Wilayah Kabupaten Kediri secara geografis terletak pada koordinat antara 7 o36’12’’ - 8o
0’32’’ Lintang Selatan dan 111 o47’05” - 112o18’20’’ Bujur Timur. Kabupaten Kediri memiliki luas
wilayah sebesar 1.563,42 Km2 yang terbagi menjadi 26 kecamatan, serta 343 desa dan 1
kelurahan. Sebelum tahun 2004 Kabupaten Kediri terbagi menjadi 23 kecamatan. Adapun
Batas administratif wilayah Kabupaten Kediri yaitu sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk
Sebelah Timur : Kabupaten Malang dan Kabupaten Jombang
Sebelah Selatan : Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar
Sebelah Barat : Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Tulungagung
Wilayah Kabupaten Kediri terdiri dari dataran rendah dan pegunungan yang dilalui aliran sungai
brantas yang membelah dari selatan ke utara. Rata-rata ketinggian berada antara 50-353 meter
dari atas permukaan laut. Dua pegunungan berbeda sifat mengapit wilayah Kabupaten Kediri,
yakni Gunung Kelud yang bersifat vulkanik di sebelah timur dan Gunung Wilis yang bersifat non
vulkanis di sebelah barat. Kabupaten Kediri memiliki 26 kecamatan, dengan ibukota
Kecamatan Ngasem. Total luas wilayah Kabupaten Kediri adalah 1.532,92 Km 2 . Kecamatan
Mojo merupakan kecamatan dengan wilayah terluas yaitu 141,5 Km 2 . Sedangkan Kecamatan
Gampengrejo merupakan kecamatan dengan wilayah tersempit yaitu 18,36 Km 2.
Berdasarkan pemanfaatan luas lahan, sekitar 70,85 persen luas wilayah Kabupaten
Kediri merupakan lahan pertanian. Sisanya sebesar 29,15 persen merupakan lahan non
pertanian yang digunakan untuk lahan pemukiman, perkantoran, industri, dan lain sebagainya.
Sebagian besar lahan sawah yang tersedia secara teknis sudah menggunakan sistem
irigasi, dan sekitar 19,21 persen masih mengandalkan tadah hujan. Ratarata lahan sawah
dimanfaatkan untuk menanam tanaman padi. Struktur tanah yang baik didukung oleh curah
hujan yang terjadi sepanjang tahun menjadikan Kabupaten Kediri sebagai daerah sentra
pertanian padi.
Sementara itu, jenis lahan pertanian bukan sawah seperti tegal, kebun, perkebunan,
hutan rakyat, hutan negara, dan lainnya memiliki luas sebesar 46,2 ribu hektar. Rata-rata curah
hujan per hari tiap tahun bervariasi, pada tahun 2016 rata-rata curah hujan per hari.Selanjutnya
berturutturut meningkat menjadi 17,58 mm/hr dan 18,33 mm/hr pada tahun 2017 dan 2018.
Setelah itu, kembali menurun sebesar 17,59 mm/hr dan 17,39 mm/hr pada tahun 2019 dan
2020.
3.1.3 Pemerintahan
Kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kediri periode
tahun 2019-2024 diduduki oleh 50 anggota dewan, dimana pada tahun 2020 didominasi oleh
anggota dewan laki-laki dengan jumlah anggota sebanyak 38 orang (76%). Sedangkan jumlah
anggota dewan perempuan sebanyak 12 orang (24%) Jumlah tersebut belum mencapai kuota
30 persen, sebagaimana amanat UU No. 2 Tahun 2008 tentang keterwakilan perempuan di
kursi parlemen.
Dari sisi peta perwakilan partai politik di kursi anggota DPRD Kabupaten Kediri, Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menempati urutan pertama dengan jumlah anggota
terbanyak yaitu 14 anggota (28 persen). Posisi kedua ditempati oleh Partai Kebangkitan
Bangsa dengan 9 anggota. Kemudian posisi ketiga ditempati oleh Partai Amanat Nasional
(PAN), Partai GERINDRA, dan Partai Nasional Demokrasi (NASDEM) dengan masing-masing 6
anggota. Disusul oleh Partai Golkar dengan 5 anggota. Posisi terakhir ditempatii oleh Partai
Demokrat Persatuan Pembangunan dengan 4 anggota.
