Anda di halaman 1dari 49

2.1.

KONDISI FISIK
2.1.1. Geografis dan Administrasi
Kabupaten Magetan terletak di ujung Barat Propinsi Jawa Timur yang berbatasan
langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Magetan berada pada posisi 7038’30”
LS (Lintang Selatan) dan 111020’30” BT (Bujur Timur).
Batas-batas administrasi Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kabupaten Ngawi

 Sebeleh Timur : Kabupaten Madiun

 Sebelah Selatan : Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur) dan Kabupaten Wonogiri


(Jawa Tengah)

 Sebelah Barat : Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah)

Secara administrasi, Kabupaten Magetan terdiri dari 18 Kecamatan dengan 235


desa. Luas Kabupaten Magetan mencapai 688,85 Km2. Kecamatan Plaosan merupakan
kecamatan terluas dengan luas 66,09 Km2 sedangkan Kecamatan Karangrejo dengan luas
15,15 Km2 merupakan kecamatan dengan luas terkecil. Berikut tabel pembagian
administrasi Kabupaten Magetan.

Tabel 2.1. Pembagian Administrasi dan Luas Wilayah di Kab. Magetan


2
No Kecamatan Luas (Km ) Jumlah Desa Rukun Warga Rukun Tetangga
1. Poncol 51,31 8 36 224
2. Parang 71,64 13 106 294
3. Lembeyan 54,85 10 71 333
4. Takeran 25,47 12 39 191
5. Nguntoronadi 16,71 9 29 143
6. Kawedanan 39,45 20 72 332
7. Magetan 21,41 14 62 307
8. Ngariboyo 39,13 12 42 210
9. Plaosan 66,09 15 67 374
10. Sidorejo 39,16 10 41 214
11. Panekan 64,23 17 68 340
12. Sukomoro 33,06 14 48 222
13. Bendo 42,90 16 116 387
14. Maospati 25,26 15 63 288
15. Karangrejo 15,15 13 40 176

II - 1
2
No Kecamatan Luas (Km ) Jumlah Desa Rukun Warga Rukun Tetangga
16. Karas 35,29 11 39 206
17. Barat 22,71 14 45 204
18. Kartoharjo 25,03 12 51 204
Jumlah 688,85 235 1.035 4.640
Sumber: Kebupaten Megetan Dalam Angka, 2012

II - 2
II - 3
2.1.2. Fisik Dasar
A. Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Magetan bervariasi, dengan kedudukan terletak pada
ketinggian antara 25 sekitar 100 meter di atas permukaan air laut sekitar 14.334,19 Ha atau
(20,28%); ketinggian antara 100 sampai 500 meter di atas permukaan air laut sekitar
34.078,17 Ha (49,47% dari luas wilayah); sedangkan ketinggian 500 – 1000 meter di atas
permukaan air laut luasnya sekitar 11.206,60 Ha atau (16,27%); ketinggian di atas 1000
meter dpl luasnya 9.255,78 Ha atau (13,44%) dan menunjukkan keadaan yang bervariasi
yaitu kondisi landai sampai kondisi pegunungan. Wilayah yang datar, sebagian besar
terletak di Kecamatan Karangrejo dan Kartoharjo, Maospati, Bendo, Kawedanan, dan
Takeran. Wilayah bergelombang terletak di Kecamatan Panekan dan Poncol. Sedangkan
daerah yang terjal/perbukitan sebagian besar terletak di Kecamatan Plaosan.

B. Jenis Tanah
Sebagian besar wilayah Kabupaten Magetan terbentuk dari hasil gunung api kwarter
muda yang terdiri dari lereccia, tuff, dan lakiri yang mempunyai lapisan miring dan sejajar
dengan lereng. Sebagian lagi terdiri dari vulkanik, yang merupakan hasil perombakan dari
mineral yang lebih tua, yang terdiri dari lereccia, tuff, pairi, dan lava andesit, yang tersebar di
permukaan dengan komposisi mineral endapan vulkanik berbutir kasar. Jenis tanah yang
ada di Kabupaten Magetan terdiri dari:
 Wilayah utara : grumosol, alluvium dan hidrosol

 Wilayah timur : grumosol, latosol, mediteran, dan alluvium

 Wilayah selatan : mediteran, grumosol, dan andosol

 Wilayah barat : andosol dan latosol

 Wilayah tengah : mediteran dan grumosol

C. Kemiringan dan Kedalaman Tanah


Berdasarkan kondisi kemiringan tanah, wilayah Kabupaten Magetan terbagi atas :
 Kemiringan 0 – 2 % merupakan wilayah datar dengan luas 37.732,01 Ha atau
54,77% dari luas wilayah Kabupaten;

 Kemiringan 2 – 15 % merupakan wilayah landai dengan luas 10.199,40 Ha atau


14,81 % dari luas wilayah Kabupaten;

II - 4
 Kemiringan 15 – 40 % merupakan wilayah bergelombang dengan luas 8.442,58
Ha atau 12,26% dari luas wilayah Kabupaten;

 Kemiringan 40 % merupakan wilayah bergelombang dengan luas wilayah


12.509,47 Ha atau 18,16 % dari luas wilayah Kabupaten.

Sedangkan dari segi kedalaman tanah, maka dominasi efektif tanah kurang dari 30
cm yang tercatat seluas 28.171,46 Ha atau sekitar 40,90 % dari luas wilayah Kabupaten
Magetan dan terletak pada Kecamatan Poncol, Parang, Lembeyan, Kawedanan, Magetan,
Bendo, Plaosan, Panekan, Sukomoro. Sedangkan efektif tanah lebih dari 90 cm luasnya
sekitar 5.027 Ha atau 7,30 % dari luas kabupaten dan terdapat di Kecamatan Takeran,
Sukomoro, Maospati, Kartoharjo, dan Karangrejo.

D. Klimatologi
Kabupaten Magetan terbagi dalam 2 musim, yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Kabupaten Magetan memiliki iklim tropis dengan suhu antara 18,250C sampai
dengan 31,450C. Curah hujan yang turun mencapai 1.481 – 2.345 mm per tahun di dataran
tinggi dan 876 – 1.551 mm per tahun di dataran rendah. Jumlah hari hujan dan curah hujan
terbanyak jatuh pada bulan Desember dengan rata-rata curah hujan adalah 278 mm/bulan.
Keadaan curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.2. Banyaknya Curah Hujan Terbesar dan Terkecil serta Rata-rata Curah Hujan
Curah Curah Rata-Rata
Jumlah
Hujan Hujan curah
Bulan Hari Hujan
Terkecil Terbesar Hujan/Bulan
(hh)
(mm) (mm) (mm)
Januari 1 152 7 171
Februari 1 105 12 258
Maret 1 231 14 373
April 1 162 13 358
Mei 1 105 5 97
Juni 1 112 3 75
July 1 82 2 26
Agustus - - - -
September - - - -
Oktober 1 82 2 26
November 2 137 7 148
Desember 1 278 15 508
Sumber : Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

E. Hidrologi
Kabupaten Magetan banyak sekali memiliki sumber air tanah yang masih aktif,
sehingga pada catchment dari beberapa sumber mata air tersebut banyak dimanfaatkan

II - 5
oleh masyarakat untuk pertanian. Adapun sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten
Magetan ada 8 sungai, seperti disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2.3. Nama dan Panjang Sungai di Kabupaten Magetan
No Kecamatan Nama Sungai Panjang (Km)
Plaosan, Poncol, Magetan, Sukomoro, Benso, Jiwan,
1. Gandong 138,10
Mangunrejo
2. Poncol, Plaosan, Magetan, Kawedanan, Takeran Bringin 56,30
3. Sukomoro, Bendo, Maospati, Jiwan, Mangunrejo Semawur 47,10
4. Jiwan, Barat, Kwadungan Ngelang 43,10
5. Maospati, Jiwan, Barat, Kwadungan Ulo 35,00
6. Sukomoro, Karangrejo, Barat, Geneng, Kwadungan Purwodadi 124,60
7. Karangrejo, Barat, Geneng Jungke 27,50
8. Panekan, Sukomoro, Karangrejo, Paron, Ngawi Tinil 71,90
Sumber : Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

II - 6
II - 7
2.2. Penggunaan Lahan
Secara umum, penggunaan lahan di Kabupaten Magetan terdiri dari tanah sawah,
dan tanah kering. Luas tanah sawah mencapai 28.297,24 Ha, sedangkan lahan kering
terbagi atas lahan pertanian dengan luas 16.841,27 Ha dan lahan non pertanian dengan
luas 23.746,23 Ha.

Tabel 2.4.Luas Wilayah Menurut Tanah sawah dan Tanah Kering 2011
Tanah kering
No Kecamatan Tanah Sawah Lahan Jumlah
Non Pertanian
Pertanian
1. Poncol 647,26 2.850,72 1.632,66 5.130,64
2. Parang 1.840,40 3.064,60 2.259,47 7.164,47
3. Lembeyan 2.603,31 1.382,51 1.498,79 5.484,61
4. Takeran 1.359,52 354,16 832,24 2.545,92
5. Nguntoronadi 1.083,56 193,00 394,94 1.671,50
6. Kawedanan 2.088,80 985,71 869,99 3.944,50
7. Magetan 1.289,00 97,46 754,78 2.141,24
8. Ngariboyo 1.790,26 1.274,73 848,39 3.913,38
9. Plaosan 1.188,00 1.735,25 3.686,18 6.609,43
10. Sidorejo 915,00 689,43 2.311,04 3.915,47
11. Panekan 2.501,79 984,59 2.936,56 6.422,94
12. Sukomoro 1.917,75 769,83 617,74 3.305,32
13. Bendo 1.345,00 1.002,00 1.943,00 4.290,00
14. Maospati 1.286,00 335,01 904,98 2.525,99
15. Karangrejo 912,99 105,90 496,38 1.515,27
16. Karas 2.033,00 692,80 802,78 3.528,58
17. Barat 1.568,00 185,77 518,71 2.272,48
18. Kartoharjo 1.927,60 137,80 137,80 2.503,00
Jumlah 28.297,24 16.841,27 23.746,23 68.884,74
Sumber : Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

Gambar 2.1. Grafik Prosentase Luas Wilayah Menurut Tanah sawah dan Tanah Kering

II - 8
Penggunaan lahan pertanian bukan sawah terdiri dari tegal/kebun, perkebunan,
hutan rakyat, kolam dan penggunaan lai. Penggunaan lahan pertanian didominasi oleh
tegal/ kebun dengan luas mencapai 14.105,52 Ha atau sekitar 84% dari keseluruhan
penggunaan lahan pertanian. Penggunaan lahan pertanian berupa tegal/ kebun tersebar di
seluruh wilayah Kabupaten Magetan.

