Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

AGAMAISLA
201
M
5
Nama : Raditya Rizki R PIAGAM
KELAS : XMIA5
MADINAH
NOMOR ABSEN : 22
PERJANJIAN RASUL AWAL DAKWAH PERIODE MADINAH
(PIAGAM MADINAH)
1) Pokok pokok

isi piagam madinah apa saja?


Piagam tertulis dalam sejarah umat manusia yang dapat dibandingkan dengan
pengertian konstitusi dalam arti modern adalah Piagam Madinah. Piagam Madinah
dibuat pada tahun 622 Masehi atas persetujuan bersama antara Nabi Muhammad
SAW dengan wakil-wakil penduduk kota Madinah tidak lama setelah beliau hijrah
dari Kota Mekkah ke Yatsrib, nama Kota Madinah sebelumnya.
Uraian dalam Piagam Madinah yang ditandatangani oleh Nabi Muhammad
SAW memberikan pelajaran kepada kita bahwa konseptual konstitusi tertulis itu berisi
pokok-pokok pikiran seperti halnya konstitusi yang telah dijabarkan oleh para pakar
tata negara di dunia. Garis besar dan isi Piagam Madinah adalah sebagai berikut:
1. Piagam Madinah berisi sebuah kontrak sosial mengikuti teori modern
negara teokrasi dan trias politika perihal sebuah pactum unionist berdirinya sebuah
negara antara anggota masyarakat dengan seseorang yang dipercaya dan ditunjuk
sebagai pemegang kedaulatan rakyat Madinah.
2. Piagam Madinah memberikan legitimasi kepada warga negara dan
kewarganegaraan yang berbasis pluralis, kebhinekaan warga negara, dengan sebutan
konsepsi al-ummah sebagai negara bangsa yang bersatu.
3. Piagam Madinah memberikan jaminan hak asasi manusia kepada setiap
warga negara tanpa diskriminasi dan supremasi hukum dijamin oleh peradilan yang
independen.
4. Piagam Madinah menjamin kebebasan beragama, walaupun kepada
masyarakat minoritas dan Piagam Madinah tidak menyebutkan sebuah agama resmi
negara (Dalam Membentuk Kekuatan dan Politik Islam di Madinah, Nabi juga
mempersatukan antara golongan Yahudi dan Bani Qoinuqo, Bani Nadhir dan Bani
Quraidah.).
Secara keseluruhan, Piagam Madinah berisi 47 pasal ketentuan. Pasal 1
Piagam Madinah menegaskan prinsip persatuan dengan menyatakan bahwa innahum
ummatun wahidatun min duninnas. Artinya, sesungguhnya mereka adalah umat yang
satu, lain dari komunitas manusia yang lain.
Piagam Madinah Pasal 24 dinyatakan bahwa Kaum Yahudi memikul biaya
bersama kaum mukminin selama dalam peperangan.
Piagam Madinah Pasal 25 menegaskan bahwa Kaum Yahudi dari Bani Awf
adalah satu umat dengan kaum mukminin.
Piagam Madinah Pasal 44 menegaskan bahwa mereka para pendukung piagam
ini bahu membahu dalam menghadapi penyerang atas kota Yatsrib atau Madinah.
Pasal terakhir Piagam Madinah, yaitu Pasal 47 berisi ketentuan penutup yang
isinya adalah: Sesungguhnya piagam ini tidak membela orang zalim dan khianat.
Orang yang keluar untuk bepergian aman, dan orang yang berada di Madinah aman,
kecuali orang yang zalim dan khianat. Allah adalah penjamin orang yang berbuat baik
dan takwa. Tertanda Muhammad Rasulullah SAW.
 Point-Point Yang Berkait Dengan Kaum Muslimin
o Kaum mukminin yang berasal dari Quraisy dan Yatsrib (Madinah), dan yang
bergabung dan berjuang bersama mereka adalah satu umat, yang lain tidak.
o Kaum mukminin yang berasal dari Muhâjirîn , bani Sa’idah, Bani ‘Auf, Bani
al Hârits, Bani Jusyam, Bani Najjâr, Bani Amr bin ‘Auf, Bani an Nabît dan al
