
Jumlah 3,11 buah x 1 kali/tahun 3 buah 5.000 15.550
▪ Roll Meter 50 m
- Kepala Pengamat/UPTD 0,01 buah
Staf Pengamat/UPTD 0,05
Juru 0,05
- Operator 1,00 buah
- Mekanik/Pembantu Operator1,00 buah
- PJAT 1,00 buah
- - buah
- - buah +
Jumlah 3,11 buah x 1 kali/tahun 3 buah 35.000 108.850

17
3.4 Kegiatan Pendukung Operasi dan Pemeliharaan
1. Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No 12/PRT/M/2015, operasi
jaringan irigasi air tanah dapat dilaksanakan dengan baik harus didukung oleh :
a. Peta Wilayah Kerja Pengelolaan Irigasi sesuai dengan tugas dan
tanggung- jawab (Skala 1 : 25.000 atau disesuaikan)
b. Peta Daerah Irigasi (Skala 1 : 5.000 atau disesuaikan)
c. Skema Jaringan irigasi air tanah
d. Skema Rencana Pembagian dan Pemberian Air
e. Gambar Purna Konstruksi (as built drawing)

Selain itu, perlu juga dilakukan updating buku Manual O & P dan data
jaringan irigasi air tanah.
Data pendukung Operasi dan Pemeliharaan harus diupdate dan dilengkapi agar
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi air tanah dapat dilaksanakan. Data
pendukung OP irigasi air tanah berupa (i) peta dan skema (peta, skema jaringan
irigasi air tanah, dan skema bangunan); (ii) Manual O & P, data DI dan (iii) Gambar
As Built Drawing/ purnalaksana.

Tabel 3.4 Usulan AKNOP Pembuatan/Pengadaan/Update Data Pendukung

Operasi dan Pemeliharaan

2. Pembinaan O&P untuk P3AT


Dalam rangka mengikutsertakan masyarakat petani pemakai air, P3AT
kegiatan perencanaan dan pelaksanaan operasi sesuai dengan Permen PUPR
No. 30/PRT/M/2015 :
a. Kegiatan Operasi
P3AT mengusulkan rencana tanam dan luas areal kepada Dinas yang
membidangi irigasi
b. Kegiatan Pemeliharaan

18
1) Petugas OP bersama P3AT melakukan penelusuran untuk
mengindentifikasi kerusakan-kerusakan, usulan rencana perbaikan dan skala
prioritas.
2) Penyusunan jenis-jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh
P3AT.
3) Instansi yang melaksanakan OP irigasi, dalam hal pemeliharaan
jaringan irigasi air tanah dapat dilakukan melalui kerjasama dengan P3AT.
4) P3AT dapat berperan serta dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan
irigasi air tanah dalam bentuk tenaga, bahan, atau biaya sesuai dengan
kemampuannya.
5) P3AT berperan aktif dalam pengamanan jaringan irigasi air tanah.
6) P3AT dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan pemeliharaan
jaringan irigasi air tanah primer dan sekunder dalam bentuk penyampaian laporan
penyimpangan pelaksanaan kepada dinas atau pengelola irigasi.
Agar kegiatan P3AT dalam perencanaan dan pelaksanaan OP Jaringan
Irigasi Air Tanah dapat dilaksanakan maka dilakukan :
a) Rapat Koordinasi Operasi dan Pemeliharaan
b) Fasilitasi Dokumen (data tanaman, alih fungsi lahan, luas baku
sawah)

19
BAB 4 BAB IV……….
OPERASI JARINGAN IRIGASI AIR TANAH

4.1 Definisi Operasi Jaringan Irigasi Air Tanah


Merupakan upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk
kegiatan operasi pompa dan mesin penggerak, membuka menutup pintu
bangunan pembagi/box pembagi, menyusun rencana tata tanam, menyusun
giliran, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi
pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.

4.2 Perhitungan Biaya Operasi Jaringan Irigasi Air Tanah


Perhitungan biaya operasi dan pemeliharaan dibagi menjadi perencanaan
operasi, pelaksanaan operasi, pemanfaatan sumber lain dan Monitoring dan
evaluasi, dengan detail perhitungan sebagai berikut:

4.2.1 Perencanaan Operasi


Beberapa hal yang diperhitungkan dalam perencanaan operasi JIAT,
adalah sebagai berikut:

A. Perencanaan Penyediaan Air Tahunan


Pelaksana OP irigasi dinas kabupaten/kota/provinsi/balai merencanakan
Rencana Penyediaan Air Tahunan berdasarkan ketersediaan air (debit andalan)
dan mempertimbangkan usulan rencana tata tanam dan rencana kebutuhan air
tahunan, kondisi hidroklimatologi. Dilakukan setiap tahun 1 kali. Kegiatan
perencanaan penyediaan air tahunan meliputi:
1. Pengumpulan data debit pengambilan dan jatah air dari rencana
alokasi air; dan
2. Analisis debit andalan

Dalam perencanaan penyediaan air tahunan, perlu dianggarkan


didalamnya, berupa uang lembur, konsumsi rapat dan uag harian dan biaya
perjalanan dinas serta akomodari untuk petugas OP (BBWS/BWS /Dinas)

