Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA

ORGANISASI : DINAS SUMBER DAYA AIR, CIPTA KARYA DAN


TATA RUANG PROVINSI SUMATERA UTARA
BIDANG PENGEMBANGAN JARINGAN SUMBER AIR
UNIT KERJA :

KEGIATAN : BELANJA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN


REKAYASA-JASA NASIHAT DAN KONSULTANSI
JASA REKAYASA KONSTRUKSI – PENGUKURAN
DEBIT SESAAT DAN PEMBUATAN LENGKUNG
DEBIT

SUMBER DANA : APBD T.A. 2021

LOKASI KEGIATAN : PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA


DINAS SUMBER DAYA AIR, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
T.A. 2021
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Pengukuran debit dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan debit
Kegiatan sesaat. Data pengukuran debit yang diperoleh dari suatu pos duga air
pada kondisi muka air rendah, muka air sedang, dan muka air tinggi
selanjutnya digunakan untuk pembuatan grafik hubungan antara tinggi
muka air dengan debit (Rating Curve-Lengkung Aliran). Penggunaan
metode, peralatan, dan pemilihan lokasi pengukuran sangat berpengaruh
pada kualitas data pengukuran.
Ada beberapa metode pengukuran debit yang sering digunakan baik
pengukuran langsung maupun pengukuran tidak langsung, demikian pula
peralatan yang digunakan. Pelaksanaan pengukuran debit aliran sungai
terbaik dilakukan dengan cara langsung menggunakan alat ukur arus dan
pelampung.
Pengukuran debit secara langsung adalah pengukuran yang dilakukan
dengan menggunakan peralatan berupa alat pengukur arus (current
meter), pelampung, zat warna, dll. Debit hasil pengukuran dapat dihitung
segera setelah pengukuran selesai dilakukan. Pengukuran debit secara
tidak langsung adalah pengukuran debit yang dilakukan dengan
menggunakan rumus hidrolika misal rumus Manning atau Chezy.
Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur parameter hidraulis sungai
yaitu luas penampang melintang sungai, keliling basah, dan kemiringan
garis energi. Garis energi diperoleh dari bekas banjir yang teramati di
tebing sungai. Pengukuran debit sebaiknya dilakukan berada di sekitar
pos duga air untuk mendapatkan lengkung debit.
Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera
Utara memiliki 51 pos duga air yang tersebar di beberapa sungai Provinsi
Sumatera Utara. Sungai-sungai yang ada saat ini belum memiliki lengkung
debit akibat minimnya pengukuran debit, sehingga sangat sulit untuk
membentuk satu lengkung debit.
Untuk mendapatkan lengkung debit, diperlukan seri data pengukuran debit
yang cukup banyak pada beberapa kondisi (minimal 5 data yang
mewakili). Dengan keterbatasan peralatan dan sumber daya manusia
yang ada, diperlukan jasa pihak ketiga untuk melaksanakan pengukuran
debit di salah satu sungai yang dianggap prioritas untuk penyusunan
lengkung debit.
Oleh sebab itu, melalui anggaran APBD Tahun Anggaran 2021, Dinas
Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara
akan melaksanakan Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa-
Jasa Nasihat dan Konsultansi Jasa Rekayasa Konstruksi Pengukuran
Debit Sesaat dan Pembuatan Lengkung Debit.

Hal | 1
2. Maksud dan Maksud :
Tujuan 1. Melakukan survey, pengukuran penampang sungai dan kecepatan
aliran untuk mendapatkan debit sesaat;
2. Melaksanakan analisis perhitungan debit dan persamaan lengkung
debit
Tujuan :
Tersedianya suatu Laporan debit sesaat dan analisi modofikasi
persamaan lengkung debit
3. Sasaran Adapun sasaran dari kegiatan jasa konsultansi ini adalah:
Tersedianya lengkung debit sungai sehingga diketahui debit yang ada
disungai dalam satuan waktu untuk memprediksi besaran debit banjir dari
pengukuran tinggi muka air sungai.
4. Lokasi Kegiatan Lokasi Pekerjaan berada disalah satu sungai yang berada di wilayah
sungai kewenangan Provinsi Sumatera Utara setelah disepakati bersama
oleh KPA/ PPTK dan Penyedia.

