KONDISI UMUM
Secara historis sebelum masa kemerdekaan RI, Kabupaten Serang pada awalnya
merupakan wilayah Kesultanan Banten. Adapun paska masa kemerdekaan RI,
Kabupaten Serang berada dalam lingkup wilayah Provinsi Jawa Barat. Setelah
terbentuknya Provinsi Banten yang merupakan pemekaran dari Provinsi Jawa
Barat pada Tahun 2000, Kabupaten Serang menjadi salah satu daerah otonomnya
dan berstatus sebagai Ibukota Provinsi Banten.
Selanjutnya nama kecamatan, luas wilayah dan jumlah desa di Kabupaten Serang
data hingga Tahun 2020 dijabarkan pada tabel dibawal ini.
Luas Jumlah
No. Kecamatan Ibukota
Km2 % Desa/Kelurahan
1. Anyar Anyar 56,81 3,28 12
2. Bandung Bandung 25,18 1,45 8
3. Baros Baros 44,07 2,54 14
4. Binuang Binuang 26,17 1,51 7
5. Bojonegara Bojonegara 30,30 1,75 11
6. Carenang Panenjoan 32,80 2,10 8
7. Cikande Cikande 50,53 2,91 13
8. Cikeusal Cikeusal 88,25 5,09 17
9. Cinangka Cinangka 111,47 6,43 14
10. Ciomas Sukadana 48,53 2,80 11
11. Ciruas Citerep 34,49 2,34 15
12. Gunungsari Gunungsari 48,60 2,80 7
13. Jawilan Majasari 38,95 2,25 9
14. Kibin Ciagel 33,51 1,93 9
15. Kragilan Kragilan 36,33 2,97 12
16. Kramatwatu Kramatwatu 48,59 2,80 15
17. Kopo Kopo 44,69 2,58 10
18. Lebak Wangi Lebak Wangi 31,71 2,16 10
19. Mancak Labuan 74,03 4,27 14
20. Pabuaran Pasanggrahan 79,14 4,57 8
21. Padarincang Padarincang 99,12 5,71 14
22. Pamarayan Pamarayan 41,92 2,42 10
23. Petir Mekar Baru 46,94 2,71 15
24. Pontang Pontang /Singarajan 58,09 3,74 11
25. Pulo Ampel Sumuranja 32,56 1,88 9
26. Tanara Cerucuk 49,30 2,84 9
27. Tirtayasa Tirtayasa 64,46 3,72 14
28. Tanjung Teja Tanjung Teja 39,52 2,28 9
29. Waringinkurung Waringinkurung 51,29 2,96 11
Kabupaten Serang 1.467,35 100,00 326
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2022, BPS Kabupaten Serang
Gambar 2.1
Wilayah Administratif Kabupaten Serang
Kabupaten Serang memiliki bentang alam yang beragam dari mulai dataran
hingga perbukitan terjal. Ditinjau dari satuan morfologi daratan, Kabupaten
Serang berada dalam ketinggian 0 - 1.778 mdpl (meter di atas permukaan laut)
dan pada umumnya tergolong pada kelas topografi lahan dataran dan
bergelombang. Pada umumnya (> 97,5%) wilayah Kabupaten Serang berada pada
Satuan dataran rendah tersebar di seluruh wilayah dengan penyebaran paling besar
di pantai utara dan sebaran terbatas di pantai barat serta sepanjang aliran sungai
besar seperti Sungai Ciujung dan Cidurian. Secara administrasi penyebaran
dataran rendah ini meliputi wilayah kecamatan Tirtayasa, Pontang, Carenang,
Ciruas, dan Kramatwatu. Sedangkan Kecamatan Cikeusal, Pamarayan, Kragilan,
Anyar, Cinangka, hanya sebagian wilayahnya yang termasuk dalam satuan
dataran rendah.
Satuan dataran rendah tersebar di seluruh wilayah dengan penyebaran paling besar
di pantai utara dan sebaran terbatas di pantai barat serta sepanjang aliran sungai
besar seperti Sungai Ciujung dan Cidurian. Secara administrasi penyebaran
dataran rendah ini meliputi wilayah kecamatan Tirtayasa, Pontang, Carenang,
Ciruas, dan Kramatwatu. Sedangkan Kecamatan Cikeusal, Pamarayan, Kragilan,
Anyar, Cinangka, hanya sebagian wilayahnya yang termasuk dalam satuan
dataran rendah.