20
B. Perencanaan Pemberian Air Tahunan
1. Penyusunan pemberian air tahunan
Usulan Rencana Tata Tanam
Pelaksana OP irigasi dinas kabupaten/kota/provinsi/balai merencanakan
berdasarkan usulan petani yang disampaikan melalui P3AT dengan
prosedur:
a. Penyusunan Rencana Tata Tanam
1) P3AT menyusun usulan rencana tata tanam yang
diinginkan secara musyawarah bersama anggotanya dengan
mengisi blangko 01-OAT, selambat-lambatnya 2 bulan sebelum
MT-1.
2) P3AT bersama seluruh anggotanya membahas dan
menyusun Rencana Tata Tanam (RTT) dan direkap dalam
blangko 02-OAT selambat-lambatnya 1 bulan sebelum MT-1
dan dievaluasi serta dikoordinasikan dalam Komisi Irigasi
kabupaten/kota atau provinsi guna menentukan Rencana Tata
Tanam Tahunan.
2. Pembahasan pemberian air tahunan
a. Komisi Irigasi kabupaten/kota atau provinsi
mengkoordinasikan usulan-usulan dari P3AT dalam rapat penentuan
RTT Tahunan dalam satu daerah irigasi air tanah. Dalam penentuan RTT
Tahunan tersebut agar mempertimbangkan ketersediaan air tanah,
rencana pemeliharaan jaringan irigasi air tanah, hama dan penyakit
tanaman. Pihak-pihak penyedia sarana produksi pertanian mengacu
kepada RTT Tahunan yang ditetapkan.
b. RTT Tahunan termasuk Rencana Tata Tanam Detail (RTTD).
RTT Tahunan ini diusulkan ke bupati/walikota atau gubernur untuk
ditetapkan.
3. Penetapan rencana pemberian air
a. Setelah ada kesepakatan dalam rapat komisi irigasi maka disusun
penetapan melalui SK bupati/walikota atau gubernur tentang Rencana
Tata Tanam Tahunan. SK tersebut sebagai dasar dalam menyusun
rencana pembagian.

21
4. Sosialisasi rencana pemberian air tahunan
a. Hasil koordinasi ini disosialisasikan kepada para anggota P3AT
untuk dapat dilaksanakan pada daerah irigasi air tanah yang
bersangkutan.
b. Masing-masing P3AT mensosialisasikan kesepakatan RTT
Tahunan tersebut kepada anggota P3AT.

C. Perencanaan Pembagian dan Pemberian Air Tahunan


Rencana Tahunan Pembagian dan Pemberian Air Irigasi disusun oleh
dinas kab/kota atau provinsi yang membidangi irigasi sesuai dengan
kewenangannya berdasarkan rencana tahunan penyediaan air irigasi dan
pemakaian air untuk keperluan lainnya.
Rencana pembagian dan pemberian air setelah disepakati oleh komisi irigasi
kab/kota atau provinsi ditetapkan melalui keputusan bupati/walikota, gubernur,
atau menteri sesuai kewenangannya dan atau penyelenggaraan wewenang yang
dilimpahkan kepada pemerintah daerah yang bersangkutan.
Setelah ditetapkan rencana pembagian dan pemberian air tahunan oleh
bupati/walikota, maka masing-masing pengelola irigasi tersebut menyusun
rencana pembagian dan pemberian air pada jaringan irigasi air tanah.
Perencanaan tersebut disesuaikan dengan luas areal yang telah ditetapkan akan
mendapatkan pembagian dan pemberian air dari jaringan irigasi air tanah.
Perencanaan tersebut memperhitungkan. besarnya kehilangan air ini biasanya
sebesar 10% s.d.20% di saluran terbuka.

22
Tabel 4.1 Usulan AKNOP – Perencanaan Operasi Tahunan

A. Perencanaan Operasi 22.690.000


1. Perencanaan Penyediaan Air Tahunan 9.430.000
a. Uang Lembur
- PNS Golongan III = 1 Keg x 5 Org x 4 jam x 2 kali 20 Org.Jam 20.000 400.000
Golongan II = 1 Keg x 10 Org x 4 jam x 3 kali 40 Org.Jam 17.000 680.000

b. Konsumsi Rapat =( - P3AT - 1 juru +


- Staf OP UPT + 3 B/BWS+ 1 Dinas ) x
1 kali/tahun 5 Org 50.000 250.000
c. Petugas O&P (BBWS/BWS/Dinas)
- Uang Harian = 3 Org x 1 hari 3 Org.Hari 420.000 1.260.000
- Perjalanan Dinas Luar Kota = 3 Org x 1 PP 3 Org.pp 500.000 1.500.000
- Taksi Dalam Kota = 3 Org x 1 PP 3 Org.pp 788.000 2.364.000
- Akomodasi = 3 Org x 1 hari 3 Org.Hari 992.000 2.976.000
2. Perencanaan Pemberian Air Tahunan 7.140.000
2.1. Penyusunan Pemberian Air Tahunan 510.000
Uang Harian Perjalanan Dinas LokalPerjalanan Dinas dalam kota (> 8 jam)
Bantuan Transport Petugas =( - Ka. UPT + - Staf. UPT +
1 Juru) x 3 hari x 1 kali/tahun 3 Org.Hari 170.000 510.000

