Anda di halaman 1dari 24

perpustakaan.uns.ac.

id 14
digilib.uns.ac.id

BAB II

GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN MAGELANG

A. Gambaran umum Kabupaten Magelang

1. Kondisi geografis, demografis dan ekonomi Kabupaten Magelang

Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah, berada di persilangan lalu lintas ekonomi dan wisata, antara Semarang

- Magelang - Yogyakarta dan Purworejo - Temanggung, sehingga Kabupaten

Magelang merupakan salah satu wilayah strategis di tengah-tengah Provinsi

Jawa Tengah yang ditetapkan oleh Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana

Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah.

Kabupaten Magelang berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten di

Jawa Tengah dan DIY sepeti Kabupaten Temanggung dan Kabupaten

Semarang, di sebelah utara, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali

disebelah timur, Kabupaten Purworejo dan Provinsi DIY disebelah selatan dan

Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo disebelah barat, Sedangkan

di tengahnya terdapat Kota Magelang.

Secara geografis Kabupaten Magelang terletak pada posisi 110001’51”

dan 110026’58” Bujur Timur dan antara 7019’13” dan 7042’16” Lintang

Selatan. Secara administratif, Kabupaten Magelang di bagi menjadi 21

kecamatan dan terdiri dari 372 desa/kelurahan, dengan luas 1.085,73 km2 atau

sekitar 3,34 persen dari luas Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan terluas adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id

Kecamatan Kajoran (83,41km2), sedangkan kecamatan terkecil adalah

Kecamatan Ngluwar (22,44 km2).

Wilayah Kabupaten Magelang secara umum merupakan dataran tinggi

yang berbentuk cekungan dengan dikelilingi gunung-gunung yaitu gunung

Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Andong, Gunung Telomoyo, Gunung

Sumbing dan pegunungan Menoreh. Dua sungai besar mengalir di tengahnya,

Sungai Progo dan Sungai Elo, dengan beberapa cabang anak sungai yang

bermata air di lereng gunung-gunung tersebut. Topografi datar 8.599 Ha,

bergelombang 44.784 Ha, curam 41.037 Ha dan sangat curam 14.155 Ha.

Ketinggian wilayah antara 153-3.065 m diatas permukaan laut. Ketinggian

rata-rata 360 m diatas permukaan laut.

Berdasarkan Kabupaten Magelang dalam angka tahun 2013, Alokasi

penggunaan lahan di Kabupaten Magelang mencakup luas 78.897 Ha Lahan

Pertanian, yang terdiri dari Lahan Sawah (Wetland) seluas 36.974 Ha dan

Lahan kering seluas 41.923 Ha. Adapun peruntukan Lahan Sawah diantaranya

adalah Berpengairan Teknis (technical irrigation) seluas 6.177 Ha,

Berpengairan Setengah Teknis (semitechnical irrigation) seluas 6.092 Ha,

Berpengairan Sederhana (simple technical irrigation) seluas 16.985 Ha dan

Tadah Hujan (reservation) seluas 7.720 Ha.

Sedangkan peruntukan Lahan Kering diantaranya adalah Tegal Kebun

seluas 35.493 Ha, Perkebunan seluas 296 ha, Ditanami Pohon/Hutan Rakyat

seluas 3.665 Ha, Kolam seluas 149 Ha, Padang Penggembalaan seluas 2 Ha,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id

dan Lainnya (Pekarangan yang Ditanami Tanaman Pertanian, dan lain-lain)

seluas 2.318 Ha.

Sementara itu, Lahan Bukan Pertanian mencakup area seluas 29.676 Ha,

yang terdiri dari Rumah dan Halaman Sekitarnya seluas 17.175 Ha, Hutan

Negara seluas 7.874 Ha, danperuntukan Lahan lainnya (Jalan, Sungai, Danau,

Lahan Tandus, dan lain-lain) seluas 4.627 Ha. Menurut penggunaannya, tanah

sawah: 35%, tanah tegalan: 36%, bangunan dan pekarangan: 17%, hutan

negara: 7%, lain-lain: 5%. Dari sawah yang luasnya 37.250 ha, seluas 23,28

persen sawah berpengairan sederhana, 22,64 persen merupakan sawah tadah

hujan, 17,78 persen berpengairan teknis, 13,45 berpengairan setengah teknis.

Sedangkan lahan kering yang digunakan untuk tegal/kebun/huma sebesar 51,45

persen.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id

Tabel 1.