Pulau yang berada di wilayah perairan Kabupaten Serang yang tercatat sebanyak
17 pulau diantaranya adalah tersebut pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2
Pulau-Pulau di Kabupaten Serang
baik SWS maupun DAS yang berada di Kabupaten Serang relatif tidak luas.
Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Serang memiliki lebar yang relatif
kecil (lebar kurang dari 50 m) dan pendek (panjang kurang dari 100 Km). Selain
itu, terdapat DPS (Daerah Pengelolaan Sungai) yakni pengelolaan satu atau
beberapa DAS secara bersama yang dilakukan dalam pelaksanaan perencanaan
dan pengelolaan karena faktor efisiensi dana dan pelaksanaan. SWS yang terdapat
di Kabupaten Serang yaitu Ciujung-Ciliman, terdiri atas DAS Cidurian, Ciujung,
Cibanten, dan Cidanau. DAS tersebut terdiri dari sub-sub DAS. Sungai yang besar
adalah Cidurian dan Ciujung. Sungai Cidurian berhulu di Kabupaten Tangerang.
Sebagian besar sungai mengalir ke arah utara menuju Laut Jawa. DAS Cidanau
mengalir ke barat Selat Sunda. Sebelah selatan terdapat DAS Ciliman dimana
terdapat dua arah pengaliran, yang pada umumnya mengalir ke utara menuju Laut
Jawa atau Teluk Banten, dan sebagian ke barat menuju Selat Sunda.
Sungai Ciujung merupakan sungai terbesar di daerah ini yang sumber mata airnya
berasal dari Gunung Halimun. Sungai Ciujung sebagian airnya telah dimanfaatkan
untuk keperluan irigasi yang dialirkan melalui bendungan. Sedangkan Sungai
Cidurian terletak di bagian timur yang sekaligus membatasi Kabupaten Serang
dengan Kabupaten Tangerang.
Sungai Cidanau mengalir dari lereng Gunung Karang melalui beberapa anak
sungai yang masuk ke Rawa Danau dan membentuk pola aliran rectanguler.
Sungai ini mengalir ke arah barat dan bermuara di Selat Sunda. Air Sungai
Cidanau telah dimanfaatkan oleh PT. Krakatau Steel sebagai sumber air baku
yang dialirkan dan ditampung di Waduk Krenceng dengan mendapat tambahan air
dari Sungai Krenceng dan Sungai Cadas Gantung.
Sungai Cibanten yang mengalir melalui Kota Serang sumber airnya berasal dari
Gunung Karang, Gunung Payung, dan Gunung Kupak. Sebagian besar berasal
dari mata air yang cukup dan membentuk spring belt pada kaki Gunung Karang.
Sungai ini mengalir ke arah utara dan bermuara di Teluk Banten. Sungai ini
berpola dendritik dan tidak pernah kering. Selain itu, kondisi hidrologi wilayah
Kabupaten Serang ditandai dengan terdapatnya danau, rawa, situ atau waduk.
Berikut ini diuraikan kondisi danau, rawa, situ atau waduk di Kabupaten Serang.
Tabel 2.4
Daftar Danau, Rawa, Situ, Telaga dan Waduk di Kabupaten Serang
D. Kondisi Klimatologi
Dengan demikian belahan utara Serang mempunyai bulan kering selama satu
bulan atau lebih dalam setahun. Bagian selatan Serang umumnya tidak
mempunyai bulan yang dapat dipastikan sebagai bulan kering. Pada bagian yang
beriklim Cfa mempunyai karakteristik hujan yang serupa dengan daerah bagian
selatan Serang, tapi di daerah tersebut suhu pada bulan terdingin dapat mencapai ≤
23˚C dan pada bulan terhangat mencapai 31,80˚C.
Curah hujan terbesar di Tahun 2020 meskipun hari hujan paling rendah pada
periode Tahun 2016-2020 curah hujan tertinggi berada pada 333 mm sedangkan
rata curah hujan sebesar 105 mm. Di Tahun 2021 tidak sebesar Tahun 2020
namun dibanding Tahun-Tahun lainnya masih dianggap cukup besar.