Aus boleh tetap berada dalam kebiasaan mereka yaitu tolong-menolong dalam
membayar diat di antara mereka dan mereka membayar tebusan tawanan
dengan cara baik dan adil di antara mukminin.
o Sesungguhnya kaum mukminin tidak boleh membiarkan orang yang
menanggung beban berat karena memiliki keluarga besar atau utang diantara
mereka (tetapi mereka harus-pent) membantunya dengan baik dalam
pembayaran tebusan atau diat.
o Orang-orang mukmin yang bertaqwa harus menentang orang yang zalim
diantara mereka. Kekuatan mereka bersatu dalam menentang yang zhalim,
meskipun orang yang zhalim adalah anak dari salah seorang diantara mereka.
o Jaminan Allah itu satu. Allah k memberikan jaminan kepada kaum muslimin
yang paling rendah. Sesungguhnya mukminin itu saling membantu diantara
mereka, tidak dengan yang lain.
o Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kaum mukminin berhak
mendapatkan pertolongan dan santunan selama kaum Yahudi ini tidak
menzhalimi kaum muslimin dan tidak bergabung dengan musuh dalam
memerangi kaum muslimin
 Point Yang Berkait Dengan Kaum Musyrik
Kaum musyrik Madinah tidak boleh melindungi harta atau jiwa kaum kafir
Quraisy (Makkah) dan juga tidak boleh menghalangi kaum muslimin darinya.
 Point Yang Berkait Dengan Yahudi
o Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan.
o Kaum Yahudi dari Bani ‘Auf adalah satu umat dengan mukminin. Kaum
Yahudi berhak atas agama, budak-budak dan jiwa-jiwa mereka. Ketentuan
ini juga berlaku bagi kaum Yahudi yang lain yang berasal dari bani Najjâr,
bani Hârits, Bani Sâ’idah, Bani Jusyam, Bani al Aus, Bani dan Bani
Tsa’labah. Kerabat Yahudi (di luar kota Madinah) sama seperti mereka
(Yahudi).
o Tidak ada seorang Yahudi pun yang dibenarkan ikut berperang, kecuali
dengan idzin Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam
o Kaum Yahudi berkewajiban menanggung biaya perang mereka dan kaum
muslimin juga berkewajiban menanggung biaya perang mereka. Kaum
muslimin dan Yahudi harus saling membantu dalam menghadapi orang yang
memusuhi pendukung piagam ini, saling memberi nasehat serta membela
pihak yang terzhalimi
 Point-Point Yang Berkait Dengan Ketentuan Umum
o Sesungguhnya Yatsrib itu tanahnya haram (suci) bagi warga pendukung
piagam ini. Dan sesungguhnya orang yang mendapat jaminan (diperlakukan)
seperti diri penjamin, sepanjang tidak melakukan sesuatu yang
membahayakan dan tidak khianat . Jaminan tidak boleh tidak boleh diberikan
kecuali dengan seizin pendukung piagam ini
o Bila terjadi suatu persitiwa atau perselisihan di antara pendukung piagam ini,
yang dikhawatirkan menimbulkan bahaya, maka penyelesaiannya menurut
Allah Azza wa Jalla, dan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam
o Kaum kafir Quraisy (Mekkah) dan juga pendukung mereka tidak boleh
diberikan jaminan keselamatan
o Para pendukung piagam harus saling membantu dalam menghadapi musuh
yang menyerang kota Yatsrib
o Orang yang keluar (bepergian) aman, dan orang berada di Madinah juga
aman, kecuali orang yang zhalim dan khianat. Dan Allah Azza wa Jalla
adalah penjamin bagi orang yang baik dan bertakwa juga Muhammad
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
2) Letak Keunggulan (Strategi Rasul) dalam Piagam Madinah

