Anda di halaman 1dari 49

BAB 2

KONDISI UMUM

2.1. GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH

2.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administratif

Secara historis sebelum masa kemerdekaan RI, Kabupaten Serang pada awalnya
merupakan wilayah Kesultanan Banten. Adapun paska masa kemerdekaan RI,
Kabupaten Serang berada dalam lingkup wilayah Provinsi Jawa Barat. Setelah
terbentuknya Provinsi Banten yang merupakan pemekaran dari Provinsi Jawa
Barat pada Tahun 2000, Kabupaten Serang menjadi salah satu daerah otonomnya
dan berstatus sebagai Ibukota Provinsi Banten.

Namun sejalan dengan waktu, Kabupaten Serang selanjutnya dimekarkan menjadi


dua wilayah otonom yakni Kabupaten Serang dan Kota Serang berdasarkan UU
No. 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang pada tanggal 10 Agustus
2007. Dengan dimekarkannya Kabupaten Serang maka secara otomatis luas
wilayah administrasinya pun berkurang menjadi sebesar 1.467,35 Km2.

Dengan perkembangan terkini mulai dari pemekaran Kota Serang, pemekaran


Kecamatan dan pemekaran desa di Kabupaten Serang maka secara administratif,
Kabupaten Serang terdiri dari:
 29 Kecamatan, yang masing-masing dikepalai seorang Camat.
 326 Desa, yang masing-masing dipimpin seorang Kepala Desa.

Selanjutnya nama kecamatan, luas wilayah dan jumlah desa di Kabupaten Serang
data hingga Tahun 2020 dijabarkan pada tabel dibawal ini.

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 1


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Luas administrasi sudah dilakukan penyesuaian dengan adanya kebijakan satu


peta yang kemudian dilakukan pemutakhiran data wilayah yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan menteri dalam negeri Nomor 137 Tahun 2017 Tentang
Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Per Provinsi, Kabupaten/Kota
dan Kecamatan Seluruh Indonesia.
Tabel 2.1
Jumlah Kecamatan dan Desa di Kabupaten Serang

Luas Jumlah
No. Kecamatan Ibukota
Km2 % Desa/Kelurahan
1. Anyar Anyar 56,81 3,28 12
2. Bandung Bandung 25,18 1,45 8
3. Baros Baros 44,07 2,54 14
4. Binuang Binuang 26,17 1,51 7
5. Bojonegara Bojonegara 30,30 1,75 11
6. Carenang Panenjoan 32,80 2,10 8
7. Cikande Cikande 50,53 2,91 13
8. Cikeusal Cikeusal 88,25 5,09 17
9. Cinangka Cinangka 111,47 6,43 14
10. Ciomas Sukadana 48,53 2,80 11
11. Ciruas Citerep 34,49 2,34 15
12. Gunungsari Gunungsari 48,60 2,80 7
13. Jawilan Majasari 38,95 2,25 9
14. Kibin Ciagel 33,51 1,93 9
15. Kragilan Kragilan 36,33 2,97 12
16. Kramatwatu Kramatwatu 48,59 2,80 15
17. Kopo Kopo 44,69 2,58 10
18. Lebak Wangi Lebak Wangi 31,71 2,16 10
19. Mancak Labuan 74,03 4,27 14
20. Pabuaran Pasanggrahan 79,14 4,57 8
21. Padarincang Padarincang 99,12 5,71 14
22. Pamarayan Pamarayan 41,92 2,42 10
23. Petir Mekar Baru 46,94 2,71 15
24. Pontang Pontang /Singarajan 58,09 3,74 11
25. Pulo Ampel Sumuranja 32,56 1,88 9
26. Tanara Cerucuk 49,30 2,84 9
27. Tirtayasa Tirtayasa 64,46 3,72 14
28. Tanjung Teja Tanjung Teja 39,52 2,28 9
29. Waringinkurung Waringinkurung 51,29 2,96 11
Kabupaten Serang 1.467,35 100,00 326
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2022, BPS Kabupaten Serang

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 2


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Gambar 2.1
Wilayah Administratif Kabupaten Serang

Sumber : RTRW Kabupaten Serang

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 3


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

2.1.2. Aspek Geografi Dan Demografi

A. Letak dan Kondisi Geografis

Secara geografis wilayah Kabupaten Serang terletak pada koordinat 50 50’ - 60


21’ Lintang Selatan dan 1050 0’ - 1060 22’ Bujur Timur. Jarak terpanjang
menurut garis lurus dari utara ke selatan adalah sekitar 60 Km dan jarak
terpanjang dari barat ke timur sekitar 90 Km, dengan luas wilayah 1.467,35 Km2.
dan berbatasan langsung dengan wilayah/daerah lain yaitu :
Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kota Serang
Sebelah Timur : Kabupaten Tangerang
Sebelah Selatan : Kabupaten Lebak dan Pandeglang
Sebelah Barat : Kota Cilegon dan Selat Sunda

Secara letak geografis, Kabupaten Serang merupakan daerah yang sangat


potensial dan amat diuntungkan. Posisi geografis dalam aksesibilitas keluar
wilayah Kabupaten Serang cukup strategis, karena dilalui oleh Jalan Tol Jakarta -
Merak yang merupakan akses utama dari dan menuju Pulau Sumatera melalui
Pelabuhan Penyeberangan Merak, menjadikan Kabupaten Serang sebagai wilayah
transit perhubungan darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Disamping itu,
Kabupaten Serang juga sebagai daerah alternatif dan penyangga (hinterland)
Ibukota Negara, mengingat jaraknya jika diukur melalui jalan Tol Jakarta - Merak
hanya sekitar 70 Km.

B. Kondisi Morfologi dan Topografi

Kabupaten Serang memiliki bentang alam yang beragam dari mulai dataran
hingga perbukitan terjal. Ditinjau dari satuan morfologi daratan, Kabupaten
Serang berada dalam ketinggian 0 - 1.778 mdpl (meter di atas permukaan laut)
dan pada umumnya tergolong pada kelas topografi lahan dataran dan
bergelombang. Pada umumnya (> 97,5%) wilayah Kabupaten Serang berada pada

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 4


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

ketinggian rata-rata 25,66 mdpl. Ketinggian 0 mdpl membentang dari Kecamatan


Tirtayasa sampai Kecamatan Cinangka di pantai barat Selat Sunda dan ketinggian
1778 mdpl terdapat di kaki Gunung Karang yang terletak di sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Pandeglang.

Luas wilayah berdasarkan pembagian ketinggian tempat ini terbagi menjadi 6


(enam) kelompok, yaitu :
Ketinggian tempat 0 - 3 meter, dpl = 14.437 Ha (9,56%)
Ketinggian tempat 3 - 25 meter, dpl = 51.692 Ha (34,22%)
Ketinggian tempat 25 - 100meter, dpl = 51.101 Ha (33,83%)
Ketinggian tempat 10 - 500 meter, dpl = 31.191 Ha (20,65%)
Ketinggian tempat 500 - 1000 meter, dpl = 2.060 Ha (1,36%)
Ketinggian tempat >1000 meter, dpl = 590 Ha (0,39%)

Satuan dataran rendah tersebar di seluruh wilayah dengan penyebaran paling besar
di pantai utara dan sebaran terbatas di pantai barat serta sepanjang aliran sungai
besar seperti Sungai Ciujung dan Cidurian. Secara administrasi penyebaran
dataran rendah ini meliputi wilayah kecamatan Tirtayasa, Pontang, Carenang,
Ciruas, dan Kramatwatu. Sedangkan Kecamatan Cikeusal, Pamarayan, Kragilan,
Anyar, Cinangka, hanya sebagian wilayahnya yang termasuk dalam satuan
dataran rendah.

Satuan dataran rendah tersebar di seluruh wilayah dengan penyebaran paling besar
di pantai utara dan sebaran terbatas di pantai barat serta sepanjang aliran sungai
besar seperti Sungai Ciujung dan Cidurian. Secara administrasi penyebaran
dataran rendah ini meliputi wilayah kecamatan Tirtayasa, Pontang, Carenang,
Ciruas, dan Kramatwatu. Sedangkan Kecamatan Cikeusal, Pamarayan, Kragilan,
Anyar, Cinangka, hanya sebagian wilayahnya yang termasuk dalam satuan
dataran rendah.

Pulau yang berada di wilayah perairan Kabupaten Serang yang tercatat sebanyak
17 pulau diantaranya adalah tersebut pada tabel berikut ini :

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 5


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 6


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Tabel 2.2
Pulau-Pulau di Kabupaten Serang

Nama Kondisi Luas


No. Letak Geografis Topografi Aksesabilitas
Pulau Lahan (Ha)
1 Pulau 106050’00”- Bergunung, Kebun kelapa Kapal dari 845,5
Sangiang 105051’51” -6 berbatuan dan semak pelabuhan Anyar ±
(Sanghyang) BT dan volkanik, 450 ha, 1,5 jam, 11 km
05059’00”LS pantai mangrove 200 dari kecamatan
Desa Cikoneng berpasir, ha, perumahan dan 43 km dari
Kecamatan 0-100 m dpl. dan fasum 40 Ibukota Propinsi
Anyar ha, dan
sisanya
hamparan
pasir.
2 Pulau Salira 1060 03’ 41” - Relatif datar Berawa Kapal dari 1,875
106o 03’ 37” BT 0-2 m dpl pelabuhan ikan
dan 050 53’ 14” - Karangantu ± 2
050 53’ 17” LS jam, 12 km dari
Desa Mangunrejo Kecamatan dan 34
Kecamatan Pulo km dari Ibukota
Ampel Kabupaten
3 Pulau Kali 1060 05’ 21” - Relatif datar Berawa Kapal dari 3
utara 1060 05’ 51” BT 0-3 m dpl pelabuhan ikan
4 Pulau Kalih dan 050 53’ 51” - Karangantu ± 2 3,5
Selatan 050 53’ 58” LS jam
Desa Pulau
Ampel
Kecamatan Pulo
Ampel
5 Pulau 1060 06’ 47” - Datar 0-5 m Berawa Kapal dari 11,875
Tarahan 1060 07’ 00” BT dpl, pelabuhan ikan
dan 050 56’ 48” - Berbukit Grenyang/ Teratai
050 57’ 05” LS rendah, ± 0,5 jam dari
Desa Marga Giri berbatuan pelabuhan ikan
Kecamatan volkanik Karangantu ± 1,5
Bojonegara jam dan 4,25 km
dari Kecamatan 26
km dari kantor
Kabupaten/
Ibukota Propinsi
6 Pulau 1060 06’ 16” - Datar 0-5 m Berawa Kapal dari 7,5
Kemanisan 1060 06’ 29” BT dpl, pelabuhan Ikan
dan 050 58’ 01” - Berbukit Grenyang/ Teratai
050 58’ 12” LS rendah, ± 0,5 jam dan dari
Desa Bojonegara berbatuan Pelabuhan ikan
Kecamatan volkanik Karangantu ± 1,5
Bojonegara jam dan 1,5 km
dari kecamatan
dan 23,5 km dari
kantor Kabupaten/
Ibukota Propinsi
7 Pulau 1060 06’ 22” - Datar 0-5 m Berawa Kapal dari 1,25
Cikantung 1060 06’ 30” BT dpl, pelabuhan ikan

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 7


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Nama Kondisi Luas


No. Letak Geografis Topografi Aksesabilitas
Pulau Lahan (Ha)
dan 050 57’ 47” - Berbukit Grenyang/ Teratai
050 57’ 50” LS rendah, 20 menit dan dari
Desa Bojonegara berbatuan pelabuhan ikan
Kecamatan volkanik Karangantu ±1,15
Bojonegara jam dan 24,5 km
dari kantor
Kabupaten/
Ibukota Propinsi
8 Pulau 1060 08’ 18” - Relatif datar Kebun kelapa Dari Bojonegara 502
Panjang 1060 10’ 10” BT 0-4 m dpl & semak 30 menit, 16 km
dan 050 55’ 08” - belukar 400 dari Kecamatan,
050 56’ 41” LS ha, hutan 22 km dari Ibukota
Desa Pulau mangrove 100 Propinsi
Panjang ha, perumahan
Kecamatan Pulo dan fasum 100
Ampel ha, rawa-rawa
dan
pertambakan
135 ha
9 Pulau Semut 1060 10’ 13” - Datar 0-0,5 m Daerah Rawa- Kapal dari 1,875
1060 10’ 17” BT dpl rawa pelabuhan ikan
dan 050 56’ 18” - mangrove Karangantu ±1,5
050 55’ 22” LS jam dan 14,5 km
Desa Pulau dari Kecamatan,
Panjang 20,5 km dari
Kecamatan Pulo kantor Kabupaten/
Ampel Ibukota Propinsi
10 Pulau Kubur 1060 8’ 50” - Relatif datar Daerah rawa- Kapal dari 1,563
1060 8’ 59” BT 0-2 m dpl rawa pelabuhan ikan
dan 050 58’ 55” - mangrove Karangantu ± 50
050 59’ 01” LS menit dan jarak
Desa Pulo dari kecamatan 8,8
Panjang km, dari Kantor
Kecamatan Pulo Kabupaten/
Ampel Ibukota Propinsi
13,8 km, Ibukota
negara 104,8 km
11 Pulau Lima 1060 09’ 12” - Relatif datar Rawa-rawa ± Kapal dari 3,5
1060 09’ 21” BT 0-4 m dpl 900 m2, pelabuhan ikan
dan 060 10’ 00” - perkebunan Karangantu ± 0.5
060 00’ 00” LS kelapa 1000 jam dan jarak dari
Desa Pulo m2 semak Kecamatan 9 km,
Panjang belukar ± dari Kantor
Kecamatan Pulo 8000 m2 , dan Kabupaten/
Ampel sisanya lahan Ibukota Propinsi
mangrove 15 km
12 Pulau 1060 08’ 45” - Agak Daratan Kapal dari 2,5
Pisang 1060 08’ 56” BT bergelombang, bergelombang, pelabuhan ikan
dan 050 59’ 45” - Berbukit semak belukar Karangantu ± 0,5
050 59’ 55” LS rendah, jam dan jarak dari
Desa Pulo berbatuan Kecamatan 10 km,
Panjang volkanik,0- 10 dari kantor
Kecamatan m dpl, warna Kabupaten/