5. Sumber Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan jasa


Pendanaan konsultansi Appraisal ini bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara
Tahun Anggaran 2021 Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)
Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera
Utara.
Total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk pelaksanaan kegiatan adalah
sebesar Rp.54.725.000,00 (Lima Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Dua
Puluh Lima Ribu Rupiah ) termasuk PPN, dengan Kode Rekening Belanja
1.03.02.1.01.60. 5.1.02.02.08.0012

6. Nama dan Nama KPA : Kuasa Pengguna Anggaran Bidang


Organisasi PA/ Pengembangan Jaringan Sumber Air Dinas
KPA Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang
Propinsi Sumatera Utara
Satuan Kerja : Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata
Ruang Propinsi Sumatera Utara
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Kegiatan : Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman

Hal | 2
Pantai pada Wilayah Sungai Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
Sub. Kegiatan : Pengelolaan Hidrologi dan Kualitas Air WS
Kewenangan Provinsi
Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan
Rekayasa-Jasa Nasihat dan Konsultansi Jasa
Rekayasa Konstruksi Pengukuran Debit Sesaat
dan Pembuatan Lengkung Debit.

Data Penunjang

7. Data Dasar a. Data pencatatan tinggi muka air


b. Data curah hujan
8. Standar Teknis Standar dan pedoman yang digunakan tidak terbatas pada
Standar Nasional Indonesia tetapi juga menggunakan standar dan
pedoman lain yang terkait dan berlaku. Konsultan wajib memiliki
dan memahami seluruh standar dan pedoman tersebut di atas dan
menjadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.

9. Pekerjaan Data – data hasil studi sebelumnya yang berkaitan dengan kegiatan ini
Terdahulu harus dikumpulkan oleh penyedia jasa sebagai bahan acuan.
Pekerjaan terdahlu yang pernah dikerjakan:
1. Pengukuran debit sesaat di sungai kewenangan Provinsi Sumatera
Utara

Hal | 3
10. Referensi Hukum Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak
terbatas pada :
a. Undang – Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
c. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah yang telah diubah oleh Peraturan
Presiden Nomor 12 tahun 2021;
d. Peraturan Menteri PUPR No. 4/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Wilayah Sungai;
e. SNI 03-2822-1992 (yang telah direvisi) tentang metode pembuatan
lengkung debit dan tabel sungai/saluran terbuka dengan analisis
grafis.
f. SNI 03-2526, Tata cara pemilihan lokasi pos duga air di sungai.
g. SNI 03-3413, Tata cara pengukuran debit puncak sungai dengan
cara tidak langsung.
h. SNI 03-2414, Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran
terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung.
Ruang Lingkup

11. Lingkup Lingkup kegiatan Pengukuran Debit Sesaat dan Pembuatan


Pekerjaan Lengkung Debit ini terdiri dari:
1. Kegiatan A ( Persiapan dan Pengumpulan Data Skunder )
2. Kegiatan B (Survey Pengukuran Penampang dan Kecepatan
Aliran Sungai)
3. Kegiatan C (Pembuatan Lengkung Debit)
4. Kegiatan D (Penyusunan Laporan dan Diskusi)

A. Kegiatan A :Persiapan dan Pengumpulan data Skunder


Lingkup Pekerjaan Persiapan meliputi antara lain:
a. Persiapan administrasi.
Konsultan harus melakukan persiapan kegiatan
administrasi awal sebelum dimulainya kegiatan utama
berupa persiapan surat menyurat untuk perizinan
memasuki lokasi kerja dan permohonan data.
b. Mobilisasi personil.

Hal | 4
c. Pengkajian Di Atas Meja (Desk Study)
Sebelum kegiatan dilapangan di mulai konsultan
melakukan pengkajian rencana kegiata n diatas meja
terkait dengan penentuan batas daerah studi beserta
data -data yang akan di pakai/digunakan dalam
rangkaian pengumpulan data -data yang ada dan
kekurangan data - data pendukung lainnya. Konsultan
harus melengkapi dan berkonsultasi dengan pihak
Direksi dan/atau Dinas serta instansi terkait.
d. Survei Pendahuluan.
Melakukan Identifikasi dan Inventori lokasi pos duga air
dan penampang sungai yang akan diukur dan dikukur
kecepatan alirannya.
e. Pengumpulan data skunder
Pengumpulan data referensi berupa pembacaan
Tinggi Muka Air (TMA) dan studi terdahulu dan
mengkaji ulang.
f. Penyusunan Laporan Pendahuluan.

B. Kegiatan B : Survey Pengukuran Penampang dan


Kecepatan Aliran Sungai
Lingkup Pekerjaan survey antara lain.
a) Data pengukuran debit yang memenuhi ketentuan,
sebagai berikut :
1) Data pengukuran debit harus akurat dan dilakukan
sesuai dengan ketentuan pada SNI 03-2414-1991
tentang tata cara pengukuran debit aliran sungai dan
saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan
pelampung
2) Minimal tersedia 7 (tujuh) data pengukuran debit
yang meliputi keadaan debit rendah sampai tinggi.
b) Gambar penampang melintang sungai/saluran terbuka
seperti terlihat pada gambar 1 dibawah ini yang
menunjukkan:
1) Tinggi muka air tertinggi yang pernah terjadi;

Hal | 5
2) Tinggi muka air terendah yang pernah terjadi;
3) Tinggi muka air melimpah (apabila terjadi limpahan
debit),

Gambar 1 Contoh Penampang Melintang Sungai

c) Apabila kecepatan aliran pada tinggi muka air tertinggi


belum tersedia atau tidak dapat diukur dengan alat ukur
arus atau pelampung maka dapat dihitung dengan
rumus hidrolika (lihat pada SNI 03-3413-1994, tentang
tata cara pengukuran debit puncak sungai dengan cara
tidak langsung).

C. Kegiatan C : Pembuatan Lengkung Debit


Pembuatan garis lengkung debit dapat dilakukan dengan 2
cara/metode yaitu cara grafis/manual dan dengan
menggunakan computer/software.
Keuntungan yang diperoleh dari masing-masing cara tersebut
adalah:
- Secara manual :
• Mudah memisahkan data pengukuran aliran yang salah.
• Mudah mengelompokan sebaran data pengukuran.
• Mudah melakukan analisa lengkung aliran berdasarkan
kondisi hidrologisnya.
- Menggunakan software
• Lebih cepat.

Hal | 6
• Lebih baku dan obyektif.
• Dapat langsung diperoleh persamaan garis lengkung
aliran
Data pengukuran debit digambarkan pada kertas
milimeter/logaritma (Cara manual) atau pada grafik
(menggunakan software) dengan cara:
- skala mendatar merupakan data debit
- skala vertikal atau tegak merupakan data ketinggian
muka air.

1. Pembuatan garis Lengkung Debit dengan cara Grafis


Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penggambaran
garis lengkung debit, adalah sbb:
a) Minimum menggunakan satu mistar lengkung debit.
b) Arah lengkung ditentukan berdasarkan keseimbangan
sebaran dan urutan kronologis data pengukuran dengan
memperhatikan proses pengendapan atau penggerusan
yang terjadi.
c) Garis Lengkung debit ditentukan mulai dari skala
gambar garis lengkung debit untuk muka air rendah,
muka air sedang dan muka air tinggi.
d) Untuk memudahkan dalam pembacaan garis lengkung
debit, dianjurkan agar garis lengkung debit dapat
diklasifikasikan ke dalam 3 kategori, yaitu garis lengkung
debit untuk muka air rendah, garis lengkung debit untuk
muka air sedang dan garis lengkung debit untuk muka
air tinggi, dan menggunakan angka yang bulat dengan
kelipatan 5 atau 10
e) Kemiringan lengkung debit antara 30°- 45°.
f) Apabila telah tersedia garis lengkung debit dari suatu
pos duga air yang sama, maka garis lengkung debit
tersebut harus digunakan sebagai dasar/acuan dalam
menentukan garis lengkung debit berikutnya.

Hal | 7
2. Persiapan pembuatan garis Lengkung debit
Persiapan pembuatan garis lengkung debit adalah sebagai
berikut :
a) Siapkan data yang akan digunakan untuk membuat
garis lengkung debit.
b) Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk membuat
garis lengkung debit.
c) Lakukan pemeriksaan perhitungan debit dari seluruh
data yang akan digunakan termasuk perhitungan
kecepatan aliran dan luas penampang basah
d) Lakukan pemeriksaan perhitungan tinggi muka air
pengukuran;
e) Buat tabel ringkasan data pengukuran debit.