Daftar geografis Kabupaten Magelang

N Ketinggian dari
Kecamatan Km2 %
No Permukaan Laut

1. Salaman 68,87 6,34 208


2. Borobudur 54,55 5,02 235
3. Ngluwar 22,44 2,07 202
4. Salam 31,63 2,91 336
5. Srumbung 53,18 4,90 501
6. Dukun 53,40 4,92 578
7. Muntilan 28,61 2,64 348
8. Mungkid 37,40 3,44 320
9. Sawangan 72,37 6,67 575
10. Candimulyo 46,95 4,32 437
11. Mertoyudan 45,35 4,18 347
12. Tempuran 49,04 4,52 210
13. Kajoran 83,41 7,68 578
14. Kaliangkrik 57,34 5,28 823
15. Bandongan 45,79 4,22 431
16. Windusari 61,65 5,68 525
17. Secang 47,34 4,36 470
18. Tegalrejo 35,89 3,31 478
19. Pakis 69,56 6,41 841
20. Grabag 77,16 7,11 680
21. Ngablak 43,80 4,03 1.378
Total 1.085,73 100.00 360
Sumber : Kabupaten Magelang Dalam Angka 2014

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kecamatan Kajoran adalah

kecamatan di Kabupaten Magelang dengan wilayah paling luas 83,41 km2 atau

7,63% dari total luas Kabupaten Magelang dan kecamatan Ngluar adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id

kecamatan dengan luas wilayah paling kecil yaitu 22,44 km2 atau sekitar

2,07% dari total luas Kabupaten Magelang. Sedangkan Kecamatan Ngablak

adalah kecamatan dengan kontur wilayah paling tinggi di kabupatenn

Magelang mengingat kabupaten Ngablak terletak di sisi Utara Magelang yang

mayoritas wilayah perbukitan yaitu berada di 1.378 mdpl dan kecamatan

Ngluar adalah wilayah paling rendah yaitu 202 mdpl. (Sumber: Magelang

Dalam Angka 2014)

2. Sejarah Kabupaten Magelang

Sejak Magelang ditetapkan sebagai Kadipaten pada tahun 1813 oleh

Pemerintah Inggris sampai sekarang telah dipimpin 20 orang Bupati, Sebelum

masa kemerdekaan kedudukan Pemerintah Kabupaten Magelang berada di ibu

kota Kabupaten Magelang yaitu Kota Magelang. UU No.22 Tahun 1948,

menegaskan bahwa ibu kota Kab. Magelang adalah Kota Magelang.

Selama Revolusi Kemerdekaan berlangsung, kedudukan Pemerintah

Kabupaten berpindah-pindah dari tempat pengungsian satu, ketempat

pengungsian lain. Berturut-turut Kantor Bupati Magelang pindah dari Kota

Magelang ke Dusun Clebung, Desa Soronalan, Kec. Sawangan, kemudian

berpindah ke Dusun Manggoran, Kec. Mertoyudan, kemudian berpindah di

wilayah Kecamatan Mungkid, di Desa Bojong. Saat mendekati akhir masa

Revolusi Kantor Bupati berpindah di wilayah Kecamatan Muntilan di Desa

Jumbleng, Setelah keadaan aman kembali lagi ke Kota Magelang.

Berdasarkan Undang-undang No .13 Tahun 1950 Kota Magelang

diberi hak untuk mengatur Rumah Tangga sendiri. Dengan demikian di Kota
commit to user
Magelang berpusat empat ( 4 ) Badan Pemerintahan yang memiliki fungsi
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id

yang berbeda, yaitu: Pemerintah Kota Magelang, Pemerintah Kabupaten

Magelang, Kantor Karesidenan kedu, dan Akademi Militer. Karena fakta-

fakta tersebut maka masalah kepadatan Kota Magelang tidak terhindarkan.