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 8


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Nama Kondisi Luas


No. Letak Geografis Topografi Aksesabilitas
Pulau Lahan (Ha)
Pulo Ampel tanah Ibukota Propinsi
kecoklatan 16 km
13 Pulau 1050 51’ 06” - Pulau Karang Tidak Kapal dari 4,38
Karang 1050 51’09” BT Terjal memiliki pelabuhan Anyar
Cawene dan 060 08’ 14” - vegetasi dan
060 08’ 16” LS tidak
Desa Cinangka berpenduduk
Kecamatan
Cinangka
14 Pulau 1060 13’ 10” - Agak Berawa, 20 % 1 jam dari 15
Pamojan 1060 12’ 42” BT berbukit, perkebunan Pelabuhan
Besar dan 050 56’ 40 - Berbukit kelapa dan Karangantu, 17,5
050 56’ 28” LS rendah, semak belukar km dari
Desa Susukan berbatuan Kecamatan, 37,5
Kec. Pontang volkanik, 0-15 km dari kantor
dpl tergolong Kabupaten dan
lahan agak Ibukota Propinsi.
bergelombang
15 Pulau 1060 10’ 15” - Datar 0-4 m Berawa 1 jam 15 menit 0,63
Pamojan 1060 10’ 17” BT dpl dari Pelabuhan
Kecil dan 050 57’ 47” - Karangantu. 18
050 57’ 56” LS km dari
Desa Damas Kec. Kecamatan. 38 km
Pontang dari kantor
Kabupaten dan
Ibukota Propinsi.
16 Pulau Tunda 1060 50’ 00” - Relatif datar Perkebunan 3 jam dari 257,5
1050 51’ 51” BT 0-5 m dpl kelapa dan Pelabuh-an
dan 050 56’ 15” - semak belukar Karangantu, 22,5
050 59’ 00” LS (170 ha), km dari Keca-
Desa Wargasara mangrove matan,42,5 km
Kecamatan (30ha), dari kantor Kabu-
Tirtayasa pemukiman paten dan Ibukota
dan fasum Propinsi.
(27ha)
17 Pulau 1050 51’ 06” - Pulau Karang Tidak Kapal dari 3,50
Karang 1050 51’09” BT Terjal memiliki pelabuhan Anyar
Parejakah dan 060 08’ 16” - vegetasi dan
060 08’ 17” LS tidak
Desa Cinangka berpenduduk
Kecamatan
Cinangka
Sumber : .Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Serang Tahun 2013-2032

C. Kondisi Hidrogeologi dan Hidrologi

Kondisi Hidrogeologi dan Hidrologi di Kabupaten Serang ditandai dengan


terdapatnya Daerah Aliran Sungai (DAS). Pengelolaan sungai mengatur adanya
Satuan Wilayah Sungai (SWS) dan Daerah Aliran Sungai (DAS). Secara umum,

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 9


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

baik SWS maupun DAS yang berada di Kabupaten Serang relatif tidak luas.
Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Serang memiliki lebar yang relatif
kecil (lebar kurang dari 50 m) dan pendek (panjang kurang dari 100 Km). Selain
itu, terdapat DPS (Daerah Pengelolaan Sungai) yakni pengelolaan satu atau
beberapa DAS secara bersama yang dilakukan dalam pelaksanaan perencanaan
dan pengelolaan karena faktor efisiensi dana dan pelaksanaan. SWS yang terdapat
di Kabupaten Serang yaitu Ciujung-Ciliman, terdiri atas DAS Cidurian, Ciujung,
Cibanten, dan Cidanau. DAS tersebut terdiri dari sub-sub DAS. Sungai yang besar
adalah Cidurian dan Ciujung. Sungai Cidurian berhulu di Kabupaten Tangerang.
Sebagian besar sungai mengalir ke arah utara menuju Laut Jawa. DAS Cidanau
mengalir ke barat Selat Sunda. Sebelah selatan terdapat DAS Ciliman dimana
terdapat dua arah pengaliran, yang pada umumnya mengalir ke utara menuju Laut
Jawa atau Teluk Banten, dan sebagian ke barat menuju Selat Sunda.

Ditinjau dari fisiografi dan morfologi permukaan tanahnya, sebagian besar


(sekitar 35 %) bagian utara Kabupaten Serang merupakan hilir tata air permukaan
yang mengarah ke Laut Jawa bagian barat daya, khususnya ke Teluk Banten. Dari
35 % tersebut, sekitar 25% daerah perbukitan sangat rendah atau mengalami
pendataran sangat aktif (peneplainisasi) dan 10 % berupa dataran pesisir. Aliran
air permukaan yang besar terutama berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS)
Cidurian dan DAS Ciujung. Sekitar 50 % merupakan perbukitan daerah hulu
terutama di bagian selatan dan sedikit di utara-barat laut, yaitu Kecamatan
Bojonegara dan Kecamatan Pulo Ampel. Sisanya sekitar 14% merupakan wilayah
perbukitan yang mengarahkan aliran air permukaannya ke arah barat di Selat
Sunda terutama dari DAS Ciliman dengan dataran pesisir hilirnya di sebelah barat
yang sangat sempit (1%).
Tabel 2.3
Daftar DAS/Sub DAS di Kabupaten Serang

No. Nama DAS Sub DAS Luas (Ha)


1. Cidurian   184.658,00
    Cidurian Hulu 37.194,00
  Cibeureum 28.391,00
    Cidurian Hilir 35.542,00

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 10


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

No. Nama DAS Sub DAS Luas (Ha)


    Cimanceuri Hulu 40.501,00
    Cirarab 33.795,00
    Cimanceuri Hilir 9.235,00
2. Ciujung   279.839,00
    Ciujung Hulu (a) 21.247,00
    Ciujung Hulu (b) 136.879,20
    Ciujung Tengah 23.444,80
    Ciujung Hilir 40.221,00
Ciujung Kulon (Cikeuruh) 58.047,00
3. Cibanten   80.170,00
    Cibanten Atas 21.580,00
4. Cidanau 22.620,00
Cikakalumpay 7.831,00
Cisaat 4.900,00
Cisawarna 4.579,00
Cibojong 2.960,00
Cihoreang 1.040,00
Cicangkadan 1.310,00
Sumber : Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Serang Tahun 2011-2031.

Sungai Ciujung merupakan sungai terbesar di daerah ini yang sumber mata airnya
berasal dari Gunung Halimun. Sungai Ciujung sebagian airnya telah dimanfaatkan
untuk keperluan irigasi yang dialirkan melalui bendungan. Sedangkan Sungai
Cidurian terletak di bagian timur yang sekaligus membatasi Kabupaten Serang
dengan Kabupaten Tangerang.

Sungai Cidanau mengalir dari lereng Gunung Karang melalui beberapa anak
sungai yang masuk ke Rawa Danau dan membentuk pola aliran rectanguler.
Sungai ini mengalir ke arah barat dan bermuara di Selat Sunda. Air Sungai
Cidanau telah dimanfaatkan oleh PT. Krakatau Steel sebagai sumber air baku
yang dialirkan dan ditampung di Waduk Krenceng dengan mendapat tambahan air
dari Sungai Krenceng dan Sungai Cadas Gantung.

Sungai Cibanten yang mengalir melalui Kota Serang sumber airnya berasal dari
Gunung Karang, Gunung Payung, dan Gunung Kupak. Sebagian besar berasal
dari mata air yang cukup dan membentuk spring belt pada kaki Gunung Karang.
Sungai ini mengalir ke arah utara dan bermuara di Teluk Banten. Sungai ini
berpola dendritik dan tidak pernah kering. Selain itu, kondisi hidrologi wilayah

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 11


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Kabupaten Serang ditandai dengan terdapatnya danau, rawa, situ atau waduk.
Berikut ini diuraikan kondisi danau, rawa, situ atau waduk di Kabupaten Serang.

Tabel 2.4
Daftar Danau, Rawa, Situ, Telaga dan Waduk di Kabupaten Serang

No. Nama Perairan Lokasi (Desa/Kecamatan) Luas (Ha)


1 Situ Belungun Cijeruk/Kibin 2,5
2 Situ Ciherang Banjar/Cikande 5,3
3 Situ Terate Situ Terate/Cikande 26,0
4 Waduk Cikande Cikande/Cikande 4,0
5 Situ Ciberal Tanjungsari/Pabuaran 0,6
6 Situ Rampones Sindang Sari/ Pabuaran 1
7 Situ Sindang Mandi Sindang Sari/ Pabuaran 6
8 Situ Tasikardi Margasana/Kramatwatu 2,0
9 Rawa Dano Padarincang,Mancak, 11,0
Gunungsari
10 Telaga Wangsa Cipayung/Padarincang 1
11 Situ Cirahab Cipayung/Padarincang 1
12 Situ Ranca Gede Jakung Babakan/Bandung 26,0
13 Rawa Gede Kawao Binuang/Binuang 2,5
14 Rawa Bojong Herang Pamanuk/Carenang 10
15 Rawa Bojong Pring Gabus/Kopo -
16 Rawa Pasar Raut Bojong Menteng/Tunjung Teja 10
17 Rawa Enang Kemuning/Tunjung Teja -
18 Situ Cibulakan Sukadana/Ciomas -
19 Situ Citaman Tamansari/Baros 1
20 Waduk Belungun Sentul/Kragilan 9,37
21 Waduk Ciranjen Junti/Jawilan 3,0
22 Waduk Cibulegar Cibulegar/ Cibulegar 2,0
23 Waduk Cipaseh Anyer/Anyer 4,3
24 Waduk Citawing Cinangka/Cinangka 3,2
25 Waduk Ciligawir Citasuk/Padarincang 3,2
26 Waduk Ciujung Lama Wanayasa/Pontang 60,0
27 Waduk Lontar Lontar/Tirtayasa 6,9
Sumber : DPU Kabupaten Serang

D. Kondisi Klimatologi

Berdasarkan aspek klimatologi, kondisi iklim di Kabupaten Serang relatif serupa


dengan kondisi iklim di Indonesia pada umumnya sedangkan menurut klasifikasi
Koppen, iklim Kabupaten Serang terdiri dari beberapa klasifikasi, belahan utara
Serang beriklim Monsun Tropis (Ama), belahan selatan Serang umumnya
beriklim Hutan Hujan Tropis (Afa) dan sebagian beriklim Subtropis (Cfa).

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 12


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Dengan demikian belahan utara Serang mempunyai bulan kering selama satu
bulan atau lebih dalam setahun. Bagian selatan Serang umumnya tidak
mempunyai bulan yang dapat dipastikan sebagai bulan kering. Pada bagian yang
beriklim Cfa mempunyai karakteristik hujan yang serupa dengan daerah bagian
selatan Serang, tapi di daerah tersebut suhu pada bulan terdingin dapat mencapai ≤
23˚C dan pada bulan terhangat mencapai 31,80˚C.

Secara umum perkembangan suhu udara di Kabupaten Serang cukup merata, di


Tahun 2020 mencapai panas tertinggi dibandingkan tahun lainnya yaitu berada di
34,43˚C, hal ini dipengaruhi perubahan iklim global dimana sebagian besar
belahan dunia mengalami panas ekstrim, ditahun 2021 suhu tertinggi sedikit
mengalami penurunan menjadi 34,2 ˚C.
Tabel 2.5
Suhu Udara (Cº) Kabupaten Serang Tahun 2017-2021

Suhu Udara 2017 2018 2019 2020 2021


Terendah (Cº) 23,9 23,7 23,4 22,4 22,4
Rata-Rata (Cº) 27,5 27,4 26,6 27,6 27,3
Tertinggi (Cº) 32,4 32,8 31,2 34,4 34,2
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2017-2021, BPS Kabupaten Serang

Kelembaban relatif di Kabupaten Serang Tahun 2017-2021 cukup tinggi, bahkan


kelembaban terendah di Tahun 2017,2020,2021 berada pada angka 51% dan
tertinggi di Tahun 2017 mencapai 98%, puncak kelembaban tertingi di Tahun
2021 berada di angka 96% dimana pada angka kelembaban tersebut dapat
mengakibatkan perkembangan bakteri cukup tinggi .
Tabel 2.6
Kelembaban Relatif (%) Kabupaten Serang Tahun 2017-2021

Kelembaban (%) 2017 2018 2019 2020 2021


Terendah (%) 51 52 52 51 51
Rata-Rata (%) 82 81 81 81 80
Tertinggi (%) 98 96 94 97 96
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2017-2021, BPS Kabupaten Serang

Curah hujan terbesar di Tahun 2020 meskipun hari hujan paling rendah pada
periode Tahun 2016-2020 curah hujan tertinggi berada pada 333 mm sedangkan

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 13


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

rata curah hujan sebesar 105 mm. Di Tahun 2021 tidak sebesar Tahun 2020
namun dibanding Tahun-Tahun lainnya masih dianggap cukup besar.