2.2. Pembahasan Pemberian Air Tahunan 510.000


Bantuan Transport Petugas =( - Ka. UPT + - Staf. UPT +
(Perjalanan Dinas Lebih dari 8 Jam) 1 Juru) x 3 hari x 1 kali/tahun 3 Org.Hari 170.000 510.000
2.3. Penetapan Rencana Pemberian Air -
2.4. Sosialisasi Rencana Tata Tanam dan Pemberian Air Tahunan 6.120.000
Blangko 01-OAT dan 02-OAT Uang Harian Perjalanan Dinas LokalPerjalanan Dinas dalam kota (> 8 jam)
Bantuan Transport Petugas = 2 Org x 3 hari x 6 kali/tahun 36 Org.Hari 170.000 6.120.000
(Perjalanan Dinas Lebih dari 8 Jam)
3. Perencanaan Pembagian dan Pemberian Pada Jaringan jaringan irigasi air tanah
6.120.000
Perencanaan Pembagian dan Pemberian Air pada Jaringan Sekunder dan Primer
Uang Harian Perjalanan Dinas LokalPerjalanan Dinas dalam kota (> 8 jam)
Bantuan Transport Petugas = 2 Org x 3 hari x 6 kali/tahun 36 Org.Hari 170.000 6.120.000
(Perjalanan Dinas Lebih dari 8 Jam)

4.2.2 Pelaksanaan Operasi Jaringan irigasi air tanah


A. Catatan Harian Pengoperasian Pompa
Operator mengisi realisasi penggunaan air pada Blangko 03-OAT Operasi
Pompa Harian. Laporan ini masing-masing diserahkan kepada pengamat setiap
10 hari atau 15 hari sekali.

B. Penentuan Kebutuhan Air


Pelaksana OP jaringan irigasi air tanah (PJAT) dinas
kabupaten/kota/provinsi /balai menghitung rencana kebutuhan air di tiap pompa
dengan menggunakan blangko 06-OAT Catatan Harian Operasi Pompa.
Dilaporkan setiap 10 hari atau 15 hari sekali.

C. Pencatatan Debit Jaringan


Juru/Mantri Pengairan dibantu oleh Petugas Jaringan Air Tanah (PJAT)
melakukan pencatatan debit saluran terbuka pada setiap box bagi/pintu air
sedangkan pada saluran tertutup di box bagi (v-notch)/flowmeter dengan

23
menggunakan Blangko 04-OAT dan direkap dalam Blangko 05-OAT. Pencatatan
debit ini dilakukan setiap hari dan dilaporkan setiap 10 hari atau 15 hari sekali.

D. Rekapitulasi Realisasi Operasi Jaringan Irigasi Air Tanah


Pengamat irigasi/UPTD/setingkat membuat rekapitulasi realisasi
penggunaan BBM/listrik, oli, gemuk, fasilitas, sparepart, biaya perbaikan beserta
sumbernya menggunakan blangko 07-OAT Catatan Bulanan Operasi Prasaranan
JIAT. Dilakukan setiap bulan sekali.

E. Pencatatan Realisasi Tanam


Pelaksana OP irigasi dinas kabupaten/kota/provinsi/balai melaksanakan
pencatatan rencana luas tanam, realisasi luas tanam, dan areal kena musibah
(genangan banjir dan kekeringan) dengan menggunakan blangko 08-OAT
Realisasi Tanam. Dilakukan setiap 1 tahun sekali (satu bulan setelah selesai masa
tanam).

F. Pengoperasian Pompa dan Mesin Penggerak


Pengoperasian pompa dan mesin penggerak dilakukan oleh Operator Air
Tanah dibantu oleh Mekanik/Asisten Operator atas perintah juru/mantri pengairan
atau UPTD/Pengamat untuk mengatur debit air sesuai dengan kebutuhan yang
telah ditetapkan.

24
Tabel 4.2 Usulan AKNOP - Pelaksanaan Operasi Tahunan

B. Pelaksanaan Operasi 88.075.840


1. Laporan keadaan air dan pemberian air untuk tanaman 27.000
Blangko 03-OAT dan 04-OAT Laporan keadaan air dan pemberian air untuk tanaman
R 10 harian Fotocopy = 5 rangkap x 1 lbr/rangkap x
 ½B 36 kali/tahun 180 lbr 150 27.000
2. Penentuan Kebutuhan Air 27.000
Blanko 05-OAT Penentuan Kebutuhan Air
 10 harian Fotocopy = 5 rangkap x 1 lbr/rangkap x
R ½B 24 kali/tahun 60 lbr 150 9.000
3. Pencatatan Debit Jaringan 18.000
Blanko 06-O Pencatatan Debit Jaringan
 10 harian Fotocopy = 5 rangkap x 1 lbr/rangkap x
R ½B 24 kali/tahun 120 lbr 150 18.000
4. Rekapitulasi Realisasi Operasi JIAT 180.000
Blanko 07-OAT Rekapitulasi Realisasi Operasi JIAT
 10 harian Fotocopy = 5 rangkap x 10 lbr/rangkap x
R ½B 24 kali/tahun 1.200 lbr 150 180.000
5. Pencatatan Realisasi Tanam 180.000
Blangko 08-OAT Pencatatan Realisasi Tanam
 10 harian Fotocopy = 5 rangkap x 10 lbr/rangkap x
R ½B 24 kali/tahun 1.200 lbr 150 180.000
7. Koordinasi Penetapan Sistem Pembagian Air 850.000
Koordinasi Penetapan Sistem Pembagian Air
- Bantuan Transport Petugas =( .... Ka. UPT + 1 juru) x 5 kali 5 Org.Hari 170.000 850.000
(Perjalanan Dinas Lebih dari 8 Jam)
8. Pengoperasian Pompa dan Mesin Penggerak 86.793.840
a Penggerak Pompa
1) Generator set/diesel
Kebutuhan Solar/BBM = 4,00 liter/jam x 8 jam operasi x 180 hari 5.760 liter 9.400 54.144.000
Kebutuhan Olie Mesin = 0,03 liter/jam x 8 jam operasi x 180 hari 43 liter 16.500 712.800
Kebutuhan Olie Gear Box = 0,002 liter/jam x 8 jam operasi x 180 hari 3 liter 16.500 47.520
Kebutuhan Filter Olie = 0,005 liter/jam x 8 jam operasi x 180 hari 7 liter 20.000 144.000
Kebutuhan Filter Solar = 0,0025 liter/jam x 8 jam operasi x 180 hari 4 liter 30.000 108.000
Kebutuhan Filter Udara = 0,002 liter/jam x 8 jam operasi x 180 hari 3 liter 125.000 360.000
Kebutuhan Pelumas = 0,002 liter/jam x 8 jam operasi x 180 hari 3 liter 25.000 72.000
2) Listrik PLN
Pembayaran Daya Listrik = 15 VA 8 jam operasi x 180 hari 21.600 VA 1.445 31.205.520
9. Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Daerah Jaringan Irigasi Air Tanah -
Koordinasi Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Daerah Jaringan Irigasi Air Tanah
- Bantuan Transport Petugas =( .... Ka. UPT + 1 juru) x - kali - Org.Hari 170.000 -
(Perjalanan Dinas Lebih dari 8 Jam)
10. Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Kabupaten/Kota -
Koordinasi Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Kabupaten/Kota
- Bantuan Transport Petugas =( .... Ka. UPT + 1 juru) x - kali - Org.Hari 170.000 -
(Perjalanan Dinas Lebih dari 8 Jam)
11. Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Provinsi -
Koordinasi Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Provinsi
- Bantuan Transport Petugas =( .... Ka. UPT + 1 juru) x - kali - Org.Hari 170.000 -
(Perjalanan Dinas Lebih dari 8 Jam)

