Anda di halaman 1dari 12

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. STUKTUR ORGANISASI


2.2. VISI DAN MISI

Visi UPTD Puskesmas Loa Ipuh Kabupaten Kutai Kartanegara adalah

“Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Terpadu, Bermutu dan Profesional serta

Meningkatkan kemandirian Kesehatan Masyarakat”

Misi UPTD Puskesmas Loa Ipuh Kabupaten Kutai Kartanegara adalah :

1. Memberi pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan Promotif,Preventif,


Kuratif dan Rehabilitatif.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan program sesuai standar mutu.
3. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat menuju kemandirian untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat.
4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui peningkatan
pengetahuan dan keterampilan.
5. Mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan standar pelayanan
untuk memuaskan pelanggan.

2.3. GEOGRAFIS

Puskesmas Loa Ipuh adalah Puskesmas yang terletak di Kabupaten

Kutai Kartanegara yang beralamat di Jalan Loa Ipuh RT. 14 No. 01

Keluarahan Loa Ipuh Kecamatan Tenggarong. Puskesmas Loa Ipuh di

resmikan oleh Bupati KDH Kutai Sulaiman pada tanggal 17 Agustus 1999.

Puskesmas Loa Ipuh memiliki 3 wilayah kerja yg terdiri dari:

1. Keluarahan Loa Ipuh

2. Keluarahan Maluhu

3. Keluarahan Loa Ipuh Darat

Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk,

Puskesmas Loa Ipuh mempunyai 4 Puskesmas Pembantu yaitu :


1. Puskesmas Pembantu Teriti

2. Puskesmas Pembantu Maluhu

3. Puskesmas Pembantu Sidodadi

4. Puskesmas Pembantu Loa Ipuh Darat

Serta mempunyai 2 Pondok Bersalin , yaitu :

1. Polindes Bensamar

2. Polindes Km 19
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Loa Ipuh
Topografi wilayah kerja Puskesmas Loa Ipuh terdiri atas wilayah

Bukit,Tanah Datar dan Rawa-rawa. Ketika musim hujan tiba, ada beberapa

wilayah daratan yang harus ditempuh dengan menggunakan kendaraan

berjenis double gardan. Iklim di wilayah kerja Puskesmas Loa Ipuh

dipengaruhi oleh letak geografisnya yang perkotaan dengan suhu udara rata-

rata 270C, dimana perbedaan antara suhu terendah dengan suhu tertinggi

mencapai 50– 70C.


2.2.1 Data Luas Wilayah, Jarak dan Waktu Tempuh ke

Puskesmas, Jumlah RT dan Kepadatan Penduduk

Tabel 1. Data Luas Wilayah, Jarak dan Waktu Tempuh ke

Puskesmas, Jumlah RT dan Kepadatan Penduduk per Keluarahan

Tahun 2018

Waktu
Luas Jumlah Jarak Ke
Jumla Jumla Tempuh Ke
No Keluarahan Wilayah Pendudu Puskesmas
h RT h KK Puskesmas
2 k (km)
(km )
(Menit)
1 Loa Ipuh 67,0 24.273 75 7062 4,4 10
2 Maluhu 8,0 5.868 22 1753 2,9 7
3 Loa Ipuh Darat 20,0 3.061 20 983 22 35
Jumlah 95,0 33.202 177 9798
Sumber : Data Sekunder

Dari data tersebut terlihat bahwa kepadatan penduduk terjadi di

Keluarahan Loa Ipuh dengan jumlah 24.273 jiwa dan luas wilayah 67 Km2.

Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Keluarahan Loa Ipuh

Darat sebanyak 3.061 jiwa dengan luas wilayah 20 Km2.

2.2.2 Data Jumlah KK, KK Miskin dan Persentase KK

Tabel 2. Jumlah KK, KK Miskin dan Persentase KK Miskin per

Keluarahan di Wilayah Puskesmas Loa Ipuh Tahun 2018


No Keluarahan Jumlah KK KK Miskin Persentase
1 Loa Ipuh 7062 840 18
2 Maluhu 1753 256 14
3 Loa Ipuh Darat 983 110 11
Jumlah 9798 1206 12.30
Sumber : Data Sekunder

Jumlah masyarakat miskin yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Loa Ipuh tidak terlalu banyak. Dari data tersebut terlihat bahwa Keluarahan

Loa Ipuh memiliki jumlah masyarakat miskin terbanyak karena jumlah

penduduknya banyak di banding kelurahan lainnya dari Keluarahan Loa

Ipuh Darat.

2.4. PEMERINTAH

Dalam menjalankan kegiatan Manajemen di Puskesmas di pimpin

oleh Kepala Puskesmas dari Tahun 1999 sampai dengan Sekarang Adapun

pemimpin tersebut adalah :

1. drg.Bagus Catur Riyanto,M.Kes (Kepala Puskesmas) sejak Tahun 1999

s/d Sekarang.