Tabel 2.7
Rata-Rata Curah Hujan (mm) Dan Hari Hujan Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021

Curah Hujan (Mm) 2017 2018 2019 2020 2021


Terendah - - - - 51
Rata-Rata 8 7 8 105 80
Tertinggi 45 33 45 333 96
Hari Hujan/Bln 17 15 20 13 19
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2017-2021, BPS Kabupaten Serang

Menurut klasifikasi Mohr daerah serang memiliki 6 (enam) bulan basah


(November-April) dan 6 (enam) bulan yang tidak termasuk bulan basah maupun
bulan kering, yaitu bulan Mei hingga Oktober. Pada saat bulan basah, curah hujan
melebihi laju penguapan. Pada bulan yang diguyur curah hujan antara 60 mm
sampai 100 mm terjadi keseimbangan antara curah hujan dan besar penguapan.
Secara umum daerah Kabupaten Serang sebenarnya cukup memperoleh air dari
hujan secara alami. Oleh karena itu dengan pengelolaan air-tanah-hutan yang baik
dan benar serta sistem irigasi dan drainase yang baik dan tepat, maka daerah
penduduk Kabupaten Serang secara umum sebenarnya dapat memenuhi
kebutuhan airnya sendiri.

Tabel 2.8
Klasifikasi Iklim Kabupaten Serang Menurut Pembagian Kecamatan
Dengan Menggunakan Cara Mohr (1933)

Tipe Iklim Daerah Penyebaran (Kecamatan)


B1 Padarincang
C2 Cinangka, Kopo
C3 Cikeusal,
D1 Ciomas
D2 Pabuaran, Pamarayan
D3 Kragilan, Petir, Anyer
E2 Waringin Kurung, Mancak

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 14


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Tipe Iklim Daerah Penyebaran (Kecamatan)


E3 Baros, Ciruas, Tirtayasa
Sumber : BPS Kabupaten Serang

Tekanan udara di Kabupaten Serang Periode Tahun 2017-2021 tekanan udara


tertinggi di Tahun 2018 kemudian menurun di Tahun 2019, hingga Tahun 2021
tekanan udara tertinggi berada pada angka tetap, tekanan udara terendah di Tahun
2021 sebesar 1.006,9 Hpa, tertinggi pada periode tersebut sebesar 1.011,6 hpa
sedangkan tekanan udara rata-rata di Tahun 2021 sebesar 1.009,4 hpa, namun
tekanan udara terendah berada di Tahun 2018.

Tabel 2.9
Tekanan Udara (Hpa) Kabupaten Serang Tahun 2017-2021

Tekanan Udara (Hpa) 2017 2018 2019 2020 2021


Terendah (Hpa) 1.006,9 1.007,8 1.006,9 1.006,9 1.006,9
Rata-Rata (Hpa) 1.009,0 1.009,0 1.009,0 1.009,0 1.009,4
Tertinggi (Hpa) 1.011,6 1.011,9 1.011,6 1.011,6 1.011,6
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2017-2021, BPS Kabupaten Serang

Untuk penguapan di Kabupaten Serang pada periode Tahun 2017-2021


penguapan tertinggi secara umum berada di 7,3 Mm, penguapan tertinggi Tahun
dengan angka terendah ada pada Tahun 2021 sebesar 6,4 Mm. Penguapan
terendah pada perionde tersebut berada di Tahun 2021 sebesar 0,4 Mm.

Tabel 2.10
Penguapan (Mm) Kabupaten Serang Tahun 2017-2021

Penguapan (Mm) 2017 2018 2019 2020 2021


Terendah (Mm) 1,0 1,1 1,0 1,0 0,4
Rata-Rata (Mm) 3,7 3,7 3,7 3,7 3,5
Tertinggi (Mm) 7,3 7,2 7,3 7,3 6,4
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2017-2021, BPS Kabupaten Serang

E. Kondisi Pemanfaatan Ruang

A. Pola Tutupan dan Pengunaan Lahan

Berdasarkan hasil interpretasi Citra Satelit SPOT-4 Tahun 2010, tutupan lahan di
Kabupaten Serang didominasi oleh lahan pertanian yang mencapai ± 57,07% dari
total luas lahan di Kabupaten Serang terjadi pergeseran dengan adanya alih fungsi

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 15


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

lahan dimana pada Tahun 2020 luas lahan pertanian menjadi 40,29% dari luas
lahan Kabupaten Serang atau sebesar 59.001 ha. Pertanian ini dibedakan menjadi
pertanian pada lahan basah dan lahan kering. Yang dimaksud dengan pertanian
lahan basah adalah persawahan sedangkan pertanian lahan kering seperti
perkebunan, tegalan, dan ladang. Untuk pertanian lahan basah secara umum
paling banyak terdapat di wilayah Serang Barat bagian Utara terutama di
Kecamatan Pontang, Tirtayasa, Tanara, Carenang dan Binuang. Sedangkan untuk
pertanian lahan kering terutama berada di wilayah Serang Selatan, terutama di
Kecamatan Baros, Petir, Cikeusal, Pabuaran, Ciomas dan Padarincang.

Tutupan lahan berikutnya yang cukup mendominasi adalah hutan dengan proporsi
sebesar ± 30,96% dari total luas lahan di Kabupaten Serang. Tutupan hutan ini
terdiri dari hutan primer, hutan sekunder, kebun campuran (mixed use antara
hutan dan kebun), dan hutan mangrove. Keberadaannya tersebar di wilayah
Serang Selatan hingga Barat, terutama di Kecamatan Ciomas, Padarincang,
Gunungsari, Mancak, Waringinkurung, serta Anyer. Dari Tutupan lahan yang ada
hingga Tahun 2019 banyak termanfaatkan menjadi lahan kebun campuran sebesar
22,64% dari luas keseluruhan Kabupaten Serang atau sebesar 22,64 ha. Sementara
untuk hutan mangrove sebarannya terutama di wilayah pesisir Barat dan pulau-
pulau kecil di Kabupaten Serang.

Adapun sisanya atau sekitar ± 11,97% dari total luas lahan di Kabupaten Serang,
tutupannya terdiri dari berbagai macam fungsi yang mencakup permukiman,
tambak/empang, tubuh air/sungai, semak belukar, dan lahan terbuka.

Secara garis besar pemanfaatan lahan di Kabupaten Serang dapat dijabarkan


sebagai berikut:
 Kawasan pertanian, tutupannya cukup dominan dengan sebaran persawahan
(lahan basah) terutama terdapat di Kecamatan Tirtayasa dan untuk tegalan
(lahan kering) paling banyak di Kecamatan Baros.
 Kawasan hutan terutama berupa hutan primer dan sekunder, sebarannya
terutama di kecamatan-kecamatan yang berada di Serang bagian Barat dan

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 16


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Serang bagian Selatan. Sebagian kawasan hutan bergeser menjadi kawasan


perkebunan campuran.
 Kawasan permukiman, tersebar disetiap kecamatan yang berada di Kabupaten
Serang, konsentrasinya terutama disekitar pusat-pusat kecamatan.
 Kawasan tambak/empang, sebarannya terutama di wilayah pesisir Serang
Utara mulai dari Kecamatan Bojonegara, Pontang, Tirtayasa, dan Tanara.

Sedangkan penggunaan lahan di Kabupaten Serang pada Tahun 2017-2021


Berdasarkan data pada Kantor Pertanahan Kabupaten Serang yang dirangkum
dalam Kabupaten Serang Dalam Angka diterbitkan BPS Kabupaten Serang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.11
Luas Lahan Menurut Penggunaan
Tahun 2017-2021

Tahun
Penggunaan
2017 2018 2019 2020 2021
Bandar Udara 38,10 38,10 38,10 38,10 38,10
Emplasemen - - - - -
Hutan Belukar 9.190,43 9.190,43 9.190,43 9.190,43 9.190,43
Hutan Rawa 375,49 375,49 375,49 375,49 375,49
Industri 2.277,33 2.277,33 2.277,33 2.277,33 2.277,33
Kebun Campuran 33.154,26 33.154,26 33.154,26 33.154,26 33.154,26
Ladang/Tegalan 7.599,74 7.599,74 7.599,74 7.599,74 7.599,74
Padang Rumput 2.796,93 2.796,93 2.796,93 2.796,93 2.796,93
Perkampungan 12.441,06 12.441,06 12.441,06 12.441,06 12.441,06
Perkebunan Besar 397,92 397,92 397,92 397,92 397,92
Perumahan 569,46 569,46 569,46 569,46 569,46
Rawa 1.477,52 1.477,52 1.477,52 1.477,52 1.477,52
Sawah 59.001,02 59.001,02 59.001,02 59.001,02 59.001,02
Semak Belukar 6.615,07 6.615,07 6.615,07 6.615,07 6.615,07
Sungai/Danau/Telaga 1.254,13 1.254,13 1.254,13 1.254,13 1.254,13
Tambak 7.331,71 7.331,71 7.331,71 7.331,71 7.331,71
Tanah Kosong 1.937,76 1.937,76 1.937,76 1.937,76 1.937,76
Kab. Serang 146.457,94 146.457,94 146.457,94 146.457,94 146.457,94
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kabupaten Serang

B. Kawasan Lindung

Kawasan lindung di Kabupaten Serang tersebar di seluruh wilayah yang meliputi


sempadan sungai dan sempadan pantai, sedangkan kawasan lindung selain
sempadan sungai dan pantai, terdapat di wilayah serang selatan dan utara yaitu di

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 17


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

wilayah Kecamatan Ciomas, Padarincang, Mancak, dan Kramatwatu. Sedangkan


di wilayah utara terdapat di Kecamatan Bojonegara dan Puloampel. Adapun
kawasan lindung memiliki persentase sebesar 11,63 % dari total luas lahan di
Kabupaten Serang. Kawasan lindung ini mencakup hutan lindung, cagar alam,
daerah resapan (Catchment Area), lahan kritis hutan bakau, dan danau/situ.

Perkembangan yang terjadi terhadap keberadaan hutan lindung ini mengalami


penurunan, sehingga diperkirakan telah terjadi penyusutan luas hutan lindung
4.361,79 Ha, dari 17.906,61 Ha, sehingga menjadi 13.544,82 Ha. Kawasan
lindung berada pada 12 kecamatan, yaitu kecamatan-kecamatan yang berada di
serang bagian barat dan serang bagian selatan. Kawasan bendungan air irigasi
yang berada pada Kecamatan Cikeusal yang dialirkan di kawasan pertanian.

C. Bencana Alam

Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain adalah gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Sedangkan kawasan yang rawan bencana adalah daerah yang pernah mengalami
bencana atau daerah dikategorikan mempunyai potensi terjadinya bencana.
Beberapa potensi bencana yang ada di wilayah Kabupaten Serang antara lain
adalah:
a. Banjir
Kawasan rawan banjir umumnya adalah daerah di sepanjang tepi Sungai
Ciujung bagian hulu bahkan hingga bagian hilir di daerah muara Sungai
Ciujung dengan anak-anak sungainya. Dalam setiap tahunnya Sungai Ciujung
ini menyebabkan banjir di daerah muara sungai di Kecamatan Tirtayasa dan
kecamatan Pontang, Beberapa kecamatan yang juga terkena banjir antara
lain : Kecamatan Cikande, Kecamatan Carenang, Kecamatan Kragilan,
Kecamatan Cikeusal, Kecamatan Pamarayan dan Kecamatan Petir. Penyebab
banjir lainnya adalah terjadinya sedimentasi/pendangkalan pada sungai-

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 18


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

sungai tersebut, sehingga menyebabkan sumbatan. Hal ini lebih terlihat di


wilayah muara Sungai Ciujung.
b. Gunung Api
Potensi bencana gunung meletus yang ada di wilayah Kabupaten Serang
berasal dari Gunung Anak Krakatau yang berada di Kawasan Selat Sunda.
Wilayah yang potensial terkena dampak letusan gunung ini berada diwilayah
pesisir barat Kabupaten Serang yaitu kawasan Anyar dan Cinangka. Selain itu
terdapat pula kawasan rawan bencana disekitar Gunung Karang di wilayah
Serang bagian Selatan. Walaupun pada dasarnya Gunung Karang sudah tidak
aktif namun kawasan disekitar lereng gunung tersebut tetap merupakan
kawasan yang rawan bencana.
c. Tanah Longsor
Kondisi topografi dan morfologi Kabupaten Serang yang sangat bervariarif
dari wilayah pesisir sampai dengan wilayah perbukitan memiliki potensi
adanya bencana tanah longsor. Wilayah yang rawan terkena bencana tanah
longsor ini biasanya dikawasan perbukitan atau lereng perbukitan. Beberapa
kawasan yang rawan terkena bencana tanah longsor antara lain adalah di
bagian selatan Kabupaten Serang yang berada di kawasan G. Karang yang
meliputi Kecamatan Padarincang, Ciomas, Pabuaran, Gunung Sari dan Baros.
Selain itu juga dibeberapa kawasan lainnya yaitu di Kecamatan Waringin
Kurung, Bojonegara dan Pulo Ampel.
d. Gempa Bumi
Potensi bencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Serang secara umum
dapat diakibatkan karena adanya aktivitas vulkanik (Gn. Anak Krakatau)
maupun pergerakan lempeng tektonik. Seluruh wilayah Kabupaten Serang
merupakan daerah yang potensial terkena dampak gempa bumi, terutama
adalah wilayah pesisir Barat Kabupaten Serang (Kawasan pesisir Selat
Sunda).
e. Tsunami
Kawasan yang berpotensi terkena dampak bencana Tsunami adalah
dikawasan Pesisir Kabupaten Serang yang terletak di Kawasan Pantai Barat

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 19


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

yaitu sepanjang Pesisir Pantai Anyar sampai Cinangka, kedua daerah ini
merupakan daerah dengan potensi terkena tsunami tertinggi karena terletak
pada Kawasan Selat Sunda yang merupakan daerah patahan serta Gunung
Anak Krakatau.
Wilayah pesisir lain yang rawan terkena bencana tsunami adalah kawasan
pesisir Utara yang berada di Laut Jawa atau Teluk Banten, walaupun tingkat
kerawanannya tidak sebesar wilayah pesisir Barat. Wilayah ini meliputi
kawasan Pulo Ampel, Bojonegara, Pontang, Tirtayasa dan Tanara.

