BAB II
GAMBARAN UMUM
WILAYAH STUDI
2.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Lokasi rencana kegiatan Intake Dan Jaringan Transmisi Bendungan Sepaku Semoi,
Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah. Secara umum terletak di dua administrasi kabupaten
yaitu, Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi
Kalimantan timur.
Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Loa Janan
Kabupaten Kutai Kartanegara;
II - 1
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II - 2
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II - 3
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.1 Administrasi Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II - 4
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
2. Tinjauan Lokasi Rencana kegiatan pembagunan Bendung, Jaringan Transmisi dan IPA
yang berlokasi di Kecamtan Sepaku, dengan Perda Kabupaten Penajam Paser Uatara No
03 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Penajam
Paser Uatara Tahun 2011-2031. Lokasi rencana kegiatan terhadap Rencana Pola Ruang
Kabupaten Penajam Paser Utara berada Pada Kawasan Peruntukan Budidaya yaitu
Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP).
Berdasarkan isi dari Batang Tubuh Perda Kabupaten Penajam Paser Uatara No 03 Tahun
2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Penajam Paser Uatara
Tahun 2011-203. Berisikan sebagai berikut:
A. KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
(2) Kebijakan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. pengembangan kawasan agribisnis berbasis potensi lokal;
b. pengembangan industri lokal dan agroindustri yang berdaya saing dan berpotensi
yang berwawasan lingkungan;
c. pengembangan perikanan tangkap dengan memperhatikan aspek ekologis;
d. pengembangan potensi pertambangan yang berlandaskan pada aspek keseimbangan
ekologis dan sosial budaya lingkungan sekitar
e. pengembangan pengaturan resiko pada kawasan rawan bencana;
f. pengembangan prasarana wilayah dan prasarana lingkungan; dan
g. pengendalian secara ketat pada kawasan lindung dengan berbasis pembangunan
II - 5
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
berkelanjutan.
h. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
B. STRATEGI PENATAAN RUANG
(7) Pengembangan prasarana wilayah dan prasarana lingkungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf f disusun dengan strategi:
a. mengembangkan sistem transportasi secara intermoda dari lokasi pusat kegiatan
ekonomi menuju ke pusat produksi pertanian, industri dan pelayanan pariwisata;
b. mengembangkan jaringan dan sumber energi alternatif;
c. mengembangkan sarana prasarana sumber daya air baku dan air minum;
d. meningkatkan pelayanan jaringan telekomunikasi diseluruh wilayah kabupaten;
e. mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan persampahan;
f. mengembangkan sarana prasarana pengolahan limbah;dan
g. mengembangkan jaringan drainase pada kawasan perkotaan.
II - 6
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Pasal 17
(1) Sistem jaringan sumberdaya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf c terdiri atas:
a. wilayah sungai;
b. daerah irigasi;
c. prasarana air baku;
d. jaringan air minum ke kelompok pengguna; dan
e. sistem pengendalian banjir.
(4) Sistem jaringan prasarana air baku sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c terdiri atas:
a. pengembangan Bendungan/Bendung/Waduk/Embung sebagai sumber air
permukaan meliputi:
1. Bendung Sotek berada di Kecamatan Penajam;
2. Waduk Tengin berada di Kecamatan Sepaku;
3. Waduk Waru berada di Kecamatan Waru;
4. Waduk Babulu Darat berada di Kecamatan Babulu; dan
5. Bendungan Lawe-lawe berada di Kecamatan Penajam.
Berdsarakan isi dari batang tubuh Peraturan daerah Kabupaten Penajam Paser Utara No
03 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Penajam
Paser Uatara Tahun 2011-2031. Rencana Kegiatan Pembangunan Bendung, Jaringan
Transmisi Air Baku ke Ipa selaras dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Penajam Paser Utara Pada bagian Strategi Penataan Ruang Dijelaskan Pengembangan
prasarana wilayah dan prasarana lingkungan disusun dengan strategi
mengembangkan sarana prasarana sumber daya air baku dan air minum. Serta
Rencana Struktur Ruang dijelaskan Sistem jaringan prasarana air baku terdiri atas
pengembangan Bendungan / Bendung / Waduk / Embung sebagai sumber air
permukaan. Berdasarkan hal tersebut rencana kegiatan yang telah dijelaskan selaras
dengan rencana tata ruang Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Untuk lebih
jelasnya mengenai lokasi kegiatan terhadap Rencana Tata Ruang dapat dilihat pada
Gambar Peta 2.3 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Penajam Paser Uatara Tahun 2011-2031.
II - 7
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
3. Tinjauan Lokasi Rencana kegiatan Pengambilan Air Tanah di Kecamtan Samboja dengan
Perda Kabupaten Kutai Kartanegara No 09 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2033. Lokasi rencana
kegiatan terhadap Rencana Pola Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara berada Pada
Kawasan Peruntukan Budidaya yaitu Kawasan Permukiman.
Berdasarkan isi dari Batang Tubuh Perda Kabupaten Kutai Kartanegara No 09 Tahun
2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun 2013-2033. Berisikan sebagai berikut:
A. STRATEGI PENATAAN RUANG
(6) Pengembangan pusat kegiatan yang terkendali dan berwawasan lingkungan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf f dengan strategi meliputi:
a. mendorong pengembangan pusat kegiatan kawasan perkotaan dan perdesaan sesuai
daya dukung dan daya tampung lingkungan;
b. meningkatkan sistem prasarana transportasi kawasan perkotaan dan perdesaan;
c. menyediakan sistem prasarana air bersih kawasan perkotaan dan perdesaan;
d. mempertahankan dan meningkatkan jaringan irigasi untuk ketahanan pangan;
e. meningkatkan ketersediaan energi dan jaringan telekomunikasi; dan
f. meningkatkan ketersediaan sistem prasarana pengelolaan lingkungan.
II - 8
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II - 9
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
sistem prasarana air bersih kawasan perkotaan dan perdesaan. Serta Rencana
Struktur Ruang dijelaskan Sistem jaringan sumber daya air terdiri atas jaringan air
baku untuk air bersih dan jaringan air bersih ke kelompok pengguna serta
Pengembangan jaringan air baku untuk air bersih meliputi pemanfaatan air
permukaan dan air tanah sebagai sumber air baku berada di seluruh kecamatan
dimana pemanfaatannya dengan mengutamakan pemanfaatan air permukaan.
Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi kegiatan terhadap Rencana Tata Ruang dapat
dilihat pada Gambar Peta 2.4 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Pola Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun
2013-2033.
II - 10
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.2 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036
II - 11
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.3 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Penajam Paser Uatara Tahun 2011-2031.
II - 12
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.4 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2033.
II - 13
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II - 14
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.5 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta PIPIB (Revisi XV).