Disisi lain sesuai dengan perkembangan jaman, tuntutan terhadap pelayanan

pemerintah dan pembangunan semakin meningkat maka muncul gagasan

untuk memindahkan ibu kota kabupaten. Gagasan tersebut menguat dengan

pengarahan Gubernur Jawa Tengah tanggal 7 Februari 1979, No:

OP.140/1979 perihal : Pemindahan ibukota Kab. Dati II Magelang.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sejak bulan Juli 1979, saat

itu Bupati Magelang dijabat oleh Drh. Soepardi diadakan kerjasama dengan

Universitas Diponegoro Semarang, untuk mengadakan survey lokasi ibukota

Kabupaten yang menghasilkan alternatif ibu kota kabupaten, yaitu :

Kecamatan Mungkid, Muntilan, Mertoyudan, Secang. Hasil survey tersebut

dikuatkan oleh survey ulang yang dilaksanakan oleh Dirjen Pemerintahan

Umum dan Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri berdasarkan Surat

No: 135/3492/PUOD, tentang Persetujuan Lokasi Ibukota Kabupaten

Daerah Tingkat II Magelang.

Selanjutnya pemindahan ibu kota kabupaten ke Kota Mungkid

ditetapkan berdasarkan PP No : 21 tahun 1982 Tentang Pemindahan Ibukota

Kabupaten Magelang dari Wilayah Kotamadya Magelang ke Kecamatan

Mungkid Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat Ii Kabupaten Magelang

tanggal 4 Agustus 1982, yang menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten

Magelang berkedudukan di Kota Mungkid. Kota Baru yang dibentuk di

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id

wilayah Kecamatan Mungkid, dan Mertoyudan yang terdiri atas Desa

Mendut, Sawitan dan Deyangan.

Sejak diterbitkannya PP No 21 Tahun 1982, maka diadakan

persiapan fisik maupun administrasi. Persiapan fisik dilaksanakan dengan

membangun diatas tanah seluas 8,08 ha, yang meliputi pembangunan

Pendopo, Kantor Sekretariat, Gedung DPRD, Gudang, Garasi, Kantor Dinas

Otonom dan Dinas Non Otonom. Komplek Kantor Pemerintahan Kabupaten

Magelang diresmikan penggunaannya oleh PJ Bupati Magelang Drs. AL

Soelistiya dan Ketua DPRD Faishal Soenarto pada tanggal 23 Februari

1984.

Pada waktu itu juga dibangun sarana air minum, Gedung SMP dan

SMA, Lapangan Drh. Soepardi, Pelebaran jalan Karet-Sawitan dan

pembangunan Masjid An Noor.

Kota Mungkid diresmikan sebagai ibukota Kabupaten Magelang

pada tanggal 22 Maret 1984 oleh Gubernur Jawa Tengah M Ismail, An.

Menteri Dalam Negeri pada Prasasti peresmian Kota Mungkid, berada di

halaman Kantor Pemerintah Kab. Magelang, dan setiap tahun pada tanggal

22 Maret diperingati sebagai hari jadi Kota Mungkid. (Arsip perpustakaan

Kabupaten Magelang tentang sejarah Kabupaten Magelang)

3. Obyek dan daya tarik wisata Kabupaten Magelang

Kabupaten Magelang memiliki keindahan alam dan budaya yang

mempesona, sehingga berbagai jenis wisata terus dikembangkan bertujuan

commit
untuk menarik wisatawan untuk to user Pemerintah dan berbagai pihak
berkunjung.
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id

berkerjasama mengupayakan untuk mengembangkan potensi-potensi wisata

yang ada di Kabupaten Magelang. Kabupaten Magelang memiliki daya tarik

sendiri bagi wisatawan mancanegara maupun domestik hal ini terlihat bahwa

antusias dari pengunjung masih terbilang banyak. Berdasarkan data dari Badan

Pusat Statistik pada tahun 2013 jumlah pengunjung yang berkunjung di

Kabupaten Magelang untuk wisatawan mancanegara sebanyak 3.296 dan

wisatawan domestik sebanyak 628.023 dan total keseluruhan sebanyak 681.319

dan event yang diselenggarakan juga meningkat sebanyak 4 event yang di

tambah mulai tahun 2014.

Berbagai jenis wisata yang ada di Kabupaten Magelang dapat

dikelompokan sebagai berikut:

a. Wisata Alam

1) Air terjun Sekar Langit

Gambar 1. Suasana air terjun Sekar Langit

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id

Sumber: dolanmagelang.blogspot.com
Air terjun Sekar Langit terletak di kaki Gunung Andong tepatnya di

desa Telogorejo, Kecamatan Grabag, Merupakan air terjun dengan

ketinggian 25 meter

Keindahan alam masih terjaga dan alami, dengan tumbuhan dan

pepohonan hijau di kiri dan kanan jalan masuk sepanjang 400 meter dari

jalan besar, sampai ke lokasi air terjun. Sekar Langit juga pernah menjadi

lokasi pengambilan gambar untuk film Yohana Gadis Rimba yang

dibintangi oleh Lidya Kandou-Atex Sudarmo dan disutradarai oleh Wim

Umboh (1983).