Adapun daerah-daerah yang memiliki potensi rawan bencana di Kabupaten


Serang adalah sebagai berikut:

Tabel 2.12
Kawasan Rawan Bencana Di Kabupaten Serang

Rawan Bencana
No.
Banjir Longsor Angin Topan Kebakaran
1 Jumlah Total 19 Jumlah Total 7 Jumlah Total 11 Jumlah Total 20
Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan
2 Kecamatan Binuang, Kecamatan Kecamatan Baros, Kecamatan
Carenang, Cikande, Bojonegara, Cikeusal, Ciomas, Bandung, Baros,
Cikeusal, Ciruas, Ciomas, Gunungsari, Bojonegara,
Jawilan, Kibin, Gunungsari, Kibin, Kramatwatu, Pabuaran, Carenang, Cikande,
Kragilan, Pontang, Kragilan, Padarincang, Tanara, Cikeusal, Cinangka,
Pulo Ampel, Tanara, Pamarayan, Tirtayasa, Tunjung Teja, Ciomas, Gunungsari,
Tirtayasa, Kopo, Waringin Kurung. Lebak Wangi. Jawilan, Kibin,
Baros< Tunjungteja, Kramatwatu,
Anyer, Bandung, Mancak, Pabuaran,
Pamarayan, Padarincang,
Padarincang Pamarayan, Petir,
Tanara, Tirtayasa,
TunjungTeja.
Sumber : Pemerintah Kabupaten Serang

F. Kondisi Demografi

Gambaran kondisi kependudukan meliputi jumlah dan distribusi penduduk,


struktur penduduk, tingkat pendidikan, serta mata pencaharian.

Kependudukan adalah Karakteristik yang paling mewakili dalam menentukan


gambaran suatu wilayah masalah, karena penduduk sebagai suatu objek pokok

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 20


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

suatu wilayah merupakan komponen yang selalu mengalami perkembangan yang


dinamis dari waktu ke waktu.

Jumlah penduduk Kabupaten Serang pada Tahun 2021 (menurut data dari BPS
Kabupaten Serang, Tahun 2022) mencapai 1.647.790 jiwa. Berikut ini diuraikan
jumlah penduduk Kabupaten Serang pada Tahun 2017-2021 menurut BPS
Kabupaten Serang.

Tabel 2.13
Jumlah Penduduk Di Kabupaten Serang Tahun 2017-2021

Jumlah Penduduk (Jiwa)


No. Kecamatan
2017 2018 2019 2020* 2021
1 Cinangka 56.768 57.068 53.794 60.815 61.758
2 Padarincang 65.324 65.669 62.308 69.647 70.727
3 Ciomas 39.499 39708 37421 42771 43.434
4 Pabuaran 40.461 40.676 39.466 43.155 43.824
5 Gunungsari 20.609 20.718 21.413 23.517 23.882
6 Baros 54.606 54.894 52.958 59.302 60.222
7 Petir 53.381 53.664 56.493 61.896 62.856
8 Tunjung Teja 41.452 41.672 43.148 47.101 47.831
9 Cikeusal 69.073 69.439 71.665 76.980 78.174
10 Pamarayan 51.980 52.255 54.210 59.805 60.732
11 Bandung 32.516 32.688 34.553 38.418 39.014
12 Jawilan 55.839 56.135 55.538 59.739 60.665
13 Kopo 51.299 51.570 48.400 53.552 54.382
14 Cikande 97.774 98.291 100.979 110.569 112.283
15 Kibin 71.595 71.979 52.868 61.020 61.966
16 Kragilan 77.886 78.298 73.832 80.302 81.547
17 Waringinkurung 43.960 44.193 45.082 48.859 49.617
18 Mancak 46.072 46.315 43.118 48.247 48.995
19 Anyar 54.430 54.718 53.316 58.726 59.637
20 Bojonegara 44.212 44.447 46.185 50.286 51.066
21 Pulo Ampel 36.302 36.494 37.783 39.297 39.906
22 Kramatwatu 92.972 93.464 92.668 100.119 101.671
23 Ciruas 75.806 76.207 77.313 82.622 83.903
24 Pontang 41.084 41.300 44.479 47.248 47.981
25 Carenang 39.282 39.490 35.759 39.362 39.972
26 Binuang 34.735 34.922 36.989 31.739 32.231
27 Tirtayasa 35.284 35.471 28.773 46.349 47.068
28 Tanara 29.131 29.284 44.303 42.294 42.950
29 Lebak Wangi 40.259 40.472 38.173 38.893 39.496
  Kab. Serang 1.493.591 1.501.501 1.482.987 1.622.630 1.647.790
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.
2020* hasi registrasi

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 21


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Dalam lima Tahun terakhir, arus urbanisasi yang terjadi di Kabupaten Serang
berlangsung cukup pesat. Hal ini dikarenakan Kabupaten Serang sedianya
merupakan ibukota Provinsi Banten sebelum dimekarkan menjadi Kota Serang.
Guna menghindari ekses negatif yang timbul akibat tingginya arus urbanisasi,
diperlukan perhatian Pemerintah Daerah untuk mengendalikan laju urbanisasi ke
Wilayah Kabupaten Serang, mengingat pertambahan dan pertumbuhan penduduk
selain disebabkan faktor laju kelahiran/kematian juga dipengaruhi oleh tingkat
urbanisasi.

Dari sebaran jumlah penduduk pada masing-masing kecamatan pada Tahun 2021
terlihat bahwa Kecamatan Cikande, Kramatwatu, Ciruas dan Kragilan merupakan
kecamatan dengan jumlah populasi penduduk terbanyak di Kabupaten Serang,
yakni masing masing sebesar 112.283 jiwa (6,81%), 101.671 jiwa (6,17%),
83.903 jiwa (5,09%), dan 80.302 jiwa (4,95%). Sedangkan Kecamatan
Gunungsari merupakan kecamatan yang memiliki populasi penduduk terkecil
dengan jumlah 23.882 jiwa (1,45%).

Perkembangan kepadatan penduduk Kabupaten Serang dalam kurun waktu Tahun


2017-2021 mengalami peningkatan seiring dengan semakin meningkatnya jumlah
penduduk. Berpijak pada jumlah penduduk dan luas wilayah Kabupaten Serang
maka kepadatan penduduk Kabupaten Serang Tahun 2021 mencapai 1.123
jiwa/km2 meningkat jika dibandingkan Tahun 2020 kepadatan penduduk sebesar
1.011 jiwa jiwa/km2 . Di Tahun 2021, Kecamatan Ciruas merupakan kecamatan
yang tertinggi kepadatan penduduknya yang mencapai sekitar 2.433 jiwa/km2
sedangkan Kecamatan Gunung Sari merupakan kecamatan yang terendah
kepadatan penduduknya yang mencapai sekitar 491 jiwa/km2.

Jika diklasifikasikan, klasifikasi kepadatan penduduk dengan masih didasarkan


dengan Undang-undang Nomor: 56/PRP/1960 membagi empat klasifikasi
kepadatan penduduk, yaitu: tidak padat/rendah, dengan tingkat kepadatan 1 - 50
jiwa/ km2; kurang padat antara 51 - 250 jiwa/ km 2; cukup padat 251 - 400 jiwa/
km2; dan sangat padat dengan tingkat kepadatan lebih besar dari 401 jiwa/km 2.

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 22


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Secara umum kepadatan penduduk di Kabupaten Serang pada Tahun 2020


termasuk dalam kriteria kepadatan sangat padat meskipun pada dasarnya tingkat
ketersediaan lahan di Kabupaten Serang masih cukup tersedia. Namun jika
melihat dari tingkat kepadatan didasarkan pada wilayah diatasnya dimana kriteria
dibagi menjadi tiga interval yaitu kepadatan rendah jika kepadatan lebih rendah
dari kepadatan wilayah diatasnya, kepadatan sedang jika kepadatan sama dengan
wilayah diatasnya dan kepadatan tinggi jika melebihi dari wilayah diatasnya,
maka melihat bahwa kepadatan penduduk di Provinsi Banten, Kabupaten Serang
ada pada kelompok interval kepadatan penduduk rendah.

Tabel 2.14
Perkembangan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Serang Tahun 2016-2020

Jumlah Penduduk (Jiwa)/Km


No. Kecamatan
2017 2018 2019 2020 2021
1 Cinangka 509 512 483 546 554
2 Padarincang 659 663 629 703 714
3 Ciomas 814 818 771 881 895
4 Pabuaran 511 514 499 545 554
5 Gunungsari 424 426 441 484 491
6 Baros 1.239 1.246 1.202 1.346 1.366
7 Petir 1.137 1.143 1.204 1.319 1.339
8 Tunjung Teja 1.049 1.054 1.092 1.192 1.210
9 Cikeusal 783 787 812 872 886
10 Pamarayan 1.240 1.247 1.293 1.427 1.449
11 Bandung 1.291 1.298 1.372 1.526 1.549
12 Jawilan 1.433 1.441 1.426 1.533 1.557
13 Kopo 1.148 1.154 1.083 1.198 1.217
14 Cikande 1.935 1.945 1.998 2.188 2.222
15 Kibin 2.137 2.148 1.578 1.821 1.849
16 Kragilan 2.144 2.155 2.032 2.210 2.245
17 Waringinkurung 857 862 879 953 967
18 Mancak 622 626 582 652 662
19 Anyar 958 963 938 1.034 1.050
20 Carenang 1.459 1.467 1.524 1.660 1.685
21 Pulo Ampel 1.115 1.121 1.160 1.207 1.226
22 Kramatwatu 1.913 1.924 1.907 2.060 2.092
23 Ciruas 2.198 2.210 2.242 2.396 2.433
24 Pontang 708 712 767 815 827
25 Carenang 1.198 1.204 1.090 1.200 1.219
26 Binuang 1.327 1.334 1.413 1.213 1.232
27 Tirtayasa 547 550 446 719 730
28 Tanara 591 594 899 858 871
29 Lebak Wangi 1.270 1.276 1.204 1.227 1.246
  Kab. Serang 1.018 1.023 1.011 1.106 1.123

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 23


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.

Pertumbuhan penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh tingkat kelahiran dan


besamya penduduk yang datang. Angka kelahiran yang tinggi akan
mengakibatkan komposisi penduduk cenderung pada kelompok usia muda.
Keberhasilan pembangunan bidang kependudukan secara umum terlihat pada
perubahan komposisi penduduk menurut umur, apabila semakin rendah proporsi
penduduk tidak produktif, yaitu penduduk muda usia (0-14 tahun) dan penduduk
usia lanjut (65 Tahun keatas) maka angka beban ketergantungan atau beban
tanggungan (dependency ratio) semakin rendah. Komposisi penduduk Serang
untuk kelompok penduduk usia produktif cukup tinggi, dan apabila diimbangi
dengan kualitas yang baik akan menjadi sumber daya penting bagi pembangunan.

Tabel 2.15
Keadaan Kependudukan Di Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021

No. Uraian 2017 2018 2019 2020 2021


1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.493.591 1.501.501 1.482.987 1.622.630 1.647.790
2 Laju Pertumbuhan Penduduk 0,61 0,53 1,28 9,42 1,55
/LPP (%)
3 Kepadatan 1.018 1.023 1.011 1.106 1.123
Penduduk(Jiwa/km2)
4 Rasio Jenis Kelamin (Sex 103 103 104 105 105
Ratio)
  Jumlah Penduduk Laki-Laki 757.089 760.808 756.027 831.875 844.774
(Jiwa)
  Jumlah Penduduk 736.502 740.693 726.960 790.755 803.016
Perempuan (Jiwa)
5 Angka Beban 20,63 20,60 34,79 42,62 42,62
Ketergantungan
(Dependency Ratio)
  Jumlah Penduduk Usia 0-14 229.484 229.054 382.141 418.125 424.608
Tahun (Anak)
  Jumlah Penduduk Usia 15- 1.238.168 1.245.014 1.100.236 1.137.741 1.155.382
64 Tahun (Produktif)
  Jumlah Penduduk Usia 65+ 25.939 27.433 610 66.764 67.799
(Lansia)
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.