Tabel 2.7
Rata-Rata Curah Hujan (mm) Dan Hari Hujan Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021
Tabel 2.8
Klasifikasi Iklim Kabupaten Serang Menurut Pembagian Kecamatan
Dengan Menggunakan Cara Mohr (1933)
Tabel 2.9
Tekanan Udara (Hpa) Kabupaten Serang Tahun 2017-2021
Tabel 2.10
Penguapan (Mm) Kabupaten Serang Tahun 2017-2021
Berdasarkan hasil interpretasi Citra Satelit SPOT-4 Tahun 2010, tutupan lahan di
Kabupaten Serang didominasi oleh lahan pertanian yang mencapai ± 57,07% dari
total luas lahan di Kabupaten Serang terjadi pergeseran dengan adanya alih fungsi
lahan dimana pada Tahun 2020 luas lahan pertanian menjadi 40,29% dari luas
lahan Kabupaten Serang atau sebesar 59.001 ha. Pertanian ini dibedakan menjadi
pertanian pada lahan basah dan lahan kering. Yang dimaksud dengan pertanian
lahan basah adalah persawahan sedangkan pertanian lahan kering seperti
perkebunan, tegalan, dan ladang. Untuk pertanian lahan basah secara umum
paling banyak terdapat di wilayah Serang Barat bagian Utara terutama di
Kecamatan Pontang, Tirtayasa, Tanara, Carenang dan Binuang. Sedangkan untuk
pertanian lahan kering terutama berada di wilayah Serang Selatan, terutama di
Kecamatan Baros, Petir, Cikeusal, Pabuaran, Ciomas dan Padarincang.
Tutupan lahan berikutnya yang cukup mendominasi adalah hutan dengan proporsi
sebesar ± 30,96% dari total luas lahan di Kabupaten Serang. Tutupan hutan ini
terdiri dari hutan primer, hutan sekunder, kebun campuran (mixed use antara
hutan dan kebun), dan hutan mangrove. Keberadaannya tersebar di wilayah
Serang Selatan hingga Barat, terutama di Kecamatan Ciomas, Padarincang,
Gunungsari, Mancak, Waringinkurung, serta Anyer. Dari Tutupan lahan yang ada
hingga Tahun 2019 banyak termanfaatkan menjadi lahan kebun campuran sebesar
22,64% dari luas keseluruhan Kabupaten Serang atau sebesar 22,64 ha. Sementara
untuk hutan mangrove sebarannya terutama di wilayah pesisir Barat dan pulau-
pulau kecil di Kabupaten Serang.
Adapun sisanya atau sekitar ± 11,97% dari total luas lahan di Kabupaten Serang,
tutupannya terdiri dari berbagai macam fungsi yang mencakup permukiman,
tambak/empang, tubuh air/sungai, semak belukar, dan lahan terbuka.
Tahun
Penggunaan
2017 2018 2019 2020 2021
Bandar Udara 38,10 38,10 38,10 38,10 38,10
Emplasemen - - - - -
Hutan Belukar 9.190,43 9.190,43 9.190,43 9.190,43 9.190,43
Hutan Rawa 375,49 375,49 375,49 375,49 375,49
Industri 2.277,33 2.277,33 2.277,33 2.277,33 2.277,33
Kebun Campuran 33.154,26 33.154,26 33.154,26 33.154,26 33.154,26
Ladang/Tegalan 7.599,74 7.599,74 7.599,74 7.599,74 7.599,74
Padang Rumput 2.796,93 2.796,93 2.796,93 2.796,93 2.796,93
Perkampungan 12.441,06 12.441,06 12.441,06 12.441,06 12.441,06
Perkebunan Besar 397,92 397,92 397,92 397,92 397,92
Perumahan 569,46 569,46 569,46 569,46 569,46
Rawa 1.477,52 1.477,52 1.477,52 1.477,52 1.477,52
Sawah 59.001,02 59.001,02 59.001,02 59.001,02 59.001,02
Semak Belukar 6.615,07 6.615,07 6.615,07 6.615,07 6.615,07
Sungai/Danau/Telaga 1.254,13 1.254,13 1.254,13 1.254,13 1.254,13
Tambak 7.331,71 7.331,71 7.331,71 7.331,71 7.331,71
Tanah Kosong 1.937,76 1.937,76 1.937,76 1.937,76 1.937,76
Kab. Serang 146.457,94 146.457,94 146.457,94 146.457,94 146.457,94
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kabupaten Serang
B. Kawasan Lindung
C. Bencana Alam
yaitu sepanjang Pesisir Pantai Anyar sampai Cinangka, kedua daerah ini
merupakan daerah dengan potensi terkena tsunami tertinggi karena terletak
pada Kawasan Selat Sunda yang merupakan daerah patahan serta Gunung
Anak Krakatau.
Wilayah pesisir lain yang rawan terkena bencana tsunami adalah kawasan
pesisir Utara yang berada di Laut Jawa atau Teluk Banten, walaupun tingkat
kerawanannya tidak sebesar wilayah pesisir Barat. Wilayah ini meliputi
kawasan Pulo Ampel, Bojonegara, Pontang, Tirtayasa dan Tanara.