4.2.3 Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi meliputi :
A. Monitoring Pelaksanaan Operasi
Monitoring pelaksanaan operasi dilakukan dengan menggunakan daftar
simak Bagan Alir Blangko Operasi. Monitoring Pelaksanaan Operasi per Musim
Tanam.

B. Kalibrasi Alat Ukur Debit


Setiap alat ukur debit perlu dilakukan kalibrasi.

25
C. Evaluasi Kinerja Sistem Irigasi Air Tanah
Evaluasi kinerja sistem irigasi air tanah setiap daerah irigasi ini
dilaksanakan setiap tahun dengan menggunakan formulir yang ditetapkan.
Contoh usulan AKNOP Monitoring dan evaluasi disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Usulan AKNOP – Monitoring dan Evaluasi

26
BAB 5 BAB V……
PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI AIR TANAH
5.1 Definisi Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah
Pemeliharaan jaringan irigasi air tanah berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015 didefinisikan
sebagai berikut :
Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan
jaringan irigasi air tanah agar selaludapat berfungsi dengan baik guna
memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya melalui
kegiatan perawatan, perbaikan, pencegahan dan pengamanan yang harus
dilakukan secara terus menerus.

5.2 Biaya Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah


5.2.1 Perencanaan Pemeliharaan Jaringan irigasi air tanah
Perencanaan pemeliharaan jaringan irigasi air tanah dilakukan dengan
kegiatan sebagai berikut :

A. Inventarisasi Jaringan Irigasi Air Tanah


Juru/Mantri Pengairan dibantu oleh OPAT/PJAT melakukan inventarisasi
jaringan irigasi air tanah untuk mendapatkan data jumlah, dimensi, jenis, dan
kondisi. Inventarisasi jaringan irigasi air tanah dilaksanakan setiap tahun mengacu
pada ketentuan/pedoman yang berlaku.
Usulan AKNOP - Inventarisasi Jaringan irigasi air tanah disajikan pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Usulan AKNOP - Inventarisasi Jaringan irigasi air tanah

27
B. Inspeksi Prasarana Jaringan Irigasi Air Tanah
Juru/Mantri Pengairan dibantu oleh PJAT melaksanakan inspeksi
prasarana jaringan irigasi air tanah dengan menggunakan Blangko 01-PAT.
Dilakukan setiap 10 hari sekali atau 15 hari sekali. Inspeksi prasarana jaringan
irigasi air tanah disajikan pada Tabel 5.2
Tabel 5.2 Usulan AKNOP - Inspeksi Jaringan irigasi air tanah

C. Penelusuran Jaringan Irigasi Air Tanah


Pengamat/UPT/setingkat, bersama Juru/Mantri Pengairan dan P3AT
melaksanakan penelusuran jaringan irigasi air tanah dengan menggunakan
Blangko 02-PAT dilakukan setahun 2 kali.
Usulan pembiayaan AKNOP - Inspeksi disajikan pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Usulan AKNOP - Penelusuran Jaringan irigasi air tanah

Tindak lanjut dari hasil penelusuran berdasarkan Blangko – 02 PAT


kemudian disusun rencana pekerjaan perbaikan yang dapat ditangani oleh P3AT
secara swakelola maupun pleh pengelola JIAT terhadap pekerjaan perbaikan
berat yang bersifat kontraktual.
Pengamat/UPT/setingkat melaksanakan identifikasi dan analisa
kerusakan berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan setiap setahun 1 kali
pada akhir tahun untuk rencana pekerjaan tahun selanjutnya.

28
D. Pengukuran dan Pembuatan Detail Desain Perbaikan Jaringan irigasi
air tanah
1. Survei dan Pengukuran
Pelaksana OP irigasi di BBWS/BWS/Dinas PSDA
Provinsi/Kab/Kota melaksanakan survei dan pengukuran jaringan irigasi
air tanah secara sederhana atau dengan menggunakan alat bantu ukur
waterpass/ theodolite untuk rancangan detail desain dan penggambaran.
Hasil survei ini disajikan dalam bentuk laporan yang dilengkapi dengan
foto.

2. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Dalam perhitungan RAB agar memperhatikan:
a. Daftar harga upah kerja, bahan, peralatan yang dikeluarkan
oleh
b. Pemda setempat.
c. Daftar harga satuan yang dikeluarkan oleh penyedia bahan
dan peralatan.
d. Survei harga pasar setempat.
e. Harga satuan pekerjaan pada kontrak yang sedang berjalan. e.
Biaya langsiran, tingkat kesulitan lapangan/lokasi.
f. Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) sesuai Permen PUPR
No.28/PRT/M/2016.

3. Penyusunan Program dan Rencana Kerja


Pelaksana OP irigasi di BBWS/BWS/Dinas PSDA
Provinsi/Kab/Kota dapat melibatkan P3AT dalam penyusunan program
dan rencana kerja pemeliharaan sebagai berikut:
a. Pekerjaan pemeliharaan rutin yang dilaksanakan secara
swakelola dengan menggunakan Blangko 03-PAT.
b. Pekerjaan pemeliharaan berkala yang dapat dikontrakkan dengan
menggunakan Blangko 04-PAT.

29
Usulan AKNOP - Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan, Pengukuran dan
Pembuatan Detail Disain dan Pembuatan Program AKNOP disajikan pada Tabel
5.4.
Tabel 5.4 Usulan AKNOP - Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan,
Pengukuran dan Pembuatan Detail Disain dan Pembuatan Program AKNOP

30
E. Pembuatan AKNOP
Pengelola JIAT melakukan kordinasi pembuatan AKNOP bersama
dengan pelaksana lapangan.

5.2.2 Pelaksanaan Pemaliharaan


A. Sosialisasi, Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Partisipatif
Pelaksana OP irigasi di BBWS/BWS/Dinas PSDA
Provinsi/Kab/Kota melaksanakan sosialisasi kepada P3A/GP3A/IP3A
tentang waktu, jenis kegiatan, jumlah tenaga, bahan, peralatan yang harus
disediakan dan disesuaikan dengan jenis, sifat pemeliharaan dan tingkat
kesulitannya.
Sosialisasi dilakukan 1 tahun sekali di awal pelaksanaan
pemeliharaan. Usulan AKNOP - Sosialisasi, Koordinasi dan Evaluasi
Pelaksanaan Partisipatif disajikan pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Usulan AKNOP - Sosialisasi, Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan
Partisipatif

B. Pengamanan Jaringan Irigasi Air Tanah


Pelaksana OP irigasi di BBWS/BWS/Dinas PSDA
Provinsi/Kab/Kota bersama P3A/GP3A/IP3A melaksanakan pengamanan
jaringan irigasi air tanah secara terus- menerus.
Pengamanan jaringan irigasi air tanah dapat dilakukan dengan:
1. Tindakan pencegahan
2. Tindakan pengamanan

31
Pencegahan jaringan irigasi air tanah disajikan pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6 Pencegahan Jaringan irigasi air tanah

Waktu Prasara Keterang


No. Kegiatan
Periode na an

Mengontrol patok-patok batas tanah supaya tidak Sesuai


dipindahkan oleh masyarakat Kebutuh
an

Memasang papan larangan untuk kendaraan yang Sesuai Papan


melintas jalan inspeksi yang melebihi kelas jalan, Kebutuh
tidak membuang sampah sembarangan, dll an
Melarang mandi di lokasi-lokasi yang berbahaya di Sesuai Papan
sekitar bangunan air tanah Kebutuh
an

Melarang mendirikan bangunan dan atau Sesuai Papan


menanam pohon di tanggul/ di atas jaringan irigasi Kebutuh
air tanah an

Mengadakan penyuluhan/sosialisasi kepada m Sesuai


asyarakat dan instansi terkait tentang Kebutuh
pengamanan fungsi Jaringan Irigasi Air Tanah an

Pengamanan jaringan irigasi air tanah disajikan pada Tabel 5.7


Tabel 5.7 Pengamanan Jaringan irigasi air tanah

Waktu Prasara Keterang


No. Kegiatan
Periode na an

Membuat bangunan pengamanan di tempat-tempat Sesuai Papan


yang berbahaya, misalnya: disekitar bangunan Kebutuh
utama, ruas saluran, daerah padat penduduk dan an
lain sebagainya

Pemasangan portal di jalan inspeksi dan tanggul- Sesuai Portal


tanggul saluran Kebutuh
an

32
Usulan AKNOP - pengamanan jaringan irigasi air tanah disajikan pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Usulan AKNOP – Pengaman Jaringan irigasi air tanah

C. Pemeliharaan Rutin Bersifat Perawatan


1. Peralatan Kerja
Peralatan kerja OP irigasi air tanah meliputi peralatan yang
dibutuhkan dalam (i) pembersihan tanaman liar dan semak-semak; (ii)
pembersihan sampah; (ii) galian, timbunan dan pemadatan; (iii) perbaikan
pasangan ringan; dan (iv) pemberian oli, seperti pada table 5.9
Tabel 5.9 Peralatan

2. Pemberian Minyak Pelumas


PPA memberi minyak pelumas pada sistem penggerak pintu
(morheist/kuningan penggerak pintu, roda gigi, dan lain-lain) dan ulir,
dimaksudkan agar ulir pintu tidak berkarat dan mudah digerakkan.
Dilakukan sebulan sekali.