Berdasarkan komposisi umur, 70,12 % dari jumlah penduduk Tahun 2021


merupakan penduduk usia 15-64 Tahun atau penduduk usia produktif. Sedangkan
sisanya adalah penduduk usia belum dan sudah tidak produktif sebesar 29,88%.

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 24


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Angka beban ketergantungan pada Tahun 2021 adalah sebesar 42,62 atau dapat
dinyatakan bahwa setiap 100 orang penduduk produktif menanggung 42 hingga
43 orang penduduk tidak/belum produktif.

Berdasarkan jenis kelamin pada Tahun 2021, penduduk Kabupaten Serang


jumlahnya hampir berimbang antara jenis kelamin laki-laki dengan perempuan.
Dari 1.647.790 jiwa penduduk Kabupaten Serang, penduduk perempuan sejumlah
844.774 jiwa atau sekitar 48,73%, sementara penduduk laki-laki sebesar 844.774
jiwa atau sekitar 51,27% dari total penduduk Kabupaten Serang.

Tabel 2.16
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
di Kabupaten Serang Tahun 2017-2021

Jenis 2017 2018 2019 2020 2021


No
Kelamin Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa %
1 Laki-laki 757.089 50,69 760.808 50,67 756.027 50,98 831.875 51,27 844.774 51,27
2 Perempuan 736.502 49,31 740.693 49,33 726.960 49,02 790.755 48,73 803.016 48,73
1.493.591 100 1.501.501 100 1.482.987 100 1.622.630 100 1.647.790 100
 

Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.

Berdasarkan data BPS, di Tahun 2021 terdapat 1.155.382 orang penduduk


berumur 15 tahun keatas yang merupakan angkatan kerja.

2.1.3. Aspek Sarana dan Prasarana Wilayah

A. Perumahan

Salah satu kebutuhan dasar manusia selain pangan dan sandang adalah
papan/fasilitas perumahan sebagai tempat tinggal/tempat berlindung dan
mempertahankan diri dari kondisi alam lingkungannnya, baik lingkungan fisik
maupun sosial. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, maka
permintaan/kebutuhan akan perumahan pun meningkat. Di sisi lain keterbatasan
lahan untuk permukiman dan penawaran perumahan yang hanya tertuju pada
suatu golongan masyarakat tertentu merupakan kendala bagi sebagian besar
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan perumahan. Hal lain yang menjadi
permasalahan adalah tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 25


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

untuk membangun perumahan yang Iayak huni, sementara tingkat pendapatan


penduduk masih relatif rendah sehingga banyak rumah tangga/penduduk yang
menempati rumah tidak Iayak huni baik dilihat dari sisi kualitas rumah,
lingkungan, kesehatan maupun ukuran luasnya.

Rumah tidak hanya merupakan tempat berlindung, tetapi fungsinya sebagai


tempat tinggal lebih menonjol. Oleh karena itu berbagai aspek yang terkait dengan
kondisi rumah seperti aspek kesehatan, kenyamanan serta estetika lingkungan
masyarakatnya sangat menentukan dalam pemilihan rumah dan mencerminkan
tingkat kesejahteraan masyarakatnya.

Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Serang telah memiliki rumah tinggal
sendiri, pada tahun 2020 tercatat sebesar 95,35%, meningkat dibandingkan Tahun
2019 sebesar 93,71%, artinya kemampuan ekonomi masyarakat terus meningkat,
meskipun laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang mengalami penurunan.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), salah satu kriteria rumah sehat adalah
rumah tinggal yang memiliki luas lantai per orang minimal 10 m 2. Rumah tangga
dengan kondisi demikian utamanya lebih banyak di jumpai di daerah pedesaan
dan daerah-daerah perkotaan yang padat penghuni.

Kondisi rumah penduduk di Kabupaten Serang pada Tahun 2020 cukup


menggembirakan apabila dilihat dari jenis atap dan dinding yang digunakan.
Rumah yang menggunakan atap terluas beton dan genteng sebesar 95,68%
sedangkan sisanya sebesar 4,32% masih menggunakan atap asbes, seng, dan daun-
daunan, bahkan di daerah pedesaan hampir sebagian besar penduduk masih
menggunakan atap rumah dari daun-daunan, kondisi ini meningkat dibandingkan
Tahun 2013 sebesar 93,56%,. Sedangkan untuk jenis dinding yang menggunakan
tembok pada Tahun 2020 yaitu sebesar 90,07% ini menunjukan bahwa sebagian
besar penduduk Kabupaten Serang banyak menggunakan diding tembok, sisanya
sebesar 9,93 masih menggunakan kayu dan bambu, namun kondisi mengalami
penurunan jika melihat Tahun 2013 jenis rumah dengan dinding tembok sebesar
84.49%, sisanya sebesar 15,51 masih menggunakan kayu dan bambu.

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 26


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Untuk perilaku hidup bersih dan sehat, masyarakat di Kabupaten Serang telah
memiliki fasilitas sanitasi sendiri sebesar 80,87%. Angka tersebut sebenarnya
tidak berarti sisanya yaitu 19,13 tidak memiliki fasilitas sanitasi, kanrena beberapa
menggunakan fasilitas sanitasi dari rumah dinas, rumah adat dan fasiltas sanitasi
bersama.

Manusia dalam kehidupan sehari-harinya sangat membutuhkan akan air bersih


untuk keperluan hidupnya. Ketersediaan air bersih dalam jumlah yang cukup
terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program
penyediaan air bersih yang terus diupayakan oleh pemerintah. Penggunaan air
bersih masyarakat Kabupaten Serang di Tahun 2020 sudah mencapai 90,69%
dengan sumber utama terbesar adalah sumur bor/pompa. Rumah tangga yang
menggunakan PDAM di Kabupaten Serang pada Tahun 2020 sebesar 25.925
rumah tangga. Mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dimana pada Tahun
2019 jumlah rumah tangga pengguna PDAM sebesar 26.323 rumah tangga.
Dengan meningkatnya rumah tangga yang menggunakan air kemasan menunjukan
adanya penurunan pelayanan. Dengan adanya penurunan pelayanan PDAM
menunjukan kebutuhan akan air PDAM menjadi berkurang ketergantungannya.

Tabel 2.17
Jumlah Rumah Tangga Pengguna PDAM di Kabupaten Serang
Tahun 2016-2020

Jumlah Rumah Tangga (RT)


No. Kecamatan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Cinangka 10 10 7 7 -
2 Padarincang 900 911 997 999 978
3 Ciomas 371 371 375 377 374
6 Baros 96 93 93 38 134
5 Cikeusal - 288 288 - 137
6 Pamarayan 1.128 1.106 1.106 1.181 1.046
7 Bandung - - - - 269
8 Kopo 280 358 358 310 353
9 Cikande 1.520 6.848 6.848 8.498 9.751
10 Kibin 3.762 - - - -
11 Kragilan 1.324 1.572 1.572 1.896 1.819
12 Waringinkurung 1.050 - - - 894
13 Anyar 801 640 640 649 482
14 Bojonegara 2.815 4.017 4.017 4.158 3.669
15 Pulo Ampel 1.132 - - - -

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 27


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Jumlah Rumah Tangga (RT)


No. Kecamatan
2016 2017 2018 2019 2020
16 Kramatwatu 2.895 2.868 2.868 2.687 2.196
17 Ciruas 2.879 2.879 2.879 2.422 1.734
18 Pontang 2.076 2.076 2.076 1.979 1.508
19 Binuang 635 604 604 - -
20 Tirtayasa 988 1.010 1.010 1.018 585
21 Tanara - - 70 104 -
Kabupaten Serang 24.662 25.651 25.808 26.323 25.929
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2016-2020, BPS Kabupaten Serang

Untuk fasilitas penerangan sebagian besar penduduk Kabupaten Serang pada


Tahun 2020 telah menggunakan listrik, baik listrik PLN maupun non PLN yaitu
sebesar 99,41%, yang berarti hampir seluruh penduduk sudah menikmati fasilitas
penerangan listrik, baik listrik PLN maupun listrik non PLN.

Fasilitas rumah tinggal lainnya yang berkaitan erat dengan masalah kesehatan
rumah tinggal adalah ketersediaan fasilitas sanitasi. Pada Tahun 2020 lebih dan
separuh rumah tangga di Kabupaten Serang sudah mempunyai fasilitas buang air
besar baik itu kepemilikannya secara sendiri bersama maupun umum dan Fasilitas
tempat pembuangan akhir tinja sebesar 87,94% yang menggunakan tangki/SPAL
meningkat cukup signifikan di banding Tahun 2019 sebebas 56,76%. Ini
merupakan prilaku hidup sehat yang membaik khususnya bagi lingkungan karena
di Tahun 2012 lebih dari separoh yang tidak mempunyai tempat buang air besar
cenderung akan membuangnya di sembarang tempat, yang pada akhirnya menjadi
sumber timbulnya berbagai macam penyakit.

B. Transportasi

Jaringan jalan

Kelancaran transportasi memegang peranan penting dalam mewujudkan kondisi


perekonomian yang diinginkan. Ketersediaan sarana transportasi yang memadai
berdampak positif terhadap ketersediaan barang dan jasa sesuai dengan jumlah,
kualitas dan waktu yang diinginkan. Bagi masyarakat yang memproduksi barang
dan jasa dapat dengan mudah memperoleh bahan baku untuk memperlancar
kegiatan produksinya apabila didukung oleh kelancaran arus transportasi. Selain

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 28


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

itu mereka juga dapat memasarkan produksinya dengan tepat waktu dan tepat
jumlah. Kondisi seperti ini akan berimplikasi terhadap efektifitas dan efisiensi
perekonomian masyarakat. Sebaliknya, jika tingkat pelayanan sarana prasarana
transportasi buruk maka akan berdampak pada terjadinya ekonomi biaya tinggi.

Panjang jalan dan kondisi jalan memegang peranan penting untuk mendukung
kelancaran arus transportasi. Daerah-daerah yang terisolasi selama ini akan lebih
banyak dijangkau apabila ruas jalan semakin panjang. Sedangkan kualitas jalan
yang baik akan mempermudah arus transportasi sehingga waktu tempuh dapat
dipersingkat dan kapasitas angkut dapat diperbesar.

Tabel 2.18
Status, Keadaan Jalan Kabupaten Di Kabupaten Serang
Tahun 2016-2020

Status Jalan Kabupaten (km)


No. Keadaan
2016 2017 2018 2019 2020 2020
1 JENIS PERMUKAAN            
  A. DIASPAL 407 354 361 219 95 11,35
  B. KERIKIL 52 50 18 14 47 5,66
  C. TANAH 16 16 12 13 2 -
  D. BETON/CONCRETE - - - - - 584,12
  E. TIDAK DIRINCI 126 181 220 364 466 -
JUMLAH I (A+B+C+D) 601,13 601,12 610,33 610,33 610,33 601,13
2 KONDISI JALAN            
  A. BAIK 395,74 421,61 420,5 457,51 486,56 576,55
  B. SEDANG 49,49 40,68 62,63 62,65 29,19 9
  C. RUSAK 78,77 62,71 95,57 60,77 52,71 8,72
  D. RUSAK BERAT 77,13 76,13 31,63 29,4 41,87 6,86
JUMLAH II (A+B+C+D) 601,13 601,13 610,33 610,33 610,33 601,13
3 KELAS JALAN            
  A. KELAS I - - - - - -
  B. KELAS II - - - - - -
  C. KELAS III - - - - - -
  D. KELAS III A - - - - - -
  E. KELAS III B - - - - - -
  F. KELAS III C 610,13 610,13 610,13 610,13 610,13 601,13
  G. TIDAK DIRINCI - - - - - 9
JUMLAH III (A+B+C+D) 610,13 610,13 610,13 610,13 610,13 610,13
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, jaringan jalan yang ada di wilayah


Kabupaten Serang meliputi:
a. Jaringan Jalan Nasional

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 29


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Jaringan jalan nasional yang merupakan kewenangan Pemerintah, yang


berada diwilayah kabupaten Serang meliputi:
 Jalan Bebas Hambatan, merupakan bagian dari jalan bebas hambatan
(Jalan Tol) Tangerang - Merak yang melintasi wilayah Kecamatan
Cikande, Kragilan, Kibin, Ciruas, Kramatwatu, dan Bojonegara;
 Jalan Arteri Primer, merupakan bagian jalan Jakarta - Merak (Jalan Raya
Serang - Jakarta) yang melintasi wilayah Kecamatan Cikande, Kragilan,
Kibin, Ciruas, Kramatwatu.
 Jalan Kolektor Primer
- Ruas Serdang - Bojonegara - Merak yang melintasi wilayah
Kramatwatu, Bojonegara dan Pulo Ampel
- Ruas Cilegon - Pasauran yang melintasi wilayah Kecamatan Anyar
dan Cinangka
b. Jaringan Jalan Propinsi
Jaringan jalan propinsi yang merupakan kewenangan Pemerintah Propinsi
Banten dan berada di wilayah Kabupaten Serang, meliputi :
 Ruas Jalan CIkande - Citeras yang melintasi wilayah Kecamatan
Cikande, Jawilan
 Ruas Jalan Simpang Taktakan - Gunungsari yang melintasi wilayah
Kecamatan Gunungsari
 Ruas Jalan Gunung Sari - Anyar yang melintasi wilayah Kecamatan
Gunung Sari, Mancak, Anyar
 Ruas Jalan Palima - Pasar Teneng yang melintasi wilayah Pabuaran,
Ciomas, Cinangka
 Ruas Jalan Kronjo - Pontang - Banten Lama yang melintasi wilayah
Kecamatan Tanara, Pontang dan Tirtayasa
 Ruas Jalan Pontang - Ciruas - Sorok yang melintasi wilayah Kecamatan
Pontang, Ciruas, Cikeusal, Petir
 Ruas Jalan Maja - Kopo - Citeras yang melintasi wilayah Kecamatan
Kopo

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 30


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

c. Jaringan Jalan Kabupaten


Terdiri dari Jalan Lokal Primer yang menghubungkan antar ibukota
Kecamatan.
d. Jaringan Jalan Lingkungan
Tersebar sebagai akses menuju ke pusat-pusat kegiatan dalam lingkup
kawasan permukiman.