3.1.4 Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Kediri pada tahun 2020 mencapai 1.635.294 jiwa terdiri
dari 825.867 jiwa penduduk laki-laki dan 809.427 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan
penduduk yang mendiami wilayah Kabupaten Kediri cukup tinggi yaitu sebesar 1.073
Jiwa/Km2 . Kemudian, jumlah rumah tangga sebanyak 611.269 ruta. Ratarata ART sebesar 3
jiwa/ruta artinya ratarata jumlah anggota rumah tangga (art) sekitar 3 art/rumah tangga.
Tabel 3.5 Kependudukan Kabupaten Kediri 2020-2021
Indikator Kependudukan Kabupaten Kediri
Uraian 2020 2021
Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.635.294 1.644,40
Laki-laki 825.867 845.152
Perempuan 809.427 828.006
Sex Ratio 102 101
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 1.073 1.068
jumlah rumah tangga (ruta) 611.269 611.269
rata-rata ART (jiwa/ruta) 3 3
Dependency Ratio 42,49 42,49
% Penduduk menurut Kelompok
*0-14 tahun 353.263 351.146
*15-64 tahun 1.147.665 1.152.058
>65 tahun 134.366 141.196
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka, 2022
75+
70-74
65-59
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
Laki-Laki
35-39
Perempuan
30-34
25-29
20-24
15-19
10 14
59
0-4
3.1.5 Ketenagakerjaan
3.1.6 Pendidikan
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Kediri tahun 2020 sudah cukup baik. Pada
kelompok usia SD yaitu 7-12 tahun dan kelompok usia SMP yaitu 13-15 tahun, APS sudah
mendekati 100 persen. Dan pada kelompok usia 16-18, sekitar 82 persen yang menikmati
pendidikan hingga tingkat SMA.
Sementara itu, Angka Partisipasi Murni (APM) menunjukkan persentase penduduk usia
7-18 tahun yang bersekolah pada kelompok umur yang tepat. Pada tahun 2020, tercatat APM
SMA Kabupaten Kediri paling rendah yaitu sebesar 70,2 persen. Artinya, masih ada sekitar 29,8
persen penduduk yang tepat berusia sekolah (SMA) yang tidak bersekolah. Selain itu, terdapat
indikator lain terkait kebutuhan tenaga pengajar, yaitu rasio keterbandingan antara jumlah guru
dengan jumlah murid.
Tabel 3.7 Indikator Pendidikan Kabupaten Kediri 2021
Indikator Pendidikan Kabupaten Kediri 2021
Rincian Laki-laki perempuan laki-laki+ perempuan
Angak Partisipasi Kasar/APS (%)
SD/Sederajat 98,88 99,14 99,00
SMP/Sederajat 98,93 100,00 99,45
SMA/Sederajat 77,59 86,88 81,84
Angka Partisipasi Murni/APM (%)
SD/Sederajat 98,21 99,03 98,77
SMP/Sederajat 85,94 86,69 87,12
SMA/Sederajat 69,38 70,20 68,77
Angak Partisipasi Kasar/APK (%)
SD/Sederajat 103,43 101,44 102,48
SMP/Sederajat 101,48 94,68 98,20
SMA/Sederajat 73,65 93,14 82,57
Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kediri 2022
Pada tahun 2020, 27,61 persen penduduk Kabupaten Kediri usia 15 tahun ke atas telah
menamatkan pendidikan sampai dengan tingkat SMA/Sederajat. Sementara, penduduk usia 15
tahun ke atas yang menamatkan pendidikan tinggi diploma hingga S1 keatas baru mencapai
7,19 persen. Di sisi lain, masih terdapat 15,90 persen penduduk 15 tahun ke atas yang tidak
mempunyai ijazah setingkat SD/Sederajat yang bisa dikarenakan putus sekolah atau belum
tamat sekolah dasar. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2019,
yaitu sebesar 15,77 persen.
3.1.7 Kesehatan
Pada tahun 2020, Umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Kediri sebesar 72,61 tahun.
UHH ini terus mengalami kenaikan tiap tahunnya, yang mengindikasikan telah terjadi perbaikan
kualitas kesehatan baik dari sistem dan pelayanan kesehatan, maupun kondisi sosial
masyarakat.