II - 15
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.6 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur
II - 16
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
1. Sumber Air
Sumber air intake dan jaringan transmisi air baku Bendung Batu Lepek ke kecamatan sepaku
berasal dari Sungai Lepek. Bagian hulu dari Sungai Lepek berada di Kabupaten Kutai
Kartanegara. Sungai ini direncanakan akan dibendung pada Bendung Batu Lepek. Salah satu
keluaran dari Bendung Batu Lepek ini adalah sungai Lepek di bagian hilir yang mengalir
menuju Kabupaten Penajam Paser Utara. Sungai Lepek di bagian hilir ini yang direncanakan
akan menjadi sumber air baku Jaringan Transmisi Bendung Batu Lepek ke Kecamatan
Sepaku. Detail intake dan jaringan transmisi air baku adalah sebagai berikut
KAPASITAS DEBIT PENGAMBILAN DAN HEAD PIPA
Debit efektif pengambilan di intake Qeff = 4300 l/dt
Debit desain pengambilan di intake Qeff x 1.20 = 5160 l/dt
Elev.muka tanah di Reservoir = 125.0 m
Elev.ma.normal di Reservoir = 125.0 m
Elev.ma.normal di sistem IPA = 123.0 m
Elev. Titik akhir pipa transmisi = 90.0 m
Elev.tertinggi di awal = 117.50 m
Elev.terendah = 12.30 m
Dh Elev tertinggi - terendah = 105.20 m
Elev.akhir = 90.00 m
Dh Elev awal - akhir = 27.50 m
Head statis = 33.00 m
Saat ini, kondisi eksisting Bendungan Batu Lepek dan pelengkapnya belum terbangun dan
masih dalam tahap perencanaan. Pembahasan terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan
oleh kegiatan Bendungan Batu Lepek akan dibahas terpisah dari dokumen AMDAL ini. Pada
penyusunan AMDAL ini, lingkup yang akan dibahas adalah Bangunan Intake dan Jaringan
Transmisi Bendungan Batu Lepek ke Kecamatan Sepaku saja.
Direncanakan akan dibangunan intake berupa bangunan bendung yang akan dilengkapi oleh
bangunan IPA dengan kapasitas 4.300 l/dt pada jarak 1,4 km dari Intake Bendung.
II - 17
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II - 18
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II - 19
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II - 20
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II - 21
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
2. Jaringan Pipa
Rencana jaringan transmisi yang akan dipasang yaitu sepanjang 1,4 km dimana jaringan pipa
dilengkapi dengan pengatur tekanan (PRV), pemantau tekanan, GIS jaringan pipa transmisi,
serta pompa. Penjelasan dari sistem perpipaan dan sarana penunjang adalah sebagai berikut:
1. Pipa
Pada suatu sistem jaringan pipa air baku, pipa merupakan komponen yang utama. Pipa
ini berfungsi sebagai sarana untuk mengalirkan air dari sumber mata air ke tandon atau
Instalasi Pengolahan Air. Pipa tersebut memiliki bentuk penampang lingkaran dengan
diameter yang bermacam-macam. Dalam pelayanan penyediaan air bersih lebih
banyak digunakan pipa bertekanan karena lebih sedikit kemungkinan tercemar dan
biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan saluran terbuka atau talang. Suatu
pipa bertekanan adalah pipa yang dialiri air dalam keadaan penuh. Jenis pipa yang
dapat digunakan berupa HDPE, Baja, PVC, dan lain-lain.
Namun diketahui pipa yang paling baik untuk digunakan dalam jangka panjang dan
minim perawatan ialah pipa dengan jensi HDPE. Kelebihan dan kekurangan pipa
HDPE dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kelebihan HDPE:
- Bersifat mudah ditekuk
- Ringan, lentur, dan elastis (mudah diubah bentuknya)
- Tahan terhadap panas
- Tahan lama
Kekurangan HDPE:
- Mudah dibengkokkan tapi juga mudah kembali pada posisi semula
- Lebih lunak dari pipa jenis besi, sehingga perlu keahlian dalam proses
pemanasan dan pengelasan
- Harga lebih mahal
Pipa HDPE merupakan pipa yang terbutat dari bahan polyethylene dengan kepadatan
tinggi sehingga mampu menahan daya tekan yang lebih tinggi dan tahan terhadap
bahan kimia.
II-22
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
2. Aksesoris Pipa
o Sambungan antar pipa
Untuk menggabungkan pipa yang satu dengan yang lain diperlukan suatu sambungan
pipa, baik yang berdiameter sama atau berbeda, belokan pada pipa dan
pengggabungan dua pipa yang berbeda jenis. Sambungan tersebut dipakai sesuai
kebutuhan dan kondisi di lapangan saat pemaasangan pipa ditambah dengan
perlengkapan sambungan yaitu:
o Belokan
Digunakan untuk mengubah arah dari lurus dengan sudut perubahan standar yang
merupakan sudut dari belokan tersebut. Besar belokan standar adalah 11¼º, 22½º, 45º,
dan 90º. Bahan belokan biasanya sama dengan pipa.
o Perlengkapan “T”
Untuk pipa sekunder dipasang tegak lurus (90º) pada pipa primer berbentuk T. Ujung
perlengkapan dapat terdiri dari kombinasi spigot, socket, dan flens.
o Perlengkapan “Y”
Untuk pipa sekunder yang dipasang pada pipa primer dengan sudut 45º.
o Katup (Valve)
Aliran air yang baik di dalam pipa sangat ditunjang oleh katup yang bekerja pada
sambungan antar pipa. Berbagai jenis katup memiliki fungsi berbeda yang
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan agar suatu
rangaian pipa berfungsi dengan baik.
3. Bangunan Pelengkap
Dalam pengoperasian sistem jaringan air baku, maka dibutuhkan beberapa bangunan
pelengkap seperti Jembatan pipa, Siphon, Pompa, Instalasi Pengolah Air, Reservoir, dan lain-
lain. Secara detail penjelasan bangunan pelengkap beserta peralatannya sebagai berikut.
1. Jembatan Pipa
Jembatan pipa ini diperlukan untuk keamanan dan kelancaran pipa dikarenakan jalur
pipa harus memotong lintasan karena api, sungai maupun kondisi tanah yang tidak
rata. Hal penting yang harus diperhatikan pada saat konstruksi jembatan pipa adalah:
- Sebaiknya jembatan pipa disarankan menggunakan pipa baja atau pipa Dustile Cast
Iron (DCIP)
- Sebelum bagian pipa masuk dilengkapi gate valve dan washout
II-23
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
- Dilengkapi dengan air valve yang diletakkan pada jarak ¼ bentang dari titik masuk
jembatan pipa
- Pipa harus didukung pada struktur bagian atas pinggir sungai
- Semua belokan pipa disarankan sudutnya lebih kecil dari 45º dan belokan harus
dipasang thrust block
- Tembok penahan diperlukan pada up stream dan down stream dari jembatan pipa.
Serta dipasang pelindung pipa agar pipa aman
- Tempat pejalan kaki harus dibangun sepanjang jembatan pipa untuk pemeriksaan
kesehatan dan perbaikan
2. Siphon
Siphon adalah bangunan air yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi dengan
menggunakan grafitasi melalui bagian bawah saluran pembuang, cekung, anak sungai
atau sungai. Siphon juga dipakai untuk melewati air di bawah jalan-jalan kereta api
atau bangunan-bangunan yang lain. Siphon merupakan saluran tutup yang
direncanakan untuk mengalirkan air secara penuh dan sangat dipengaruhi oleh tinggi
tekan.
3. Pompa
Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa menggerakan fluida dari
tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk
mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi).
4. Ruang Trafo dan Kelistrikan
Ruang trafo dan kelistrikan memiliki fungsi untuk mengatur sistem kelistrikan yang
digunakan untuk mengoperasikan pompa air, penerangan, dan sebagainya.
5. Genset dan Ruang Genset
Genset digunakan sebagai cadangan energi listrik apabila terjadi pemadaman dari
PLN. Genset tersebut diletakkan pada ruag genset. Ruang ini dilengkapi dengan
ventilasi, peredam getaran, lubang pembuang emisi, dan jeruji besi.