Jalur Kereta Api

Untuk jalur Kereta api diwilayah kabupaten serang merupakan bagian dari jalur
kereta api Jakarta - Merak. Fungsi pelayanan KA ini adalah untuk angkutan orang
dan barang terutama angkutan batu bara antar kota. Jalur KA Jakarta Merak ini
melintasi Kecamatan Cikeusal, Pamarayan, Kopo.

Jaringan jalan kereta api dibutuhkan untuk transportasi massal dan juga angkutan
barang. Angkutan kereta api ini merupakan angkutan regional yang
menghubungkan Kabupaten Serang dengan wilayah - wilayah lain. Jaringan rel
kereta api telah tersedia menghubungkan Kabupaten Serang dengan Cilegon,
Lebak dan Jakarta.

Pengembangan sistem transportasi kereta api ini dapat dilakukan melalui


peningkatan fungsi jalan kereta api jalur Jakarta - Serang - Merak sehingga dapat
memberikan kontribusinya terhadap pengembangan wilayah Kabupaten Serang.
Pengembangan jalur ini penting untuk dapat membantu kegiatan angkutan
penyeberangan Merak - Bakauhuni tempat terjadinya perpindahan antar moda.

Jaringan Transportasi Laut

Kabupaten Serang memiliki nilai strategis sebagai salah satu pintu gerbang ke
pulau Jawa. Dalam posisi ini maka keberadaan pelabuhan laut menjadi suatu hal
yang sangat penting. Adanya pelabuhan pada satu wilayah akan menjadi suatu
pemacu bagi perkembangan dan pertumbuhan wilayah. Hal ini disebabkan karena

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 31


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

sarana pelabuhan laut merupakan salah satu prasarana pembuka wilayah untuk
berhubungan dengan wilayah lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Pelabuhan laut yang ada di Kabupaten Serang merupakan satu sistem dengan
transportasi darat (jalan raya dan rel kereta api). Adanya titik pertemuan dua arus
transportasi antara transportasi darat dengan transportasi laut mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan dan pertumbuhan wilayah,
yaitu terjadinya perkembangan yang pesat di sekitar pelabuhan tersebut.

Rencana pengembangan pelabuhan yang berada di Kabupaten Serang adalah


Pelabuhan Bojonegara yang merupakan satu system dengan Pelabuhan Tanjung
Priuk (DKI Jakarta). Rencana pembangunan pelabuhan di Bojonegara diharapkan
dapat meningkatkan penghasilan daerah dan menjadikan Kabupaten Serang
sebagai salah satu pintu gerbang angkutan barang dan penumpang yang penting
bagi Pulau Jawa.

Selain itu, diwilayah Kabupaten Serang juga terdapat pelabuhan khusus dan
pelabuhan local. Pelabuhan khusus ini pada umumnya dibangun dan dikelola oleh
perusahaan swasta (pihak industry) terutrama di kawasan Bojonegara. Fungsi dari
pelabuhan khusus ini adalah sebagai simpul distribusi dan koleksi (pengumpulan)
bahan baku maupun bahan jadi/produk industry.

Sedangkan untuk pelabuhan local di kabupaten Serang pada umumnya melayani


angkutan penyeberangan ke Pulau Tunda (Kecamatan Tirtayasa) dan Pulau
Panjang (Kecamatan Pulo Ampel). Beberapa pelabuhan local yang melayani jalur
pelayaran tersebut adalah Pelabuhan Greyang dan Lontar.

C. Irigasi

Sumber daya air di Kabupaten Serang terdiri dari sungai utama sepanjang 356,95
km, anak sungai sepanjang 641,6 km, situ besar/sedang 12 lokasi dengan luas 40,2
Ha, rawa 7 lokasi dengan luas 231 Ha, waduk 2 lokasi dengan luas 15 Ha, dan situ
kecil 13 lokasi dengan luas 39 Ha. Luas areal irigasi di Kabupaten Serang diatas

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 32


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

3.000 Ha dikelola oleh pusat, irigasi ini terdiri dari 21.480 Ha luas areal, 108,88
Ha luas saluran induk, 104,83 Ha luas saluran sekunder, 1 buah bangunan
bendung dan 589 buah bangunan air. Luas areal irigasi antara 1.000 Ha s/d 3.000
Ha dikelola oleh provinsi, irigasi ini terdiri dari 7.514 Ha luas areal, 63,38 Ha luas
saluran induk, 36,64 km luas saluran sekunder, 2 buah bangunan bendung, 465
buah bangunan air dan 2 buah waduk.

Sedangkan untuk irigasi dengan luas areal dibawah 1.000 Ha dikelola oleh
Kabupaten, irigasi ini terdiri dari 17.071,80 Ha luas areal, 320 buah DI,
241.135,82 m panjang saluran, dan bangunan pelengkap. Bangunan dan
pelengkap terdiri dari bangunan/bak penampung 226 buah, bangunan pagi 72
buah, bangunan sadap 591 buah, bangunan oncoran 53 buah, gorong-gorong 82
buah, bangunan terjun 35 buah, bangunan suplesi 15 buah, jembatan 15 buah,
bangunan pelimpah 39 buah, bangunan talang 9 buah, got miring/bangunan ukur 1
buah dan free intek/inlet 2 buah. Kondisi daerah irigasi secara keseluruhan s/d
Tahun 2009 yaitu 28,26% dalam kondisi baik, 27,39% dalam kondisi rusak berat,
29,13% dalam kondisi rusak sedang, 14,22% dalam kondisi rusak ringan.

Tabel 2.19
Jumlah Sungai dan Anak Sungai Di Kabupaten Serang

Nama Sungai dan Panjang Lebar


No. Desa (Km) Ket
Anak Sungai (m)
I. Kecamatan Padarincang
1 Cikalumpang Kadu beureum 14 27,0 Semua sungai
- Curug Gumawang Padarincang 0,5 2,5 bermuara ke
2 Cibojong Cibojong 11 20,0 Rawa Danau
- Cipalias Kadu beureum 1 2,0 dan Laut Selat
- Cibodas Kadu beureum 1 1,5 Sunda
- Cikarakal Kadu beureu 1,5 2,0
3 Cikoneng Batu Kuwung 11 9,0
- Wangun Batu Kuwung 1,5 2,0
4 Cimanungtun Sukadana/Ciomas 8 4,5
- Cimarsa Sukadana/Ciomas 2,5 3,0
5 Cidangkiang Ciomas 7 15,5
- Cibulakan Sukadana 1,5 2,5
6 Cisawarna Batu Kuwung 9 16,5
- Cirahab Curug Goong 1 3,0
7 Citundun Batu Kuwung 6,5 4,0
8 Talaga Wangsa Cipayung 6 4,5
9 Citasuk Gayam Citasuk 4 4,0

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 33


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Nama Sungai dan Panjang Lebar


No. Desa (Km) Ket
Anak Sungai (m)
10 Cipayung Ciomas 7 5,0
11 Ciwaringin Ciomas 7 4,5 Muara ke Laut
12 Citasuk II Citasuk 6 3,5 Selat Sunda
13 Cipasuran Cibojong 15 17,0
II. Kecamatan Gunung Sari
1 Gunung Kupak Gunung Sari 3000 2,5
2 Conggeang Gunung Sari 3000 3,0
3 Argo Sukalaba 2500 2,5
4 Ciranda Gunung Sari 3000 2,0
5 Ciwates Gunung Sari 1500 2,0
6 Cigaribig Tamiang 1500 2,0
7 Cireungit Gunung Sari - -
8 Sumur Seng Gunung Sari - -
9 Cirajiah Gunung Sari - -
10 Cibuntu Ciherang - -
III. Kecamatan Pabuaran
1 Cibanten Kadu beureum 2,5 4,5 Kondisi alam
- Cileweng/Cimarsa 1,0 2,5 bermuara ke
- Citeureup 1,5 2,0 Cibanten
- Ciwaru 1,2 2,0
2 Citangohgor Pasanggrahan 2,7 4,0 SDA
3 Cimasan Pabuaran 2,0 4,5 SDA
- Cibodas 2,3 3,0
- Nagreg 2,0 1,5
4 Cimasin Pancanegara 1,5 4,5 SDA
- Cibanten 2,0 4,5
5 Cimasin/Cipelem Singang Heula 3,0 4,5 SDA
- Cibanten 5,0 4,5
6 Cibarani Tanjung Sari 1,5 2,0 SDA
7 Cigewok/Cisitu Kadu beureum - - -
8 Cibarani II Tanjung Sari - - -
Sumber : Profil Dinas PU Kabupaten Serang Tahun 2010

D. Air Bersih

Manusia dalam kehidupan sehari-harinya sangat membutuhkan akan air bersih


untuk keperluan hidupnya. Ketersediaan air bersih dalam jumlah yang cukup
terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program
penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan. Sektor air bersih ini
berdasarkan pelanggan PDAM pada golongan-golongan tarifnya

Tabel 2.20
Jumlah Penyaluran Air PDAM Di Kabupaten Serang Tahun 2020
Sosial Sosial Rumah Instansi Niaga Niaga Niaga Industri Industri Kran
Kecamatan Jumlah
Khusus Umum Tangga Pemerintah Kecil Kecil Besar Kecil Besar Umum
1 Cinangka - - - - - - - - - - -

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 34


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Sosial Sosial Rumah Instansi Niaga Niaga Niaga Industri Industri Kran
Kecamatan Jumlah
Khusus Umum Tangga Pemerintah Kecil Kecil Besar Kecil Besar Umum
2 Padarincang - 30 978 - 1 1 - - - 5 1.015
3 Ciomas - 9 374 - 1 1 - - - 5 390
4 Pabuaran - - - - - - - - - - -
5 Gunungsari - - - - - - - - - - -
6 Baros - 1 134 - 2 2 - 6 - 86 231
7 Petir - - - - - - - - - - -
8 Tunjung Teja - - - - - - - - - - -
9 Cikeusal - 3 137 - 15 15 - - - - 170
10 Pamarayan - 12 1.046 - - - - - - 5 1.063
11 Bandung - - 269 - - - - - - - 269
12 Jawilan - - - - - - - - - - -
13 Kopo - 3 353 - 486 486 - - - - 1.328
14 Cikande - 74 9.751 - - - - - - - 9.825
15 Kibin - - - - 30 30 - - - - 60
16 Kragilan - 17 1.819 - - - - - - - 1.836
17 Waringinkurung - - 894 - - - - - - - 894
18 Mancak - - - - 1 1 - - - - 2
19 Anyar - 13 482 - 97 97 - - - - 689
20 Bojonegara - 52 3.669 - - - - 16 - 2 3.739
21 Pulo Ampel - - - - 11 11 - - - - 22
22 Kramatwatu - 15 2.196 - 7 7 - - - - 2.225
23 Ciruas - 27 1.734 - 4 4 - - - 1 1.770
24 Pontang - 43 1.508 - - - - - - 2 1.553
25 Carenang - - - - - - - - - - -
26 Binuang - - - - - - - - - - -
27 Tirtayasa - 11 - - - - - - - - 11
28 Tanara - 10 585 - - - - - - - 595
29 Lebak Wangi 3 107 - - - - - - - - 110
Total 2014 3 427 25.929 - 655 655 - 22 - 106 27.797
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2021, BPS Kabupaten Serang

Pada Tahun 2020 total jumlah air bersih yang disalurkan PDAM kepada para
pelanggan jumlahnya mencapai 474.116 m3, terjadi penurunan penyaluran
kubikasi air jika dibandingkan dengan Tahun 2019 sebesar 482.665 m3. Dari total
air bersih yang disalurkan tersebut sebagian besar adalah bagi pelanggan rumah
tangga, yakni pada Tahun 2020 sebesar 426.053 m3, terjadi penurunan pelanggan
rumah tangga jika dibandingkan dengan Tahun 2018 yang sebesar 434.602 m3.

E. Listrik

Sektor ini mencakup kegiatan pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik yang
diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Nasional (PLN) dan Non PLN.
Masyarakat Kabupaten Serang dengan melihat Jumlah pelanggan listrik di
Kabupaten Serang secara umum terlayani. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah
pelanggan sebesar 321.170 pelanggan dengan pelanggan terbesar adalah dari
kelompok pelanggan rumah tangga sebesar 94,97%.

2.1.4. Aspek Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

A. Perkembangan Ekonomi Kabupaten Serang

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 35


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Perekonomian Kabupaten Serang periode Tahun 2017-2021, hingga Tahun 2019


menunjukkan perkembangan yang baik disertai pola ekspansi yang semakin
seimbang dan didukung oleh semakin terjaganya kestabilan makro ekonomi
melalui penerapan kebijakan yang konsisten. Hanya pada Tahun 2020 terjadi
penurunan Laju Pertumbuhan hingga di angka pertumbuhan negatif, hal ini
disebabkan adanya Pandemi Covid-19. Perkembangan perekonomian di
Kabupaten Serang tersebut diharapkan dapat berdampak signifikan untuk
memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat, yang tercermin pada peningkatan
pendapatan perkapita dan menurunnya tingkat kemiskinan. Namun terjadi
perbaikan perekonomian kembali di Tahun 2021 dengan ditunjukannya kembali
nilai laju pertumbuhan meningkat positif.

Secara umum, kinerja perekonomian Kabupaten Serang dalam lima Tahun


terakhir tumbuh secara signifikan terkecuali di Tahun 2020 pertumbuhan ekonomi
dengan kinerja pertumbuhannya negatif dampak pandemi covid-19 seiring dengan
pertumbuhan negatif Provinsi Banten dan Nasional. Laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Serang (LPE/Laju pertumbuhan PDRB ADHK) pada Tahun 2020
turun hingga -2,38%. Kecenderungan perkembangan LPE yang selalu positif
sebelum pandemi tersebut diharapkan kembali menunjukan kinerja perekonomian
Kabupaten Serang menguat dimulai pada masa pemulihan ekonomi Tahun 2021
dan terbukti terjadi peningkatan sebesar 3,65%.

Tabel 2.21
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Serang Tahun 2017-2021

LAJU PERTUMBUHAN %
NO. TAHUN
LPE (PDRB ADHK) PDRB ADHB
1 2017 6,85 26,10
2 2018 5,29 8,52
3 2019 5,01 7,53
4 2020* -2,38 -0,92
5 2021** 3,65 5,60
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 36


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Kinerja pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang tersebut diatas tidak terlepas


dari adanya penurunan nilai bruto produksi yang terjadi di Kabupaten Serang pada
periode Tahun 2020. Berdasarkan harga berlaku, nilai produksi bruto Kabupaten
Serang pada Tahun 2020 mencapai Rp 76,20 Trilyun. atau menurun sebesar Rp
709 milyar dari Tahun sebelumnya, di Tahun 2021 terjadi peningkatan kembali
sebesar Rp. 80,46 Trilyun. Adapun berdasarkan harga konstan (Tahun 2010),
PDRB Kabupaten Serang pada Tahun 2020 mencapai Rp 53,29 Trilyun, atau
terjadi penurunan sebesar Rp 1,06 Trilyun dari Tahun sebelumnya. Di Tahun
2021 kembali meningkat menjadi sebesar Rp. 54,99 Trilyun atau meningkat
sebesar Rp. 1,94 Trilyun.
Tabel 2.22
Perkembangan Nilai PDRB
Kabupaten Serang Tahun 2017-2021

NILAI (Rp. Miliyar)


NO. TAHUN PDRB KONSTAN (PDRB PDRB BERLAKU (PDRB
ADHK) ADHB)
1 2017 49.154,64 65.905,44
2 2018 51.754,32 71.521,74
3 2019 54.347,49 76.906,40
4 2020* 53.055,56 76.197,66
5 2021** 54.992,52 80.464,27
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang

Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga
konstan selama 5 (lima) Tahun terkecuali Tahun 2020 menunjukan perkembangan
yang baik sebagaimana terlihat pada tabel PDRB atas dasar harga berlaku dan
tabel PDRB atas dasar harga konstan dibawah ini.

Tabel 2.23
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2017-2021 (Miliyar Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020* 2021**


1. Pertanian, Kehutanan, dan 6.588,05 7.006,66 7.211,90 7.651,43 7.855,94
Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian 73,59 81,84 87,56 87,35 86,84
3. Industri Pengolahan 31.963,30 34.351,84 36.303,96 34.819,60 36.980,30
4. Pengadaan Listrik dan Gas 247,10 259,65 264,66 249,16 261,98

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 37


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020* 2021**


5. Pengadaan Air, Pengelolaan 19,42 20,58 21,87 24,15 25,36
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6. Konstruksi 6.811,94 7.642,03 8.629,23 8.669,11 9.590,52
7. Perdagangan Besar dan Eceran, 5.814,66 6.276,89 6.980,46 7.010,15 7.239,19
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8. Transportasi dan Pergudangan 2.446,84 2.738,69 2.987,28 2.980,34 3.207,40
9. Penyediaan Akomodasi dan 1.556,86 1.691,95 1.821,59 1.734,27 1.805,46
Makan Minum
10. Informasi dan Komunikasi 519,30 553,22 598,26 654,39 684,63
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 1.886,48 2.062,80 2.107,33 2.104,98 2.260,97
12. Real Estat 2.954,56 3.310,45 3.698,49 3.837,73 3.991,60
13. Jasa Perusahaan 153,01 164,43 183,41 184,23 185,88
14. Administrasi Pemerintahan, 1.458,90 1.563,62 1.756,17 1.837,67 1.879,93
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
15. Jasa Pendidikan 2.360,50 2.646,92 2.967,74 3.040,26 3.029,08
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan 343,34 378,84 432,96 467,73 512,10
Sosial
17. Jasa Lainnya 707,58 771,34 853,52 845,13 867,10
  PDRB ADHB 65.905,44 71.521,74 76.906,40 76.197,66 80.464,27
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang

Tabel 2.24
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang
Atas Dasar Harga Konstan (2010) Tahun 2017-2021 (Miliyar Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020* 2021**


1. Pertanian, Kehutanan, dan 4.383,50 4.502,66 4.569,12 4.766,75 4.835,38
Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian 49,96 52,74 55,66 54,45 53,32
3. Industri Pengolahan 24.786,51 25.886,38 26.856,84 25.469,89 26.529,40
4. Pengadaan Listrik dan Gas 242,01 250,54 253,23 238,71 250,80
5. Pengadaan Air, Pengelolaan 17,67 18,28 19,28 20,93 21,72
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6. Konstruksi 4.560,61 4.930,48 5.358,93 5.338,03 5.707,19
7. Perdagangan Besar dan Eceran, 4.501,27 4.726,00 5.060,76 4.981,56 5.077,61
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8. Transportasi dan Pergudangan 1.793,41 1.952,94 2.081,09 2.031,39 2.144,05
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan 1.166,89 1.255,53 1.341,76 1.272,87 1.316,62
Minum
10. Informasi dan Komunikasi 569,14 607,04 655,55 714,41 748,70
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 1.296,14 1.362,59 1.369,84 1.376,89 1.431,86
12. Real Estat 2.476,94 2.698,13 2.916,41 2.972,99 3.050,77
13. Jasa Perusahaan 106,18 110,66 119,62 117,34 116,85
14. Administrasi Pemerintahan, 920,36 968,12 1.061,55 1.060,06 1.060,99
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
15. Jasa Pendidikan 1.548,11 1.648,74 1.773,55 1.788,98 1.766,18
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 261,73 276,99 306,16 323,21 347,45

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 38


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020* 2021**


17. Jasa Lainnya 474,21 506,51 548,14 527,09 533,62
  PDRB ADHK 49.154,64 51.754,32 54.347,49 53.055,56 54.992,52
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 39


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Gambar 2.2
Perkembangan PDRB dan LPE Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021

90,000 6.85
80,000 6.60
5.29 5.01 5.60
70,000
(Juta Rupiah)

4.60
60,000
3.65 3.60
50,000

80,464.27

(%)
76,906.40

76,197.66
71,521.74 2.60
65,905.44

40,000

54,992.52
54,347.49
1.60

53,055.56
51,754.32
49,154.64

30,000 0.60
20,000 -0.40
10,000 -1.40
0 (2.38) -2.40
2017 2018 2019 2020 2021
PDRB BERLAKU (PDRB ADHB) PDRB KONSTAN (PDRB ADHK)

Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang

Perekonomian Kabupaten Serang pada tahun 2021 mengalami peningkatan


kembali sebesar 3,65% setelah mengalami pertumbuhan negatif di Tahun 2020
sebesar (-1,96) persen. Artinya secara agregat, kuantitas output perekonomiannya
meningkat di Tahun 2021 sebesar 3,65% setelah menurun di Tahun 2020 hingga
sebesar -1,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tabel 2.25
Pertumbuhan Sektoral PDRB ADHK Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021 (%)

LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020* 2021**


1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,07 2,72 1,48 4,33 1,44
2. Pertambangan dan Penggalian 4,18 5,55 5,54 -2,16 -2,08
3. Industri Pengolahan 4,61 4,44 3,75 -5,16 4,16
4. Pengadaan Listrik dan Gas 5,57 3,52 1,07 -5,73 5,06
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 8,37 3,48 5,48 8,57 3,77
dan Daur Ulang
6. Konstruksi 6,11 8,11 8,69 -0,39 6,92
7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 5,67 4,99 7,08 -1,56 1,93
Mobil dan Sepeda Motor
8. Transportasi dan Pergudangan 8,70 8,90 6,56 -2,39 5,55
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,29 7,60 6,87 -5,13 3,44
10. Informasi dan Komunikasi 6,01 6,66 7,99 8,98 4,80
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 3,12 5,13 0,53 0,51 3,99
12. Real Estat 7,65 8,93 8,09 1,94 2,62
13. Jasa Perusahaan 5,21 4,22 8,10 -1,91 -0,42

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 40


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020* 2021**


14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 4,52 5,19 9,65 -0,14 0,09
Jaminan Sosial Wajib
15. Jasa Pendidikan 6,19 6,50 7,57 0,87 -1,27
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,89 5,83 10,53 5,57 7,50
17. Jasa Lainnya 7,03 6,81 8,22 -3,84 1,24
  PDRB ADHK 5,22 5,29 5,01 -2,38 3,65
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.

Pada tahun 2020 disaat adanya pembatasan sosial berskala besar untuk mengatasi
Covid-19 mempengaruhi sektor ekonomi di Indonesia secara umum, Laju
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Serang yang tumbuh paling besar adalah sektor
lapangan usaha informasi dan komunikasi, yaitu tumbuh sebesar 8,57 persen,
mengalami percepatan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 8,11 persen.
Pertumbuhan tersebut dipengaruhi banyaknya kegiatan yang menggunakan jarak
jauh menggunakan media daring. Pertumbuhan terbesar selanjutnya yang terlihat
dipengaruhi dampak PSBB secara terurut adalah ditempati sektor “Pengadaan air,
Pengelolaan sampah, Limbah dan Daur Ulang” sebesar 8,57% dan sektor “Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial” sebesar 5,57%. Tingginya pertumbuhan ketiga
sektor tersebut disaat sektor lain mengalami penurunan menunjukkan ketiga
sektor tersebut benar-benar menjadi sektor yang dibutuhkan saat menjalankan
PSBB di Kabupaten Serang. Sektor yang lain dengan peningkatan pertumbuhan
tinggi keempat adalah sektor “Pertanian, Kehutanan dan Perikanan”, meskipun
urutan keempat terbesar sebesar 4,02% namun pertumbuhan yang pesatnya jauh
lebih besar dibanding Tahun 2019 dengan pertumbuhan hanya 1,48%.

Ditahun 2021 terjadi perbaikan ekonomi dengan meningkatnya kembali dengan


nilai positif sebesar 3,65%. Perbaikan pertumbuhan tersebut tertinggi pada jasa
kesehatan dan kegiatan sosial yang meningkat sebesar 7,50%. Sektor kontruksi
merupakan sektor kedua yang meningkat signifikan sebesar 6,92%.

Pengaruh PSBB yang berakibat turunnya pertumbuhan sektor-sektor


perekonomian paling dirasakan pada sektor pengadaan listrik dan gas sebesar -
5,73% disebabkan terbesar dikarenakan turunnya kebutuhan bahan bakar
kendaraan, turunya berkaitan erat dengan sektor dengan penurunan terbesar kedua

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 41


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

yaitu sektor “Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum” dengan penurunan


sebesar -4,65%.

Sektor industri yang merupakan sektor dengan share terbesar pada pertumbuhan
PDRB Kabupaten Serang mengalami penurunan sebesar -4,28%, turunya sektor
ini berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB yang juga mengalami nilai negatif,
begitupun di Tahun 2021 seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri
dengan nilai positif sebesar 4,16% mempengaruhi dengan positifnya pertumbuhan
keseluruhan Laju Pertumbuhan Ekonomi.

Tabel 2.26
Perkembangan Distribusi PDRB ADHB Menurut Kelompok Sektor
Kabupaten Serang Tahun 2017-2021 (%)

KELOMPOK SEKTOR 2017 2018 2019 2020 2021 Rerata


NO.
LAPANGAN USAHA 2017-2021
1 SEKTOR PRIMER 10,11 9,91 9,49 10,16 9,87 9,91
2 SEKTOR SEKUNDER 59,24 59,11 58,80 57,43 58,23 58,56
3 SEKTOR TERSIER 30,65 30,98 31,71 32,41 31,89 31,53
  DISTRIBUSI PDRB ADHB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.