Tabel 3.9 Kesehatan Kabupaten Kediri 2019-2021
Statistik Kesehatan Kabupaten Kediri, 2019-2021
Rincian 2019 2020 2021
Umur Harapan Hidup (Tahun) 72,54 72,61 72,56
Fasilitas Kesehatan (unit)
Rumah sakit/rumah bersalin 15 12 25
Puskesmas 40 38 40
Puskesmas Pembantu 84 81 80
Posyandu 1.734 1740 1734
Angka Kesakitan
*Laki-Laki 16,54 13,6 11,70
*Perempuan 18,29 15,06 12,60
*Laki-laki & Perempuan 17,41 14,33 12,14
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka, 2022
Ditinjau dari ketersediaan fasilitas kesehatan, pada tahun 2020 jumlah rumah sakit
sebanyak 12 unit. Fasilitas kesehatan lainnya adalah puskesmas yang tersebar di seluruh
kecamatan sebanyak 38 unit, puskesmas pembantu sebanyak 81 unit. Sementara itu,
berdasarkan angka kesakitan yang mencerminkan jumlah penduduk yang mengalami
gangguan kesehatan dan terganggu aktivitasnya sehari-hari, pada tahun 2020 mencapai 14,33
persen.
Total penduduk Kabupaten Kediri yang memiliki jaminan kesehatan baik yang
disediakan pemerintah maupun swasta baru mencapai 55,06 persen. Dari angka tersebut
sebagian besar merupakan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yaitu sebesar 29,26 persen .
3.1.8 Perumahan
Perumahan menjadi kebutuhan dasar manusia selain pangan dan sandang. Ditinjau
dari kualitas perumahan, 84,01 persen ruta mempunyai luas lantai lebih dari sama dengan 50
m2 , sedangkan sekitar 15,99 persen rumah tangga (ruta) yang memiliki luas lantai < 50 m2 .
Selain itu, 88,96 persen bangunan rumah merupakan milik sendiri, sekitar 97,25 persen ruta
memiliki lantai bukan tanah, sedangkan ruta yang memiliki atap genteng dan dinding tembok
masing-masing sebesar 93,51 persen dan 97,66 persen. Untuk fasilitas penerangan, hamper
semua wilayah sudah teraliri listrik. Selanjutnya ruta yang menggunakan sumber air minum
bersih sudah mencapai 98,91 persen.
Tabel 3.10 Statistik Perumahan Kabupaten Kediri, 2020-2021
Statistik Perumahan Kabupaten Kediri, 2020-2021
Uraian 2020 2021
Rumah Tangga Denga luas lantai ≥ 50 m² (%) 84,01 -
Rumah Tangga menurut kualitas perumhan (%)
Bangunan rumah milik sendiri 88,96 179,17
lantai bukan tanah 97,25 -
atap genteng 93,51 -
dinding tembok 97,66 -
listrik (PLN dan Non PLN) 99,92 -
Sumber air minum bersih 98,91 -
Tempat BAB Sendiri 87,56 182,76
Kloset Leher angsa 94,48 187,97
Jarak sumber air minum ke WC > 10 m 62,75 -
Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kediri 2022
Sementara itu, ruta yang sudah memiliki fasilitas buang air besar (BAB) sendiri baru
mencapai 87,56 persen. Berarti ada sekitar 12,44 persen ruta yang tidak mempunyai tempat
BAB ataupun tempat BAB secara bersama-sama. Untuk kebutuhan memasak, ratarata rumah
tangga di Kabupaten Kediri menggunakan gas elpiji sebagai bahan bakar utama untuk
memasak yaitu sebesar 90,1 persen. Dari angka tersebut, sekitar 88,67 persen menggunakan
gas elpiji subsidi 3 Kg.
IPM dibentuk dari tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup layak yang diukur
melalui Umur Harapan Hidup (UHH), pengetahuan melalui rata-rata lama sekolah/RLS dan
harapan lama Sekolah/ HLS dan standar hidup layak melalui pengeluaran per kapita yang
disesuaikan. Dimensi kesehatan dan pendidikan mengalami peningkatan di dua tahun terakhir.
Pada tahun 2020 UHH naik 0,20 poin, HLS naik 0,27 poin, RLS naik 0,01 poin. Namun
Pengeluaran perkapita yang disesuaikan turun sebesar 146 ribu rupiah.
3.1.10 Pertanian
Subsektor tanaman pangan menjadi kontribusi terbesar dalam komposisi PDRB sektor
pertanian. Pada tahun 2020, produksi padi sebesar 296 ribu ton, mengalami peningkatan
sebesar 0,84 persen dibandingkan tahun 2019. Tren positif juga terjadi pada komoditas jagung,
ubi kayu, ubi jalar, dan kacang tanah.