Tabel 2.5. Luas Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut Penggunaanya 2011
Tegal/ Hutan
No Kecamatan Perkebunan Kolam Lainnya Jumlah
Kebun Rakyat
1. Poncol 2.337,70 - - - 513,02 2.850,72
2. Parang 2.102,01 - - 7,00 955,59 3.064,60
3. Lembeyan 647,12 - 399,62 335,77 1.382,51
4. Takeran 353,38 - - 0,78 - 354,16
5. Nguntoronadi 74,00 - - 1,00 118,00 193,00
6. Kawedanan 985,71 - - - - 985,71
7. Magetan 97,46 - - - - 97,46
8. Ngariboyo 1.274,73 - - - - 1.274,73
9. Plaosan 1.735,00 - - 0,25 - 1.735,25
10. Sidorejo 689,43 - - - - 689,43
11. Panekan 609,57 - 374,77 0,25 - 984,59
12. Sukomoro 769,83 - - - - 769,83
13. Bendo 1.002,00 - - - - 1.002,00
14. Maospati 315,19 - 18,30 1,52 1,52 335,01
15. Karangrejo 97,70 0,70 - 7,50 7,50 105,90
16. Karas 692,80 - - - - 692,80
17. Barat 184,09 - - - - 185,77
18. Kartoharjo 137,80 - - 1,68 - 137,80
Jumlah 14.105,52 0,70 792,69 10,96 1931,40 16.841,27
Sumber : Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

Gambar 2.2. Grafik Prosentase Luas Lahan Pertanian Bukan Sawah

Sedangkan penggunaan lahan non pertanian di Kabupaten Magetan, terdiri dari


rumah/ bangunan dan halaman, hutan negara, dan penggunaan lainnya. Dari jenis
penggunaan lahan tersebut, sebagian besar penggunaan lahan non pertanian merupakan

II - 9
rumah/ bangunan dan halaman dengan luas mencapai 12.145,39 Ha atau sekitar 51% dari
keseluruhan penggunaan lahan non pertanian.

Tabel 2.6. Luas Lahan Non Pertanian Menurut Penggunaanya 2011


Rumah/ Hutan
No Kecamatan Lainnya Jumlah
Bangunan Negara
1. Poncol 144,68 1.347,80 140,18 1.632,66
2. Parang 1.283,36 703,00 273,11 2.259,47
3. Lembeyan 826,88 445,00 226,91 1.498,79
4. Takeran 677,07 - 155,17 832,24
5. Nguntoronadi 352,94 - 42,00 394,94
6. Kawedanan 687,53 - 182,46 869,99
7. Magetan 624,58 - 130,20 754,78
8. Ngariboyo 685,30 - 163,09 848,39
9. Plaosan 682,99 2.901,19 102,00 3.686,18
10. Sidorejo 490,79 1.730,00 90,25 2.311,04
11. Panekan 948,98 1.820,40 167,18 2.936,56
12. Sukomoro 467,07 - 150,67 617,74
13. Bendo 1.605,00 - 338,00 1.943,00
14. Maospati 841,65 - 63,33 904,98
15. Karangrejo 442,43 - 53,95 496,38
16. Karas 666,61 - 136,17 802,78
17. Barat 399,23 - 119,48 518,71
18. Kartoharjo 318,38 - 119,30 43 7,60
Jumlah 12.145,395 8.947,39 2.653,45 23.746,23
Sumber : Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

Gambar 2.3. Grafik Prosentase Luas Lahan Non Pertanian Menurut Penggunaanya

II - 10
II - 11
2.3. Daerah Rawan Bencana Alam
A. Titik-Titik Lokasi Aliran Lahar
Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang
terletak di kaki Gunung Lawu. Selain itu endapan batuan volkanik Kwarter juga ditempati
oleh gununggunung lain yang berada di Kabupaten Magetan seperti Gunung Lumpang,
Gunung Bulusungsang, Gunung Banyuurip, Gunung Puntukpelok, Gunung Sidoramping,
Gunung Jobolarangan, Gunung Cemoropenganten, sedangkan Gunung Blego dan Gunung
Butak di daerah perbatasan Kabupaten Magetan dengan Kabupaten Wonogiri tepatnya di
Kecamatan Poncol. Keberadaan Gunung Bancak dan Gunung Bungkuk di Kecamatan
Parang mewakili batuan gunung api pada jaman Tersier. Gunung Lawu merupakan jenis
gunungapi Kwarter yang sudah tidak aktif atau dalam fase istirahat. Oleh sebab itu, bahaya
yang dapat ditimbulkan dengan keberadaan gununggunung tersebut adalah aliran lahar.
Aliran lahar merupakan hasil rombakan batuan dan tanah yang berasal dari gunungapi
tersebut. Bahan rombakan tersebut diangkut ke bawah melalui aliran sungai yang
mempunyai hulu di gunung-gunung tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan, aliran sungai
yang mengalir ke arah timur laut merupakan sungai yang banyak membawa aliran lahar dari
Gunung Lawu. Sedangkan aliran sungai yang mengalir ke arah tenggara, selatan, dan timur
tidak banyak membawa hasil rombakan dari Gunung Lawu.

Tabel 2.7. Titik-titik Lokasi Bencana Aliran Lahar lewat Media Sungai
No Lokasi
1. Kali Gonggang, Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan
2. Kali Gonggang Kecamatan Poncol dan Kecamatan Parang
Gunung Bancak, Kecamatan Parang, Kecamatan Lembeyan, dan
3.
Kecamatan Kawedanan
4. Perpotongan Sungai Trinil, Desa Taji, Kecamatan Sukomoro
5. Jembatan Ginuk, Desa Ginuk, sungai Trinil, Kecamatan Sukomoro
6. Jembatan Sedran, Kali Trinil, Desa Sedran, Kecamatan Panekan
7. Kali Trinil Kecamatan Karas
8. Kali Ginik, Desa Ginuk, Kecamatan Karas
9. Jembatan Melangsri, Kali Catur, Desa Melangsri, Kecamatan Panekan
Sumber : RTRW Kabupaten Magetan, 2011

Selain aliran lahar yang melewati kanal sungai, juga terjadi aliran sedimen yang
materialnya berasal dari rombakan material gunung api kwarter maupun tersier yang dapat
langsung meluncur ke bawah sehingga mengancam penggunaan lahan yang ada di
bawahnya. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan ditemukan empat titik lokasi yang
rawan terhadap bencana aliran sedimen.

II - 12
Tabel 2.8. Titik-titik Lokasi Bencana Aliran Sedimen
No Lokasi
1. Jalan menuju air terjun Tirtosari
2. Jalan tepi Telaga Sarangan
3. Utara Gunung Blego, Desa Sombo, Kecamatan Poncol
4. Gunung Blego, Desa Sombo, Kecamatan Poncol
Sumber : RTRW Kabupaten Magetan, 2011

B. Titik-titik Lokasi Bencana Tanah Longsor


Sebagian besar wilayah Kabupaten Magetan adalah wilayah yang rawan tanah
longsor. Hal tersebut disebabkan karena kondisi topografi sebagian besar wilayah
Kabupaten Magetan adalah pegunungan dengan kontur yang cukup rapat sehingga wajar
apabila bencana tanah longsor lebih intens terjadi di kabupaten tersebut. Berdasarkan hasil
analisis parameter bencana tanah longsor, kawasan sebelah barat Kabupaten Magetan
mempunyai potensi longsor paling besar dibandingkan wilayah timur. Semakin ke barat,
potensi longsornya semakin kecil. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan ditemukan 13
titik lokasi tanah longsor di Kabupaten Magetan yang terbagi menjadi 3 jenis gerakan tanah,
yaitu rock fall, sliding (translational/ rational), dan debris flow.

Tabel 2.9. Titik-titik Lokasi Bencana Tanah Longsor


No Lokasi Jenis Gerakan Tanah
1. Jalan menuju Sarangan Rock fall
2. Jalan menuju Air Terjun Tirtosari, Desa Ngluweng, Kecamatan Plaosan Sliding (translational/rational)
3. Jalan menuju Air Terjun Tirtosari, Desa Ngluweng, Kecamatan Plaosan Debris flow
4. Jalan menuju Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncol Rotational sliding
5. Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncol Rock fall
6. Jalan menuju Desa Genilangit, Kecamatan Poncol Rotational sliding
7. Desa Trosono, Kecamatan Parang Rotational sliding
8. Lereng tegak di kawasan Gunung Blego Rock fall
9. Tepi jalan Telaga Wahyu Rotational sliding
10. Tepi jalan Cemorosewu Rock fall
11. Tepi jalan Tawangmangu-Sarangan Rock fall
12. Tikungan jalan Sarangan Rotational sliding
13. RPH Campurejo, Desa Jabung Rotational sliding, rock fall
Sumber : RTRW Kabupaten Magetan, 2011

C. Titik-titik Lokasi Bencana Banjir


Banjir merupakan peristiwa alam yang terjadi karena kanal alami (sungai) tidak
mampu menampung aliran volume air. Kecamatan di Kabupaten Magetan yang sering
mengalami bencana banjir adalah Kecamatan Kartoharjo, Kecamatan Barat, Kecamatan
Takeran, dan Kecamatan Bendo. Pada tabel berikut dapat dilihat sungai-sungai hasil
pengamatan lapangan di Kabupaten Magetan yang menyebabkan terjadinya banjir di
sebagian wilayah di kabupaten.