33
Kebutuhan pelumas seperti pada Tabel 5.10
Tabel 5.10Kebutuhan Bahan Pelumasan
b. Pemberian Minyak Pelumas (PBU) -
- Bahan -
▪ Olie SAE 90 =( - pintu draft > 2 m x 0,07 liter/kali/tahun +
(cek link) - pintu drat 1 s/d 2 m x 0,06 liter/kali/tahun +
- pintu drat <1 m x 0,05 liter/kali/tahun ) x
72 kali/tahun - liter 16.000 -
▪ Olie SAE 20 =( .... pintu draft > 2 m x 0,03 liter/kali/tahun +
.... pintu drat 1 s/d 2 m x 0,02 liter/kali/tahun +
.... pintu drat <1 m x 0,01 liter/kali/tahun ) x
72 kali/tahun - liter 16.500 -
▪ Dexlite/Solar =( .... pintu draft > 2 m x 0,20 liter/kali/tahun +
.... pintu drat 1 s/d 2 m x 0,15 liter/kali/tahun +
.... pintu drat <1 m x 0,10 liter/kali/tahun ) x
72 kali/tahun - liter 10.200 -
▪ Paslin/Stempet =( .... pintu draft > 2 m x 0,05 kg/kali/tahun x
.... pintu drat 1 s/d 2 m x 0,03 kg/kali/tahun x
.... pintu drat <1 m x 0,02 kg/kali/tahun x
72 kali/tahun - kg 90.000 -
- Peralatan -
▪ Sikat baja = - PBU x 2 bh/tahun - bh 10.000 -
▪ Kuas 2”- 4” To. 12 = - PBU x 2 bh/tahun - bh 7.500 -

▪ Semprotan Solar/Olie = - PBU x 1 buah/tahun - buah 7.500 -


▪ Grease Gun = - PBU x 1 buah/tahun - buah 55.000 -
▪ Corong plastik = - PBU x 1 buah/tahun - buah 5.000 -
▪ ............ .
▪ Jerigen = - PBU x 1 buah/tahun - buah 7.500 -

3. Membersihkan saluran dan bangunan dari sampah dan kotoran


(PBU)
Kegiatan pembersihan saluran dan bangunan JIAT menggunakan
peralatan yang perlu dianggarkan dalam AKNOP JIAT sebagai berikut :
● Garpu Sampah
● Ganco Sampah
● Gergaji
● Gerobak Sampah
● Dan lain lain

D. Pemeliharaan Rutin Bersifat Perbaikan Ringan


Menutup lubang-lubang bocoran kecil di saluran/bangunan (sesuai
kondisi)

34
1. Juru/Mantri Pengairan dibantu oleh PPA/POB untuk bangunan
pengatur/bendung, sedangkan Pekarya untuk bangunan pelengkap dan saluran.
2. Perbaikan dilakukan sesuai dengan tingkat kerusakan di lapangan.
3. Indikator :Tidak ada kebocoran dan rembesan

Perbaikan kecil pada saluran JIAT dengan ketentuan sebagai berikut :


1. Menutup lubang-lubang kebocoran kecil di saluran dan bangunan;
2. Perbaikan kecil pada pasangan atau pipa (misalnya plesteran yang retak
atau beberapa bagian bangunan yang rusak);
3. Perbaikan kecil pada pompa, listrik, generator set, solar cell, dan panel.
Tabel 5.11 Usulan AKNOP - Menutup Lubang-Lubang Bocoran Kecil di
Saluran/Bangunan

E. Pemeliharaan Berkala yang Bersifat Perawatan


1. Pengecatan pintu (1 kali dalam setahun)
Pengecatan pintu air dimaksudkan agar pintu air dapat bertahan lama (tidak
berkarat/korosi).
a. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan oleh OPAT dibawah koordinasi
pengamat, jika diperlukan dapat dibantu oleh tenaga harian lepas.
b. Bahan untuk Pengecatan
● Kuas 2"-4"
● Cat Besi (
● Minyak Cat
● Ampelas
● Ter
c. Indikator : Pintu telah dicat ulang

35
Tabel 5.12 Usulan AKNOP - Pengecatan Pintu
5. Pemeliharaan Berkala - Bersifat Perawatan 340.000
a. Pengecatan pintu (1 kali dalam setahun) -
- Bahan untuk Pengecatan -
▪ Kuas 2"-4" To. 12 = 0,01 .... pintu besar +
2x ..... pintu kecil } - bh 7.500 -
=
▪ Cat besi =( - pintu besar x 0,80 liter/kali/tahun +
- pintu kecil x 0,50 liter/kali/tahun )
1 kali/tahun - liter
Berat jenis cat 1,500 kg/l - kg 30.000 -
▪ Minyak Cat =( - pintu besar x 0,50 liter/kali/tahun +
- pintu kecil x 0,25 liter/kali/tahun ) x
1 kali/tahun - liter 11.000 -
▪ Ampelas =( - pintu besar x 1,50 Lbr/kali/tahun x
- pintu kecil x 1,00 Lbr/kali/tahun )x
1 kali/tahun - Lbr 7.600 -
▪ Ter =( - pintu besar x 0,50 L/kali/tahun x
Residu atau ter - pintu kecil x 0,25 L/kali/tahun) x
1 kali/tahun - L 35.000 -