3. Pembuatan Garis Lengkung Debit Dengan Komputer


Pembuatan garis lengkung debit dengan menggunakan
komputer, pada saat ini umumnya dilakukan dengan
menggunakan software antaralain:
- Pembuatan garis lengkung debit beserta konversi
muka air menjadi debit aliran dilakukan dengan
menggunakan program HYMOS.
Garis Lengkung debit pada program HYMOS
dinyatakan dalam bentuk persamaan eksponensial
sebagai berikut :

Konstanta a, b dan c dihitung berdasarkan jumlah


kuadrat terkecil pada persamaan regresi tidak linear
dan dengan menggunakan data pengukuran debit.
- Pembuatan garis lengkung debit/rating curve dengan
menggunakan program RATCUV yang merupakan
salah satu sub-program dari NEOPERDAS.
Garis Lengkung debit pada program RATCUV
dinyatakan dalam bentuk persamaan eksponensial
sebagai berikut :
Q = C (H+ A)B untuk Hi < H < Hi+1

Hal | 8
Keterangan:
Q : debit (m3/detik)
A,B,C : parameter
H : tinggi muka air (m)
Hi, Hi+1 : tinggi muka air dimana persamaan
lengkung debit berlaku.
- Pembuatan garis lengkung debit dengan
menggunakan fasilitas “trendline” dari program excel,
tidak disarankan

D. Kegiatan D : Penyusunan Laporan dan Diskusi


Konsultan wajib menyerahkan laporan hasil pekerjaan
yang telah didiskusikan kepada pihak Direksi. Konsultan
mengadakan diskusi dengan Direksi, dan melaksanakan
pemaparan di hadapan Direksi dan tim teknis.
Konsultan bertanggung jawab penuh atas mutu data/
perencanaan yang dihasilkan. Apabila data ternyata tidak
sah, tidak realistis dan atau kurang memadai, kurang
memuaskan menurut Direksi maka Konsultan wajib
memperbaikinya.
Konsultan wajib membuat notulen rapat dalam setiap
diskusi yang dilakukan, baik dengan PA/ KPA, PPTK
maupun Direksi Teknis Dinas Sumber Daya Air, Cipta
Karya dan Tata Ruang Provsu.

12. Keluaran Keluaran dokumen yang merupakan hasil dari pelaksanaan


pekerjaan ini adalah :
Jumlah
No Uraian Ukuran
(set)
1 Laporan Pendahuluan A4 3
2 Laporan Akhir A4 5
3 Laporan Bulanan A4 6

Hal | 9
13. Peralatan, Kuasa Pengguna Anggaran menyediakan ruang asistensi dan
Material, diskusi. KPA akan mengangkat petugas atau wakilnya yang
Personel dan bertindak sebagai Direksi Teknis. KPA akan menyediakan data
Fasilitas dari penunjang yang dianggap perlu untuk pelaksanaan pekerjaan.
Kuasa Pengguna
Anggaran

14. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
Material dari dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
Penyedia Jasa pekerjaan.
Konsultasi Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, bagi penyedia jasa
yang melaksanakan kegiatan ini harus mempunyai kantor di Kota
Medan dan personilnya bekerja di kantor tersebut

15. Lingkup Penyedia Jasa mempunyai kewenangan untuk mempertanggung


Kewenangan jawabkan produk hasil pekerjaan sesuai dengan data data yang di
Penyedia Jasa dapat dari lapangan dan berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan dengan Direksi Teknis atau Direksi Lapangan
Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi
Sumatera Utara.
Konsultan bertanggung jawab penuh atas mutu data/
perencanaan yang dihasilkan. Apabila data ternyata tidak sah,
tidak realistis dan atau kurang memadai, kurang memuaskan
menurut Direksi maka Konsultan wajib memperbaikinya.
Penyedia juga mempunyai kewenangan untuk
mempertanggungjawabkan Personil dan Peralatan yang
digunakan serta bersedia menghadirkan Personil yang diperlukan
apabila ada perbaikan, dan bersedia menghadirkan Personil yang
diperlukan bila terdapat pemeriksaan oleh APIP ataupun BPK RI.

16. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian kegiatan adalah 60 (enam puluh) hari
Penyelesaian kalender. Untuk itu Konsultan menyiapkan program kerja yang
Kegiatan jelas dengan menggunakan tenaga yang profesional sesuai
bidangnya. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan
ternyata pekerjaan belum selesai maka segala risiko ketidak

Hal | 10
terpenuhinya pembayaran menjadi tanggung jawab Konsultan
(diatur lebih rinci dalam kontrak
17. Personil Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan persyaratan
personil sebagai berikut:
A. TENAGA AHLI
Pengala
Tenaga Jlh.
No Pendidikan Keahlian man
Ahli OB
(Thn)
1 Ketua Minimal Wajib 1 1
Team Sarjana memiliki Org
Teknik Sipil / Sertifikat
Pengairan Keahlian x2
(S1) lulusan minimal Bln
Perguruan Ahli
Tinggi Muda
Negeri atau S umber
Perguruan Daya Air
Tinggi (SDA) yang
Swasta yang dikeluarkan
telah oleh
terakreditasi. Lembaga/
Asosiasi
terkait

1. Tugas Ketua Team


Sebagai Ketua tim/Ahli SDA mempunyai tugas utama
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota
tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal
secara penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai serta mempunyai tugas melakukan analisis
pembuatan lengkung debit baik secara grafik ataupun
dengan bantuan software, serta bertanggung jawab
dalam penyusunan laporan.