II - 13
Tabel 2.10. Titik-Titik Lokasi Bencana Banjir
No Lokasi
1. Kali Kanal, Desa Pencol, Kecamatan Kartoharjo
2. Kali Watu, Desa Jeruk, Kecamatan Kartoharjo
3. Kali Madiun, Desa Kerang, Kecamatan Takeran
4. Kali Ngelang, Desa Ngelang, Kecamatan Karangmojo
Sumber : RTRW Kabupaten Magetan, 2011

Sebagian besar bencana alam banjir terjadi di kecamatan-kecamatan yang terletak


di daerah hilir. Bencana alam tersebut disebabkan karena kondisi penggunaan lahan di
daerah hulu yang sudah rusak ditambah lagi kondisi topografi dengan kemiringan
permukaan lahan yang terjal membuat air hujan tidak bertahan sehingga menimbulkan
fluktuasi debit aliran yang tidak menguntungkan. Di dalam musim penghujan aliran sungai
berlimpah namun hanya berlangsung dalam waktu yang relatif pendek, sehingga banjir air
terjadi di daerah hilir. Pada musim kemarau aliran sungai-sungai sangat kecil bahkan kering.
Sebagian besar, sungai-sungai penyebab banjir di Kabupaten Magetan sudah ditanggul.Hal
tersebut menyebabkan banjir sudah jarang terjadi. Hanya ada sebagian kecil sungai di
kabupaten tersebut yang belum ditanggul sehingga masih menyebabkan banjir seperti Kali
Bringin di Desa Pencol.

D. Titik-titik Lokasi Bencana Kekeringan Lahan


Kekeringan lahan merupakan salah satu bencana alam yang disebabkan oleh
daerah tersebut kekurangan suplai air permukaan baik dalam bentuk sungai maupun
saluran irigasi. Kekeringan lahan di daerah tersebut dapat ditanggulangi dengan adanya
suplai air dari daerah lain. Suplai air dari daerah lain dapat dilakukan dengan melakukan
pemboran air tanah atau pengambilan air bawah tanah. Ada beberapa faktor penyebab
kekeringan lahan. Faktor-faktor tersebut adalah keterbatasan aliran permukaan (sungai dan
irigasi), keterbatasan mata air, dan curah hujan kecil.
Berdasarkan hasil studi Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Magetan,
sebagian besar Kabupaten Magetan termasuk dalam klas kekeringan lahan rendah dan
tinggi. Hanya sebagian kecil saja dari wilayah Kabupaten Magetan yang termasuk dalam
klas kekeringan lahan. Luasnya wilayah Kabupaten Magetan yang masuk dalam kriteria
kelas kekeringan lahan tinggi disebabkan karena kerusakan di daerah catchment area yang
cukup parah. Penggundulan hutan banyak terjadi di daerah-daerah atas seperti di Gunung
Lawu atau gunung-gunung lainnya seperti Gunung Blego, Gunung Bancak. Berdasarkan
hasil analisis, kecamatan di Kabupaten Magetan yang termasuk dalam klas kekeringan
lahan rendah adalah Kecamatan Barat, Kecamatan Bendo, Kecamatan Karas, Kecamatan

II - 14
Karangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kecamatan Lembeyan, Kecamatan Maospati,
Kecamatan Panekan, Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Nguntoronadi, Kecamatan Poncol,
Kecamatan Plaosan, dan Kecamatan Kawedanan.

Tabel 2.11. Desa-Desa di Kabupaten Magetan yang Masuk Klas Kekeringan Lahan Rendah
No Kecamatan Nama Desa Jumlah Desa
Jonggrang, Rejomulyo, Blaran, Bangunsari, Mangge,
1 Barat Ngumpul, Manjung, Panggung, Klagen, Tebon, Purowdadi, 14
Karangsono, Bogorejo, Banjarejo
Carikan, Pingkuk, Kinandang, Bulak, Tegalarum, Lemahbang,
2 Bendo 10
Keledokan, Soco, Dukuh, Kleco
Baluk, Kauman, Maron, Patihan, Keras Kulon, Gebyog,
3 Karangrejo Kauman, Grabahan, Prampelan, Karangrejo, Pelem, 15
Sambirembe, Manisrejo, Gondang, Mantren
Sumursongo, Sobontoro, Temboro, Geplak, Jungke,
4 Karas 6
Temenggungan
Bayem Taman, Bayem Wetan, Karangmoj, Jeruk, Gunungan,
5 Kartoharjo Jajar, Mrahu, Ngelang, Kartoharjo, Klurahan, Pencol, 12
Sukowidi
Sampung, Giripurno, Kawedanan, Tulun, Rejosari,
6 Kawedanan Karangrejo, Pojok, Ngunut, Ngadirejo, Sugihrejo, Bogem, 12
Selorejo
7 Lembeyan Tunggur, Dukuh, Kediren, Lembeyan Wetan, Lembeyan Kulon 5
Sumberejo, Suratmajan, Ronowijayan, Pandeyan,
Klagengambiran, Sempol, Kraton, Ngujung, Suratmajan,
8 Maospati 16
Malan, Mranggen, Tanjungsepreh, Gulun, Sugihwaras,
Maospati, Pesu
Kenongomulyo, Semen, Gorang-Gareng, Driyorejo, Simbatan,
9 Nguntoronadi 9
Sukowidi, Purworejo, Nguntoronadi, Petungrejo
10 Panekan Sukowidi, Ngiliran, Jabung 3
11 Parang Mategal 1
Sarangan, Ngancar, Getasanyar, dadi, Plumpung, Sidomulyo,
12 Plaosan 10
Rendugede, Bogoarum, Bulugunung, Pacalan
13 Poncol Genilangit, Gonggang 2
14 Sukomoro Kembangan, Tinap, Bulu, Tamanan 4
Waduk, Kiringan, Jomblang, Takeran, Sawojajar, Kuwonharjo,
15 Takeran 12
Kepuhrejo, Kerik, Kerang, Madigondo, Tawangrejo, Duyung
Sumber : RTRW Kabupaten Magetan, 2011

Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Magetan yang masuk dalam klas kekeringan


lahan sedang adalah Kecamatan Bendo, Kecamatan Karas, Kecamatan Ngariboyo,
Kecamatan Lembeyan, Kecamatan Panekan, Kecamatan Parang, Kecamatan Poncol,
Kecamatan Plaosan.

Tabel 2.12. Desa-Desa di Kabupaten Magetan yang Masuk Klas Kekeringan Lahan Sedang
No Kecamatan Nama Desa Jumlah Desa
1 Bendo Belotan, Tanjung, Bulugledek 3
2 Karas Karas 1
3 Lembeyan Krowe, Nguri, Kedungpanji 3
4 Ngariboyo Ngariboyo 1

II - 15
No Kecamatan Nama Desa Jumlah Desa

Rejomulyo, Banjarejo, Tapak, Sambersawit,


5 Panekan Sumberdodol, Manjung, Tanjungsari, 10
Milangsri, Bedagung, Turi

6 Parang Sundul, Krajan 2


Plaosan, Puntukdoro, Sidorejo, Durenan,
7 Plaosan Sendangagung, Buuharjo, Nitikan, 9
Sidomukti, Sumberagung

Cileng, Janggan, Poncol, Plangkrongan,


8 Poncol 6
Alastuwo, Sombo
Sumber : RTRW Kabupaten Magetan, 2011

Kecamatan di Kabupaten Magetan yang termasuk dalam klas kerawanan kekeringan


lahan tinggi adalah kecamatan-kecamatan yang terletak di wilayah timur dan selatan
Kabupaten Magetan yang merupakan dominan merupakan dataran rendah. Kecamatan-
kecamatan tersebut adalah Kecamatan Bendo, Kecamatan Karas, Kecamatan Kawedanan,
Kecamatan Lembeyan, Kecamatan Magetan, Kecamatan Ngariboyo, Kecamatan Panekan,
Kecamatan Parang, Kecamatan Sukomoro.

Tabel 2.13. Desa-Desa di Kabupaten Magetan yang Masuk Klas Kekeringan Lahan Tinggi
No Kecamatan Nama Desa Jumlah Desa
1. Bendo Bendo, Duwet, Sentren 3
2. Karas Botok, Kuwon, Taji, Ginuk 5
Mangunrejo, Balerejo, Tladan,
3. Kawedanan Ngentep, Genengan, Garon, 8
Mojorejo, Jambangan
4. Lembeyan Tapen, Pupus 2
Kalang, Campusari,
Sambirobyong, Tawanganom,
5. Magetan Selosari, Candirejo, Kepolorejo, 10
Ringinagung, Sukowinanggun,
Kebonagung
Banjarejo, Sumberdukun,
Selopanggung, Pendem,
6. Ngariboyo 9
Banyudono, Banjarpanjang,
Selotinatah, Baleasri, Bangsri
Widorokandang, Sidokerto,
7. Panekan Terung, Panekan, Cepoko, 7
Wates, Sidowayah,
Jokerto, Ngaglik, Parang, Ngunut,
Pragak, Parang, Trosono,
8. Parang 11
Sayutan, Nglopang, Bungkuk,
Alastuwo
9. Sukomoro Bibis 1
Sumber : RTRW Kabupaten Magetan, 2011

II - 16
II - 17
2.4. Kependudukan
A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk keseluruhan di Kabupaten Magetan Tahun 2011 yaitu sebanyak
694.038 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari penduduk laki-laki sejumlah 335.956 jiwa atau
sekitar 48 % dari jumlah penduduk keseluruhan, sedangkan jumlah penduduk perempuan,
mencapai 358.082 jiwa atau sekitar 52 % dari jumlah penduduk keseluruhan.
Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Panekan yaitu mencapai 56.086
jiwa. Wilayah yang memiliki jumlah penduduk terendah ialah Kecamatan Nguntoronadi
dengan jumlah penduduk sekitar 23.898 jiwa.

Tabel 2.14. Jumlah Penduduk Kabupaten Magetan Tahun 2011

Jumlah
Laki-laki Perempuan Sex
No Kecamatan Penduduk
(jiwa) (jiwa) Ratio
(jiwa)
1 Poncol 14,962 15,317 30,279 97.68
2 Parang 22,346 23,619 45,965 94.61
3 Lembeyan 19,778 21,473 41,251 92.11
4 Takeran 19,095 20,135 39,230 94.83
5 Nguntoronadi 11,640 12,258 23,898 94.96
6 Kawedanan 22,347 23,863 46,210 93.65
7 Magetan 22,730 24,952 47,682 91.09
8 Ngariboyo 19,790 20,573 40,363 96.19
9 Plaosan 26,474 27,147 53,621 97.52
10 Sidorejo 14,025 14,472 28,497 96.91
11 Panekan 27,288 28,798 56,086 94.76
12 Sukomoro 16,498 18,144 34,642 90.93
13 Bendo 19,501 21,473 40,974 90.82
14 Maospati 22,098 24,635 46,733 89.70
15 Karangrejo 12,887 13,492 26,379 95.52
16 Karas 15,939 16,730 32,669 95.27
17 Barat 15,792 17,391 33,183 90.81
18 Kartoharjo 12,766 13,610 26,376 93.80
Jumlah 335,956 358,082 694,038 93.82
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

II - 18
Gambar 2.4. Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan

Gambar 2.5. Grafik Jumlah Penduduk

Jika ditinjau berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, Kecamatan Magetan


merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi, yaitu mecapai 2.227
jiwa/Km2. Sedangkan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk terendah ialah
Kecamatan Poncol, yaitu sekitar 590 jiwa/Km2 .

