`
2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik
1) Letak dan Kondisi Geografis
Letak Kabupaten Nagekeo cukup strategis yaitu dibagian tengah Pulau
Flores. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores, sebelah selatan
dengan Laut Sawu, sebelah timur dengan Kabupaten Ende, dan sebelah barat
dengan Kabupaten Ngada. Secara astronomis Kabupaten Nagekeo terletak di
antara 8˚26’ 00” - 8˚64’ 40” lintang selatan dan 121˚6’20” - 121˚32’ 00” bujur
timur.
2) Topografi
Berbukit-bukit dengan dataran tersebar secara sporadis pada luasan
sempit merupakan ciri topografi Kabupaten Nagekeo. Kebanyakan
permukaannya berbukit dan bergunung, dataran-dataran sempit memanjang
disekitar pantai diapit oleh dataran tinggi atau sistem perbukitan. Berdasarkan
tingkat kemiringan lahan, sebagian besar wilayah Kabupaten Nagekeo
mempunyai kemiringan lahan antara 16 0 s/d 600 yang mencakup 37,16% dari
total luas wilayah. Berdasarkan data dari BPS, luas wilayah berdasarkan
kemiringan lahan sebagai berikut:
a. Kemiringan 0 - 3˚ seluas 18.855 ha (13,37%)
b. Kemiringan 4 - 8˚ seluas 7.635 ha (5,41%)
c. Kemiringan 9 - 15˚ seluas 581 ha (4,12%)
d. Kemiringan 16 - 25˚ seluas 25.402 ha (37,16%)
e. Kemiringan 26 - 40˚ seluas 3.214 ha (25,68%)
f. Kemiringan 40 - 60˚ seluas 25.297 ha (17,94%)
g. Kemiringan > 60˚ seluas 711 ha (0,83%)
Dari segi biofisik, elevasi tanah di Kabupaten Nagekeo sangat
bervariasi dari ± 0 m s.d. 925 m dari permukaan laut (dpl), seperti terlihat
pada tabel di bawah ini. Elevasi yang dominan adalah kelas 0-250 m dpl yang
menempati areal sekitar 62.454,17 ha, atau sekitar 44,08% dari total area
kabupaten, selanjutnya elevasi 251- 500 m dpl dengan area sekitar 41.949,7
ha atau setara 29,61% dari luas total Kabupaten Nagekeo. Sedangkan wilayah
Kabupaten Nagekeo yang berada pada elevasi 501- 750 m dpl luasnya
28.542,13 ha atau sekitar 20,14% dari total luas Kabupaten Nagekeo, dan yang
berada di elevasi >750 m dpl menempati luasan paling kecil yaitu 8.700 ha
atau 6,18%.
3) Geologi
Kabupaten Nagekeo termasuk daerah vulkanis muda. Klasifikasi tanah
di Kabupaten Nagekeo terdiri dari jenis tanah Mediteran, Latosol dan Aluvial.
Bahan galian C banyak ditemukan di Kabupaten Nagekeo. Hal ini dibuktikan
dengan hasil pemetaan semi mikro oleh Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Nusa Tenggara Timur yang memperlihatkan biji besi di Kecamatan
Aesesa, kadar Ferum (Fe) sekitar 72%. Granit di Desa Nggolonio, Zeolit di
Marapokot (Kecamatan Aesesa) seluas 9,6 ha, Nangaroro 313 ha dan di Desa
Totomala (Kecamatan Wolowae) terdapat di daerah konservasi air, dengan
potensi lestari sekitar 266.721.653 m3. Bahan galian batu kapur, marmer di
Desa Gerodhere (Kecamatan Boawae) luas penyebaran belum teridentifikasi.