2) Punthuk Setumbu

Gambar 2. Pemandangan sunrise Puntuk Setumbu

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id

Sumber: dolanmagelang.blogspot.com
Punthuk setumbu terletak di Dusun Kerahan, Desa Karangrejo,

kecamatan Borobudur. Dari Yogyakarta dapat ditempuh sekitar 1 jam

perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Punthuk setumbu merupakan

sebuah bukit dengan pemandangan alam Magelang yang mempesona

tempat ini juga merupakan spot yang indah untuk menyaksikan sunrise,

Dari bukit dengan ketinggian sekitar 400 mdpl ini Wisatawan dapat

menikmati keindahan sunrise dengan berlatar belakang gunung merapi,

gunung merbabu dan kemegahan Candi Borobudur dari ketinggian, Waktu

terbaik berkunjung ke tempat ini adalah sebelum jam 05.00 pagi sehingga

dapat menyaksikan keindahan matahari terbit. Punthuk Setumbu juga

pernah menjadi lokasi pengambilan gambar untuk film Ada Apa Dengan

Cinta 2 yang dibintangi oleh Dian Sastro dan disutradarai oleh Riri Riza

(2016).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id

3) Gunung Andong

Gambar 3. Pemandangan puncak Gunung Andong

Sumber: exploregunung.com
Gunung Andong merupakan sebuah gunung dengan ketinggian

1726 mdpl, tidak terlalu tinggi namun menyajikan pemaandangan yang

indah, Dari atas puncak wisatawan dapat melihat pemandangan gunung

sumbing, gunung Sindoro, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan

Gunung telomoyo apabila membawa teropong wisatatawan juga dapat

melihat pemandangan indah laut selatan.

Perjalanan menuju puncak yang tidak terlalu tinggi hanya

membutuhkan waktu sekitar 2 – 3 jam, sangat cocok bagi wisatwan yang

suka dengan wisata alam mendaki gunung, dipuncak juga tersedia warung,

wisatwan dapat membeli makanan dan minum dengan harga yang

terjangkau. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung bisa melalui Base camp
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id

Taruna Jaya Giri yang terletak di Dusun Sawit, Desa Girirejo, Kecamatan

Ngablak. Kabupaten Magelang, CP. 08156507492

4) Ketep pass

Gambar 4. Pemandangan dari Ketep Pass

Sumber: telusurindonesia.com
Ketep Pass terletak di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan,.

Merupakan obyek wisata alam di Magelang yang menyajikan keindahan

pemandangan Gunung Merbabu dan Gunung Merapi, Tempat ini berada di

ketinggian sekitar 1200 mdpl sehingga tempatnya sejuk khas pegunungan,

disini wisatawan dapat melihat pemandangan dari teropong yang

disediakan pengelola obyek atau sekedar bersantai di gardu menikmati

susasana dan bersantai, Ketep Pass juga terdapat kebun Strawbery yang

bisa wisatawan beli dengan cara memetik langsung di kebunnya.

5) Rafting Kali Elo

Gambar 5. commit to Rafting


Suasanya user kali elo
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id

Sumber: dokumen pribadi penulis


Rafting Kali Elo adalah sebuah wisata yang menawarkan berwisata

dengan mengarungi sungai Elo yaitu sebuah sungai yang bersumber dari

Gunung merbabu melewati Magelang dan bermuara di laut selatan,

Wisatawan akan menaiki sebuah prahu selama 2 jam dan menyusuri

sungai Elo dengan jarak 12km dengan arus tidak terlalu ekstrem jika

dibandingkan dengan arus di kali Progo, sepanjang perjalanan wisatawan

akan disuguhi pemandangan dalam di sepanjang jalan dan sesekali akan

dipacu adrenalin nya saat melewati jeram.