6. Gudang
Gudang merupakan bangunan yang difungsikan untuk menyimpan barang-barang
selama masa operasional.
7. Tangki Bahan Bakar
Tangki bahan bakar berfungsi untuk menyimpan bahan bakar solar yang digunakan
untuk operasional genset.
II-24
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-25
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar 2.11 Skema Trase Jaringan Pipa Transmisi Dari Bendungan Sepaku Semoi dan Bendung Batu Lepek Ke IPA Sepaku
II-26
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
rdasarkan gambar skema di atas, dapat diketahui bahwa, air baku diambil oleh
bangunan intake sebesar 2.500 l/dt akan disalurkan menuju Instalasi Pengolahan
Air (IPA) yang berada di Kecamatan Sepaku sebesar 2.000 l/dt. Jaringan
transmisi air baku Bendungan Sepaku Semoi ke Kecamatan Sepaku direncanakan
memiliki 2 pipa yang berjalan secara paralel dengan panjang 17,1 km.
Jaringan transmisi air baku pada jalur tersebut terdiri dari dua komponen utama,
yaitu pipa dan aksesorisnya. Penjelasan terkait pipa dan aksesorisnya disajikan
sebagai berikut:
i. Pipa
Pada suatu sistem jaringan pipa air baku, pipa merupakan komponen yang
utama. Pipa ini berfungsi sebagai sarana untuk mengalirkan air dari sumber
mata air ke penampung atau Instalasi Pengolahan Air. Pipa tersebut memiliki
bentuk penampang lingkaran dengan diameter yang bermacam-macam.
Dalam pelayanan penyediaan air bersih lebih banyak digunakan pipa
bertekanan karena lebih sedikit kemungkinan tercemar dan biaya yang lebih
murah dibandingkan menggunakan saluran terbuka atau talang. Suatu pipa
bertekanan adalah pipa yang dialiri air dalam keadaan penuh. Pipa yang
dipakai untuk jaringan transmisi ini akan menggunakan pipa dengan bahan
HDPE yang mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.
Kelebihan HDPE:
- Bersifat mudah ditekuk
- Ringan, lentur, dan elastis (mudah diubah bentuknya)
- Tahan terhadap panas
- Tahan lama
Kekurangan HDPE:
- Mudah dibengkokkan tapi juga mudah Kembali pada posisi semula
- Lebih lunak dari pipa jenis besi, sehingga perlu keahlian dalam proses
pemanasan dan pengelasan
- Harga lebih mahal
Pipa HDPE merupakan pipa yang terbutat dari bahan polyethylene dengan
kepadatan tinggi sehingga mampu menahan daya tekan yang lebih tinggi dan
tahan terhadap bahan kimia.
II-27
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-28
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Untuk pipa sekunder dipasang tegak lurus (90º) pada pipa primer berbentuk
T. Ujung perlengkapan dapat terdiri dari kombinasi spigot, socket, dan flens.
Perlengkapan “Y”
Untuk pipa sekunder yang dipasang pada pipa primer dengan sudut 45º.
Katup (Valve)
Aliran air yang baik di dalam pipa sangat ditunjang oleh katup yang bekerja pada
sambungan antar pipa. Berbagai jenis katup memiliki fungsi berbeda yang
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan agar suatu
rangaian pipa berfungsi dengan baik.
3. Sarana Penunjang
Sarana penunjang yang akan digunakan diantaranya adalah:
a. Pompa dan Ruang Kontrol Pompa
Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa menggerakan fluida
dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi,
untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi).
Pompa yang digunakan memiliki kapasitas tertentu sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan. Pompa-pompa tersebut dikendalikan melalui ruang kontrol
pompa.
Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa menggerakan fluida
dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi,
untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi).
Desain Pompa Booster 1
Jenis : Pompa Sentrifugal
Jumlah Sistem : 2 sistem
Jumlah pompa tiap sistem : 3 unit operasi + 1 unit cadangan
Head : 75,30 m
Debit tiap sistem : 1.500 l/dt
Penempatan STA :0m
Eff pompa dan motor : 0,72
Daya total 3 pompa : 1.538,91 kW
II-29
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
4. Kebutuhan Lahan
Rencana bangunan intake dan jaringan transmisi air baku akan melewati 9
Desa/Kelurahan. Rincian jenis bangunan, luas lahan dan kondisi eksisting lahan
yang dilewati tercantum pada tabel berikut.
II-30
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Tabel 2.3 Rincian Jenis Bangunan, Luas Lahan dan Kondisi Eksisting Lahan yang
Dilewati
Kondisi
Luas Lahan Eksisting
Jenis Bangunan Desa/ Kelurahan Kabupaten /Kota
(m2) Lahan Yang
dilewati
II-31
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar 2.12 Peta Inventarisasi Jalur Trase Bendungan Sepaku Semoi ke IPA Kecamatan Spaku
II-32
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Dari hasil interpretasi pendugaan geolistrik dan telah dikorelasikan dengan data geologi dan
hidrogeologi setempat, di daerah penyelidikan pendugaan geolistrik P13 – P15 bertahanan
jenis antara 14.00 – 550.00 meter. Dan dari kisaran harga tahanan jenis tersebut secara umum
dapat dikelompokkan dengan berdasarkan perbedaan kontras harga tahanan jenisnya, yaitu :
Tabel 2.4 Interpretasi Pendugaan Geolistrik Dikorelasikan Dengan Data Geologi Dan
Hidrogeologi
Perkiraan
Tahanan Jenis Perkiraan Litologi
Hidrogeologi
< 18.00 Lempung, lempung pasiran sisipan pasir lempungan
Lempung, batu lempung pasiran sisipan pasir & pasir
18.00 – 25.00
lempungan
25.00 – 34.00 Lempung, batu lempung sisipan pasir lempungan
34.00 – 49.00 Perselingan lempung, batu lempung & lempung pasiran
49.00 – 160.00 Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung Akuifer tawar
Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung sisipan
160.00 – 220.00 Akuifer tawar
lempung pasiran
220.00 – 550.00 Pasir ATB / tawar
Sumber: Laporan Geolistrik Pengambilan Air Tanah, 2020
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan dibawah tanah
secara vertikal, maka dapat dibuat gambar penampang tegak tahanan jenis titik duga
geolistrik.
Hasil Penafsiran dan korelasi antara geologi, hidrogeologi dan pendugaan geolistrik dilokasi
penyelidikan P13 – P15.
II-33
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Tabel 2.5 Penafsiran dan korelasi antara geologi, hidrogeologi dan pendugaan geolistrik
Hasil Penafsiran
Titik Perkiraan Ketebalan
Lapisan Kedalaman Tahanan Jenis Perkiraan Litologi
duga Hidrologi (meter)
(meter) (Ohm-meter)
Koordinat
S 01°00'42.1"
E 117°05'21.3"
1 0.00 - 0.50 148.00 Tanah Penutup 0.50
2 0.50 - 18.33 450.00 Pasir ATB / tawar 17.83
Perselingan lempung, batu lempung & lempung
3 18.33 - 68.70 45.00 50.37
pasiran
Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung Akuifer
4 68.70 - 121.69 220.00 52.99
sisipan lempung pasiran tawar
5 121.69 - 138.86 34.00 Lempung, batu lempung sisipan pasir lempungan 17.17
P13
6 138.86 - 172.07 140.00 Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung Akuifer tawar 33.21
Lempung, batu lempung pasiran sisipan pasir &
7 172.07 - 203.69 19.00 31.62
pasir lempungan
8 203.69 - 244.85 110.00 Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung Akuifer tawar 41.16
Lempung, lempung pasiran sisipan pasir
9 244.85 - 279.80 14.00 34.95
lempungan
10 > 279.80 ? ?