Hal | 11
B. TENAGA SUB AHLI
Pengala
Tenaga Jlh.
No Pendidikan man
Pendukung OB
(Thn)
1 Surveyor Minimal Lulusan 2 1
SMK atau SMA; Org
Memiliki Sertifikat x 0,5
Keterampilan Bln
(SKT) Survey dan
memiliki keahlian
dalam melakukan
survei pengukuran
dan survey
pengukuran debit

1. Tugas Surveyor
Sebagai Surveyor mempunyai tugas melaksanakan
pengukuran dan pengolahan data hasil pengukuran serta
melakukan pengukuran kecepatan aliran menggunakan
current meter.

18. Jadwal Penyedia harus menyusun jadwal tahapan pelaksanaan


Tahapan pekerjaan. Tahapan pelaksanaan sekurang-kurangnya
Pelaksanaan menampilkan tahapan per kegiatan dan disusun berdasarkan sub
Pekerjaan kegiatannya.
B ULAN
N LINGKUP 1 2
O KEGIATAN

1 Persiapan dan
Pengumpulan
Data Skunder
2 Survey Pengukuran
Penampang dan
3 Pembuatan
Kecepatan Aliran
Lengkung
Sungai) Debit
4 Penyusunan 4as
Laporan dan Diskusi c

Hal | 12
Laporan

19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat :


Pendahuluan - Pemahaman Konsultan terhadap permasalahan yang
ada, sebagai hasil dari data awal;
- Membuat rencana kerja pelaksanaan pekerjaan;
- Pendekatan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang
paling tepat;
- Membuat jadwal/rencana kerja pelaksanaan pekerjaan,
- Membuat jadwal penugasan personil dan jadual
pemakaian peralatan;
- Membuat daftar mengenai data - data dan peta - peta
yang akan dipergunakan/ diperlukan.
Laporan harus diserahkan selambat - lambatnya 14 (empat
belas) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga)
buku laporan.

19. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat :


- Mobilisasi Personil
- Kemajuan Pekerjaan
- Permasalahan yang dihadapi
- Rencana kegiatan untuk bulan berikutunya pemakaian
peralatan;
Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya
tanggal 5 setiap bulannya sebanyak 3 (tiga) buku
laporan.

21. Laporan Antara -

22. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat hasil pngukuran lapangan, analisis
lengkung debit, hubungan antara tinggi muka air hasil pencatatan
dengan debit, panduan penyusunan lengkung debit dan panduan
pembuatan lengkung debit dengan software., Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
berakhirnya kontrak disusun sebanyak 5 (lima) buku laporan.

Hal | 13
Hal-Hal Lain

23. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut


Pengumpulan :
Data Lapangan Data yang harus dikumpulkan terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data Primer adalah data baku yang sudah tersedia dan
tidak perlu lagi diolah, sedangkan data sekunder adalah data yang
harus dikumpulkan melalui Survei Lapangan yang akan
dilaksanakan oleh Konsultan.
Pengumpulan data harus dilakukan sesuai dengan prosedur.

24. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil proyek Kuasa Pengguna
Anggaran Bidang Pengembangan Jaringan Sumber Air Dinas
Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang TA. 2021.

Medan, September 2021


KEPALA SEKSI PERENCANAAN SDA
BIDANG PENGEMBANGAN JARINGAN SUMBER AIR DINAS
SUMBER DAYA AIR, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
PROVINSI SUMATERA UTARA

HABIBI EL HADIDHY, ST
PENATA MUDA TK. I
NIP. 19870525 201403 1 003

DISETUJUI OLEH:

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN JARINGAN SUMBER AIR


DINAS SUMBER DAYA AIR, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
PROVINSI SUMATERA UTARA

Ir. MALIK ASSALIH HARAHAP, ST, M.M.


PEMBINA
NIP. 19741012 200604 1 003

Hal | 14
Hal | 15

Anda mungkin juga menyukai