Tabel 2.15. Kepadatan Penduduk Kabupaten Magetan Tahun 2011


Jumlah Kepadatan
2
No Kecamatan Luas (Km ) Penduduk Penduduk
(jiwa) (jiwa/Km2)
1 Poncol 51.31 30,279 590
2 Parang 71.64 45,965 642
3 Lembeyan 54.85 41,251 752
4 Takeran 25.47 39,230 1540
5 Nguntoronadi 16.71 23,898 1430
6 Kawedanan 39.45 46,210 1171
7 Magetan 21.41 47,682 2227
8 Ngariboyo 39.13 40,363 1032
9 Plaosan 66.09 53,621 811
10 Sidorejo 39.16 28,497 728

II - 19
Jumlah Kepadatan
2
No Kecamatan Luas (Km ) Penduduk Penduduk
(jiwa) (jiwa/Km2)
11 Panekan 64.23 56,086 873
12 Sukomoro 33.06 34,642 1048
13 Bendo 42.9 40,974 955
14 Maospati 25.26 46,733 1850
15 Karangrejo 15.15 26,379 1741
16 Karas 35.29 32,669 926
17 Barat 22.71 33,183 1461
18 Kartoharjo 25.03 26,376 1054
Jumlah 688.85 694,038 1008
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

Gambar 2.6. Grafik Kepadatan Penduduk

II - 20
II - 21
B. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Mayoritas penduduk Kabupaten Magetan bermata pencaharian dalam sektor
pertanian. Hal tersebut sesuai dengan keberadaan lahan pertanian yang masih luas,
sehingga sebagian besar penduduk memilih bidang pertanian sebagai mata pencaharian,
khususnya pada wilayah perdesaan. Selain itu, cukup banyak penduduk yang bekerja pada
sektor perdagangan, hotel, dan rumah makan.

Tabel 2.16.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Prosentase
No Sektor Lapangan Kerja Jumlah (jiwa)
(%)
1 Pertanian 286,489 63.30
2 Pertambangan dan Penggalian 63 0.01
3 Industri Pengolahan 37,212 8.22
4 Listrik, gas, air minum 591 0.13
5 konstruksi 13,075 2.89
6 Perdagangan, Hotel, dan Rumah Makan 62,556 13.82
7 Angkutan dan Komunikasi 6,720 1.48
8 Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan 1,784 0.39
9 Jasa sosial kemasyarakatan 42,848 9.47
10 Lain-lain 1,261 0.28
Jumlah 452,599 100.00
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

Gambar 2.7. Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

C. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama


Penduduk Kabupaten Magetan terdiri dari berbagai pemeluk agama, meliputi Islam,
Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan pemeluk agama lain.

II - 22
Tabel 2.17. Jumlah Penduduk menurut Agama 2011
Kristen Kristen Lain-
No Kecamatan Islam Hindhu Budha Jumlah
Protestan Katolik lain

1 Poncol 29.576 111 19 - 372 - 30.078


2 Parang 48.089 294 - - 41 - 48.424
3 Lembeyan 41.385 25 - - 39 - 41.449
4 Takeran 39.970 138 55 - - - 40.163
5 Nguntoronadi 20.512 36 6 - - - 20.554
6 Kawedanan 46.192 55 559 20 5 - 46.831
7 Magetan 49.847 876 3.925 114 58 - 54.820
8 Ngariboyo 39.907 33 - - - - 39.940
9 Plaosan 53.590 52.384 489 590 43 84 107.180
10 Sidorejo - - - - - - -
11 Panekan 65.862 89 66 - 16 - 66.033
12 Sukomoro 34.503 165 - - - 34.668
13 Bendo 53.337 120 7 - - 53.464
14 Maospati 43.300 208 236 35 71 - 43.850
15 Karangrejo 23.182 338 115 - - - 23.635
16 Karas 37.018 13 2 - - - 37.033
17 Barat 33.013 123 32 - 6 - 33.174
18 Kartoharjo 26.870 5 61 - - - 26.936
Jumlah 686.153 55.013 5.572 759 651 84 784.232
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

2.5. Perekonomian
A. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten
Magetan berturut-turut tahun 2009-2010 adalah Rp.7,383 triliun dan Rp.8.278 triliun. PDRB
tahun 2011 mengalami peningkatan dari tahun 2010, yaitu sekitar 12,13 persen.
Sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa
merupakan sektor-sektor yang memberikan kontribusi cukup besar bagi PDRB Kabupaten
Magetan, yaitu sebesar 76,51 persen pada tahun 2011. Sektor pertanian memberikan nilai
tambah bruto sebesar Rp. 2,471 tnliun atau 29,85 persen, sektor perdagangan, hotel dan
restoran dengan nilai bruto sebesar Rp. 2,248 trilun atau sebesar 27,15 persen, dan sektor
jasa-jasa dengan nilai tambah bruto Rp. 1,615 trliun atau sekitar 19,51 persen. Sektor
dengan kontribusi paling kecil yaitu sektor pertambangan dan penggaiian sebesar 0,51
persen serta sektor listrik, gas dan air sebesar 0,97 persen.

II - 23
Tabel 2.18. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Magetan
Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011
No
1 2 3 4
1 Pertanian 2.027.577,80 2.234.119,58 2470.674,99
a. Tanaman Bahan Panganan 1.420.215,81 1.569.448,04 1.708.340,00
b. Tanaman Perkebunan 221.079,43 234.322,10 267.084,35
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 341.344,71 375.877,98 431.101,56
d. Kehutanan 41.589,28 50.817,71 60.045,84
e. Perikanan 3.348,37 3.655,75 4.103,23
2 Pertambangan dan Penggalian 36.899,83 39.254,03 42.050,23
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00
b. Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00
c. Penggalian 36.899,83 39.254,03 42.050,23
3 Industri Pengolahan 564.820,44 638.027,70 709.081,54
a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00
- Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00
- Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas 564.820,44 636.027,70 709.081,54
- Makanan, Minuman dan Tembakau 364.444,84 410.960,27 460.707,02
- Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki 65.017,62 73.772,07 82.849,72
- Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 55.885,40 62.375,46 68.004,25
- Kertas dan Barang Cetakan 3.709,37 4.088,91 4.489,72
- Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 1.402,55 1.490,25 1.580,01
- Semen dan Barang Galian Bukan Logam 72.280,31 81.092,20 88.966,98
- Logam Dasar Besi dan Baja 0,00 0,00 0,00
- Alat Angkutan Mesin dan Peralatannya 1.513,92 1.641,05 1.800,42
- Barang Lainnya 566,43 607,47 663,42
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 63.770,62 72.879,69 80.634,06
a. Listrik 50.367,72 54.116,20 60.337,50
b. Gas 0,00 0,00 0,00
c. Air Bersih 13.402,91 18.763,49 20.296,55
5 Bangunan 424.413,64 498.663,91 569.440,10
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 1.683.446,89 1.956.193,05 2.247.737,17
a. Perdagangan Besar dan Eceran 1.369.244,76 1.593.935,67 1.836.734,20
b. Hotel 53.232,99 58.882.52 63.368,10
c. Restoran 260.969,14 304.094,86 347.635,57
7 Pengangkutan dan Komunikasi 152.664,84 167.713,34 188.045,93
a. Pengangkutan 113.547,86 120.536,02 132,628,68
- Angkutan Rel 966,18 1.186,70 1.418,47
- Angkutan Jalan Raya 106.312,12 112.250,94 123,040,14
- Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00
- Angkutan Sungai, Danau &
0,00 0,00 0,00
Penyeberangan
- Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00
- Jasa Penunjang Angkutan 6.269,57 7.098,37 8.170,07
b. Komunikasi 39.116,98 47.177,32 55.417,25

II - 24
Sektor/Sub Sektor 2009 2010 2011
No
1 2 3 4
- Pos dan Telekomunikasi 35.415,59 42.750,31 50.172,40
- Jasa Penunjang Komunikasi 3,701,38 4.427,01 5.244,66
Keuangan, Persewaan dan Jasa
8 283,193,83 316,642,49 355,093,67
Perusahaan
a. Bank 101,536,38 113,860,94 127,621,72
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 40.806,06 46,899,46 66,779,06
c. Jasa Penunjang Keuangan 458,69 499,14 543,46
d. Sewa Bangunan 116,140,98 126,870,56 139,997,90
e. Jasa Perusahaan 25.253,70 28,412,40 31,161,76
9 Jasa-jasa 1.336.481,06 1,460,486,19 1,616,442,72
a. Pemerintah Umum 1,001,623,87 1,074,802,44 1,184,137,30
- Administrasi Pemerintah & Pertahankan 1,001,623,87 1,074,802,44 1,184,137,30
- Jasa Pemerintah Lainnya 0,00 0,00 0,00
b. Swasta 334,867,18 385,683,76 431,306,43
- Sosial Kemasyarakatan 67,902,31 66,813,06 72,683,93
- Hiburan & Rekreasi 34,682,77 42,740,07 49.173,38
- Perorangan & Rumah tangga 242,292,11 277,130,63 309,446,12
PDRB DENGAN MIGAS 6.573.268,75 7.382.599,98 8.278.181,32
PDRB TANPA MIGAS 6.573.268,75 7.382.599,98 8.278.181,32
Sumber: Produk Domestik Regional Bruto (PDRD )Kabupaten Magetan, 2012

Gambar 2.8. Grafik Distribusi PDRB ADHB

B. Pertumbuhan Ekonomi
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2011
mencapai Rp.3,473 triliun, sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp.3,271 triliun. Kondisi
tersebut mengindikasikan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan, yaitu
sekitar 6,16 persen.
Pada tahun 2011, semua sektor mengalami pertumbuhan dengan nilai yang
bervariasi pada masing-masing sektor. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor
perdagangan, hotel dan restoran, yaitu mencapai 9,50 persen. Selain itu, sektor yang

II - 25
mengalami pertumbuhan cukup tinggi ialah sektor pengangkutan dan komunikasi, sebesar
8,78 persen serta sektor keuangan, persewaan, jasa usaha sebesar 7,61%. Sedangkan
sektor yang mengalami pertumbuhan dengan nilai terendah ialah sektor pertambangan dan
penggalian dengan nilai pertumbuhan sekitar 2,53 persen.