Bahan galian pasir batu di Kecamatan Aesesa jumlah sumberdaya 2.783.483
m3di Kecamatan Boawae terdapat di Desa Wolopogo dan Desa Nageoga
jumlahnya 191.908.817 m3, sirtu di Desa Ndora (Kecamatan Nangaroro)
dengan luas 1 (satu) ha. Bahan galian tanah liat terdapat di Kelurahan Danga
(Kecamatan Aesesa) seluas 753,93 ha dengan ketebalan 1,5 m – 2 m dan
Watuapi memiliki kandungan sebesar 17.648.547 ton.
4) Hidrologi
Daerah Aliran Sungai (DAS) Aesesa dengan areal seluas 118.074,29 ha
masuk dalam dua wilayah administrasi yaitu Kabupaten Nagekeo seluas
70.980,15 ha yang sebagian besar berada pada wilayah hilir dan Kabupaten
Ngada seluas 47.094,14 ha yang sebagian besar berada pada wilayah hulu.Sub
DAS Aesesa terdiri dari Wae Woki, Wulabhara, Aelia-Nagerawe, Gako, Aemau,
di antara sub DAS tersebut, tiga sub DAS terletak di wilayah Kabupaten
Nagekeo yaitu sub DAS Aelia-Nagerawe, Gako, dan Aemau. Sungai Aesesa
merupakan sungai utama dari DAS Aesesa dengan debit ± 7 m³/detik pada
musim hujan dan ± 3 m³/detik pada musim kemarau. Beberapa sungai lain
yaitu; Ae Bha, Lowo Lele, Natabhada (Boawae); Ae Maunori (Keo Tengah),
Lowo Redu (Aesesa Selatan); Sungai Nangaroro, Nangemere, Ndetunura
(Nangaroro), serta beberapa sungai lain yang tersebar merata di setiap
kecamatan. Terdapat juga 290 mata air yang tersebar di setiap kecamatan di
Kabupaten Nagekeo, dan diantaranya telah digunakan masyarakat sebagai
sumber air minum.
Tabel 2.1 Nama Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Nagekeo
No Nama DAS Luas (Ha)
1. Aesesa 3.343,6
2. Waemburung 1.916
3. Lowowatumanuk 4.862
4. Lowo Lisu 3.144
5. Lowo Aeliu 1.088
6. Alo Pucu Menes 1.586
7. Alo Wae Rungang 1.324
8. Alo Lepa Depu 644,2
9. Lowo Wakasa 8.424
10. Lowo Aelia 4.648
11. Lowo Bhaba 923,1
12. Lowo Watulado 736,9
13. Lowo Me Bhada 2891,73
14. Lowo Leco Neco 1.217
No Nama DAS Luas (Ha)
15. Lowo Ulu 8.040
16. Leko Ho Gimenge 1.258
17. Lowo Matago 2.167
18. Lowo Lapu 999,1
19. Ae Mau 25.940
20. Lowo Nere 1.984
21. Ae Toyo 1.353
22. Lowo Raga 1.474
23. Lowo Ledho 3.785
24. Lowo Ki 1.165
25. Ae Maunori 4.656
26. Dowo Ae Petu 1.203
27. Dowo Kampung Baru 1.123
28. Dowo Ae Nanga Mere 6.625
29. Lowo Wona 1.508
30. Lowo Nangaroro 2.502
31. Lowo Kojamata 962,8
32. Ae Toto 2.246
33. Lowo Raterunu 1.666
34. Lowo Natakadi 1.276
35. Lowo Wagha 986,1
36. Lowo Aebai 1.126
Sumber: Bappeda Kab. Nagekeo,2014
Dari daerah Aliran Sungai tersebut dalam tabel 2.1 di atas terdapa Daerah
Aliran Sungai yang melewati lebih dari satu kecamatan seperti DAS Aesesa yang
terbentang dari Kabupaten Ngada sampai di Kecamatan Aesesa.
Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai di wilayah kabupaten Nagekeo
Tabel 2.2. Nama, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Per Kecamatan
No Nama Jumlah Luas Wilayah (Km2)
. Kecamatan Desa/ Administrasi Area Terbangun
Kelurahan Ha (%) Thd Ha (%) Thd
Total Total
1. Mauponggo 21 10.252 7,42 22,95 15%
2. Keo Tengah 16 6.562 4,63 17,28 11%
3. Nangaroro 19 23.802 16,80 21,95 14%
4. Boawae 27 32.542 22,97 36,92 24%
5. Aesesa Selatan 7 7.100 5,01 7,12 5%
6. Aesesa 18 43.229 30,51 40,31 26%
7. Wolowae 5 18.209 12,85 6,16 4%
Jumlah 113 141.696 152,70 100%
Sumber: Nagekeo Dalam Angka 2013 (Diolah)
Luas area terbangun dalam tabel 2.2 di atas merupakan hasil kesepakatan pokja dengan asumsi dasar rata-
rata luas bangunan di Kabupaten Nagekeo adalah 36 m 2 dan jumlah rumah sama dengan jumlah rumah
tangga.
Peta 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Nagekeo
1. Mauponggo 21.616 20.568 20.561 22.300 22.944 4.646 3.981 211 201 200
4114 4460 4589
2. Keo Tengah 13.048 13.433 13.428 13.619 13.768 2.637 2.594 199 205 204
2687 2724 2754
3. Nangaroro 20.131 17.132 17.172 18.620 19.658 4.024 3.422 85 74 72,
3426 3724 3932
4. Boawae 33.888 33.795 33.917 34.402 35.846 6.760 5.811 104 104 104
6759 6880 7169
Aesesa
5. 6.638 6.251 6.252 6.593 7.942 1.267 1.087 93 88 88,
Selatan 1250 1319 1588
6. Aesesa 32.144 33.896 33.901 35.913 36.718 6.529 6.403 74 78 78,
6779 7183 7344
7. Wolowae 4.993 4.881 4.889 4.934 4.975 1.024 967 27 27 26,
976 987 995
132.45 130.12 136.38 141.85
Total
8
129,956
0 1 1
26.887 25991 25991 27276 28370 93 92 91,
Tabel 2.4 Jumlah dan kepadatan Penduduk dan Proyeksi Untuk 5 Tahun
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
Nama Tahun Tahun
No.
Kecamatan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
1. Mauponggo
25.327 26.519 27.710 28.902 30.093 247 259 270 282 294
2. Keo Tengah
14.108 14.278 14.448 14.618 14.788 215 218 220 223 225
3. Nangaroro
22.144 23.387 24.630 25.873 27.116 93 98 103 109 114
4. Boawae
37.775 38.740 39.704 40.669 41.633 116 119 122 125 128
5. Aesesa
Selatan
9.632 10.477 11.322 12.167 13.012 136 148 159 171 183
6. Aesesa
39.535 40.944 42.352 43.761 45.169 91 95 98 101 104
7. Wolowae
5.061 5.104 5.147 5.190 5.233 28 28 28 29 29
Nagekeo
153.582 159.448 165.313 171.179 177.044 108 113 117 121 125
Sumber : Nagekeo Dalam Angka (Diolah)
Model Proyeksi yang dipakai adalah Metode Aritmatik. Rumus yang digunakan adalah :
Pn = Po + cn dimana:
Pn : penduduk pada tahun n
Po : penduduk pada tahun awal
c : jumlah pertambahan penduduk konstan (nilai absolut)
n : periode (waktu) antara tahun awal dan tahun n
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Nagekeo Tahun 2009 - 2013
Tahun Rat
a2
pert
No Realisasi Anggaran
2009 2010 2011 2012 2013 um
buh
an
0,9
A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 423.402.048.041,7
300.439.054.230 336.285.842.955 385.671.005.589 8 439.856.971.106,56
Pendapatan Asli Daerah 0,89
a.1 9.358.095.116 10.349.984.925 15.961.508.557 16.760.739.241,78 15.764.401.082,56
(PAD)
0,89
B Belanja (b1 + b.2) 262.369.134.59 310.207.642.023 386.377.545.49 432.166.301.410,0 426.714.070.641,20
9 3 0
0,85
b.1 Belanja Tidak Langsung 134.120.072.09 159.420.594.132 169.594.978.77 216.317.666.348,0 260.516.524.033,00
0 5 0
0,84
b.1.1 Belanja pegawai 95.600.625.748 129.759.521.573 154.641.663.022 179.227.166.752,0 193.974.451.662,00
0
b.1.2 Bunga
b.1.3 Subsidi
b.1.4 Hibah 0,75
2.297.037.950 2.094.558.400 7.712.247.835 5.938.886.296,00 16.707.902.871,00
b.1.5 Bantuan sosial 2,3
6.892.895.392 5.628.925.759 5.241.007.418 843.017.800,00 1.214.794.000,00
b.1.6 Belanja bagi hasil
101,
b.1.7 Bantuan keuangan 29.147.975.000 21.776.500.000 54.000.000 29.832.224.000,00 47.839.580.500,00
3
b.1.8 Belanja tidak terduga 1,48
181.538.000 161.088.400 1.946.060.500 476.371.500,00 779.795.000,00
0,96
b.2 Belanja Langsung 128.249.062.50 150.787.047.891 216.782.566.71 215.848.635.062,0 166.197.546.608,20
9 8 0
b.2.1 Belanja pegawai 1
18.315.205.884 16.117.095.254 28.729.052.461 31.405.885.008,00 22.404.473.720
b.2.2 Belanja barang dan jasa 0,97
36.726.790.327 61.438.380.071 93.065.527.240 59.839.823.248,00 57.052.114.635,00
0,99
b.2.3 Belanja modal 73.207.066.298 73.231.572.566 94.987.987.017 124.602.926.806,0 86.740.958.253,20
0
C Pembiayaan
Surplus/Defisit Anggaran
Sumber: Nagekeo Dalam Angka (Diolah)
2.6. Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Nagekeo Tahun 2009 – Tahun 2013
N Tahun Rata2
SKPD pertumbu
o 2009 2010 2011 2012 2013 han
175.000.000 150.000.000 0,
1 PU-CK 0 80.000.000 220.970.000
70
Investasi 175.000.000 0,7
1.a 0 80.000.000 220.970.000 150.000.000
0
operasional/pemeliharaan
1.b 0 0 0 0 0
(OM)
0,
2 BLH 0 219.300.000 104.460.000 294.085.000 308.030.000
82
0,8
2.a Investasi 0 219.300.000 104.460.000 294.085.000 308.030.000
2
operasional/pemeliharaan
2.b 0 0 0 0 0
(OM)
1,
3 Dinkes 138.597.250 155.100.000 230.498.000 115.966.000 180.285.998
05
1,0
3.a Investasi 138.597.250 155.100.000 230.498.000 115.966.000 180.285.998
5
operasional/pemeliharaan
3.b 0 0 0 0 0
(OM)
1,
4 SDM dan Tata Kota - 74.660.000 79.960.000 30.108.000 45.300.000
42
1,2
4.a Investasi - 74.660.000 55.960.000 30.108.000 45.300.000
8
operasional/pemeliharaan
4.b - 0 24.000.000 0 0
(OM)
Belanja Sanitasi (1+2+3+… 0,
8 138.597.250 529.060.000 635.888.000 536.554.000 683.615.998
n) 76
Pendanaan investasi
9 sanitasi Total (1a+2a+3a+… 138.597.250 529.060.000 611.888.000 536.554.000 683.615.998 0,
na) 76
Pendanaan OM (1b+2b+3b+
10 0 0 24.000.000 0 0
…nb)
11 Belanja Langsung 166.197.546.60 0,96
128.249.062.50 150.787.047.891 216.782.566.718 215.848.635.062
9 8,20
Proporsi Belanja Sanitasi – 0,
12 0,001 0,003 0,003 0,002 0,004
Belanja Langsung(8/11) 83
13 Proporsi Investasi Sanitasi
– Total Belanja Sanitasi 1 1 0,96 1 1 1,
(9/8) 00
14 Proporsi OM Sanitasi –
0 0 0,04 0 0
Total Belanja Sanitasi (10/8)
Sumber: Nagekeo Dalam Angka, Bag.Keuangan (diolah)
Tabel 2.7 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Nagekeo tahun 2009 -
2013
Tahun Rata-
No Deskripsi
2009 2010 2011 2012 2013 rata
1 Belanja Sanitasi (1.1+1.2+1.3+1.4)
1.4 PHBS
Tabel 2.8 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Nagekeo tahun 2009 - 2013