Tabel 2.12
Kawasan Rawan Bencana Di Kabupaten Serang
Rawan Bencana
No.
Banjir Longsor Angin Topan Kebakaran
1 Jumlah Total 19 Jumlah Total 7 Jumlah Total 11 Jumlah Total 20
Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan
2 Kecamatan Binuang, Kecamatan Kecamatan Baros, Kecamatan
Carenang, Cikande, Bojonegara, Cikeusal, Ciomas, Bandung, Baros,
Cikeusal, Ciruas, Ciomas, Gunungsari, Bojonegara,
Jawilan, Kibin, Gunungsari, Kibin, Kramatwatu, Pabuaran, Carenang, Cikande,
Kragilan, Pontang, Kragilan, Padarincang, Tanara, Cikeusal, Cinangka,
Pulo Ampel, Tanara, Pamarayan, Tirtayasa, Tunjung Teja, Ciomas, Gunungsari,
Tirtayasa, Kopo, Waringin Kurung. Lebak Wangi. Jawilan, Kibin,
Baros< Tunjungteja, Kramatwatu,
Anyer, Bandung, Mancak, Pabuaran,
Pamarayan, Padarincang,
Padarincang Pamarayan, Petir,
Tanara, Tirtayasa,
TunjungTeja.
Sumber : Pemerintah Kabupaten Serang
F. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Serang pada Tahun 2021 (menurut data dari BPS
Kabupaten Serang, Tahun 2022) mencapai 1.647.790 jiwa. Berikut ini diuraikan
jumlah penduduk Kabupaten Serang pada Tahun 2017-2021 menurut BPS
Kabupaten Serang.
Tabel 2.13
Jumlah Penduduk Di Kabupaten Serang Tahun 2017-2021
Dalam lima Tahun terakhir, arus urbanisasi yang terjadi di Kabupaten Serang
berlangsung cukup pesat. Hal ini dikarenakan Kabupaten Serang sedianya
merupakan ibukota Provinsi Banten sebelum dimekarkan menjadi Kota Serang.
Guna menghindari ekses negatif yang timbul akibat tingginya arus urbanisasi,
diperlukan perhatian Pemerintah Daerah untuk mengendalikan laju urbanisasi ke
Wilayah Kabupaten Serang, mengingat pertambahan dan pertumbuhan penduduk
selain disebabkan faktor laju kelahiran/kematian juga dipengaruhi oleh tingkat
urbanisasi.
Dari sebaran jumlah penduduk pada masing-masing kecamatan pada Tahun 2021
terlihat bahwa Kecamatan Cikande, Kramatwatu, Ciruas dan Kragilan merupakan
kecamatan dengan jumlah populasi penduduk terbanyak di Kabupaten Serang,
yakni masing masing sebesar 112.283 jiwa (6,81%), 101.671 jiwa (6,17%),
83.903 jiwa (5,09%), dan 80.302 jiwa (4,95%). Sedangkan Kecamatan
Gunungsari merupakan kecamatan yang memiliki populasi penduduk terkecil
dengan jumlah 23.882 jiwa (1,45%).
Tabel 2.14
Perkembangan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Serang Tahun 2016-2020
Tabel 2.15
Keadaan Kependudukan Di Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021
Angka beban ketergantungan pada Tahun 2021 adalah sebesar 42,62 atau dapat
dinyatakan bahwa setiap 100 orang penduduk produktif menanggung 42 hingga
43 orang penduduk tidak/belum produktif.
Tabel 2.16
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
di Kabupaten Serang Tahun 2017-2021
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.
A. Perumahan
Salah satu kebutuhan dasar manusia selain pangan dan sandang adalah
papan/fasilitas perumahan sebagai tempat tinggal/tempat berlindung dan
mempertahankan diri dari kondisi alam lingkungannnya, baik lingkungan fisik
maupun sosial. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, maka
permintaan/kebutuhan akan perumahan pun meningkat. Di sisi lain keterbatasan
lahan untuk permukiman dan penawaran perumahan yang hanya tertuju pada
suatu golongan masyarakat tertentu merupakan kendala bagi sebagian besar
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan perumahan. Hal lain yang menjadi
permasalahan adalah tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat
Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Serang telah memiliki rumah tinggal
sendiri, pada tahun 2020 tercatat sebesar 95,35%, meningkat dibandingkan Tahun
2019 sebesar 93,71%, artinya kemampuan ekonomi masyarakat terus meningkat,
meskipun laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang mengalami penurunan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), salah satu kriteria rumah sehat adalah
rumah tinggal yang memiliki luas lantai per orang minimal 10 m 2. Rumah tangga
dengan kondisi demikian utamanya lebih banyak di jumpai di daerah pedesaan
dan daerah-daerah perkotaan yang padat penghuni.