Paket wisata arum jeram dapat dibeli di CitraElo Rafting – Arung

Jeram Magelang, Jalan Raya Mendut – Sendasono km 0,2 Borobudur,

Magelang Cp: (0293) 788 435.

b. wisata Sejarah

1) Candi Mendut
commit
Gambar to userMendut
6. Candi
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id

Sumber: dokumen pribadi penulis


Candi Mendut terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid,

Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 38 km ke arah barat laut dari

Yogyakarta. Lokasinya hanya sekitar 3 km dari Candi Barabudhur, yang

mana Candi Buddha ini diperkirakan mempunyai kaitan erat dengan Candi

Pawon dan Candi Mendut. Ketiga candi tersebut terletak pada satu garis

lurus arah utara-selatan.

Candi Mendut memiliki denah dasar berbentuk segi empat. Tinggi

bangunan seluruhnya 26,40 m. Tubuh candi Buddha ini berdiri di atas

batur setinggi sekitar 2 m. Di permukaan batur terdapat selasar yang cukup

lebar dan dilengkapi dengan langkan. Dinding kaki candi dihiasi dengan

31 buah panel yang memuat berbagai relief cerita, pahatan bunga dan

sulur-suluran yang indah.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

Di ruangan yang cukup luas dalam tubuh Candi Mendut terdapat 3

buah Arca Buddha. Tepat mengadap pintu terdapat Buddha Sakyamuni,

yaitu Buddha sedang berkhotbah. Buddha digambarkan dalam posisi

duduk dengan sikap tangan dharmacakramudra, yaitu sikap sedang

mewejangkan ajaran. Dikutip dari Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia perpusnas.go.id diakses pada 20 Mei 2016

2) Candi Borobudur

Gambar 7. Pemandangan Candi Borobudur dari atas

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

Sumber: ksmtour.com
Candi Borobudur terletak di kecamatan Borobudur Kabupaten

Magelang, Merupakan candi kuno yang dibangun oleh dinasty Syailendra.

Dibangun dengan arsitektur India dan Jawa, candi tersebar di wilayah

14,161 m² dengan ketinggian 35, 39 meter. Dianggap sebagai candi

Buddha terbesar di dunia, candi terdiri dari sepuluh platform di mana

semua platform menggambarkan setiap langkah kehidupan manusia. Enam

platform pertama adalah persegi sedangkan tiga platform yang lingkaran,

dan platform tertinggi adalah stupa Budha yang menghadap ke barat.

Ada tiga museum di kawasan taman Candi Borobudur yang dapat

dikunjungi wisatawan setelah turun dari candi. Yaitu museum Borobudur,

museum Samudraraksa di mana replika Phinisi kapal disimpan dan

museum MURI. Selain mengunjungi kuil dan museum, wisatawan dapat

mencoba beberapa kegiatan di luar ruangan, seperti Borobudur Elephant


commit to user
Safari. safari ini adalah tur yang unik di sekitar Candi Borobudur melalui
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

jalur yang berbeda dengan mengendarai gajah. Dikutip dari

http://www.central-java-tourism.com/dest-kab-Magelang.html diakses

pada 19 mei 2016

1) Candi Selogriyo

Gambar 8. Candi Selogriyo

Sumber: id.wikipedia.org
Di lereng timur kaki Gunung Sumbing ,berdiri megah candi berusia

ratusan tahun yaitu Candi Selogriyo. Candi ini terletak di lokasi terpencil

dari pemukiman penduduk, dan tersembunyi diantara bukit Giyanti ,

Condong dan Malang. Candi Selogriyo berdiri berdiri megah di Dusun

Campurrejo , Desa Kembangkuning Kecamatan Windusari , Kabupaten

Magelang. Konon candi ini merupakan peninggalan masa kejayaan Hindu

abad ke-8 Masehi. Candi Selogriyo adalah sebuah peninggalan purbakala

candi ini diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Hindu.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

Candi Selogriyo, yang disebut-sebut sebagai peninggalan Wangsa

Sanjaya pada abad ke-8, Konon, candi ini dibangun pada zaman yang

sama dengan candi di dataran tinggi Dieng. terletak di puncak sebuah

bukit. Luas puncak bukit tempat dibangunnya Candi Selogriyo sekitar 300

meter persegi. Sedangkan tanah milik Pemerintah Kabupaten Magelang,

yang terentang mulai gerbang utama candi sampai pagar di puncak bukit,

seluas 1.195 meter persegi.(dikutip dari Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia perpusnas.go.id diakses pada 20 Mei 2016.