Tahun Rata-
No Deskripsi
2009 2010 2011 2012 2013 rata
2 Retribusi Sampah
0 0 0 0 0 0
2.a Realisasi Retribusi 328.242 363.963.60 373.506.00 387.464.40 0
2.b Potensi Retribusi .000 0 0 385.016.400 0
3 Retribusi Drainase
3.a Realisasi Retribusi 0 0 0 0 0 0
3.b Potensi Retribusi 0 0 0 0 0 0
Tabel 2.9 menggambarkan bahwa potensi retribusi sanitasi di Kabupaten Nagekeo belum dikembangkan sehingga tabel ini
Pokja mencoba memaparkan potensi retribusi sanitasi Kabupaten Nagekeo berdasarkan perda retribusi kabupaten/kota lain
(Yogya) dengan asumsi minimal.
Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa jumlah sekolah di kecamatan Boawae lebih besar dari jumlah
sekolah di kecamatan lain.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009, maka Struktur Organisasi Sekretariat
Daerah dan Sekretariat DPRD adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat Daerah terdiri atas 3 (tiga) Asisten Sekretaris Daerah, 5 (lima) staf ahli, 9
(sembilan) Bagian, 23 (dua puluh tiga) Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional.
a. Asisten Sekretaris Daerah terdiri atas asisten pemerintahan dan kesejahteraan
rakyat; asisten perekonomian dan pembangunan; dan asisten administrasi
umum.
b. Staf ahli terdiri atas: staf ahli bidang hukum dan politik; staf ahli bidang
pemerintahan; staf ahli bidang pembangunan; staf ahli bidang kemasyarakatan
dan sumber daya manusia; dan staf ahli bidang ekonomi dan keuangan
c. Bagian-bagian mencakup: bagian administrasi pemerintahan umum,
membawahi; bagian administrasi kemasyarakatan, bagian administrasi
perekonomian, bagian administrasi pembangunan, bagian hukum, bagian
organisasi, bagian umum, bagian administrasi kesejahteraan rakyat, bagian
administrasi sumber daya alam.
2. Susunan Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, terdiri dari:
a. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
b. Bagian Humas Dan Keprotokolan; yang mempunyai tugas mengkoordinasikan
pelaksanaan urusan tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan.
c. Bagian Tata Usaha; yang mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan
urusan tata usaha, administrasi umum dan urusan rumah tangga.
d. Bagian Persidangan Dan Risalah; yang mempunyai tugas mengkoordinasikan
pelaksanaan urusan tugas-tugas persidangan dan risalah.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Pembentukan
Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nagekeo, Struktur Dinas Daerah adalah
sebagai berikut :
1. Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga; mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendidikan,
pemuda dan olahraga
2. Dinas Kesehatan; mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga
daerah dalam bidang kesehatan;
3. Dinas Pekerjaan Umum; mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah
tangga daerah dalam bidang pekerjaan umum.
4. Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika; mempunyai tugas melaksanakan
sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perhubungan, komunikasi dan
informatika.
5. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil; mempunyai tugas melaksanakan sebagian
urusan rumah tangga daerah dalam bidang kependudukan dan pencatatan sipil.
6. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah, Perdagangan Dan Perindustrian;
mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam
bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perdagangan dan perindustrian.
7. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah; mempunyai tugas
membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan di
bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
8. Dinas Pertanian, Peternakan Dan Perkebunan; mempunyai tugas melaksanakan
sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pertanian.
9. Dinas Kelautan Dan Perikanan; mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan
rumah tangga daerah dalam bidang kelautan dan perikanan.
10. Dinas Perumahan, Tata Kota, Energi Dan Sumber Daya Mineral; mempunyai tugas
melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perumahan dan
bidang energi dan sumber daya mineral.
11. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata; mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan
rumah tangga daerah dalam bidang kebudayaan dan pariwisata.
12. Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi; mempunyai tugas melaksanakan
sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi.
13. Dinas Kehutanan; mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga
daerah dalam bidang kehutanan.
Selain itu, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 8 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 3 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Nagekeo, maka
organisasi dan tata kerja Lembaga Teknis adalah sebagai berikut :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Statistik; mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan
pembangunan daerah, tata ruang wilayah makro dan statistik.
2. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa; mempunyai tugas membantu Bupati dalam
melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan di bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa.
3. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Dan Ketahanan Pangan; mempunyai tugas
membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan di
bidang penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan.
4. Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan; mempunyai tugas membantu Bupati
dalam melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan di bidang kepegawaian
dan pendidikan/ pelatihan.
5. Inspektorat; mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
urusan pemerintahan, pertanahan, pembangunan, perekonomian daerah, badan
usaha daerah, kesejahteraan rakyat, pendapatan, perlengkapan dan aset daerah.
6. Badan Lingkungan Hidup; mempunyai tugas membantu bupati dalam merumuskan
dan melaksanakan pengendalian dampak lingkungan, kerusakan lingkungan dan
konservasi sumber daya alam.
7. Kantor Penanaman Modal; mempunyai tugas membantu Bupati dalam menentukan
kebijaksanaan bidang penanaman modal di daerah serta penilaian atas
pelaksanaannya.
8. Kantor Perpustakaan Dan Arsip; mempunyai tugas membantu bupati dalam
merumuskan dan melaksanakan pelayanan bahan pustaka, kearsipan dan
dokumentasi.
9. Satuan Polisi Pamong Praja; mempunyai tugas membantu bupati dalam bidang
ketertiban dan ketentraman masyarakat.
10. Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C; mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
pengobatan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang
dilaksanakan melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, rawat darurat (emergensi)
dan tindakan medik.
11. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak;
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenangan
pemerintahan di bidang Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
12. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat; mempunyai tugas
membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan di
bidang Kesatuan Bangsa dan Kesatuan Politik Dalam Negeri.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo
BUPATI DPRD
WAKIL BUPATI
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Statistik
Kesehatan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pekerjaan Umum Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Dan Ketahanan Pangan
Perhubungan,Komunikasi, dan Informatika Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Inspektorat
Badan Lingkungan Hidup
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian kecamatan
Kantor Penanaman Modal
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah
Dinas Pertanian, Peternakan Dan Perkebunan Kantor Perpustakaan Dan Arsip
Dinas Kelautan Dan Perikanan Satuan Polisi Pamong Praja
Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C
Dinas Perumahan, Tata Kota, Energi Dan Sumber Daya Mineral
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Kelurahan / desa
Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Dinas Kehutanan
BUPATI
Terkait Tupoksi
Tidak Langsung
Kegiatan komunikasi media dan kerja sama media terkait sanitasi di Kabupaten
Nagekeo belum terlaksana sehingga terkait Media komunikasi dan kerja sama Terkkait
Sanitasi (Tabel 2.15) tidak dapat dijelaskan.