Tabel 2.19. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan, Laju Pertumbuhan dan Sumber
Pertumbuhan Tahun 2010 - 2011
Atas Dasar Harga Konstan Sumber
Laju
2000 (juta rupiah) Pertumbuhan
No Sektor Pertumbuhan
2011
2010 2011 (%)
(%)
1 Pertanian 1.101 890,33 1,146.140,98 4,02 1,35
2 Pertambangan dan
17.062,18 17.493,85 2,53 0,01
Penggalian
3 Industri Pengolahan 282.113,24 300.096,35 6,37 0,55
4 Listrik, Gas, dan Air
28.928,36 31.063, 15 7,38 0,07
Bersih
5 Konstruksi 187.661,72 200.572,85 6,88 0,39
6 Perdagangan, Hotel, &
866.386,89 948.731,43 9,50 2,52
Restoran
7 Pengangkutan dan
68.860,44 74.907,91 8,78 0,19
Komunikasi
8 Keuangan,
Persewaaan, Jasa 147.850,53 159.098,14 7,61 0,34
Usaha
9 Jasa-jasa 570.505,15 594.670,16 4,24 0,74
PDRB 3.271.278,74 3.472.774,82 6,16 6,16
Sumber: Produk Domestik Regional Bruto (PDRD )Kabupaten Magetan, 2012

Gambar 2.9. Grafik Laju pertumbuhan masing-masnig sektor PDRB ADHK

Secara umum, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magetan dari tahun 2007 hingga
2011 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 mengalami sedikit
penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu menjadi 5,17 persen. Namun dari tahun 2009
hingga 2011 terus mengalami peningkatan yang cukup pesat, hingga mencapai 6,16 persen
pada tahun 2011.

II - 26
Gambar 2.10.Pertumbuhan Ekonomi tahun 2007 - 2011

2.6. Fasilitas
A. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Magetan terdiri atas Taman Kanak-kanak/
Madrasah Diniyah, Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menegah Atas dan Kejuruan/ Madrasah Aliyah.
Sebagian besar fasilitas pendidikan tersebut telah tersebar di seluruh wilayah kecamatan,
sehingga kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas pendidikan dapat terpenuhi.

Tabel 2.20. Fasilitas Pendidikan Menurut Kecamatan 2011


SMA/
No Kecamatan TK MD SD MI SMP MTS MA
SMK

1 Poncol 19 20 24 4 3 4 2 2
2 Parang 24 21 38 7 4 3 2 -
3 Lembeyan 22 23 32 9 3 3 1 1
4 Takeran 15 14 25 7 2 3 3 1
5 Nguntoronadi 9 6 16 2 1 - - -
6 Kawedanan 26 7 29 1 4 1 6 -
7 Magetan 31 2 33 1 6 1 11 2
8 Ngariboyo 22 34 26 4 2 1 3 1
9 Plaosan 33 10 40 3 5 4 1 2
10 Sidorejo 17 14 20 2 2 1 1 -
11 Panekan 33 27 37 8 4 1 1 1
12 Sukomoro 19 7 26 1 2 1 1 -
13 Bendo 25 12 31 5 2 3 1 1
14 Maospati 23 20 34 1 6 - 6 -
15 Karangrejo 16 8 21 2 3 1 - 1
16 Karas 19 46 27 8 3 3 2 2
17 Barat 17 29 22 2 2 2 1 -
18 Kartoharjo 13 25 20 4 1 1 1 1

II - 27
SMA/
No Kecamatan TK MD SD MI SMP MTS MA
SMK

Jumlah 283 325 501 59 55 33 43 15


Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

B. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Kabupaten Magetan meliputi, klinik, rumah sakit, pusksesmas,
puskesmas pembantu, balai pengobatan dan BKIA. Fasilitas kilinik dan rumah sakit terdapat
pada wilayah perkotaan, seperti di Kecamatan Magetan, Maospati, dan Barat. Sedangkan
fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan ialah puskesmas dan
puskesmas pembantu.

Tabel 2.21. Banyaknya fasilitas Kesehatan menurut Jenis dan Kecamatan


Klinik Rumah Puskesmas Balai
No Kecamatan Puskesmas BKIA
TNI Sakit Pembantu Pengobatan

1 Poncol - - 1 2 372 -
2 Parang - - 1 4 41 -
3 Lembeyan - - 1 3 39 -
4 Takeran - - 1 3 - -
5 Nguntoronadi - - 1 3 - -
6 Kawedanan - - 2 3 5 1
7 Magetan 1 2 1 2 2 2
8 Ngariboyo - - 1 3 - -
9 Plaosan - - 2 4 43 1
10 Sidorejo - - 1 3 - -
11 Panekan - - 1 5 1 -
12 Sukomoro - - 1 3 2 -
13 Bendo - - 1 5 -
14 Maospati - 1 2 4 3 2
15 Karangrejo - - 1 2 - -
16 Karas - - 1 4 3 -
17 Barat - 1 2 2 - -
18 Kartoharjo - - 1 4 - -
Jumlah 1 4 22 59 11 84
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

C. Fasilitas Peribadatan
Fasilitas peribadatan yang terdapat di Kebupaten Magetan terdiri dari: masjid,
langgar, musholla, gereja, wihara, dan pura. Keberadaan fasilitas tersebut telah memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk melakukan kegiatan keagamaan/ peribadatan sesuai dengan
kepercayaan yang dianut.

II - 28
Tabel 2.22. Banyaknya Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan
Langgar/ Pura/
No Kecamatan Masjid Musholla Gereja Wihara
Surau Kuil

1 Poncol 58 175 22 1 1 -
2 Parang 76 165 9 3 - -
3 Lembeyan 71 211 11 3 - -
4 Takeran 53 21 174 - - -
5 Nguntoronadi 28 96 4 - - -
6 Kawedanan 53 146 10 7 - -
7 Magetan 90 107 30 12 - -
8 Ngariboyo 68 195 8 1 - -
9 Plaosan 101 200 13 - - -
10 Sidorejo - - - - - -
11 Panekan 91 352 17 1 - -
12 Sukomoro 43 240 2 - - -
13 Bendo 49 260 3 5 - -
14 Maospati 44 161 11 - 1 1
15 Karangrejo 28 71 6 7 - -
16 Karas 41 245 5 - - -
17 Barat 39 71 27 2 - -
18 Kartoharjo 34 99 2 2 - -
Jumlah 967 2.815 354 45 2 2
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

2.7. Prasarana Wilayah


A. Air Bersih
Sumber Air PDAM
Di wilayah perkotaan Kabupaten Magetan, sebagian besar kegiatan penduduk
memanfaatkan air bersih yang berasal dari PDAM. Kegiatan di kawasan pemukiman,
perdagangan jasa, pemerintahan, dan pelayanan-pelayan sosial telah terlayani air bersih
PDAM.
Pelanggan air bersih PDAM didominasi oleh rumah tangga yang tersebar hampir di
seluruh wilayah Kabupaten Magetan. Namun, sebagian besar pelanggan rumah tangga
berada di wilyah perkotaan Kabupaten Magetan, sedangkan pada wilayah perdesaan hanya
sebagian rumah tangga yang memanfaatkan sumber air bersih PDAM. Selain itu, air bersih
PDAM telah dialirkan ke beberapa kelompok pelanggan lain, seperti: hotel, sosial, umum,
pemerintahan, industri/ toko, dan industri lainnya.

Tabel 2.23. Pelanggan air minum menurut kategori air yang disalurkan dan nilai
Air minum Nilai
No Kategori Pelanggan Pelanggan 3
(m ) (000,-)
1 Rumah tempat tinggal 46.259 8.560.840 21.556.250,70

II - 29
Air minum Nilai
No Kategori Pelanggan Pelanggan 3
(m ) (000,-)
2 Hotel/obyek wisata 68 32.964 134.929,00
3 Badan sosial dan rumah
1.135 526.644 906.886,86
sakit
4 Umum 235 97.778 127.402,80
5 Perusahaan, toko,
3.382 998.268 2.982.129,60
industri, dll
6 Instansi pemerintah 313 215.749 655.451,00
7 Industri lainnya 6 2.436 6.393,00
8 Susut/ hilang dalam
51.398 10.434.679 26.369.442,90
penyaluran
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

Sedangkan masyarakat di wilayah perdersaan, sebagian besar masyarakat


memperoleh air bersih dari sumur pribadi, sumur umum, maupun dari sumber-sumber air
alami.

Sumber Mata Air


Di Kabupaten Magetan terdapat sumber mata air yang juga dimanfaatkan sebagai
sarana pemenuhan air bersih sejumlah + 148 sumber mata air. Lokasi sumber mata air
tersebut tersebar di Kecamatan Plaosan, Magetan, Takeran, dan Panekan. Namun dari
jumlah tersebut telah terdapat sebagian yang mengalami penurunan dalam hal jumlah debit
air bersih yang dihasilkan.