Tabel 2.27
Perkembangan Distribusi PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan Usaha
Kabupaten Serang Tahun 2016-2020 (%)

NO. LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021 2017-2021


1 Pertanian, Kehutanan, dan 10,00 9,80 9,38 10,04 9,76 9,80
Perikanan
2 Pertambangan dan 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11
Penggalian
3 Industri Pengolahan 48,50 48,03 47,21 45,70 45,96 47,08
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,37 0,36 0,34 0,33 0,33 0,35
5 Pengadaan Air, Pengelolaan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
6 Konstruksi 10,34 10,68 11,22 11,38 11,92 11,11
7 Perdagangan Besar dan 8,82 8,78 9,08 9,20 9,00 8,97
Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
8 Transportasi dan 3,71 3,83 3,88 3,91 3,99 3,86
Pergudangan
9 Penyediaan Akomodasi dan 2,36 2,37 2,37 2,28 2,24 2,32

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 42


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

NO. LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021 2017-2021


Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,79 0,77 0,78 0,86 0,85 0,81
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 2,86 2,88 2,74 2,76 2,81 2,81
12 Real Estat 4,48 4,63 4,81 5,04 4,96 4,78
13 Jasa Perusahaan 0,23 0,23 0,24 0,24 0,23 0,23
14 Administrasi Pemerintahan, 2,21 2,19 2,28 2,41 2,34 2,29
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 3,58 3,70 3,86 3,99 3,76 3,78
16 Jasa Kesehatan dan 0,52 0,53 0,56 0,61 0,64 0,57
Kegiatan Sosial
17 Jasa Lainnya 1,07 1,08 1,11 1,11 1,08 1,09
  DISTRIBUSI PDRB ADHB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.

Adapun komposisi distribusi PDRB berdasarkan sektor lapangan usaha pada


Tahun 2021, ditandai dengan peran Sektor Industri Pengolahan yang menguasai
hingga 45,96% terhadap struktur perekonomian. Peran besar lain disumbangkan
oleh Sektor Kontruksi 11,92%, serta Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
yaitu 9,76%. Dalam periode Tahun 2017-2021 secara rata-rata peran Sektor
Industri Pengolahan berkontribusi menyumbang 47,08% terhadap total
perekonomian Kabupaten Serang. Adapun sektor Pertanian yang merupakan
sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Serang rata-rata
kontribusinya hanya sebesar 9,80% pada periode yang sama. Selain ketiga sektor
tersebut yang perlu dicermati adalah sektor Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dimana pada sektor ini meskipun berada pada
posisi kontribusi keempat terbesar namun perkembanganyan terus meningkat, jika
dilihat pada rata-rata tahun 2017-2021 kontribusinya sebesar 8,97%, dilihat tahun
2021 kontribusinya sebesar 9,00%.

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 43


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Gambar 2.3
Distribusi Rata-Rata PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan Usaha
Di Kabupaten Serang Tahun 2017-2021 (%)

T ranPen y Jasa
Real Jasa In - Jasa Pend id ik an Ad - Per -
sp o rt
ed i- Keu
Estata Pe- fo r- m in - tam -
asi aan n g an ru sam asi 4% is- ban -
Perd anAk o d an haand an
Jasa Keseh atan d an Keg iatan So sial
trasi g an
da-
Per-m o d Asu r Ko - Pe- d an
Jasa L1ain
% ny aPertanian, Kehutanan, dan
gang u - asi an si mu- m er- Pen g
d an -d an n ikas in ta- 1% Perikanan galia
gan
g an M ak 3% i h an , n
Be- an Per- In-
sar Min tah a 9.80%
dus-
dan u m n an tri
Ece d an Pen - Pen
Jam - g ad a
ran, inan go-
Pen - an
Rep 5% Sosia gada Air, la-
ara 0% l Wa- an Pen - han
3 .86
si 1% jib Listrig elo - 0.1 1
% 2 .3 2 k laan %
Mo %
d an Sam
bil Gas p ah ,
dan L im
Sep 2% bah
eda dan
Daur
Mo- Ulan
tor Kon g
stru
ksi
8.97 11.1 0 .3 5 0 .03 47.0
% 1% % % 8%

Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang.

Tabel 2.28
LPE Sektor Perekonomian (PDRB ADHK 2010) Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021

NO. LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021 2017-2021


1 Pertanian, Kehutanan, dan 4,07 2,72 1,48 4,33 1,44 2,81
Perikanan
2 Pertambangan dan 4,18 5,55 5,54 -2,16 -2,08 2,21
Penggalian
3 Industri Pengolahan 4,61 4,44 3,75 -5,16 4,16 2,36
4 Pengadaan Listrik dan Gas 5,57 3,52 1,07 -5,73 5,06 1,90
5 Pengadaan Air, Pengelolaan 8,37 3,48 5,48 8,57 3,77 5,94
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
6 Konstruksi 6,11 8,11 8,69 -0,39 6,92 5,89
7 Perdagangan Besar dan 5,67 4,99 7,08 -1,56 1,93 3,62
Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
8 Transportasi dan 8,70 8,90 6,56 -2,39 5,55 5,46
Pergudangan
9 Penyediaan Akomodasi dan 7,29 7,60 6,87 -5,13 3,44 4,01
Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 6,01 6,66 7,99 8,98 4,80 6,89

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 44


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

NO. LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021 2017-2021


11 Jasa Keuangan dan Asuransi 3,12 5,13 0,53 0,51 3,99 2,66
12 Real Estat 7,65 8,93 8,09 1,94 2,62 5,85
13 Jasa Perusahaan 5,21 4,22 8,10 -1,91 -0,42 3,04
14 Administrasi Pemerintahan, 4,52 5,19 9,65 -0,14 0,09 3,86
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 6,19 6,50 7,57 0,87 -1,27 3,97
16 Jasa Kesehatan dan 7,89 5,83 10,53 5,57 7,50 7,46
Kegiatan Sosial
17 Jasa Lainya 7,03 6,81 8,22 -3,84 1,24 3,89
  LAJU PDRB ADHK (LPE) 5,22 5,29 5,01 -2,38 3,65 3,36
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Menurut Lapangan Usaha 2018-2022, BPS Kabupaten Serang

Secara umum dalam kurun waktu tahun 2017-2021, pola laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Serang hampir sama dengan pola laju pertumbuhan ekonomi
di tingkat Nasional dan Provinsi Banten yang mengalami penurunan nilai
pertumbuhan hingga angka pertumbuhan negatif di Tahun 2020 akibat dengan
pandemi Covid-19 dan mulai kembali meningkat di Tahun 2021. Berikut ini
perbandingan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang, Provinsi Banten dan
Nasional tahun 2017-2021.

Gambar 2.4
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Serang, Provinsi Banten dan
Nasional Tahun 2017-2021

5.60
5
4.60
2017 2018 2019 4
2020 2021
3.60
3 5
2.60
2 4
1.60
1 3
0.60 2
-0.40 1
-1.40

-2.40

-3.40

Sumber : PDRB Kabupaten Serang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020, BPS Kabupaten
Serang. PDRB Provinsi Banten Tahun 2016-2020, BPS Provinsi Banten, PDB Nasional 2016-
2020, BPS Indonesia

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 45


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

Indeks Harga Implisit

Indeks harga implisit merupakan suatu indeks harga yang menggambarkan


perbandingan antara nilai produk yang dihitung berdasarkan harga berlaku dengan
nilai produk yang dinyatakan dalam harga pada tahun dasar. Bila laju perubahan
indeks harga implisit dihitung, maka besaran yang dihasilkannya dapat digunakan
untuk menggambarkan tingkat inflasi yang terjadi di suatu daerah dalam suatu
periode waktu tertentu. Secara metodologi, inflasi indeks harga implisit berbeda
dengan inflasi yang diperoleh dari indeks harga konsumen (IHK) sehingga angka
yang dihasilkan pun akan berbeda.

Secara umum, laju perubahan indeks harga implisit tahun 2021 di Kabupaten
Serang adalah 1,88% persen dengan inflasi terendah bahkan mengalami deflasi
terjadi pada informasi dan komunikasi (-0,17%) dan inflasi tertinggi terjadi pada
sektor kontruksi 3,47%. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, sektor
Industri Pengolahan, sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, sektor
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, sektor Konstruksi
dan Informasi dan Komunikasi memiliki laju pertumbuhan indeks harga implisit
PDRB dibawah rata-rata inflasi, sedangkan inflasi sektor lainnya berada di atas
rata-rata inflasi agregat tertimbang dari indeks harga implisit. Secara umum pada
tahun 2021perekonomian di Kabupaten Serang mengalami inflasi yang lebih kecil
dibanding Tahun sebelumnya.

Tabel 2.29
Indeks Harga Implisit PDRB Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021

KATEGORI LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021


1. Pertanian, Kehutanan, dan 150,29 155,61 157,84 160,52 162,47
Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian 147,28 155,19 157,32 160,40 162,85
3. Industri Pengolahan 128,95 132,70 135,18 136,71 139,39
4. Pengadaan Listrik dan Gas 102,10 103,64 104,52 104,38 104,46
5. Pengadaan Air, Pengelolaan 109,96 112,60 113,44 115,37 116,75
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6. Konstruksi 149,36 155,00 161,03 162,40 168,04
7. Perdagangan Besar dan Eceran, 129,18 132,82 137,93 140,72 142,57

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 46


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

KATEGORI LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021


Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8. Transportasi dan Pergudangan 136,44 140,23 143,54 146,71 149,60
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan 133,42 134,76 135,76 136,25 137,13
Minum
10. Informasi dan Komunikasi 91,24 91,13 91,26 91,60 91,44
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 145,55 151,39 153,84 152,88 157,90
12. Real Estat 119,28 122,69 126,82 129,09 130,84
13. Jasa Perusahaan 144,11 148,60 153,33 157,01 159,08
14. Administrasi Pemerintahan, 158,51 161,51 165,43 173,35 177,19
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
15. Jasa Pendidikan 152,48 160,54 167,33 169,94 171,50
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 131,18 136,77 141,42 144,71 147,39
17. Jasa Lainnya 149,21 152,29 155,71 160,34 162,50
  PDRB 134,08 138,19 141,51 143,62 146,32
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Serang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2018-2022, BPS Kabupaten
Serang.

Berikut ini laju Perkembangan Indeks Harga Implisit yang merupakan indek
inflasi berdasarkan produsen di Kabupaten Serang Tahun 2017-2021.

Tabel 2.30
Laju Perkembangan Indeks Harga Implisit PDRB Kabupaten Serang
Tahun 2017-2021

KATEGORI LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021


1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,10 3,54 1,43 1,70 1,22
2. Pertambangan dan Penggalian 2,70 5,37 1,37 1,96 1,53
3. Industri Pengolahan 2,42 2,91 1,86 1,13 1,96
4. Pengadaan Listrik dan Gas 25,10 1,50 0,85 -0,13 0,08
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 3,90 2,40 0,75 1,70 1,20
Limbah dan Daur Ulang
6. Konstruksi 2,72 3,77 3,89 0,86 3,47
7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 4,84 2,82 3,85 2,02 1,31
Mobil dan Sepeda Motor
8. Transportasi dan Pergudangan 2,34 2,78 2,36 2,21 1,96
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,84 1,00 0,74 0,36 0,65
10. Informasi dan Komunikasi 2,21 -0,12 0,14 0,37 -0,17
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 4,83 4,01 1,62 -0,62 3,29
12. Real Estat 3,86 2,86 3,36 1,79 1,36
13. Jasa Perusahaan 3,97 3,11 3,19 2,40 1,32
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 3,92 1,89 2,43 4,79 2,21
dan Jaminan Sosial Wajib
15. Jasa Pendidikan 3,87 5,29 4,23 1,56 0,92
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,23 4,26 3,40 2,33 1,85
17. Jasa Lainnya 3,28 2,06 2,25 2,97 1,35

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 47


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

KATEGORI LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021


  PDRB 2,90 3,07 2,40 1,49 1,88
Keterangan :
*) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Serang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2018-2022, BPS Kabupaten
Serang.

INFLASI DAN DAYA BELI

Inflasi bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya


daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik. Selain itu
distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat
menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi. Menurut Boediono, inflasi sebagai
kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali
bila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian
besar dari barang-barang lain.

Tabel 2.31
Inflasi dan Indeks Daya Beli Kabupaten Serang
Tahun 2016-2020

NO. URAIAN 2017 2018 2019 2020 2021


A INFLASI          
1 Inflasi 3,98 3,42 3,3 0,51 0,47
   
B INDEKS DAYA BELI (IDB)
1 Indeks Daya Beli (IDB) 71,53 72,18 72,49 72.10 72.24
Pengeluaran Riil per Kapita
2 10.466 10.693 10.802 10.665 10.713
yang Disesuaikan (ribu rp.)
Sumber : BPS Provinsi Banten

Inflasi di Kabupaten Serang fluktuatif, dimana di tahun 2017 terjadi peningkatan


inflasi jika dibandingkan tahun 2016 menjadi sebesar 3,98. Ditahun 2020 kembali
terjadi penurunan perkembangan inflasi dimana pada tahun 2019 inflasi sebesar
3,3 menjadi 0,51 di tahun 2020 namun di Tahun 2021 terjadi peningkatan kembali
sebesar 72,24. Dengan fluktuasi inflasi dari Tahun ke Tahun, Indeks daya beli
mengalami peningkatan terus menurus menunjukan tingkat kemampuan
masyarakat semakin baik namun di Tahun 2020 terjadi penurunan kemampuan

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 48


BAB 2. KONDISI UMUM DAN PROFIL DPMPTSP

daya beli dikarenakan kesulitan untuk mendapatkan penghasilan dengan adanya


PSBB untuk mengendalikan Covid-19.

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2022 II - 49

Anda mungkin juga menyukai