Koordinat
S 01°00'45.1"
E 117°05'30.1"
1 0.00 - 0.45 56.00 Tanah Penutup 0.45
2 0.45 - 8.47 400.00 Pasir ATB / tawar 8.02
Perselingan lempung, batu lempung & lempung
3 8.47 - 63.29 45.00 54.82
pasiran
Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung Akuifer
4 63.29 - 124.88 200.00 61.59
sisipan lempung pasiran tawar
5 124.88 - 139.09 30.00 Lempung, batu lempung sisipan pasir lempungan 14.21
P14
6 139.09 - 180.11 160.00 Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung Akuifer tawar 41.02
Lempung, batu lempung pasiran sisipan pasir &
7 180.11 - 202.49 25.00 22.38
pasir lempungan
8 202.49 - 247.32 140.00 Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung Akuifer tawar 44.83
Lempung, lempung pasiran sisipan pasir
9 247.32 - 279.80 18.00 32.48
lempungan
10 > 279.80 ? ?
Koordinat
S 01°00'49.4"
E 117°05'06.1"
1 0.00 - 0.50 250.00 Tanah Penutup 0.50
2 0.50 - 27.69 550.00 Pasir ATB / tawar 27.19
Perselingan lempung, batu lempung & lempung
3 27.69 - 78.69 49.00 51.00
pasiran
Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung Akuifer
4 78.69 - 119.90 210.00 41.21
sisipan lempung pasiran tawar
5 119.90 - 140.70 30.00 Lempung, batu lempung sisipan pasir lempungan 20.80
P15
6 140.70 - 172.11 150.00 Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung Akuifer tawar 31.41
Lempung, batu lempung pasiran sisipan pasir &
7 172.11 - 202.44 23.00 30.33
pasir lempungan
8 202.44 - 244.85 125.00 Perselingan pasir, pasir lempungan & lempung Akuifer tawar 42.41
Lempung, lempung pasiran sisipan pasir
9 244.85 - 279.80 15.00 34.95
lempungan
10 > 279.80 ? ?
II-34
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-35
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
mbt R Litologi
202.49 25.00 Lempung, batu lempung pasiran sisipan pasir & pasir lempungan
II-36
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Aksesibilitas menuju Rencana kegiatan Bendung, Jaringan transmisi dan IPA dari kota
samarinda ke lokasi rencana kegiatan yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara
Kecamatan Sepaku ditempuh dengan waktu perjalanan sekitar kurang lebih 3 Jam, dengan
melalui Rute Jalan : Akses Toll Samarinda-Balikpapan – Jl Ahmadyani/Jalan Samboja-
Sepaku – Masuk ke akses jalan menuju Kelurahan Sepaku- setelah itumasuk ke jalan
perusahaan PT. ITCI. aksesibilitas menuju lokasi kendaraan roda 4 belum bisa sampai
kelokasi kegiatan, sekitar kurang lebih 6 Km menuju lokasi kendaraan roda 4 tidak bias lewat
karena belum terhubungnya akses akibat ada jembatan yang rusak, sehingga harus dilanjutkan
dengan kendaraan roda 2 atau meggunakan akses sungai dengan perahu kecil.
Sedangkan untuk aksesibilitas menuju lokasi rencana kegiatan Pengambilan Air Tanah yang
berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Samboja. Aksesibilitas dari Kota
Samarinda ditempuh dengan perjalanan menempuh waktu kurang lebih 2 jam, dengan melalui
perjalanan darat melalui jalan akses toll Samarinda-Balikpapan – lalu keluar menuju Jl Sungai
Merdeka Samboja – Jl Balikpapan Handi II. Tidak jauh dari jalan ini lokasi kegiatan
Pengambilan Air Tanah.
II-37
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
A. Kondisi Iklim
1. Berdasarkan hasil rekapitulasi data curah hujan rata rata di masing masing kecamatan di
Kabupaten Penajam Paser Utara 194.0425 mm/bulan. Rata-rata curah hujan tertinggi
umumnya terjadi pada bulan Maret berkisar antara 309.25 mm/bulan dan untuk curah
hujan terendah umumnya terjadi pada bulan September dan Oktober yang hanya berkisar
antara 100 mm/bulan. Untuk hari hujan per bulan sendiri rata rata terjadi 8 hari dalam
satu bulan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.7 Rata Rata Curah Hujan Menurut Pos Pengamatan di Rinci per Bulan
No. Bulan Babulu Waru Penajam Sepaku
1 Januari 358 375 270 154
2 Februari 142 145 115 43
3 Maret 289 190 213 268
4 April 283 260 297 181
5 Mei 127 - 186 213
6 Juni 575 460 556 149
7 Juli 21 26 60 38
8 Agustus 77 70 29 15
9 September 17 96 88 1
10 Oktober 114 - 104 140
11 Nopember 138 94 85 89
12 Desember 143 246 135 156
Rata-rata 2019 190,33 163,5 178,17 120,58
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka Tahun 2020
2. Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk wilayah yang beriklim tropis yang memiliki dua
musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Hal tersebut dapat dilihat dari data
berikut yang menunjukkan bahwa curah hujan tidak merata di tiap-tiap kecamatan tiap
bulannya. Curah Hujan tertinggi pada bulan Juni yaitu 263 mm dengan jumlah hari hujan
yaitu 13 hari. Sedangkan Curah Hujan terendah ada pada bulan September yaitu 34 mm
dengan jumlah hari hujan yaitu 4 hari.
Tabel 2.8 Rata Rata Curah Hujan Menurut Pos Pengamatan di Rinci per Bulan
No. Bulan Curah Hujan mm/Bln Hari Hujan
1 Januari 190 12
2 Februari 104 6
3 Maret 254 12
4 April 191 11
5 Mei 129 12
6 Juni 263 13
7 Juli 70 6
II-38
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
B. Kondisi Topografi
1. Pada umumnya ketinggian di Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara berada pada 0 –
500 m diatas permukaan laut (dpl) pada elevasi terendah terdapat di daerah sekitar muara
yang mengalir di Kabupaten Penajam Paser Utara. Wilayah Kabupaten Penajam Paser
Utara terdiri atas wilayah berupa daratan dan wilayah yang berupa perairan laut. Wilayah
perairan laut ini tersebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru
dan Kecamatan Penajam dimana ketiga kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan
Selat Makassar. Ditinjau dari kondisi topografi, dapat diketahui bahwa wilayah daratan
Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri atas dataran dan perbukitan.
Wilayah daratan Kabupaten Penajam Paser Utara yang berupa dataran rendah dan
perbukitan tersebut memiliki potensi dalam hal pengembangan pemanfaatan hasil
produksi pertanian, perkebunan maupun usaha budidaya tanaman pangan lainnya. Selain
itu dengan wilayah yang memiliki garis pantai dan wilayah perairan yang relative luas,
menyimpan potensi komoditas hasil laut yang bias dikembangkan.