Sektor pertanian menjadi sektor unggulan di Kabupaten Kediri. Sektor inipun mampu
bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang melanda dunia tak terkecuali Indonesia, bahkan
menjadi buffer bagi sektor usaha lainnya yang berdampak siginificant akibat adanya
pembatasan sosial.
Tabel 3.12 Luas Panen dan Produksi Tanaman Pertanian Kabuapten
Kediri 2019-2020
Luas Panen dan Produksi 5 Komoditas Ungguan Tanaman Pertanian di Kabupaten Kediri,
2019-2020
Uraian 2019 2020
Padi
Luas panen (ha) 48,051 48.019
Produksi (ton) 293,538 296.026
Jagung
Luas Panen (ha) 49,941 50.133
Luas Panen dan Produksi 5 Komoditas Ungguan Tanaman Pertanian di Kabupaten Kediri,
2019-2020
Uraian 2019 2020
Produksi (ton) 333.892 335.211
Ubi Kayu
Luas Panen (ha) 4.569 4.545
Produksi (ton) 159,850 159.975
Ubi Jalar
Luas Panen (ha) 466 468
Produksi (ton) 17.146 17.326
Kacang Tanah
Luas Panen (ha) 1.104 1.257
Produksi (ton) 1.542 1.751
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka, 2021
Tabel 3.15 Luas Panen dan Produksi Subsektor Perkebunan Kabupaten Kediri 2019-2021
Luas Panen dan Produksi 5 Komoditas Ungguan subsektor perkebunan di Kabupaten Kediri,
2019-2021
Uraian 2019 2020 2021
Tebu
Luas panen (ha) 21,32 20,80 19,91
Produksi (ton) 1.953,37 2.257,9 1.134,7
Kelapa
Luas Panen (ha) 3,43 2,61 2,48
Produksi (ton) 3,98 1,36 1,04
Tembakau
Luas Panen (ha) 0,25 0,25 0,20
Produksi (ton) 0,41 0,41 0,19
Kakao
Luas Panen (ha) 1,02 0,78 0,51
Luas Panen dan Produksi 5 Komoditas Ungguan subsektor perkebunan di Kabupaten Kediri,
2019-2021
Uraian 2019 2020 2021
Produksi (ton) 0,75 0,59 0,33
Kopi
Luas Panen (ha) 1,02 0,8 0,46
Produksi (ton) 0,8 0,59 0,25
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka, 2022
Pada tahun 2020, kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Kediri sebesar 23,56
persen, meningkat dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 22,86 persen. Sementara itu, untuk
tanaman sayuran, komoditas cabai rawit masih menjadi komoditas unggulan di Kabupaten
Kediri dengan produksi sebanyak 52,8 ribu ton. Selanjutnya terong, bawang merah, dan
mentimun, dan tomat masing-masing sebesar 14,8 ribu ton; 14,7 ribu ton; 9 ribu ton; dan 8 ribu
ton.
Selain sayuran, Kabupaten Kediri juga memiliki potensi ekonomi yang cukup baik pada
komoditas buah-buahan. Pada tahun 2020, produksi buah-buahan yang menonjol.
Kecamatan yang memiliki potensi penghasil buah nanas adalah Kecamatan Ngancar.
Adapun jenis nanas yang dikenal adalah nanas madu. Pada tahun 2020, produksi nanas
mencapai 158 ribu ton. Sementara itu, Produksi manga mencapai 120 ribu ton. Kecamatan
yang berpotensi menghasilkan mangga terbanyak adalah Kecamatan Banyakan dengan
produksi mangga sebanyak 23 ribu ton mangga. Selain itu, produksi pepaya (22,37 ribu ton),
rambutan (14,27 ribu ton) dan durian (13,91 ribu ton).
Pada subsektor perkebunan, tebu masih menjadi primadona di Kabupaten Kediri. Pada
tahun 2020, luas panen tanaman tebu sebesar 20,80 ribu Ha dengan produksi mencapai 2,25
juta ton. Total produksi tersebut meningkat sebesar 15,59 persen dibandingkan tahun 2019.
Tanaman perkebunan lainnya yang cukup menonjol adalah kelapa, tembakau, kakao dan kopi.