Puskesmas Loa Ipuh memiliki sarana yang meliputi fasilitas sarana

pelayanan langsung (medis dan keperawatan) dengan tidak langsung

(penunjang medis). Kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan upaya

kesehatan wajib yaitu upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen

nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi

untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh Puskesmas

Loa Ipuh yaitu:


1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB

2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

4. Upaya Promosi Kesehatan ( penyebarluasan informasi kesehatan )

5. Upaya Kesehatan Lingkungan

6. Upaya Pengobatan Dasar

Selain dari upaya kesehatan wajib juga ada upaya kesehatan

pengembangan yaitu:

1. UKS/ UKGS

2. Kesehatan Usia Lanjut

3. Laboratorium sederhana

4. Apotik / Penyuluhan obat

5. Puskesmas Keliling

6. Kelas Balita

7. Kelas Ibu Hamil

8. PKPR

Adapun kegiatannya dilaksanakan didalam maupun di luar gedung

puskesmas.

2.5. DEMOGRAFI

2.4.1 Kependudukan

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Loa Ipuh dari tahun

2016 sampai dengan tahun 2018 mengalami peningkatan terlihat pada

gambar dibawah ini :

Gambar 2
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Loa Ipuh Tahun 2016 s/d

2018

JUMLAH PENDUDUK DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS LOA IPUH TAHUN 2016-2018
40000 37857
34737
33,056
35000
28187
27468
30000
25,865 TAHUN 2015
25000 TAHUN 2016
TAHUN 2017
20000

15000

10000
5482
5358 5,114 4188
5000 1911 2,077

0
LOA IPUH MALUHU LOA IPUH DARAT

Sumber : Data Sekunder

Jumlah penduduk pada tahun 2016 s/d 2018 memiliki sedikit

peningkatan , akan tetapi pada tahun 2016 s/d 2018 jumlah penduduk di

wilayah kerja Puskesmas Loa Ipuh memiliki peningkatan yang cukup

pesat dari 34737 jiwa tahun 2016 menjadi 37857 jiwa di tahun 2016.

Peningkatan penduduk di tahun 2018 dikarenakan adanya pendataan

Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kab. Kutai Kartanegara yang

setelah didata ulang jumlah penduduk ternyata ada ± 2000 jiwa yang tidak

terdata pada tahun 2016.

Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

Tabel 3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Di Wilayah Puskesmas Loa Ipuh Tahun 2018

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Jumlah
No Keluarahan Laki-
Penduduk (%) Perempuan (%)
laki
1 Loa Ipuh 24.273 13,369 52 12,496 48
2 Maluhu 5.868 2,621 51 2,493 49
3 Loa Ipuh Darat 3.061 1,085 52 1138 48
Jumlah 33.202 17.075 52 16.127 48
Sumber : Data Sekunder

Dari data diatas terlihat bahwa penyebaran penduduk di wilayah

kerja Puskesmas Loa Ipuh lebih banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 17.075 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 16.127 jiwa.

2.4.2 Fertilitas dan Morbiditas

Selama tahun 2018, di UPTD Puseksmas Loa Ipuh terdapat 608

persalinan dari 3 Keluarahan yang ada, dengan 606 kelahiran hidup dan 2

bayi yang lahir mati. Tingkat kelahiran tertinggi yaitu di Keluarahan Loa

Ipuh dengan jumlah 465 persalinan, sedangkan yang terendah di

Keluarahan Loa Ipuh Darat dengan 58 persalinan. Data persalinan tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4

Jumlah Bayi Lahir Hidup dan Bayi Lahir Mati per Keluarahan di Wilayah

Kerja Puskesmas Loa Ipuh Tahun 2018

Bayi Lahir Bayi Lahir


No Keluarahan Jumlah Persalinan
Hidup Mati
1 Loa Ipuh 384 378 6
2 Maluhu 68 67 1
3 Loa Ipuh Darat 38 37 1
Jumlah 490 482 8
Sumber : Program KIA Puskesmas Loa Ipuh

2.5 SOSIAL BUDAYA

2.5.1 Agama

Tempat peribadatan di wilayah kerja Puskesmas Loa Ipuh pada

tahun 2018 mencapai 58 buah, yang terdiri atas Masjid sebanyak 15 buah

memenuhi syarat sebanyak 10 buah (67%), Musholla sejumlah 33 buah

yang memenuhi syarat 29 buah (88%) dan Gereja Katolik dan Protestan

sejumlah 10 buah memenuhi syarat 10 buah (100%). Jumlah tempat-

tempat ibadah yang merupakan bagian dari tempat-tempat umum penting

diketahui dalam rangka hygine dan sanitasi tempat-tempat umum tersebut.


Dari data diatas dapat terlihat bahwa secara mayoritas penduduk di

wilayah kerja Puskesmas Loa Ipuh beragama Muslim.

2.5.2 Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial dan budaya masyarakat diwilayah kerja

Puskesmas Loa Ipuh sangatlah beragam. Bermacam suku bermukim di

wilayah tersebut. Ada salah satu Keluarahan yang menjadi permasalahan

petugas untuk melakukan pemberdayaan masyarakat yaitu Keluarahan Loa

Ipuh darat tepatnya di Pondok Labu. Ada 2 RT di pondok Labu ini

memiliki masyarakat dengan mayoritas suku dayak. Mayoritas kebiasaan

mereka di Sana sangat bergantung pada hasil pertanian. Jadi ketika musim

tanam dan musim panen hampir semua masyarakat pergi ke ladang dan

baru kembali pada hari minggu untuk melaksanakan ibadah.

Oleh karena itu ketika petugas akan melaksanakan kegiatan

pemberdayaan di jam kerja, maka akan sulit mengumpulkan masyarakat

untuk ikut serta dalam kegiatan pemberdayaan.

Anda mungkin juga menyukai