II-39
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi topografi Kabupaten Penajam Paser Utara dan
Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dilihat pada Gambar Peta 2.14 Topografi Kabupaten
Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
II-40
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.14 Topografi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-41
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
C. Jenis Tanah
1. Di Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat 3 (tiga) jenis tanah yang tersebar di 4
(empat) kecamatan. Adapun masing-masing jenis tanah dan proporsi sifat adalah sebagai
berikut :
Alluvial, bahan induk dari tanah liat dan pasir yang beraneka ragam tanah kelabu
kehitam-hitaman dengan tekstur liat berat sedikit plastis. Penggunaan lahan pada
umumnya berupa persawahan dengan pengairan yang sebagian besar sudah teratur
dan sebagian berupa empang/tambak. Dengan ini baik untuk perluasan sawah yang
dipergunakan sebagai tanaman bahan pangan.
Kompleks mediteran, tanah jenis ini berasal dari bahan induk batu liat napal, sifat
lainnya dari jenis tanah ini mempunyai kadar bahan organik rendah sampai sedang.
Fisiografi daerah berupa bukit lipatan dengan bentuk wilayah berbukit sampai
bergunung, sebagian besar merupakan wilayah berbukit dengan kemiringan lereng 30
%. Jenis tanah ini biasanya dipakai untuk bermacam-macam bentuk penggunaan
lahan, antara lain persawahan tadah hujan dan tegalan serta galian batu gamping.
Grumusol, jenis tanah ini berasal dari bahan induk, bahan kapur, napal dan batu liat.
Tanah kelabu tua dengan tekstur liat dan struktur sangat gempal serta konsisten teguh
sampai plastis. Tanah Grumusol ini tersebar di daerah bukit lipatan yang merupakan
bagian bawah punggung antiklinal dan lembahlembah sinklinal dengan bentuk
wilayah bergelombang. Jenis tanah ini mempunyai kemampuan lahan untuk
pertanian yang sangat terbatas oleh air.
2. Jenis-jenis tanah yang terdapat di daerah Kabupaten Kutai Kartanegara ini menurut Soil
Taxonomi USDA termasuk kedalam golongan Ultisol, Entisol, Histosol, Inceptisol dan
Mollisol, sedangkan menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor terdiri dari jenis tanah
Podsolik, Alluvial, Andosol dan Renzina. Mayoritas jenis tanah yang ada adalah tanah
podsolik merah kuning, dan tanah organosol glei humus. Tanah organosol glei humus
terbentuk dari tanaman dan bahan organik yang tertimbun kemudian tergenang oleh air
sungai. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah cekungan di sekitar Sungai Mahakam
yang tergenang air, yaitu di Kecamatan Muara Muntai, Kota Bangun, Kenohan, Kembang
Janggut, Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong dan Loa Kulu.
Jenis tanah alluvial banyak terdapat di pesisir pantai dan delta Sungai Mahakam, yaitu
tersebar di Kecamatan Samboja, Muara Jawa, Sanga-sanga, Anggana, dan Muara Badak.
II-42
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi jenis tanah di dua kabupaten tersebut dapat dilihat
pada Gambar Peta 2.15 Jenis Tanah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten
Kutai Kartanegara.
II-43
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
2. Kondisi Geologi Regional Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan data geologi peta
tematik geologi Provisi Kalimantan Timur, di Kabupaten ini kondisi geologinya sangat
beragam dibandingkan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat kurang lebih 59
jenis formasi geologi, didominasi dengan formasi Pamaluan (Tomp) tersebar di seluruh
kabupaten, dengan luas 392,697.75 Ha dengan pembawa yaitu Batubara, kondisi ini
selaras dengan kondisi saat dimana explorasi sumber daya alam sangat dominan
khususnya di Provinsi Kalimantan. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi Geologi di
Kabupaten ini dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 2.10 Geologi Regional Kabupaten Kutai Kartanegara
KABUPATEN FORMASI SYMBOLS PEMBAWA LUAS (Ha)
Bancuh Telen-Kelinjau JKm Logam 36,033.30
Formasi Mentarang KTme Logam 56,008.35
Bancuh Tabang Kum Logam 24,226.96
Formasi Telen Mts Logam 59,338.89
Alluvium Aluvial Qa 645,684.56
Alluvium dan Endapan Pantai Qal 881.08
Formasi Batu Ayau Tea Logam/Batu 54,100.55
Batupasir Haloq Teh 105,462.19
Kuaro Tek Batubara 56,258.21
Merah Tem Batubara 5,397.88
Bat.Gunung Api Metulang TmQm Logam 314,136.97
Andesit Tmb 23,079.89
Formasi Bentang Tmbe 545.73
Balikpapan Tmbp Logam 323,703.04
Formasi Meragoh/Meliat Tmm Logam/Batu 57,709.39
Pulau Balang Tmpb Batubara 234,139.45
Bat.Terobosan Antam Toma Logam 864.77
Pamaluan Tomp Batubara 392,697.75
Batuan Terobosan Toms Logam 66.09
Formasi Ujoh Bilang Tou 55,783.74
Kampung Baru Tpkb Batubara 172,070.89
Bancuh Telen-Kelinjau JKm Logam 0.62
Formasi Telen Mts Logam 0.62
Bancuh Telen-Kelinjau JKm Logam 0.02
Bat.Gunung Api Metulang TmQm Logam 0.02
Alluvium Aluvial Qa 9.64
Balikpapan Tmbp Logam 9.64
Alluvium Aluvial Qa 0.00
Formasi Meragoh/Meliat Tmm Logam/Batu 0.00
Alluvium Aluvial Qa 9.09
Pamaluan Tomp Batubara 9.09
Alluvium Aluvial Qa 533.87
Kampung Baru Tpkb Batubara 533.87
Alluvium dan Endapan Pantai Qal 6.93
Kampung Baru Tpkb Batubara 6.93
Formasi Batu Ayau Tea Logam/Batu 1.21
Balikpapan Tmbp Logam 1.21
Formasi Batu Ayau Tea Logam/Batu 0.22
Kutai Kartanegara Formasi Ujoh Bilang Tou 0.22
II-44
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Berdasarkan urain kondisi geologi regional di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten
Kutai Kartanegara di atas, dapat dilihat pada Gambar Peta 2.16 Geologi Regional
Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
II-45
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.15 Jenis Tanah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-46
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.16 Geologi Regional Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-47
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
E. Hidrologi
1. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan daerah pesisir, sehingga banyak yang
bermuara pada selat Makasar antara Penajam Paser Utara dengan Balikpapan. Potensi air
permukaan tanah di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara cukup besar bagi penduduk
untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Hidrologi Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat beberapa
DAS seperti DAS Samboja, Mahakam, Tunan dan lain-lain dengan wilayah sungai yaitu
Wilayah Sungai Mahakam. Untuk lebih jelasnya mengenai Hidrologi DAS dapat dilihat
pada table dibawah ini.
Tabel 2.11 Hidrologi Daerah Aliran Sungai Kabupaten Penajam Paser Utara
KABUPATEN NAMA DAS WILAYAH SUNGAI
DAS Samboja WS MAHAKAM
DAS Mahakam WS MAHAKAM
DAS Tunan WS MAHAKAM
DAS Maridan WS MAHAKAM
Penajam Paser Utara
DAS Riko WS MAHAKAM
DAS Wain WS MAHAKAM
DAS Telakai WS MAHAKAM
DAS Sanggai WS MAHAKAM
Sumber : Peta Tematik DAS Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Tahun 2016
II-48
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Berdasarkan urain kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Penajam Paser
Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di atas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar Peta 2.17 Daerah Aliran Sungai Kabupaten Penajam Paser Utara dan
Kabupaten Kutai Kartanegara.