3.1.11. Energi
Listrik menjadi sumber energi utama dalam kehidupan manusia. Untuk memenuhi
kebutuhan listrik yang terus meningkat, Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku penyedia listrik
nasional terus meningkatkan pelayanannya.
Perkembangan jumlah produksi listrik yang dihasilkan PLN dari tahun 2016- 2020
secara umum mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 produksi listrik sebesar 745 juta Kwh
dengan listrik yang terjual sebanyak 745 juta Kwh. Hingga meningkat sampai dengan tahun
2020 menjadi jumlah listrik yang diproduksi sebanyak 862 juta Kwh dan yang terjual sebanyak
811 juta Kwh.
Adanya selisih antara jumlah listrik yang diproduksi dengan jumlah listrik yang terjual
mengindikasikan adanya sejumlah listrik yang susut maupun hilang. Pada tahun 2020, ada
sekitar 6 persen listrik yang susut maupun hilang.
Ditinjau dari komposisi pelanggannya, sampai dengan tahun 2020 jumlah pelanggan
PLN ada sebanyak 395.875 dan sekitar 93,91 persennya merupakan pelanggan rumah tangga.
Diikuti pelanggan bisnis sebesar 3,05 persen dan pelanggan sosial sebesar 2,37 persen.
Sektor Pariwisata yang ditawarkan Kabupaten Kediri antara lain wisata alam
pegunungan, wisata air terjun bendungan, wisata cagar budaya candi, dan wisata senibudaya
dan kerajinan khas kediri.
Sektor wisata termasuk sektor yang sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19.
Hal ini ditunjukkan dari jumlah wisatawan yang datang ke objek wisata Kabupaten Kediri.
Terlihat dari tahun 2016- 2019 mengalami peningkatan jumlah wisatawan, yaitu dari 1,7 juta
menjadi 3 juta wisatawan. Namun, pada tahun 2020 jumlah wisatawan baik dari dalam maupun
luar negeri yang berkunjung menurun tajam, yaitu hanya sebanyak 446.883.
3.1.14 Transportasi
Sampai dengan tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Kediri sudah membangun jalan
sepanjang 1.224,2 Km. Jalan tersebutpun kini sudah 100 persen beraspal dengan kondisi jalan
86,94 persen baik, 9,54 persen sedang dan 3,51 persen rusak. Dengan kondisi jalan yang
seperti ini, maka akan melancarkan aktivitas mobilisasi barang ataupun penumpang dari dan
antar daerah sekitaran Kabupaten Kediri.
Selain itu, jalan-jalan yang terputus karena adanya aliran sungai, irigasi ataupun
rintangan lainnya sudah terhubung dengan 588 jembatan yang dibangun oleh Pemerintah
Kabupaten Kediri.Total panjang jembatan adalah sepanjang 4,7 Km.
Tabel 3.21 Jumlah Kendaraan Bermotor Lulus Uji Kabupaten Kediri 2019-2021
Jumlah Kendaraan Bermotor Lulus uji Kabupaten kediri, 2019-2021
Uraian 2019 2020 2021
Kendaraan Umum 3.992 3.371 256
Kendaraan Bukan Umum 21.611 19.82 826
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka, 2022
Disisi lain, pada tahun 2020 jumlah kendaraan yang lulus uji menurun sebesar 9,42
persen dibandingkan tahun 2019. Kendaraan yang lulus uji didominasi oleh kendaraan bukan
umum yaitu sebanyak 19.820 kendaraan.
Secara umum, selama tiga tahun terakhir kegiatan perbankan di Kabupaten Kediri
menunjukkan sinyal positif. Namun, pada tahun 2020 laju pertumbuhan sektor ini mengalami
kontraksi hingga 0,77 persen. Kondisi ini terjadi lantaran terhambatnya arus modal dan
banyaknya usaha yang gulung tikar akibat pandemi Covid-19.
Pinjaman rupiah yang diberikan bank umum pada tahun 2020 tercatat sebesar 9,87
Triliun Rupiah dimana 59,98 persen merupakan modal kerja, 10,44 persen merupakan
investasi, dan 29,58 persen sisanya merupakan konsumsi.
Penurunan posisi pinjaman rupiah menurut jenis penggunaannya yang terbesar berasal
dari modal kerja. Pada tahun 2019, pinjaman yang diberikan bank umum dan Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) untuk modal kerja berada di angka 10,97 Triliun Rupiah. Sedangkan pada tahun
2020, posisi pinjaman yang diberikan tercatat berada di angka 5,92 Triliun Rupiah.