2. Pembuangan lumpur di bangunan dan saluran


Air irigasi selalu membawa padatan yang akan mengendap sebagai endapan
lumpur. Semakin lama, kandungan lumpur di bangunan dan saluran akan semakin
tingi, berdampak kapasitas debit yang dialirkan menurun dan penampang saluran
tidak lagi sesuai dengan disain/rencana. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pembuangan lumpur di bangunan dan saluran.
Perencanaan pembuangan lumpur dilakukan oleh BBWS/BWS/Dinas PSDA
Provinsi/Kab/Kota berdasarkan hasil inventarisasi, inspeksi dan penelusuran.
Tabel 5.13 Usulan AKNOP – Pembuangan lumpur dilaksanakan secara
swakelola

F. Pemeliharaan Berkala yang Bersifat Perbaikan


Pemeliharaan Berkala yang Bersifat Perbaikan meliput pekerjaan :
1. Pencucian sumur
2. Perbaikan Penggerak Pompa (termasuk panel dan spare part)
3. Perbaikan Pompa (termasuk panel dan spare part)
4. Perbaikan fasilitas pendukung seperti rumah pompa, pagar, kantor dan
rumah jaga
5. Dan lain-lain

36
Tabel 5.14 Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala yang Bersifat Perbaikan
6. Pemeliharaan Berkala - Bersifat Perbaikan (Kontraktual)
a. Pencucian Sumur -
Untuk pencucian sumur dapat dilaksanakan secara kontraktual dan bagi BBWS/BWS yang memiliki peralatan sendiri dapat dilaksanakan secara swakelola

No. Uraian Output Outcome


km/
Ha
buah
1. Pencucian Sumur .... buah 1 Paket ..... .....
2. Perbaikan Bendung ..... .... buah 1 Paket ..... .....
3. Perbaikan Bendung ..... .... buah 1 Paket ..... .....
4. buah ..... ..... ..... .....
.....
..... ..... ..... ..... .....
(Contoh : Perhitungan volume Saluran dan Bangunan
D01-BOQ Saluran Contoh Perhitungan Volume Pekerjaan (Bill Of Quantity) Saluran
D02-BOQ Bangunan/Bendung Contoh Perhitungan Volume Pekerjaan (Bill Of Quantity) Bangunan
Daftar Upah, Bahan, Peralatan dan Analisa Harga Satuan
A01-DUBP Daftar Upah Bahan, Peralatan , dll
A01-DUBP-PintuAir Daftar Upah Bahan, Peralatan , dll - Pintu Air
B01-AHSP_SDA Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sumber Daya Air
RAB Bangunan dan Saluran
E01-RAB-Paket-01 Contoh Rencana Anggaran Biaya
E02-RRAB-Paket-01 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

b. Perbaikan Penggerak Pompa (termasuk panel dan spare part) -


No. Uraian Output Outcome
buah Ha
1. Perbaikan Penggerak Pompa (termasuk panel dan spare part) .... buah 1 Paket ..... .....
2. ..... .... buah 1 Paket ..... .....
3. ..... .... 1 Paket ..... .....
..... ..... ..... ..... .....
..... ..... ..... ..... .....
(Contoh : Perhitungan Volume Pintu Air
C01-AHS_PintuA&B Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pintu Air Tipe A/B
C02-AHS_PintuC2&C3 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pintu Air Tipe C2/C3
C03-AHS_PintuC5 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pintu Air Tipe C5
Perhitungan volume Saluran dan Bangunan
A01-DUBP Daftar Upah Bahan, Peralatan , dll
A01-DUBP-PintuAir Daftar Upah Bahan, Peralatan , dll - Pintu Air
B01-AHSP_SDA Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sumber Daya Air
RAB Bangunan dan Saluran
E01-RAB-Paket-01 Contoh Rencana Anggaran Biaya
E02-RRAB-Paket-01 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

c. Perbaikan Pompa (termasuk panel dan spare part) -


No. Uraian Output Outcome
1) 2)
km km
1. Perbaikan Pompa (termasuk panel dan spare part) . . . . . . . . . . . . . .... buah 1 Paket ..... .....
2. Perbaikan Pompa (termasuk panel dan spare part) . . . . . . . . . . . . . .... buah 1 Paket ..... .....
3. Perbaikan Pompa (termasuk panel dan spare part) . . . . . . . . . . . . . .... 1 Paket ..... .....
..... ..... ..... ..... .....
..... ..... ..... ..... .....
Catatan: : 1) panjang jalan inspeksi
2) panjang jaringan jaringan irigasi air tanah y ang dapat diinspeksi

(Contoh : RAB Perbaikan Jalan Inspeksi/Masuk


A01-DUBP Daftar Upah Bahan, Peralatan , dll
A01-DUBP-PintuAir Daftar Upah Bahan, Peralatan , dll - Pintu Air
B01-AHSP_SDA Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sumber Daya Air
E01-RAB-Paket-01 Contoh Rencana Anggaran Biaya
E02-RRAB-Paket-01 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

d. Perbaikan fasilitas pendukung seperti rumah pompa, pagar, kantor dan rumah jaga -

No. Tipe Nama Kantor/Rumah Dinas Luas


2)
1)