II-49
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.17 Daerah Aliran Sungai Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
II-50
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Ekosistem yang terdapat pada lokasi kegiatan adalah ekosistem terestrial (darat) yang
merupakan suatu tipe ekosistem yang sebagian besar lingkungan fisiknya berupa daratan.
Berdasarkan topografinya, ekosistem darat di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu,
ekosistem vegetasi pamah dan ekosistem vegetasi pegunungan. Ekosistem vegetasi pamah
adalah ekosistem yang membentang dari ketinggian 0 sampai 1.000 m di atas permukaan laut.
Ekosistem vegetasi pegunungan adalah ekositem yang membentang pada ketinggian
> 1.000 m di atas permukaan laut. Komponen lingkungan yang terdampak pada antara lain
vegetasi terestrial, fauna terestrial, dan biota akuatik.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, spesies yang berpotensi untuk memiliki
prospek regenerasi positif adalah Shorea sp (meranti). Hal ini dapat diketahui dari keberadaan
spesies pada setiap kategori pertumbuhan. Nilai INP Shorea sp (meranti) pada kategori pohon
dengan INP 96,88, kemudian INP pada kategori pertumbuhan tihang adalah 172,69, nilai INP
pada kategori pancang adalah 50,79, sedangkan nilai INP pada kategori semai adalah 13,07..
Berdasarkan hasil sampling dapat diketahui bahwa Shorea sp (meranti) memiliki prospek
regenerasi positif dan memiliki fungsi penting secara ekologis pada lokasi wilayah kegiatan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini.
II-51
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
yang ditemui di area rencana pembangunan memiliki keragaman spesies yang beragam.
Untuk lebih jelsnya dapat dilihat pada table dibawah ini.
II-53
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Pada lokasi kegiatan Bendung, Jaringan Transmisi dan Ipa, sebagian besar fauna yang dapat
diidentifikasi adalah spesies avifauna (burung) yang memiliki habitat di area dengan vegetasi
penyusun tumbuhan tinggi berkanopi lebar. Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan
ditemukan 2 (dua) spesies yang merupakan fauna yang dilindungi berdasarkan Peraturan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.106/MENLHK/ SETJEN/ KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/
SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, yaitu Elanus
caeruleus (elang tikus) dan Rhipidura javanica (kipasan belang). Berdasarkan Status
peraturan perdagangan internasional menurut CITES 2011 (Convention on International
Tradeof Endangered Species of Wild Fauna and Flora) (I. Appendix I; II. Appendix II; III.
Appendix III) fauna yang termasuk dalam peraturan adalah Macaca fascicularis (Monyet
ekor-panjang) dan Varanus salvator (Biawak), sedangkan berdasarkan Status keterancaman
global menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) fauna yang termasuk
dalam status terancam adalah Aegithina viridissima (Cipoh jantung).
Elanus caeruleus (elang tikus) merupakan burung karnivora yang memangsa mamalia kecil,
reptil, serangga dan beberapa burung. Elanus caeruleus (elang tikus) berburu dengan terbang
tinggi di atas hutan, sepanjang sungai dan anak sungai. Sarang elang hitam pada umum nya
memiliki beberapa sarang pada pohon tinggi dengan kanopi lebat, sarang berukuran besar
yang terbuat dari ranting.
II-54
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Berdasarkan hasil inventarisasi jenis tumbuhan, vegetasi alami di lokasi ini dihuni oleh jenis-
jenis tumbuhan kategori tumbuhan bawah, semak belukar, pancang, dan tiang. Vegetasi yang
masih alami yang ditemukan di lapangan antara lain: Carulang (Panicum repens), (Mimosa
vigra), Alang-alang (Imperata cylindrica), rumput grinting (Cynodon dactylon), Teklan
(Ageratina riparia), Gewor (Commelina paludosa), Kaliandra (Calliandra calothyrsus),
Gamal (Gliricidia sepium) dan Waru Laut (Hibiscus tiliaceus). Data lengkap disajikan pada
Tabel sebagai berikut:
Tabel 2.16 Jenis Tumbuhan Pada Lahan Rencana Lokasi Tapak Kegiatan
Nama Kategori
No Famili
Lokal Latin Po Ti Pa An Tb
1 Teklan Ageratina riparia +
2 Asteraceae Tempuh Wiyang Emilia sonchifolia +
3 Sembung Rambat Mikania micrantha +
4 Commelinaceae Gewor Commelina paludosa +
5 Cyperaceae Rumput teki Cyperus rotundus +
6 Fabaceae Putri malu besar Mimosa vigra +
II-55
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Nama Kategori
No Famili
Lokal Latin Po Ti Pa An Tb
7 Kaliandra Calliandra calothyrsus +
8 Gamal Gliricidia sepium + +
9 Malvaceae Dadap Hibiscus tiliaceus + +
10 Moraceae Gondang Putih Ficus variegata +
11 Piperaceae Seuseureuhan Piper aduncum +
12 Lampuyang Panicum repens +
13 Poaceae Alang-alang Imperata cylindrica +
14 Kakawatan Cynodon dactylon +
15 Verbenaceae Pecut Kuda Stachyrtapeta jamaicensis +
16 Urticaceae Pohpohan Pilea melastomoides +
Sumber : Data Lapangan, 2020
Cukup banyak jenis-jenis fauna yang terdapat di lokasi rencana kegiatan. Habitat satwa ini
menempati tipe-tipe vegetasi seperti di vegetasi alami, kebun, sempadan sungai dan
pekarangan penduduk.
a) Mamalia
Jenis-jenis mamalia bertubuh besar diantaranya seperti : kerbau (Bubalus bubalis).
Sedangkan yang sering terdapat di sempadan sungai antara lain : Bajing (Callosciurus
notatus), Tupai (Tupaia javanica), Tikus (Rattus rattus), Kelelawar (Pteropus
vampyrus), Musang (Paradoxurus hermaphroditus) dan Babi Hutan (Sus scrofa),
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
b) Reptilia
Jenis reptilia yang terdapat di lokasi studi yaitu biawak (Varanus salvator), Kadal
(Mabouia multifasciata), Ular Jali (Ptyas korros), Tokek (Gekko gecko) dan Cecak
terbang (Draco volans), Cicak kayu (Hemidactylus frenatus).
c) Amphibia
Kelompok satwa amphibi tidak terlalu banyak jenis-jenisnya di lapangan, yaitu
sebagai berikut : kodok buduk (Bufo melanostictus), katak pohon bergaris
(Polypedates leucomystax) dan katak sawah (Rana calconota).
d) Aves/Burung
Kelompok burung merupakan satwa yang cukup banyak jenisnya dan mudah dijumpai
di daerah studi. Sebagian besar ada yang langsung dijumpai di lokasi dan sebagian lagi
merupakan hasil wawancara dengan masyarakat. Jenis-jenisnya antara lain : burung
II-56
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
F. Biota Air
a) Nekton (Ikan)
Menurut informasi yang didapat dari masyarakat setempat, jenis nekton/ikan yang
terdapat di sungai mahakam adalah ikan Kalibere (Mystus planiceps), Jelawat
(Leptobarbus hoeveni), Biawan (Hellostoma temincki), Patin Jumbo (Pangasius
Djambal), Telure (Gyrinocheilus pustulosus), Berukung (Barbichthys laevis/Sucker
barb), Hampala (Rungan/Hampala macrolepidota), Lika (Bagarius yarelli).