Tabel 2.24. Sumber Mata Air beserta Debit Air di Kabupaten Magetan
No. Kecamatan Desa Nama Sumber Air Daerah Irigasi Debit (Lt/Detik)
1 Plaosan Srangan Sanggar Gandong 2
Srangan Gimbal Gandong 24
Srangan Waturgingi Gandong 2
Srangan Jarakan Gandong 28
Srangan Pranten Gandong 5
Srangan Beok Gandong 1
Srangan Waringin Gandong 1
Srangan Mendi Gandong 15
Srangan Belotan Gandong 2
Srangan Tamtu Gandong 8
Srangan Ngunut Gandong 77
Ngancar Alam malang Gandong 16
Ngancar Ngadiloyo Gandong 17
Ngancar Pegat atas Gandong 12
Ngancar Pladakan Gandong 1
Ngancar Groyokan Gandong 16
Ngancar Banyu mas Gandong 2

II - 30
No. Kecamatan Desa Nama Sumber Air Daerah Irigasi Debit (Lt/Detik)
Ngancar Dudo Gandong 1
Sarangan Ngurung - ngurungan Gandong 2.5
Sarangan Sedang drajad Gandong 5
Sarangan Kacangan I Gandong 54
Sarangan Kacangan II Gandong 1
Dadi Laos Gandong 1
Dadi Menco Gandong 7
Dadi Baja Gandong 2
Dadi Kuren Gandong 7
Bulungunung Butuk Gandong 4
Plaosan Kandenan Gandong 1
Plaosan Duwet Gandong 7
Plaosan Tirtomojo Gandong 2
Plaosan Selo Gandong 2
Plaosan Sale Gandong 15
Plaosan Nglaran Gandong 8
Plaosan Banjaran Gandong 8
Plaosan Muning Gandong 7
Plaosan Sendang Gandong 8
Plaosan Pucang Gandong 7
Plaosan Kemaduan Gandong 5
Plaosan Ngampit Gandong 6
Plaosan Turus Gandong 1
Plaosan Pingpus Gandong 5
Plaosan Garun Gandong 1
Plaosan Nlubuk Gandong 10
Plaosan Ngijo Gandong 2
Plaosan Gangging Gandong 284
Plaosan Belok Gandong 26
Plaosan Jumok Gandong 21
Plaosan Gandi Gandong 5
Plaosan Banjaran Gandong 25
Plaosan Tengklik Gandong 2
Plaosan Bale kambang Gandong 5
Plaosan Beji Gandong 2
Plaosan Gandong Gandong 2
Plaosan Gati Gandong 2.5
Plaosan Mondal Gandong 270
Plaosan Gemblong Gandong 24
Plaosan Rancu Gede Gandong 1
2 Magetan Ngariboyo Segalatik Gandong 3
3 Takeran Kerik Kerik Gandong kerik 15
4 Panekan Panekan Panekan Tinil atas 25
Panekan Gundikan Tinil atas 3
Panekan Pakis Tinil atas 12
Ngiliran Pule Tinil atas 5

II - 31
No. Kecamatan Desa Nama Sumber Air Daerah Irigasi Debit (Lt/Detik)
Ngiliran Towo Tinil atas 5
Bendagung Malang Tinil atas 231
Sukowesi Dempel Tinil atas 12
Sukowesi Ngaran Tinil atas 21
Sukowesi Pengante Tinil atas 244
Manjung Beji Tinil atas 12
Manjung Sembutung Tinil atas 21
Tanjungsari Jetak Tinil atas 6
Sb. Dodol Bulu Tinil atas 7
Sb. Dodol Blanten Tinil atas 25
Sb. Dodol Ngamplak Tinil atas 5
Sb. Dodol Sendang Tinil atas 3
Sb. Dodol Dodol Tinil atas 147
Sb. Dodol Salam Tinil atas 21
Sb. Dodol Semaduh Tinil atas 3
Sb. Dodol Pletok Tinil atas 59
Sb. Dodol Dampit Tinil atas 49
Sb. Dodol Gelang Tinil atas 68
Sumber: Studi Tata Guna Air dan Neraca Air Kabupaten Magetan

Tabel 2.25. Sumber Mata Air Cabang Seksi Pengairan Gorang Gareng

Nama Debit
No. Kecamatan Desa Daerah Irigasi
Sumber Air (Lt/Detik)

Banjar panjang Rini Ngunut 50


1 Kawedanan
Banjar panjang Gedangan Ngunut 20
Banjar panjang Kleco Ngunut 10
Drijorejo Clelek Bringin 30
Selorejo Rini Bringin 7
Selorejo Wadan Bringin 3
Simbatan Jumok Sb. Gor-gareng 50
2 Takeran
Purworejo Tupang Sb. Gor-gareng 60
Kiringan Ngrowo Sb. Gor-gareng 100
Takeran Grantil Sb. Gor-gareng 20
Kuwonharjo Kiringan Sb. Gor-gareng 50
Sumber: Studi Tata Guna Air dan Neraca Air Kabupaten Magetan

Tabel 2.26. Sumber Mata Air Cabang Seksi Pengairan Taji

Nama Debit
No. Kecamatan Desa Daerah Irigasi
Sumber Air (Lt/Detik)

1 Panekan Ngiliran Koon Jabung 4


Ngiliran Jambon Jabung 46
Jabung Kajar Jabung 55
Jabung Jabung Jabung 49

II - 32
Turi Sekti Jabung 40
Rejomulyo Sumangli Jabung 5
Jabung Kuluhan Jabung 56
Banjarejo Duren Kuluhan atas 24
Turi Sepu senu Kuluhan atas 7
2 Karangrejo Karas Towo Jungke 122
Sumber: Studi Tata Guna Air dan Neraca Air Kabupaten Magetan

Tabel 2.27. Sumber Mata Air Cabang Seksi Pengairan Magetan


Daerah Debit
No. Kecamatan Desa Nama Sumber Air
Irigasi (Lt/Detik)

1 Panekan Sb. Sawit Growang Sb. Sawit 68


Sb. Sawit Slagreng Sb. Sawit 191
Selo tinatah Ngebes Selo tinatah 2
Karangan Jati Karangan 2
Karangan Plumban Karangan 2
2 Poncol
Karangan Patihan kulon Karangan 2
Karangan Sendang pokok Karangan 2
Karangan Patihan tengah Karangan 2
Karangan Patihan Wetan Karangan 2
Karangan Kaban Karangan 2
Karangan Plangkrongan Karangan 2
Karangan Sewungu Karangan 2
Karangan Semojo Karangan 2
Karangan Geringan Karangan 2
Karangan Bentak Karangan 2
Sumber: Studi Tata Guna Air dan Neraca Air Kabupaten Magetan

Tabel 2.28. Sumber Mata Air Cabang Seksi Pengairan Jiwan

Nama Sumber Daerah Debit


No. Kecamatan Desa
Air Irigasi (Lt/Detik)

Ngujung Ngujung Pancur 17


1 Maospati
Ngujung Pedo Pancur 17
Ngujung Sendangkamal Pancur 17
Ngujung Dukuh Pancur 17
Ngujung Klubuh Pancur 17
Sumber: Studi Tata Guna Air dan Neraca Air Kabupaten Magetan

Tabel 2.29. Sumber Mata Air Cabang Seksi Pengairan Lembehan


Daerah Debit
No. Kecamatan Desa Nama Sumber Air
Irigasi (Lt/Detik)
1 Poncol Soko Krendo I Gonggang 5
Soko Krendo II Gonggang 5
Soko Sawit I Gonggang 5

II - 33
Soko Sawit II Gonggang 20
Soko Sirahtoyo Gonggang 10
2 Parang Parang Widirdo Ketengatas 5
Mategal Widoro Ketengatas 0.25
Kragan Gupit I Ketengatas 12
Krowe Gupit II Ketengatas 8
Krowe Waru Ketengatas 7
3 Lembeyan Sundul Kepuh I Ketengatas 9
Sundul Kepuh II Ketengatas 19
Sundul Patihan Ketengatas 5
Sundul Dandang Pecut Ketengatas 15
Sundul Jangan / Seprigi Ketengatas 5
Sundul Sekalongan Ketengatas 20
Sundul Sandang Gede Ketengatas 20
Sundul Tolong Ketengatas 20
Sundul Brambung Ketengatas 10
Krowe Tirto Ketengatas 10
Krowe Klampok Ketengatas 15
Krowe Macan Ketengatas 15
Krowe Dungmadu Ketengatas 20
Krowe Colong Ketengatas 20
Krowe Duren Ketengatas 12
Sumber: Studi Tata Guna Air dan Neraca Air Kabupaten Magetan

Selain itu, Kabupaten Magetan juga memiliki telaga-telaga alam. Terdapat dua telaga
alam yang cukup besar, yaitu Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu. Telaga berperan
sebagai penyimpan persediaan air (water supply) yang sangat dibutuhkan di musim
kemarau. Dengan demikian kedua telaga tersebut merupakan sumber daya air yang penting
dan potensial bagi Kabupaten Magetan. Selain itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan
telah membangun 2 (dua) buah embung atau telaga kecil yag direncanakan sebagai
penyimpan (tandon) air untuk musim kemarau, yaitu Embung Bangli dan Embung
Banyudono.
Dalam perkembangannya, secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan akan dibangun embung-embung lain untuk
menambah tandon air dimusim kemarau.

Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Penyediaan Pengelolaan Air Minum


 Sistem Non Perpipaan
Sebagian besar berada di wilayah pedesaan, sistem non perpipaan yang digunakan
oleh masyarakat berupa air tanah, kran umum dan lainnya. Pemanfaatan air tanah yaitu
berupa sumur gali maupun sumur pompa yang pada umumnya dipergunakan secara

II - 34
langusung untuk kebutuhan masing-masing keluarga. Pemanfaatan air tanah untuk
keperluan air bersih dilakukan dengan jalan menyadap/memompa air tanah. Kondisi sistem
non perpipaan di wilayah pedesaan yang berasal dari sumber air baku maupun sumber
mata air ini memiliki kualitas yang baik sedangkan untuk kuantitasnya masyarakat memiliki
sumur-sumur tanah yang ketersediaan airnya cukup memadai. Biasanya masyarakat
menggunakan air baku untuk keperluan atau kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan
rumah tangga, peternakan, pertanian, perkebunan dan industri.

 Sistem Perpipaan
Pendistribusian air bersih melalui sistem perpipaan sebagian besar terdapat di
kawasan permukiman perkotaan. Pemanfaata air bersih dengan sistem perpipaan diwilayah
Kabupaten Magetan dilayani oleh perusahaan pemerintah daerah setempat yaitu dibawah
kewenangan dan tanggung jawab Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Magetan. Kualitas air yang disalurkan dari PDAM melalui sistem perpipaan memiliki kualitas
yang cukup baik untuk dikonsumsi maupun digunakan untuk kebutuhan masyarakat sehari-
hari. Penyediaan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Magetan ditunjang oleh keberadaan
PDAM sebagai badan pengelola penyediaan air bersih. Akan tetapi berdasarkan kuntitas
yang tersedia, cakupan layanan PDAM belum mampu mencakup seluruh wilayah
kabupaten.