2) Candi Asu

Gambar 9. Candi Asu

Sumber: panoramio.com
Candi Asu Sengi berlokasi di Dusun Candi Pos, Desa Sengi,

Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Pada Koordinat : 7°32′00″LS

110°21′00″BT atau sekitar 25 Km dari Candi Borobudur ke arah timur


commit to user
laut. Candi ini merupakan candi peninggalan jaman kerajaan Mataram
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

Kuno dari trah Wangsa Sanjaya (Mataram Hindu). Candi ini berada di

lereng Gunung Merapi sebelah barat di tepian Sungai Tlingsing Pabelan.

Nama candi Asu Sengi merupakan dari nama asu sebenarnya baru

diberikan oleh masyarakat sekitar sewaktu candi ini pertama kali

ditemukan. Nama yang asli sebenarnya belum diketahui secara pasti.

Nama Candi Asu diberikan karena sewaktu pertama kali ditemukan ada

sebuah patung Lembu Nandhi yang wujudnya telah rusak dan lebih mirip

menyerupai Asu [Anjing-dalam bahasa Jawa], dan Sengi merupakan nama

Desa dimana candi tersebut berada, maka warga menyebutnya dengan

Candi Asu Sengi. (perpusnas.go.id diakses pada 20 mei 2016)

B. Gambaran Umum Gunung Andong

Gunung Andong terletak di perbatasan antara kecamatan Ngablak dan

Kecamatan Grabag 29km dari kota Magelang, 21km dari Salatiga. Letaknya

strategis dari jalan raya Magelang-Salatiga, untuk menuju base camp pendakian

pengunjung dari arah Magelang melewati jalan raya Magelang arah Salatiga

tepatnya di Pasar Ngablak yang terdapat gapura menuju ke Base camp Taruna

Jaya Giri Gunung Andong dusun Sawit, desa Girirejo, kecamatan Ngablak,

Kabupaten Magelang, pengunjung dapat mengikuti petunjuk arah yang sangat

jelas untuk menuju ke base camp yang jaraknya tidak jauh dari jalan raya dan

jalan menuju lokasi base camp sudah bagus dan lebar sehingga, bisa dilalui

kendaraan roda dua maupun roda empat. Bagi pendaki yang menggunkan

transportasi umum dapat berhenti di pasar ngablak kemudian naik ojek untuk ke

base camp pendakian.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id

Gambar 10. Tumbuhan Andong Wulung

Sumber: 3.bp.blogspot.com
Gunung Andong berasal dari nama tumbuhan Andong Wulung yang

dulunya banyak terdapat di sekitar Gunung Andong namun sekarang tumbuhan

tersebut sudah jarang ditemui, menurut juru kunci Gunung Andong, Gunung

Andong merupakan jenis Gunung Padang dimana masyarakat aman untuk

beraktifitas di sekitar Gunung Andong tanpa takut ada gangguan dari mahluk goib

seperti yang ada di beberapa gunung lainnya, meski begitu Gunung Andong bagi

sebagian orang dipercaya dapat memberikan kekayaan harta, kekayaan ilmu dan

perlindungan dengan cara bertapa di gunung ini.

Puncak Gunung Andong terdapat sebuah makam yang konon merupakan

makam Joko Petik atau yang dikenal dengan Syeh Abdullah seorang anak

Senopati dari Keraton Jogjakarta yang meninggalkan keraton Yogyakarta karena


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id

adanya konflik internal di lingkungan kraton dan pergi untuk bertapa di Gunung

Andong. Makam ini juga sering dikunjungi wisatawan untuk berziarah, pegunjung

datang bukan hanya dari daerah Magelang melainkan juga dari luar daerah seperti;

Jogja, Solo, bahkan Jawa Timur. Biasanya peziarah yang datang ke makam ini

pada hari sabtu pon pada penanggalan Jawa (Wawancara dengan syukur,pada

tanggal 06 juni 2016)

Gunung Andong adalah gunung bertipe perisai walaupun terlihat mungil

jika dibandingkan dengan gunung-gunung disekitarnya seperti Gunung Merapi

dan Gunung Merbabu namun, Gunung Andong mempunyai daya tarik tersendiri

bagi wisatawan, Gunung Andong dengan bentuk puncaknya seperti punuk unta.

Gunung Andong ini belum mempunyai riwayat meletus, dengan ketinggian 1.726

mdpl dari puncak Gunung Andong pengunjung dapat melihat pemandangan yang

tak kalah indahnya dengan gunung yang memiliki ketinggian diatas 3000 an mdpl.

Dari atas puncak pengunjung bisa melihat Gunung Telomoyo yang berada

berdekatan dengan Gunung Andong, Gunung Merapi, Gunung Merbabu dan

Gunung Lawu di sisi sebalah timur,di sisi sebelah barat pengunjung dapat melihat

Gunung Sumbing, Sindoro, dan Slamet, disisi sebelah utara pengunjung dapat

melihat Pegunungan Ungaran, Gunung Prahu, selain itu pengunjung juga dapat

melihat perumahan dan sawah-sawah milik warga juga terlihat dari atas puncak.

Di puncak Gunung Andong terdapat sebuah warung dengan bangunan seperti

gubuk sederhana yang menyediakan aneka makanan dan minuman dengan harga

yang terjangkau sangat cocok bagi pengunjung yang lelah setelah mendaki.

Pengelolaan Gunung Andong dimulai pertama kali oleh Base camp

Taruna Jaya Giri dususn Sawit pada tahun 2011 dengan adanya pembukaan jalur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

menuju puncak Gunung Andong oleh sekelompok pemuda dusun Sawit dalam

organisasi pencinta alam dengan nama Satu Jiwa, sejak saat itu Gunung Andong

mulai dikenal oleh masyarakat sekitar Magelang dan sejak adanya film berjudul

“5CM” yang bercerita tentang pendakian Gunung Semeru, trend mendaki gunung

mulai merambah ke anak-anak muda hal ini sangat berpengaruh terhadap

kemajuan kunjungan wisatawan ke Gunung Andong hingga saat ini terdapat enam

Base camp (Taruna Jaya Giri, Pendem, Gogik, Kudusan, kembangan, dan Pesona

Alam Temu) yang terbagai dalam tiga jalur pendakian untuk mencapai puncak

Punuk unta yaitu dari sisi tenggara, timur laut dan barat. (Wawancara dengan

sutarno, pada tanggal 06 juni 2016)

Jalur paling mudah untuk ditempuh adalah dari sisi tenggara karena jalur

ini meiliki jarak tempuh paling pendek serta memiliki keunikan, yaitu sebelum

mendaki ke atas puncak medan yang dilalui berupa turunan terlebih dahulu hal ini

yang menjadikan jalur tenggara terbilang unik disisi lain, jalur ini sering dilewati

oleh warga sekitar Gunung Andong. Gunung Andong dengan ketinggian 1.726

mdpl pengunjung perlu mempersiapkan fisik yang prima dan peralatan memadai

seperti sepatu untuk alam/ sepatu olahraga yang nyaman di gunakan, jaket, p3k,

dan bekal selama di perjalanan. Terdapat 2 pos dalam pendakian Gunung Andong

dimulai dari gapura menuju pos 1 dengan medan tanah gembur yang sudah dibuat

berundak seperti tangga dengan bantuan bambu agar tanah tidak bergeser

melewati hutan pinus sampai ke pos 1 yang ditandai dengan adanya gubug dan

papan petunjuk. Dari pos 1 menuju ke pos 2 medan yang dilalui berupa tanah

dengan sesekali bermedan batu yang ditata rapi berundak, jarak dari pos 1 ke pos

2 tidak terlalu jauh namun memerlukan banyak tenaga karena jalanan menanjak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

Dari pos 2 menuju puncak medan yang dilalui berupa bebatuan dan tanah, jarak

dari pos 2 menuju puncak cukup jauh jika dibandigkan dengan jarak dari pos

sebelumnya, namun medan yang dilalui cukup nyaman dan sesekali terdapat

jalanan landai dengan pemandangan yang indah, di jalur ini juga terdapat mata air

dimana pengunjung dapat mengisi bekal air untuk minum atau memasak. Setelah

sampai dipuncak pengunjung dapat menikmati keindahan alam dari puncak

Gunung Andong, disana juga terdapat tiga warung sederhana yang menyediakan

makanan dan minuman dengan harga terjangkau.

Selain dapat menikmati keindahan puncak gunung dapat juga menikmati

sensasi menyeberangi dataran antara kedua puncak Gunung Andong. Dengan

lebar hanya sekitar 1 meter dan jurang curam disebelah kanan dan kirinya cukup

membuat adrenalin terpacu apalagi bagi pendaki pemula. Hal ini menambah daya

tarik dari Gunung Andong sehingga banyak orang atau wisatawan berkunjung

kesana.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

commit to user

Anda mungkin juga menyukai