Tabel 2.17 Jenis Nekton yang terdapat di lokasi studi
II-57
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-58
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-59
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.18 Pengunaan Lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-60
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Tabel 2.20 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Penajam Paser
Utara Tahun 2020
No. Kecamatan Jumlah Penduduk Rasio Jenis
Laki-laki Perempuan Kelamin
1 Babulu 17.362 15.376 113
2 Waru 9.174 9.289 99
3 Penajam 39.437 38.811 102
4 Sepaku 18.045 13.418 134
Jumlah 2019 84.018 76.894 109
Total 2018 83.281 76.105 109
Total 2017 82.431 75.280 109
Total 2016 81.562 74.439 109
Total 2015 80.609 73.625 109
Sumber: Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka, 2020
2. Kabupaten Kutai Kartanegara Selama lima tahun terakhir (2015-2019) jumlah penduduk
Kabupaten Kutai Kartanegara mengalami pertumbuhan cukup signifikan dibandingkan
dengan kabupaten sebelumnya. Pada tahun 2015 jumlah penduduk seluruhnya sebanyak
717,789 jiwa. Pada tahun 2019 jumlah penduduk telah meningkat menjadi 786,123 jiwa
dengan komposisi 84,018 jiwa. Untuk mengetahui lebih rinci jumlah penduduk dan
pertumbuhan penduduk 2015- 2019 dapat dilihat pada tabel berikut.
II-61
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Tabel 2.21 Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun 2015- 2019
Jumlah Pertumbuhan
No Tahun
Total Penduduk (%)
1 2015 717,789
2 2016 735,016 2.40%
3 2017 735,016 0.00%
4 2018 769,337 4.67%
5 2019 786,123 2.18%
Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka, 2020
Luas Rata-Rata
Banyaknya
Kecamatan Wilayah Penduduk Tiap
Penduduk
(Km²) /km2
Mengamati data tabel di atas bisa disimpulkan bahwa dari keempat kecamatan yang ada
di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kecamatan Babulu merupakan kecamatan dengan
tingkat kepadatan penduduk tertinggi, pada tahun 2019 kepadatan mencapai 92
orang/km2. Disusul Kecamatan Penajam dengan kepadatan 75 orang/km2 dan Kecamatan
Sepaku adalah kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah diantara kecamatan lain
yaitu 26 orang/km2.
Tabel 2.23 Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Pendudukdi Kabupaten Kutai
Kartanegara Utara Tahun 2019
II-63
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Dari data diatas dapat diketahui bahwa lebih dari 70 persen penduduk Kabupaten
Penajam Paser Utara merupakan penduduk usia produktif yaitu usia 15-64 tahun. Kondisi
tersebut merupakan potensi yang dimiliki Kabupaten Penajam Paser Utara karena dengan
formasi tersebut maka berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Penajam Paser Utara melalui kontribusi tenaga kerja di sektor-sektor lapangan usaha.
Berdasarkan data diatas lebih dari 70 persen penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara
merupakan penduduk usia produktif yaitu usia 15-60 tahun. Kondisi tersebut merupakan
potensi yang dimiliki Kabupaten Kutai Kartanegara karena dengan formasi tersebut maka
II-64
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Terdapat 2 (dua) kelurahan yang termasuk dalam lokasi rencana kegiatan Paket
Pekerjaan Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Jaringan Transmisi Bendungan
Sepaku Semai, Bendungan Batu Lepek dan Air Tanah Kabupaten Penajan Paser Utara
dan Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Kelurahan Sepaku di Wilayah Kabupaten
Penajan Paser Utara dan Kelurahan Kampung Lama di Kabupaten Kutai Kartanegara. Di
wilayah Kabupaten Penajan Paser Utara pekerjaan yang dilakukan adalah pembangunan
Bendung, Jaringan Transmisi dan IPA. Sedangkan di wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara dilakukan pekerjaan pembangunan Pengambilan Air Tanah.
Tabel 2.27 Luas Wilayah dan Kependudukan Wilayah Kabupaten Penajan Paser Utara dan
Kabupaten Kutai Kartanegara
II-65
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
2) Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan di daerah studi yaitu di Kecamatan Sepaku Kabupaten
Penajam Paser Utara, dapat dikatakan sangat minim atau tidak lengkap. Di Kecamatan ini
hanya terdapat 1 (satu) sekolah saja yaitu 1 (satu) Sekolah Dasar. Untuk jenjang
pendidikan lainnya masih belum terdata di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajen Paser
Utara. Namun terdapat beberapa sekolah terdekat dengan jarak tempuh mulai dari 3 km
sampai 72 km dari Kecamatan Sepaku, sesuai dengan data yang disajikan pada tabel 2.22
di atas.
II-66
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Tabel 2.29 Jumlah Fasilitas Pendidikan Di Wilayah Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai
Kartanegara
KabupatenKutai Kartanegara
No. Fasilitas Pendidikan
Kec. Samboja
1. TK 23
2. SD 40
3. SMP 7
4. SMA 2
5. SMK 0
6. Madrasah Ibtidaiyah 6
7. Madrasah Tsanawiyah 1
8. Madrasah Aliyah 0
Sumber: Kec. Samboja, 2020
E. Kondisi Ekonomi
Potensi Tenaga Kerja
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur ini dibagi menjadi 2 (dua) kelompom yaitu
kelompok usia produktif (14- 64 tahun) dan usia non- produktif (0-14 dan 65+). Hal ini akan
berpengaruh pada komponen pontesi keternaga kerjaan pada saat kegiatan konstruksi
nantinya.
Pada wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara yang terdiri dari 15 kecamatan, penduduk
dengan kelompok usia produktif adalah sebanyak 103262 jiwa dari total penduduk sebanyak
156001. Dari data yang tercantum dalam tabel 3.14 tingkat rasio ketergantungan di wilaah
Kabupaten Penajam Paser Utara ini cukup besar dengan angka besaran dari 15 Kecamatan
mencapai 50 lebih atau tepatnya di angka 54,7%. Dimana itu artinya setiap 100 orang yang
berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak lebih dari 54 orang yang
belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
II-67
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Tabel 2.30 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Wilayah Kabupaten Penajam
Paser Utara
1. 0-14 47366
2. 15-64 103262
3. 65+ 5373
Jumlah 156001
Dependency Ratio 51.073
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Penajam Paser Utara, 2020
Pada wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdiri dari 23 kecamatan, penduduk dengan
kelompok usia produktif adalah sebanyak 511.563 jiwa dari total penduduk sebanyak
786.122. Dari data yang tercantum dalam tabel 3.15 tingkat rasio ketergantungan di wilaah
Kabupaten Penajam Paser Utara ini cukup besar dengan angka besaran dari 23 Kecamatan
mencapai 50 lebih atau tepatnya di angka 53,67%. Dimana itu artinya setiap 100 orang yang
berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak lebih dari 53 orang yang
belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Tabel 2.31 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara
1. 0-14 216.504
2. 15-64 511.563
3. 65+ 58.055
Jumlah 786.122
Dependency Ratio 53.67
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab.Kutai Kartanegara, 2020
F. Budaya
Agama
Dari sisi keagamaan, baik di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara maupun Kabupaten
Kutai Kartanegara ini mayoritas penduduknya beragama islam. Dengan fasilitas tempat
beribadah yang tersebar di setiap desa.