Outcome
Output

m² buah m²
I. Kantor Pengamat/UPT 1 50 Pek. .....
.............. pek .....
.............. .....
.............. .....
.....
II. Rumah Dinas
1. UPT/Pengamat Pengamat 1 54 .....
.......... .... .....
.......... .... .....
.......... .... .....
2. Juru Rumah 1 36 .....
Rumah 2 36 .....
.......... .... .....
.......... .... .....
.......... ....
3. Operator Rumah 1 36 .....
Rumah 2 36 .....
.......... .... .....
.......... .... .....
.......... .... .....
III. Rumah Pompa .....
1. .....
2. .....
.....
IV.. Gudang .....
Gudang1 .....
Gudang2 .....
.....
.....
.............. .....
.....
1)
Keterangan jumlah unit
2)
luas layanan bangunan
(Setiap perbaikan disertai dengan perhitungan disain dan RAB)
(Contoh : RAB Perbaikan Jalan Inspeksi/Masuk
A01-DUBP Daftar Upah Bahan, Peralatan , dll
A01-DUBP-PintuAir Daftar Upah Bahan, Peralatan , dll - Pintu Air
B01-AHSP_SDA Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sumber Daya Air
E01-RAB-Paket-01 Contoh Rencana Anggaran Biaya
E02-RRAB-Paket-01 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

37
G. Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Penggantian
Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Penggantian meliputi :
1. Penggantian Pompa dan Pemasangan
2. Penggantian Generator Set dan Pemasangan
3. Penggantian Pintu dan Pemasangan
4. Penggantian flowmeter dan Pemasangan
5. Pergantian Pipa
6. Dan lain-lain
Pemeliharaan berkala yang bersifat pergantian dilakukan dengan
kontraktual. Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala yang Bersifat

Tabel 5.15 Usulan AKNOP - Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Penggantian

H. Penanggulangan/Perbaikan Darurat
Apabila terjadi bencana yang merusak jaringan irigasi air tanah, maka
diperlukan penanggulangan/perbaikan darurat sebagai tindak lanjut dari blangko
05-PAT

38
Tabel 5.16 Usulan AKNOP - Penanggulangan/Perbaikan Darurat

5.2.3 Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan


Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dapat dibedakan menjadi :
1. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pemeliharaan Swakelola
dan Kontraktual
a. Pemantauan Progres Lapangan (4 kali dalam setahun/
triwulan)
b. Dokumentasi (4 kali dalam setahun/ triwulan)
2. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Laporan mingguan: 3 rangkap untuk PPK, satker, dan
arsip
b. Laporan bulanan: 3 rangkap untuk PPK, satker, dan arsip
c. Laporan triwulan: 3 rangkap untuk PPK, satker, dan arsip
d. Laporan tahunan.
Rangkap dokumen yang dilaksanakan melalui TPOP minimal sebanyak 4
rangkap (satker, kepala dinas, kepala B/BWS, dan arsip) dan yang dilaksanakan
sendiri oleh B/BWS minimal sebanyak 3 rangkap (satker, kepala B/BWS, dan
arsip).

39
BAB 6 BAB VI……
REKAPITULASI AKNOP JIAT

Setelah melakukan perhitungan AKNOP pada masing-masing rancangan


biaya OP JIAT maka langkah selanjutnya yang disusun adalah melakukan rekap
AKNOP yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan OP tahun
selanjutnya. Adapun rekapitulasi AKNOP dapat dijelaskan sebagai berikut dan
dengan detail pada Tabel 6.1:

I.Manajemen Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan


A. Gaji/honor/upah kerja
B. Operasional kantor
C. Sarana pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
D. Kegiatan pendukung operasi dan pemeliharaan

II.Operasi Jaringan Irigasi Air Tanah


A. Perencanaan operasi
B. Pelaksanaan operasi
C. Pemanfaatan sumber lain
D. Monitoring dan evaluasi

III.Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah


A. Perencanaan pemeliharaan
B. Pelaksanaan pemeliharaan
C. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan

40
Tabel 6.1 Contoh Rekapitulasi AKNOP JIAT

41
BAB 7 BAB VII…………
PENUTUP

Untuk menghasilkan nilai AKNOP yang sesuai kondisi lapangan maka


dalam proses penyusunannya harus mengikuti prosedur yang berlaku dalam
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sesuai yang diatur dalam Permen PUPR
No.12/PRT/M/2015, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Proses penyusunan berdasarkan data hasil penelusuran jaringan irigasi
yang dilaksanakan dengan melibatkan peran serta P3AT.
2. Metode pelaksanaan kegiatan operasi jaringan irigasi air tanah secara
swakelola.
3. Metode pelaksanaan kegiatan pemeliharaan rutin secara swakelola oleh
OPAT/PJAT.
4. Metode pelaksanaan kegiatan pemeliharaan berkala secara swakelola
atau kontraktual
5. Prinsip dasar pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan
irigasi air tanah adalah secara partisipatif
6. Dalam pelaksanaan secara kontraktual analisa harga satuan mengacu
pada Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016
7. Upah kerja bagi petugas harian operasi dan pemeliharaan
(UPTD/Pengamat, Juru/Mantri, Staf UPTD/Pengamat, OPAT, dan PJAT) bila
dihitung secara bulanan total nilainya minimal sesuai UMR/UMK/UMP setempat.
8. Untuk jenis pekerjaan tertentu yang belum termuat dalam Juknis ini maka
dapat ditambahkan sesuai kelompok kegiatannya masing-masing.
9. Perhitungan/penyusunan AKNOP dilakukan pertahun, dapat
dilaksanakan bersamaaan dengan PAI-AT dan IKSI-AT atau PAKSI-AT.

Selain BBBW/BWS, Juknis AKNOP ini juga dapat dipakai/dijadikan


referensi bagi Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) dalam menyusun AKNOP
jaringan irigasi air tanah sesuai kewenangannnya. Guna
penyempurnaan/perbaikan Juknis AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah kedepan,
perlu masukan/koreksi dari semua pihak, dan untuk itu disampaikan terimakasih.

42

Anda mungkin juga menyukai