Berbeda halnya yang terjadi dengan perkembangan kredit usaha untuk Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) secara umum tetap menunjukkan trend yang positif. Dari kredit
sejumlah 4,92 Triliun Rupiah yang digelontorkan Bank Umum, sekitar 45,53 persen terserap
oleh Usaha Kecil, 34,35 persen Usaha Mikro dan 20,12 persen sisanya terserap oleh Usaha
Menengah. Jumlah kredit ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 4,44
Triliun Rupiah.
Tabel 3.22 Pinjaman Rupiah dan BPR Menurut Jenis Penggunannya 2018-2020
Posisi Pinjaman Rupiah yang diberikan bank umum & BPR menurut Jenis Penggunaan
(Triliun),2018-2020
Uraian 2018 2019 2020
Modal Kerja 10,20 10,97 5,92
Investasi 0,62 1,00 1,03
Konsumsi 2,89 2,92 2,92
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka, 2021
3.1.16 Keuangan
Sumber utama penerimaan daerah diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana
perimbangan yaitu Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bagi Hasil
Pajak/Bukan Pajak.
Kurun waktu tahun 2019-2020, penerimaan daerah Kabupaten Kediri mengalami
penurunan. Yaitu dari 2,9 triliun rupiah menjadi 2,8 triliun rupiah, atau menurun 3,20 persen. Hal
ini disebabkan menurunnya juga jumlah dana perimbangan yang diperoleh daerah yaitu dari 1,8
triliun rupiah menjadi 1,6 triliun rupiah. Padahal, dari segi PAD, tahun 2020 mengalami
peningkatan sebesar 24,28 persen dimana tercatat bahwa PAD Kabupaten Kediri sebesar
503,91 milyar rupiah.
Tabel 3.23 Statistik Keuangan Daerah Kabupaten Kediri 2019-2020
Statistik Keuangan Daerah Kabupaten Kediri, 2019-2020
Uraian 2019 2020
Penerimaan Daerah 2.980,18 2.884,78
PAD 405,46 503,91
Dana Perimbangan 1.894,35 1.660,45
Lain-lain Pendpatan yang sah 680,37 720,42
Belanja Daerah 2.768,99 2.738,31
Belanja Langsung 1.189,53 1.149,14
Belanja Tidak Langsung 1.579,46 1.589,17
Surplus/(Defisit) 211,19 146,47
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka, 2022
Pada tahun 2020, Kabupaten Kediri mengalami surplus anggaran sebesar 146,47
Milyar rupiah, dimana pada tahun sebelumnya mengalami surplus anggaran sebesar 211,19
milyar rupiah.
Ditinjau dari realisasi penerimaan pajak dan bumi bangunan (PBB), pada tahun 2020
dana yang berasal dari BPHTB mengalami peningkatan dari 41,74 milyar rupiah pada tahun
2019 menjadi 67,8 milyar rupiah pada tahun 2020. Sedangkan, penerimaan PBB dari APBD
kenaikannya lebih konsisten, yakni mencapai 78,47 milyar rupiah pada tahun 2020.
3.1.17 Perdagangan
nilai PDRB sektor perdagangan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun,
pada tahun 2020, mengalami kemerosotan. Hal ini dapat dilihat, pada tahun 2016 nilai PDRB
sektor perdagangan sebesar 6.482,57 milyar rupiah yang meningkat menjadi 8.338,95 milyar
rupiah pada tahun 2019. Sedangkan pada tahun 2020, PDRB sektor perdagangan menurun
menjadi 7.704,09 milyar rupiah.
Dilihat dari sisi kontribusinya, sektor perdagangan memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap PDRB Kabupaten Kediri. Dalam kurun waktu tahun 2016- 2020, rata-rata
kontribusi sektor ini mencapai 19,71 persen. Pada tahun 2020, kontribusi sektor ini mengalami
penurunan yaitu sebesar 18,96 persen. Meskipun demikian, sektor perdagangan cukup
berkontribusi dalam PDRB Kabupaten Kediri yang menempati urutan tertinggi ketiga setelah
sektor pertanian dan industri pengolahan.