Tabel 2.32 Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut Di Wilayah Kabupaten Penajam
Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Nama Agama
No.
Kabupaten Islam Protestan Katolik Hindu Budha Konghucu Lainnya
Penajam Paser
1. 164.924 6.488 2.151 87 19 1 1
Utara
II-68
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Nama Agama
No.
Kabupaten Islam Protestan Katolik Hindu Budha Konghucu Lainnya
Kutai
2. 644.254 38.047 11.720 2.447 222 11 83
Kartanegara
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, 2020
Tabel 2.33 Jumlah Sarana Beribadah di Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan
Kabupaten Kutai Kartanegara
Nama Sarana Beribadah
No. Nama Kabupaten Kecamatan Gereja Gereja
Masjid Musholla
Protestan Katolik
1. Penajam Paser Utara Sepaku 60 95 19 1
2. Kutai Kartanegara Samboja 85 59 21 1
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, 2020
Secara mikro, pada tingkat Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan
Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.35 Jumlah Akomodasi dan Penginapan/Hotel di Wilayah Kabupaten Penajam Paser
Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Nama Jumlah Akomodasi dan Penginapan/Hotel
Nama
No. Kecamatan Hotel / Tempat Tidur
Kabupaten Kamar
Penginapan
Penajam Paser Sepaku -
1. - -
Utara
Kutai Samboja 51
2. 4 31
Kartanegara
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, 2020
II-69
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
pelayanan kesehatan dasar yang didukung oleh sumber daya yang memadai seperti prasarana
kesehatan dan juga tenaga kesehatan yang memadai.
Tabel 2.36 Jumlah Sarana Kesehatan Di Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara
Kabupaten
No. Fasilitas Kesehatan Penajam Paser Utara
Kec. Sepaku
1. Rumah Sakit 1
2. Puskesmas 4
Puskesmas Pembantu dan
3.
Puskemas Keliling 11
4. Polindes 10
5. Posyandu 73
6. Apotek 2
7. Toko Obat 3
8. Tempat
T Praktek Dokter 5
9. Tempat Praktek Bidan 4
Sumber: Kecamatan Sepaku Dalam Angka, 2020
Secara umum fasilitas kesehatan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara khususnya di
Kecamatan Sepaku dapat dikatakan sudah cukup lengkap. Mulai dari tempat praktek dokter
dan bidan, Posyandu dan Polindes, Puskesmas dan Puskesmas Pembatu sampai dengan
Rumah Sakit sudah tersedia di Kecaatan Sepaku ini. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan
obat-obatan juga sudah ada Apotek dan juga toko obat yang tersebar di wilayah Kecamatan
Sepaku.
Tabel 2.37 Jumlah Sarana Kesehatan Di Wilayah Kutai Kartanegara
Kabupaten
No. Fasilitas Pendidikan Kutai Kartanegara
Kec. Samboja
1. Puskesmas 3
2. Puskesmas Pembantu 20
3. Tempat Prakter Dokter 8
4. Tempat Praktek Dokter Gigi 2
5. Tempat Praktek Bidan 33
Sumber: Kecamatan Samboja Dalam Angka, 2020
Dibandingkan dengan Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara, dapat dilihat
dari table 2.28 yang menunjukan bahwa secara umum fasilitas kesehatan di wilayah
Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara ini kurang begitu lengkap. Di Kecamatan
Samboja ini belum memiliki Rumah Sakit namun Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sudah
tersebar diwilayah kecamatan ini. Tempat praktek dokter umum sampai dokter gigi juga
sudah ada di Kecamatan Samboja ini, begitu pula dengan tempat praktek bidan yang terhitung
paling banyak dibandingkan fasilitas kesehatan lainnya.
II-70
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-71
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara ..................................... 1
Tabel 2.2 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kabupaten Kutai Kartanegara ........................................ 2
Tabel 2.3 Rincian Jenis Bangunan, Luas Lahan dan Kondisi Eksisting Lahan yang Dilewati ............. 31
Tabel 2.4 Interpretasi Pendugaan Geolistrik Dikorelasikan Dengan Data Geologi Dan Hidrogeologi . 33
Tabel 2.5 Penafsiran dan korelasi antara geologi, hidrogeologi dan pendugaan geolistrik ................... 34
Tabel 2.6 Rekap Hasil Pendugaan Geolistrik Penentuan Titik ............................................................. 36
Tabel 2.7 Rata Rata Curah Hujan Menurut Pos Pengamatan di Rinci per Bulan .................................. 38
Tabel 2.8 Rata Rata Curah Hujan Menurut Pos Pengamatan di Rinci per Bulan.................................. 38
Tabel 2.9 Geologi Regional Kabupaten Penajam Paser Uatara ............................................................ 43
II-72
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
II-73
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Tabel 2.32 Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut Di Wilayah Kabupaten Penajam Paser
Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara .............................................................................................. 68
Tabel 2.33 Jumlah Sarana Beribadah di Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten
Kutai Kartanegara ................................................................................................................................ 69
Tabel 2.34 Jumlah Akomodasi dan Penginapan/Hotel di Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan
Kabupaten Kutai Kartanegara .............................................................................................................. 69
Tabel 2.35 Jumlah Akomodasi dan Penginapan/Hotel di Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan
Kabupaten Kutai Kartanegara .............................................................................................................. 69
Tabel 2.36 Jumlah Sarana Kesehatan Di Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara ............................ 70
Tabel 2.37 Jumlah Sarana Kesehatan Di Wilayah Kutai Kartanegara .................................................. 70
Gambar Peta 2.1 Administrasi Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai
Kartanegara ............................................................................................................................................ 4
Gambar Peta 2.2 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036. ..................................................................... 11
Gambar Peta 2.3 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Penajam Paser Uatara Tahun 2011-2031. ............................................................ 12
Gambar Peta 2.4 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Pola Ruang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2033. ................................................................. 13
Gambar Peta 2.5 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta PIPIB (Revisi XV)....................................... 15
Gambar Peta 2.6 Overlay Lokasi Kegiatan Dengan Peta Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur16
Gambar 2.7 Layout Intake Bendung dan Jaringan Transmisi ............................................................... 18
Gambar 2.8 Layout Intake Bendung..................................................................................................... 19
Gambar 2.9 Potongan Layout Intake Bendung ..................................................................................... 20
Gambar 2.10 Cross Section Jaringan Transmisi Air Bak ..................................................................... 21
Gambar 2.11 Skema Trase Jaringan Pipa Transmisi Dari Bendungan Sepaku Semoi dan Bendung Batu
Lepek Ke IPA Sepaku .......................................................................................................................... 26
Gambar 2.12 Peta Inventarisasi Jalur Trase Bendungan Sepaku Semoi ke IPA Kecamatan Spaku ...... 32
Gambar 2.13 Penampang Tegak Tahanan Jenis P13 – P15 .................................................................. 35
Gambar Peta 2.14 Topografi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara ...... 41
Gambar Peta 2.15 Jenis Tanah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara ... 46
Gambar Peta 2.16 Geologi Regional Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai
Kartanegara .......................................................................................................................................... 47
II-74
LAPORAN PENDAHULUAN
Penetapan Dokumen Lingkungan Intake Dan Jaringan Transmisi
Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek Dan Air Tanah
Kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Gambar Peta 2.17 Daerah Aliran Sungai Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai
Kartanegara. ......................................................................................................................................... 50
Gambar Peta 2.18 Pengunaan Lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai
Kartanegara .......................................................................................................................................... 60
II-75