Untuk perilaku hidup bersih dan sehat, masyarakat di Kabupaten Serang telah
memiliki fasilitas sanitasi sendiri sebesar 80,87%. Angka tersebut sebenarnya
tidak berarti sisanya yaitu 19,13 tidak memiliki fasilitas sanitasi, kanrena beberapa
menggunakan fasilitas sanitasi dari rumah dinas, rumah adat dan fasiltas sanitasi
bersama.
Tabel 2.17
Jumlah Rumah Tangga Pengguna PDAM di Kabupaten Serang
Tahun 2016-2020
Fasilitas rumah tinggal lainnya yang berkaitan erat dengan masalah kesehatan
rumah tinggal adalah ketersediaan fasilitas sanitasi. Pada Tahun 2020 lebih dan
separuh rumah tangga di Kabupaten Serang sudah mempunyai fasilitas buang air
besar baik itu kepemilikannya secara sendiri bersama maupun umum dan Fasilitas
tempat pembuangan akhir tinja sebesar 87,94% yang menggunakan tangki/SPAL
meningkat cukup signifikan di banding Tahun 2019 sebebas 56,76%. Ini
merupakan prilaku hidup sehat yang membaik khususnya bagi lingkungan karena
di Tahun 2012 lebih dari separoh yang tidak mempunyai tempat buang air besar
cenderung akan membuangnya di sembarang tempat, yang pada akhirnya menjadi
sumber timbulnya berbagai macam penyakit.
B. Transportasi
Jaringan jalan
itu mereka juga dapat memasarkan produksinya dengan tepat waktu dan tepat
jumlah. Kondisi seperti ini akan berimplikasi terhadap efektifitas dan efisiensi
perekonomian masyarakat. Sebaliknya, jika tingkat pelayanan sarana prasarana
transportasi buruk maka akan berdampak pada terjadinya ekonomi biaya tinggi.
Panjang jalan dan kondisi jalan memegang peranan penting untuk mendukung
kelancaran arus transportasi. Daerah-daerah yang terisolasi selama ini akan lebih
banyak dijangkau apabila ruas jalan semakin panjang. Sedangkan kualitas jalan
yang baik akan mempermudah arus transportasi sehingga waktu tempuh dapat
dipersingkat dan kapasitas angkut dapat diperbesar.
Tabel 2.18
Status, Keadaan Jalan Kabupaten Di Kabupaten Serang
Tahun 2016-2020
Untuk jalur Kereta api diwilayah kabupaten serang merupakan bagian dari jalur
kereta api Jakarta - Merak. Fungsi pelayanan KA ini adalah untuk angkutan orang
dan barang terutama angkutan batu bara antar kota. Jalur KA Jakarta Merak ini
melintasi Kecamatan Cikeusal, Pamarayan, Kopo.
Jaringan jalan kereta api dibutuhkan untuk transportasi massal dan juga angkutan
barang. Angkutan kereta api ini merupakan angkutan regional yang
menghubungkan Kabupaten Serang dengan wilayah - wilayah lain. Jaringan rel
kereta api telah tersedia menghubungkan Kabupaten Serang dengan Cilegon,
Lebak dan Jakarta.
Kabupaten Serang memiliki nilai strategis sebagai salah satu pintu gerbang ke
pulau Jawa. Dalam posisi ini maka keberadaan pelabuhan laut menjadi suatu hal
yang sangat penting. Adanya pelabuhan pada satu wilayah akan menjadi suatu
pemacu bagi perkembangan dan pertumbuhan wilayah. Hal ini disebabkan karena
sarana pelabuhan laut merupakan salah satu prasarana pembuka wilayah untuk
berhubungan dengan wilayah lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pelabuhan laut yang ada di Kabupaten Serang merupakan satu sistem dengan
transportasi darat (jalan raya dan rel kereta api). Adanya titik pertemuan dua arus
transportasi antara transportasi darat dengan transportasi laut mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan dan pertumbuhan wilayah,
yaitu terjadinya perkembangan yang pesat di sekitar pelabuhan tersebut.
