MK.KEPEMIMPINAN
Skor nilai:
NAMA MAHASISWA
KHUMAIROH(5173143012)
NURRIDHA SYAWALYAH(5173143018)
PITRIANI(5171143010)
WINDA SIMANJUNTAK(5171143017)
MEDAN
Oktober 12 2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas mini riset ini yang berjudul
“KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU”.
Tugas ini disusun atas dasar hasil referensi dan pertimbangan yang saya
buat agar nantinya tugas ini dapat menjadi bahan referensi yang dipercaya dan
bermanfaat dikemudian harinya.
Saya mengetahui bahwa di dalam tugas ini masih banyak kekurangan
dalam segi pengerjaan dan isi, dan saya berharap ada kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.
Sekian dan terima kasih
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................................2
Daftar isi.....................................................................................................................................3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
BAB II................................................................................................................................................. 6
LANDASAN TEORI ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ........................................................................................................................................... 7
METODE SURVEY ....................................................................................................................... 7
BAB IV ............................................................................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................................... 8
BAB III ........................................................................................................................................... 9
PENUTUP....................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kearifan Lokal atau kebijaksanaan adalah sesuatu yang didambakan umat manusia di dunia.
Kearifan dimulai dari gagasan-gagasan individu yang kemudian bertemu dengan gagasan
individu. Kearifan lokal ini juga tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan masyarakat yang
mendukungnya. Kearifan lokal mencakup semua unsur kebudayaan manusia, yang mencakup
religi, bahasa, ekonomi, teknologi, pendidikan organisasi soal, dan kesenian.
Adat adalah aturan, kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu
masyarakat atau daerah yang dianggap memiliki nilai dan dijunjung serta dipatuhi
masyarakat pendukungnya. Pada Masyarakat Melayu aturan-aturan tentang segi kehidupan
tersebut menjadi aturan-aturan hukum yang mengikat yang disebut hukum adat. Adat telah
melembaga dalam kehidupan masyarakat Melayu baik berupa tradisi, adat upacara dan lain-
lain yang mampu mengendalikan perilau warga masyarakat dengan perasaan senang atau
bangga, dan peranan tokoh adat yang menjadi tokoh masyarakat menjadi cukup penting. Adat
di daerah Melayu sendiri telah ada dan berkembang sejak lama hingga kini. Masyarakat
Melayu sangat menjunjung tinggi adat istiadat yang bersumberkan dari ajaran agama Islam.
Tradisi Islam sangat kental dalam budaya masyarakat Melayu. Sejak lahir masyarakat
Melayu sudah memiliki ketentuanketentuan adat. Tradisi tersebut berupa tradisi kelahiran,
tradisi pernikahan, tradisi pakaian Melayu, bahkan sampai pada tradisi kematian. Dari
berbagai macam tradisi yang ada pada masyarakat Melayu, adat pernikahan merupakan adat
yang sering dijumpai terutama di daerah Istana Maimu Medan (Sumatera Utara). sebagai
medium tatanan acaranya. Masyarakat Melayu daerah istana maimu meyakini bahwa karya
sastra tersebut menambah pengetahuan tentang nilai-nilai kehidupan. Hubungan antara karya
sastra dengan tradisi pernikahan masyarakat istana maimu tergambar dari hal-hal yang
diungkapkan dalam kesenian dan sastranya, baik sastra lisan maupun tulisan. Selain nilai-
nilai ajaran, karya sastra tersebut juga memiliki unsur-unsur keindahan. Salah satu bentuk
sastra yang digunakan dalam adat perkawinan masyarakat Melayu untuk berkomunikasi
adalah pantun. Sastra pantun merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Melayu
B.IDENTIFIKASI MASALAH
4
C.RUMUSAN MASALAH
D. BATASAN MASALAH
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih focus, sempurna, dan mendalam maka
kelompok kami memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi.
Oleh sebab itu kelompok kami membatasi mengenai persentasi yakni tentang “
KEPEMIMPINAN SUKU MELAYU DELI “
D.TUJUAN SURVEY
E.METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian wawancara yakni
kami langsung bertanya pada gaetour sehingga kami memperoleh informasi secara langsung.
Selain itu kami menambah informasi dengan membaca buku buku yang berakiITn dengan
suku Melayu Deli.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Cara pemilihan pemimpin pada melayu deli istana maimun menggunakan cara dengan turun
temurun, namun bila terjadi sesuatu yang tak terduga maka kesultanan atau sultan dipilih
melalui musyawarah yang ditentukan oleh datuk-datuk yang tertua.seperti sultan pada istana
maimun saat ini adalah sultan ke XIV yang diangkat menjadi sultan pada usia 7 tahun , atas
musyawarah para datuk . dan sultan ke XIV saat ini sedang menjalani bangku perkuliahan di
semarang yaitu semester tiga.