II - 35
II - 36
B. Persampahan
Pada kawasan perkotaan sistem pengelolaan sampah dilakukan dengan pola
penanganan sistem perangkutan (kolektif) yang dikelola dan dioperasikan dibawah
pengawasan dan wewenang Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Magetan. Pola
penangan sampah telah terkelola dengan baik, dimana operasional sistem perangkutan
sampah dengan gerobak sebagai angkutan pengumpul dari permukiman-permukiman
penduduk yang kemudian dikumpulkan pada TPS (Tempat Pembuangan Sampah
Sementara) maupun transfer depo, dan kemudian diangkut oleh angkutan truck sampah
untuk dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Sampah) Akhir yang berada di Desa
Milangasri. Pola perangkutan diatur dalam waktu 1 kali pengakutan dalam sehari.
Sedangkan pada kawasan perdesaan, sistem penanganan dan pengelolaan
persampahan masih menggunakan sistem konvensional yaitu ditimbun dan dibakar.
Sampah yang dihasilkan secara langsung dikelola sendiri secara individual oleh tiap-tiap
rumah tangga. Hingga saat ini dikawasan perdesaan belum tersedia fasilitas pengelolaan
sampah seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS), gerobak/becak pengangkut
sampah maupun fasilitas lainnya.

II - 37
Rumah Tangga
(Bak/Tong)

Gerobak

TPS/Depo TPA

TPS/Depo

Pasar

Gambar 2.11.Mekanisme Sistem Pengelolaan Persampahan

Sumber: Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan – Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Magetan

Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Magetan terletak berada di Desa


Milangasr i- Kecamatan Panekan tepatnya yaitu di Desa Milangasri. Luas dari TPA
Milangasri sekitar 2 Hektar, dengan Volume/kapasitas tampung sampah mencapai 100.000
m³. Dengan rata-rata laju timbulan sampah di kabupaten Magetan yang mencapai 88,20
m³/hari, adapun rata-rata sampah yang terangkut setiap harinya yaitu sebanyak 84,07
m³/hari atau sebanyak 95,32 % setiap harinya. Dengan demikian, rata-rata tingkat
kebocoran perangkutan sampah di Kabupaten Magetan setiap harinya mencapai 4,13
m³/hari atau sama dengan 4,68% dari total sampah keseluruhan setiap harinya. Penjabaran
lebih rinci mengenai gambaran umum TPA Milangasri yang melayani persampahan di
Kabupaten Magetan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.30. Gambaran Umum TPA Milangsari Kabupaten Magetan


No. Parameter Keterangan
A TPA
1 Nama Milangsari
2 Sistem Pengelolaan Sanitary Landfill
3 Luas (Ha) 2 Ha

II - 38
No. Parameter Keterangan
4 Volume/Kapasitas (m3) ±100.000
5 Mulai Operasional 1997
6 Masa Pakai (tahun) 12
7 Lokasi Desa Milangsari - Kecamatan Panekan
B SAMPAH
1 Timbulan (m3/hari) 88,20
2 Terangkut (m3/hari) 84,07
Sumber: Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan – DPU Kabupaten Magetan tahun 2008

Tempat Pembuangan Sempentara (TPS)/Transfer Depo


Jumlah TPS yang melayanai pasar-pasar tersebut yaitu sebanyak 11 (sebelas) unit
TPS yang tersebar di di 8 Kecamatan di 11 pasar yang meliputi Pasar Sarangan, Pasar
Plaosan, Pasar Panekan, Pasar Sayur, Pasar Maospati Terminal, Pasar Maospati Timur,
Pasar Manisrejo, Pasar Barat, Pasar Rejosari, Pasar Parang dan Pasar Produk Unggulan.

Tabel 2.31. Sebaran Lokasi Tempat Pembuangan Semetara (TPS) di Pasar-pasar


Kecamatan Di Kabupaten Magetan
No. Lokasi
1 Pasar Sarangan
2 Pasar Plaosan
3 Pasar Panekan
4 Pasar Sayur
5 Pasar Maospati Terminal
6 Pasar Maospati Timur
7 Pasar Manisrejo
8 Pasar Barat
9 Pasar Rejosari
10 Pasar Parang
11 Pasar Produk Unggulan
Sumber: Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan – DPU Kabupaten Magetan tahun 2008

Selain itu, di Kecamatan Magetan terdadapat 29 TPS yang lokasinya tersebar di 9


kelurahan, sebagai berikut.

Tabel 2.32. Sebaran Lokasi TPS di Kecamatan Magetan


No. Lokasi TPS Ukuran (m) Luas (m2)
1 TD Perumnas Bukit Selosari Permai 8,00 x 8,00 64,00
2 TPS KPR Selosari Baru 5,00 x 5,00 25,00
3 TPS Jalan Irian 2,30 x 5,60 12,88
4 TPS Jalan Timor 1,00 x 1,00 1,00
5 TPS Jalan Bangka 3,00 x 3,00 9,00
6 TD Pasar Baru 7,00 x 8,00 56,00

II - 39
No. Lokasi TPS Ukuran (m) Luas (m2)
7 TPS Jalan Pandu Utara 2,50 x 2,50 6,25
8 TPS Jalan Pandu Selatan 4,00 x 9,00 36,00
9 TPS Rumah Sakit 2,50 x 2,50 6,25
10 TPS Pasar Penampungan 4,00 x 6,00 24,00
11 TPS SMP 4 4,00 x 5,00 20,00
12 TPS SMA 2 3,00 x 4,00 12,00
13 TPS AKL 1,50 x 2,00 3,00
14 TPS Sedukuh 5,00 x 5,00 25,00
15 TPS Terminal Bus 6,50 x 7,50 48,75
16 TPS SMA Panca Sakti 4,00 x 6,00 24,00
17 TPS SMA 1 4,30 x 6,10 26,23
18 TPS Jalan Diponegoro 2,50 x 3,00 7,50
19 TPS Jalan Jambu 2,50 x 2,50 6,25
20 TPS Jalan Manggis Barat 2,00 x 5,60 11,20
21 TPS Depan Kantor Kecamatan Magetan Gerobak Sampah
22 TPS Jalan Kawi 1,60 x 2,00 3,20
23 TPS Jalan Kemasan 2,00 x 4,00 8,00
24 TPS Jalan Jaksa Agung Suprapto 1,50 x 2,00 3,00
25 TPS Jalan Wilis 1,50 x 2,01 3,01
26 TPS Jalan Duwet Di atas Tanah
27 TPS SMP 1 5,00 x 7,00 35,00
28 TPS Barat Polres Lama 3,20 x 4,50 14,40
29 TD Jalan Yosonegoro 9,00 x 10,50 94,50
Total 29 Unit TPS 585,41
Sumber: Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan – DPU Kabupaten Magetan tahun 2008

Sarana Pengangkutan
Sarana pengangkutan sampah yang disediakan oleh Sub Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Magetan untuk menghimpun dan
mengangkut sampah dari seluruh wilayah pelayanan ke TPA Milangsari ialah Dump Truck
sebanyak 2 unit, Armroll Truck sebanyak 2 unit, Truck Gerobak sebanyak 1 unit, Pick Up
sebanyak 2 unit dan Container sebanyak 10 unit.
Selain kendaraan-kendaraan tersebut, untuk menghimpun timbulan sampah dari
tiap-tiap rumah penduduk maupun fasilitas lainnya, sarana perangkutan yang dipergunakan
berupa gerobak. Penyediaan sarana perangkutan dan pengumpulan sampah berupa
gerobak pada umumnya diusahakelolakan oleh warga secara swadaya dan kolektif dengan
cakupan pelayanan yaitu 1 RW atau Lingkungan sebanyak 1 unit gerobak.

II - 40
Tabel 2.33. Jumlah Sarana Perangkutan Pengelolaan Persampahan Di Kabupaten Magetan

Sarana Perangkutan Jumlah


No
Sampah (unit)
1 Dump Truck 2
2 Armroll Truck 2
3 Truck Gerobak 1
4 Pick Up 2
5 Container Sampah 10
Jumlah 17
Sumber : Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan
DPU Kabupaten Magetan ; 2008

C. Drainase
Sebagian besar saluran drainase di kawasan perkotaan merupakan saluran yang
telah diperkeras dengan beton. Dimana saluran drainase terletak di sepanjang bahu jalan
yang melintas pada jalan-jalan yang melintas diwilayah perkotaan tersebut. Berdasarkan
kondisi faktualnya, sebagian besar saluran drainase berfungsi dengan baik, walupun pada
beberapa titik lokasi saluran drainase tidak berfungsi dengan optimal dan lancar karena
beban kapasitas saluran yang sudah tidak sebanding dengan debit aliran serta akibat
tersumbat oleh material sampah pada saluran-saluran. Dengan demikian, jika pada musim-
musim curah hujan tinggi, maka keadaan tersebut sangat mengakibatkan terjadinya
genangan air atau banjir musiman akibat lambatnya air permukaan yang digelontorkan ke
saluran drainase yang ada. Kondisi demikian, terjadi pada kawasan permukiman sekitar
Pasar Sayur yang berada di Kelurahan Sukowinangun. Untuk itu perlu penanganan lebih
lanjut agar saluran drainase dapat berfungsi optimal seperti pemeliharaan secara rutin pada
saluran drainase ataupun peningkatan dan pengembangan kualitas drainase perkotaan.
Pada wilayah perdesaan, sebagian besar wilayahnya masih belum memiliki saluran
drainase yang permanen terutama pada jalan–jalan lingkungan pemukiman. Drainase pada
wilayah perdesaan ini pada umumnya menjadi satu dengan saluran irigasi. Disamping itu
saluran yang ada belum berfungsi dengan baik, misalnya lebar saluran dan kondisi
salurannya. Sedangkan drainase yang terletak di sepanjang jalan poros terutama pada
umumnya telah permanen dengan plengsengan dan telah berfungsi dengan baik, walaupun
pada beberapa lokasi masih perlu mendapat perhatian karena mengalami kerusakan.