Selain itu, diwilayah Kabupaten Serang juga terdapat pelabuhan khusus dan
pelabuhan local. Pelabuhan khusus ini pada umumnya dibangun dan dikelola oleh
perusahaan swasta (pihak industry) terutrama di kawasan Bojonegara. Fungsi dari
pelabuhan khusus ini adalah sebagai simpul distribusi dan koleksi (pengumpulan)
bahan baku maupun bahan jadi/produk industry.
C. Irigasi
Sumber daya air di Kabupaten Serang terdiri dari sungai utama sepanjang 356,95
km, anak sungai sepanjang 641,6 km, situ besar/sedang 12 lokasi dengan luas 40,2
Ha, rawa 7 lokasi dengan luas 231 Ha, waduk 2 lokasi dengan luas 15 Ha, dan situ
kecil 13 lokasi dengan luas 39 Ha. Luas areal irigasi di Kabupaten Serang diatas
3.000 Ha dikelola oleh pusat, irigasi ini terdiri dari 21.480 Ha luas areal, 108,88
Ha luas saluran induk, 104,83 Ha luas saluran sekunder, 1 buah bangunan
bendung dan 589 buah bangunan air. Luas areal irigasi antara 1.000 Ha s/d 3.000
Ha dikelola oleh provinsi, irigasi ini terdiri dari 7.514 Ha luas areal, 63,38 Ha luas
saluran induk, 36,64 km luas saluran sekunder, 2 buah bangunan bendung, 465
buah bangunan air dan 2 buah waduk.
Sedangkan untuk irigasi dengan luas areal dibawah 1.000 Ha dikelola oleh
Kabupaten, irigasi ini terdiri dari 17.071,80 Ha luas areal, 320 buah DI,
241.135,82 m panjang saluran, dan bangunan pelengkap. Bangunan dan
pelengkap terdiri dari bangunan/bak penampung 226 buah, bangunan pagi 72
buah, bangunan sadap 591 buah, bangunan oncoran 53 buah, gorong-gorong 82
buah, bangunan terjun 35 buah, bangunan suplesi 15 buah, jembatan 15 buah,
bangunan pelimpah 39 buah, bangunan talang 9 buah, got miring/bangunan ukur 1
buah dan free intek/inlet 2 buah. Kondisi daerah irigasi secara keseluruhan s/d
Tahun 2009 yaitu 28,26% dalam kondisi baik, 27,39% dalam kondisi rusak berat,
29,13% dalam kondisi rusak sedang, 14,22% dalam kondisi rusak ringan.
Tabel 2.19
Jumlah Sungai dan Anak Sungai Di Kabupaten Serang
D. Air Bersih
Tabel 2.20
Jumlah Penyaluran Air PDAM Di Kabupaten Serang Tahun 2020
Sosial Sosial Rumah Instansi Niaga Niaga Niaga Industri Industri Kran
Kecamatan Jumlah
Khusus Umum Tangga Pemerintah Kecil Kecil Besar Kecil Besar Umum
1 Cinangka - - - - - - - - - - -
Sosial Sosial Rumah Instansi Niaga Niaga Niaga Industri Industri Kran
Kecamatan Jumlah
Khusus Umum Tangga Pemerintah Kecil Kecil Besar Kecil Besar Umum
2 Padarincang - 30 978 - 1 1 - - - 5 1.015
3 Ciomas - 9 374 - 1 1 - - - 5 390
4 Pabuaran - - - - - - - - - - -
5 Gunungsari - - - - - - - - - - -
6 Baros - 1 134 - 2 2 - 6 - 86 231
7 Petir - - - - - - - - - - -
8 Tunjung Teja - - - - - - - - - - -
9 Cikeusal - 3 137 - 15 15 - - - - 170
10 Pamarayan - 12 1.046 - - - - - - 5 1.063
11 Bandung - - 269 - - - - - - - 269
12 Jawilan - - - - - - - - - - -
13 Kopo - 3 353 - 486 486 - - - - 1.328
14 Cikande - 74 9.751 - - - - - - - 9.825
15 Kibin - - - - 30 30 - - - - 60
16 Kragilan - 17 1.819 - - - - - - - 1.836
17 Waringinkurung - - 894 - - - - - - - 894
18 Mancak - - - - 1 1 - - - - 2
19 Anyar - 13 482 - 97 97 - - - - 689
20 Bojonegara - 52 3.669 - - - - 16 - 2 3.739
21 Pulo Ampel - - - - 11 11 - - - - 22
22 Kramatwatu - 15 2.196 - 7 7 - - - - 2.225
23 Ciruas - 27 1.734 - 4 4 - - - 1 1.770
24 Pontang - 43 1.508 - - - - - - 2 1.553
25 Carenang - - - - - - - - - - -
26 Binuang - - - - - - - - - - -
27 Tirtayasa - 11 - - - - - - - - 11
28 Tanara - 10 585 - - - - - - - 595
29 Lebak Wangi 3 107 - - - - - - - - 110
Total 2014 3 427 25.929 - 655 655 - 22 - 106 27.797
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2021, BPS Kabupaten Serang
Pada Tahun 2020 total jumlah air bersih yang disalurkan PDAM kepada para
pelanggan jumlahnya mencapai 474.116 m3, terjadi penurunan penyaluran
kubikasi air jika dibandingkan dengan Tahun 2019 sebesar 482.665 m3. Dari total
air bersih yang disalurkan tersebut sebagian besar adalah bagi pelanggan rumah
tangga, yakni pada Tahun 2020 sebesar 426.053 m3, terjadi penurunan pelanggan
rumah tangga jika dibandingkan dengan Tahun 2018 yang sebesar 434.602 m3.
E. Listrik
Sektor ini mencakup kegiatan pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik yang
diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Nasional (PLN) dan Non PLN.
Masyarakat Kabupaten Serang dengan melihat Jumlah pelanggan listrik di
Kabupaten Serang secara umum terlayani. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah
pelanggan sebesar 321.170 pelanggan dengan pelanggan terbesar adalah dari
kelompok pelanggan rumah tangga sebesar 94,97%.
Tabel 2.21
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Serang Tahun 2017-2021
LAJU PERTUMBUHAN %
NO. TAHUN
LPE (PDRB ADHK) PDRB ADHB
1 2017 6,85 26,10
2 2018 5,29 8,52
3 2019 5,01 7,53
4 2020* -2,38 -0,92
5 2021** 3,65 5,60
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang
Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga
konstan selama 5 (lima) Tahun terkecuali Tahun 2020 menunjukan perkembangan
yang baik sebagaimana terlihat pada tabel PDRB atas dasar harga berlaku dan
tabel PDRB atas dasar harga konstan dibawah ini.
Tabel 2.23
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2017-2021 (Miliyar Rupiah)
Tabel 2.24
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang
Atas Dasar Harga Konstan (2010) Tahun 2017-2021 (Miliyar Rupiah)
Gambar 2.2
Perkembangan PDRB dan LPE Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021
90,000 6.85
80,000 6.60
5.29 5.01 5.60
70,000
(Juta Rupiah)
4.60
60,000
3.65 3.60
50,000
80,464.27
(%)
76,906.40
76,197.66
71,521.74 2.60
65,905.44
40,000
54,992.52
54,347.49
1.60
53,055.56
51,754.32
49,154.64
30,000 0.60
20,000 -0.40
10,000 -1.40
0 (2.38) -2.40
2017 2018 2019 2020 2021
PDRB BERLAKU (PDRB ADHB) PDRB KONSTAN (PDRB ADHK)
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang
Tabel 2.25
Pertumbuhan Sektoral PDRB ADHK Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021 (%)
Pada tahun 2020 disaat adanya pembatasan sosial berskala besar untuk mengatasi
Covid-19 mempengaruhi sektor ekonomi di Indonesia secara umum, Laju
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Serang yang tumbuh paling besar adalah sektor
lapangan usaha informasi dan komunikasi, yaitu tumbuh sebesar 8,57 persen,
mengalami percepatan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 8,11 persen.
Pertumbuhan tersebut dipengaruhi banyaknya kegiatan yang menggunakan jarak
jauh menggunakan media daring. Pertumbuhan terbesar selanjutnya yang terlihat
dipengaruhi dampak PSBB secara terurut adalah ditempati sektor “Pengadaan air,
Pengelolaan sampah, Limbah dan Daur Ulang” sebesar 8,57% dan sektor “Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial” sebesar 5,57%. Tingginya pertumbuhan ketiga
sektor tersebut disaat sektor lain mengalami penurunan menunjukkan ketiga
sektor tersebut benar-benar menjadi sektor yang dibutuhkan saat menjalankan
PSBB di Kabupaten Serang. Sektor yang lain dengan peningkatan pertumbuhan
tinggi keempat adalah sektor “Pertanian, Kehutanan dan Perikanan”, meskipun
urutan keempat terbesar sebesar 4,02% namun pertumbuhan yang pesatnya jauh
lebih besar dibanding Tahun 2019 dengan pertumbuhan hanya 1,48%.