Etika penguasa Melayu diturunkan dari konsep-konsep Islam.Hal ini dikarenakan Islam
identik dan tidak dapat dipisahkan dengan Melayu. Nuansa Islam sangat kental mewarnai
pola pemerintahan dalam budaya Melayu. Sebuah kitab mahakarya budaya-politik-
peradaban Melayu adalah Taj al-Salatin[4] (Mahkota Raja-raja) karangan Bukhari al-Jauhari
pada tahun 1630. Kitab Taj al-Salatin memberi sumbangan penting bagi pembentukan tradisi
dan kultur politik Melayu dengan memberi rincian tentang syarat-syarat menjadi raja
(mencakup syarat yang bersifat jasmaniyah dan rohaniah). Buku ini merupakan panduan
untuk memerintah bagi raja-raja melayu seperti Kedah dan Johor.
Dalam khazanah politik Melayu, pemimpin didefinisikan sebagai orang yang diberi
kelebihan untuk mengurus kepentingan orang banyak. Seorang raja haruslah sosok manusia
yang dapat dijangkau oleh rakyat biasa. Penguasa harus berada di tengah-tengah rakyatnya,
mengerti kondisi warganya, dan tahu apa yang diinginkan oleh mereka. Raja bukanlah dewa
yang tak tersentuh oleh manusia.
Berdasarkan Taj al-Salatin Ada 10 sifat Raja atau pemerintah yang baik :
1.Tahu membedakan yang baik dan yang buruk
2. Berilmu
6
3. Mampu memilih menteri dan pembantunya dengan benar
4. Baik rupa dan pekertinya supaya dikasihi dan dihormati rakyatnya
5. Pemurah
6. Mengenang jasa Orang Tua atau tahu balas budi
7. Berani ; jika berani maka pengikutnya pun akan berani
8. Cukup dalam makan tidur supaya tidak lalai
9. Mengurangi atau tidak berfoya-foya atau tidak “bermain” dengan perempuan
10. Laki-Laki (Raja perempuan boleh dilantik jika tidak waris laki-laki untuk mengelakkan
daripada berlaku huru-hara
D. TUGAS DAN KEWAJIBAN PEMIMPIN MELAYU
BAB III
METODE SURVEY
A.TEMPAT DAN WAKTU SURVEY
Tempat : Istana Maimun Medan
Jalan : sultan ma’moen al rasyid no.66,medan maimun. Kota medan sumatra utara
Waktu : 10.30-12.30
B.SUBJECT SURVEY
Subject yang kami temui di istana maimun adalah Bapak ahmad dahlan . yang bekerja di
istana maimun sebagai tourguide.
7
Teknik pengambilan data melalui wawancara yang kami rekam melalui handphone dan
kami rangkum dalam makalah kami.
D.INSTRUMEN SURVEY
1.budaya suku melayu yang turun temurun.
2.kegiatan rutin yang diadakan suku melayu tiap tahunnya.
3.siapa sultan/pemimpin di istana maimun.
4.suku melayu di identik dengan apa.
5.fungsi fungsi dari gaya arsitektur
6.sultan yang keberapa yang sedang memimpin saat ini.
7.nama sultan.
8.apa warna khas suku melayu.
9. peninggalan benda sejarah.
10. apa fungsi dari meriam puntung.
11. tahun berdiri istana maimun.
BAB IV
B.PEMBAHASAN
1. Seseorang disebut Melayu apabila ia beragama Islam, berbahasa Melayu dalam sehari-harinya ,
dan beradat istiadat Melayu. Adat Melayu itu bersendikan hukum syarak, syarak bersendikan
kitabullah. Jadi orang Melayu itu adalah etnis yang secara kultural (budaya) dan bukan mesti secara
genealogis (persamaan keturunan darah).
2. Berpijak kepada yang Esa. Artinya ia tetap menerima takdir, pasrah dan selalu bertawakal kepada
Allah.
3. Orang Melayu selalu mementingkan penegakan hukum (law enforcement)
8
4. Orang Melayu mengutamakan budi dan bahasa, hal ini menunjukan sopan-santun dan tinggi
peradabannya.
5. Orang Melayu mengutamakan pendidikan dan Ilmu.
6. Orang Melayu mementingkan budaya Melayu, hal ini terungkap pada bercakap tidak kasar,
berbaju menutup aurat,menjauhkan pantang larangan dan dosa dan biar mati daripada menaggung
malu dirinya atau keluarganya, karena bisa menjatuhkan marwah keturunannya, sebaliknya tidak
dengan kasar mempermalukan orang lain.
7. Orang Melayu mengutamakan musyawarah dan mufakat sebagai sendi kehidupan sosial. Kondisi
ini terlihat pada acara perkawinan, kematian, selamatan mendirikan rumah dan lain-lain. Orang
Melayu harus bermusyawarah/mufakat dengan kerabat atau handai taulan
8. Orang Melayu ramah dan terbuka kepada tamu, keramahtamahan dan keterbukaan orang Melayu
terhadap segala pendatang (tamu) terutama yang beragama Islam,
C.TEMUAN LAPANGAN
Temuan lapangan yang kami dapat adalah
1. Junjung guli adalah budaya adat melayu yang merupakan silaturahmi antara
pemimpin dan orang besarnya yang diadakan setiap hari idul fitri dan idul adha
2. Kegiatan rutin setiap tahun seperti ratip hadad pembacaan ayat-ayat suci al-quran
3. Hari keputraan atau hari ulang tahun putra yang di adakan di istana
4. Sultan deli yang sekarang sudah masuk ke sultan ke 14 sultan mahmud lamantjili
perkasa alam, kelahiran tahun 1998 .
5. Identik istana maimun terkenal dengan struktur bagunannya yang berada di tengah-
tengah kota medan .
6. Istana maimun identik dengan benda peninggalan datuk mariam puntung
7. Warna dominan melayu adalah kuning dan hijau
8. Fungsi mariam puntung merupakan peninggalan sejarah yang dulunya tampah
disentuh menembak terus sehingga putus pada perang masa kerajaan aceh.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pada masyarakat Melayu, tidak dapat dipungkiri bahwa nilai-nilai itu termasuk di dalam
upacara ataupun ungkapan –ungkapan yang berlaku pada masyarakat yang semakin jarang
diungkapkan oleh generasi muda. Ungkapan-ungkapan tradisional yang masih hidup di
kalangan masyarakat Melayu Kalbar belum terinventarisasi sehingga dikhawatirkan akan
punah yag diakibatkan karena adanya pengaruh kemajuan di berbagai bidang tersebut,
terutama kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian hari kian
berkembang dengan pesat, sehingga akan dapat menimbulkan dampak yang negatif dalam
kehidupan mental bangsa Indonesia. Selain itu pula dengan adanya media-media modern
yang memberikan informasi terkadang masuk tanpa sempat dikontrol lagi yang dapat juga
menimbulkan kecenderungan masyarakat untuk melupakan nilai-nilai budaya bangsa yang
ada dan hidup di Negara kita.
9
Ungkapan dan upacara tradisional merupakan salah satu unsur budaya bangsa serta
sumber yang dapat memberikan informasi dan pengetahuan dan sebagainya, di mana di
dalamnya banyak mengandung nilai-niai yang terdapat di dalam suatu masyarakat, nasehat,
pesan, serta petunjuk-petunjuk bagi kita dari jaman dahulu hingga sekarng ini yang dapat
berguna bagi kehidupan manusia.
Mengingat begitu pentingnya isi yang terkandung di dalam ungkapan tradisional maupun
upacara adapt tersebut maka dilakukanlah upaya untuk melestarikannya dn salah satu jalan
yaitu dengan mengadakan pendataan dan pengkajian terhadap ungkapan-ungkapan yang
masih hidup di dalam masyarakat Melayu Kalbar tersebut. Dari ungkapan dan upacara
tradisional tersebut dapat digali nilai-nilai baik yang berupa nasihat, pujian maupun sindiran
yang biasa terjadi dikalangan masyarakat Melayu Kalbar, dan dari ungkapan tersebut dapat
dipetik berbagai pelajaran, baik untuk para orang tua, maupun anak-anak, agar tidak
bertingkah laku seperti yang terdapat di dalam ungkapan tersebut di atas dan dapat menjadi
suri teladan bagi mereka dalam kehidupannya.
B.SARAN
Suku Melayu yang mediami daerah Istana Maimunini tidak saja hanya suku Melayu Sambas,
tetapi ada juga Melayu Pontianak, Mempawah, Sintang melayu Sanggau dan lain
sebagaimana yang perlu juga untuk didata dan dikaji ungkapan yang terdapat di dalam
masyarakat suku Melayu tersebut agar ungkapan-ungkapan yang pernah hidup di dalam
masyarakat itu tidak hilang begitu saja dan dapat diinventarisasi dengan baik, sehingga
terhindar dari kepunahannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.informasiahli.com/2015/09/pengertian-pemimpin-formal-dan-informal-serta-ciri-
cirinya.html
http://www.ensiklopediapramuka.com/2014/05/kepemimpinan-nilai-nilai-tradisional.html
10