Tabel 3.24 Statistik Ekspor-Impor Kabupaten Kediri 2017-2021
Statistik Ekspor-Impor Kabupaten Kediri
Tahun Ekspor Impor
2017 19.324,70 83.848,29
2018 40.338,29 190.133,64
2019 58.936,82 186.382,91
2020 70.143,73 177.750,70
2021 77.417,79 206.499,28
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka, 2022
Ditinjau dari statistik ekspor impor Kabupaten Kediri, selama empat tahun terakhir
Kabupaten Kediri mengalami defisit neraca perdagangan luar negeri. Hal ini dikarenakan nilai
impor yang lebih besar daripada nilai ekspor.
Tabel 3.25 PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA
KABUPATEN KEDIRI (JUTA RUPIAH), 2017-2021
Kategor
i
Uraian 2017 2018* 2019 2020* 2021**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan, dan
A 6.025,86 6.028,52 6.053,73 6.079,42 6.130,62
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 400,93 409,28 414,12 384,32 393,44
C Industri Pengolahan 5.243,00 5.634,08 2.063,85 6.079,28 6.234,98
D Pengadaan Listrik dan Gas 20,41 21,39 22,72 22,83 23,82
Pengadaan Air, Pengelolaan
E 15,46 16,33 17,28 18,09 18,92
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 2.521,56 2.679,87 2.848,74 2.658,02 2.688,40
Perdagangan Besar dan Eceran;
G 5.536,74 5.909,08 6.321,83 5.681,76 6.031,42
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 512,69 547,16 590,54 561,09 617,55
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 359,91 386,97 415,34 375,64 391,24
Minum
J Informasi dan Komunikasi 1.676,87 1.812,12 1.961,51 2.110,04 2.254,93
Kategor
i
Uraian 2017 2018* 2019 2020* 2021**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
K Jasa Keuangan dan Asuransi 483,33 506,45 527,06 523,00 530,07
L Real Estate 552,95 584,86 617,50 634,05 648,42
M,N Jasa Perusahaan 81,08 85,82 90,49 84,12 85,00
Administrasi Pemerintahan,
O Pertahanan dan Jaminan Sosial 984,51 1.022,34 1.047,09 1.0209 1.013,52
Wajib
P Jasa Pendidikan 1.305,91 1.380,13 1.484,73 1.520,87 1.529,91
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 218,90 232,61 247,06 269,43 275,09
R,S,T,U Jasa lainnya 506,05 529,42 560,12 478,09 494,34
26.446,1 27.786,4 29.361,6
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 29.193,72 28.490,95
7 2 7
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka, 2022
Tabel 3.26 PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
KABUPATEN KEDIRI (MILIARRUPIAH), 2017-2021
Kategor
Uraian 2017 2018 2019 2020* 2021**
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan, dan
A 9.000,47 9.262,10 9.412,84 9.570,14 9.960,26
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 592,72 639,17 660,06 623,04 659,01
C Industri Pengolahan 7.078,76 7.885,72 8.653,26 8.729,46 9.163,81
D Pengadaan Listrik dan Gas 24,61 26,88 29,05 28,92 30,32
Pengadaan Air, Pengelolaan
E 19,92 21,29 22,33 23,42 24,66
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 3.416,77 3.682,32 3.915,01 3.669,22 3.740,48
Perdagangan Besar dan Eceran;
G 7.063,24 7.744,56 8.915,01 7.704,09 8.450,19
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 672,39 736,85 8.338,95 774,93 857,06
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 525,82 575,83 811,23 582,81 628,80
Minum
J Informasi dan Komunikasi 1.861,31 2.013,29 636,15 2.391,85 2.557,56
K Jasa Keuangan dan Asuransi 672,87 721,33 758,14 753,33 775,07
L Real Estate 704,49 778,03 842,97 871,72 900,48
M,N Jasa Perusahaan 107,58 118,50 127,92 121.04 123,66
Administrasi Pemerintahan,
O Pertahanan dan Jaminan Sosial 1.335,31 1.456,27 1.584,65 1.609,44 1.593,61
Wajib
P Jasa Pendidikan 1.788,61 1.927,19 2.107,27 2.166,24 2.164,70
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 282,76 3030,30 329,93 363,15 375,45
R,S,T,U Jasa lainnya 641,89 695,62 744,43 643,98 685,36
35.789,5 38.588,2
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 41.183,68 40.626,77 42690,47
4 3
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka, 2022