Drainase Makro
Sistem drainase makro yang terdapat pada wilayah Kabupaten Magetan yaitu sistem
saluran drainase primer yang terdapat pada kawasan perencanaan yaitu berupa sungai
Gandong yang melintas pada kawasan perencanaan. Saluran tersebut merupakan saluran
utama dan pembuangan seluruh air permukaan baik dari kawasan pemukiman penduduk
maupun kawasan-kawasan lainnya. Sistem drainase pada pada jalan utama yang

II - 41
menghubungkan antar Kabupaten (Jalan arteri sekunder) pada umumnya sudah cukup baik
dengan sistem saluran drainase berupa saluran drainase suekunder yang memiliki daya
tampung yang cukup besar pada waktu musim hujan.

Tabel 2.34. Saluran Primer Drainase yang Mengalir di Sungai Kabupaten Magetan
Nama
No. Kecamatan Panjang (Km)
Sungai

Plaosan, Pancol, Magetan, Sukomoro,


1 Gadong 138,10
Bendo, Jiwan, Mangunrejo

Poncol, Plaosan, Magetan,


2 Bringin 56,30
Kawedanan,Takeran

Sukomoro, Bendo, Maospati, Jiwan,


3 Semawur 47,10
Mangunrejo

4 Jiwan, Karangrejo, Kwadungan Ngelang 43,10

5 Maospati, Jiwan, Barat, Kwadungan Ule 35,00

Sukomoro, Karangrejo, Barat, Geneng,


6 Purwodadi 124,60
Kwadungan
7 Karangrej, Barat, Geneng Jungke 27,50
Panekan, Sukomoro, Karangrejo,
8 Tinil 71,90
Paron, Ngawi
Sumber: Kabupaten Magetan dalam Angka tahun 2009

Drainase Mikro
Drainase mikro berupa saluran – saluran pembuang dari suatu kawasan, dimana
sistem yang ada masih menjadi satu antara pembuangan air hujan dengan limbah rumah
tangga. Pada umumnya saluran drainase yang ada mengikuti alur jalan yang ada dan belum
terbagi menurut hirarki sistem aliran maupun sistem blok pelayanan. Secara umum jaringan
drainase yaneg ada berupa saluran alami dan saluran buatan, baik saluran terbuka atau
tertutup, saluran pasangan/beton maupun saluran galian tanah. Saluran drainase yang ada
sebagian besar menjadi satu dengan saluran drainase jalan. Sebagai suatu kota dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan tata guna lahan yang didominasi oleh kawasan
tertutup, serta aktifitas perdagangan yang sangat dinamis, maka Kabupaten Magetan
menghadapi permasalahan yang cukup spesifik menyangkut kesadaran masyarakat untuk
ikut menjaga kebersihan saluran drainase yang ada.

D. Sanitasi
Sistem sanitasi yang ada diwilayah perkotaan perencanaan berdasarkan air limbah
yang dibuang adalah limbah domestik. Dimana limbah domestik ini berasal dari berbagai
aktifitas rumah tangga yang berupa tinja dan buangan cair lainnya seperti air bekas cucian.

II - 42
Sanitasi yang digunakan sebagian besar penduduk di wilayah perkotaan berupa jamban
keluarga, dengan media yang dimanfaatkan mengandalkan sistem sanitasi setempat (on-
site) untuk pembuangan limbah manusia yang meliputi tangki septik (ceptic tank), kakus,
dan WC. Ketersediaan sarana Sanitasi Masal (Sanimas) yang melayani kebutuhan
penduduk secara kolektif berada pada kawasan pemukiman padat.
Pada kawasan perdesaan, sistem pembuangan yang dimiliki oleh masyarakat juga
mengandalkan sistem sanitasi setempat (on-site) untuk pembuangan limbah manusia yang
meliputi tangki septik, kakus, WC. Namun pada sebagian kecil masyarakatnya masih
menggunakan sungai dan saluran drainase untuk pembuangan air kotor. Hingga saat ini,
belum ada sarana sanitasi masal yang tersedia untuk melayani kebutuhan penduduk secara
kolektif pada kawasan perdesaan.

E. Listrik
Pelayanan sumber listrik bagi masyarakat di Kabupaten Magetan dilayani oleh 2
ranting/ sub wilayah PLN, yaitu Ranting Magetan dan Ranting Maospati. Berdasarkan jenis
pelanggan yang dilayani, sebagian besar pelanggan merupakan pelanggan rumah tangga
yang tersebar di seluruh wilayah kebupaten. Selain itu, daya listrik juga didistribusikan pada
pelanggan lain, meliputi: industri, sosial, usaha, dan gedung/ kantor.

Tabel 2.35. Pelanggan Menurut Kelompok dan Kecamatan di Ranting Magetan


Rumah Gedung/
No Kecamatan Industri Sosial Usaha Jumlah
Tangga Kantor

1 Poncol 6.101 1 91 48 - 6.240


2 Parang 9.137 - 97 52 - 9.287
3 Lembeyan 9.392 - 99 54 - 9.545
4 Takeran 9.458 - 207 95 - 9.760
5 Nguntoronadi 5.910 - 303 88 - 6.301
6 Kawedanan 11.216 5 387 152 - 11.760
7 Magetan 15.030 83 596 306 - 16.015
8 Ngariboyo 8.739 - 291 90 - 9.120
9 Plaosan 14.796 - 89 1.017 - 15.902
10 Sidorejo - - - - - -
11 Panekan 13.758 - 69 57 - 13.884
12 Sukomoro 5.526 - 113 85 - 5.724
13 Bendo - - - - - -
14 Maospati - - - - - -
15 Karangrejo - - - - - -
16 Karas - - - - - -
17 Barat - - - - - -

II - 43
Rumah Gedung/
No Kecamatan Industri Sosial Usaha Jumlah
Tangga Kantor

18 Kartoharjo - - - - - -
Jumlah 109.063 89 2.342 2.044 - -
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

Tabel 2.36. Pelanggan Menurut Kelompok dan Kecamatan di Ranting Maospati


Rumah Gedung/
No Kecamatan Industri Sosial Usaha Jumlah
Tangga Kantor

1 Poncol - - - - - -
2 Parang - - - - - -
3 Lembeyan - - - - - -
4 Takeran - - - - - -
5 Nguntoronadi - - - - - -
6 Kawedanan - - - - - -
7 Magetan - - - - - -
8 Ngariboyo - - - - - -
9 Plaosan - - - - - -
10 Sidorejo - - - - - -
11 Panekan - - - - - -
12 Sukomoro 2.465 1 33 27 4 2.530
13 Bendo 9.651 172 69 4 9.896
14 Maospati 11.918 3 202 323 15 12.461
15 Karangrejo 5.842 1 121 121 10 6.095
16 Karas 7.853 2 167 56 3 8.081
17 Barat 7.271 4 159 217 10 7.661
18 Kartoharjo 5.941 127 53 5 6.126
Lainnya
19. (Kab. Madiun 3.950 1 63 30 4 4.048
dan Ngawi)
Jumlah 54.891 12 1.044 896 55 56.898
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

II - 44
II - 45
F. Telepon
Pelayanan jaringan telepon kabel di Kabupaten Magetan dilayani oleh PT. Telkom.
Untuk melayani kebutuhan jaringan telepon kabel terdapat 4 ranting PT. Telkom yang
berada di Magetan, Maospati, Sarangan, dan Gorang-gareng. Selain itu, masyarakat
menggunakan telepon sellular/ handphone sebagai alternatif media komunikasi.
Penggunaan telepon sellular/ handphone telah didukung dengan keberadaan tower/ BTS
yang tersebar di wilayah Kabupaten Magetan.
Tabel 2.37. Pelanggan Telepon Menurut Bulan
Gorang-
No Bulan Magetan Maospati Sarangan Jumlah
Gareng
1 Januari 7.142 5.386 1.519 2.100 16.147
2 Pebruari 7.142 5.391 1.519 2.102 16.154
3 Maret 7.147 5.402 1.522 2.103 16.174
4 April 7.154 5.407 1.525 2.103 16.189
5 Mei 7.149 5.392 1.521 2.103 16.165
6 Juni 7.157 5.397 1.521 2.103 16.178
7 Juli 7.162 5.396 1.521 2.101 16.180
8 Agustus 7.142 5.342 1.508 2.059 16.051
9 September 7.152 5.349 1.508 2.059 16.068
10 Oktober 7.136 5.271 1.491 2.058 15.956
11 Nopember 7.135 5.280 1.494 2.059 15.968
12 Desember 7.102 5.196 1.477 2.044 15.819
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

G. Jaringan Jalan
Jaringan jalan di Kabupaten Magetan terdiri dari ruas jalan negara, propinsi, dan
kabupaten. Total panjang jalan Negara dan jalan propinsi masing-masing mencapai 12.010
meter dan 34.430 m dengan kondisi perkerasan aspal-baik. Sedangkan total panjang jalan
kabupaten mencapai 525.810 meter dengan kondisi perkerasan aspal dan sebagian kecil
masih dalam kondisi perkerasan tanah.
Kondisi jalan di Kabupaten Magetan termasuk dalam kondisi baik, khususnya untuk
ruas jalan Negara dan propinsi. Sedangkan ruas jalan kebupaten, sebagian besar dalam
kondisi baik dan sedang, namun masih terdapat ruas jalan dengan kondisi rusak maupun
rusak berat.

Tabel 2.38. Panjang Jalan Menurut Jenis Perkerasan, Kondisi, dan Kelas Jalan
Negara Propinsi Kabupaten
No Keadaan Jalan
(Km) (Km) (Km)
1 Jenis Perkerasan
a Diaspal 12,010 34,430 524,410
b Kerikil - - -
c Tanah - - 1,400
d Tidak Dirinci - - -
Jumlah 12,010 34,430 525,810
2 Kondisi Jalan
a Baik 12,010 34,430 211,645

II - 46
Negara Propinsi Kabupaten
No Keadaan Jalan
(Km) (Km) (Km)
b Sedang - - 207,415
c Rusak - - 46,750
d Rusak Berat - - 60,000
Jumlah 12,010 34,430 525,810
3 Kelas jalan
a Kelas I - - -
b Kelas II 12,010 - -
c Kelas III - 34,430 -
d Kelas III A - - -
e Kelas III B - - -
f Kelas III C - - 525,810
Jumlah 12,010 34,430 525,810
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2012

II - 47
II - 48
II - 49

Anda mungkin juga menyukai