Sektor industri yang merupakan sektor dengan share terbesar pada pertumbuhan
PDRB Kabupaten Serang mengalami penurunan sebesar -4,28%, turunya sektor
ini berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB yang juga mengalami nilai negatif,
begitupun di Tahun 2021 seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri
dengan nilai positif sebesar 4,16% mempengaruhi dengan positifnya pertumbuhan
keseluruhan Laju Pertumbuhan Ekonomi.
Tabel 2.26
Perkembangan Distribusi PDRB ADHB Menurut Kelompok Sektor
Kabupaten Serang Tahun 2017-2021 (%)
Tabel 2.27
Perkembangan Distribusi PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan Usaha
Kabupaten Serang Tahun 2016-2020 (%)
Gambar 2.3
Distribusi Rata-Rata PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan Usaha
Di Kabupaten Serang Tahun 2017-2021 (%)
T ranPen y Jasa
Real Jasa In - Jasa Pend id ik an Ad - Per -
sp o rt
ed i- Keu
Estata Pe- fo r- m in - tam -
asi aan n g an ru sam asi 4% is- ban -
Perd anAk o d an haand an
Jasa Keseh atan d an Keg iatan So sial
trasi g an
da-
Per-m o d Asu r Ko - Pe- d an
Jasa L1ain
% ny aPertanian, Kehutanan, dan
gang u - asi an si mu- m er- Pen g
d an -d an n ikas in ta- 1% Perikanan galia
gan
g an M ak 3% i h an , n
Be- an Per- In-
sar Min tah a 9.80%
dus-
dan u m n an tri
Ece d an Pen - Pen
Jam - g ad a
ran, inan go-
Pen - an
Rep 5% Sosia gada Air, la-
ara 0% l Wa- an Pen - han
3 .86
si 1% jib Listrig elo - 0.1 1
% 2 .3 2 k laan %
Mo %
d an Sam
bil Gas p ah ,
dan L im
Sep 2% bah
eda dan
Daur
Mo- Ulan
tor Kon g
stru
ksi
8.97 11.1 0 .3 5 0 .03 47.0
% 1% % % 8%
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.
Tabel 2.28
LPE Sektor Perekonomian (PDRB ADHK 2010) Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021
Secara umum dalam kurun waktu tahun 2017-2021, pola laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Serang hampir sama dengan pola laju pertumbuhan ekonomi
di tingkat Nasional dan Provinsi Banten yang mengalami penurunan nilai
pertumbuhan hingga angka pertumbuhan negatif di Tahun 2020 akibat dengan
pandemi Covid-19 dan mulai kembali meningkat di Tahun 2021. Berikut ini
perbandingan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang, Provinsi Banten dan
Nasional tahun 2017-2021.
Gambar 2.4
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Serang, Provinsi Banten dan
Nasional Tahun 2017-2021
5.60
5
4.60
2017 2018 2019 4
2020 2021
3.60
3 5
2.60
2 4
1.60
1 3
0.60 2
-0.40 1
-1.40
-2.40
-3.40
Sumber : PDRB Kabupaten Serang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020, BPS Kabupaten
Serang. PDRB Provinsi Banten Tahun 2016-2020, BPS Provinsi Banten, PDB Nasional 2016-
2020, BPS Indonesia
Secara umum, laju perubahan indeks harga implisit tahun 2021 di Kabupaten
Serang adalah 1,88% persen dengan inflasi terendah bahkan mengalami deflasi
terjadi pada informasi dan komunikasi (-0,17%) dan inflasi tertinggi terjadi pada
sektor kontruksi 3,47%. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, sektor
Industri Pengolahan, sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, sektor
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, sektor Konstruksi
dan Informasi dan Komunikasi memiliki laju pertumbuhan indeks harga implisit
PDRB dibawah rata-rata inflasi, sedangkan inflasi sektor lainnya berada di atas
rata-rata inflasi agregat tertimbang dari indeks harga implisit. Secara umum pada
tahun 2021perekonomian di Kabupaten Serang mengalami inflasi yang lebih kecil
dibanding Tahun sebelumnya.
Tabel 2.29
Indeks Harga Implisit PDRB Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021
Berikut ini laju Perkembangan Indeks Harga Implisit yang merupakan indek
inflasi berdasarkan produsen di Kabupaten Serang Tahun 2017-2021.
Tabel 2.30
Laju Perkembangan Indeks Harga Implisit PDRB Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021
Tabel 2.31
Inflasi dan Indeks Daya Beli Kabupaten Serang
Tahun 2016-2020