Ada beberapa strategi dakwah yang dilakukan oleh Nabi, yaitu sebagai berikut:

 Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara


kaum Muhajirin dengan kaum Anshar
 Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam
 Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat
Islam

Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan


pemerintahan Islam dapat mewujudkan nagari “ Baldatun Thayyibatun Warabbun
Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah”.

Dari sistem yang telah diterapkan Nabi tersebut, hampir tidak mendapat
penolakan dari masyarakat Madinah, karena nilai-nilai yang diletakkan Nabi bersifat
universal, walau pada hakikatnya nilai-nilai tersebut termaktub dalam Islam.
Contohnya berbuat adil, saling menolong, larangan curang dalam berdagang, dan lai-
lain.

Perkembangan Islam juga tidak terlepas dari peranan moral Nabi yang begitu
muliah dan sangat bijak dalam memutuskan sebuah perkara. Sehingga tidak sedikit
kasus yang telah diselesaikan. Bahkan ketika ada perselisihan antar suku, Nabi selalu
mendapat undangan untuk memberikan jalan keluar.

Strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah di Madinah dengan di Mekah bertbeda,


karena disesuaikan dengan kondisi sosial politik masyarakat Madinah pada saat itu.
Strategi yang diterapkan Rasulullah ketika berdakwah di Madinah antara lain ;
MENDIRIKAN MASJID
Hal pertama yang dilakukan beliau ketika sampai di Madinah adalah mendirikan
masjid. Umat Islam dapat mempergunakan masjid tersebut untuk mempersatukan
kaum muslimin. Masjid tidak hanya digunakan untuk mendirikan shalat, tetapi untuk
melakukan aktifitas-aktifitas lain yang diperlukan umat, seperti menjadi tempat pusat
perencanaan kegiatan masyarakat, pusat latihan dan pendidikan dari Rasulullah,
tempat mengadili perkara-perkara yang diselesaikan oleh Rasulullah SAW. Masjid
yang pertama kali dibangun oleh Beliau adalah Masjid Nabawi. Kemudian umat Islam
berturut-turut membangun beberapa masjid Jumu’ah (tempat pertama Rasulullah
melaksanakan shalat jum’at), Masjid Gamamah (tempat pertama kali dilaksanakan
shalat hari raya Islam), Masjid Bani Quraizah, Masjid Salman, Masjid Ali.

MEMPERSAUDARAKAN KAUM MUHAJIRIN DAN ANSAR


Para penduduk kota Madinah telah mendengar bahwa Rasulullah akan hadir dan
menetap di kota mereka. Para penduduk menyambut kehadiran Rasulullah dengan
riang gembira. Penduduk Madinah yang menyambut kehadiran Rasulullah disebut
sebagai kaum Ansar,sedang kaum muslimin yang hijrah dari Mekah ke Madinah
disebut kaum Muhajirin.
Meskipun kaum ansar mengetahui bahwa sebagian kaum muhajirin tidak membawa
harta bendanya ketika berhijrah, kuam ansar tetap bersedia berbagi tempat tinggal,
pekerjaan dan pakaian. Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa kaum ansar dan kaum
muhajirin saling mewarisi. Dasar persaudaraan yang dibangun oleh Rasulullah adalah
Ukhuwah Islamiyah yaitu persaudaraan yang didasarkan pada agama Islam guna
menggantikan Ukhuwah Qaumiyah yaitu perdsaudaraan yang didasarkan pada
kesamaan suku. Diantara para sahabat yang dipersaudarakan antara lain adalah ;
a. Abu Bakar Assidiq dengan Kharijah Bin Zuhair
b. Umar Bin Khatab dengan Itban bin Malik
c. Utsman bin Affan dengan Aus bin Tsabit
d. Zubair bin Awwam dengan Salamah bin Salamah
e. Salman Al Farasi dengan Abu Darda’
Tujuan mempersaudarakan mereka adalah agar satu sama lain saling tolong
menolong, yang kuat menolong yang lemah, yang mampu menolong yang
kekurangan, serta untuk melenyapkan rasa asing pada diri sahabat-sahabat Muhajirin
di kota Madinah.

MEMPRAKARSAI PENJANJIAN PIAGAM MADINAH


Untuk menjamin hak-hak dan kewajiban setiap penduduk Madinah, Rasulullah
memprakarsai penyusunan piagam perjanjian yang disebut Piagam Madinah. Dengan
piagam ini semangat toleransi antar masyarakat Madinah terwujud.
Diantara pokok-pokok ketentuan Piagam Madinah adalah sebagai berikut;
a. Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi,
keagamaan, dan politik.
b. Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebasan beragama
c. Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dari kaum muslim, yahudi, dan orang-
orang Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaklah saling membantu
dalam bidang moral dan material
d. Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan
perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada beliau untuk diadili
sebagaimana mestinya.

MENGGALANG KEKUATAN UNTUK MEMPERTAHANKAN AGAMA


Meskipun dakwah Islam banyak dilakukan dengan cara lemah lembut, ternyata masih
mendapat tantangan dan hambatan dari sebagian kelompok, bahkan kaum yahudi
secara terang-terangan melanggar Piagam Madinah dan bersekutu dengan kaum kafir
Quraisy. Oleh karena itu Rasulullah terpaksa membela diri dan mempertahankan
Islam dengan meladeni mereka berperang.
3) Manfaatnya untuk masa sekarang! Hikmahnya
A. MANFAAT
 Terjalinnya kerukunan antar umat beragama di masa sekarang.
 Antisipasi adanya peperangan antar umat beragama pada masa sekarang.
 Sebagai umat manusia harus saling menghormati dan toleransi satu sama lain tanpa
harus melihat perbedaan agama.
 Harus menghormati Hak Asasi Manusia yang dimiliki setiap individu.
 Harus saling menolong antara individu yang satu dengan individu ang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai